BAB I PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis sudah dikenal sejak lebih kurang dua ribu tahun yang lalu. Pada waktu itu, dua ahli kesehatan Yunani yaitu Cecus Cecus dan Arete Areteus, us, memberi memberikan kan nama nama atau atau sebuta sebutan n diabet diabetes! es! pada "rang "rang yang menderita banyak minum dan banyak kencing. Dalam dunia ked"kteran, dikenal dengan istilah Diabetes Melitus! (bahasa latin# diabetes $ penerusan% mellitus $ manis).& Diabet Diabetes es melitu melituss merupak merupakan an suatu suatu kel"mp kel"mp"k "k penyaki penyakitt metab"l metab"lik ik dengan dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua'duanya. kedua'duanya., Pre*alensi diabetes melitus di dunia mengalami peningkatan yang yang cukup cukup besar besar.. Data Data statis statistik tik "rgani "rganisas sasii kesehat kesehatan an dunia dunia (+-) (+-) membuat membuat perkiraan bahwa pada tahun jumlah penderita diabetes diatas umur tahun berjumlah &/ juta "rang dan dalam kurun waktu / tahun kemudian, jumlah itu akan mencapai menjadi juta "rang.0 iperglike iperglikemia mia kr"nik kr"nik pada dibetes dibetes berhubungan berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, dis1ungsi, atau kegagalan beberapa " rgan tubuh, terutama mata, ginjal, sara1, jantung, dan pembuluh darah. 2ika tidak ditangani dengan baik tentu saja angka kejadian k"mplikasi akut maupun kr"nik dari DM juga akan meningkat, termasuk k"mplikasi hip"glikemia dan ulkus diabetik. Pada lap"ran kasus ini, akan dibahas mengenai k"mplikasi akut dan kr"nik dari diabetes mellitus, yaitu hip"glikemia dan ulkus diabetik. 3angat penting bagi kita untuk untuk mengeta mengetahui hui bagaima bagaimana na perjal perjalana anan n penyaki penyakitt diabete diabetess bisa bisa menyebab menyebabkan kan k"mplikasi tersebut, serta tanda dan mani1estasi klinisnya karena berpengaruh dalam tatalaksana yang diberikan pada setiap k"ndisi.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fisiologi Kelenja Pan!eas
Pankreas merupakan suatu "rgan berupa kelenjar dengan panjang dan 4&,/ cm dan tebal 4 ,/ cm. Pankreas terbentang dari atas sampai kelengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan "leh dua saluran ke du"denum (usus & jari) "rgan ini dapat diklasi1ikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar end"krin dan eks"krin.5 a.
3truktur Pankreas terdiri dari # &)
Caput pankreas Meru Merupa paka kan n bagi bagian an yang yang palin paling g lebar lebar,, terl terlet etak ak dise disebel belah ah kanan kanan r"ng r"ngga ga abd"men dan di dalam lekukan du"denum dan yang praktis melingkarinya.
)
C"rpus pankreas Merupakan bagian utama pada "rgan itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan *ertebra lumbalis pertama.
)
6k"r pankreas Meru Merupa paka kan n bagi bagian an yang yang runc runcin ing g di sebe sebela lah h kiri kiri dan dan yang yang seben sebenar arnya nya menyentuh lim1a.
b.
3aluran Pankreas Pada pankreas pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan mengalirkan hasil sekresi sekresi pankreas pankreas ke dalam du"denum # &) Ductus Ductus +irsu +irsung, ng, yang bersatu bersatu dengan ductus ductus ch"le dukus, dukus, kemudi kemudian an masuk ke dalam du"denum melalui sphincter "ddi ) Ductus Ductus 3art"nni 3art"nni,, yang yang lebih kecil kecil langsung langsung masuk masuk ke dalam dalam du"denum du"denum di sebelah atas sphincter "ddi.
c.
2aringan pankreas Ada jaringan utama yang menyusun pankreas # &) Asini ber1ungsi ber1ungsi untuk untuk mensekres mensekresii getah pencernaan pencernaan dalam du"denum ) Pulau Pulau lange langerh rhan anss 2
d.
Pulau'pulau langerhans &)
"rm"n'h"rm"n yang dihasilkan a)
7nsulin Adalah suatu p"liptida mengandung dua rantai asam amin" yang dihubungkan "leh gambaran disul1ide.
b) 6n8im utama yang berperan adalah insulin pr"tease, suatu en8im dimembran sel yang mengalami internalisasi bersama insulin c) 61ek 1aali insulin yang bersi1at luas dan k"mpleks )
61ek'e1ek tersebut biasanya dibagi# a)
61ek cepat (detik) Peningkatan transp"rt gluk"sa, asam amin" dan k 9 ke dalam sel peka insulin.
b) 61ek menengah (menit) 3timulasi
sintesis
pr"tein,
penghambatan
pemecahan
pr"tein,
pengakti1an glik"gen sintesa dan en8im'en8im glik"litik. c)
61ek lambat (jam)
)
Peningkatan Massenger :ib"nucleic Acid (M:;A) en8im lip"genik dan en8im lain Pengaturan 1isi"l"gi kadar gluk"sa darah sebagian besar tergantung dari# a)
6kstraksi gluk"sa
b)
3intesis glik"gen
c)
0)
/ gluk"gen merupakan hasil dari sel' sel al1a, yang mempunyai prinsip akti*itas 1isi"l"gi meningkatkan kadar gluk"sa darah. a)
3"mat"statin
3
3"mat"statin menghambat sekresi insulin, gluk"gen dan p"lipeptida pankreas dan mungkin bekerja di dalam pulau'pulau pankreas, b)
P"lipeptida pankreas P"lipeptida pankreas manusia merupakan suatu p"lipeptida linear yang dibentuk "leh sel pulau langerhans.
2.2 Dia"etes #elit$s 2.2.1 De%inisi
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit metab"lik berupa gangguan metab"lisme karb"hidrat, yakni penurunan penggunaan gluk"sa yang rendah sehingga
mengkibatkan
adanya
penumpukan
gluk"sa
di
dalam
darah
(hiperglikemia).& Adapun penyebab terjadinya penimbunan kadar gluk"sa di dalam darah tersebut ialah adanya gangguan berupa kurangnya sekresi en8im insulin pada pancreas (DM tipe &), atau terjadin gangguan 1ungsi pada en8im insulin tersebut dalam metab"lisme gluk"sa (DM tipe ).
2.2.2 E&idemiologi
4
Pre*alensi diabetes melitus di dunia mengalami peningkatan yang cukup besar. Data statistik "rganisasi kesehatan dunia (+-) pada tahun menunjukkan jumlah penderita diabetes di dunia sekitar &?& juta dan diprediksikan akan mencapai 55 juta jiwa tahun . Di Asia tenggara terdapat 05 juta dan diperkirakan meningkat hingga &&= juta jiwa. Di 7nd"nesia dari >,0 juta pada tahun diperkirakan menjadi &, juta pada tahun . 7nd"nesia merupakan urutan keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak setelah 7ndia, Cina, @ni 3"*iet, 2epang, ra8il.&,0
2.' Etiologi dan Fa!to (esi!o 2.'.1 Etiologi')*
&. Diabetes Melitus Bipe & a) Melalui pr"ses imun"l"gik b) 7di"patik . Diabetes Melitus Bipe (ber*ariasi mulai yang pred"minan resistensi insulin disertai de1isiensi insulin relati1 sampai yang pred"minan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin). . Diabetes Melitus Bipe ain a) De1ek genetik 1unsi sel'# • Er"m"s"m &, ;F'& al1a (dahulu M-DY ) • Er"m"s"m ?, gluk"kinase (dahulu M-DY ) • Er"m"s"m , ;F'0 al1a (dahulu M-DY &) • D;A mit"k"ndria • 7nsulin pr"m"ter 1act"r'& (7PF'&% M-DY 0) • ;F'& (M-DY /) • ;eur"D& (M-DY 5) • 3ubunits "1 ABP'sensiti*e p"tassium channel • Pr"insulin "r insulin c"n*ersi"n b) De1ek genetik kerja insulin# • Bype A insulin resistance • 3indr"m :abs"n'Mendenhall • 3indr"m ip"dystr"phy c) Penyakit eks"krin pankreas# • Pankreatitis
5
• BraumaGpankreatekt"mi • ;e"plasma • Eista 1ibr"sis • em"kr"mat"sis • Pankreat"pati 1ibr" kalkulus d) 6nd"krin"pati# • Akr"megali • 3indr"m cushing • Fe"kr"m"sit"ma • ipertir"idisme e) Earena "batG8at kimia# • Hanc"r, inter1er"n • Pentamidin, tia8in, dilatin • Asam nik"tinat, gluk"k"rtik"id, h"rm"n tir"id 1) 7n1eksi # rubella k"ngenital dan CMH g) 7mun"l"gi (jarang) # antib"di anti resept"r insulin h) 3indr"ma genetik lain # 3indr"m D"wn, Elini1erter, Burner, untingt"n Ch"rea, 3indr"m Prader +illi. 0. Diabetes Melitus
2.'.2 Fa!to (esi!o
3udah lama diketahui bahwa diabetes merupakan penyakit keturunan. Artinya bila "rang tuanya menderita diabetes, anak'anaknya akan menderita diabetes juga. al itu memang benar. Betapi 1akt"r keturunan saja tidak cukup. Diperlukan 1akt"r lain yang disebut 1akt"r resik" atau 1akt"r penc etus misalnya#&
Adanya in1eksi *irus (pada DM tipe &) -besitas (terutama yang bersi1at sentral) P"la makan yang salah Diet tinggi lemak dan rendah karb"hidrat Pr"ses penuaan ipertensi (BD I &0G= mm g) Dyslipidemia D k"lester"l J 0 mgGd atau B< K &/ mgGd 3tress
6
2.+ Klasi%i!asi 2.+.1 Dia"etes #elit$s Ti&e I , J$-enile
Diabetes tipe & dulu dikenal sebagai tipe juvenile-onset dan tipe dependen insulin% namun, kedua tipe ini dapat muncul pada sembarang usia. 7nsidens diabetes tipe & sebanyak . kasus baru setiap tahunnya dan dapat dibagi dalam dua subtipe# (a) aut"imun, akibat dis1ungsi aut"imun dengan kerusakan sel'sel beta% dan (b) idi"patik, tanpa bukti adanya aut"imun dan tidak diketahui sumbernya.
2.+.2 Dia"etes #elit$s Ti&e II , nset mat$itas
Diabetes tipe dulu dikenal sebagai tipe dewasa atau tipe onset maturitas dan tipe n"ndependen insulin.-besitas sering dikaitkan dengan penyakit ini.
Ta"el 2.1 Perbedaan antara DM tipe & dengan DM tipe .& T/&e 1 0ins$lin de&endent
T/&e 2 0nonins$lin de&endent
Beat "adan
DM 2u*enil DM Dewasa Anak'anakGremaja(biasanya berumur -rang tua (biasanya berumur K J tahun) tahun) iasanya kurus 3ering "besitas
Heedit/ Patogenesis
A'D: "r D:0 in K =L Penyakit Aut"immune #
Klini!al
7slet cell aut"antib"dies 7nsulitis De1isiensi 7nsulin erhungan dengan ket"acid"sis
Nama lama E&idemiologi
Pengo"atan Bio34emi3al
Bidak ada hubungan A Bidak berhubungan dengan aut"imun 7nsulin resistance
De1isiensi Partial insulin erhubungan dengan hyper"sm"lar 7nsulin, diet, "lah raga Diet, "lah raga, tablet, insulin Eemungkinan kehilanganpeptida'C Persisten peptida'C
7
2.+.' Dia"etes 5estasional 05D#
Diabetes gestasi"nal (GDM) dikenali pertama kah selama kehamilan dan memengaruhi 0L dari semua kehamilan. Fakt"r risik" terjadinya minggu.
2.6 Pato%isiologi 2.6.1 Dia"etes #elit$s Ti&e 1
Pada diabetes tipe & timbul karena adanya reaksi aut"imin yang disebabkan adanya peradangan pada sel' insulinitis. 7ni menyebabkan timbulnya anti b"di terhadap sel beta yang disebut 7CA (7slet Cell Antib"dy). :eaksi antigen (sel beta) dengan antib"di (7CA) yang ditimbulkannya menyebabkan hancurnya sel'. 7nsulinitis bisa disebabkan macam'macam diantaranya *irus, seperti *irus c"cksakie, rubella, CMH, herpes dan lain'lain. Yang diserang pada insulinitis itu hanya sel', biasanya sel'N dan delta tetap utuh.,=,&
8
Pada diabetes melitus tipe jumlah insulin n"rmal, malah mungkin lebih banyak tetapi jumlah resept"r insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang. :esept"r insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan tadi jumlah lubang kuncinya yang kurang, sehingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (resept"r) kurang, maka gluk"sa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel akan kekurangan gluk"sa dan gluk"sa di dalam pembuluh darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan pada DM tipe &. Peebedaannya adalah DM tipe di samping kadar gluk"sa tinggi, kadar insulin juga tinggi atau n"rmal k eadaan ini disebut resistensi insulin.,=,&
9
Pada diabetes melitus tipe jumlah sel' berkurang sampai /'5L dari n"rmal. 2umlah sel'N meningkat. Yang meny"l"k adalah adanya peningkatan jumlah jaringan amil"id pada sel' yang disebut amilin.
10
2.6.' Dia"etes 5estational
Diabetes gestasi"nal (
11
2.7 #ani%estasi dan 5ejala Klinis 2.7.1 5ejala K4as 1)')12 1. Pen$$nan "eat "adan dan asa lema4
Penurunan yang berlangsung dalam waktu relati1 singkat harus menimbulkan kecurigaan. :asa lemah hebat yang menyebabkan penurunan prestasi di sek"lah dan lapangan "lah raga juga menc"l"k. al ini disebabkan gluk"sa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. @ntuk kelangsungan hidup, sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan "t"t. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan "t"t sehingga menjadi kurus. 2. Ban/a! !en3ing 0&oli$ia
12
Earena si1atnya, kadar gluk"sa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. Eencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu penderita, terutama pada waktu malam. @ntuk mekanisme lihat gambar / dibawah ini. '. Ban/a! min$m 0&olidi&sia
:asa haus amat sering dialami "leh penderita karena banyaknya cairan yang keluar melalui kencing. Eeadaan ini justru sering disalahta1sirkan. Dikiranya sebab rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja yang berat. @ntuk menghilangkan rasa haus itu penderita minum banyak. @ntuk lebih jelanya lihat gambar / dibawah ini. +. Ban/a! ma!an 0&oli%agia
Eal"ri dari makanan yang dimakan, setelah dimetab"lisasikan menjadi gluk"sa dalam darah tidak seluruhnya dapat diman1aatkan, "leh karena itu penderita selalu merasa lapar.
2.7.2 5ejala Tida! K4as 1)')12 1. 5angg$an saa% te&i,!esem$tan
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu malam, sehingga mengganggu tidur. 2. 5angg$an &engli4atan
13
Pada 1ase awal penyakit diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan yang mend"r"ng penderita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar ia tetap dapat melihat dengan baik. '. 5atal,"is$l
Eelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan atau daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. 3ering pula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya. uka ini dapat timbul akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti. +. 5angg$an ee!si
Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan kadang'kadang merupakan satu'satunya gejala yang dirasakan.
2.8 Diagnosis
Diagn"sis Diabetes Melitus dapat ditegakkan berdasarkan# a. Anamnesis b. Pemeriksaan Fisik c. Pemeriksaan Penunjang Diagn"sis klinis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa p"liuria, p"lidipsia, p"li1agia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat
14
dijelaskan sebabnya. Eeluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur dan dis1ungsi ereksi pada pria, serta pruritus *ul*ae pada pasien wanita. 2ika keluhan khas, pemeriksaan gluk"sa darah sewaktu ≥ mgGdl sudah cukup untuk menegakkan diagn"sis DM.,&
@ntuk kel"mp"k tanpa keluhan khas DM, hasil pemeriksaan gluk"sa darah yang baru satu kali saja abn"rmal, belum cukup kuat untuk menegakkan diagn"sis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapat sekali lagi angka abn"rmal, baik kadar gluk"sa darah puasa ≥ &5 mgGdl, kadar gluk"sa darah sewaktu ≥
15
mgGdl pada hari lain, atau dari hasil tes t"leransi gluk"sa "ral (BB<-) didapatkan kadar gluk"sa darah pasca pembebanan ≥ mgGdl.,&
9aa &ela!sanaan TT5: ')12
•
hari sebelum pemeriksaan makan seperti biasa (karb"hidrat cukup)
•
Eegiatan jasmani seperti yang biasa dilakukan
•
Puasa paling sedikit > jam mulai malam hari sebelum pemeriksaan, minum air putih diperb"lehkan
•
Diperiksa kadar gluk"sa darah puasa
•
Diberikan gluk"sa ?/ gram ("rang dewasa), atau &,?/ gramGkg (anak' anak), dilarutkan dalam air / ml dan diminum dalam waktu / menit.
•
Diperiksa gluk"sa darah jam sesudah beban gluk"sa
•
3elama pr"ses pemeriksaan subjek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak mer"k"k.
16
Lang!a4 diagnosti! Dia"etes #ellit$s Kiteia diagnosti! dia"etes mellit$s ; dan gangg$an toleansi gl$!osa
&. Eadar gluk"sa darah sewaktu (plasma *ena) ≥ mgGdl ata$ . Eadar gluk"sa darah puasa (plasma *ena) ≥&5 mgGdl ata$ . Eadar gluk"sa plasma ≥ mgGdl pada jam sesudah beban gluk"sa ?/ gram pada BB<-OO O
Eriteria
diagn"stik
kecuali untuk metab"lik
tersebut
keadaan
berat, seperti
khas
harus dik"n1irmasi hiperglikemia
ket"asid"sis,
ulang pada hari lain,
dengan
dek"mpensasi
gejala klasik # p"liuri, p"lidipsi,
p"li1agi dan berat badan menurun cepat. OO Cara diagn"sis dengan
kriteria ini
tidak
dipakai rutin diklinik. @ntuk
penelitian epidemi"l"gis pada penduduk dianjurkan memakai kriteria diagn"stik kadar gluk"sa darah puasa dan jam pasca pembebanan. @ntuk DM gestasi"nal juga dianjurkan kriteria diagn"stik yang sama.,&
Pemeriksaan Penunjang lain# Pemeriksaan penunjang yang digunakan pada pasien DM selain kadar gluk"sa darah puasa, jam PP, yaitu pemeriksaan glycated hem"gl"bin, khususnya bA&C, serta pemeriksaan 1rukt"samine. Pemeriksaan lain yang digunakan yaitu urine rutin.
Pemeriksaan untuk diagn"sis banding#& &. Eadar C peptida darah Pemeriksaan ini dapat menggambarkan p"tensi sel β untuk mempr"duksi insulin dan dapat dipakai sebagai pegangan dalam penentuan terapi insulin.Pada semua tipe DM kadarnya lebih rendah dibandingkan "rang n"rmal. Makin lemah resp"n C peptida terhadap rangsang gluk"sa berarti
17
makin tinggi ketergantungan terhadap insulin. Pemeriksaan C peptida dilakukan dengan met"da :7A (:adi" 7mmun" Assay). . Eadar insulin darah ;7DDM dijumpai dalam kadar rendah, n"rmal, atau bahkan tinggi. . Pemeriksaan A 0. Pemeriksaan A D: dan dilakukan untuk memperjelas tipe DM, karena 7DDM berkaitan dengan A D: , D: 0, b, &/.
2.* Tatala!sana
Peng"batan bertujuan untuk
mengurangi gejala'gejala, mengusahakan
keadaan gi8i dimana berat badan ideal dan mencegah terjadinya k"mplikasi./,&,&0,&/ 3ecara garis besar peng"batannya dilakukan dengan# &. Diet/ Prinsip umum # diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut ini# a. Memberikan semua unsur makanan esensial (misal # *itamin dan mineral) b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai c. Memenuhi kebutuhan energi d. Mencegah 1luktuasi
kadar
gluk"sa
darah
setiap
harinya
dengan
mengupayakan kadar gluk"sa darah mendekati n"rmal melalui cara'cara yang aman dan praktis e. Menurunkan makan pada penderita DM Pencernaan makan pada penderita DM &) Eebutuhan kal"ri Bujuan yang paling penting adalah pengendalian asupan kal"ri t"tal untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sesuai dan pengendalian kadar gluk"sa darah.
18
:encana makan bagi penyandang diabetes juga mem1"kuskan presentase kal"ri yang berasal dari karb"hidrat, pr"tein dan lemak Ada tipe karb"hidrat yang utama, yaitu # a) Earb"hidrat k"mpleks (seperti # r"ti, sereal, nasi dan pasta) b) Earb"hidrat sederhana (seperti # buah yang manis dan gula) 2umlah kal"ri diperhitungkan sebagai berikut # a) ideal $ (B cm &) kg & L . pada waktu istirahat, diperlukan / kkalGkg ideal b) Eemudian diperhitungkan pula Akti*itas, kerja ringan #
ditambah & L, kerja sedang
ditambah L, kerja berat ditambah / L dan kerja berat sekali ditambah L) 3tress # ditambah L, hamil trimester ditambah 0 kal dan laktasi ditambah 5 kal ) Earb"hidrat Bujuan diet ini adalah meningkatkan k"nsumsi karb"hidrat k"mpleks (khususnya yang berserat tinggi) seperti r"ti, gandum utuh, nasi beras tumbuk, sereal dan pasta G mie yang berasal dari gandum yang masih mengandung bekatul. Earb"hidrat sederhana tetap harus dik"nsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan lebih baik jika dicampur ke dalam sayuran atau makanan lain daripada dik"nsumsi secara terpisah ) emak Pembatasan asupan t"tal k"lester"l dari makanan hingga J
mg G
hr untuk membantu mengurangi 1akt"r resik", seperti kenaikan kadar k"lester"l serum yang berhubungan dengan pr"ses terjadinya penyakit k"r"ner yang menyebabkan kematian pada penderita diabetes 0) Pr"tein
19
Makanan sumber pr"tein nabati (misal # kacang'kacangan dan biji' bijian yang utuh) dapat membantu mengurangi asupan k"lester"l serta lemak jenuh. (runner Q 3uddarth, )
. -lah raga G latihan 3angat penting dalam penatalaksanaan DM karena a1eknya dapat menurunkan
kadar
gluk"sa
darah
dan
mengurangi
1akt"r
resik"
kardi"*askuler. atihan akan menurunkan kadar gluk"sa darah dengan meningkatkan pengambilan gluk"sa "leh "t"t dan memperbaiki pemakaian insulin, sirkulasi darah dan t"nus "t"t. atihan ini sangat berman1aat pada pendrita diabetes karena dapat menurunkan , mengurangi rasa stress dan mempertahankan kesegaran tubuh. Mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan kadar igh Density ip"pr"tein (D)'k"lester"l dan menurunkan kadar k"lester"l t"tal serta trigliserida. Meskipun demikian penderita diabetes dengan kadar gluk"sa K/ mgGdl (&0 mm"lGd) dan menunjukkan adanya ket"n dalam urine tidak b"leh melakukan latihan sebelum pemeriksaan ket"n urine memperlihatkan hasil negati1 dan kadar gluk"sa darah telah mendekati n"rmal. atihan dengan kadar gluk"sa darah yang tinggi akan meningkatkan sekresi gluk"gen,
. -bat'"batan&,&0,&/ Pada umumnya dalam menggunakan "bat hip"glikemik "ral, baik g"l"ngan sul1"nilurea, met1"rmin maupun inhibit"r gluk"sidase al1a, harus diperhatikan benar 1ungsi hati dan ginjal. Bidak dianjurkan untuk memberikan "bat'"bat tersebut pada pasien dengan gangguan 1ungsi hati atau ginjal 20
Elasi1ikasi -bat iperglikemik -ral#
<"l"ngan 7nsulin 3ensiti8ing <"l"ngan insulin sensiti8ing terdiri dari# iguanid dan
a. <"l"ngan biguanid Bidak sama dengan sul1"nilurea, karena tidak merangsang sekresi insulin. &) Menurunkan kadar
21
a) Mual, muntah, sakit kepala, *ertig" dan demam b) Dermatitis, pruritus c) ek"peni, tr"mb"sit"peni, anemia 0) E"ntra indikasi Penyakit hati, ginjal dan thyr"id
c. 7nhibit"r
d. 7nsulin &)
7ndikasi a) 3emua penderita DM dari setiap umur (baik 7DDM G ;7DDM) dalam keadaan ket"asid"sis b) Diabetes yang masuk dalam klasi1ikasi
7DDM yaitu ju*enile
diabetes c) Penderita yang kurus d) ila dengan "bat "ral tidak berhasil e) Eehamilan 1) ila ada k"mplikasi mikr"angi"pati, misal# retin"pati G ne1r"pati
22
g) ket"asid"sis, k"ma hiper"sm"lar dan asid"sis laktat h) stres berat (in1eksi sistemik, "perasi berat) i) berat badan yang menurun dengan cepat j) kehamilanGDM
gestasi"nal
yang
tidak
terkendali
dengan
perencanaan makan. )
61ek samping a)
ip"distr"1i # atr"1i jaringan subkutan pada tempat penyuntikan
b)
ip"glikemia # d"sis insulin berlebih atau kebutuhan insulin yang berkurang
)
c)
:eaksi alergi
d)
:esistensi terhadap insulin 2enis 7nsulin
2enis
Awitan Puncak kerja (jam) (jam)
7nsulin kerja pendek
,/ ' &
0
/>
7nsulin kerja menengah
&
0 &
> 0
7nsulin kerja panjang
5
&> 5
7nsulin campuran
,/ ' &
' 0 dan 5 '&
> 0
23
kerja ama (jam)
kerja
Pada umumnya pemberian -- maupun insulin selalu dimulai dengan d"sis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kadar gluk"sa darah pasien. Ealau dengan sul1"nilurea atau met1"rmin sampai d"sis maksimal ternyata sasaran kadar gluk"sa darah belum tercapai, perlu dipikirkan k"mbinasi kel"mp"k "bat hip"glikemik "ral yang berbeda (sul1"nilurea 9 met1"rmin atau met1"rmin 9 sul1"nilurea, acarb"se 9 met1"rmin atau sul1"nilurea). Ada berbagai cara k"mbinasi -- dan insulin (-- 9 insulin kerja cepat kali sehari, -- 9 insulin kerja sedang pagi hari, -- 9 insulin kerja sedang malam hari). Yang banyak dipergunakan adalah k"mbinasi -- dan insulin malam hari mengingat walaupun dapat diper"leh keadaan kendali gluk"sa darah yang sama, tetapi jumlah insulin yang diperlukan paling sedikit pada k"mbinasi -- dan insulin kerja sedang malam hari.
2.< Kom&li!asi D# 17)18
Dalam perjalanan penyakit DM, dapat terjadi k "mplikasi akut dan kr"nik. a. E"mplikasi akut # ' ket"asid"sis diabetik ' hiper"sm"lar n"n ket"tik ' hip"glikemia b. E"mplikasi kr"nik &. Makr"angi"pati# ' Pembuluh darah jantung (penyakit jantung k"r"rner) ' Pembuluh darah tepi ' Pembuluh darah "tak (str"ke)
24
. Mikr"angi"pati# ' retin"pati diabetik ' ne1r"pati diabetik . ;eur"pati 0. :entan in1eksi, seperti misalnya tuberkul"sis paru, ginggi*itis, dan in1eksi saluran kemih /. Eaki diabetikG@lkus Diabetik (gabungan & sampai dengan 0)
Cerebro vascular disease Prematur (stroke) coronary artery disease !utono (angina, MI,mic CH) (gastro paresis , diarrhe Impot a) ence
Retino pathy Catara cts Blindn ess "ephr opathy (renal #ailure)
Peripheral vascular disease (amputati on)
Peripheral neuropathy (pain, loss o# sensory)
E"mplikasi Er"nis Diabetes Melitus BAB III
25
KESI#PULAN
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada sese"rang yang disebabkan "leh karena adanya peningkatan kadar gluk"sa darah akibat kekurangan insulin baik abs"lut maupun relati1. iperglikemia kr"nik pada dibetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, dis1ungsi, atau kegagalan beberapa " rgan tubuh, terutama mata, ginjal, sara1, jantung, dan pembuluh darah. 2ika tidak ditangani dengan baik tentu saja angka kejadian k"mplikasi akut maupun kr"nik DM juga akan meningkat, termasuk k"mplikasi hip"glikemia dan ulkus diabetic. ip"glikemia adalah keadaan klinik gangguan sara1 yang disebabkan penurunan gluk"sa darah.
26