Critical Book Review
CRITICAL BOOK REVIEW
WATTMETER PENGUKURAN LISTRIK
Disusun oleh : DWI PUTRI YOSANDA
5181131002 5181131002
Dosen Pengampu : Dra.Rosnelli,M.Pd.
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGRI MEDAN 2018
1
Critical Book Review
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun yang menjadi judul makalah CBR Saya
adalah “watt
meter ”.Makalah
CBR
ini di rencanakan sesuai dengan tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kulia pengukuran listrik . Jika dalam penulisan makalah CBR terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan, maka kepada para pembaca, penyusun makalah ini memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut sematamata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini. Mudah-mudahan dengan ada nya pembuatan CBR ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Medan,26 September 2018
Penulis
2
Critical Book Review
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3 Identitas Buku...................................................................................................................... 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 5 1.1 Tujuan ........................................................................................................................... 5 BAB II RINGKASAN ISI BUKU 2.1 BUKU PERTAMA ( pengukuran dan alat-alat ukur listrik)..........................................6 2.2 BUKU KEDUA (alat ukur dan teknik pengukuran ) ....................................................6 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kelebihan buku..................................................................................................... 11 3.2 Kelemahan buku................................................................................................... 11 BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN............................................................................................................ 12 4.2 SARAN........................................................................................................................ 13 4.3 DAFTAR PUSTAKA
3
Critical Book Review
Identitas Buku 1
Judul
:pengukuran dan alat-alat ukur listrik
Penulis
: Dr.Soedjana Sapiie
Penerbit
: PT Dainippon Gitakarya Printing
Tahun Terbit
:1975
Kota terbit
: jakarta
Jumlah Halaman
: 270 halaman
Bahasa
: Indonesia
Identitas Buku 2
Judul
: alat ukur dan teknik pengukuran
Penulis
: Sri Waluyanti
Penerbit
: Directorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tahun Terbit
: 2008
Kota terbit
: Jakarta
Jumlah Halaman
:610 halaman
Bahasa
: Indonesia
ISBN
: 978-602-8320-11-5
4
Critical Book Review
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Wattmetter merupakan alat untuk mengukur daya listrik (atau tingkat pasokan energi listrik) dalam satuan watt dari setiap beban yang diansumsi pada suatu sirkuit rangkaian. Wattmeter di gunakan untuk mengukur daya listrik pada beban-beban yang sedang beroprasi dalam satuan sistem kelistrikan dengan beberapa kondisi beban seperti beban DC,beban AC satu phase serta beban AC tiga phase.
1.2 .Tujuan A. Menambah Wawasan Pembaca Mengenai alat ukur watt meter sebagai Panduan Dasar Dalam Menekuni Bidang Kelistrikan B. Meningkatkan Motivasi Pembaca Dalam Memahami Kajian Materi alat ukur waatt meter 1.3.Manfaat A.
Bagi Penulis :
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah pengukuran listrik 2. Menumbuhkan Pola Pikir Kreatif Dalam Membandingkan Buku Yang Satu Dengan Yang Lain. 3. Untuk Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Mengenai pengukuran.
5
Critical Book Review
BAB II RINGKASAN BUKU 2.1 BUKU PERTAMA (PENGUKURAN DAN ALAT-ALAT UKUR LISTRIK) 2.2.1 ALAT-ALAT PENGUKUR WATT Untuk pengukuran-pengukuran daya,serta perhitungan-perhitungannya dapat di lakukan dengan salah satu dari ketiga cara sebagai di bawah ini : a)
.mempergunakan alat ukur yang mempunyai penunjukan berbanding lurus dengan suatu perkalian.
b) Mempergunakan alat ukur yang secara khusus di masukkan di dalam nya,sirkit perkalian. c) Mempergunakan harga-harga ukur yang di dapat secara tidak langsung. Alat ukur yang di pergunakan untuk (1) atau (2) adalah alat pengukur daya.Alat dari type thermocouple atau sebangsanya.
Alat pengukur watt dari type elektrodinamometer
Alat ukur dari type elektrodinamis mempunyai satu pasang kumparan yaitu, kumparan yang tetap,dan satu kumparan yang berputar,sedangkan alat penunjuknya akan berputar melalui suatu sudut,yang berbanding lurus dengan hasil perkalian dari pada arus-arus yang melalui kumparan-kumparan tersebut.Bila alat ukur di hubungkan aeperti 1 -66 (a) atau (b),sedangkan arus yang melalui kumparan tetapnya adalah i1, serta arus yang melalui kumparan putarnya i 2,dan di buat supaya masing-masing berbanding lurus dengan arus beban i dan tegangan beban v,makan momen yang menggerakkan alat putar pada alat ukur ini adalah i1i2 =Kv i untuk arus
6
Critical Book Review
searah,di mana K adalah suatu konstanta; dan dengan demikian berbanding lurus dengan daya pada beban VI . Untuk jaringan arus bolak balik maka : i1i2 =Kv i =KVI { cos − cos ( 2 − )} yang di dapat dengan asumsi bahwa v = v m sin = I m sin ( − ) dan i2 adalah sefasa dengan V. Dan bila V dan I mempunyai frekuensi pada frekwensi komersiel yaitu lebih besar dari Hz, maka bagian yang berputar hanya akan mengikuti unsur yang pertama dari pada apa yang terdapat di dalam kurung pada persamaan ( 1- 41). Jadi penunjuk akan berbanding dengan VI cos
, yang sama dengan daya yang di pakai oleh beban. Alat ukur dari type elektrodinamis adalah alat ukur untuk arus bolak balik dan arus searah.
Alat pengukur watt dari type induksi
Alat ukur type induksi mempunyai pula sepasang kumparan-kumparan yang bebas satu dan lainnya. Susunan ini yang menghasilkan momen yang berbanding lurus dengan hasil kali dari pada arus-arus yang melalui kumparan-kumparan tersebut,dan dengan demikian dapat pula di pergunakan sebagai alat pengukur watt.
Untuk memungkinkan hal ini, Ф1 dalam Gbr. 1-67 di dapat dari arus beban I , dan Ф2 dari tegangan beban V. Perlu di perhatikan bahwa Ф2 akan mempunnyai sudut fasa sebesar 90o terlambat terhadap V . Hubngan antar fasa-fasa diperlihatkan dalam Gbr.1-68 dan menurut persamaan (1-32) di dapat : Sin ɑ = cos
Untuk mendapatkan Ф2 mempunyai sudut fasa yang terlambat 90o terhadap V, maka jumlah lilitan dari pada kumparan di naikkan sedemikian rupa, sehingga kumparan tersebut dapat dianggap induktansi murni. Dengan keadaan ini maka Ф2 adalah sebanding dengan V/ sehingga dapat mempergunakan persamaan (1-32) di dapat :
Ф 1 Ф 2 sin ɑ = KVI cos
7
Critical Book Review
2.2 BUKU KEDUA (ALAT UKUR DAN TEKNIK PENGUKURAN ) Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik searah (DC) maupun bolakbalik (AC). Ada 3tipe Wattmeter yaitu Elektrodinamometer, Induksi dan Thermokopel. ika ditinjau dari fasanya ada 2 yaitu wattmeter satu fasa dan wattmeter tiga fasa. Wattmeter analog terdiri dari 3 tipe yaitu wattmeter tipe elektrodinamometer, wattmeter tipe induksi dan wattmeter tipe thermokopel. a) Wattmeter tipe elektrodinamometer terdiri dari satu pasang kumparan yaitu kumparan yang tetap disebut kumparan arus dan kumparan yang berputar disebut dengan kumparan tegangan, sedangkan alat penunjuknya akan berputar melalui suatu sudut, yang berbanding lurus dengan hasi perkalian pada arus-arus yang melalui kumparan-kumparan tersebut. (gambar 4-6).
Gambar 4-6. Konstruksi wattmeter elektrodinamometer Kumparan arus dari Wattmeter dihubungkan secara seri dengan rangkaian (beban), dan kumparan tegangan dihubungkan parallel dengan line. Jika arus line mengalir melewati kumparan arus dari wattmeter, maka akan membangkitkan medan disekitar kumparan. Kuat medan ini sebanding dengan besarnya arus line Kumparan tegangan dari wattmeter dipasang seri dengan resisitor yang mempunyai nilai resistansi sangat tinggi. Tujuannya adalah untuk membuat rangkaian kumparan tegangan dari meter mempunyai ketelitian tinggi. Jika tegangan dipasangkan ke kumparan tegangan, arus akan sebanding dengan tegangan line. b) Alat ukur tipe induksi mempunyai pula sepasang kumparan-kumparan yang bebas satu dan lainnya. Susunan ini menghasilkan momen yang berbanding lurus dengan hasil kali dari arus-arus yang melalui kumparan-kumparan tersebut, dengan
8
Critical Book Review
demikian dapat pula dipergunakan sebagai alat pengukur watt. Untuk memungkinkan hal ini F dalam gambar 4-7 didapat dari arus beban I dan F 2 dari tegangan beban V. Perlu diperhatikan bahwa F 2 akan mempunyai sudut fasa sebesar 90° terlambat terhadap V. Hubungan antara fasa-fasa diperlihatkan dalam gambar 4-8, dan menurut persamaan di sin ɑ = cos
c) Alat pengukur watt tipe thermokopel merupakan contoh dari suatu alat pengukur yang dilengkapi dengan sirkuit perkalian yang khusus.
Gambar 4-12. Konstruksi wattmeter tipe Portable Single Phase
(1) Jarum penunjuk (2) Kaca : dfungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam pembacaan (3) Pengatur Nol (Zero) digunakan untuk mengatur posisi nol dari penunjukan (4) Skala : terdiri dari 120 bagian (linear) (5) Terminal tegangan digunakan untuk menyambungkan tegangan. Terminal common tegangan diberi tanda (±), dan terminal tegangan yang lain mengindikasikan ukuran tegangan terukur. (6) Terminal arus : Salah satu terminal diberi tanda (±)untuk menunjukkan bahwa terminal ini dihubungkan dengan terminal common tegangan, dan terminal arus yang lain mengindikasikan ukuran arus terukur. (7) Tabel Perkalian : letak tabel perkalian di sisi samping alat ukur, tabel ini digunakan untuk menentukan besarnya daya nyata dari nilai penunjukan. Cara pembacaan pemakaian daya listrik Pemakaian daya maksimum oleh pelanggan setiap bulannya. Meter jenis ini dipasang untuk mengetahui daya maksimum yang dipakai pelanggan tiap bulannya.Bila dipasang kW Max, maka hasilperhitungannya
9
Critical Book Review
masih harus dibagi dengan faktor daya sebesar 0,85. Golongan pelanggan yang dipasangi alat ini adalah hotel (H3) I5, dan industri Tanur Busur (I-4). kW Max atau kVA Max yangdipasang adalah dengan interval
BAB III
PEMBAHASAN 3.1 Kelebihan buku
1. Buku Utama Kelebihan Buku
Buku lebih tipis dari buku pembanding dan materi yang dijelaskan mudah di mengerti 2.Buku Pembanding
Kelebihan buku
Gambar jelas dan memiliki keterangan
Buku pembanding memiliki materi lebih banyak di banding buku pertama
3.2 Kelemahan buku
1. Buku Utama Kelemahan Buku
Tidak memiliki gambar pada buku ini sehingga pembaca merasa mudah bosan membaca nya
Buku mudah di mengerti tetapi buku tidak lengkap
2.Buku Pembanding
10
Critical Book Review
Kelemahan Buku
Penulis banyak menggunakan kata atau kalimat yang terkesan berputar putar yang membuat pembacanya bingung.
Penalaran pembaca terhadap materi yang dipaparkan
sangat diperlukan
karena buku ini memiliki bahasa yang sulit dimengerti, sehingga pembaca dituntut untuk membaca buku ini secara berulang-ulang.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari ringkasan materi yang sudah dipaparkan serta penjabaran kekurangan dan kelebihan buku, buku dengan judul pengukuran dan alat-alat ukur l istrik DE.Soedjana Sapiie.Dan bukualat ukur dan teknik pengukuran sri walu yanti . ini layak untuk sebagai referensi . Buku ini bagus sebagai bahan untuk guru, mahasiswa, orangtua dan pendidik lainnya dalam menyikapi sebuah masalah yang ada dalam pendidikan
B. Saran
Saran penulis terhadap penulis buku ini adalah untuk dapat terus melengkapi dan menyempurnakan karyanya untuk kebermanfaatan berasama. Masukan yang telah disampaikan dari berbagai sumber dapat menjadi tambahan saran untuk kebaikan karya penulis. Kepada seluruh mahasiswa serta para pendidik untuk dapat mempelajari dan meneliti
lebih
banyak
dari
yang
sudah
dipaparkan
penulis
hal
ini
demi
menyumbangkan sebuah ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Buku ini juga dapat menjadi buku pembanding dalam pembelajaran. Serta hal yang paling utama untuk seluruh pembacanya untuk dapat merealisasikannya atau melaksanakan pengetahuan dalam buku di kehidupan nyata sehingga ini tidak menjadi hal teoritis semata.
11
Critical Book Review
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Soedjana Sapiie;1975. pengukuran dan alat-alat ukur listrik.Jakarta;PT Dainippon Gitakarya Printing Sri Waluyanti;2008;alat ukur dan teknik pengukuran.jakarta;Directorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
12