UJIAN TENGAH SEMESTER METODE KHUSUS
Apa itu Konsep Pembelajaran Klinik dan berikan contohnya ? Jelaskan macam-macam metode pembelajaran berdasarkan pengertian, kelemahan, keuntungan,dan hambatannya !
1. K"#P K"#P P#$%# P#$%#&A &AJA' JA'A A K&((K K&((K Adalah suatu bentuk pengalaman belajar pro)essional yang menekankan pentingnya klien, mahasis*a dan kontekstual kontekstual proses pembelajaran terjadi, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik menjadi baik, dari tidak bisa menjadi bisa berdasarkan kerangka konsep pembelajaran. +ontohnya Pembelajaran yang terjadi di %P" pratek klinik , dimana %idan mengajarkan $ahasis*a bagaimana melakukan mela kukan Asuhan Asuhan Kebidanan kehamilan langsung pada ibu hamilnya, mulai dari sikap pelayanan pada ibu hamil,cara berbicara, hingga teknik pemeriksaan kehamilan A+ langsung pada ibu hamil pembelajaran langsung pada konteksnya. /. $acam-m $acam-macam acam $eto $etode de Pembe Pembelaja lajaran ran Klin Klinik ik a. Bed Side Side Te Teachin aching g (Obse (Observa rvasi si !enger"ian metode mengajar pada peserta didik, dilakukan disamping tempat tidur klien meliputi kegiatan mempelajari kondisi klien dan asuhan kepera*atan yang dibutuhkan oleh klien . Ke#e$ahan % 1 0angguan misalnya ada panggilan telepon2P berdering. / 3aktu 3a ktu ra*at inap yang singkat. 4 'uangan yang kecil sehingga padat dan sesak. 5 6idak ada papan tulis. 7 6idak dapat mengacu pada buku. 8 Pelajar lelah Ke&n"&ngan % 1 bser9asi langsung. / $enggunakan seluruh pikiran. 4 Klari)ikasi dari anamnesa dan pemeriksaan )isik.
5 7
Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasis*a. $emperagakan )ungsi a Pera*atan b Keterampilan interakti) 8 %ed side teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit, keterampilan bed side teaching juga dapat diterapkan di beberapa situasi di mana ada pasien. Ha$ba"an % 1 Pasien merasa tidak nyaman. / $enyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi )isiknya
4 5 7 8
tidak stabil. Pasien tidak ada di tempat. Pasien salah pengertian dalam diskusi. Pasien tidak terbuka. Pasien tidak kooperati) atau marah.
b. 'ase !resen"a"in !enger"ian% suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh
peserta didik dalam satu kelas besar dan setiap kelompok tutorial secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam memecahkan masalah kasus yang didapatkan oleh kelompok tersebut. Ke#e$ahan% 1. $emerlukan banyak *aktu untuk mempersiapkan banyak kasus
yangditemui. /. $embutuhkan banyak *aktu untuk diskusi 4. :ntuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan )asilitas yang banyak dankadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan &+;, laptop,ruang dan listrik.
Ke&n"&ngan%
1. $ahasis*a dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurnatentang sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di dalam hidupnya, sehingga mereka dapat mempelajari
dengan penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya. ;engan mengamati, memikirkan dan bertindak dalam mengahadapi situasi tertentu, mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan jalan keluarnya. Pengamatan seperti diatas akan membantu mahasis*a dalam mengembangkan daya ber)ikirnya secara sistematis dan logis, sehingga ia mampu pula mengambil keputusan yang tepat. /. Ketika mahasis*a meniliti proses dalam mengambil keputusan mengenai salah satu kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya kasustersebut. 4. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu mahasis*a dalam mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun secara penulisan. 5. ;alam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasis*a dapat menggunakan pendekatan secara
1. Jika tampilan presentasi tidak menarik ,maka peserta menjadi kurang memperhatikan mahasis*a yang tampil mempresentasikan hasil diskusinya. /. Pelaksanaan kegiatan ini bergantung pada media teknologi seperti, &+;, laptop yang membutuhkan sumber daya listrik untukmenghidupkannya. Jika tidak ada aliran listrik mati lampu maka pelaksanaannya akan terhambat.
c. J&rna# !resen"a"in !enger"ian salah satu metode pembelajaran yang terintegrasi dalam
akti9itas pembelajaran blok, dimana dalam kegiatannya mahasis*a didorong dan diarahkan untuk mampu mencari in)ormasi yang bersumber dari penelitian-penelitian terkini terkait dengan mata kuliah atau pokok bahasan tertentu.
Ke#e$ahan% 1. "ulit diterapkan untuk beberapa mahasis*a. 6idak semua peserta
didik mampu dan berani mempresentasikan di depan dengan baik. "elain itu, tidak semua peserta didik mampu berdiskusi setelah presentasi disampaikan. /. %erpotensi membosankan bagi beberapa mahasis*a. %agi mahasis*a yang kurang mampu berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran ini, akan terasa sangat membosankan. 4. $embutuhkan persiapan lebih. Penyaji harus mempersiapkan secara lebih untuk menampilkan materi yang baik untuk di sampaikan. Ke&n"&ngan%
1. Peserta didik lebih akti) dalam pembelajaran. "elain yang presentasi peserta didik kepada teman-temannya sehingga mahasis*a akti), juga dapat merangsang diskusi secara akti) antara penyaji dengan audience. /. &ebih menarik. 2al ini karena teknologi dan media yang digunakan dalam presentasi dapat menyajikan materi secara beragam. Ha$ba"an%
1. "ebelum mempresentasikan jurnal, mahasis*a terlebih dahulu harus melakukan konsultasi kepada dosen ,namun terkadang karena kesibukan dosen, dosen sulit ditemui dan konsultasi pun menjadi tertunda. /. 6erkadang sulit menemukan jurnal yang ingin kita pelajari, membutuhkan *aktu cukup lama untuk menemukan jurnal yang sesuai dengan keinginan kita. d. Mee" "he e)*er" !enger"ian% suatu metode pembelajaran bertemu dengan ahli untuk masing-masing kompetensi, untuk membahas mengupas masalahmasalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya. Ke#e$ahan% $emerlukan *aktu yang lama, peserta menjadi kurang akti), membutuhkan penataan ruang tersendiri.
Ke&n"&ngan% Pesertamahasis*a mendapatkan keterangan teoritis
yang luas dan mendalam tentang masalah yang dibahas dan peserta dibina untuk bersikap dan ber)ikir secara ilmiah Ha$ba"an% Penataan ruangan yang kurang baik, mengganggu pros pembelajaran, dan juga masalah *aktu menjadi hambatan dalam proses pelaksanaannya. e. Mini '#inica# E)a$ina"in !enger"ian salah satu metode e9aluasi pada penampilan yang bisa
digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasis*a. Ke#e$ahan %erorientasi pada tuntutan klinik, perlu adanya 9aliditas dan reliabilitas keakuratan untuk alat ukur mini clinical e=amination. Ke&n"&ngan % 1. $eningkatkan Kompetensi mahasis*a /. ;apat dijadikan sebagai masukan dalam menge9aluasi kompetensi klinis mahasis*a agar dapat meningkatkan kinerja mahasis*a dalam memberikan pelayanan. Ha$ba"an%
1. Kurangnya klien pasien menjadi hambatan dalam pelaksanaan mini clinical e=amination ini. /. "elain masalah *aktu pelaksanaan mini clinical #=amination, adanya ketidak transparan dalam pemberian nilai,dan hasil penilaianpada mahasis*a. +. '#inic "&r , +ie#d "ri* !enger"ian% cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak mahasis*a ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau asuhan kebidanan di posyanduklinik bidan. Ke#e$ahan% 1. %elum jelasnya tujuan yang ingin dicapai /. Kesempatan untuk berdiskusi masih kurang 4. Kurangnya penghargaan terhadap pri9asi dan harga diri klien 5. "uper9isi yang belum adekuat dan kurangnya masukan dari pembimbing klinik 7. Peserta didik lebih banyak melakukan obser9asi pasi) dibandingkan partisipasi akti)
8. &ebih cenderung untuk )ocus pada aspek pengetahuan berdasar )akta daripada pengembangan sikap serta ketrampilan memecahkan masalah. Ke&n"&ngan% %elajar di lingkungan klinik memiliki banyak keunggulan. Pembelajaran klinis ber)okus pada masalah nyata dalam konteks praktik pro)esional. Peserta didik termoti9asi oleh kesesuaian kompetensi yang dilakukann melalui partisipasi akti) pembelajaran klinik, sedangkan pemikiran, tindakan, dan sikap pro)essional diperankan oleh pembimbing klinik. &ingkungan klinik merupakan *adah bagi mahasis*a untuk belajar pemeriksaan )isik, argumentasi klinik, pengambilan keputusan , empati, serta pro)esionalisme yang diajarkan dan dipelajari sebagai satu kesatuan. Ha$ba"an% 1. ;ibatasi oleh *aktu /. %erorientasi pada tuntutan klinik 4. Jumlah klien yang sedikit 5. &ingkungan klinik terkadang kurang kondusi) bagi pembelajaran sarana dan prasarana
g. 'ase S"&d!enger"ian % rangkuman pengalaman pembelajaran pengalaman
mengajar yang ditulis oleh seorang gurudosen dalam praktik pembelajaran mereka di kelas. Ke#e$ahan% Pembelajaran studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah karena pengukurannya bersi)at subjecti) .
Ke&n"&ngan% Pendekatan studi kasus biasanya lebih )leksibel karena disainnya
memang ditujukan untuk mengeksplorasi suatu permasalahan dan pembelajaran yang penekanannya pada pemahaman konteks. 2ambatan Pengerjaan nya lebih sulit, *aktu yang dibutuhkan lebih lama. h. !re and !s" 'n+erence !enger"ian%
+on)erence adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi. +on)erence dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien. Pre con)erence adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien atau komunikasi dosen dan bidan di lahan pratik mahasis*a. "edangkan post con)erence adalah mendiskusikan kelebihan dan kekurangan metode yang diterapkan, pelaksanaan tindakan, dan masalah yang muncul untuk perbaikan.
Ke#e$ahan% membutuhkan *aktu lama dalam proses pelaksanaan. Ke&n"&ngan% 1. $eningkatkan pembelajaran penyelesaian masalah dalam
kelompok, melalui analisis kritikal, pemilihan alternati) pemecahan masalah, dan pendekatan kreakti). /. $emberikan kesempatan mengemukakan pendapat dalam menyelesaikan masalah Ha$ba"an% Kurangnya keterbukaan mahasis*a terhadap masalah yang dihadapi
di lapangan sehingga tidak adanya e9aluasi untuk perbaikan masalah yang di alami mahasis*a.