PRESKRIPSI DOKTER (KAIDAH PENULISAN RESEP)
PENDAHULUAN Preskr Preskrips ipsii dokter dokter sangat sangat pentin penting g bagi bagi seoran seorang g dokter dokter dalam dalam proses proses perese peresepan pan obat obat bagi bagi pasiennya. Dokter dalam mewujudkan terapi yang rasional, memerlukan langkah yang sistematis dengan moto 5T (Tepat obat, Tepat dosis, Tepat cara, dan ad!a" pe#berian serta tepat $SO dan %nt%& penderita 'an tepat). tepat ). Preskripsi yang baik haruslah ditulis dalam blanko resep secara lege artis. PENERTIAN U*U* TENTAN RESEP Resep Resep didefinis didefinisikan ikan sebagai permintaa permintaan n tertulis tertulis dari dokter, dokter, dokter dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker apoteker pengelola pengelola apotek (APA) (APA) untuk menyediakan menyediakan dan menyerahka menyerahkan n obat bagi penderita penderita sesuai dengan peratuan perundangan yang berlaku. Resep yang benar adalah ditulis secara jelas, dapat dibaca, lengkap dan memenuhi peraturan peraturan perundangan serta kaidah kaidah yang berlaku. ontoh resep resep yang benar!
dr. "arah Ayu "#P. $%&'$$& Alamat rumah'praktek rumah'praktek!! l. *enanga +o.$ "urakarta "urakarta, - uni $
%$R' Paracetamol mg $$ "acch. actis /.s m.f.l.a. pul0.d.t.d. +o. 1# s.p.r.n.t.d.d.pul0 s.p.r.n.t.d.d. pul0 #
Pro
22222222222222222222
! "usi ( tahun)
Alamat! Penumping Penumping ' ' "urakarta "urakarta
Uns%r+%ns%r resep . #den #denti tittas Dokt Dokter er +ama, nomor surat ijin praktek, alamat praktek dan rumah dokter penulis resep serta dapat dilengkapi dengan nomor telepon dan hari serta jam praktek. 3iasanya sudah tercetak dalam blanko resep. . +ama kota kota (sudah (sudah dicetak dicetak dalam blanko blanko resep) dan tanggal tanggal ditul ditulis is resep resep 4. "uper upersc scri ript ptiio Ditulis dengan symbol R' (recipe5harap diambil). 3iasanya sudah dicetak dalam blanko. 3ila diperlukan lebih dari satu bentuk sediaan obat'formula resep, diperlukan penulisan R' lagi. 6. #nscriptio #ni merupakan bagian inti resep, berisi nama obat, kekuatan dan jumlah obat yang diperlukan dan ditulis dengan jelas -. "ubscripti ptio 3agian 3agian ini mencantumkan mencantumkan bentuk bentuk sediaan sediaan obat (3"7) dan jumlahnya. jumlahnya. ara penulisan penulisan (dengan singkatan bahasa latin) tergantung dari macam formula resep yang digunakan. ontoh! 8
m.f. m.f.l. l.a. a. pul0 pul0.. d.t d.t.d .d.n .no. o. 9
8
m.f.l.a. sol
8
m.f. m.f.l. l.a. a. pul0 pul0.. +o +o 99 99 da da in in cap caps s
:. "ignatura 3erisi informasi tentang aturan penggunaan obat bagi pasien yaitu meliputi frekuensi, jumlah obat dan saat diminum obat, dll. ontoh! s.t.d.d.tab.#.u.h.p.c s.t.d.d.tab.#.u.h.p.c ( tandailah tiga kali sehari satu tablet satu jam setelah makan) &. #den #denti tittas pasi pasien en ;mum ;mumny nya a suda sudah h terc tercan antu tum m dala dalam m blan blanko ko resep resep (tul (tulis isan an pro pro dan dan umur umur). ). +ama +ama pasi pasien en dicantumkan dalan pro. "ebaiknya juga mencantumkan mencantumkan berat badan pasien supaya kontrol dosis oleh apotek dapat akurat. TATA -ARA PENULISAN RESEP
% (3A3 ###, pasal $) memuat! . +ama, alamat, alamat, +omor +omor "urat #jin #jin Praktek Praktek Dokter Dokter (+"#P) (+"#P) .
LANKAH PRESKRIPSI ./ Pe#i"i0an obat 'an tepat Dalam melakukan prakteknya, dokter pertama kali harus melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
baik pada pasiennya untuk menegakkan diagnosis. "etelah itu, dengan
mempertimbangkan keadaan (patologi penyakit , perjalanan penyakit dan manifestasinya), maka tujuan terapi dengan obat akan ditentukan. *emudian akan dilakukan pemilihan obat secara tepat, agar menghasilkan terapi yang rasional. ?al yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam memilih obat! a.
3agaimana rasio manfaat dengan risiko obat yang dipilih
b.
3agaimana keamanan (efek samping, kontra indikasi) obat yang dipilih
c.
enis bahan obat apa (bahan baku, formula standar, bahan generik, atau bahan paten) yang dipilih
d. Pertimbangan biaya'harga obat Dengan mempertimbangkan hal di atas, diharapkan preskripsi obat dokter akan tepat berdasar manfaat, keamanan, ekonomi, serta cocok bagi penderita ;ntuk mewujudkan terapi obat yang rasional dan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna serta biaya, maka seorang dokter perlu memahami kriteria bahan obat dalam preskripsi. 3ahan obat di dalam resep termasuk bagian dari unsur inscriptio dan merupakan bahan baku, obat standar (obat dalam formula baku'resmi, sediaan generik) atau bahan jadi'paten +ama obat dapat dipilih dengan nama generik (nama resmi dalam buku @armakope #ndonesia) atau nama paten (nama yang diberikan pabrik). Pengguna jenis obat paten perlu memperhatikan kekuatan bahan aktif dan atau komposisi obat yang dikandung di dalamnya agar pemilihan obat yang rasional dapat tercapai dan pelayanan obat di apotek tidak menjumpai adanya masalah. ontoh! Apabila dalam terapi perlu diberikan bahan obat Paracetamol, maka dapat dipilih bahan baku (ada di apotik), sediaan generik berlogo (bentuk tablet atau sirup paracetamol atau sediaan paten) umlah obat yang ditulis di dalam resep tergatung dari lama pemberian dan frekuensi pemberian. Parameter yang diperlukan untuk menentukannya adalah lama perjalanan penyakit, tujuan terapi, dan kondisi penderita. umlah obat dituliskan dengan angka Romawi untuk jenis sediaan jadi'paten ontoh!
3ahan'sediaan obat dalam preskripsi berdasarkan peraturan perundangan dapat dikategorikan! a.
olongan obat narkotika atau 7 (ct! codein, morphin, pethidin)
b. olongan obat *eras atau atau * Dibedakan menajadi 4!
-
olongan obat *eras tertentu atau Psikotropika (diaBepam dan deri0atnya)
-
olongan obat *eras atau * (ct! amoCicillin, ibuprofen)
-
olongan obat wajib apotek atau 7A (ct! famotidin, allopurinol, gentamycin topical)
c.
olongan obat bebas terbatas atau (ct! paracetamol, pirantel palmoat)
d.
olongan obat bebas (ct! 1itamin 3, 1itamin )
Pada penulisan obat narkotika dan psikotropika'khusus) jumlah obat tidak cukup hanya dengan angka saja, namun disertai dengan huruf angka tersebut, misal 9 (decem) dan agar sah harus dibubuhi tanda
tangan
dokter (b%&an
para1)/
?al
ini
dilakukan
untuk
menghindari
penyalahgunaan obat di masyarakat. 2/
Penetapan cara pe#berian dan at%ran dosis 'an tepat a/ -ara pe#berian obat 7bat diberikan dengan berbagai macam cara (per oral, per rectal, parenteral, topical, dll). ?al yang diperlukan dalam menentukan cara pemberian obat!
-
-
*ondisi pasien
-
"ifat fisika8kimia obat
-
3ioa0iabilitas obat
-
=anfaat (untung8rugi pemberian obat)
ara pemberian yang dipilih adalah yang memberikan manfaat klinik yang optimal dan memberikan keamanan bagi pasien. =isalkan pemberian obat entamicyn yang diperlukan untuk tujuan sistemik, maka sebaiknya dipilih lewat parenteral. +"A#Ds yang diberikan pada penderita gastritis sebaiknya dilakukan pemberian per rectal. b/ At%ran dosis (dosis dan ad!a" pe#berian) obat
DOSIS Dosis yang ideal adalah dosis yang diberikan per indi0idual. ?al ini mengingat bahwa respon penderita terhadap obat sangat indi0idualistis. Penentuan dosis perlu mempertimbangkan! ) kondisi pasien (seperti! umur, berat badan, fisiologi dan fungsi organ tubuh) ) kondisi penyakit ( akut, kronis, berat'ringan) 4) #ndeks terapi obat (lebar'sempit) 6) 0ariasi kinetik obat -) cara'rumus perhitungan dosis anak ( pilih yang paling teliti) Perhitungan dosis pada anak secara ideal menggunakan dasar ukuran fisik (berat badan atau luas permukaan tubuh). Apabila dosis anak dihitung dengan perbandingan dengan dosisi dewasa, yaitu dengan memakai rumus perhitungan dosis anak (antara lain Eoung, lark), maka perlu diperhatikan tentang ketelitian dari rumus yang dipakai. 3AD4AL PE*$ERIAN adwal pemberian ini meliputi frekuensi, satuan dosis per kali dan saat'waktu pemberian obat. Dalam resep tertuang dalam unsur signatura. REKUENSI @rekuansi artinya berapa kali obat yang dimaksud diberikan kepada pasien. umlah pemberian tergantung dari waktu paruh obat, 3"7, dan tujuan terapi. 7bat anti asma diberikan kalau sesak (p.r.n) namum bila untuk menjaga agar tidak terjadi serangan asma dapat diberikan secara teratur misal 4 C sehari (t.d.d). SAAT64AKTU PE*$ERIAN ?al ini dibutuhkan bagi obat tertentu supaya dalam pemberiannya memiliki efek optimal, aman dan mudah diikuti pasien. =isal! 7bat yang absorbsinya terganggu oleh makanan sebaiknya diberikan saat perut kosong ' F jam sebelum makan (' F h. a.c), obat yang mengiritasi lambung diberikan sesudah makan (p.c) dan obat untuk memepermudah tidur diberikan sebelum tidur (h.s), dll. LA*A PE*$ERIAN ama pemberian obat didasarkan perjalanan penyakit atau menggunakan pedoman pengobatan yang sudah ditentukan dalam pustaka'R". =isalkan pemberian antibiotika dalam waktu tertentu ( hari setelah gejala hilang untuk menghindari resistensi kuman, obat simtomatis hanya perlu diberikan saat simtom muncul (p.r.n), dan pada penyaklit kronis (misal asma, hipertensi, D=) diperlukan pemberian obat yang terus menerus atau sepanjang hidup (#
Ada 4 formula resep yang dapat digunakan untuk menyusunan preskripsi dokter (@ormula marginalis, officialis aau spesialistis). Pemilihan formula tersebut perlu mempertimbangkan!
5/
-
Eang dapat menjamin ketepatan dosis (dosis indi0idual)
-
Eang dapat menajaga stabilitas obat
-
Agar dapat menjaga kepatuhan pasien dalam meminum obat
-
3iaya'harga terjangkau
Pen%"isan pres&ripsi da"a# b"an&o resep 'an benar ("ee artis) Preskripsi lege artis maksudnya adalah ditulis secara jelas, lengkap (memuat : unsur yang harus ada di dalam resep) dan sesuai dengan aturan'pedoman baku serta menggunakan singkatan bahasa latin baku, pada blanko standar (ukuran lebar $8 cm, panjang -8% cm)
9/
Pe#berian in1or#asi bai penderita 'an tepat ara atau aturan harus tertulis lengkap dalam resep, namun dokter juga masih harus menjelaskan kepada pasien. Demikian pula hal8hal atau peringatan yang perlu disampaikan tentang obat dan pengobatan, misal apakah obat harus diminum sampai habis'tidak, efek samping, dll. ?al ini dilakukan untuk ketaatan pasien dan mencapai rasionalitas peresepan
PEDO*AN -ARA PENULISAN RESEP DOKTER .
;kuran blanko resep (ukuran lebar $8 cm, panjang -8% cm)
. Penulisan nama obat (3agian #nscriptio)! a. Dimulai dengan huruf besar b.
Ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi (dalam farmakope #ndonesia atau nomenklatur internasional) misal! ac. "alicI acetosal
c.
4. Penulisan jumlah obat a. "atuan berat! mg (milligram), g, (gram) b. "ataun 0olume! ml (mililiter), l (liter) c.
"atuan unit! #;'#; (#nternasional ;nit)
d. Penulisan jumlah obat dengan satuan biji menggunakan angka Romawi. =isal! 8
5 sendok makan (0olume - ml)
th. 5 sendok teh (0olume - ml) tt. 5 guttae ( tetes 5 $,$- ml) -atatan ?indari penggunaan sendok teh dan senok makan rumah tangga karena 0olumenya tidak selalu - ml untuk sendok makan dan - ml untuk sendok teh. unakan sendok plastik (- ml) atau alat lain ( 0olume -, $, - ml) yang disertakan dalam sediaaan cair paten. f.
Arti prosentase (K) $,-K (b'b) $,- gram dalam $$ gram sediaan $,-K (b'0)
$,-
gram dalam $$ ml sediaan
$,-K (0'0)
$,-
ml dalam $$ ml sediaan
g. ?indari penulisan dengan angka desimal (misal! $,...I $,$....I $,$$...) 6. a. Penulisan kekuatan obat dalam sediaan obat jadi (generik'paten) yang beredar di pasaran dengan beberapa kekuatan, maka kekuatan yang diminta harus ditulis, misalkan
Penulisan jadwal dosis'aturan pemakaian (bagian signatura) a. ?arus ditulis dengan benar =isal! s.t.d.d. pul0. #.p.c a tau s.p.r.n.t.d.d.tab.#
b.
;ntuk pemakaian yang rumit seperti pemakaian Ltapering up'downL gunakan tanda s/%/c (usus cognitus 5 pemakaian sudah tahu). Penjelasan kepada pasien ditulis pada kertas dengan bahasa yang dipahami.
7.
"etiap selesai menuliskan resep diberi tanda penutup berupa garis penutup (untuk R') atau tanda pemisah di antara R' (untuk M R') dan paraf'tanda tangan pada setiap R'.
%.
Resep ditulis sekali jadi, tidak boleh ragu8ragu, hindari coretan, hapusan dan tindasan.
>.
Penulisan tanda #ter (#tteretur' harap diulang) dan +.#. (+e #terretur'tidak boleh diulang) Resep yang memerlukan pengulanagan dapat diberi tanda Iter n : di sebe"a0 &iri atas dari resep untuk seluruh resep yang diulang. 3ila tidak semua resep, maka ditulis di ba!a0 setiap resep 'an di%"an. Resep yang tidak boleh diulang, dapat diberi tanda! +# di sebe"a0 &iri atas dari resep untuk seluruh resep yang tidak boleh diulang. 3ila tidak semua resep, maka ditulis di ba!a0 setiap resep 'an di%"an.
$. Penulisan tanda ito atau P#= Apabila diperlukan agar resep segera dilayani karena obat sangat diperlukan bagi penderita, maka resep dapat diberi tanda -ito ata% PI* dan harus ditulis di sebelah &anan atas resep.
DOSIS O$AT DAN PENENTUAN RESEP DALA* PRESKRIPSI
PENDAHULUAN Preskripsi dokter memerlukan ketepatan dosis obat yang diberikan dan pemilihan formula yang tepat pula. alon dokter harus dapat memahami cara menentukan dosis obat dengan tepat dengan cara perhitungan yang benar dan harus memahami formula resep yang tepat digunakan untuk mewujudkan terapi rasional.
DOSIS O$AT DALA* PRESKRIPSI
Dosis tepat sangat dibutuhkan supaya efek dari obat optimal dan resiko efek samping sekecil mungkin. 3esaran dosis terapi obat biasanya dicantumkan dalam rentangan'kisaran dosis, misalkan -$8 -$$ mg. Rentangan dosis ini menunjukkan kadar obat yang aman yang dapat diberikan dalam praktek pengobatan. 3ila dokter memberikan dosis di bawah' di atas dosis rentangan, maka dapat memberikan efek yang merugikan bagi pasien dan dapat menimbulkan pertanyaan bagi apotek yang menerima resep tersebut. Dosis obat dalam preskripsi adalah besarnya dosisi per kali untuk pasien dan mungkin dalam sehari dapat diberikan beberapa kali sesuai dengan frekuensi pemberian yang tertulis di dalam resep. Penentuan dosis tersebut didapatkan darai dosis terapi (dosis laBim) yang tercantum dalam literatur. ;ntuk dosis anak biasanya dicantumkan dengan misalnya $86$ mg'kg 33'hari. "ehingga perlua adnya penentuan dosis yang cermat bagi anak. Ada beberapa obat yang mencantumkan dosis hanya untuk orang dewasa, sehingga bila obat itu akan diberikan kepada anak maka perlu perhituanan dengan membandingkan dengan dosis dewasa, dengan menggunakan rumus ( misalkan R. lark, R. Eoung, dll)
-ARA *ENHITUN DOSIS ANAK Ada beberapa cara dalam menghitung dosis anak. ;ntuk itu, dipilih yang dapat menunjukkan pengetrapan dosis indi0idual. ;ntuk obat8obat yang mempunyai rentang terapi sempit, maka memerlukan ketelitian yang tinggi dalam menentukan dosis untuk anak. ontoh! ?itunglah dosis AmoCycillin untuk anak berumur 6 tahun dengan 33 & kg Diketahui! Dosis AmoCycillin anak di bawah 33 $ kg adalah $86$ mg'kg 33' hari diberikan dalam dosis terbagi tiap :8% jam. ;ntuk dosis dewasa adalah -$8-$$ mg, diberikan tiap :8% jam.
Perhitungan! .
3erdasarkan indi0idual dengan ukuran fisik 33! & 9 ($86$) mg 5 46$8 &%$ mg'hari 3ila dipilih diberikan 49 sehari, maka dosis per kali pemberian 5 4,44 8 :,:& mg
.
3erdasarkan dosis dewasa dengan rumus lark & 9 (-$8-$$) mg 5 :$,& F ,64 mg'kali $
4.
3erdasarkan dosis dewasa dengan rumus Eoung 6 C (-$8-$$) mg 5 :,-8- mg'kali :
6.
3erdasarkan dosis dewasa dengan
-.
Anak 6 tahun, 33 4,$8:,4 kg 5 4K dosis dewasa 5 -&,-8- mg'kali
?asil di atas menunjukkan bahwa cara perhitungan tersebut menghasilkan dosis yang berbeda. Dengan mempertimbangkan kondisi penyakit dan kondisi penderita, maka dokter dapat menentukan besarnya dosis per kali dan per hari dalam resepnya. =isalkan diputuskan memberikan amoCycillin per kali - mg 3ila frekuensinya 4 kali sehari, maka dosis per hari adalah 4&- mg.
OR*ULA RESEP Ada 4 formula dalam penulisan resep (magistrlis, officinalis dan spesialistis). @aktor yang diperhatikan dalam penentuan jenis formula yang akan digunakan! ) ketepatan dosis, ) stabilitas obat terjamin, 4) kepatuhan pasien, 6) kemudahan mendapatkan obat'sediaan, -) harga terjangkau
OR*ULA *AISTRALIS @ormula ini dikenal dengan resep racikan.Dalam hal ini, dokter selain menuliskan bahan obat, juga bahan tambahan. 3ahan tambahan yang ditambahkan tergantung dari sediaan yang diinginkan. 7leh karena itu, penting sekali diperhatikan sifat obat, interaksi farmasetik, macam bentuk sediaan dan macam bahan tambahan yang dapat digunakan serta pedoman penulisan resep magistralis. ?al8hal yang penting diperhatikan dalam formula magistralis! .
3ahan obat, sedapat mungkin menggunakan bahan baku. Penggunaan sediaan jadi'paten (tablet, sirup, dll) sering menimbulkan masalah baik dalam pelayanan( misalkan tidak dapat halus, tidak homogen, dan tidak stabil) maupun kerasionalan terapi (antara lain perubahan formula sediaan, perubahan bioa0iabilitas obat, perubahan absorbsi, penurunan konsentrasi obat). Pencampuran bahan yang lebih dari satu macam harus dipertimbangkan adanya interaksi (farmasetik dan farmakologi) dan rasionalitas obat.
. 3ntuk sediaan yang dapat dipilih meliputi serbuk (pul0eres dan pul0is adspersorium), kapsul, larutan (solusio, infusa), suspensi, unguenta, cream dan pasta. 4. Penentuan
bahan
tambahan
(corrigen
saporis, corrigen odoris,
corrigen coloris, dan
constituent'0ehiculum).
ontoh penyusunan resep formula magistralis! . Dokter "iti #ndah, "#P $%&'$$% beralamat di . "urya +o. "urakarta pada tanggal - uni $$% menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan pul0eres (puyer) sebanyak $ bungkus, setiap bungkus mengandung paracetamol $ mg. Puyer ini diberikan kepada "ari ( tahun, kg) dengan aturan pakai!bila panas diberikan 4 9 sehari, tiap kali satu bungkus
dr. "iti #ndah "#P. $%&'$
%$Keteranan! Ambilkan paracetamol $ mg dan sacch lactis secukupnya, campur dan buatlah
Alamat rumah'praktek!
menurut l. "urya +o. "urakarta
bungkus, "urakarta, - uni $
%$aturan
puyer
sebanyak
masing8masing
$
bungkus
mengandung $ mg paracetamol dan sacch lactis secukupnya.
R' Paracetamol mg $ "acch. actis /.s m.f.l.a. pul0.d.t.d. +o. 9 s.p.r.n.t.d.d.pul0 # (febris)
Pro
22222222222222222222
! "ari ( kg)
;mur ! tahun
panas dapat diberikan 4 9 sehari bungkus
Keteranan! dr. "iti #ndah "#P. $%&'$
%$ Ambilkan paracetamol , g dan sacch lactis secukupnya, campur dan buatlah
Alamat rumah'praktek!
menurut
l. "urya +o. "urakarta
aturan
puyer
sebanyak
$
bungkus.
%$diberikan 4 9 sehari bungkus
R' Paracetamol , "acch. actis /.s m.f.l.a. pul0. +o. 9 s.p.r.n.t.d.d.pul0 # (febris)
22222222222222222222
Pro
! "ari
;mur ! tahun, kg . Dokter "iti #ndah, "#P $%&'$$% beralamat di . "urya +o. "urakarta pada tanggal - uni $$% menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan salep sebanyak $ gram yang mengandung boric -K serta menggunakan bahan dasar 0aselin album. "alep ini diberikan kepada
%$R' Ac. 3oric -K 1aselin alb. /.s m.f.l.a. ungt. $ s.b.d.d. u.e
22222222222222222222
OR*ULA OI-INALIS Pro
!
;mur ! $ tahun
Resep dengan formula ini berarti obat yang digunakan adalah obat generik dan tersedia dalan sediaan generik (3P7= Depkes) atau sediaan standar baku (@ormularium #ndonesia). Dengan menggunakan formula ini, berarti dokter sudah tahu komposisi bahan aktif dan kegunaannya. Penulisan ini cepat dan sederhana serta harganya lebih murah. ontoh formula officinalis! . Dokter "iti #ndah, "#P $%&'$$% beralamat di . "urya +o. "urakarta pada tanggal - uni $$% menulis resep dengan menggunakan obat batuk Potio nigra contra tussim, suatu formula standar dalam @ormularium #ndonesia dan diberikan kepada 3p.
%$Keteranan Dokter munggunakan formula standar dalam @ormularium #ndonesia. *omposisi obat tersebut!
Alamat rumah'praktek! l. "urya +o. "urakarta "urakarta, - uni $
%$Pot nigr. c. tuss. 4$$ ml "uccus li/uiritae $ Amm. hloride :
R' Pot nigr. c. tuss. ml 4$$
"ol amm.spirt. anis :
s.p.r.n. 6.d.d. . # (bila batuk)
22222222222222222222
A/ua dest. Ad 4$$ ml Pemakaian 68- d.d. .#
Pro
!
;mur ! $ tahun
. Dokter "iti #ndah, "#P $%&'$$% beralamat di . "urya +o. "urakarta pada tanggal - uni $$% menulis resep dengan menggunakan sediaaan generic berlogo salep mata hlorampenicol (K) dan diberikan kepada 3p.
dr. "iti #ndah
Keteranan
"#P. $%&'$
%$Dengan resep tersebut, dokter menggunakan formula standar dalam sediaan jadi g enerik
Alamat rumah'praktek! l. "urya +o. "urakarta "urakarta, - uni $
%$berlogo. *omposisi obat tersebut! ;ngt. 7phth. hlorampenicol K. "etiap
R' hloramphenic.ungt.ophth K - g s.b.d.d. ungt.ophth. od N os
Pro
gram salep mata mengandung $ mg hlorampenicol, berat tiap tube - gram
22222222222222222222
! 3p.
;mur !
OR*ULA SPESIALISTIS Resep yang ditulis dengan formula ini adalah obat paten dari pabrik obat. *adang pabrik obat membuat obat dengan berbagai sediaan, kekuatan, dan kombinasi obat. 3ila penulisan resep ini kurang jelas atau tidak lengkap dapat mengakibatklan kesalahan dalam pelayanan di apotek. ontoh penulisan resep spesialistis! . Dokter "iti #ndah, "#P $%&'$$% beralamat di . "urya +o. "urakarta pada tanggal - uni $$% menulis resep dengan menggunakan sediaaan paten Allerin eCpektorant $ ml dan diberikan kepada 3p.
dr. "iti #ndah
Keteranan
"#P. $%&'$
%$Dengan resep tersebut, dokter menggunakan formula spesialistis dan menggunakan obat
Alamat rumah'praktek! l. "urya +o. "urakarta "urakarta, - uni $
%$dengan nama paten. 3entuk sediaan! sirup *omposisi!
R' Allerin eCp. $ ml lag #
+atrium sitrat %$ mg
s.t.d.d. .th. ##
22222222222222222222
Difenhidramin ?l ,- mg @enilpropanolamin ?l ,- mg *emasan! 3otol 0olume :$ ml dan $ ml
Pro
! 3p.
;mur ! . Dokter "iti #ndah, "#P $%&'$$% beralamat di . "urya +o. "urakarta pada tanggal - uni $$% menulis resep dengan menggunakan sediaaan paten kaplet *almoCicillin -$$ mg sebanyak $ biji dan diberikan kepada 3p.
Keteranan
"#P. $%&'$
%$Dengan resep tersebut, dokter menggunakan formula spesialistis dan menggunakan obat
Alamat rumah'praktek! l. "urya +o. "urakarta "urakarta, - uni $
%$dengan anam paten. 3entuk sediaan! sirup *omposisi!
R' apl *almoCicillin mg -$$ +o. 99 s.t.d.d. apl. #
22222222222222222222
"elain sediaan tersebut, ada pula *apsul -$ mg, suspensi kering - mg'- ml dengan kemasan botol :$ ml, suspensi kering -$ mg'ml dengan kemasan botol :$ ml, injeksi (serbuk g'0ial)
Pro
! 3p.
;mur !
SINKATAN $AHASA LATIN ;AN SERIN DIPAKAI DALA* RESEP SINKATAN
KEPAN3ANAN
ARTI
Aa
Ana
"ama banyak
a.c
Ante coenam
"ebelum makan
ad
Ad
"ampai
ad lib.'ad libit.
Ad libitus
"esuka hati
ad part. dolent
Ad partes dolentes
Pada bagian8bagian yang sakit
add.
Adde
alt. dieb.
Alternis diebus
"etiap dua hari
alt. hor.
Alternis horis'altera hora
"etiap dua jam
a.m.
Ante meridiem
"ebelum tengah hari
a.n.
Ante noctern
"ebelum malam hari
applic.
Applicatio
Penggunaan, pemakaian
a.u.e (ad. us. eCt)
Ad usum eCternum
;ntuk obat luar
u.p.
"um proprium
Dipakai sendiri
m.i.
=ihi ipsi
Dipakai sendiri
a/.dest
A/ua destilata
Air suling
c.
um
Dengan
.
ochlear, cibarium
"endok makan (- ml)
.th
ochlear theae
"endok teh (- ml)
c.c.
entrimetrum cubicum
"enti meter kubik
caut.
aute
?ati8hati
comp.
ompositus
7bat campuran
conc.
oncentratus
*onsentrasi
cr.
remor
*rim
da ad lag.
Da ad lagenam
3erikan dalam botol
da ad 0itr.
Da ad 0itrum
3erikan dalam botol
da ad oll.
Da ad ollam
3erikan dalam pot
da #n oll.
Da in ollam
3erikan dalam pot
d.c.
Durante coenam
"edang makan
d.c. form.
Da cum formula
dur.dol.
Durante dolore
"elagi sakit
d. d.
De die
"ehari, setiap hari
s.d.d.
"mel de die
"ekali sehari
b.d.d.(b.i.d)
3is de'in die
Dua kali sehari
t.d.d.(t.i.d)
/.d.d (/.i.d)
Ouarter de'in die
Gmpat kali sehari
deCt.et sin.
DeCter et sinister
*anan dan kiri
o.d.'o.s.
7culus deCter et oculus sinister
=ata kanan dan mata kiri
dil.
Dilutus
Gncer
d.t.d
Da teles doses
3erikan sebanyak dosis tersebut
epith.
Gpithema
7bat kompres
eCtend.
GCtende
oleskan
eCtend. cr.
GCtende crass
oleskan tebal8tebal ($,: mm)
eCtende ter.
GCtende termiter
oleskan tipis8tipis ($. mm)
eCt. s. alut
GCtende supra alutam
oleskan di atas kulit lunak
eCt. s. cor
GCtende supra corium
oleskan di atas kulit kaku
f.
@ac, fiat
buat, harap dibuat
feb. dur.
@ebri durante
sewaktu demam
fom.
@omentum, fomenti
obat kompres (panas)
l.a.
ege artis
cara semestinya (sesuai aturan)
filtr.
@iltra, filtretur
saring, harap disaring
g.,gm.
ramma
gram
gi.arab.
ummi, arabicum
gom arab (5acacia)
garg.
argarisma
obat kumur
gtt.
uttae
tetes
gtt. ad aur.
uttae ad aures
obat tetes telinga
gtt. auric.
uttaeauriculares
obat tetes telinga
gtt. nasal.
uttae nasals
obat tetes hidung
gtt. ophth
uttae ophthalmicae
obat tetes mata
h.
?ora
jam
h.m.
?ora matutina
pagi hari
h.s.
?ora somni
sebelum tidur
h.0.
?ora 0espertina
pada sore hari
haust.
?austus
teguk sekaligus
i.m.m.
#n manum medici
berikan ke tangan dokter
i.c.
#nter cibos
antar dua waktu makan
inf.
#nfusum
air rebusan
#nj.
#njectio
obat suntik
#ter.
#teretur
harap diulang
#ter C.
#teretur 9
harap diulang 9
l.a.
ege artis
cara semestinya
lc.
oco
pengganti
lit.or.
itus oris
cairan untuk dioleskan di mulut
loc.dol.
ocos dolens
tempat yang terasa sakit
lot.
otio
lotio (obat cair utuk obat luar)
i/.
li/uidus
cair
m.
mane
pagi
m.et 0.
mane et 0espere
pagi dan sore
merid.
meridie
tengah hari
m.
misce, misceatur
campurlah, harap dicampur
m.f.
misce fac
campur dan buatlah
m.f.l.a.
misce fac lege artis
campur dan buatlah menurut cara
semestinya mg., mgm.
milligrama
milligram
miCt.
miCtura
campuran
m.i.
mihi ipsi
dipakai sendiri
muc.gi.arab.
mucilago gummi arabbici
lender dari acacia
n.
noctum
malam
+.l.
ne iteretur
harap jangan diulang
+on. Rep.
non reperetur
harap jangan diulang
+on in lag.orig.
non in lagenam
jangan dalam botol asli
original
o.h.
omni hora
tiap jam
o.b.h.
omni bihora
tiap jam
o.t.h
omni tri hora
tiap 4 jam
o.6h.
omni /uarter hora
tiap 6 jam
o.m.
omni mane
tiap pagi
o.n.
omni nocte
tiap malam
p.c.
post coenam
sesudah makan
P#=
periculum in mora
berbahaya jika ditunda
p.r.n.
pro re nata
kalau perlu minum 'cairan yang digunakan
pot.
potio
untuk obat dalam
pul0.
pul0is
serbuk tunggal
pul0.
pul0eres
serbuk terbagi (puyer)
pul0.adsp.
pul0is adspersorius
serbuk tabur
pul0.dentifr.
pul0is dentrificius
tepung ' serbuk gosok gigi
/.s.
/uantum satis'sulficit
secukupnya
R'
recipe
ambilah
rec.par.
recentus paratus
dibuat baru
s.
signa
tandailah, tulislah
sol.
solutio
larutan
spir.
spiritus
spiritus
steril.
sterilisatus
yang disterilkan
supp.
supposituria
suposituria
supp.rect.
supposituria rectal
suposituria rektum
syr.
syrup
sirop
tab.
tabulae
tablet
tct. (tinct.)
tinctura
tinctuur
tuss.
tussis
batuk
tuss. urg.
tussi urgente
jika batuknya amat mengganggu
u.c.
usus cognitus
aturan pakai diketahui
u.n.
usus notus
aturan pakai diketahui
u.e.
usus eCternus
obat luar
u.p.
usum proprium
dipakai sendiri
u.0.
usus 0eterinarius
guna kedokteran hewan
ungt.
unguentum
salep
ungt.ophth.
unguentum ophthalmicae
salep mata
0esp.
0espere
senja hari
#
unus
satu
##
duo
dua
###
tres
tiga
#1
/uattour
empat
1
/uin/ue
lima
1#
seC
enam
1##
september
tujuh
1###
october
delapan
#9
no0em
sembilan
9
december
sepuluh
9#
uno decemb
sebelas
9##
duodecim
duabelas
99
0iginti
duapuluh
999
triginti
tigapuluh
/uin/uaginta
lima puluh
centum
seratus
D
/uingenti
limaratus
=
mille
seribu
DOSIS ANAK *ENURUT 3/HAHN ;mur 3aru lahir bulan bulan 4 bulan 6 bulan - bulan : bulan & bulan % bulan > bulan $ bulan bulan bulan tahun 4 tahun 6 tahun - tahun : tahun & tahun % tahun > tahun $ tahun tahun tahun 4 tahun 6 tahun - tahun : tahun & tahun % tahun > tahun $ tahun
3erat 3adan (kg) .& 8 4.4. 8 6.$ 6.$ 8 6.% 6.& 8 -.: -. 8 :. -.% 8 :.% :.6 8 &.6 :.% 8 &.> :.> 8 %.4 &.6 8 %.& &.- 8 >. &.& 8 >.&.& 8 $ $. 8 ..: 8 6.4.$ 8 :.4 6. 8 &.% :.$ 8 $.4 &.- 8 .% >.$ 86.% . 8 &.4 4.- 8 >.% -.: 8 4.4 >.& 8 46.% 44.& 8 4&.4 4:.& 8 6.6$. 8 6%.66.6 8 -4.6 6>. 8 -&.6 -4. 8 :.4 :.6 8 :4.4 -6. 8 :-.$
Perbandingan Dosis terhadap Dosis Dewasa (K) 6 : % > > $ 4 4 6 % 4 % > 4 46 4% 6 6: -$ -6 : &$ && %4 %> > >6
DATAR PUSTAKA Anonim, >&:, Formularium Indonesia Anonim, >>-, Farmakope Indonesia, edisi #1, Depkes R# Anonim, >%>, Informatorium Obat Generik , Depkes R#, akarta Ansel, ?., Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms.ea dan @ebiger, Philadelphia an, "ulistia, >>-.Farmakologi dan Terapi , edisi ke86, @*8;#, akarta 7sol, Ansel, >&-, Remingtons’s Pharmaceutical Science.Philadelphia PG@ARD# A<#=, Pendidikan erkelan!utan Ilmu Farmasi "edokteran, PG@ARD#, =urnajati awang, jatim, no0ember $$