Stenosis Ureter
Pengertian Stenosis Ureter ditandai dengan penyempitan lumen Ureter, yang dapat menyebabkan
obstruksi fungsional. Penyebab paling umum dari stenosis saluran kemih adalah obstruksi pada Ureteropelvic junction (UPJ), yang ditandai dengan penyempitan bawaan atau diperoleh pada tingkat UPJ
Anamnesis Nyeri pada saat buang air kecil (BAK)
Aliran urin lemah
Penurunan jumlah urin
Darah dalam urin
Nyeri pada abdomen
Infeksi saluran kemih
Pemeriksaan penunjang Laboratorium: DPL, Urinalisis, Kultur urin, fungsi Ginjal, BTA urin, PCR TB urin
Radiologi: USG, BNO-IVP, RPG, CT urografi dengan kontras bila perlu
Terapi Stent Ureter atau nefrostomi dapat digunakan untuk tatalaksana obstruksi penyakit ganas
stadium akhir, dengan cara memberikan dekompresi proksimal, meskipun obstruksi ulang mungkin terjadi. Manajemen bedah terbuka memiliki berbagai pilihan teknik seperti psoas hitch, Boari flap, Ureteroneosistostomi, transureteroureterostomi, dan autotransplant . Semua prosedur terbuka memiliki peningkatan risiko morbiditas, waktu pemulihan lebih lama, dan peningkatan waktu rawat inap dibandingkan dengan pendekatan endoskopi. Laparoskopi atau laparoskopi dengan bantuan robot dapat digunakan sebagai alternatif operasi terbuka stenosis Ureter, dengan resiko morbiditas yang lebih kecil
6. Chung SY, Stein RJ, Landsittel D, Davies BJ, Cuellar DC, Hrebinko RL, et al. 15-year experience with the management of extrinsic ureteral obstruction with indwelling ureteral stents. J Urol. Aug 2004;172(2):592-5. 7. Grasso M, Li S, Liu JB, Beaghler M, Newman R, Bagley DH. Examining the obstructed ureter with intraluminal sonography. J Urol. Oct 1999;162(4):1286-90. 8. Hafez KS, Wolf JS Jr. Update on minimally invasive management of ureteral strictures. J Endourol. Sep 2003;17(7):453-64. 9. Goldfischer ER, Gerber GS. Endoscopic management of ureteral strictures. J Urol. Mar 1997;157(3):770-5. 10. Kwak S, Leef JA, Rosenblum JD. Percutaneous balloon catheter dilatation of benign ureteral strictures: effect of multiple dilatation procedures on long-term patency. AJR Am J Roentgenol. Jul 1995;165(1):97-100.
CLINICAL PATHWAY BATU URETER - URS
Jenis Aktivitas Tindakan
Kunjungan Pre operasi (Rawat Jalan) Hari 1
Kunjungan Pre operasi (Rawat Jalan) Hari 2
Kunjungan Pre operatif (Rawat Jalan) Hari 3
Penilaian Awal
Anamnesis Pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital
Tanda vital
Tanda vital
Pemeriksaan
Lab: DPL (Hb/Leu/Ht/Plt), Urinalisis + Kultur urine, PT/INR/APTT, BT/CT, Alb/Prot Asam Urat, Ca/Mg/Ph/Cl/Na/K, Ur/Cr
Radiologi: Evaluasi hasil pemeriksaan CT Urografi non-kontras dan radiologis BNO-IVP USG Ginjal-Buli, APG, RPG, EKG/Thorax PA, Renogram- GFR(Bila CT Urografi/IVP tidak informatif) Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologis
Treatment medication
Terapi oral: NSAID, α-blocker, edukasi
Terapi oral: NSAID, α-blocker, edukasi
Diet
Cukup minum air mineral, makanan tinggi Cukup minum air mineral, makanan tinggi Cukup minum air mineral, makanan serat, makanan rendah garam, rendah serat, makanan rendah garam, rendah serat, makanan rendah garam, protein protein protein
Penyuluhan
Kurangi obesitas, hindari stres, exercise
URS
Informed-consent Kurangi obesitas, hindari stres, exercise
Informed-consent Kurangi obesitas, hindari stres,
Rujuk/konsultasi
Persiapan perioperative/sesuai kondisi komorbid (bila diputuskan tindakan)
Persiapan perioperative/sesuai komorbid (bila diputuskan tindakan)
Outcome
-
-
Penegakkan diagnosis
Penentuan tindakan
Rencana perawatan
Penegakkan diagnosis
Jenis Aktivitas Tindakan
Perawatan H1 (H-1 Operasi)
Perawatan H2 (Operasi)
Perawatan H3 (Operasi H+1)
Penilaian Awal
Tanda vital
Tanda vital
Tanda vital
Pemeriksaan
Tanda vital
Tanda vital Post-op: analisis batu
Tanda vital Post-op: BNO
Treatment medication
IVFD, Antibiotik, Analgetik
IVFD, Antibiotik, Analgetik Operasi: URS (ureterorenoskopi) ± DJ Stent
IVFD, Antibiotik, Analgetik, aff foley kateter
Diet
Cukup minum air mineral, makanan tinggi serat, makanan rendah garam, rendah protein
Puasa
cukup minum air mineral, makanan tinggi serat, makanan rendah garam, rendah protein
Penyuluhan
Kurangi obesitas, hindari stres, exercise
Informed-consent, puasa
Mobilisasi duduk (24 jam pasca operasi) Kurangi obesitas, hindari stres, exercise
Rujuk/konsultasi
Persiapan perioperative/sesuai kondisi komorbid
-
-
Outcome
Persiapan perioperative baik
Bebas batu ureter
Rencana perawatan
Masuk ruang rawat Persiapan operasi
Operasi
Ruang rawat biasa
Perawatan H4 (Operasi H+2)
Jenis Aktivitas Tindakan
Kunjungan Pasca operasi (Rawat jalan)
Perawatan H5 (Operasi H+3)
Penilaian Awal
Tanda vital
Tanda vital
Tanda vital
Pemeriksaan
Tanda vital Post-op: BNO
Tanda vital
Pemeriksaan fisik, tanda vital
Treatment medication
IVFD, Antibiotik, Analgetik, aff foley kateter
Aff IVFD, aff drain Terapi oral: antibiotic, analgetik, α-blocker
Diet
cukup minum air mineral, makanan tinggi serat, makanan rendah garam, rendah protein
Cukup minum air mineral, makanan tinggi serat, makanan rendah garam, rendah protein
Cukup minum air mineral, makanan tinggi serat, makanan rendah garam, rendah protein
Penyuluhan
Mobilisasi berdiri sampai jalan Kurangi obesitas, hindari stres, exercise
Mobilisasi : jalan-jalan Kurangi obesitas, hindari stres, exercise
Informed-consent Kurangi obesitas, hindari stres, exercise
-
-
-
Rujuk/konsultasi Outcome
Bebas batu ureter Ruang rawat biasa
Rencana perawatan
Rawat jalan Rencana kontrol poliklinik
Rawat jalan Bila batu sisa tatalaksana sesuai ukuran dan lokasi batu sisa Rencana aff DJ stent (maksimal <3 bulan)