Pebrin Manurung 240210090132
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Respirasi merupakan proses utama dan penting yang terjadi pada hampir semua semua makluk makluk hidup, hidup, seperti seperti halny halnyaa buah. buah. Proses Proses respira respirasi si pada pada buah buah sangat sangat bermafaat untuk melangsungkan proses kehidupannya. Proses respirasi ini tidak hanya terjadi pada waktu buah masih berada di pohon, akan tetapi setelah dipanen buahbuahan juga masih melangsungkan melangsungkan proses respirasi. C6H126 ! 6 2
6C2 ! 6H2 ! energi
Pada buah klimaterik disamping terjadi kenaikan respirasi juga terjadi kenaik kenaikan an kadar kadar etilen etilen selama selama proses proses pematan pematangan gan.. "edang "edangkan kan pada pada buah buah non klimat klimaterik erik,, proses proses pematan pematangan gan tidak tidak berkai berkaitan tan dengan dengan kenaik kenaikan an respira respirasi si dan kenaikan kadar etilen. Perbedaan antara buah klimaterik dan nonklimaterik yaitu adanya perlakuan etilen terhadap buah klimaterik yang akan menstimulir baik pada proses respirasi maupun pembentukan etilen se#ara autokatalitik sedangkan pada buah nonklimaterik hanya terdapat perlakuan yang akan menstimulir proses respirasi saja.
Pada gambar tersebut terlihat bahwa jumlah C2 yang dikeluarkan akan terus menuru menurun, n, kemudi kemudian an pada pada saat mendekat mendekatii
”senescene”
produksi C2 kembali
meningkat, dan selanjutnya menurun lagi. $uah%buahan yang melakukan respirasi sema#am itu disebut buah klimaterik, sedangkan buah%buahan yang jumlah C2 yang dihasilkannya terus menurun se#ara perlahan sampai pada saat senescene disebut buah nonklimaterik .Pada praltikum ini, sampel yang digunakan adalah buah tomat dan buah timun. &omat merupakan jenis buah klimaterik sedangkan timun merupakan jenis buah non%klimaterik. Peralatan yang diran#ang menggunakan ' buah stopless dimana stopless pertama berisi larutan Ca(H)2 jenuh dan stopless ke dua berisis larutan *aH +,+1 * dengan tujuan untuk mengikat gas C 2 yang terkandung dalam udara yang dialirkan melalui aerator. "etelah melewati desikator tempat buah gas C2 yang diproduksi ketika proses resporasi buah akan diikat oleh *aH +,+' lalu dilakukan dengan HCl +,+' menggunakan indikator PP. "ehingga satuan dari laju respirasi adalah mg C2kgjam. Tabel 1. Pla !e"#ira"i Bua$ %li&a'(eri' )an Nn %li&a'(eri' T&a( *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n Hijau /arna Ar&a
%
1 Hijau% oranye %
Te'"(ur
-eras !!!!! ''6, 1,6
-eras !!!!! '/+,1 1,
Hari %e 2 Hijau% oranye ! ! -has tomat !! -eras !!!! '12 21,2
1+,0
,16
1 Hijau !!!!
Hari %e 2 Hijau !!!
Bera( *grVl. Hl *&lLau 12,6/ !e"#ira"i Ti&un *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n Hijau /arna !!!!
3 Hijau kemerahan -has tomat !!! -eras !!! '/6
4 ranye
-has tomat !!!! -eras !! 00,6 2+, 12,06
3 Hijau !!!
4 Hijau !!!
Ar&a Te'"(ur Bera( *grVl. Hl *&lLau !e"#ira"i
-has timun -eras !!!!! /0,/ ,'
-has timun -eras !!!! /2,1 1,'
-has timun -eras !!! /2,+ 1+,'
0'.2
12,''
00,+
-has timun -eras !! /1,
-has timun -eras !! /0, 1,0 16,
3rafik 60 50 40 Timun
30
Tomat
20 10 0 Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
4aktor%faktor yang mempengaruhi laju respirasi adalah faktor internal dan eksternal. 4aktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam bahan (buah dan sayur), meliputi tingkat perkembangan organ, komposisi kimia jaringan, ukuran produk, pelapisan alami, dan jenis jaringan). 4aktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan sekeliling bahan, meliputi suhu, etilen, ketersediaan oksigen, karbon dioksida, dan luka pada bahan. Pada hasil pengamatan di atas, dapat dilihat perbedaan laju respirasi pada buah klimaterik dan non%klimaterik. Pada buah klimaterik disamping terjadi kenaikan respirasi juga terjadi kenaikan kadar etilen selama proses pematangan. "edangakan pada buah non klimaterik, proses pematangan tidak berkaitan dengan kenaikan respirasi dan kenaikan kadar etilen. Perbedaan antara buah klimaterik
dan nonklimaterik yaitu adanya perlakuan etilen terhadap buah klimaterik yang akan menstimulir baik pada proses respirasi maupun pembentukan etilen se#ara autokatalitik sedangkan pada buah nonklimaterik hanya terdapat perlakuan yang akan menstimulir proses respirasi saja. Lau re"#ira"i bebera#a bua$ (r#i" Lau re"#ira"i *&g 2'ga&-
%&)i(a"
5 0'
*anas, belimbing
0' +
pisang hijau, le#i,
+ 1'+
7angga, rambutan, jambu biji
1'+ 0++
8lpukad, pisang masak,
9 0++
sirsak
Tabel 2. Pengaru$ Su$u Ter$a)a# Lau !e"#ira"i Bua$ %li&a'(eri' )an Nn %li&a'(eri' T&a( *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n /arna Hijau kemerahan Ar&a % Te'"(ur
-eras
Bera( *gr' 1+, Vl. Hl *&l2,22 Lau !e"#ira"i Ti&un *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n /arna Hijau Ar&a
%
Hari %e 1 Hijau kekuningan %
3 Hijau%orange
-eras !!! '1, 21,0
-eras !
4 Hijau%orange !!! -has tomat ! !! -eras !
'2', 21
'1/ 22
,12
,0
6,/2
3 Hijau kekuningan -has timun
4 Hijau !!!!! %
%
Hari %e 1 Hijau
%
Te'"(ur Bera( *grVl. Hl
-eras !!!!! '+'
*&lLau !e"#ira"i
-eras !!!! '2+,2 1,6
-eras !! /6 22,6
-eras !! /,' 1,'
10,'0
',/0
12,1/
3rafik: 45 40 35 30 25
Timun
20
Tomat
15 10 5 0 Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
;aju respirasi lebih #epat jika suhu penyimpanan tinggi, umur panen muda, ukuran buah lebih besar, adanya luka pada buah dan kandungan gula awal yang tinggi pada produk (
untuk
menurunkan
laju
respirasi
buah%buahan
segar
adalah
pengontrolan suhu ruang penyimpanan. 7enurut -ays (11), untuk beberapa produk hasil pertanian, dengan kenaikan suhu penyimpanan sebesar 1+ +C akan mengakibatkan naiknya laju respirasi sebesar 2 sampai 2.' kali, tetapi di atas suhu 0'+C laju respirasi akan menurun karena akti=itas en>im terganggu yang menyebabkan terhambatnya difusi oksigen Pengontrolan suhu untuk mengendalikan laju respirasi produk hasil pertanian sangat penting artinya dalam usaha memperpanjang umur simpan
produk tersebut. 7etode yang umum digunakan adalah penyimpanan dengan pendinginan karena sederhana dan efektif. 7enurut $roto (2++0), prinsip penyimpanan dengan pendinginan adalah mendinginkan lingkungan se#ara mekanis dengan penguapan gas #air bertekanan (refrigerant) dalam sistem tertutup. ?ari hasil pengamatan di atas, terbukti bahwa suhu rendah dapat memperlambat laju respirasi. $isa dilihat bahwa sayur yang disimpan pada suhu rendah memiliki laju respirasi lebih rendah dari penyimpanan pada suhu ruang. Pada buah klimaterik tetap memiliki laju respirasi lebih tinggi dibandingkan dengan buah non%klimaterik. Tabel 3. Pengaru$ Lu'a Ter$a)a# Lau !e"#ira"i Bua$ %li&a'(eri' )an Nn %li&a'(eri' T&a( *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n Hijau /arna kekuninga n Ar&a
%
Te'"(ur
-eras
// Bera( *grVl. Hl 12, *&lLau 2,1 !e"#ira"i Ti&un *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n /arna
Hari %e 2 Hijau kemerahan
3 ranye kemerahan
4 ranye kemerahan
//' 2+,/
$usuk !! ;unak berair /0 21,0
$usuk !! ;unak berair /21 21,'
$usuk !! ;unak berair 0'+ 2/,1
11,0
,01
,1/
2,0
Hari %e 2 Hijau kekuning
3 Hijau kekuning
4 Hijau kekuning
1 Hijau kemerahan
$usuk ! 8gak lunak
1 Hijau kekuninga n
Ar&a Te'"(ur Bera( *grVl. Hl *&lLau !e"#ira"i
/
-has timun -eras !! /61 1,2
% ;unak
% ;unak
% ;unak
/'6 1
/'1 1,2
//+ 2+,
10,/
16,
1/,1'
1+,'
3rafik : 50 45 40 35 30 25
Timun
20
Tomat
15 10 5 0 Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Hari 5
"e#ara alami, setelah buah mengalami pematangan segera akan menuju ke proses berikutnya yaitu kelayuan. 8kan tetapi seringkali proses kelayuan ini tanpa diawali dengan proses pematangan, kejadian ini terjadi pada buah%buahan yang mengalami kerusakan, misalnya terjadinya memar. 7emar atau luka pada buah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju respirasi. ;uka pada buah akan memper#epat laju respirasi sehingga memper#epat proses pembusukan karena etilen akan menstimulir reaksi en>imatis dalam buah%buahan. Tabel 4. Pengaru$ E(ilen Ter$a)a# Lau !e"#ira"i Bua$ %li&a'(eri' )an Nn %li&a'(eri' T&a( *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n /arna
1
Hari %e 2
3
4
Ar&a Te'"(ur Bera( *grVl. Hl *&lLau !e"#ira"i Ti&un *blan' + 2, &lPenga&a(a 0 n /arna Ar&a Te'"(ur Bera( *grVl. Hl *&lLau !e"#ira"i %e(erangan + 1
Laju respirasi
=
2
( mlblanko
1
−
A 2' ml
* HCl
A +,+'
$7 C2
A //
3
4
ml sampel )
W buah ( kg )
@ol $lanko
Hari %e 2
x N HCl x BM CO 2
Btilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup pada waktu%waktu tertentu. Btilen juga merupakan suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan.?isebut hormon karena memenuhi kriteria sebagai hormon tanaman yaitu bersifat mobil (mudah bergerak) dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik. Btilen dapat menyebabkan terjadinya perubahan%perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil%hasil pertanian. "enyawa ini disamping dapat memulai proses klimaterik, juga dapat memper#epat terjadinya klimaterik.
"elama proses pematangan terjadi beberapa perubahan seperti warna, tekstur, #itarasa dan fla=or, yang menunjukkan terjadinya perubahan komposisi. Pada pengamatan terhadap karakteristik organoleptik yang meliputi warna, aroma dan tekstur selama 6 kali pengamatan se#ara berturut%turut dapat terlihat jelas perubahannya baik dari segi warna, aroma dan tekstur. "emakin hari tekstur buah akan semakin lunak, warnanya semakin bertambah kuning dan aromanya semakin lama ter#ium tajam. "elama proses pematangan, warna hijau pada buah berkurang, hal ini disebabkan terjadi degradasi klorofil yang dapat disebabkan oleh penurunan pH, oksidasi dan akti=itas en>im klorofilase. "elain terjadi perubahan warna juga terjadi perubahan aroma, dimana pada saat pemata ngan, >at aroma bersifat =olatil mulai terbentuk. "ebagian besar senyawa =olatil yang terbentuk adalah etilen. Pada umumnya senyawa =olatil pada aromatis dibandingkan dengan jeruk.
pisang lebih
%ESIMPLAN
1. &omat adalah buah klimaterik sedangkan timun adalah buah non% klimaterik. 2. "elama proses pematangan terjadi beberapa perubahan seperti warna, tekstur, #itarasa dan fla=or, yang menunjukkan terjadinya perubahan komposisi. 0. "emakin lama penyimpanan maka nilai laju respirasi akan semakin rendah. /. Penyimpanan pada suhu rendah dapat memperlambat nilai laju respirasi. '. ;uka memar pada buah dapat memper#epat proses pembusukan tanpa melewati proses pematangan terlebih dahulu. 6. Btilen dapat memper#epat proses pematangan pada buah klimaterik serta mempengaruhi laju respirasi sedangkan pada buah non%klimaterik, etilen hanya mempengaruhi laju respirasi.
DA5TA! PSTA%A
8nonim.
2+1+.
4aktor%4aktor
yang
7empengaruhi
;aju
Respirasi.
http:apwardhanu.wordpress.#om. (?iakses tanggal 12 ?esember 2+1+). &ranggono, "etiaji $., "uhardi, "udarmanto, . 7arsono, 8gnes 7urdianti, Dndah ".E., dan "uparmo. $iokimia Pangan. Pusat 8ntar Eni=ersitas Pangan dan gi>i, E37.