Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi
POLA TANAM
Nama
: Muhammad Fikri
NIM
: G011171305
Kelas
: Dasar-Dasar Agronomi F
Kelompok
: 11
Asisten
: Nurjia
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
POLA TANAM
Muhammad Fikri, G011 171 305 Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar Abstrak
Pemilihan pola tanam monokultur sangat dipengaruhi oleh tujuan suatu usaha tani dan juga keberadaan akan faktor-faktor pertumbuhan khususnya air. Untuk suatu usaha tani dengan tujuan komersial, terdaat kecenderungan untuk memilih pola tanam monokultur. Pada usaha tani komersial, keuntungan secara ekonomi merupakan tujuan akhir yang akan dicapai. Pola tanam diterapkan dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan. Pola tanam yang dilakukan dalam praktikum ini adalah pola tanam monokultur yang merupakan pola tanam dengan menanam tanaman yang sejenis dalam satu bedengan dengan hasil pertumbuhan tanaman jagung akan berbuah pada umur 3 bulan. Maka dapat disimpulkan bahwa pola tanam dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman dan tingkat produktivitas. Kata kunci: Monokultur, Pertanian, Pola Tanam, Produktivitas Abstract
Selection of monoculture planting pattern is strongly influenced by the purpose of a farming business and also the existence of growth factors, especially water. For a farming business with a commercial purpose, there is a tendency to choose a monoculture cropping pattern. In commercial farming, economic gain is the ultimate goal to be achieved. Planting pattern is applied with the aim t o utilize the resources optimally and to avoid the risk of failure. Planting pattern that is done in this lab is monoculture planting pattern which is planting pattern by planting similar plant in one bed with yield of corn plant growth will be fruitful at 3 month old. So it can be concluded that the cropping pattern can affect the process of plant growth and level of productivity. Keywords: Agriculture, Monoculture, Planting Pattern, Productivity
Pendahuluan
Pola tanam adalah usaha penanam pada sebuah lahan dengan mengatur susunan atau tata letak dan urutan tanaman selama periode waktu tertentu ter masuk masa pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode. Pola tanam atau (cropping patten) ialah suatu urutan pertanaman pada sebidang tanah selama satu periode. Lahan yang dimaksud bisa berupa lahan kosong atau lahan yang sudah terdapat tanaman yang mampu dilakukan tumpang sirih (Saiful Anwar, 2011). Pada lahan dasar dasar agronomi ini kami menggunakan pola tanam mono kultur dimana pola tanam monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman pada lahan dan waktu penanaman yang sama. Monokultur adalah salah satu budidaya dilahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu ar eal. Monokultur menjadikan penggunaan lahan lebih efisien karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan menjadi seragam. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme penggangu tanaman atau OPT seperti hama dan penyakit (Tambunan, 2011). Menurut Tambunan (2011), bahwa kelebihan penanaman pola tanam monokultur adalah teknis budidayanya lebih mudah karena tanaman yang ditanam maupun dipelihara hanya satu jenis. Selain itu, monokultur menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan menjadi seragam. dan kekurangan monokultur adalah tanaman relatif mudah terserang hama maupun penyakit dan keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme penganggu tanaman. Syarat tumbuh tanaman jagung adalah akan tumbuh baik pada ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum sekitar 50 600 m dpl. Suhu optimum tanman jagungantara 23oC 30oC. Curah hujan ideal yaitu sekitar 85-200 mm/bulan. Tanaman jagungsebaiknya ditanam pada awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Tanaman jagungjuga membutuhkan sinar matahari, karena tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan menjadi terhambat dan menghasilkan biji yang tidak optimal. sedangkan untuk tanah,jagung tidak
memerlukan persyaratan tanah yang khusus, tetap tanah yang gembur, subur serta kaya humus. pH tanah yaitu antara 5,6 7,5 (Malti et al., 2011) Menurut Nuning (2012), bahwa teknik dan proses dari budidaya tanaman jagung adalah sebagai berikut : 1.
Persiapan benih
Syarat benih jagung yang digunakan adalah yang mempunyai daya tumbuh dan virgor yang cukup tinggi, kualitas fisiologi yang tinggi (daya tumbuh minimal 90%). 2.
Pengolahan lahan
Lahan untuk penanaman bisa diolah dengan menggunakan cangkul atau dengan bajak. 3.
Penanaman
Penanaman pada jagung ada beberapa pola tanam yang biasa diterapkan yaitu tumpang sari (intercropping ), tumpang gilir ( Multiple Cropping ), tanaman bersisipan ( Relay Cropping ), dan tanaman campuran ( Mixed Cropping ). Lubang tanam yaitu dengan kedalaman 3-5 cm. Jarak tanam tanaman jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurjagung maka jarak tanamnya semakin lebar. Jagung yang berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya adalah 40×100 cm, sedangkan Jagung yang berumur panen 80 -100 hari, jarak tanamnya adalah 25×75 cm. 4.
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan Penjarangan dan Penyulaman, penyiangan, pembumbunan, dan pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit. Dilakukan penjarangan dan Penyulaman tanaman jagung yang tumbuhnya kurang baik atau mati biasanya dilakukan 7-10 hst. Penyiangan dilakukan untuk membuang gulma yang ada disekitar tanaman jagung. Pembumbunan dilakukan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak rebah. Pemupukan pada tanaman jagung terdiri dari pemupukan dasar yait u
menggunakan pupuk Urea 120 kg/ha, TSP 20 kg/ha, dan KCl 25 kg/ha. Selanjutnya pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman jagung berumur 3 minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea 115 kg/ha dan KCl 55 kg/ha, pemupukan ketiga dilakukan ketika tanaman jagung berumur 6 minggu setelah tanam yaitu menggunakan pupuk urea 115 kg/ha. Dilakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung. Hama yang sering menyerang tanaman jagung yaitu lalat bibit ( Atherigona exigua Stein), dan ulat pemotong. Sedangkan penyakit yang seing menyerang tanaman jagung adalah penyakit bulai (Downy mildew), penyakit bercak daun (Leaf bligh), penyakit karat (Rust), penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut), penyakit busuk tongkol dan busuk biji. Pengendaliannya yaitu dengan menggunakan pestisida alami dan pestisida kimia. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui macam-macam pola tanam dan pengaruh pola tanam bagi pertumbuhan tanaman. Metode
Kegiatan praktikum pola tanam dilaksanakan di Ex-Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, pada hari Selasa, 27 Maret 2018 Pukul 16.00-18.00 WITA. Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan praktikum pola tanam ini yaitu meteran, parang, patok, cangkul, sekop, pupuk kompos, furadan, benih jagung, dan tali rapiah. Langkah kerja dari praktikum pola tanamn ini adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan alat dan bahan yang terdiri dari meteran, parang, patok, cangkul, sekop, pupuk kompos, furadan, benih jagung, dan tali rapi ah. 2. Membuat bedengan dengan ukuran 3x2 m dengan tinggi gundukan 30 cm. 3. Menentukan jarak pola tanam menggunakan ajir. 4. Mulai menanam dengan membuat lubang pada bedengan dititik ajir. 5. Memasukkan satu benih jagung dan ditutupi oleh furadan dan pupuk kompos.
6. Setelah semua lubang terisi, mulai menyiram tanaman. 7. Membuat pagar sekeliling bedengan menggunakan patok dan tali rapiah.
DAFTAR PUSTAKA
Malti, Ghosh, Kaushik, Ramasamy, Rajkumar, Vidyasagar. 2011. Comparative Anatomy of Maize and its Application.Intrnational Journal of Bio -resorces and Stress Management. Nuning, Argo Subekti, Syafruddin, Roy Efendi, dan Sri Sunarti. 2012, Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagun g, Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Saiful
,Anwar.
2011.
Definisi
Pola
Tanam
(online)
http://lampung.litbang.deptan.go.id/i. diakses pada tanggal 28 Maret 2018 . Tambunan, Sonia. Dkk. 2011. Tanam dan Pola Tanam . http://www.tanam-dan pola-tanam.pdf.html. Diakses pada tanggal 28 Maret 2018.