Page42
Page42
Table of Contents
Table of Contents 1
Table of Figures 2
A. Regulations 4
Rules for Cargo Hatches (Lubang Palkah Cargo) 4
Rules for Cargo Handling Appliances 7
B. Container Ship 9
Pengertian umum 9
Ukuran kapal peti kemas 9
Lashing peti kemas 10
Penanganan cargo (cargo handling) 11
Kendaraan pengangkut peti kemas 13
Istilah – istilah 16
C. Bulk Carier 17
Pengertian umum 17
Jenis-jenis Bulk Carrier Sesuai dengan Cargo Handling-nya 17
Perlengkapan yang Digunakan untuk Load/Unload Muatan di Daratan 20
Peralatan Cargo Handling 25
Komponen dari mesin pemindah muatan / Peralatan penanganan muatan 27
D. Daftar Pustaka 42
Table of Figures
Figure 1 Onboard crane 11
Figure 2 Onboard crane 12
Figure 3 Onshore crane 13
Figure 4 Shuttle carrier 14
Figure 5 Reach stacker 14
Figure 6 Lift truck 15
Figure 7 Forklift truck 15
Figure 8 Bulk carrier 17
Figure 9 Geared bulk carrier 18
Figure 10 Self-discharger bulk carrier 18
Figure 11 BIBO bulk carrier 19
Figure 12 Gearless bulk carrier 20
Figure 13 Ship loader 21
Figure 14 Grab bucket 22
Figure 15 Conveyor belt 23
Figure 16 Reclaimer 24
Figure 17 Ukuran utama mata rantai 27
Figure 18 Rantai Rol 28
Figure 19 Penampang Tali Rami 28
Figure 20 Lapisan Serat Tali Baja 29
Figure 21 konstruksi Serat Tali Baja 29
Figure 22 Puli 30
Figure 23 Sistem Puli 30
Figure 24 Drum 31
Figure 25 Kait 31
Figure 26 kait tempa standar 32
Figure 27 kait tanduk ganda 32
Figure 28 kait mata segitiga padat 32
Figure 29 kait segitiga bersendi 33
Figure 30 Rem Sepatu 33
Figure 31 rem sepatu yang dioperasikan dengan pendorong elektrohidraulik 34
Figure 32 rem terkendali 34
Figure 33 penggerak tangan (a) dan penggerak daya tersendiri (b) 35
Figure 34 motor penggerak 35
Figure 35 system transmisi 36
Figure 36 Rel dan roda penggerak 36
Figure 37 Crane dengan pilar putar 37
Figure 38 Crane dengan tiang tetap 38
Figure 39 Crane bentang dengan troli 38
Figure 40 Crane kantilever 38
Figure 41 Uraian umum 39
Figure 42 Pemberat kait 39
Figure 43 Rumah kait 40
Figure 44 Pencengkeram crane 40
Figure 45 Ember curah samping 41
Regulations
International Labour Organisation Convention No.152.1979 (ILO 152)
Convention Concerning Occupational Safety and Health in Dock Work
Cargo Handling Appliances
Part III
Rules for Cargo Hatches (Lubang Palkah Cargo)
Pasal 17
Akses ke lubang kapal atau kargo dek harus dengan cara :
o ( a) tangga tetap ,dengan kekuatan yang memadai dan konstruksi yang tepat
o ( b ) dengan cara lain yang dapat diterima oleh pihak yang berwenang
Sejauh ini cara ini cukup praktis , sarana akses yang ditentukan dalam Pasal ini harus terpisah dari bukaan lubang palkah.
Pekerja tidak akan menggunakan , atau diminta untuk menggunakan setiap cara lain akses ke lubang kapal atau kargo dek dari yang ditentukan dalam Pasal ini .
Pasal 18
Penutup Palkah atau balok tidak harus digunakan kecuali konstruksi suara, kekuatan yang memadai untuk penggunaan yang itu adalah untuk diletakkan dan benar dipertahankan .
Tutup Palkah (Hatch Cover) ditangani dengan bantuan alat angkat harus dilengkapi dengan lampiran mudah diakses dan cocok untuk mengamankan kain atau lifting gear lainnya .
Dimana palkah dan balok tidak saling dipertukarkan, mereka harus disimpan jelas ditandai untuk menunjukkan palkah mana mereka berasal dan posisi mereka di dalamnya .
Hanya orang yang berwenang ( anggota awak kapal ) harus diijinkan untuk membuka atau menutup power- dioperasikan penutup palkah; tutup palkah tidak akan dibuka atau ditutup sementara setiap orang bertanggung jawab akan terluka oleh pengoperasian tutup .
Ketentuan-ketentuan ayat 4 Pasal ini akan berlaku , mutatis mutandis, untuk peralatan listrik yang dioperasikan kapal seperti sebuah pintu di lambung kapal, jalan , mobil dek ditarik atau peralatan serupa .
Pasal 19
Langkah-langkah yang memadai harus diambil untuk melindungi setiap pembukaan di atau di dek di mana para pekerja dituntut untuk bekerja , di mana pembukaan pekerja atau kendaraan berisiko untuk jatuh .
Setiap tingkap bawah tidak dilengkapi dengan ambang tinggi dan kekuatan yang memadai harus ditutup atau penjaga yang diganti bila tingkap bawah tidak lagi digunakan , kecuali selama pekerjaan, dan orang yang bertugas harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa langkah-langkah ini dilakukan
Pasal 20
Semua langkah yang diperlukan harus diambil untuk menjamin keselamatan pekerja yang dibutuhkan untuk berada di palka atau pada dek kargo kapal ketika kendaraan listrik yang beroperasi atau pemuatan/operasi bongkar sedang berlangsung dengan bantuan peralatan listrik yang dioperasikan .
Hatch (Tutup) tidak boleh dihapus atau diganti, sementara pekerjaan sedang berlangsung di dalam palka bawah tingkap bawah ini . Sebelum bongkar atau muat berlangsung , setiap tutup palka atau balok yang tidak mempunyai jaminan yang cukup terhadap perpindahan harus dihilangkan .
Ventilasi yang memadai harus disediakan di dalam palka atau pada dek kargo oleh sirkulasi udara segar untuk mencegah risiko cedera yang disebabkan dari asap yang dipancarkan oleh mesin pembakaran internal atau dari sumber lain.
Pengaturan yang memadai , termasuk sarana yang aman untuk melarikan diri , harus dibuat untuk keselamatan orang ketika kargo curah kering sedang dimuat atau dibongkar dalam memegang atau ' tween deck/geladak kedua' atau ketika seorang pekerja dituntut untuk bekerja dalam bin atau hopper di kapal .
Pasal 21
Setiap alat pengangkat , setiap item gigi longgar dan setiap sling atau perangkat pengangkat harus membentuk bagian terintegrasi dari beban-
konstruksi dan design yang baik , kekuatan yang memadai sesuai dengan tujuan yang digunakan , dipelihara dalam kondisi baik dengan urutan kerja , dalam alat lifting terhadap mana ini diperlukan , terpasang dengan baik ;
digunakan dengan cara yang aman dan tepat , khususnya tidak akan dimuati melampaui beban kerja yang aman, kecuali untuk tujuan pengujian seperti yang ditentukan dan di bawah arahan orang yang kompeten .
Pasal 22
Setiap alat pengangkat dan setiap item gigi longgar harus diuji sesuai dengan hukum nasional atau peraturan oleh orang yang kompeten sebelum mulai digunakan untuk pertama kalinya dan setelah setiap perubahan yang signifikan atau perbaikan.
Peralatan Lifting membentuk bagian dari peralatan kapal harus diuji ulang setidaknya sekali setiap lima tahun .
Peralatan angkat berbasis harus diuji ulang pada waktu seperti yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang .
Setelah menyelesaikan setiap ujian dari alat angkat atau item gigi longgar dilakukan sesuai dengan Pasal ini , alat atau gigi harus benar-benar diperiksa dan disertifikasi oleh orang yang melakukan tes .
Pasal 23
Selain persyaratan Pasal 22 , setiap alat pengangkat dan setiap item gigi longgar harus secara periodik dikaji dengan teliti dan disertifikasi oleh orang yang kompeten . Pemeriksaan tersebut harus dilakukan setidaknya sekali dalam setiap 12 bulan .
Untuk tujuan ayat 4 Pasal 22 dan ayat 1 Pasal ini , pemeriksaan menyeluruh berarti pemeriksaan visual rinci oleh orang yang kompeten , ditambah jika perlu dengan cara lain yang sesuai atau langkah-langkah untuk sampai pada kesimpulan yang dapat diandalkan mengenai keselamatan alat atau item gigi longgar diperiksa .
Pasal 27
Setiap alat angkat ( selain derek kapal ) yang memiliki beban kerja yang aman tunggal dan setiap item gigi longgar harus secara jelas ditandai dengan beban kerja yang aman oleh stamping atau , di mana hal ini tidak praktis , dengan cara lain yang sesuai .
Setiap alat angkat ( selain derek kapal ) memiliki lebih dari satu beban kerja yang aman harus dilengkapi dengan sarana yang efektif untuk memungkinkan pengemudi untuk menentukan beban kerja yang aman di bawah setiap kondisi penggunaan .
Derek Setiap kapal ( selain derek derek ) harus secara jelas ditandai dengan beban kerja yang aman ketika menerapkan derek digunakan –
dalam pembelian tunggal;
dengan blok kargo yang lebih rendah ;
dalam pembelian serikat di semua posisi blok mungkin.
Pasal 38
Tidak ada pekerja yang akan dipekerjakan di dermaga kecuali ia telah diberi instruksi atau pelatihan yang memadai mengenai potensi risiko yang terikat pada pekerjaannya dan kewaspadaan pokok yang diambil.
Sebuah alat pengangkat atau peralatan penanganan kargo lainnya harus dioperasikan hanya oleh orang yang setidaknya 18 tahun dan yang memiliki kecakapan dan pengalaman tersebut atau orang di bawah pelatihan yang diawasi dengan baik .
Rules for Cargo Handling Appliances
Aturan dengan tujuan untuk, dan persyaratan didefinisikan sebagai berikut :
Alat - alat penanganan cargo untuk mengangkat dan untuk melepas
Alat – alat Pengangkatan adalah roda gigi untuk cargo dan akses jalan untuk cargo termasuk instalasi untuk sistem pendorong dan perlengkapan untuk cargo.
Roda gigi cargo adalah sistem derek, crane, lift untuk cargo dan mesin lainnya yang digunakan untuk memuat dan bongkar muat untuk cargo.
Bagian struktur adalah peralatan yang penanganan untuk mengepaskan cargo yang membawa beban kerja yang aman, termasuk untuk mengepaskan cargo dalam blok untuk mengepaskan cargo secara permanen tergabung dalam gigi kargo dan akses jalan untuk mengepaskan cargo.
Peralatan pengepas kargo antara lain goose neck bracket, topping bracket, alat pengepas di kepala derrick boom, derrick, dll, yang secara permanen dipasang keanggota struktural atau struktur lambung untuk tujuan penanganan kargo.
Roda gigi cargo untuk melonggarkan blok, tali, rantai,cincin, pengait, shackles, memutar(swivels), penjepit, magnet untuk mengangkat ,dll yang merupakan bagian removable (pemindahan) yang digunakan untuk mengirimkan beban kargo kestruktural anggota.
Beban kerja yang aman adalah massa maksimum kargo yang ditentukan oleh Peraturan dan kargo dapat dengan aman dioperasikan. Massa maksimum ini disingkat "SWL" dan dinyatakan dalam satuan ton (t).
Sudut minimum yang diijinkan adalah sudut horizontal dari derrick boom dimana sistem derrick diijinkan untuk beroperasi di bawah bebankerja yang aman, dan dinyatakan dalam derajat(°).
Radius slewing maksimum adalah jari-jari di mana crane jib diizinkan untuk beroperasi di bawah beban kerja yang aman, dan dinyatakan dalam meter(m).
Beban kerja yang aman, dll sudut minimum yang diijinkan dan kondisi restriktif lainnya dalam kasus sistem derrick, beban kerja yang aman, radius slewing maksimum dan kondisi restriktif lainnya dalam kasus jib crane, beban kerja yang aman dan kondisi restriktif lainnya dianggap perlu oleh Masyarakat dalam hal mesin lain yang digunakan untuk bongkar muat kargo, dan beban kerja yang aman dan kondisi membatasi lain yang dianggap perlu oleh perkumpulan dikasus akses jalan kargo.
Beban kerja yang aman dari gigi longgar adalah massa maksimum kargo ditentukan oleh aturan yang dengan gigi longgar dapat digunakan secara aman. Hal ini disingkat "SWL" dan dinyatakan dalam ton(t). Untuk blok kargo, beban kerja yang aman didefinisikan menurut (1) atau (2) di bawah ini:
(1) Beban kerja yang aman dari puli katrol blok tunggal adalah massa maksimum kargo yang dapat aman terangkat oleh blok yang ketika ditangguhkan oleh kepala pas dan massa dijamin untuk tali kawat melewati putaran sheavenya.
(2) Beban kerja yang aman dari blok katrol ganda adalah massa maksimum kargo yang mungkin diterapkan untuk pas kepala blok.
Cranes menutup jib crane, gantrycrane, crane overhead dan kerekan, davits kargo, dll dan mampu melakukan pekerjaan pemuatan dan pembongkaran kargo, slewing dan/atau gerakan horisontal waktu bersamaan atau terpisah.
Lift Cargo adalah instalasi yang dirancang untuk memuat dalam struktur untuk memuat dan pembongkaran muatan
Akses jalan Cargo adalah instalasi yang dipasang dishell atau disediakan dikapal, dan diatur untuk mengizinkan bagian kendaraan sebagai atau kendaraan sarat dengan pada diri mereka sendiri dan memiliki mekanisme memungkinkan pembukaan dan penutupan atau memutar.
JIS adalah akronim dari Japanese Industrial Standards.
Mengangkat beban adalah jumlah dari beban kerja yang aman didefinisikan sebagai massa maksimum kargo sendiri harus menghentikandan massa aksesoris seperti kait, blok , diperebutkan, ember, mengangkat balok, spreaders, dll. Kecuali dianggap perlu oleh perkumpulan massa kawat tali digunakan sebagai jatuh tidak perlu diperhitungkan kecuali bila instalasi tersebut dirancang untuk mengangkat dari50 m atau lebih.
Percepatan gravitasi adalah sama dengan 9,81 m/sec2.
Container Ship
Pengertian umum
Container ship atau kapal peti kemas dalam bahasa Indonesia adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal itu sendiri.
Ukuran kapal peti kemas
Kapal petikemas dapat dikelompokkan atas beberapa jenis mulai dari kapal pengumpan sampai kapal post panamax yang kemudian dikembangkan lagi menjadi kapal Ultra Large Container Vessel yang bisa mengangkut di atas 14.501 petikemas.
Ultra Large Container Vessel (ULCV)
kapal container yang memiliki kapasitas lebih dari 14.500 TEU (twenty foot equivalent unit). Contoh kapal ULCV adalah Kapal Emma Maersk, memiliki panjang 397 m, lebar 56 m, draft 15.5 m, dan kapasitas di atas 15,000 TEU.
New Panamax
kapal container yang memiliki kapasitas 10,001–14,500 TEU. Contoh : Kapal Cosco Guangzhou, dengan lebar 43m kapal ini tidak bisa melewati kolam pemindahan kontainer di terusan Panama class yang lama tetapi bisa melalui pelebaran yang baru.
Post Panamax
kapal container yang memiliki kapasitas 5,101–10,000 TEU.
Panamax
kapal container yang memilki kapasitas 3,001 – 5,100 TEU. Contoh : Kapal dari kelas yang berada pada batas atas Panamax class, dengan panjang 292.15 m, lebar 32.2m, dan kedalaman draft 21.2 m.
Feedermax
kapal container yang memilki kapasitas 2,001 – 3,000 TEU. Kapal peti kemas sampai dengan 3,000 TEU biasanya disebut sebagai kapal pengumpan, dan biasanya dilengkapi dengan kran. Contoh : kapal Royal Arctic Line
Feeder
kapal container yang memilki kapasitas 1,001 – 2,000 TEU
Small feeder
kapal container yang memilki kapasitas lebih dari 1000 TEU.
Lashing peti kemas
Untuk menghindari muatan yang berada di atas palka bergerak ataupun jatuh kelaut pada saat pelayaran, maka muatan yang berada di atas palka diikat ke kapal sehingga walaupun kapal melalui badai dengan gelombang yang tinggi selama pelayaran muatan tetap pada tempatnya dan tidak terjatuh ke laut.
Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk mengikat petikemas yaitu
System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau rantai yang dapat mengkencangkan.
System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau rantai yang dapat mengkencangkan.
System butress, biasanya digunakan dikapal peti kemas yang besar, yang merupakan perangkat penyangga yang menghalangi petikemas bergeser pada saat berlayar, penyangga dipasang sebelum berlayar, setelah semua peti kemas telah selesai dimuat.
Penanganan cargo (cargo handling)
Onboard crane
Crane ini hanya terdapat pada kapal-kapal container yang kecil saja dan kapal semi container. Penanganan kargo pada system ini dilakukan oleh crane yang terdapat pada kapal. Jadi proses bongkar muat muatannya dilakukan oleh crane yang terdapat pada kapal tersebut.
Figure 1 Onboard crane
Figure 2 Onboard crane
Onshore crane
Crane ini terdapat di terminal petikemas. Crane ini berfugsi sebagai alat bongkar muat dari kapal menuju ke dermaga sebelum akhirnya dibawa ke Containeryard (CY)/lapangan penumpukan untuk di-stack atau disusun.
Figure 3 Onshore crane
Kendaraan pengangkut peti kemas
Untuk membawa kontainer atau peti kemas dari quay (dermaga) ke container yard biasanya menggunakan kendaraan yang terdapat di terminal peti kemas, seperti :
Shuttle Carrier
Figure 4 Shuttle carrier
Reach Stacker
Figure 5 Reach stacker
Lift Truck
Figure 6 Lift truck
Forklift Truck
Figure 7 Forklift truck
Istilah – istilah
Adapula istilah-istilah yang ada pada proses cargo handling yaitu :
Receiving : adalah aktivitas pergerakan Container dari hinterland / luar melalui in gate menuju Container yard (CY)/lapangan penumpukan untuk di stack/ditumpuk
Loading : adalah aktifitas pergerakan Container dariContainer yard (CY)/lapangan penumpukan menuju dermaga ke kapal untuk dimuat
Unloading/discharge :adalah aktifitas pergerakan Containerdari kapal menuju ke Containeryard (CY)/lapangan penumpukan untuk di stack
Delivery : adalah aktifitas pergerakan Container dari Container yard (CY)/lapangan penumpukan melalui out gate menuju hinterland
Stevedoring : adalah pekerjaan membongkar petikemas dari palka kapal ke atas chasis/dermaga atau sebaliknya dengan menggunakan crane kapal atau crane darat
Trucking/haulage : adalah pekerjaan mengangkut petikemas dengan menggunakan chasis dalam daerah kerja pelabuhan dari lambung kapal ke Container yard (CY)/lapangan penumpukan atau sebaliknya
Shifting grounded : adalah pekerjaan memindahkan Container dari bay/row/tier kebay/row/tier yang lain dalam palka kapal yang dilaksanakan dengan menumpuk lebih dahulu ke dermaga
Relokasi : adalah pekerjaan memindahkan Container dari blok/slot/row/tier ke blok/slot/row/tier lain di Container yard (CY)/lapangan penumpukan dengan tujuan pengelompokkan Container di suatu tempat atau pengosongan tempat penumpukan
Angsur : adalah pekerjaan memindahkan Container dari suatu tempat ke tempat lain dalamContainer yard (CY)/lapangan penumpukan tanpa menggunakan trailer/chasis
Transhipment : adalah pekerjaan pembongkaran Container dari kapal pengangkut pertama disusun dan ditumpuk di Container yard (CY)/lapangan penumpukan dan dimuat dan dimuat di kapal pengangkut kedua
Reefer monitor : adalah pekerjaan memonitor kapasitas supply listrik dan temperatur di dalamContainer reefer
Lift on : adalah pekerjaan mengangkat Container dari tempat penumpukan ke atas chasis dengan menggunakan transtainer/top loader atau alat lain
Lift off : adalah pekerjaan mengangkat Container dari atas chasis ke tempat penumpukan dengan menggunakan transtainer / top loader atau alat lain
Unstuffing : adalah pekerjaan mengeluarkan barang dari Container dan disusun di atas alat angkutan
Stacking : adalah pekerjaan menyusun Container di Container yard (CY)/lapangan penumpukan atau tempat penumpukan lainnya.
Bulk Carier
Pengertian umum
Kapal Bulk carrier adalah Kapal yang dibangun dengan dek tunggal, tangki sisi atas dan sisi tangki hopper dalam ruang kargo, dan terutama kapal ini dimaksudkan untuk membawa kargo kering dalam jumlah besar, sebuah kapal bijih, atau pembawa kombinasi dari keduanya.
(International Convention for the Safety of Life at Sea, 1999).
Figure 8 Bulk carrier
Jenis-jenis Bulk Carrier Sesuai dengan Cargo Handling-nya
Geared Bulk Carrier
Pada jenis ini, untuk memuat muatannya ataupun untuk menurunkan muatannya dari kapal menggunakan kran atau derek yang terpasang diatas kapal tersebut. Sehingga untuk jenis kapal ini tidak lagi menggunakan perlengkapan-perlengkapan untuk load maupun unload cargo dari daratan melainkan langsung dapat dikerjakan dari kapal tersebut. Karena adanya kran atau derek yang telah terpasang pada kapal tersebut memberikan kemudahan akses dalam penangan muatan untuk loading ataupun unloading.
Figure 9 Geared bulk carrier
Self-dischargher
Untuk penanganan dalam hal load/unload muatan pada jenis kapal ini menggunakan conveyer belt atau excavator yang mana perlengkapan ini dipasang secara melintang secara menyeluruh diatas lubang palkah, yang dapat digerakkan ke masing-masing sisi kapal. Conveyor belt atau excavator yang telah terpasang pada kapal ini memberikan keuntungan, yakni dapat menurunkan muatannya secara cepat dan effisien.
Figure 10 Self-discharger bulk carrier
Bulk In, Bags Out Bulk Carrier
Jenis ini biasa disebut dengan BIBO. Dilengkapi dengan tas kargo pada saat kapal ini menurunkan muatannya.
Figure 11 BIBO bulk carrier
Gearless bulk carrier
Ini adalah jenis bulk carrier terbesar dari jenis-jenis bulk carrier yang ada, yang mana hanya dapat masuk dok pada pelabuhan yang mempunyai kapasitas area yang besar. Gearless bulk carrier ini tidak mempunyai crane atau derrick ataupun conveyor belt yang terpasang, jadi untuk memuat atau menurunkan muatan hanya dapat dilakukan dengan bantuan perlengkapan - perlengkapan pelabuhan. Keuntungan dari bulk carrier jenis ini adalah terhindarnya biaya dari penggunaan crane atau derrick.
Figure 12 Gearless bulk carrier
Perlengkapan yang Digunakan untuk Load/Unload Muatan di Daratan
Ship Loader
Sebuah shiploader adalah mesin besar yang digunakan untuk memuat bahan padat massal seperti bijih besi, batu bara, pupuk, biji-bijian ke dalam kapal untuk transportasi laut. Shiploaders adalah sesuatu yang sangat umum di pelabuhan dan dermaga dari mana bahan massal diekspor. Bagian utamanya terdiri boom dan conveyor belt untuk mendukung boom. Ini biasanya dipasang pada rel dan kadang-kadang pada ban dan dapat bergerak agar mampu mencapai seluruh panjang kapal. Boom ini juga dapat bergerak ke depan dan belakang, atas dan bawah dengan penggerak yang terpisah sehingga dapat mencapai seluruh sisi-sisi palkah. Shiploaders dibuat dengan kapasitas 1.000-15.000 TPH (ton per jam). Ketinggian shiploader dapat lebih dari 20 meter dan boom dapat diperpanjang dengan panjang lebih dari 60 meter.
Figure 13 Ship loader
Grab Bucket
Grab bucket dalah perangkat yang digunakan dalam proyek-proyek konstruksi dan penggalian. Meskipun ada model yang lebih kecil yang dapat dioperasikan dengan tangan, grab bucket ini biasanya terletak di crane dan digunakan untuk memindahkan muatan dalam jumlah besar dan relatif mudah. Alat jenis ini biasanya diklasifikasikan sebagai alat berat, dan memerlukan beberapa pelatihan sebelum digunakan.
Desain grab bucket ini relatif sederhana. Grab bucket itu sendiri dibagi menjadi dua bagian yang sama yang terhubung dengan engsel . Dua bagian yang dibuka dan ditutup dengan bantuan mekanisme hidrolik yang membuatnya mudah untuk dioperasikan. Kebanyakan grab bucket ini memiliki serangkaian gigi sepanjang tepi interior di mana dua bagian bertemu. Penampilan keseluruhan hampir seperti rahang manusia yang dapat membuka dan menutup. Dalam banyak kasus, grab bucket ini melekat pada derek, dengan bantuan kabel yang kuat . Desain ini memudahkan untuk memindahkan grab bucket ke suatu posisi dan menurunkan ke tingkat yang tepat. Ketika tepat pada posisi yang diinginkan, kedua bagian dibuka dan ditempatkan di sekitar muatan kemudian muatan diambil dan grab bucket ditutup, diangkat dan grab bucket yang melekat di derek itu dipindah ke lokasi yang kita inginkan.
Figure 14 Grab bucket
Conveyor Belt
Conveyor belt adalah mesin pemindah bahan menggunakan sabuk karet (belt) yang tidak berujung, terdiri dari beberapa lapisan yang diperkeras dengan serat baja (fiber steel) dan atau kawat baja untuk menghasilkan kekuatan pada belt. Conveyor belt ini dapat digunakan untuk memindahkan muatan satuan (unit load) maupun muatan curah (bulk load) sepanjang garis lurus (horizontal) atau sudut inklinasi terbatas. Conveyor belt ini mempunyai kapasitas pemindahan sebesar (500 m³/h sampai 5000 m³/h atau lebih, mampu memindahkan bahan dalam jarak yang jauh (500 m sampai 1000 m atau bahkan lebih), perencanaan yang sederhana, berat mesin relatif ringan, dan pemeliharaan serta operasional yang mudah. Kemampuan ini menjadikan conveyor belt secara luas digunakan sebagai mesin pemindah bahan.
Berdasarkan perencanaan, conveyor belt dapat dibedakan menjadi stationary conveyor dan portable (mobile) conveyor. Berdasarkan lintasan gerak, conveyor belt diklasifikasikan sebagai horizontal, inklinasi, dan kombinasi horizontal-inklinasi. Belt itu sendiri bisa terbuat dari textile, strip baja, dan atau kawat baja (woven-mesh steel wire). Berdasarkan sistem pulli penggerak dan metode pengencang, conveyor belt dibedakan menjadi empat macam, yakni pengencang atas, pengencang samping, pengencang bawah dan penggerak tandem. Jenis bahan belt strip baja sesuai untuk memindahkan electronic circuit board, bahan yang panas, dan sesuai untuk memindahkan bahan yang bermuatan listrik. Jenis belt tekstil terdiri dari cotton (woven atau sewed), duck cotton, camel hair, dan rubberized textile belt. Conveyor belt jenis tekstil harus memenuhi persyaratan, yakni tidak menyerap air, kekuatan tinggi, ringan, pertambahan panjang spesifik rendah, fleksibilitas tinggi, tidak mudah lepas, dan tahan lama.
Figure 15 Conveyor belt
Reclaimer
Sebuah reclaimer adalah mesin besar yang digunakan dalam aplikasi penanganan material curah. Fungsi reclaimer adalah untuk mengangkut bahan massal seperti bijih-bijihan. Sebuah stacker digunakan untuk menumpuk/menyusun muatan. Reclaimers adalah mesin volumetrik dalam m³/h (meter kubik per jam) untuk kapasitasnya, yang sering dikonversi ke t/h (ton per jam) berdasarkan bulk density rata-rata bahan yang direklamasi. Reclaimers biasanya berjalan pada rel diantara penyimpanan di tempat penyimpanan. Roda embernya biasanya dapat bergerak dalam tiga arah, yakni secara horizontal di sepanjang rel, vertikal, dan berotasi dengan menggunakan slewing boom. Reclaimers umumnya bertenaga listrik dengan menggunakan kabel.
Figure 16 Reclaimer
D. Peralatan Cargo Handling
Peralatan Cargo Handling
Peralatan penanganan muatan (cargo handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang tidak jauh, misalnya pada bagian – bagian dari suatu pabrik, pelabuhan, tempat penyimpanan dan bongkar muat dan sebagainya. Peralatan penanganan muatan mendistribusiokan muatan ke seluruh lokasi di area bongkar muat, memindahkan muatan di antara unit proses.
Jenis – jenis Peralatan penanganan muatan
Peralatan penanganan muatan (cargo handling equipment) dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu :
Peralatan pengangkut yaitu perlatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan satuan dalam satu batch, missal : crane, elevator
Peralatan pemindahan (conveyor), yaitu peralatan yang ditujukan untuk memindahlan ,muatan curah (banyak partikel, homogen) maupun muatan satuan secara kontinu, belt conveyor
Peralatan permukaan dan overhead, yaitu peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan curah dan satuan, baik dalam batch maupun kontinu missal excavator, bulldozer dan lain – lain.
Setiap kelompok peralatan penanganan muatan dibedakan oleh sejumlah ciri khas dan bidang penggunaan khusus. Perbedaan dalam desain kelompok ini juga ditentukan oleh keadaan muatan yang akan ditangani, arah gerakan kerja, dan keadaan proses penanganannya.
Muatan yang ditangani dibedakan menjadi muatan tumpahan (bulkl load), dan muatan satuan unit (unit load). Bahan yang ditangani dalam bentuk bulk load terdiri atas banyak partikel atau gumpalan yang homogeny, missal batubara, bioji besi, semen, pasir, tanah, tanah liat, batu dan sebagainya. Unit load bisa jadi bulk load yang terbungkus, seperti di dalam peti kemas, karung dan lain – lain.
Pada umumnya mekanisme peralatan penanganan muatan didesain untuk melakukan suatu gerakan tertentu.Misalnya crane dapat mengangkat muatan, menggeser, menahannya tetap di atas bila diperlukan dan membawa ke tempat yang ditentukan.Sementara itu, conveyor digunakan untuk memindahkan muatyan sepanjang jalur yang sudah ditentukan secara kontinu.
Mesin pemindah muatan /peralatan penanganan muatan harus dapat memindahkan muatan ke tujuan yang ditentukan dalam waktu yang dijadwalkan, dan harus dihantarkan ke departemen atau unit produksi dalam jumlah muatan yang ditentukan. Mesin harus dapat dimekaniskan sedemikian rupa sehingga hanya memerlukan sedikit mungkin operator untuk pengendalian, pemeliharaan, perbaikan, dan tugas- tugas tambahan l;ainnya. Alat ini tidak boleh merusak muatan yang dipindahkan ataupun menghalangi dan menghambat proses produksi. Alat ini harus aman dalam operasinya dan ekonomis baik dalam biaya operasi maupun modal awalnya.
Faktor – faktor teknis yang harus diperhatikan dalam pemilihan mesin pemindah muatan / peralatan penanganan muatan, antara lain:
Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani
Kapasitas per jam yang dibutuhkan
Arah dan jarak perpindahan
Cara menyusun muatan pada tempat asal, akhir dan antara
Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan
Kondisi local yang spesifik
Jangka waktu penggunaan alat
Pemilihan peralatan juga didasarkan atas faktor – faktor ekonomis, antar lain :
Biaya pengeluaran modal (capital outlay), meliputi: biaya peralatan (cost of equipment), biaya pengangkutan, pemasangan (erection), dan biaya konstruksi yang diperlukan dalam operasinya.
Biaya operasionalnya (operation cost), mencakup : upah bekerja, biaya bahan bakar (energy), biaya perawatan dan perbaikan, biaya pelumasan, pembersihan, dan perbaikan menyeluruh (overhaul).
Juga perlu dipertimbangkan parameter teknis dalam mengoperasikan mesin pemindah muatan, yang antara lain berupa :
Kapasitas pemindahan dan kecepatan (ton/jam)
Berat mati peralatan (dead weight of equipment)
Kecepatan berbagai gerakan peralatan
Tinggi angkat (lifting height)
Ukuran geometris peralatan, antara lain bentangan, panjang, dan lebar.
Semua mesin pengangkat termasuk kelompok kerja periodic dan kapasitas per jamnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Qhr = nQ (ton /jam)
Qhr = nQ (ton /jam)
Dengan ,
n = jumlah siklus mesin per jam
Q = berat muatan, dalam ton
Q = V ᵠ ᵞ ᵠᵞBila menangani muatan satuan, Q adalah berat rata – rata satu satuan muatan dalam ton, dan bila menangani muatan curah,
Q = V ᵠ ᵞ
ᵠᵞ
Dengan,
V = volume muatan (m3)
ᵠ = faktor pengisian
ᵞ = berat jenis, dalam ton/m3
Kapasitas angkat total mesin akan menjadi :
Q=Q+ G, dalam ton
Dengan,
Q = berat muatan, dalam ton
G = berat ember atau penahan, dalam ton
Jumlah siklus per jam adalah
n=3600/t1
Dengan, t1 = total waktu yang dibutuhkan dalam detik yang digunakan untuk melaksanakan satu siklus kerja yang tergantung pada kecepatan gerakan, jarak perpindahan dan angkatan, waktu yang hilang dalam percepatan dan perlambatan, tingkat penggabungan beberapa operasi sekaligus dan waktu yang hilang dalam penambahan dan pelepasan muatan.
Komponen dari mesin pemindah muatan / Peralatan penanganan muatan
Perlengkapan pengangkat fleksibel
Rantai lasan
Rantai lasan terbuat dari jalinan baja oval yang secara berurutan, ukuran utama adalah kisar (t), sama dengan panjang bagian dalam mata rantai, lebar luar (B), dan diameter batang rantai (d). tergantung pada perbandingan kisar dan diameter batang rantai, rantai lasan diklasifikasikan menjadi mata pendek (t 3d) dan rantai mata panjang (t > 3d).
Figure 17 Ukuran utama mata rantai
Rantai rol
Rantai rol terdiri dari atas pelat yang dihubung-engselkan oleh pena. Rantai untuk beban ringan yang terbuat dari dua keeping pelat saja, sedangkan untuk beban berat dapat menggunkan samapat 12 keping pekat.
Figure 18 Rantai Rol
Tali Rami
Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakkan tanpa puli tali karena sifat mekanisnya yang lemah cepat aus, kekuatan yang rendah, mudah rusak oleh benda tajam, pengaruh lingkungan dan sebagainya. Tali rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai rami dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda.
Figure 19 Penampang Tali Rami
Tali Baja
Tali Baja digunakan secara luas pada mesin – mesin pengangkut sebagai perabot pengangkat. Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut,
Lebih ringan
Lebih tahan terhadap sentakan
Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi
Keandalan operasi yang lebih tinggi
Figure 20 Lapisan Serat Tali Baja
Figure 21 konstruksi Serat Tali Baja
Puli, Sistem Puli, dan Drum
Puli
Puli disebut juga katrol yaitu cakram yang dilengkapi dengan tali yang merupakan suatu keping bundar, terbuat dari logam maupun bukan logam, misalnya besi tuang, kayu atau plastic. Pinggiran cakram diberi alur yang berguna untuk laluan tali. Puli dengan as yang tetap disebut juga puli penuntun karena berfungsi untuk merubah arah peralatan pengangkat. Ada dua jenis puli yaitu puli tetap dan puli bebas. Puli tetap terdiri dari cakra dan sebuah tali yang dilingkarkan pada alur di bagian atasnya dan pada ujungnya digantungi beban. Puli bebas terdiri dari satu cakra dan poros yang bebas. Tali dilingkarkan dalam alur bagian bawah. Salah satu ujung tali diikatkan tetap dan ujung lainnya ditahan dan ditarik pada waktu pengangkatan.
Figure 22 Puli
System puli
System puli adalah gabungan beberapa puli bebas dan puli tetap. Biasanya menggunakan sistempuli ganda untuk menghindari kesalahan pada waktu operasi pengangkatan yang menggantungkan beban langsung pada ujung tali. Sistempuli ganda dirancang dari kombinasi simple pulley dengan ujung tali digulung pada drum. Tali melalui bagian yang satu ke bagian yang lain dari sistem dengan maksud menjaga keseimbangan puli ke setiap panjang tali bila regangan tidak merata.
Figure 23 Sistem Puli
Drum
Drum adalah alat untuk menggulung tali. Drum dengan satu tali tergulung hanya mempunyai satu arah heliks ke kanan. Drum yang didesain untuk dua tali diberi dua arah heliks, ke kanan dank e kiri.
Figure 24 Drum
Kait (Hook)
Kait berfungsi sebagai pengait antar beban dengan alat angkat melalui tali kawat baja. Ada beberapa macam kait, antara lain kait pemilah, kait slip rantai, kait penangkap, kait pencekik luncur, dan sebagainya. Kait dengan kapasitas angkat kecil diberi ulir matriks-Vnormal. Pada kait yang digunakan untuk mengangkat muatan di atas 5 ton, jenis ulir yang sering dipakai adalah ulir trapezium dan ulir gergaji.
Figure 25 Kait
Salah satu hal penting dalam analisis kait crane adalah tentang distribusi tegangan kait yang dianggap sebagai benda lentur, yang ditentukan menggunakan asumsi yaitu,
Penampang kait mempunyai sumbu simetri terhadap bidang sepanjang balok
Penampang datar kembali datar stelah bekerja tegangan lentur
Modulus elastisitas tarik, dan tekan adalah sama
Macam – macam kait :
Kait tempa standar : kait yang memiliki bentuk yang sederhana dengan dudukan yang lebar, dan tangkai kait yang berulir.
Figure 26 kait tempa standar
Kait tanduk ganda : didesain dengan dudukan yang lebih kecil daripada kait tunggal dengan kapasitas angkat yang sama. Dimensi pada bagian tangkai kait yang polos dan berulir hampir sama dengan kait tunggal.
Figure 27 kait tanduk ganda
Kait mata segitiga padat : biasanya dipakai pada crane dengan kapasitas angkat yang besar diatas 10 ton, dan hanya kadang – kadang saja dipakai pada crane dengan kapasitas sedang. Kelemahan kait ini adalah anduh yang mengangkat muatan harus dilewatkan ke dalam lubang kait tersebut.
Figure 28 kait mata segitiga padat
Kait segitiga bersendi : lebih banyak digunakan untuk mengaitkan beban yang besar.
Figure 29 kait segitiga bersendi
Peralatan Penahan dan Rem
Rem digunakan untuk :
Mengatur kecepatan penurunan muatan
Menahan muatan agar diam
Menyerap inersia massa yang bergerak
Rem dibedakan menjadi rem otomatis dan rem yang dioperasikan secara manual. Jenis rem manual adalah rem sepatu atau blok, rem cakram, dan sebagainya.Jenis rem yang termasuk rem otomatis adalah rem sentrifugal (untuk mengatur kecepatan) dan rem yang digerakkan oleh bobot muatan yang diangkat.
Figure 30 Rem Sepatu
Macam – macam rem :
Rem sepatu atau blok : didesain dengan sepatu luar atau dalam. Rem sepatu luar adalah jenis rem yang umum digunakan pada mesin pengangkat, sedangkan rem sepatu dalam hanya ditujukan untuk penggunaan crane yang dipasang pada truk.
Rem sepatu yang dioperasikan oleh pendorong : rem yang dioperasikan dengan pendorong merupakan perkembangan baru di dalam desain rem. Pendorong elektrohidraulik merupakan mekanisme tersendiri yang tidak memerlukan kopling ataupun pipa dari luar. Silinder pendorong ditempati oleh satu pompa sentrifugal dan piston dengan dua batang dorong yang menonjol keluar melewati tutup pendorong atau dengan poros yang didesain khusus yang dibuat menjadi satu kesatuan dengan tutup.
Figure 31 rem sepatu yang dioperasikan dengan pendorong elektrohidraulik
Rem terkendali : pada mekanisme pengangkat momen gaya rem diperlukan tidak hanya untuk menghentikan beban tetapi juga untuk menahan beban agar tergantung diam. Rem terkendali hanya dipakai untuk pengangkat berkapasitas kecil untuk penurunan muatan.
Figure 32 rem terkendali
Motor penggerak
Mekanisme pengangkatan dibagi menjadi 3 kelompok menurut penggeraknya,
Penggerak tangan
Gerakan ditransmisikan dari gagang engkol tangan melalui tiga pasang roda gigi lurus ke drum yang dipasan pada poros.
Figure 33 penggerak tangan (a) dan penggerak daya tersendiri (b)
Penggerak daya tersendiri
Daya ditransmisikan dari motor elektrik melalui tiga pasang roda ke drum tempat tali pengangkat di gulung
Satu motor penggerak
Mekanisme ini didesain untuk crane yang dipasang pada kapal, pelabuhan, crane rantai, crane Derek. Alat penggerak utamanya adalah mesin uap atau bisa juga motor bakar.
Figure 34 motor penggerak
Sistem transmisi
Dari mesin, gerakan ditransmisikan pada mekanisme crane pendongkrak, pengangkat, dan pemutar. Dari kotak pengatur daya 12 gerakan ditransmisikan melalui kotak pembalik 1 ke p[oros 3 melalui poros garden 2. Melalui gigi reduksi 4, poros 3 menggerakkan poros transmisi utama 7 yang dari sini gerakan ditransmisikan melaui kopling dan penggerak cacing 5 dan 6 ke drum 8 untuk pendongkrak tiang crane atau drum 9 untuk pengangkatan. Di samping itu, kopling 10 dapat mentransmisikan gerakan penggerak cacing 11 untuk perlengkapan pengangkut.Oleh sebab itu, poros transmisi 7 merupakan poros penggerak untuk perlengkapan pengangkat.
Figure 35 system transmisi
Rel dan roda penggerak
Mekanisme penggerak untuk Troli Crane.Mekanisme penggerak troli crane dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok yaitu yang dioperasikan dengan tangan, dengan penggerak daya tersendiri biasanya penggerak listrik dan penggerak daya dengan tali. Roda penggerak untuk monorel, roda yang berjalan pada flens di atas batang I- dipakai hanaya untuk troli yang digerakkan tangan (gambar troli monorel a), roda penggerak di cor bersama – sama dengan roda giginya. Roda yang bergerak pada flens bawah batang-I yang miring (gambar troli monorel b) selalu dipakai berpasangan; untuk kedudukan vertical roda tersebut dibuat dengan permukaan gelingding yang tirus/ sedikit cembung agar sesuai dengan kemiringan flens 14% .biasanya roda penggerak dipasang bebas pada as yang diikat pada pelat sisi troli dan berputar pada bantalan rol. Semua jenis crane kecuali crane yang berjalan pada rel kereta standar, harus diberi roda yang berflens ganda dengan kelonggaran tertentu pada kedua sisi untuk roda crane = 10-20 mm.
Figure 36 Rel dan roda penggerak
Roda penggerak dibagi menjadi tiga :
Roda penggerak untuk monorel, yaitu roda yang berjalan pada flens di atas batang –I dipakai hanya untuk troli yang digerakkan oleh tangan.
Roda pejalan untuk rel baja rata dan untuk rel crane dan rel kereta, roda untuk crane yang digerakkan penggerak daya dibuat dari baja cor atau roda baja tempa dengan suaian paksa.
Roda sorong (roda rel tanpa flens), roda sorong ini digunakan bila roda tersebut tidak mengalami beban lateral sama sekali. Roda sorong dipakai pada crane monorel dan kantilever, crane jalan dengan lengan.
Struktur Rangka Pengangkat
Kerangka pengangkat mendukung semua mekanisme operasi, p[erlengkapan listrik, motor dan peralatan pengendali pengangkat. Kerangka harus dapat menahan beban mati, beban hidup gaya ineersia, dan pengaruh dari luar. Kerangka akan mentransmisikan gaya – gaya tersebut pada pondasi, atau melalui roda pejalan dan rel jalan ke pondasi. Kerangkan pengangkat harus dapat menjamin kekuatan dan stabilitas konstruksi secarta keseluruhan.Hal ini berarti tegangan pada elemennya secara terpisah tidak boleh melebihi batas amannya sedangkan regangan yang terjadi harus dapat ditentukan sendiri.kekakuan struktur pengangkat yang cukup merupakan tuntutan utama untuk mendapatkan operasi seluruh mekanisme kerja yang dapat diandalkan dan bebas dari gangguan. Macam – macam pengangkat dengan strukturnya :
Crane dengan pilar putar : pena putar dipasang pada kedua ujung pilar crane, satu dipasang pada pendukung bawah, yang dilengkapi bantalan dorong dan radial, dan pena lainnya dipasang pada pendukung atas yang hanya mempunyai bantalan radial.
Figure 37 Crane dengan pilar putar
Crane dengan tiang tetap : keunggulan desain ini ialah tersedianya ruangan yang cukup besar di bawah tiang lengan. Girder berbentuk kotak diperkuat pada bagian yang melengkung dengan pelat dan pada bagian yang lurus yang mnopang. Dimensi penampang ditentukan secara trial.
Figure 38 Crane dengan tiang tetap
Crane bentang dengan troli : crane ini diberi pengimbang untuk mengurangi gaya reaksi horizontal pada pendukungnya. Besarnya pengimbang harus dibuat sedemikian rupa sehingga gaya reaksi horizontal bantalan dengan troli yang terbebabi penuh pada jari – jari maksimum bernilai sama dengan troli yang tak dibebani pada jari – jari minimum tetapi dengan arah yang berlawanan.
Figure 39 Crane bentang dengan troli
Crane kantilever : bagian pendukung crane kantilever ini terdiri atas dua buah roda pejalan vertical yang akan menahan beban akibat bobot crane, troli dan beban hidup dan dua pasang bantalan rol masing – masing pada bagian atas dan bawah yang akan menahan gaya reaksi horizontal akibat momen yang akan menyingkirkan crane.
Figure 40 Crane kantilever
Alat tambahan penanganan muatan
Uraian umum : muatan ditangani dengan memakai anduh rantai atau tali yang diikatkan pada kait.
Figure 41 Uraian umum
Pemberat kait : terkadang bobot kait terlalu ringan pada waktu mekanisme pengangkat diturunkan, sehingga pemberat tambahan perlu diberikan pada kait
Figure 42 Pemberat kait
Rumah kait : untuk menjaga tali agar tidak terlepas dari kait
Figure 43 Rumah kait
Pencengkeram crane : untuk membawa dan mengaitkan muatan – muatan tertentu missal pelat baja, muatan curah dll
Figure 44 Pencengkeram crane
Faktor penggunaan dan kapasitas penanganan yang lebih tinggi dan perabot pengangkat berbanding langsung dengan waktu yang diperlukan untuk menggantung dan melepaskan muatan. Waktu ini dapat dikurangi dengan penggunaan pencengkeram khusus yang harus :
Sesuai dengan sifat dan bentuk muatan
Mencengkeram dan melepaskan muatan dengan cepat
Mempunyai kekuatan dan keandalan mekanis yang memadai
Memenuhi syarat keamanan
Tidak merusak muatan
Mempunyai bobot yang minimum
Mudah dalam pengoperasiannya
Platform muatan dan ember curah samping : versi sederhana dari peti kemas yang dipakai kereta rel dan mode transportasi lainnya. Platform dan ember muatan ini ialah kotak berukuran besar yang ditunjukkan untuk menampung segala beban.
Figure 45 Ember curah samping
Peralatan untuk menangani muatan bahan cair
Krusibel (untuk mencairkan paduan baja dan logam lainnya) dibuat dari bahan tahan panas: dan krusibel ini dapat menampung muatan mulai 40 sampai 300 kg logam.Krusibel diangkat dari tanur dan dipindahkan dengan tang garpu.
Ladel untuk menangani bahan cair dibuat dari plat baja dan mempunyai lapisan tahan panas.
Keamanan dan pelayanan yang mudah (pekerja lebih terlindung terhadap radiasi kalor dibandingkan dengan pelayanan ladel biasa) dan kehilangan kalor yang lebih kecil akibat radiasi (karena drum tertutup) menyebabkan penggunaan ladel drum sangat efektif
Daftar Pustaka
Zainuri, Ach. Muhib, 2006, Material Handling Equipment Edisi 1, Yogyakarta : Andi Offset
Zainuri, Ach. Muhib, 2009, Material Handling Equipment Edisi 2, Yogyakarta : Andi Offset
Rudenko N, 1996,Mesin Pengangkat, Jakarta : Penerbit Erlangga
Kurniawati, Hesty Anita, 2013, Ship Autfitting, Surabaya : ITS
http://ftp.gunadarma.ac.id/handouts/S1_MESIN/handout%20mesin%20pengangkat.ppt_07desember2013
http://wikipedia.org/wiki/Shiploader
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Bulk-handling_crane
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Reclaimer