Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu Ruangan Berapa Besar Sesungguhnya Cahaya Yang Y ang Kita Butuhkan? Pertanyaan ini sering muncul saat kita hendak memilih lampu untuk penerangan di rumah : Berapa besar watt lampu yang dibutuhkan atau berapa banyak lampunya? Jika cahaya lampunya melebihi kebutuhan maka mata akan cepat lelah karena silau dan tentunya akan terjadi pemborosan penggunaan energi listrik. Tapi jika cahaya lampunya kurang maka mata juga akan cepat lelah karena harus bekerja keras untuk dapat melihat dengan baik. Artikel ini mencoba untuk memberikan langkah praktis untuk bisa menjawab pertanyaan ini. Mungkin hasilnya bisa saja tidak tepat, karena bicara mengenai pencahayaan ini adalah bicara mengenai rasa. Ada yang merasa nyaman dengan cahaya terang dan juga sebaliknya. Tetapi terlepas dari itu semua, semoga artikel ini bisa membantu anda untuk mendapatkan penerangan yang baik.
Konsep Dasar Yang Harus Dipahami Untuk bisa menhitung berapa besar cahaya yang dibutuhkan, kita harus memahami dulu beberapa istilah yang digunakan dalam pencahayaan. Yaitu istilah Candela, Lumen dan Lux.
Candela Candela adalah satuan cahaya yang dianggap sama dengan cahaya lilin. Cahaya lilin mempunyai sifat menyebar. Karena itu semakin besar angka Candela maka semakin kuat cahaya tersebut menyebar. Candela yang merupakan perhitungan satuan cahaya lilin dianggap sebagai angka satuan cahaya dari lampu. Candela ini dihitung dari kekuatan sinar cahaya seluruhnya. Tidak peduli dengan hasil angka arah cahaya dan hasil akhir kekuatan cahaya di suatu tempat.
Lumen Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber cahaya, misalnya lampu. Karena itu pada lampu selalu dicantumkan nilai lumen-nya. Nilai Lumen ini tidak menghitung faktor intensitas cahaya lainnya, tetapi hanya yang ada di sumber cahayanya saja dengan arah cahaya yang mengarah kesatu sisi. Tidak peduli apakah lampunya berbentuk spot-beam sehingga terlihat lebih terang atau dibuat menyebar sehingga terlihat tidak terlalu terang. Tetap saja nilai yang digunakan adalah lumen sebagai angka kecerahan cahaya pada suatu bidang yang di sinari.
Lux Lux adalah nilai yang dihitung sebagai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya lampu, dengan memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan mengabaikan cahaya rendah yang bias. Lux digunakan sebagai hasil akhir yang diberikan cahaya lampu di titik tersebut. Bukan dilihat dari kekuatan cahaya di titik lampu. Karena itu Lux umumnya digunakan sebagai satuan standar untuk tingkat pencahayaan lampu di rumah. Contohnya bila dihitung nilai 100 Lux di satu titik kecil maka ak an terlihat cahaya yang sangat terang. Tetapi bila titik tersebut dibuat lebih lebar atau dibias lebih lebar maka nilai Lux akan menurun karena hasil akhir dari intensitas pencahayaan lebih redup dengan pembiasan.
[Type text]
Page 1
Untuk satuan yang akan dipakai pada perhitungan nanti adalah Lux dan Lumen. Jadi secara mudahnya, lumen adalah tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu, sedangkan lux adalah pencahayaan pada bidang yang disinari. Contohnya, lampu 7 Watt yang menghasilkan 560 lumen jika dipasang pada ruangan toilet berukuran panjang x lebar = 1,5 x 1,5 M2 dengan tinggi standar 3 meter akan terlihat sangat terang. Artinya nilai lux-nya besar. Tetapi bila lampu yang sama dipasang pada ruangan berukuran 6 x 6 M2 dengan tinggi sama maka cahayanya akan terlihat kurang terang. Dalam hal ini nilai lux-nya menurun. Karena itu 1 lux dihitung setara dengan 1 lumen per meter persegi. Artikel mengenai “Spesifikasi Yang Perlu Anda Ketahui dalam Memilih Lampu Hemat Energi ” mungkin bisa membantu anda untuk lebih memahami mengenai lux dan lumen ini.
Menentukan Cahaya Yang Dibutuhkan Dalam Suatu Ruangan Dalam menentukan cahaya ini, salah satu pedoman yang bisa digunakan adalah tabel SNI- 03-6197-2000 dimana terdapat standar lux yang dibutuhkan setiap ruangannya.
Contohnya adalah ruang kerja berukuran panjang x lebar = 3 x 4 meter, jadi luasnya adalah 12 M2. Berapa kebutuhan lampu yang sesuai? Dari tabel diatas, tingkat pencahayaan yang cocok untuk ruangan kerja tersebut antara 120~250lux. Kita ambil nilai tengahnya sebesar 185 lux. Nilai ini masih cukup terang untuk kebutuhan pencahayaan yang cukup bagi kegiatan kerja atau membaca. Dari penjelasan sebelumnya, Lux = Lumen per meter persegi, atau Lux = Total Lumen / Luas Ruang
[Type text]
Page 2
Maka Total
Lumen
=
Lux
x
Luas
Ruang,
atau
185
lux
x
12M2
=
2.220
: lumen
Setelah mendapatkan angka Total Lumen, selanjutnya Anda menentukan jenis lampu apa yang Anda pilih, apakah itu jenis Fluorescent (Neon), atau Lampu Pijar (Bohlam), (LED) Light Emitting Diode. Sebagai catatan, lampu yang terpasang adalah model standar perumahan dengan fiting lampu biasa, bukan model downlight. Karena perhitungannya akan berbeda. Setelah diketahui lumen, maka berapa banyak lampu yang kita butuhkan?
Contoh dari kemasan / box lampu diatas, lumen yang tertera adalah 7W/560 lumen, berarti akan dibutuhkan sebanyak 2220/560 = 3,96 --> dapat dibulatkan menjadi 4 titik lampu. Dari ilustrasi perhitungan di atas menunjukkan bahwa untuk sebuah ruangan dengan luas 12m2, bila dipilih lampu sebesar 7watt maka akan memerlukan 4 titik lampu.
Ini Tips dan Triknya Hasil perhitungan diatas dengan 4 titik lampu sebetulnya bukan hasil yang mutlak. Kita harus mempertimbangkan juga faktor biaya untuk instalasi 4 titik lampu tersebut. Ada beberapa pilihan yang bisa menjadi solusi bagi anda.
[Type text]
Page 3
Gunakan Lampu Dengan Watt Lebih Besar Lampu yang mempunyai Watt lebih besar akan mempunyai nilai Lumen yang lebih besar. Contohnya adalah pada lampu seperti ini :
Lampu diatas mempunyai spesifikasi 23W, 1600 lumen. Dengan perhitungan : Lux = Lumen/Luas Ruangan , maka Lux yang dihasilkan = 1600/12 = 133,3 Lux Nilai 133 Lux masih masuk dalam rekomendasi tingkat pencahayaan untuk ruang kerja dari tabel diatas yaitu antara 120 – 250 Lux. Jadi cukup dengan satu titik lampu saja. Jadi yang perlu diperhatikan adalah bukan seberapa banyak titik lampunya, tetapi berapa nilai lux yang masih memenuhi syarat.
Gunakan Lampu Baca atau Lampu Meja Pilihan menggunakan lampu dengan Watt yang besar bisa saja menimbulkan pemborosan penggunaan energi listrik. Karena mungkin saja lampu di ruangan tersebut harus menyala lebih lama sedangkan waktu kerja hanya sebentar. Untuk itu solusi dengan menggunakan lampu meja atau lampu baca akan menjadi salah satu solusi yang hemat energi.
http://infopromodiskon.com/news/detail/96/cara-menghitung-jumlah-lampu-yang-dibutuhkan-dalamsuatu-ruangan.html
[Type text]
Page 4
Menentukan Kebutuhan Daya Listrik Pada Rumah Tinggal Berdasarkan PUIL Ditulis oleh Administrator2 pada Senin, 06 Maret 2017 | Dilihat 5811 kali
Memperkirakan Kebutuhan Daya Listrik Rumah Tinggal
Seringkali muncul pertanyaan: Bagaimana menghitung kebutuhan daya listrik pada rumah tinggal? Biasanya akan muncul beberapa jawaban seperti ini : Biasanya rumah tinggal tipe 30 dan 36 cukup menggunakan daya listrik 1300VA Tergantung kebutuhan, jika yang saat ini MCB di kWh-meter tidak pernah turun berarti masih cukup, tidak perlu tambah daya. Dan lainnya. Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual dari kebutuhan listriknya. Jadi, bagaimana sebaiknya?
Pemahaman Dasar Mengenai MCB MCB ini adalah pengaman beban lebih pada rumah anda. Pengaman beban lebih ini dapat di fungsikan sebagai pengganti fuse atau sikring di Rumah anda. MCB berfungsi sebagai pemutus rangkaian listrik dari arus beban lebih dan hubung singkat. Sedangkan ELCB adalah proteksi yang melengkapi MCB sebagai terhadap arus sisa atau arus bocor ke bumi. Karena keterbatasan MCB yang hanya mengamankan beban lebih dan hubung singkat. Untuk lebih jelasnya masing-masing fungsi dasar ini dapat di baca di bawah ini: MCB Sebagai Alat Proteksi Instalasi Listrik Tidak W ajib Dipasang ELCB Pengaman Arus Bocor
[Type text]
Page 5
Acuan Standar : PUIL 2011
a.
Untuk perhitungan kebutuhan daya listrik, ada baiknya kita melihat dalam PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) tahun 2011, sebagai acuan yang menjadi Standar Nasional Indonesia. Perhitungan kebutuhan daya listrik dijelaskan dalam PUIL bagian 2.3 yaitu Cara Perhitungan Kebutuhan Maksimum di Sirkit Utama dan Sirkit Cabang Menurut PUIL, kebutuhan maksimum di sirkit utama dan sirkit cabang harus ditentukan dengan salah satu cara sebagai berikut : Dengan perhitungan (bagian 2.3.2)
b.
Dengan penaksiran (bagian 2.3.3)
c.
Dengan pengukuran (bagian 2.3.4)
a. b.
Instansi Pemeriksa dapat menetapkan cara yang harus dipakai. Selain itu diberlakukan tambahan persyaratan sebagai berikut : Bila nilai kebutuhan maksimum, yang diperoleh dari pengukuran, melampaui nilai yang diperoleh dari perhitungan atau penaksiran, maka nilai hasil pengukuran inilah yang diambil sebagai kebutuhan maksimum. Bagi sirkit utama atau sirkit cabang yang menyuplai sirkit akhir, yang diproteksi dengan pemutus daya arus lebih dengan setelan pada nilai tertentu, kebutuhan maksimumnya tidak boleh diambil lebih besar dari jumlah nilai setelan arus pemutus daya yang mengamankan sirkit akhir. Kita akan bahas ketiga cara tersebut, dengan catatan perhitungannya dibatasi hanya untuk instalasi rumah tunggal.
Cara Perhitungan Cara perhitungan kebutuhan maksimum pada instalasi rumah tunggal dijelaskan pada bagian 2.3.2.2 dengan menggunakan table 2.3-1 sebagai berikut :
tabel 2.3-1 kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda
[Type text]
Page 6
tabel 2.3-1 kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda (lanjutan)
gbr. ilustrasi beban listrik di rumah Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual dari kebutuhan listriknya. Tapi khusus untuk jawaban pertama mengenai cara perhitungan total beban, perlu dicermati bahwa nilai total tersebut bukanlah nilai yang langsung dipakai sebagai nilai total daya listrik yang dibutuhkan. Bila merujuk pada
[Type text]
Page 7
1.
perhitungan berdasarkan PUIL (lihat kolom 2), maka beban listrik dapat di bagi dalam beberapa kategori. Misalnya peralatan listrik yang ada: Pencahayaan biasa: Lampu 10 titik masing-masing 8 Watt (Lampu LED) Lihat table bagian A (1 sampai 20 titik), maka beban lampu 10 titik dihitung sebesar 2A
2.
Kotak kontak yang tidak melebihi 10A:
Mesin air 250 Watt
TV 100 Watt (TV LED)
Kulkas 2 pintu 100 Watt
Rice Cooker untuk menghangatkan 80 Watt
Dispenser 100 Watt
Mesin cuci 250 Watt
3.
Setrika listrik 300 Watt Lihat table bagian B (1 sampai 20 titik), maka kotak kontak 7 titik d ihitung sebesar 5A Kotak kontak yang melebihi 10A: AC 1PK sebanyak 1 unit, perhitungannya sebagai berikut 1 PK = 746W, dimana 75% nya adalah 559,5W. Sesuai dengan rumus daya, dimana : P = daya (volt ampere) V = voltase/tegangan (volt) I = arus (ampere) Pada perhitungan di bawah adalah menggunakan rumus daya 1 phasa : P = V.I I = 559,5W/220 = 2.54A ≈ 2,5A. Maka total kebutuhan maksimumnya adalah: = Beban listrik 1 + beban listrik 2 + beban listrik 3 = 2 + 5 + 2,5 = 9,5A ≈ 10A Berdasarkan perhitungan diatas maka besar amper circuit breaker adalah 10A. Akan tetapi perlu kita mencermati apakah semua peralatan tersebut dipakai bersamaan atau bergantian. Umumnya sih bergantian. Karena itu daya 1300VA akan cukup-cukup saja. Kuncinya adalah bagaimana mengatur waktu penggunaan peralatan listrik tersebut.
Cara Penaksiran a.
Cara penaksiran dapat dipertimbangkan terutama jika : Perlengkapan pada instalasi bekerja pada kondisi beban yang naik turun atau intermiten dan daur tugas tertentu dapat ditetapkan.
b.
Instalasinya besar dan rumit, atau
c.
Jika terdapat penghunian khusus. Dalam hal instalasi rumah tunggal yang relative sederhana, cara penaksiran ini bisa tidak diperlukan.
[Type text]
Page 8
Cara Pengukuran atau Pembatasan
Menurut PUIL, cara pengukuran dilakukan dengan menentukan konsumsi listrik tertinggi yang direkam atau yang dapat dipertahankan selama periode 15 menit oleh indikator atau perekam maksimum. Pengukuran semacam ini dilaksanakan sesuai dengan cara yang diizinkan. Demikian cara perhitungan kebutuhan maksimum daya listrik pada suatu instalasi rumah tunggal menurut PUIL. Besarnya kebutuhan daya listrik ini akan menentukan berapa rating MCB yang dibutuhkan dan juga daya listrik PLN yang dibutuhkan
Menentukan Rating MCB Sesuai contoh perhitungan kebutuhan maksimum diatas, didapat angka 9,5A. Sedangkan di pasaran, rating MCB yang dijual adalah 2A, 4A, 6A, 10A. Dengan demikian breaker (MCB) yang cocok untuk dipilih dan dipasang dirumah adalah 10A. Apabila anda ingin memasang ELCB dapat menggunakan 10A dengan kemampuan arus bocor 30mA. Kita tidak membahas mengenai pembagian grup MCB-nya. Karena pembagian grup ini relatif tergantung kebutuhan. Secara umum, 1 atau 3 grup sirkuit sudah cukup. Bagaimana cara menentukan kapasitas daya listrik cadangan yang dibutuhan ketika listrik PLN mati? Kami akan membahasnya pada artikel berikutnya.
Referensi
PUIL (2011) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi anda. Silahkan jika ada komentar masukan atau koreksi.
[Type text]
Page 9
Cara Menghitung kebutuhan Lampu dalam suatu ruangan 1 Watt Lampu dapat memberikan pencahayaan sebesar 75 Lumen. Berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan?
Berapa watt lampu yang dibutuhkan agar dapat memberikan penerangan yang optimal dalam suatu ruangan? Bagi anda yang saat ini sedang berencana untuk memasang instalasi lampu penerangan dalam suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin saat ini anda baru saja selesai membangun rumah, namun masih bingung bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yang akan anda pasang dalam ruangan di dalam rumah anda. Baca juga: cara menghitung kebutuhan bahan untuk instalasi listrik Atau anda telah memasang beberapa lampu penerangan di ruangan, namun belum dapat memberikan hasil penerangan yang diinginkan. Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penerangan yang cukup untuk suatu ruangan, agar ruangan tersebut dapat kita gunakan untuk berbagai kegiatan, Namun disisi lain anda juga pasti memiliki perhitungan bagaimana agar lampu penerangan yang akan anda pasang tidak terlalu berlebihan , namun dengan hasil penerangan yang optimal, sehingga tidak akan menyebabkan pemborosan daya listrik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan berapa watt lampu atau berapa banyak jumlah lampu yang akan anda pasang dalam suatu ruangan agar penerangan dalam ruangan tersebut optimal, maka perlu dilakukan perhitungan yang baik untuk mendapatkan jumlah lampu atau berapa besar watt lampu yang dibutuhkan suatu ruangan.
Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu Ruangan Sebenarnya, pertanyaan yang tepat untuk mewakili berbagai pertanyaan tersebut diatas, adalah seberapa besar pencahayaan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan.
[Type text]
Page 10
Menghitung Kebutuhan Lampu
Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu ruangan? Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu: CANDELA
Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin. LUMEN
Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya. LUX
Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya. Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara menentukan jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan. Baca juga: cara memilih lampu penerangan
[Type text]
Page 11
Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain:
A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsi ruangan tersebut. Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar pencahayaan pada suatu ruangan tertentu. Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal
TERAS Standar pencahayannya adalah 60 LUX RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 250 LUX GARASI Standar pencahayannya adalah 60 LUX
Ruangan yang ada di dalam perkantoran
RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150 LUX RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 LUX
Ruangan yang ada di dalam Sekolahan
RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 LUX PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 LUX LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 LUX
Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran
LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100 LUX RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250 LUX
[Type text]
Page 12
KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 LUX
B. Ukuran ruangan tersebut, seperti ukuran Panjang dan lebar ruangan. C. Berapa besar daya atau Watt untuk satu buah lampu yang akan digunakan. D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak lampu penerangan yang kita butuhkan untuk memberikan penerangan yang diinginkan di dalam ruangan tersebut. Dengan menggunakan Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam suatu ruangan.
Rumus: N=
ExLxW Ø x LLF x Cu x n
Penjelasan Rumus diatas, adalah :
N = Jumlah titik lampu
E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter
W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.
Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN
LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara
0,7 – 0,8
Cu = (Coeffesien of Utillization)
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik
Sebagai contoh perhitungan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu dalam suatu ruangan, kita dapat mengambil data berikut: [Type text]
Page 13
Contoh: Suatu ruangan Kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ? Diketahui: Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan Kamar tidur di rumah tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux. Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux
Maka diketahui, E = 200 Lux. Panjang ruangan atau L = 5 meter Lebar ruangan atau W = 4 meter Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen Ø = 3000 Lumen. Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU ( coeffesien of utilization ) adalah : 50-65 %. Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5 Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7 Jumlah lampu dalam satu titik (n) adalah 1
Maka,
N=
ExLxW Ø x LLF x Cu x n
N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter 3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1
N=
4000 1050
[Type text]
Page 14
N = 3,8 (dibulatkan menjadi 4
buah lampu)
Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah TL 40 Watt. Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt.
Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yang kita butuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam suatu ruangan. Semoga memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua !
Tempat kita berbagi ilmu dikutip dari berbagai sumber https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.co.id/2017/01/cara-menghitung-kebutuhan-lampudalam-ruangan.html
[Type text]
Page 15