14
OTORRHEA
Nama Penyakit
Gejala Klinis
Pem. Fisik
Penalatalaksanaan
Gambar
Otitis Eksterna Difus
-Nyeri tekan tragus
-Otore yang bau
-Liang telinga yang sempit
-liang telinga hiperemis
-edema
- kadang KGB regional membesar
-nyeri tekan
-sekret bau
-Bersihkan liang telinga
-Beri tampon yang mengandung antibiotic
-Antibiotik sistemik
Otitis Eksterna Maligna
-Rasa gatal di liang telinga
-nyeri
-Otore
-Edema pada liang telinga
Liang telinga tertutup oleh jaringan granulasi
Paralisis atau paresisi fasial
-Antibiotik (ciprofloxasin oral)
-AB gol aminoglikosida 6-8minggu.
-Debrideman radikal
Otitis Media Akut
-Otore
-Otalgia
-Demam
-Batuk
-Pilek
-Terasa penuh ditelinga
-Pendengaran berkurang
-Anak (diare,kejang)
-Membran timpani retraksi
-Membran timpani hiperemis
-Membran timpani bulging
-Oklusi :
1. Obat tetes hidung
2. HCl efedrin 0,5% untuk anak <12 thn. HCl efedrin 1% anak >12thn.
3. Beri AB
-Presupurasi :
1.AB ampisiln 50-100mg/kgbb, amoksisilin 40mg/kgbb, eritromisin 40mg/kgbb
2. Obat tetes hidung
3. Analgetika
-Supurasi :
1. AB
2. Miringotomi
-Perforasi :
1.obat cuci H2O2 3% 3-5 hari
2. AB
OMSK
-Gejala OMA
-Perforasi membrane timpani
-abses atau fistel retroaurikuler
-aroma kolesteatoma
TIPE AMAN :
-H2O2 3% 3-5 hari
-Obat tetes mengandung AB
dan kortikosteroid
-AB oral (ampisilin atau eritromisin)
-Miringoplasti
-Timpanoplasti
-jika ada pencetus yang lain Adenoidektomi dan tonsilektomi
TIPE BAHAYA
- Mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti
-Jika ada abses subperiosteal retroaurikuler,dilakukan insisi terlebih dahulu
(omsk)
(Perforasi)
(otorhea)
Otitis Media Serosa
-Pendengaran berkurang
-Rasa tersumbat ditelinga
-Suara sendiri lebih nyaring
-terasa ada cairan yang bergerak jika posisi kepala berubah
-nyeri
-tinus dan vertigo (ringan)
-
-Membran timpani retraksi
-Tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam kavum timpani
-Obat Vasokonstriktor local (tetes hidung)
-antihistamin
-Miringotomi
-Miriongotomi dengan Grommet
OTALGIA
Penyakit
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Penatalaksanaan
Gambar
Otitis eksterna sirkumskripta
Rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul.
Nyeri spontan dapat terjadi juga saat gerakan membuka mulut (sendi temporomandibula)
Gangguan pendengaran (bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga).
Nyeri pada penekanan perikondrium
Terdapat furunkel di 1/3 luar liang telinga.
Tergantung keadaan furunkel. abses : aspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanah. Lokal : antibiotika salap (polymixin B atau bacitracin) atau antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alcohol)
Bila dinding furunkel tebal: insisi, kemudian dipasang salir (drain) untuk mengalirkan nanahnya.
Biasanya tidak perlu diberikan antibiotika sistemik obat simtomatik seperti analgesic dan obat penenang
Otitis eksterna difus
Nyeri telinga tragus, liang telinga sangat semmpit, kadang kelenjar getah bening membesar dan nyeri tekan. Secret yang berbau.
Kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batas-batasnya.
Membersihkan liang telinga. Tampon antibiotika ke liang telinga
Kadang diperlukan antibiotika sistemik.
Herpes zoster otikus
Nyeri pada telinga
Pendengaran dapat berkurang
Lesi kulit yang vesikuler pada kulit di daerah muka skitar liang telinga
Kadang paralisis otot wajah
Keadaan berat : tuli sensori neural
Sesuai tatalaksana Herpes Zoster.
Otitis eksterna maligna
Biasanya terjadi pada orang tua dan penderita diabtes mellitus.
Rasa gatal di liang telinga yang dengan cepat diikuti oleh nyeri
Secret yang banyak
Pembengkakan liang telinga
Dapat menimbulkan paresis atau paralisis fasial
Peradangan meluas ke jaringan subkutis, tulang rawan dan sehingga timbul kondritis, osteitis dan osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal.
Pengobatan harus cepat diberikan sesuai dengan hasil kultur dan resistensi.
Sambil menunggu hasil kultur dilakukan pemberian fluo-roquinolone (ciprofloxasin) dosis tinggi peroral.
Pada keadaan yang lebih berat antibiotika parenteral kombinasi dengan antibiotika golongan aminoglikosida yang diberikan selama 6-8 minggu.
Debrideman secara radikal.
Barotrauma / aerotitis
Kurang dengar, rasa nyeri dalam telinga, autofoni, perasaan ada air dalam telinga, kadang tinnitus dan vertigo
Konservatif : dekonestan local
Perasat Valsalva (selama tidak ada infeksi di jalan napas)
Bila cairan atau cairan yang bercampur darah menetap di telinga tengah sampai beberapa minggu miringotomi dan bila perlu pasang pipa ventilasi (Grommet).
Otitis media akut
Gejala tergantung stadium dan usia pasien. Nyeri dalam telinga, suhu badan tinggi. Riwayat batuk pilek sebelumnya.
Stadium Oklusi tuba PF
Stadium hiperemis / pre-supurasi PF
Stadium supurasi tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah berat.
Stadium perforasi Anak menjadi lebih tenang, suhu badan turun dan dapat tertidur nyenyak.
Stadium resolusi PF
Stadium oklusi tuba retraksi membrane timpani. Kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan ) atau berwarna keruh pucat.
Stadium hiperemis Pembuluh darah melebar di membrane timpani atau seluruh MT tampak hiperemis serta edem.
Stadium supurasi Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan membrane timpani menonjol (bulging) kea rah liang telinga luar.
Stadium perforasi rupture membrane timpani dan nanah mengalir menuju ke telinga luar
Bila MT utuh akan normal kembali. Jika perforasi perlahan secret akan berkurang dan akhirnya kering.
Stadium oklusi HCL efedrin (tetes hidung) 0,5% dalam larutan fisiologik anak < 12 thn. 1% dalam larutan fisiologik dewasa
Antibiotika diberikan jika penyebabnya kuman
Stadium hiperemis
-Antibiotika : terapi awal Penisilin IM (antibiotika min 7 hari)
Anak ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari dosis terbagi 4. ATAU amoksisilin 40 mg/kgBB/hari dosis terbagi 3 ATAU eritromisin 40 mg/kgBB/hari.
-Obat tetes hidung
-Analgetika
Stadium supurasi Antibiotika dan miringotomi (bila membran timpani masih utuh)
Stadium perforasi
-Cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari
-Antibiotika yang adekuat
(oklusi)
(hiperemis)
(supurasi)
(perforasi)
(resolusi)
RHINORRHEA
Penyakit
Gejala
Pem. Fisik
Tata laksana
Gambar
Polip
KU :Hidunng tersumbat, rhinore jernih- purulen, hipo-anosmik, bersin, nyeri hidung, sakit kepala
Sekunder : post nasal drip, suara sengau, bernafas melalui mulut
R. Anterior : massa pucat dari meatus medius, mudah digerakkan, massa bertangkai perm. Licin, bulat/ lonjong, putih keabu-abuan, agak bening.
-Kortikosteroid topical/ sistemik
-Polipektomi dg analgesi local
-Etmoidektomi intranasal/ ekstranasal u/ polip etmoid, Operasi Caldwell u/ sinus maksila
- terbaik : BSEF
Rinitis Alergi
Khas : serangan bensin berulang (terutama pagi hari/ kontak partikel lain), rhinore encer& banyak, hidung tersumbat, hidung& mata gatal, lakrimasi, kadang hidung tersumbat
R. Anterior : mukosa edema, basah, pusat, ada secret encer yg banyak. Bila gejala persisten, mukosa inferior hiperemis. Pada anak, bayangan gelap di bwh mata krn statis vena sekunder (Allergic shinner), suka menggosok-gosok hidung dengan punggung tangan (Allergic salute), menggosok hidung sering sebabkan garis melintang di dorsum nasi 1/3 bawah (Allergic crease), dinding posterior faring granuler& edema (Cobblestone appearance), dinding lateral faring menebal, lidah seperti gambaran peta (geographic tongue)
-Hindari kontak dg allergen
-Antihistamin (Antagonis antihistamin H-1) dg dekongestan per oral. Generasi 1: Difenhidramin, Klorfeniramin (oral, )dll. Azestamin (topikal). Generasi 2 : Astemisol, Terfenadin (kardiotoksik), Loratadin, Setirisin dll.
-Kortikosteroid topical (Betametason, Budesonid, dll)
-Antikolinergik topical (Ipratropium bromida) utk rinore
-Baru : anti-Leukotrin, anti IgE, DNA Rekombinan
- Operatif (Konkotomi parsial, konkoplasti) bila konka inferior hipertrofi berat& tidak berhasil kecil dg kauterisasi AgNO3 25%
- Imunoterapi : pada gejala bera, lama& pengobatan lain tdk berhasil. Pengobatan dg intradermal/ sub lingual
(severe allergy rhinitis)
Rinitis vasomotor
Mirip rhinitis alergi, tp yang dominan : hidung tersumbat bergantian, rinore mukoid/ serosa, dapat memburuk pagi hari
Berd. gejala yang menonjol, terbagi 3 gol:
Gol. Bersin (sneezers), respon membaik dg antihistamin& glukokortikosteroid topical
Gol. rinore (runners), gejala membaik dg antikolinergik topical
Gol. tersumbat (blockers), membaik dg terapi glukokortikosteroid topical& vasokonstriktor lokal
R. Anterior : gambaran khas mukosa edema, konka merah gelap/ tua, bisa pucat. Permukaan konka licin/ benjol (hipertrofi), secret mukoid& sedikit
-Hindari factor pencetus
-Simtomatis dg dekongestan oral, cuci hidung larutan garam fisiologis, kauterisasi konka hipertrofi dg AgNO3 25%, dapat diberikan jg kortikosteroid topical 100-200 mikrogram. Bisa juga kortiko topical dlm larutan akua (Flutikason proprionat) 1x200mcg. Pada kasus rinore berat, diberi antikolinergik topical (Ipratropium bromida)
-Operasi bedah beku, elektrokauter/ konkotomi parsial konka inferior
-Bila tidak diatas tdk berhasil, neurektomi N. Vidianus. Dapat juga dg tindakan blocking ganglion sfenopalatina
Rinitis simplex
Panas, kering, hidung gatal, bersin berulang-ulang, hidung tersumbat, ingus encer, demam, nyeri kepala
Mukosa hidung merah, bengkak, seret serosa hingga mukopurulen (bakteri)
Istirahat, analgetik, antipiretik, obat dekongestan, antibiotic bila infeksi sekunder bakteri
Rinitis hipertrofi
Hidung tersumbat, mulut kering, nyeri kepala, gangguan tidur, secret banyak& mukopurulen
Mukosa hidung konka inferior hipertrofi, permukaan berbenjol-benjol
Terapi simtomatis mengurangi sumbatan hidung dg nitras argenti/ trikloroasetat, atau dg elektrokauterisasi, hingga konkotomi
Rhinitis atrofi
Nafas berbau, ingus kental hijau, ada krusta/ kerak hijau, gangguan penghidu, sakit kepala, hidung tersumbat
Atrofi progresif mukosa& tulang konka. Rongga hidung sangat lapang, ada secret purulen dan krusta hijau
-Pengobatan konservatif, AB spectrum luas
-Utk hilangkan bau busuk akibat secret purulen krusta, diberikan obat cuci hidung garam hipertonik (NaCl, Na4Cl, NaHCO3, Akua ad 300 cc dalam resep)
-Bila diatas tdk berhasil, Operasi penutupan hidung/ penyempitan hidung dg implant
-BSEF dg pengangkatan sekat tulang yg osteomielitis
Sinusitis dentogen
Hidung tersumbat, nyeri tekan wajah, ingus purulen, post nasal drip, kadang disertai demam, lesu, sakit kepala, hiposmik, post nasal drip sebabkan batuk hingga sesak
R. Anterior: adanya pus di meatus medius/ superior, mukosa edema, hiperemis,
-AB
-Dekongestan oral/ topical
-Bila perlu, analgetik, mukolitik, steroid oral/ topical, obat cuci hidung NaCl, Antihistamin bila alergi, Imunoterapi bila alergi berat
-BSEF utk sinusitis kronik yg tdk membaik dg terapi adekuat, disertai kista, polip ekstensif
Benda asing
Hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau, nyeri, demam, epistaksis, bersin
Edema dengan inflamasi mukosa hidung unilateral, ulserasi, benda asing biasanya terututp oleh mukopus sehingga disangka sinusitis
SUMBATAN HIDUNG
Nama penyakit
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
Penatalaksanaan
Gambar
Polip hidung
Hidung tersumbat
Rinore
Hiposmia / anosmia
Bersin-bersin
Nyeri hidung
Sakit kepala didaerah frontal
Bernafas melalui mulut
Suara sengau
Halitosis
Gangguan tidur
Batuk kronik
Mengi
Deformitas hidung
Pada rinoskopi anterior terlihat massa yang berwarna pucat yg berasal dr meatus medius dan mudah digerakkan
Kortikosteroid
Bedah : polipektomi
Deviasi septum
Hidung tersumbat
Nyeri kepala
Nyeri sekitar mata
Penciuman terganggu
Deformitas hidung
Konka hipertrofi
Reseksi submukosa
Septoplasti / reposisi septum
Hematoma septum
Hidung tersumbat
Nyeri hidung
Pembengkakan unilateral / bilateral septum
Pembengkakan dapat meluas samapi ke dinding lateral hidung
Drenase
Pungsi
Insisi
Pasang tampon untuk menekan perikondrium
antibiotik
Rhinitis alergi
bersin – bersin terutama pada pagi hari
rinore
hidung tersumbat
hidung dan mata gatal
kadang air mata keluar (lakrimasi)
Rinoskopi anterior
mukosa edema
basah
berwatna pucat
secret encer yang banyak
mukosa inferior hipertrofi
Menghindari kontak dengan allergen penyebab
Antihistamin
Operatif : tindakan konkotomi parsial, konkoplasti / multiple outfractured, inferior tubinoplasty
Imunoterapi : intradermal / sub-lingual
Rhinitis vasomotor
Hidung tersumbat
Rinore yg mukoid / serosa
Rinoskopi anterior
Edema mukosa hidung
Konka berwarna merah gelap / merah tua / pucat
Rongga hidung terdapat secret mukoid
Menghindari stimulus / faktor pencetus
Pengobatan sitomatis, cuci hidung dengan larutan AgNO3 25% / triklor –asetat pekat
Kortikosteroid topical 100-200 mg (flutikason propionate & mometason furoat
Antikolinergik topical (ipatopium bromide)
Operasi, dengan cara bedah buku, elektrokauter / konkotomi parsial konka inferior
Neuroktomi n. vidianus
Rhinitis medikamentosa
Hidung tersumbat
Hidung berair
Edema / hipertofi konka
Terdapat secret yang berlebihan
Apabila diberika tampon adrenalin, edema konka tidak berkurang
Hentikan pemakaian obat tetes atau semprot vasokonstriktor hidung
Kortikosteroid
Obat dekongestan oral ( pseudoefedrin)
DISFONIA
Penyakit (DD)
Gejala
Pemeriksaan Fisik
Penatalaksanaan
Gambar
Laryngtis Akut
Demam
Malaise
nyeri menelan atau berbicara
batuk
gangguan suara
sumbatan laring
mukosa laring hiperemis, membengkak terutama di atas dan dibawah pita suara. Biasanya terdapat juga tanda radang akut di dinding atau sinus paranasal di paru.
Terapi dengan istirahat bicara atau bersuara selam 2-3 hari, menghindari iritasi pada faring dan laring dan penggunaan antibiotik.
Laryngitis Kronik
suara parau, rasa tersangkut di tenggorok, sehingga pasien sering mendeham tanpa mengeluarkan sekret, karena mukosa yang menebal.
Pada peradangan ini seluruh mukosa laring hiperemis dan menebal, permukaan tidak rata, kadang-kadang pemeriksaan patologi terdapat metaplasi skuamosa.
Terapi yanng paling penting adalah mengobati peradangan di hidung, faring serta bronkus yang mungkin menjadi penyabab laringitis kronik itu. Pasien juga diminta untuk tidak banyak bicara. (vocal rest)
Nodul pita suara
Gejalanya terdapat suara parau yang kadang-kadang disertai batuk.
pemeriksaan terdapat nodul di pita suara sebesar kacang hijau atau lebih kecil, berwarna keputihan. Prediksi nodul terletak di sepertiga anterior pita suara dan sepertiga medial.
Untuk penaggulangan awal ialah istrahat bicara dan terapi suara. Tindakan bedah mikro laring dilakukan bila ada kecurigaan keganasan
Polip Pita Suara
Gejalanya sama seperti nodul yaitu suara parau.
Polip pita suara biasanya bertangkai. Lesi bisa terletak sepertiga anterior, sepertiga tengah bahakan seluruh pita suara. Lesi biasanya unilateral.
Polip mukoid: keabu-abuan dan jernih
Polip angiomatosa: merah tua
Penatalaksanaan standar ialah tindakan bedah mikro laring dan pemeriksaan patologi anatomi
Kista Pita Suara
Gejala utama adalah suara parau
Kista terletak di dalam lamina propria superfisialis, menempel pada membran basal epitel atau ligamentum vokalis. Ukurannya biasanya tidak besar sehingga jarang menyebabkan sumbatan jalan nafas atas.
Pengobatannya dengan tindakan bedah mikro laring.
Kelumpuhan Pita Suara
suara parau, stridor atau bahkan kesulitan menelan tergantung pada penyebabnya.
Pemeriksaan laringoskopi diperlukan untuk menetukan pita suara sisi mana yang lumpuh serta gerakan aduksi dan abduksinya. selain itu pemeriksaan Laryngeal Electromyography untuk mengukur alur listrik pada otot laring
Pengobatan pada umumnya terapi suara dan bedah pita suara.
Laringomalasi
Stridor, suara parau
Melemahnya epiglottis, stridor (napas berbunyi), adanya cekungan (retraksi) di daerah suprasternal, epigastrium, interkosta dan supraklavikula.
Bila sumbatan laring semakin hebat dilakukan intubasi endotrakea
Stenosis Subglotik
Stridor, dyspnea dan pada stadium yang berat dapat terjadi sianosis dan apnea
Terdapat retraks di daerah suprasternal, epigastrium, interkosta dan supraklavikula.
Kelainan submukosa di laser dengan C)2, dan yang disebabkan oleh kelainan bentuk tulang rawan dapat di terapi dengan pembedahan
LPR
Suara parau, rasa terbakar pada dada, rasa tersumbat di tenggorokan
Pada obliterasi parsial ditemukan gambaran pemendekan jarak ruang ventrikel dan batas pita suara palsu memendek. Sedangkan paada keadaan komplit ditemukan pita suara asli dan palsu seperti bertemu dan tidak terlihat adanya ruang ventrikel.
Medikamentosa, Terapi suara dan bicara, Tindakan operatif (Voice surgery)
Epiglotiis
Nyeri tenggorokan, suara serak, air liur berlebih, sulit menelan, stridor, sesak napas, demam
Pembengkakan epiglottis, sianosis
Pengobatan untuk mengatasi infeksi yang terjadi, serta mengurangi pembengkakan, intubasi/ trakeostomi
Tumor laring
Tumor jinak laring
Gejala papiloma laring : suara parau, batuk, sesak napas, stridor
Tumor ganas laring
Gejala : serak, sesak, strisor, nyeri tenggorok, disfagia, batuk, hemoptisis, nyeri alih ke telinga ipsilateral, penurunan BB
Pembesaran KGB, nyeri tekan laring
Ekstirpasi papiloma dengan bedah mikro atau sinar laser
Tumor ganas laring : pembedahan, radiasi, obat sitostatika ataupun kombinasi daripadanya, tergantung stadium penyakit dan KU pasien
Klasifikasi tumor ganas laring
Tumor primer (T)
Supraglotis
Tis : karsinoma insitu
T1 : tumor terdapat pada satu sisi suara/ pita suara palsu (gerakan masih baik)
T2 : tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi dareha supraglotik dan glotik masih bisa bergerak (tidak terfiksir)
T3 : tumor terbatas pada laring dan suah terfiksir atau meluas ke dareha krikoid bagian belakang, dinding medial dari sinus piriformis dan ke arah rongga preepiglotis
T4 : tumor sudah meluas ke luar laring, menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada leher atau sudah merusak tulang rawan tiroid
Glottis
Tis : karsinoma insitu
T1 : tumor mengenasi satu sisi atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau posterior
T2 : tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfikasis (impaired mobility)
T3 : tumor meliputi laring dan pita suara sudah terfiksasi
T4 : tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar daru laring
Subglotis
Tis karsinoma insitu
T1 : tumor terbatas pada daerah subglotis
T2 : tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfikasi
T3 : tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfikasasi
T4 : tumor yang lias dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar laring atau dua duanya
Penjalaran ke kelenjar limfa (N)
Nx : kelenhar limfa tidak teraba
N0 : secara klinis kelenjar limfa tidak teraba
N1 : secara klinis teraba satu kelenjar limfa dengan ukuran diameter 3 cm homolateral
N2 : teraba kelenjar limfa tunggal, ipsilateral dengan ukuran diameter 3- 6cm
N2a : satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter tidak lebih dari lebih dari 3 cm tapi tidak lebih besar dari cm
N2b : multiple kelenjar limfe ipsilateral, diameter tidak lebih dari 6 cm
N2c : metastasis bilateral atau kontralateral, diameter tidak lebih dari 6cm
N3 : metastasis kelenjar limfa lebih dari 6cm
Metastasis jauh (M)
Mx : tidak terdapat/ terdekteksi
M0 : tidak ada metastasis jauh
M1 : terdapat metastasis jauh
Staging (stadium)
ST1 : T1 N0 M0
ST2 : T2 N0 M0
ST3 : T3 N0 M0
ST4 : T4 N0/N1 M0 T1/T2/T3/T4 N2/N3 T1/T2/T3/T4 N1/N2/N3 M1
ODINOFAGIA
PENYAKiT
ANAMNESIS
PEMFIS
PENATALAKSANAAN
Gambar
Faringitis viral
-Nyeri tenggorokan
-nyeri menelan
-mual
-rinore
-Laring don tonsil hiperemis
-Maculopapular rash
-Konjungtivitis
-Pembesaran KGB
-Istirahat
-Minum yang cukup
-Analgetika jika perlu
-Antivirus (pada herpes zoster) metisoprinol (isoprenosine) 60-100 mg/kgBB dibagi 4-6 kali/ hari (dewasa), 50 mg/kgBB dibagi 4-6 kali/ hari (anak)
Faringitis bakterial
Nyeri menelan
Kadang disertai demam tinggi
Muntah
Jarang disertai batuk
Tonsil membesar
Faring dan laring hiperemis & eksudat
Petekie pada palatum dan faring (setelah beberapa hari)
Kelenjar limfe leher membesar, kenyal, dan nyeri tekan
Antibiotik : terutama grup A β hemolitikus penicillin G Banzatin 50.000 U/kgBB IM dosis tunggal atau amoksisilin 50 mg/ kgBB dibagi 3kali/ hari selama 10 hari (anak), 3x500mg selama 6-10 hari (dewasa) atau eritromisin 4x500mg/hari
Kortikosteroid : dexamethasone 8-16 mg IM 1 kali
Analgetika
Kumur dengan aur hangat atau antiseptic
Faringitis fungal
Nyeri tenggorok
Nyeri menelan
Plak putih di orofaring
Mukosa faring lainnya hiperemis
Nystatin 100.000 – 400.000 2 kali/ hari
Analgetika
Tonsillitis viral
Nyeri tenggorokan
Luka kecil pada palatum dan tonsil
Istirahat
Minum cukup
Analgetika
Antivirus jika gejala berat
Tonsillitis bacterial
Nyeri tenggorokan
Nyeri menelan
Demam tinggi
Lesu
Nyeri persendian
Anoreksia
Otalgia
Tonsil membengkak, hiperemis, terdapat detritus berupa folikel, lacuna atau tertutup membrane semu
Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan
Antibiotika spectrum lebar penisilin, eritromisin
Antipiretik
Obat kumur yang mengandung desinfektan
Tonsillitis difteri
Subfebris
Nyeri kepala
Tidak nafsu makan
Nyeri tenggorokan dan menelan
Badan lemah
Tonsil membengkak di tutpi oleh bercak putih kotor yang makin lama makin meluas
Anti Difteri Serum (ADS) 20.000-100.000 unit
Antibiotika penicillin atau eritromisisn 25-50mh/ kgBB dibagi 3 dosis sela,a 14 hari
Kortikosteroid 1.2 mg/ kgBB/ hari
Antipiretik
Istirahat
Tonsillitis kronik
Rasa ada yang mengganjal di tenggorokan, kering
Napas bau
Tonsil membesar dengan permukaan tidak rata
Kriptus melebar
Kripti terisi oleh detritus
Terapi lokal higien mulut
Abses peritonsiler
Odinofagia
Otalgia
Muntah
Mulut bau
Hipersalivasi
Suara gumam
Sukar membuka mulut (trismus)
Palatum mole membengkak dan menonjol kedepan, dapat teraba fluktuasi
Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontra lateral
Tonsil bengkak, hiperemis, detritus, terdorong kearah tengah, depan, bawah
Antibiotika penisilin/ klindamisin
Obat simptomatik
Obot kumur
Kompres dingin pada leher
Abses pungsi insisi
Tonsilektomi (2-3 minggu setelah drainase abses)
Abses retrofaring
Rasa nyeri dan sulit menelan
Demam
Leher kaku
Sesak napas (sumbatan jalan napas)
Stridor
Terjadi perubahan suara
Benjolan di dinding belakang faring (unilateral)
Mukosa bengkak dan hiperemis
Antibiotika dosis tinggi, untuk kuman aerob dan anaerob
Pungsi dan insisi abses