Universitas Indonesia Program Pasca Sarjana MM Komunikasi
Managerial Economics
Topik :
09/15/08
Topic: Cost Theory (Short and Long Run Cost)
Instruktur: Henry Faizal Noor Email :
[email protected] 2008 Henry F Noor.doc
1
Biaya : adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan (unavoidable expense) dalam melakukan suatu kegiatan.
Biaya (cost) tidak sama dengan pengeluaran(expense) \ue000
Biaya (cost) menggambarkan kegiatan atau biaya relevant dengan kegiatan
\ue000
Pengeluaran (expense) belum tentu menggambarkan (relevan dengan) kegiatan
Bila,
a. Biaya (cost) < pengeluaran (expense) \ue000 indikasi efisien b. Biaya (cost) = pengeluaran (expense) \ue000 indikasi tidak efisien
Teori biaya: Membahas perilaku (behaviour) biaya untuk melakukan berbagai aktivitas
Fungsi Biaya: adalah hubungan kausatif antara biaya yang dikeluarkan dengan output atau hasil kegiatan (produksi) \ue000Rumusan
\ue000
Biaya=fungsi (produksi)
(formula) matematik yang digunakan untuk memperkirakan
besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan out put yang 09/15/08
diinginkan.
Henry F Noor.doc
2
Fungsi biaya, ditentukan oleh 2(dua) faktor yaitu:
\u2022 \ u e 0 0 0 \ue000Fungsi
Fungsi Produksi
dan b). Fungsi persediaan input
Fungsi Produksi : Hubungan teknis berbagai kombinasi i nput untuk menghasilkanoutpu
Persediaan(atau fungsi penawaran) dari input: Hubungan antara jumlah persediaan dan harga atau biaya input
Dengan demikian untuk membahas fungsi biaya, perlu dilihat hal hal berikut:
Teori dan fungsi serta jenis dan karakteristik biaya , serta teori dan fungsi serta karakteristik-fungsi produksi
Optimasi biaya Contoh 1.
Berikut disajikan pengunaan input (Tenaga Kerja atau Labor,L), dan data biaya yang timbul karena penggu input tersebut, serta data produksi atau output (Q), dari perusahaan penambang pasir (CV ABC) L : Labor: Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan (0 sampai 19 orang)\ue000 Salah satu Input Q: Jumlah Produksi (output) yang dihasilkan TFC: Biaya Tetap yang dikeluarkan untuk Retribusi ke Pemerintah Daerah per hari TVC: Biaya Variable Total yang dibayarkan untuk buruh dan operasional mesin pengeruk pasir TC : Biaya Total yang dibayarkan Perusahaan \ue000 TC= TFC + TVC
09/15/08
Henry F Noor.doc
3
Tabel : Penggunaan Input dan hasil (output), serta Biaya (cost)
09/15/08
L (orang)
Q (Kubik Pasir)
TFC (Rp1000)
TVC(Rp1000)
TC=TFC+TVC (Rp 1000)
0
0
100
0,00
100,00
1
10
100
50,00
150,00
2
22
100
100,00
200,00
3
36
100
150,00
250,00
4
52
100
200,00
300,00
5
70
100
250,00
350,00
6
86
100
300,00
400,00
7
100
100
350,00
450,00
8
112
100
400,00
500,00
9
122
100
450,00
550,00
10
130
100
500,00
600,00
11
137
100
550,00
650,00
12
143
100
600,00
700,00
13
148
100
650,00
750,00
14
152
100
700,00
800,00
15
155
100
750,00
850,00
16
157
100
800,00
900,00
17
158
100
850,00
950,00
18
158
Henry F Noor.doc 900,00 100
1000,00
4
Kurva Produksi dan Biaya Pe rusahaan Pe ngeruk Pasir 1200 1000
L
800
Q
600
TFC
400
TVC TC=TFC+TVC
200 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
09/15/08
Henry F Noor.doc
5
Menunjukkan perilaku (behavior) dari biaya untuk melakukan berbagai aktivit perilaku biaya ini, sangat penting untuk membuat keputusan Teori biaya
dalam Manage
Keputusan Optimasi Karakteristik
Goal of the firm
Biaya merupakan parameter penting dalam memutuskan: * Apakah suatu bisnis/kegiatan akan tetap dilanjutkan? * Atau dihentikan? * Atau ditunda? * Atau perlu dimodifikasi? * Bila diteruskan atau dimodifikasi, ** Bagaimana pelaksanaannya? (Quality & Quantity) ** Bagaimana pola (pattern)nya -----> kombinasi input dan outputnya?
Opportunity VS Sebenarnya Jangka pendek VS Jangka Panjang
Total VS Rata- rata, Marginal
Jenis Jenis BIAYA
09/15/08
Tetap VS Variable
Ekonomi VS Akuntansi
Henry F Noor.doc
Relevant VS Irrelevan
6
1. Menurut Realitas (Realisasi) pembayarannya: biaya dapat dikelompokkan menjadi:
•
Biaya pengorbanan (Opportunity Cost) adalah biaya yang timbul karena mengorbankan
kesempatan tertentu, untuk melaksanakan kegiatan lain. Dalam prakteknya biaya ini tidak pernah dibayarkan. Misalnya Seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri, penggunaan lahan pertanian yang subur untuk membangun sarana publik, dan sebagainya.
b. Biaya sebenarnya (Real Cost) adalah biaya yang benar benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misalnya: biaya upah dan gaji, biaya bahan baku, biaya energi, dan sebagainya.
2. Menurut Konsep Pencatatan, atau akuntansi, biaya dapat dikelompokkan menjadi:
•
Biaya Akuntansi (Accounting Cost)
adalah biaya yang didasarkan pada pencatatan
akuntansi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Misalnya biaya bahan baku, biaya gaji/upah
biaya komunikasi,dan sebagainya. Dalam prakteknya tidak semua biaya menurut akuntansi ini dibay kan, misalnya biaya penyusutan, diakui sebagai biaya, tetapi tidak dibayarkan.
b. Biaya Ekonomis ( Economic Cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
Pada biaya ekonomis ini, walaupun hampir semua dicatat, namun masih a
biaya yang yang tidak dibayarkan, karena memang tidak dicatat. Misalnya seorang yang bekerja perusahaannya sendiri, atau pekerja keluarga, sering tidak dibayar dan juga tidak dicatat 09/15/08
Henry F Noor.doc
7
3. Menurut relevansinya dengan pengembilan keputusan, biaya dapat dikelompokkan menjadi: a. Biaya Relevan (Relevan Cost) adalah seluruh jenis biaya dengan karakteristik seperti diatas, TFC,TVC,TC,AFC,AVC, ATC, dan MC jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun b.Biaya Irrevan ( Irrelevan Cost) adalah
tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam bisnis. Biaya tidak relevan ini dikenal juga
dengan istilah sunk cost Sunk Cost adalah biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun tidak relevan digunakan sebag bahan pengambilan keputusan oleh manajemen Contoh:
Perusahaan ABC, merencanakan membeli mesin produksi baru dengan cara mengimpor dari Jepan
Korea atau Cina. Untuk keperluan tersebut dilakukan penjajakan kepada beberapa produsen d
negara calon eksportir mesin tersebut. Salah satu calon yang dianggap prospektif adalah Mr Goh Mok dari Korea, dan sudah ada pembicaraan dan kesepakatan dalam bentuk MOU untuk melakukan
transaksi 6 (enam) bulan kedepan, dengan harga US$ 2 juta. Sehubungan dengan kesepakatan i
perusahaan sudah mengeluarkan biaya sebesar US 170 ribu. Dalam perjalanan 3 (tiga) bulan se MOU, ada produsen mesin dari Jepang yang menawarkan mesin sejenis dengan kapasitas yang sama, dengan harga juga US 2 juta, dan dapat dikirim segera ke Indonesia. Sehubungan dengan
tawaran ini manejemen harus memutuskan secepatnya apakah tawaran dari produsen mesin Jep itu, diterima atau tidak.
Biaya yang sudah dikeluarkan perusahan sebesar US 170 ribu untuk M
dengan Mr Goh Se Mok dari Korea, adalah merupak Sunk Cost (biaya yang sudah tenggelam, dan
tidak dapat ditarik lagi), sehingga tidak relevan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kepu mengenai tawaran produsen Jepang.Henry F Noor.doc 09/15/08
8
4. Menurut Periode, atau Waktu : biaya dapat dikelompokkan menjadi:
•
Biaya jangka pendek (short run cost) adalah periode di mana masih ada kelompok dari biaya
tetap dan biaya variable.Untuk jangka pendek, biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC TC = TFC + TVC
ATC = AFC + AVC Yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC. b. Biaya jangka panjang (long run cost): adalah periode di mana seluruh biaya berubah (variabel).
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variable (tidak ada biaya tetap). Cost = f (Q,W, i) TC = αQβ W
τ
Q = Output, W = Upah dan Gaji, i = Biaya Modal i
d
( Model Coob -Douglas)
tidak menghasilkan angka negatif.
5. Menurut Karakteristik Jumlahnya, biaya dapat dikelompokkan menjadi::
•
Biaya tetap (Total Fixed Cost, TFC)
adalah biaya yang jumlah totalnya tetap (fixed), tidak
dipengaruhi oleh besar kecilnya output. Misalnya Biaya penyusutan, biaya sewa, gaji karyawan dan biaya bunga
Pengertian biaya tetap ini hanya berlaku untuk analisis dalam waktu yang relatif pendek. yaitu
sepanjang kapasitas produksi atau kapasitas produksi belum berubah. Dalam jangka panjang semua biaya akan berubah (variabel) b. Biaya variable (Total Variable Cost, TVC:
adalah biaya yang jumlahnya
berubah (variabel) sesuai dengan perubahan tingkat / volume produksi.. Misalnya : Biaya bahan baku, biaya energi, komisi penjualan, upah tenaga kerja. TVC = f (Q) TVC adalah fungsi dari output a. TVC: Total Variable Cost b. AVC: Variable cost/unit
Berubah sesuai dengan perubahan dari out put Tetap, sepanjang skala /kapasitas produksi dan harga input tidak berubah.
Penggunaan konsep biaya tetap dan biaya variable ini, sangat penting bagi perusahaan, khususnya untuk perencanaan produsi seperti analisa pulang pokok (Break Event Point), dan perencanaan laba perusahaan
termasuk dapat dilihat pada gambar berikut: 09/15/08 kebijakan Shut-down operasi seperti Henry F Noor.doc
9
Cost(Rp)
Kurva biaya Linier dan BEP Cost(Rp)
TVC
TFC Q(output)
Q(output)
n kedua konsep diatas dapat disimpulkan: tap/unit berubah---> AFC= TFC/Q berubah . Biaya variable/unit tetap----->AVC +T VC
Cost(Rp)
Sales/Cost(Rp) TR
TC AVC
TFC 09/15/08
Henry F Noor.doc Q(output)
TC
BEP AVC
TFC 10 Q(output)
Kurva biaya yang non linier dan BEP T C Cost(Rp) TVC
Loss BEP
TFC BEP Q
Profit TFC
Loss
QBEP 09/15/08
TR
Henry F Noor.doc
Q Max Profit
QBEP
Q
11
Titik Pulang Pokok untuk satu jenis Produk (BEP Single Product) Untuk dapat menghitung BEP, maka biaya harus dapat dikelompokkan menjadi : Biaya Tetap: Biaya yang jumlah totalnya tetap, berapapun jumlah produksi- TFC Biaya Variable: Biaya yang jumlah totalnya berubah, sesuai perubahan volume produksi TVC TC = TFC + TVC Bila semua dibagi dengan jumlah produksi (Q), maka didapat: TVC/Q = TFC/Q + TVC/Q- ATC = AFC +AVC - AVC (Q)=TVC Syarat BEP
TR=TC- PQ =TFC +Q (AVC)
Q BEP = TFC/(P-AVC) Q sales
PQ –Q (AVC) =TFC
Q (P-AVC) = TFC
dalam unit
= TFC/(1- (AVC)/P )
dalam uang
QBEP = Titik Pulang Pokok (unit)
QSales = Titik Pulang Pokok penjualan(Rp)
TFC = Total FixedCost
AVC =Biaya rata-rata perunit
P= Harga Jual perunit
09/15/08
1- (AVC)/P= Marjin kontribusi perunit
Henry F Noor.doc
12
Contoh 2:
Sebuah perusahaan penerbit mempunyai data mengenai harga input dan harga output un suatu jenis buku yang akan diterbitkan sebagai berikut: 2. Biaya Variable Ratat-2 perbuku (AVC)
* Kertas, cetak dan jilid * Potongan untuk toko buku * Komisi penjualan * Royalti pengarang Administrasi dan lainnya Tot Biaya Variable per-unit
1. Biaya Total Tetap(TFC)
* Editing
: Rp 3.000.000,-
* Illustrasi * Setting
: Rp 8.000.000,: Rp14.000.000,-
Tot Biaya Tetap
: Rp25.000.000,-
: Rp 1.600,: Rp 2.400,: Rp 250,: Rp 1.600,: Rp 1.150,: Rp 7.000,-
Bila harga jual buku per-unit adalah Rp 12.000,- maka BEP dari percetakan buku tsb dapat dicari sebagai berikut:
QBEP =
TFC
P-AVC
=
Rp 25.000.000
= 5.000 buku
Rp 12.000 - Rp 7.000
Cases 1 Cari BEP bila: a. TFC naik 10% AVC turun 5% b. TFC turun 10% AVC naik 5% Beri Komentar
Dengan demikian, bila perusahaan tsb ingin mendapat untung , perusahan harus mencetak buku diatas 5.000 exemplar. Bila buku dicetak dibawah 5.000 exemplar perusahaan akan mengalami kerugian. 09/15/08
Henry F Noor.doc
13
6. Menurut Karakteristik Satuannya. biaya dapat dikelompokkan menjadi: a. Biaya total (Total Cost, TC) adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output.
TC = TFC + TVC
b Biaya Rata – rata per unit output ( Avarage Total Cost, ATC) adalah jumlah dari eseluru-
han biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output. Untuk mencapai keuntungan. Biaya rata-
perunit produksi ini (ATC), berguna sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi yang pali
efisien. Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata rata per-unit output (ATC) yang palin rendah.
ATC = TC /Q = TFC/Q + TVC/Q - ATC = AFC + AVC
AFC : Biaya tetap Rata – rata per unit (Avarage Fixed Cost) AVC : Biaya Variabel Rata – rata per unit (Avarage Variable Cost)
c Biaya Marjinal (Marginal Cost, MC) adalah tambahan biaya yang dikeluarkan karena melakukan tambahan 1 (satu) unit output
MCi = (TCi – TC (i-1)
Biaya marjinal yang dinotasikan dengan MC juga merupakan perbandingan (ratio) antara:
a. Tambahan Total biaya (δTC) dengan tambahan output (δQ) (Jangka Panjang).
MC = (δTC)/(δQ)
b. Tambahan Total biaya Variable (δTVC) dengan tambahan output (δQ) (Jangka Pendek). MC = (δTVC)/(δQ) Biaya marjinal yang dinotasikan dengan MC juga merupakan perbandingan (ratio) antara:
Harga input (P) dengan Marjinal Produk dari input yang bersangkutan. (Jangka Pendek)
MC=
(P)/(MP) 09/15/08
Henry F Noor.doc
14
Hubungan antar kurva kurva biaya ATC, AFC, AVC, dan MC
Grafik biaya dimuka menunjukkan hubungan antar kurva kurva biaya diatas, adalah sebagai beriku
1.Kurba biaya tetap rata-rata (AFC) terus menurub berbentuk garis asimtot pada sumbu vertikal, m sumbu horizontal
2. Kurva biaya variabel rata-rata (AVC), berbentuk parabola terbuka keatas, yaitu mula mula menu
kemudian menaik, dengan titik berputar (inclination point) pada Rata rata Produk (AP) tertinggi, y merupakan dan mengikuti bentuk kurva Baiaya total rata-rata atau biaya rata-rata per-unit (ATC)
3. Kurva biaya Total rata-rata, atau biaya rata-rata perunit (ATC), juga berbentuk parabola terbuka
yaitu mula mula menurun, kemudian menaik, dengan titik berputar (inclination point), pada ATC m
4. Kurva biaya Marjinal (MC), juga awalnya menurun, namun kemudian terus menaik, dan memoto biaya Total Rata-rata per-unit (ATC), pada ATC minimum (yang pailing rendah).
Khusus untuk biaya Marginal (MC) ini seperti terlihat pada tabel dan grafik di atas dapat berperan sebagai fungsi penawaran bagi produsen. Karena besar kecilnya produksi khususnya penambahan volume produksi akan menyebabkan penambahan biaya. Oleh karena itu produsen dapat mengguna kan biaya marginal ini sebagai fungsi penawaran. 09/15/08
Henry F Noor.doc
15
Contoh 3:
1. Misalkan fungsi biaya produk suatu perusahaan adalah TC =2Q2 + 3Q + 100,000 Bila perusahaan tersebut memproduksi 2000 unit (Q=2000), Saudara ditanyakan: Berapa biaya tetap
(TFC),biaya variabel
(TVC), biaya total (TC), biaya rata rata (ATC), biaya Ma
(MC), dari perusahaan tersebut ? Penyelesaian Dengan menggunakan prinsip derivatif dan rumusan diatas, didapat : Q = 2000 unit
a. Total Biaya Tetap (TFC)
Q =0, maka TFC adalah 100,000
b. Total biaya Variabel (TVC) = 2Q2 + 3Q = 2 (2,000) 2 + 3(2,000) = 8,006,000 c. Total Cost (TC) = TFC +TVC = 100,000 + 8,006,000 = 8,106,000 d. Biaya rata rata per unit (ATC) = TC/Q = 2 Q + 3 + 100,000/Q
Ganti Q =2,000 dan masukkan
persamaan ATC, didapat ATC = 2 (2,000) + 3 + 100,000/2,000 = 4,053 e.Maginal cost (MC) = δTC/δQ = 4Q + 3
Ganti Q =2,000 masukkan kedalam persamaan MC, did
: MC= 4(2,000) + 3 = 8,003 Contoh 5.
Tunjukkan bahwa biaya marginal (MC), diatas dapat dijadikan fungsi penawaran (supply) bagi prod Penyelesaian MC = 4Q + 3, bila ini dijadikan fungsi penawaran, maka didapat P= 4Q s +3,
Qs = ¼ P -
, fungsi penawarannya adalah linier Kurva penawarannya adalah sebagai berikut: Kurva Penawaran (Qs) y = 0,25x - 0,75
6
R = 1 2
r 5 a B4 a3 g r 2 a H1
09/15/08
0 0
5
Henry F Noor.doc 10
15
20
25
16
Contoh 6:
PT ABC adalah sebuah industri keramik untuk kerajinan rakyat, yang saat ini mempekerjakan 20 (dua pulu
orang tenaga kerja. PT ABC hanya mempertimbangkan 1(satu) jenis input yang merupakan biaya Variable, Tenaga kerja dengan upah Rp 6000 perhari. Produk rata rata
pertenaga Kerja (APL) adalah 30 unit. Pada penambahan tenaga kerja yang ke 20 (dua puluh), terjadi tamb Output sebesar 12 Unit (MPL) =12 . Pada PT ABC total biaya tetap (TFC) adalah Rp 36 000000 Sehubungan dengan hal diatas, SDR ditanyakan: a. Biaya Marjinal (MC) dan biaya variable rata rata (AVC) jangka pendek b. Besarnya Output(Q) yang dihasilkan PT ABC c. Biaya Total rata rata (ATC) jangka pendek d. Elastisitas Biaya jangka pendek Jawab Marjinal Cost MC= (δTVC)/δQ
δTVC= W X δ L = 60 X 1 =60
δQ= MPL X δL= 12
a). MC= (60)/(12) = 5 Biaya marjinal jangka pendek $ 5/unit Biaya variabel rata rata
AVC= TVC/Q - TVC=W X L =60 X 1 = 60 Q= APL X L = 30
b) AVC= 60/30 = 2 Biaya variable rata rata jangka pendek $2 c) Tingkat OutPut yang dihasilkan (Q)= APL XL = 30 X20 = 600 unit Elastisitas Biaya (Ec)= MC/ATC
MC= $5
ATC =TC/Q = (TFC + TVC)/Q= (TFC + AVC XQ)Q =(3600 + 2X 600)/Q= 4800/600 = 8 Elastisitas Biaya Produksi = MC/AVC = 5/8= 0,625
09/15/08
Henry F Noor.doc
17
Informasi Biaya (Cost), dan Harga (Price) untuk Kebijakan Produksi 1.Titik Impas (Break Even Point, BEP) :
•
Pengelompokkan Biaya menurut, perilaku Tetap (TFC) dan Variable(TVC
•
Melihat hubungan Pendapatan (Revenue), dan Biaya (cost) serta Laba (Profit)
2. Kebijakan Menghentikan (Shut-Down) operasi
Bandingkan Biaya rata (ATC, AFC,AVC) dengan harga jual rata-rata (P) a. Bila ATC< P Terus berproduksi, karena masih ada Profit b. Bila ATC < P dan P > AVC, Teruskan produksi, untuk memperkecil Kerugian c. Bila ATC < P dan P < AVC, Stop produksi, untuk mengurangi Kerugian 3. Kebijakan peningkatan Volume Produksi
Bandingkan antara Biaya Marjinal (MC) dengan Pendapatan Marjinal (MR) a. Bila MC < MR ----> Terus tingkatkan produksi, agarProfit meningkat b. Bila MC = MR , Stop kenaikan produksi, agarProfit Maksimum c. Bila MC > MR Turunkan Volume produksi sampai MR = MC , untuk mengurangi Kerugian
P=AR=MR
: Untuk pasar Persaingan bebas (Free Market Competition)
ATC
Rp
MC
P
R p
MC
ATC
Profit
09/15/08
R p P
AVC
Henry F Noor.doc
AVC
MC
ATC AVC
P
18
Bila P adalah haga jual perunit produksi, maka Kebijakan operasi adalah sebagai berikut: 1. P > ATC , terus produksi karena perusahaan untung 2. P = ATC , terus produksi walaupun perusahaan tidak untung 3. P < ATC tetapi P > AVC , terus produksi, untuk memperkecil kerugian 4. P < AVC , berhenti (stop) produksi
shutdOwn, untuk memperkecil kerugian
Cost/Revenue
MC
A TC
Profit
P1 > ATC P2=ATC
AVC
IMPAS RUGI
P3 = AVC
P 4 < AVC
Tambah Rugi
09/15/08
Q*
Q2 Henry Q1 F Noor.doc
Q 19
Peningkatan Volume Produksi/Operasi
Terus Tingkatkan Produksi Bila: MC < MR
Stop kenaikan Produksi
Turunkan Volume
atau Operasi
Produksi
Bila MC=MR
Bila MC>MR Kebijakan Produksi untuk
Kebijakan Produksi untuk
Kebijakan Produksi untuk
meningkatkan Profit Perusahaan memaksimumkan Profit
mengurangi kerugian
Profit
1
2
3 Voume (Q)l
09/15/08
MC i = Tci - TC i-1 Sedangkan MR i = TRi - TR i-1 Henry F Noor.doc
20
Short Run Versus Long Run Cost Dalam managerial decision, biaya juga dapat dibagi menurut dimensi waktu, yaitu: 1.Biaya jangka Pendek (Short Run Cost)
2.Biaya jangka Panjang (Long Run Cost)
Adalah biaya yang yang berlaku dalam waktu yangAdalah biaya yang berlaku dalam waktu relatif lam relatif pendek (< 1 tahun), dimana sebagian besar (> 1 th), dan sebagian besar merupakan input yan merupakan input (biaya input) tetap. dibatasi berubah.(naik, turun, atau strukturnya berubah), oleh biaya sebelumnya serta commitment lainnya tidak ada batasan yang pasti, baik kapasitas, seperti kapasitas produksi, kontrak dsb. sistem produksi, maupun commitment lainnya. identik dengan biaya operasi Short Run: adalah periode dimana hampir semua Long Run: adalah periode dimana hampir semua fasilitas produksi belum mengalami perubahan fasilitas produksi sudah mengalami perubahan atau
penggantian, sehingga kapasitas, pola maupun biaya atau penggantian, sehingga kapasitas,pola, maupun biaya produksi, tidak mengalami perubahan.
produksi, mengalami perubahan.
Pengertian biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang, berbeda dari suatu Industri ke industri lainnya, sangat dipengaruhi oleh karakteristik masing masing industri, seperti penggunaan teknologi, sistem produksi, pola investasi dsb. 09/15/08
Henry F Noor.doc
21
Kurva Biaya jangka panjang (Long Run Curve) dan Kurva Biaya jangka pendek (Short Run Curve)
Kurva Biaya jangka panjang (Long Run Curve)
Dalam jangka panjang, tidak ada biaya yang jumlahnya
Kurva biaya jangka pendek (Short run Curve) Dalam jangka pendek, Total biaya (TC) untuk setiap
tingkat produksi, terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biay
tetap, atau dengan kata lain dalam jangka panjang semua
biaya adalah Variable. Dengan demikian, tidak ada kurva biaya tetap jangka panjang(no lung run fixed cost),
sehingga untuk bahan kajian(analisa) perencanaan perusahaan jangka panjang, yang diperlukan adalah: a. Biaya Total Rata- rata jangka panjang (LRAC) dan b. Biaya Marjinal jangka panjang
variable (TVC). Untuk keperluan perencanaan jangka pendek diperlukan : a. Biaya Total
Fixed (TVC) dan Variable (TVC)
b. Biaya Rata-rata
ATC, AFC, dan AVC
c Biaya tambahan untuk setiap 1 unit tambahan produksi atau disebut juga dengan biaya marginal Marginal Cost, MC= TC’
MC = δTC
Bila Q adalah tingkat (Volume) produksi dalam unit, maka : 1.TC = TFC + TVC atau TC= TFC + AVC(Q) 2. ATC = (TC) / Q = (TFC) / Q + (TVC) / Q = AFC + AVC 3. MC = (δ TC) / δ Q = (δ TFC) /δ Q + (δ TVC) /δ Q 09/15/08
Henry F Noor.doc
22
Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Pendek (Short Run Cost)
Untuk jangka pendek biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TV TC = TFC + TVC
Yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC.
a.Model Persamaan Regresi untuk TVC adalah:TVC = AVC (Q) Kurva berbentuk S
TVC = (a + bQ + c Q2)(Q) TVC = a Q + bQ 2+ c Q 3 a,c > 0 dan b < 0
b.Model Persamaan Regresi untuk AVC adalah fungsi kuadrat, karena kurva berbentuk parabola
AVC = a + bQ + cQ2
a,c >0 dan b < 0
Contoh 7: Berikut disajikan data output (Q) dalam unit dan data biaya variabel rata-rata (AVC) dalam ribu rupiah dari suatu jenis industri setelah dihilangkan pengaruh inflasi Bulan ke
OutPut (000unit)
AVC (Rp 1000)
1.
30
36
2.
10
37
3.
15
27
4
25
27
5.
40
45
6.
20
31
7.
35
42
8.
45
55
9.
50
62
09/15/08
Henry F Noor.doc
23
Berdasarkan model di atas dan dengan menggunakan komputer didapat perkiraan koefisien regres untuk fungsi biaya variabel rata-rata (AVC), sebagai berikut Dependent Variable : AVC
F ratio :51.404
Observation
R-square:0,9449
Variable
:9 Parameter Estimate
Standard Error
Intercept
44,35
6,170
Q
- 1,44
0,460
Q2
+ 0,04
0,008
Dari hasil perhitungan diatas didapat persamaan fungsi AVC AVC= 44,35 - 1,44 Q + 0,04 Q
2
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah hubungan antara Q dengan AVC c
signifikan secara statistik : R2 =0,9449 R= 0,9720 97,2% perubahan AVC dapat diterangkan oleh perubahan Q (output).
Artinya hubungan antara AVC dengan Q cukup signifikan secara statistik
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah fungsi tersebut mengikuti fungsi biaya
a,c > 0 dan b < 0
Perlu dilakukan test terhadap koefisien regresi fungsi biaya
AVC = 44,35 -1,44 Q + 0,04 Q2 - a b
ta = a/σa = (44,35)/6,17 = 7,19
tb = b/σb = (-1,44)/0,460 = - 3,13 c tc = c/σc = (0,04)/0,08 = 5,00
Dengan derajat kebebasan atau Degree of Freedom (DOF =6)
n:Jumlah Variabel, atau 9 - 3 (a,b,c)
tingkat kepercayaan, atau Confidence Interval (CI) 95% didapat: ta = 2,447, maka didapat : a > 0, b< 0 dan c > 0 signifikan secara statistik
09/15/08
Henry F Noor.doc
24
c. Fungsi Biaya Variabel Total (TVC) Model persamaan Regresi untuk TVC adalah: TVC = AVC (Q) TVC = a + bQ + C Q2(Q)
TVC = aQ + bQ2+ c Q3
Kurva berbentuk S ( a =44,35 b= -1,44 c =0,04)
TVC =44,35Q - 1,44Q2 + 0,04Q3
d. Fungsi Biaya Marginal MC = δ/δQ (TVC)
MC =δ /δ Q(TC)
MC = 44,35 -2,88 Q + 0,12 Q2
AVC minimum tercapai pada saat Q = - b/2C
b = -1,44 dan C= 0,04
AVC minimum pada Q
=18 Periksa Q = 18.000 Q = 15.000
AVC = 44,35 -1,44(18) + 0,04(18)2 = 44,35 - 25,92 + 12,96 = 31,39
AVC = 44,35 - 1,44(15) + 0,04(15) 2 = 44,35 - 21,60 + 9,00 = 31,75
Q =20.000 AVC = 44,35 - 1,44(20 ) + 0,04(20) 2 = 44,35 - 28,80 + 16,00 = 31,55 Total Cost (TC) = TFC + TVC
TC = TFC + AVC (Q )
Q = 18.000
TC = TFC + 31,39 (18.000 ) = TFC + Rp 565.020.000
Q = 15.000
TC = TFC + 31,75 (15.000) = TFC + Rp 476.250.000
Q = 20.000
TC = TFC + 31,55 (20.000) = TFC + Rp 631.000.000
09/15/08
Henry F Noor.doc
25
Kurva Biaya Jangka Pendek
Kurva biaya jangka pendek ini dapat menunjukkan karakteristik atau perilaku masing- masing jenis bia
yang dapat digunakan manajemen sebagai bahan pengambilan keputusan. Untuk ringkasnya dapat dilih kurva biaya jangka pendek pada gambar berikut. Cost
ATC MC
Q*
Q
Gambar Kurva biaya jangka Pendek Dari gambar di atas dapat disimpulkan hal-hal berikut: b.
Kurva biaya rata rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali berproduksi, biaya rata rata per
cukup tinggi, kemudian secara bertahap turun, sesuai dengan peningkatan produksi, namun sampai su
berhenti turunnya, kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan produksi. Titik Q* adalah tingkat produk dengan biaya produksi rata rata paling kecil (minimum) b. . Kurva biaya Marginal (MC), pertama kali berproduksi, berada dibawah ATC, kemudian secara bertahap
sesuai dengan peningkatan produksi, dan memotong ATC, pada tingkat produksi dengan ATC minimum Selanjutnya MC berada diatas (lebih tiHenry nggi dari ) ATC. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal 09/15/08 F Noor.doc 26 dengan
Kurva biaya jangka pendek dan jangka panjang
Biaya/unit
Biaya/unit
SRAC1
Biaya Total Rata- rata jangka panjang (LRAC) adalah gabungan dari semua biaya jangka pendek (Short Run Avarage Cost, SARC) yang optimum untuk setiap skala produksi
SRAC2 SRAC3 SRAC4
LRAC
Q Q1
Q2
Q3
Q
Q4
Gambar 1, menunjukkan kurva SRAC, atau kurva biaya rata-
Gambar 2. Menunjukkan kurva LRAC merupakan rata jangka pendek, dari 4(empat) skala produksi yang berbeda, gabungan dari semua kurva biaya jangka pendek (SRAC yang masing-masing nya beroperasi pada tingkat biaya yang yang optimum untuk setiap skala produksi.Dari Gambar paling efisien. 0 s/d Q1 untuk A, Q1 s/d Q2 untuk B, Q2 juga terlihat biaya rata-rata jangka panjang yang s/d Q3 untuk C dan Q3 s/d Q4 untuk D minimum, tercapai pada tingkat produksi Q* Catatan: LRAC = TAC
Manfaat Kurva LRAC dan SARC
1. Untuk merancang perencanaan produksi jangka pendek, dan jangka panjang 2. Menentukan Skala produksi yang paling ekonomis 3. Menentukan ukuran(size) usaha
09/15/08
4. Menentukan kelayakan usaha.
Henry F Noor.doc
27
Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Pendek (Short Run Cost) Untuk jangka pendek, biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable(TVC) TC = TFC + TVC ---> Yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC
ersamaan Regresi untuk AVC adalah fungsi kuadrat Karena kurva berbentuk parabola + bQ + cQ2 - a,c > 0 dan b < 0 ersamaan Regresi untuk TVC adalah:TVC = AVC (Q)- Kurva berbentuk S (a + bQ + cQ2)(Q)- TVC = aQ + bQ 2+ c Q3 a,c > 0 dan b < 0
ibawah ini disajikan data OUTPUT (Q) dalam unit dan data biaya variable rata-2 (AVC) dalam ribuan ari suatu jenis industri setelah dihilangkan pengaruh inflasi tPut (000unit) AVC (Rp 1000)
30 10 15 25 40 20 35 45 50
36 37 27 27 45 42 55 62
31
Dengan menggunakan model diatas, dengan komputer did perkiraan koefisien regresi untuk fungsi biaya variable rata sebagai berikut: F ratio :51.404 Dependent Var : AVC Observation :9 R-square:0,9449 Variable Parameter Estimate Standard Er Intercept 44,35 6,170 Q - 1,44 0,460 2 Q +0,04 0,008 Dari hasil perhitungan diatas didapat persamaam fungsi AV
AVC= 44,35 - 1,44 Q + 0,04 Q
2
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakahhubungan antara Q dengan AVC cukup significant secara statistik
09/15/08
R2 =0,9449 - R= 0,9720 - 97,2% perubahan AVC dapat diterangkan oleh perubahan AVC
Henry F Noor.doc
Hubungan antra AVC dengan Q cukup significant secara statistik
28
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah fungsi tsb mengikuti sifat fung a,c > 0 dan b < 0 -
Perlu dilakukan test terhadap koefisien regresi fungsi biaya
AVC = 44,35 -1,44 Q + 0,04 Q2
a b c
ta=
a
σa
44,35 - = 6,17= 7,19
Dengan Degree of Freedom (DOF =6)-->n-Jumlah Variable
b
atau 9- 3 (a,b,c) dan Confidence Interval(C I) 95% didapat
-1,44 = - 3,13 = tb= 0,46 σcb 0,04 = 5,00 = tc = 0,008
ta = 2,447, maka didapat : a > 0, b< 0 dan c > 0 significant secara statistik
σc
Fungsi Biaya Variable Total
Model persamaan Regresi untuk TVC adalah:TVC = AVC (Q)- Kurva berbentuk S TVC = ( a + bQ + cQ2)(Q) ---> TVC = aQ + bQ 2+ c Q3 ( a =44,35 b= -1,44 c = 0,04) - TVC =44,35Q - 1,44 Q2 + 0,04 Q 3 - Fungsi Biaya Marjinal MC =δ /δ Q (TC) MC = δ /δ Q(TVC) MC = 44,35 -2,88 Q + 0,12 Q2 AVC minimum tercapai pada saat Q = - b/2C
b= -1,44 dan C= 0,04-
AVC minimum pada Q =18
Periksa Q = 18.000-> AVC = 44,35 -1,44(18) + 0,04(18)2 = 44,35 - 25,92 + 12,96 = 31,39 Q = 15.000-> AVC = 44,35 -1,44(15) + 0,04(15)2 = 44,35 - 21,60 + 9,00 = 31,75 Q =20.000 --> AVC = 44,35 -1,44(20 ) + 0,04(20)2 = 44,35 - 28,80 + 16,00 = 31,55 Total Cost (TC) = TFC + TVC - TC = TFC + AVC (Q ) Q = 18.000 - TC = TFC + 31,39 (18.000 ) = TFC + Rp565.020.000 Q = 15.000
TC = TFC + 31,75 (15.000) = TFC + Rp476.250.000
Q =20.000 - TC = TFC + 31,55 (20.000) = TFC + Rp631.000.000
09/15/08
Henry F Noor.doc
29
Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Panjang berdasarkan Data Empiris Dalam jangka panjang semua biaya Variable (tidak ada biaya Tetap) 1.Rumus Umum Fungsi Biaya - Cost =f (Q,W, I) Q = OutPut, W= Upah dan Gaji, I= Biaya Modal
2..Model persamaan Regresi untuk untuk biaya Jangka Panjang yang paling cocok adala Model Coob –Douglas - TC = α Q β Wτ iδ
Model diatas digunakan sebagai model biaya jangka panjang, maka: bila harga input n Lipat sedangkan OutPut sama, tentu : TC N = 2TC TC N : Total Cost setelah biaya input naik dan TC: Total Cost sebelum biaya input naik TC N = α Q β (2 W)
τ
TC N = 2(τ
Bila TC
+ δ)
TC
( 2i) δ = α Q β 2τ Wτ 2δ iδ = α Q β 2τ W τ 2δ iδ = 2(τ N
= 2 TC (τ + δ) = 1
+ δ)
α Q β Wτ iδ
τ = 1- δ
Sehingga fungsi biaya jangka panjang, dapat diubah menjadi :
TC = α Q β Wτ i
( 1- τ )
- TC = α Q β Wτ i ----- TC = α Q it
TC = α Q β (W / i )τ i 09/15/08
β
(W / i )t i
α, β > 0, dan 0< Henry F Noor.doc
τ <1 30
Elastisitas Total Cost (TC Elasicity)
Untuk memperkirakan fungsi TC, fungsi biaya TC dikonversikan kedalam fungsi logarithm sehingga:Log TC = log a + b log Q + t log (w / i ) + log i > agar a, b dan t bisa diperkirakan, maka pada rumusan diatas secara matematik a = 1, sehingga: Log (TC / i) = log a + b log Q + t log ( w / i ) ----> b : Elastisitas TC Sehingga : b > 1
Long Run AVC increasing (Diseconomies of Scale)
b=1
Long Run AVC constant (Constant of Scale)
b< 1
Long Run AVC decreasing (Economies of Scale)
Catatan
1. Untuk menyusun fungsi biaya jangka panjang, dibutuhkan 4(empat) variable, yaitu: TC (Total Cost), Q (OutPut), W (Upah Tenaga Kerja) dan i ( Biaya Modal)
TC = K ( i ) + L (w ) 09/15/08
Henry F Noor.doc
31
2. Kriteria Efisiensi produksi dari fungsi produksi jangka panjang adalah:
MPL MPK
=
w i
MPL = δQ/ δ L danMPk = dQ/ δ Ksedangkan Q = τ Kα Lβ MPK = δQ/δ K =δ/ δ K( τ k
α
L β ) = α τ K α-1 Lβ = α τ Kα Lβ /K = α (Q/K)
MPL = δQ/δ L =δ/ δ L ( τ k α L β ) = α τ L MPL MPK
=
α-1
K β = α τ Lα Kβ /L = β (Q/L)
β (Q/L) = K/Q α/ β Q/L = K/α β/L = β/α K/L α (Q/K)
Kriteria efisiensi produksi jk panjang adalah: β /α ( K / L) = W / i atau
β /α ( K / L) - W / i = 0 Sehingga Bila: 1. β/α ( K / L) > W / i ,
2. β/α ( K / L) < W / i , 09/15/08
Sistem Produksi adalah Capital Intensive Sistem Produksi adalah Labor Intensive Henry F Noor.doc
32
Contoh 8 : Dibawah ini disajikan data OUTPUT (Q) dalam unit dan data input (L, dan K) serta upah tenaga kerja (W) dan rata- rata biaya modal pesatuan OutPut dari 20 perusahaan pembangkit tenaga Listrik di USA (sebelum tahun 1990).
Q
L
4.612 8.297 1.82 0.585 3.145 1.381 5.422 7.115 3.052 4.394 0.248 9.699 14.27 17.74 14.96 3.108 9.416 6.857 9.745 4.442
1.019 2.118 0.448 1.265 0.603 0.665 0.962 1.435 0.829 1.501 0.145 2.391 2.697 3.625 3.085 0.714 1.733 1.406 2.442 1.497
09/15/08
K 321.5 544 156.8 250.4 248 82.87 366.1 485.4 99.12 292 21 556.1 667.4 998.1 598.8 118.3 423.2 468.9 514 236
W
I
8.5368 0,06903 9.9282 0,06903 10.416 0,06754 10.252 0,7919 11.119 0,06481 96.992 0,06598 10.061 0,06754 109087 0,06565 10.195 0,10555 11.259 0,06527 10.876 0,07919 9.8758 0,06789 10.905 0,6903 7.4775 0,06572 7.8062 0,07919 9.2689 0,06565 8.3906 0,06565 9.8826 0,06565 9.8235 0,0860 12.935 0,08206
Untuk menyusun persamaan regresi fungsi biaya jangka panjang, perlu dihitung Variable Total Biaya, masing masing perusahaan (TC), agar dapat dicari koefisien regresinya. -->TC = K (i) + L (w )
TC = K (i) + L (w ) Setelah dihitung TC untuk masing masing perusahaan dapat dihitung biayanya sbb: (dihalaman berikut)
Henry F Noor.doc
33
TC = K (i) + L (w ) ------> Setelah dihitung TC untuk masing masing perusahaan dapat dihitung da dari ke 20 perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : TC
Q
30.9 58.6
I
4.61 8.3
W
0.07
8.5368
0.07
9.9282
15.1
1.82
0.07
10.112
32.8
5.85
0.08
10.252
22.8
3.15
0.06
11.119
11.9
1.38
0.07
9.6992
34.4
5.42
0.07
10.061
47.5
7.12
0.07
10.949
18.9
3.05
0.11
10.195
36.1
4.39
0.07
11.259
3.24
0.25
0.08 108759
62
0.07
9.8758
14.3
0.07
10.905
17.7
0.07
7.4775
0.07
7.8062
3.11
0.08
9.2689
42.3
9.42
0.07
8.3906
44.7
6.86
0.07
9.8826
0.07
9.8235
74.7 96 63.4 16
9.7
15
09/15/08 59.3 9.75
Dengan menggunakan model fungsi biaya jangka panjang Log TC = log a + b log Q + t log (w / i ) + log i
dengan komputer didapat perkiraan koefisien regresi untuk fungsi biaya jangka panjang (TC) adalah sbb: Dependent Var : Log TC F ratio :324,328 Observation : 20 R-square::0,9745 Variable Parameter Estimate Standard Error Intercept -0,41600 1,03943 Log Q 0,83830 0,03315 0,20939 Log ( W / i ) 1,05435 Dari hasil perhitungan diatas didapat persamaam fungsi jangka panjang TC sebagai berikut: Log a = -0,416 a= antilog (-0,416) =0,6597 b = 0,8383 t = 1,05435 TC = 0,6597 Q 0 ,8 3 83 (W/i)1,05435 i
TC = 0,6597 Q
0,8383
W / i ) 1,05435 i
TC: Total Cost Fungsi biaya Jk Panjang Q : Volume Produksi Henry F Noor.doc 34 W : Ratarata upah per TK i:Rata - rataBiaya Modal/Output
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakahhubungan antara Q dengan TC cukup si secara statistik R2 =0,9745 R= 0,98716
Perubahan TC, 97,45% dapat diterangkan oleh perubahan Q
- Hubungan antraTC dengan Q cukup significant secara statistik
kinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah fungsi tsb mengikuti sifa 0 dan 0 < α < 1 - Perlu dilakukan test terhadap koefisien regresi fungsi biaya
597 Q
0,8383
W/i)
1,05435
i
t β= β
β
α
tα
0,8383 = 25,2880 Dengan Degree of Freedom (DOF =1) dan Confidence In ---> = 0,03315 σβ (C I) 95% didapat tα = 2,110 maka didapat : β = 0,8383 >0 dan α= 6597 > 0 1,05435 α ---> = significant secara statistik = = 5,3534 = 0,20939
σα
Dari perhitungan diatas, didapat b = 0,8383 b = 0,8383 < 1 Artinya fungsi biaya jangka panjang ini memenuhi kriteria Economies of Scale 09/15/08
Henry F Noor.doc
35
Skala Ekonomis (Economic of Scales) Skala Ekonomis, adalah rentang produksi dimana penambahan output (peningkatan volume produksi,Q), menghasilkan biaya rata-rata perunit (ATC), yang menurun. penurunan ATC terjadi sampai suatu titik dan kemudian naik kembali, sebanding dengan naiknya volume produksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lagi gambar berikut.
ATC
Skala Ekonomis
Skala Non Ekonomis
Q*
09/15/08
Henry F Noor.doc
36
Faktor- faktor yang mempengaruhi Skala Ekonomis 1. Produktivitas Sumber Daya Manusia, atau tepatnya Spesialisasi Tenaga Kerja
makin baik produktivitas, Skala ekonomisnya makin kecil 2. Tingkat Teknologi yang digunakan.
makin baik teknologinya, Skala ekonomisnya
makin kecil 3. Volume (Size) dari usaha
Tergantung dari potensial dan actual demand yang ada.
Semua faktor- faktor diatas, secara bersama menyebabkan LRAC menurun atau menyebabkan Return To scale menaik. Pemilihan Skala atau Ukuran Usaha : Faktor yang yang paling menentukan dalam
memilih skala atau ukuran usaha adalah :“Potensial Market yang akan dilayani” oleh
perusahaan. Besar kecilnya skala usaha sangat mempengaruhi fleksibilitas dan kepeka
perusahaan dalam melayani pasar. Fleksibilitas usaha: adalah kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan
berbagai perubahan yang terjadi, sehingga tetap kompetitif atau kemampuan peruhaan
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen tanpa mengalami banyak peruba biaya perunit.. 09/15/08
Henry F Noor.doc
37
Fungsi Biaya dan Skala kenaikan Produksi (Cost Function & Return To Scale)
Dalam fungsi produksi diketahui bahwa kenaikan input akan menyebabkan kenaikan output.
Kenaikan output yang disebabkan kenaikan input, dapat terjadi dalam 3 (tiga) kemungkinan : CONSTAN RETURN TO SCALE %)tase Kenaikan Output SAMA dengan (%)tase kenaikan input
Biaya
Biaya DECREASING RETURN TO SCALE (%)tase Kenaikan Output lebih kecil dari (%)tase kenaikan input
Constant Return To Scale Decreasing Return To Scale
Output Output
Biaya
Biaya INCREASING RETURN TO SCALE (%)tase Kenaikan Output lebih BESAR dari (%)tase kenaikan input Increasing Return To Scale
09/15/08
Decreasing
Henry F Noor.doc
Increasing
38
6. Biaya Incremental adalah : kenaikan biaya yang timbul dikarenakan berbagai perubahan dalam melakukan kegiatan bisnis. Penyebab timbulnya biaya Incremental ( Incremental Cost) Perubahan dari luar: adalah perubahan yang terjadi karena faktorPerubahan dari dalam: adalah perubahan yang terjadi dari dalam luar perusahaan(diluar wewenang manejemen) perusahaan, karena keputusan manejemen seperti: yang berkaitan dengan operasi usaha. * Peraturan Pemerintah Contoh: * Tuntutan Stakeholder lainnya Keputusan yang menyangkut peningkatan/ ** Pekerja perubahan pola produksi ** Vendor/supplier ** Konsumen * Perkembangan lingkungan usaha, bencana alam dsb.
Akan menimbulkan incremental cost atau perubahan struktur biaya. 09/15/08
Henry F Noor.doc
39
Contoh 9 : Incremental Cost Analysis
Sebuah perusahaan yang menghasilkan Forklift. Dalam operasinya perusahaan ini memproduksi kompone
forklift untuk dipakai sendiri, dan untuk dijual ke perusahaan lain, disamping juga membeli beberapa kompo
perusahaan lain yang tidak diproduksi sendiri. Dalam menghasilkan forklift ini, komponen utama diproduksi
sementara komponen yang lain seperti:Mesin, sistem hidraulik, roda (pelk dan ban) dibeli dari perusahaan l Permintaan (demand) tahun depan diperkirakan meningkat, sehingga perusahaan ini harus meningkatkan
produksinya dari 60 unit menjadi 70 unit forklift perbulan. Kapasitas produksi yang tersedia untuk rangka ( forklift saat ini hanya 60 (enam puluh unit), sehingga untuk menghasilkan 70 unit harus ada pembelian 1
(sepuluh) rangka (chasis) dari perusahaan lain, dengan harga Rp 305.00 perbuah, atau dibuat sendiri deng
melakukan realokasi tenaga kerja dari unit pembuatan garpu (fork) ke unit produks rangka (chasis). Dari d
bagian produksi diketahui bahwa dengan Jumlah Tenaga Kerja yang sama, perbandingan hasil produksi ada
1 (dua banding satu) untuk garpu (fork) dan rangka (chasis). Saat ini produksi unit garpu (fork) adalah 90 (s puluh) buah, dimana 30 (tiga puluh) buah dijual ke perusahaan lain dengan harga Rp 188.000 perbuah. Informasi mengenai biaya peoduksi rangka (chasis) dan garpu (fork) dalam Rp 1000 adalah sebagai berikut Bahan langsung Tenaga Kerja Penyusutan Energi (BBM dan Listik) dan Over Head Biaya Total (TC)
rangka (chasis)
Jumlah Produksi (unit)
4.650 6.300 750 12.600 24.300 60
garpu (fork)
2.070 4.050 500 8.100 14.720 90
Pertanyaan : . Apakah perusahaan tersebut harus membuat sendiri ( make) atau membeli 10 unit rangka (chasis) Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan
09/15/08
Henry F Noor.doc
?. 40
Jawab: Masalah Make or Buy Decision
Gunakan Incremental Analysis
Perusahaan dapat tambahan permintaan sebesar 10 unit forklift. 1. Bila dibeli (buy) biaya per unit rangka (chasis) adalah Rp 305.000 2. Bila dibuat sendiri, kapasitas produksi masih mengizinkan, namun harus meningkatkan operasi (Mengalokasikan peralatan dan Tenaga kerja dari Unit Assembling Fork, ke Unit Assembly Chasis, dimana untuk produksi 10 unit forklift tambahan ini, dibutuhkan 10 unit chasis baru, yang membutuhkan
penggunaan peralatan dan tenaga kerja senilai 20 unit fork.. Produksi fork assembly unit saat ini
dimana digunakansaat sendiri dan sisanya 30 dijual :keChasis pihak lain dengan harga/ 3. unit, Struktur Biaya60 perusahaan ini (Rp1000) adalah Fork unit Rp 188 Bahan langsung Tenaga Kerja
4.650 6.300
2.070 4.050
750
500
Energi (BBM dan Listik) dan Over Head
12.600
8.100
Biaya Total (TC)
24.300
14.720
Penyusutan
Jumlah Produksi (unit)
60
90
4. Incremental Cost dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut
a.Bila diproduksi sendiri (Make) maka Incremental Cost dari 10 unit Forklift ini, adalah : Biaya Prod Chasis + Bia prod fork = (20 X Rp 188) + (10 X Rp 188) = Rp 5,640
b..Bila chasisnya dibeli (buy), maka biaya yang dikeluarkan untuk 10 unit Forklift adalah : Harga 10 chasis dan Biaya produksi 10 fork = 10 ( Rp 305) + 10 (Rp 188) = Rp 4.930 c. Incremental Cost
a (Make) > Incremental Cost b (Buy)
Dengan demikian pilih alternatif b , yaitu beli 10 chasis dari perusahaan lain (BUY)
09/15/08
Henry F Noor.doc
41
Contoh 10: Make or Buy decision
Incremental Revenue Analysis
Sebuah perusahaan (PT XYZ) menghasilkan 2 (dua) jenis produk A dan B. Bulan depan ada tambahan
permintaan untuk barang A sebanyak 160.000 unit. Informasi produksi mengenai kedua jenis barang tersebut
bulan lalu, adalah sebagai berikut: Penjualan (unit)
A
B
840.000
Harga jual ( Rp 1.000/unit)
220.000
2.50
4.25
Biaya Bahan (Rp 1.000)
386.400
105.600
Biaya Tenaga Kerja (Rp 1.000)
529.200
277.200
Biaya Tetap (Rp 1.000)
567.893
297.467
PT XYZ menghadapi masalah Kapasitas produksi yang dimilki saat ini sudah penuh, sehingga bila suatu pro
ditingkatkan produksinya, maka produk lain, harus dikurangi produksinya. Perbandingan konversi antara p barang dengan barang B saat ini adalah 1 : 2 (untuk memproduks 1 unit A harus dikorbankan produksi 2
barang B.. Manejemen mencari alternatif bagaimana meningkatkan produksi untuk menangkap naiknya pe
untuk produk A. Dai bagian pemasaran didapat informasi bahwa PT XYZ dapat mebeli produk A dari perusa dengan harga Rp 2.250 per unit. Bagaimana Solusi yang terbaik ? Solusi
Incremental Revenue dari masing-masing alternatif sebagai berikut
a.Bila produk A diproduksi sendiri (Make) dengan mengorbankan Produk B, maka Incremental Revenue (IR) adalah = Revenue –Cost
Revenue = 160.000 X Rp 2.50 =Rp 400.000
Incremental Revenue (IR)
Cost 160.000/2 X $ 4.25 = Rp 340.000
= Rp 400.000- Rp 360.000 = Rp 60.000
b..Bila chasisnya dibeli (buy), maka Incremental Revenue (IR) = 160.000(Rp 2,50 - $ 2.25) = Rp 40,000 c. Incremental Revenue
a (Make) > Incremental Revenue b (Buy)
Dengan demikian pilih alternatif a , yaitu membuat sendiri (make) produk A
09/15/08
Henry F Noor.doc
42
Soal Latihan
1.Perusahaan penerbangan murah (low tariff carrier), yang menerbangkan penumpang dari Jakarta (JKT) ke mempunyai informasi biaya dan pendapatan sebagai berikut:
Berangkat sore dari Jakarta (JKT) ke Taipe (TP), dengan jumlah penumpang rata rata 80 penumpang, pesaw bermalam di Taipe. Besok paginya dari Kuala Lumpur ke Jakarta, dengan jumlah penumpang rata rata 50
Melihat kondisi seperti itu manejemen berencana untuk merubah operasi, pesawat bermalam di Jakarta, dan
ke Taipe, kemudian sore dari Taipe ke Jakarta, dan bermalam di Jakarta. Dengan menggunakan cara ini dipe kan penumpang dari Jakarta ke Taipe rata rata 70 orang, dan dari Taipe ke Jakarta rata rata sebanyak 50 Harga tiket sekali jalan (one way) untuk Jakat Taipei atau sebaliknya adalah US $ 150. Biaya pesawat dan
untuk bermalam di Taipe adalah US $ 1000, sementara di jakarta, hanya US $ 400. Biaya operasi pesawat (T adalah US $ 8.000 sekali terbang, sementara biaya tetapnya (TFC) adalah US $ 2.500 per hari. Sehubungan soal diatas, saudara ditanyakan: m. Apakah perusahaan penerbangan tersebut harus melanjutan rencana penggantian jawalnya ? n.
Apakah perusahaan tersebut harus mencari rute baru ? Jelaskan jawaban Saudara dengan perhitungan dan grafik yang memadai
2. Berikut data produksi (output) Q dan Total Cost (TC), sebagai berikut: Q (unit) TC (Rp juta)
0 30
1
2
3
4
5
50
60
81
118
180
Sdr diminta untuk: menunjukkan TFC dan TVC, AVC dan AFC, serta ATC dari informasi diatas dan grafikny
09/15/08
Henry F Noor.doc
43
3.Sebuah perusahaan TV swsata di Jakarta, juga mempunyai rumah produksi, Production House (PH
sendiri untuk membuat film atau sinetron yang ditayangkan di Televisinya. Namun demikian, kada
Karena pertimbangan tertentu manejemen, memutuskan untuk membeli saja film atau sinetron yan
diproduksi oleh pihak lain. Berikut ini data biaya (Rp juta) produksi sinetron (populer.POP), dan Si serius ( Serius, SER) pada rumah produksi (PH) sendiri, adalah:
Bahan
Pop
Ser
Bahan langsung
30
70
Pemain
40
50
Penyusutan
5
6
Energi (BBM dan Listik) dan Over Head12
14.
Biaya Total (TC)
140
87
Pemasukan iklan dari Sinetron serius, biasanya 2 (dua) kali dari sinetron populer.Manejemen mere
kan pemasukkan iklan meningkat dari bulan yang lalu, oleh karena itu direncanakan menayangkan sinetron
Serius. Hanya saja mengingat sempitnya waktu untuk produksi, ada alternatif lain membeli dari Ru
produksi lain, dengan harga Rp 165 juta. Kompensasi dari membeli ini PH perusahaan TV itu dapat menjual Sinetron populernya kepihak lain, dengan harga Rp 110 juta. Sehubungan soal diatas, saudara ditanyakan:
Apakah perusahaan tersebut harus melanjutan rencana pembelian sinetron dari PH lain (buy) ?, ata 09/15/08dibuat (Make) oleh PH sendiri Henry F Noor.doc 44 sebaiknya ?
Latihan 4. Optimasi Biaya PT. KAKI NIKU
PT. KAKINIKU, memproduksi 2 jenis produk yaitu sepatu laki-laki dan sepatu perempuan. Mengingat kemampuan pabrik dan tenaga kerja yang ada serta daya serap pasar, maka produksi tersebut, dibatasi hanya sampai 30,000 pasang. Fungsi biaya dari sepatu PT. KAKINIKU tersebut (dalam 000 pasang) adalah : TC = 3X2 + 6y - xy X = sepatu laki-laki y = sepatu perempuan Masalah : Berapa tingkat produksi yang optimum agar biaya minimum ? 09/15/08
Henry F Noor.doc
45
Latihan 5 Optimasi Liputan PT. KAKI NIKU
PT. KAKINIKU, memproduksi 2 jenis produk yaitu sepatu laki-laki dan sepatu perempua
Dalam rangka meningkatkan pendapatan PT.KAKI NIKU, perlu melakukan promosi yang gencar. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana alokasi biaya iklan untuk mencapai
target market maksimum. Fungsi dari pendapatan PT. KAKINIKU berdasarkan target m adalah sebagai berikut : TR =
35T + 5N + 20TN - 1,5T2
T = tayangan iklan TV swasta (RCTI, SCTV atau ANTEVE) N = tayangan iklan lewat majalah Mode (Mantra atau Femina dsb) Anggaran yang tersedia untuk iklan adalah sebesar Rp. 100.000.000,biaya iklan di TV swasta Rp. 10.000.000,-/tampil. Biaya iklan di majalah mode Rp. 5.000.000,-/tampil. Masalah : Bagaimana alokasi yang tepat agar Coverage iklan maximum untuk mendapatkan Penjualan maksimum ? 09/15/08
Henry F Noor.doc
46