DASA YAMA BRATHA
Pengertian Dasa Yama Bratha
Kata Dasa Kata Dasa Yama Y ama Brata berasal Brata berasal dari Bahasa Sanskerta S anskerta yang terdiri dari tiga kata yaitu: Dasa, Yama dan Brata. Dasa Brata. Dasa berarti berarti sepuluh, Yama berarti Yama berarti Pengendalian, Brata Pengendalian, Brata sama artinya dengan Wrata berarti Wrata berarti keinginan atau kemauan. Jadi arti dari Dasa Yama Brata adalah sepuluh pengendalian keinginan untuk mendapatkan kesempurnaan hidup.
Bagian Bagian Dasa Yama Bratha Dan Artinya
1. Anresangsya atau Arimbhawa, tidak Arimbhawa, tidak mementingkan diri sendiri 2. Ksama, suka Ksama, suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan. 3. Satya, setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap orang. 4. Ahimsa, tidak Ahimsa, tidak membunuh atau menyakiti makhluk lain. 5. Dama, mampu menasehati diri sendiri. 6. Arjawa, jujur Arjawa, jujur dan mempertahankan kebenaran. 7. Priti; cinta kasih cinta kasih dan sayang terhadap sesama mahluk. 8. Prasada, berfikir Prasada, berfikir dan berhati suci dan tanpa pamerih. 9. Madurya, ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun. 10. Mardhawa, 10. Mardhawa, rendah hati; tidak sombong dan berfikir halus. Kesepuluh istilah ini selalu mengajarkan kita menuju kehidupan yang lebih baik.
Contoh-Contoh Pelaksanaan Dasa Yama Brata
Tujuannya agar kita dapat mengikutinya untuk meningkatkan kesempurnaan hidup. 1. Anresangsya artinya tidak mementingkan diri sendiri. Contoh - contoh pelaksanaan ajaran anresangsya
membatalkan janji pribadi untuk melaksanakan kepentingan warga masyarakat,
mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
Memberi kesempatan kepada penyebrang jalan dengan memperlambat kecepatan sepeda motor/mobil,
Memberikan tempat duduk kita di dalam bus/angkutan kepada orang tua atau orang hamil,
Membiasakan antre atau menunggu giliran di SPBU, Puskesmas, rumah sakit atau kantor.
2. Ksama artinya suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Ksama, seperti:
memaafkan kesalahan teman,
tidak marah atau tersinggung bila dijelek-jelekkan teman,
tetap melanjutkan sekolah walaupun tidak naik kelas,
tidak merasa minder/berkecil hati walaupun merasa diri ada kekurangan,dll.
3. Satya berarti setia dengan ucapan sehingga menyenangkan hidup. Satya berarti juga kejujuran atau kebenaran. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Satya seperti :
Mengatakan dengan sebenarnya apa yang dilihat, di dengar.
Bertanggung jawab terhadap yang telah diperbuat,
Menepati janji,
Jujur terhadap kata hati,
Melaksanakan Panca Satya, yaitu: 1. Satya Wacana: setia terhadap ucapan, 2. Satya Laksana: setia terhadap perbuatan, 3. Satya Mitra setia terhadap teman, berteman dalam keadaan senang maupun susah, 4. Satya Semaya: selalu menepati janji yang diucapkan, dan 5. Satya Hredaya: jujur terhadap kata hati
4. Ahimsa artinya tidak membunuh, tidak menyiksa atau menyakiti makhluk. Contoh pelaksanaan ajaran Ahimsa, seperti :
Tidak membunuh binatang sembarangan,
Tidak meracuni hewan,
Tidak mengganggu hewan yang sedang tidur,
Tidak memfitnah,
Tidak menghina teman yang memiliki kekurangan.
Agama Hindu juga membenarkan melakukan pembunuhan/Himsa Karma tetapi hendaknya dilandasi cinta kasih dan dharma, seperti: 1. Dewa Puja yaitu untuk persembahan kepada para Dewa dan manifestasi Ida Sang Hyang Widhi, 2. Pitra Puja yaitu membunuh untuk persembahan kepada leluhur, 3. Athiti Puja yaitu membunuh untuk dipersembahkan atau dihaturkan kepada tamu. 4. Dharma Wigata yaitu membunuh di dalam peperangan/pertempuran. 5. Dama artinya sabar dan dapat menasehati diri sendiri. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Dama, seperti :
Menyadari perbuatan, perkataan dan perbuatan kita yang keliru,
Memikirkan terlebih dahulu akan perkataan yang akan diucapkan,
Sebelum tidur renungkanlah perbuatan yang telah kita lakukan sebagai evaluasi harian untuk meningkatkan kwalitas diri,
Biasakan tidak terlalu repot membicarakan kelemahan orang, masih lebih baik jika rajin melihat kelemahan diri sendiri,
Untuk menghindari adanya penyesalan yang datangnya selalu di belakang, sebelum berkata dan berbuat pikirkan secara matang akibatnya. Orang yang penyabar tidak mudah tersinggung, orang sabar disayang Tuhan. Orang sabar dapat menasehati dirinya sendiri.
6. Arjawa artinya jujur mempertahankan kebenaran bersifat terbuka dan berterus terang. Sifat terbuka dan berterus terang menghindarkan kita dari kesalahpahaman. Kesalahpahaman dapat menimbulkan masalah. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Arjawa, seperti:
Jangan mengaku dan merasa diri selalu paling benar,
Katakan yang benar adalah benar yang salah adalah salah,
Berpijaklah pada kebenaran walaupun banyak godaan,
Orang yang mempertahankan kebenaran akhirnya akan menang.
Jadilah ksatria pembela kebenaran seperti peribahasa Berani karena benar Takut karena Salah.
7. Priti artinya cinta kasih sayang terhadap sesama Makhluk .Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Priti, seperti:
Hiduplah rukun saling mengasihi sesama teman di sekolah, bersama keluarga, begitu juga dengan tetangga sekitar,
Memelihara hewan peliharaan dengan baik,
Rajin merawat dan memupuk tanaman, dll
8. Prasada artinya
bertpikir
dan
berhati
suci
tanpa
pamerih.
Contoh-contoh
pelaksanaan
ajaran Prasada, misalnya:
Jujur dan tulus pada setiap tindakan untuk memupuk dan menumbuhkan kesucian hati,
Berpikir jernih, cermat dan masuk akal jangan mengembangkan pikiran buruk atau berburuk sangka (negatif thinking) kepada orang lain,
Rajin sembahyang,
Jujur dan setia terhadap setiap tindakan,
Berbuat yang iklas tanpa pamerih,
Jagalah pikiran kita agar tetap jernih dan suci. Hindarikan pikiran dari hal-kal kotor dan bodoh, karena pikiran yang diliputi oleh niat yang kotor dan bodoh menyebabkan manusia lebih rendah dari binatang, dll
9. Madurya artinya ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Madurya, seperti:
Bersikap ramah tamah terhadap semua orang, menghindari sikap judes dan cuek,
Bersikap lemah lembut terhadap semua orang, menghindari sikap kasar, emosional dan mudah tersinggung,
Bersikap sopan santun terhadap siapa saja dan di manapun berada,
Selalu menjaga sikap santun ketika berhadapan dengan orang lain baik dengan teman sejawat, orang yang lebih tua, guru ataupun siapa saja,
Selalu berbicara yang sopan kepada lawan bicara,
Menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap orang lain,
Tidak memperlihatkan wajah masam, cemberut dan kusam,
10. Mardawa artinya rendah hati tidak sombong. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Mardawa, seperti :
Selalu ringan tangan suka membantu orang yang membutuhkan pertolongan,
Menghargai orang lain,
Menghormati orang lain,
Tidak mementingkan diri sendiri,
Peduli terhadap orang lain,
Bersikap empati terhadap penderitaan orang lain sehingga memiliki keinginan untuk memberi pertolongan,
Menyadari diri memiliki kelebihan dan kekurangan,
Menghindarkan diri dari perbuatan merendahkan harga diri orang lain,
Selalu bersikap sabar dan tidak membalas dendam,
Dapat menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.