Contoh: PT.. JCO adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng, PT kaleng, pengolahan dilakukan melalui satu tahap pengolahan yaitu melalui departemen pengolahan. Awal September perusahaan baru mulai beroperasi, dengan mengolah nanas sebanyak 8. kg, pada akhir September produk selesai yang ditrans!er ke gudang sebanyak ".# kg, sedangkan yang $ kg masih dalam proses dengan tingkat penyerapan biaya bahan baku %&, biaya tenaga ker'a "(&, dan biaya o)erhead pabrik 8&. *iaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah: *iaya bahan baku +p#.. *iaya tenaga ker'a +p$."$. *iaya O+p.%#8. /iminta: Susunlah laporan biaya produksi PT. PT. JCO untuk bulan September 0%0
PT. JCO /epartemen Pengolahan 1aporan *iaya Produksi 2ntuk *ulan September 0%0 Skedul 3uantitas Produk 4asuk Proses Produk Selesai Produk dalam proses akhir 5%& 5% & bah bahan, an, "(& Tena enaga ga ke ker'a r'a,, 8& *OP6
8. kg ".# kg $ kg
8. kg *iaya dibebankan 7lemen *iaya Total 2nit 7kui)alen *iayakg *ahan baku #.. 8. kg "( Tenaga T enaga ker'a $."$. ".9 kg # *OP .%#8. ".90 kg $ Total T otal %.98. %."( 2nit 7kui)alen : Produk selesai 5P/P Akhir ; tingkat penyelesaian6 *ahan baku ".# kg 5$ kg ; %&6 < 8. kg Tenaga T enaga 3er'a ".# kg 5$ kg ; "(&6 < ".9 kg *OP ".# kg 5$ kg ; 8&6 < ".90 kg Pertanggung'awaban *iaya *iaya produk selesai ".# kg ; +p%."( +p%.. ditrans!er Produk dalam proses akhir: *ahan baku $ kg 5%& ; +p"( +p. Tenaga T enaga 3er'a $ kg 50(& ; +p# +p%8. *OP $ kg 58& ; +p$ +p%08. +p#8. Total T otal +p%.98.
Proses costing Proses costing merupakan metode akuntansi yang menelusuri dan terakumulasi biaya langsung, dan mengalokasikan biaya tidak langsung dari proses manufaktur. Biaya dikeluarkan untuk produk, biasanya dalam batch besar, yang mungkin mencakup produksi sebulan itu. Akhirnya, biaya harus dialokasikan untuk unit individu produk. Ini memberikan biaya rata-rata untuk masing-masing unit, dan merupakan kebalikan dari ekstrim Job costing yang mencoba untuk mengukur biaya individu produksi masing-masing unit. Process costing biasanya bab signifikan. Proses penetapan biaya adalah jenis operasi biaya yang digunakan untuk memastikan biaya produk pada setiap proses atau tahap pembuatan. CIA mendefinisikan process costing sebagai !etode biaya diterapkan di mana barang atau jasa hasil dari urutan operasi atau proses yang terus menerus atau berulang-ulang. Biaya dirataratakan atas unit yang diproduksi selama periode". Process costing cocok untuk industri yang memproduksi produk homogen dan di mana produksi aliran kontinu. #ebuah proses dapat disebut sebagai sub-unit organisasi khusus yang ditetapkan untuk biaya pengumpulan tujuan. $arakteristik sistem biaya proses yang diterapkan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut% 1. #istem produksi merupakan sistem produksi yang berjalan terus menerus (intermitten); 2. Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal dan bersifat seragam (homogen); 3. &ujuan produksi adalah untuk membentuk persediaan (inventory). 'alam laporan pertanggung-ja(aban untuk sistem biaya proses ini, terdiri dari ) bagian yakni% *. Bagian pertama berisi informasi data produksi yang sekaligus laporan arus fisik. Perlu dipahami bah(a pengertian unit dalam bagian ini adalah unit ekuivalen. +. Bagian kedua berisi informasi total akumulasi biaya yang menjadi tanggung-ja(ab anajer 'epartemen Produksi yang bersangkutan. ). Bagian ketiga berisi informasi bagaimana total biaya didistribusikan menjadi nilai dari barang dalam proses dan produk jadi. 'alam system biaya proses ini, pada tiap akhir periode pertama masih terdapat barang dalam proses pada akhir periode. 'imana barang dalam proses akhir periode pertama akan diberlakukan sebagai barang dalam proses a(al pada periode kedua. 'engan kata lain pada periode kedua sudah terdapat barang dalam proses a(al, sehingga untuk alokasi biaya produksi terdapat + alternatif yang dapat dipilih, yakni% *. etode masuk pertama keluar pertama I/0 +. etode rata-rata Average ethod/. 1nit ekuivalensi merupakan jumlah unit jadi yang dihasilkan dengan menggunakan bahan, pekerja, overhead yang dikeluarkan selama satu periode yang tersedia untuk menyelesaikan unit tersebut. Kalkulasi Metode FIFO 'alam metode ini, biaya persediaan a(al barang dalam proses dipisahkan dari biaya yang ditambahkan pada periode berjalan dan tidak dirata-ratakan dengan biaya tambahan baru. etode ini menghasilkan + angka biaya per unit% *. Persediaan a(al barang dalam proses yang diselesaikan0 +. 1nit yang dimulai dan diselesaikan dalam periode yang sama. Biaya persediaan a(al barang dalam proses dicantumkan sebagai satu angka terpisah. Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan unit persediaan a(al ditambahkan kebiaya tadi. 2umlah kedua biaya ini kemudian ditransfer ke departemen berikutnya. Kalkulasi Metode Rata-rata (Average) 'alam kalkulasi atau penetapan biaya rata-rata dalam hal ini, berarti bah(a biaya persediaan a(al barang dalam proses digabungkan dengan periode yang baru. $emudian biaya unit-unit yang ditransfer ke departemen berikutnya dihitung melalui perkalian jumlah unit yang ditransfer dengan biaya akhir per unit. 'alam metode rata-rata biaya persediaan a(al barang dalam proses ditambahkan ke biaya dari departemen sebelumnya dan biaya bahan, pekerja dan overhead pabrik yang dikeluarkan selama periode itu. Biaya per unit akan ditentukan dengan membagi biaya-biaya ini dengan kuantitas produksi ekuivalen. 1nit-unit serta biayanya kemudian ditransfer ke departemen berikutnya sebagai suatu angka kumulatif. Perbandingan Metode FIFO dan Average $alkulasi biaya rata-rata dan kalkulasi biaya I masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri. Pemilihan salah satu metode itu akan tergantung seluruhnya pada sikap manajemen mengenai prosedur penentuan biaya yang lebih layak dan praktis. etode rata-rata umumnya lebih mudah untuk digunakan karena perhitungannya lebih mudah. etode ini paling sesuai jika hanya bahan baku, biaya konversi dan tingkat persediaan stabil. etode I paling sesuai digunakan apabila tingkat harga bahan baku, biaya konversi atau tingkat persediaan berfluktuasi. etode I lebih disukai untuk kepentingan pengendalian, karena biaya per unit untuk setiap periode independen terhadap periode
sebelumnya. Perbedaan mendasar diantara kedua metode terutama berkaitan dengan perlakuan terhadap persediaan a(al barang dalam proses. $esulitan yang dihadapi dalam prosedur akuntansi biaya proses adalah% *. Penentuan kuantitas produksi dan tahap-tahap penyelesaiannya seringkali bermasalah0 +. Perhitungan biaya bahan seringkali memerlukan analisis yang cermat0 ). Industri yang menggunakan kalkulasi biaya proses pada umumnya merupakan jenis industry yang banyak menghasilkan produk heterogen/. Memperhitungkan Adana Persediaan Produk !alam Proses A"al 'alam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada a(al periode berikutnya. Produk dalam proses a(al periode ini akan memba(a harga pokok persatuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok per satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang bersangkutan dalam periode sekarang. 'engan demikian jika dalam periode sekarang dihasilkan produk selesai yang ditransfer ke gudang atau ke departemen berikutnya, harga pokok yang melekat pada persediaan produk dalam proses a(al akan menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok produk selesai tersebut. Metode Rata-Rata #ertimbang 'alam metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses a(al ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan periode sekarang dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk menghasilkan harga pokok rata-rata tertimbang. 3arga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama merupakan harga pokok kumulatif, yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari departemen satu ditambahkan dengan departemen berikutnya yang bersangkutan. Metode FIFO 'alam metode ini, menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada a(al periode masih dalam proses, baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses periode sekarang. leh karena itu dalam perhitungan unit ekuivalensi tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses a(al harus diperhitungkan. 'alam departemen setelah departemen I, produk telah memba(a harga pokok dari periode sebelumnya digunakan pertama kali untuk menentukan harga pokok produk yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang. #ambahan $ahan $aku %etelah !epartemen Produksi I &ambahan bahan baku ini mempunyai + kemungkinan % *. &idak menambah jumlah produk yang dihasilkan. &ambahan initi dak terpengaruh terhadap perhitungan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan, sehingga tidak mempengaruhi perhitungan 3PP per satuan yang diterima dari departemen produksi sebelumnya. +. enambah jumlah produk yang dihasilkan. 3al ini akan berakibat diadakannya penyesuaian 3PP per satuan yang diterima dari departemen produksi sebelumnya.