6/6/2014
Car a Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bang unan | du duni atehni kku
duniatehnikku ….. from NOTHING to AMAZING ….. stay updated via rss
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan Posted: Februari 1, 2011 in Iptek 29
i 15 Votes Perhitungan daya dipengaruhi beberapa faktor, seperti fungsi ruang ( untuk menentukan terang lampu ), jenis lampu ( mempengaruhi banyaknya cahaya yang dipancarkan ), dan jumlah armatur/ titik lampu ( agar distribusi cahaya lebih merata dan sesuai kebutuhan ). Daya listrik terpasang tak boleh melebihi angka maksimum yang ditentukan untuk setiap ruang. Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2. Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk toko 20-40 watt/m2, hotel hotel 10-30 watt/m2, sekolah sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30 watt/m2 ). Coba terapkan perhitungan ini pada pada setiap ruang di ru rumah, mah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi. ( SNI adalah standar konservasi energi sistem pencahayaan pada bangunan yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan bangunan untuk mencapai energi efesien. Standar ini dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional ( BSN ) yang bekerja sama dengan instansi terkait. Standar kebutuhan terang untuk rumah tinggal juga tersedia sehingga bila anda membutuhkannya untuk keperluan desain, anda bisa mendapatkannya di kantor BSN, Senayan, Jakarta ).
http://duniatehnikku.wor dpr ess.com/2011/02/01/car a- menentukan- juml ah- dan- posi si - l ampu- pada- suatu- bang un unan/
1/9
6/6/2014
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
10 jam hemat energi, solar dan batubara juga dihemat.
Jika kita menghemat daya sebesar 100 watt selama 10 jam, maka kita menghemat energi sebesar 1000 watt-jam atau 1 kWh. Ini artinya menghemat energi pada pembangkit listrik sebesar 10 kali lipat, yaitu 10 kWh. Energi sebesar ini setara 0,75 liter solar atau 1,5 kg batubara. ( Pekik Argo Dahono/ Kompas ). Contoh perhitungan : Luas ruang makan : 5 m x 4 m = 20 m2. Daya lampu : 3 buah ( titik lampu ) x 15 watt = 45 watt. Daya : luas ruang = 45 : 20 = 2, 25 watt/m2 ( memenuhi syarat ). Menentukan posisi lampu.
(http://anisavitri.files.wordpress.com/2010/04/lampupijar.jpg)Anatomi lampu pijar, atau bohlam. Kawatnya akan putus setelah sekian ratus kali pemakaian. Sekitar 3 bulan. Menghitung kebutuhan cahaya dalam ruangan memang tidak mudah. Untuk menentukan secara akurat, biasanya dilakukan oleh para profesional di bidang perlampuan. Namun, tak ada salahnya jika anda mengerti sedikit mengenai prinsip penentuan titik lampu. Perhitungan ini gunanya agar lampu yang digunakan jumlahnya pas dengan kebutuhan. Jika kurang atau berlebihan, selain boros, juga menyebabkan ketidaknyamanan di mata. Contoh berikut menggunakan downlight yang memiliki sudut cahaya 30°.
Hitung ketinggian plafon dan tinggi bidang kerja dari atas lantai. Misalnya, tinggi plafon 3 meter dan bidang kerja 80 cm. Yang dimaksud dengan bidang kerja adalah area yang paling banyak digunakan untuk berkegiatan di ruang tsb. Di ruang kerja, misalnya, kegiatan menulis dan membaca di atas meja, adalah yang paling sering dilakukan. Ketinggian meja tsb, nantinya menjadi patokan tinggi bidang kerja. Setelah itu dengan rumus Pythagoras anda bisa menghitung jarak antar titik lampu di ruang tsb. Lumen adalah jumlah cahaya yang dihasilkan sebuah lampu. Lumen dipakai sebagai satuan kuat/ terang cahaya. Jarak antara permukaan meja dengan armatur lampu gantung tidak lebih dari 75 cm. Jarak yang lebih besar menyebabkan panas yang dikeluarkan lampu akan terasa saat orang akan
http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
2/9
6/6/2014
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
berdiri. Jarak ideal antara titik penerangan lampu ( di plafon ) dengan lantai adalah 2,5 meter. Di ketinggian manapun lampu diletakkan, usahakan agar jarak ini terpenuhi, supaya terang lampu yang diterima ruang tidak berkurang. Menghitung jumlah lampu & daya listrik
Arus cahaya disimbolkan Ø, satuannya lumen, rumusnya Ø = I x watt. Kuat cahaya disimbolkan I, satuannya candle, rumusnya I = Ø watt Kuat penerangan disimbolkan E, satuannya lux, rumusan E = Ø : A A adalah luas bidang kerja. Ø = E x A. Untuk kantor 200-500. Untuk rumah 75 – 250. Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, CU ( coeffesien of utilization ) –nya 50-65 %. Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dll. Rumus menghitung jumlah lampu : Jumlah lampu ( N ) = kuat penerangan ( E ) x luas bidang kerja ( A ) dibagi Ø lumen lampu x LLF x CU Contoh perhitungan : ruangan kantor berukuran 20 x 10 x 3 m direncanakan memakai TL 4 x 40 watt dengan penerangan E = 300 lux. Hitung, jumlah lampu dan daya listrik yang dibutuhkan. Penyelesaian : dari tabel, Untuk 1 bh TL 40 watt, jumlah lumen = 40 x 75 = 3000 lumen. Untuk 4 TL 40 watt, jumlah lumen = 4 x 3000 = 12.000 lumen. Dipilih CU 60 % dan LLF 0,8 Jumlah lampu yang dibutuhkan ( N ) = E x A dibagi lampu x CU x LLF = 0,6 x 0,8 = 10,4
300 x 200 dibagi 12000 x
Jadi N = 11 buah 4 x TL 40 watt. Pemakaian watt untuk lampu TL 40 watt termasuk ballast = 50 watt. Jumlah beban dari lampu = 11 x 4 x 50 watt = 2200 watt. Untuk stop kontak peralatan kantor diperhitungkan 20 % dari beban lampu = 20 % x 2200 watt = 440 watt. Total kebutuhan watt = 2640 watt, atau watt/m2 = 13, 4. Untuk perumahan, jumlah stop kontak diperhitungkan masing2 satu buah @ 100 watt pada kamar tidur, ruang tamu dan dapur. Daya cadangan listrik ( generator set diesel ) harus dapat melayani emergency load. Rumusnya : Cavity Ratio ( CR ) = 2,5 x area of cavity wall dibagi area of work plane Tagihan listrik dari mana ?
http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
3/9
6/6/2014
Car a Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
(http://anisavitri.files.wordpress.com/2010/04/lampu.jpg)Pilih bohlam atau neon ? CFL bisa mengurangi tagihan listrik. Apalagi jika tak lupa mematikan lampu setelah selesai menggunakan ruangan. Memang harga awal lebih mahal, tapi jika awet dan konsumsi listriknya lebih rendah, kita bisa berhemat berkali-kali lipat. Perhitungan rekening listrik dari PLN dilakukan melalui besar pemakaian kWH atau stand meter ( awal – akhir, dalam satuan kWH ). Penggolongan tarif didasarkan besar kebutuhan daya, mulai skala rumah tangga, sampai industri besar. Simulasi rekening bisa diakses di situs www.pln.co.id (http://www.pln.co.id/). Di situs ini, kita dapat menghitung biaya tagihan, berapa biaya pasang baru atau mengubah daya listrik. R1 ( 900, 1300 ) dikategorikan rumah tangga kecil, bea beban dibagi atas blok2. R2 ( 3500 ) dikategorikan rumah tangga menengah, bea beban tidak dibagi blok konstan dengan nilai yang lebih tinggi. ( Serial Rumah ). Tambahan : Untuk saat ini sudah ada software khusus untuk menghitung dan merencanakan kebutuhan lampu pada suatu bangunan. Nama programnya adalah Dialux. Silahkan download DISINI programnya (http://www.dial.de/CMS/English/Articles/DIALux/Download/Download_d_e_fr_it_es_cn.html) Source : anisavitri
You May Like
About these ads (http://en.wordpress.com/aboutthese-ads/)
komentar zoel mengatakan: Desember 1, 2012 pukul 8:34 PM mas sya mao nanyak, hasil perhitungan jumlh titik lampu,21.01 apa kta genap kn menjadi 22 titik? Atau kta kurangin menjdi 20? Mhon jwb.trmksh Balas http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
4/9
6/6/2014
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
antya putri mengatakan: Oktober 9, 2012 pukul 11:11 AM saya mau tanya mas. itu untuk lampu TL supaya bisa tau lumennya kan dihitung dari watt lampu x 75. kalau misalnya jenis lampu yang lain seperti LED, apa juga dikali 75 atau ada ketentuan khususnya? terima kasih Balas fauzan mengatakan: Oktober 4, 2012 pukul 6:48 PM mas dapet efisiensi armatur itu dari mana ya ? ane boleh minta tabelnya lengkapnya gak ? buat tugas akhir nih mas.. Balas dimas mengatakan: Juni 30, 2012 pukul 8:52 PM Bas thenks baget atas informasinya. tak tau saya mau bilang apa karena apa yg saya tidak tahu semua sudah di tanya sama teman2 dan sudah di jawab dengan mas hendrabudianto. Semoga bermanfaat buat teman2 yang lain. Balas bangkit nurwijayanto mengatakan: Mei 28, 2012 pukul 11:02 AM untuk lampu TL UV bertuliskan 40W bisa dipakai di ballast bertuliskan 2x36w ga? Balas jeff mengatakan: April 17, 2012 pukul 8:03 AM Blog yang sangat bermutu..Desain blog nya mantap ..isi nya berbobot salam kenal Balas hendrabudianto mengatakan: April 27, 2012 pukul 9:11 PM salam kembali mas, and thanks utk pujiannya hehe jadi gr nih Balas alfonso mengatakan: Desember 5, 2011 pukul 6:12 PM mantap Balas ageng mengatakan: Desember 4, 2011 pukul 1:46 PM mas hendra mau tanya yg contoh gedung dengan lampu 100 buah dan daya 100watt pada perhitungan 12.500 / 220 / 3 kenapa harus di bagi 3??? http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
5/9
6/6/2014
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
Balas Liston mengatakan: Oktober 11, 2011 pukul 5:36 PM Hitungan dengan tinggi plafon 3 meter kok ga ada pak dari perhitungan nya ?? Balas hendrabudianto mengatakan: Oktober 12, 2011 pukul 8:17 AM hitungan tinggi plafond 3 mtr itu maksudnya adalah tinggi standar plafond utk bangunan perumahan. namun dalam perhitungan tidak perlu dipakai karena yang ingin kita cari adalah A (Luas Bidang Kerja) dengan satuan m2. Jadi cukup Panjang x Lebar Ruangannya saja yg kita perhitungkan. Pada contoh di atas, yg kita hitung adalah A = 20 x 10 = 200. terima kasih Balas Liston mengatakan: Oktober 11, 2011 pukul 3:14 PM Gan,…dari contoh perhitungan tadi ada ketinggian ceiling 3 mter, kok dalam perhitungan yg tinggi 3 meter tidak ada dalam calculasi jumlah titik lampu ???? Balas nurul ihsan mengatakan: September 3, 2011 pukul 6:20 PM mas minta tlong gmn perhitungan kebutuhan lampu sorot stadion, dengan data kuat cahaya yg diperlukan 1000lux, akan memakai lanpu sorot 2000watt metal halide light system dngn ketinggian 35 meter. jarak lampu dngn titik tengah stadion 75 meter berapa lampu yg dibutuhkan. terima kasih. Balas hendrabudianto mengatakan: September 12, 2011 pukul 10:06 AM datanya kurang lengkap mas utk dpt menentukan jumlah lampu yg mas tanyakan, karena saya perlu luas dari lapangan tersebut dan besarnya lumen dari lampu sorot tersebut berapa lumen mas. terima kasih Balas Erry Agung mengatakan: Agustus 5, 2011 pukul 10:43 AM Gan … Boleh tanya… buat jawaban dari mas Hendra… dari jawaban itu saya melihat perhitungan untuk 1 phase nah seumpamannya bila 3 phase gimana, misal : sebuah kantor memasang lampu 100 W dengan jumlah kira2 250 bh lampu dan ingin dibagi menjadi 3 grup phase. pertnyaannya bagaimana perhitungan dan konversi dari Watt ke VA untuk 3 phase. Balas hendrabudianto mengatakan: Agustus 5, 2011 pukul 11:48 AM begini mas erry utk 1 fase maupun 3 fase, proses konversi dari watt ke VA-nya tetap sama jika menggunakan cara mudah yaitu Jumlah Watt dibagi dgn 0.8 ( VA = W / 0.8).kemudian utk contoh kasus di atas, total dayanya adalah 100 W x 250 = 25.000 W, lalu kita konversi ke VA http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
6/9
6/6/2014
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
menjadi 25.000 / 0.8 = 31.250 VA. Dari total VA tersebut kita bagi 3 sehingga masing fase (R,S dan T) kira2 total bebannya adalah 31.250 / 3 = 10.417 VA. tapi tetap total kebutuhan daya keseluruhannya adalah 31.250 VA. mudah2an cukup jelas ya mas erry. terima kasih Balas Sandi mengatakan: Juli 21, 2011 pukul 6:21 AM Mas, saya mo tanya soal penghitungan jumlah lampu dalam ruangan yang tertulis di atas. Pada tulisan di atas disebutkan bahwa ruangan direncanakan memakai 4 buah TL 40W. Mengapa angka ini yang dijadikan sebagai pembagi penentuan jumlah lampu (12,000 lumen)? Bukannya untuk menentukan jumlah titik lampu dibagi lumen 1 lampu TL 40W saja (3,000 lumen)? Mohon dijelaskan, sebab saya masih awam untuk penghitungan ini. Terima kasih Balas hendrabudianto mengatakan: Juli 22, 2011 pukul 4:00 PM terima kasih atas pertanyaannya mas sandi. dari contoh diatas, kenapa yg dipakai utk acuan perhitungannya adalah 12.000 lumen, bukan 3.000 lumen. karena jenis lampu yg akan dipasang pun adalah jenis lampu 4 x 36 W, bukan 1 x 36 W. karena jenis lampu TL bermacam-macam dari yg 1 x 36 W, 2 x 36 W sampai dengan 4 x 36 W. mudah2an penjelasan saya cukup jelas ya mas. Balas alli mengatakan: Juni 2, 2011 pukul 8:54 AM kalauu menghitung Fluk, indek,lumen Gmana Balas Nandine mengatakan: Mei 13, 2011 pukul 2:37 PM Makasi Infonya. Kalau dulu lampu dirumah dengan dudukan biasa, sehingga lampu CFL nya menonjol keluar dan dalam 1 ruangan biasanya cma terdapat 1 titik lampu , kalau sekarang saya lihat kebanyakan lampu-lampu CFL dipasangan menjorok masuk di plafond (saya lupa namanya kalo ngak salah “downlight”ya?). Untuk 1 ruangan misal 3×3 atau 4×4 biasanya berapa jumlah lampu downlightnya? Terima Kasih sebelumnya. Balas hendrabudianto mengatakan: Mei 16, 2011 pukul 11:23 AM sama2 mba nandine. utk jumlah lampu yg dibutuhkan pd ruangan 3×3 atau 4×4 tergantung kebutuhan, selera dan peruntukkan dari ruangan tersebut. dan biasanya berkisar antara 1 sampai 4 buah lampu. Balas merdana mengatakan: April 26, 2011 pukul 11:40 AM http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
7/9
6/6/2014
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
ada yang tau ato punya software tentang menentukan jumlah titik lampu yang diperlukan dalam gedung/ ruangan ga?? Balas hendrabudianto mengatakan: April 26, 2011 pukul 12:17 PM @merdana : setahu saya ada program untuk itu yaitu dialux dan calculux. coba aja search di google, tapi kalo gak salah sih program ini blom ada freewarenya alias harus beli. Gak tau deh kalo sekarang soalnya saya blom sempet hunting lg di internet. Balas hendrabudianto mengatakan: April 26, 2011 pukul 12:23 PM atau kalo gak coba deh download programnya disini http://www.dial.de/CMS/English/Articles/DIALux/Download/Download_d_e_fr_it_es_cn.html. selamat mencoba. Balas hendra mengatakan: April 19, 2011 pukul 9:32 AM kalo menghitung nilai MCBnya gmana yah… Balas hendrabudianto mengatakan: April 19, 2011 pukul 10:07 AM buat mas hendra berikut saya beri contoh perhitungannya : misal dlm suatu gedung ada 100 buah lampu dengan daya masing2 lampu adl. 100 watt. maka total daya gedung tsb adl. 100 x 100 = 10.000 watt. kemudian kita konversikan ke dalam satuan VA (volt ampere) dgn cara dibagi 0.8 sehingga 10.000 / 0.8 = 12.500 VA. kemudian hasilnya kita bagi 220 lalu kita bagi lagi dgn 3 sehingga 12.500 / 220 / 3 = 18.9 Ampere. hasil tersebut kita cocokan dgn kapasitas MCB yg ada dipasaran lalu kita naikkan 2 tingkat diatasnya utk safety. dari hasil tsb diatas dgn melihat kapasitas MCB yg ada dipasaran, maka kapasitas MCB yg digunakan adalah ukuran 20 A lalu dinaikkan 2 tingkat sehingga kita pilih MCB dg kapasitas 32 A. Tambahan : kapasitas MCB yg ada di pasaran adl. 2, 4, 6, 10, 16, 20, 25, 32, 40 A. semoga jawaban tersebut dapat membantu mas hendra. Balas mano mengatakan: Maret 11, 2011 pukul 10:45 AM dari STM gw juga udah tau dhoy! Balas hendrabudianto mengatakan: Maret 11, 2011 pukul 1:34 PM ini cuma buat ngingetin aja bro. BTW lu bisa dateng gak reunian STM tgl 26 maret nanti? ditunggu confirmnya sama anak2 bro. Balas http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
8/9
6/6/2014
Cara Menentukan Jumlah dan Posisi Lampu Pada Suatu Bangunan | duniatehnikku
Dhimas mengatakan: Agustus 13, 2012 pukul 4:09 PM sorry gan, ane mnta tlong boleh y…? w mnta rumus menentukan ukuran cable utk daya 1fasa dan 3fasa dong,,, untuk cable tanah dan cable atas… thanks gan Balas
Buat website atau blog gratis di WordPress,com. | The Greyzed Theme. Ikuti
Follow “duniatehnikku” Ditenagai oleh WordPress.com
http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/01/cara-menentukan-jumlah-dan-posisi-lampu-pada-suatu-bang unan/
9/9