CARA KERJA AHU ( AIR HANDLING UNIT )
AHU dan Ducting
AHU merupakan singkatan dari Air Handling Unit. Di AHU ini terjadi proses pengkodisian udara seperti suhu, kelembaban dan kebersihan udara. Di AHU terdapat Cooling Coil, Filter dan Blower (fan). Sedangkan Ducting adalah saluran yang berfungsi menyalurkan udara. Dalam gambar 1 menunjukkan bagaiamana aliran udara dalam ducting dan AHU.
Gambar 1. Skema Ducting dan AHU
Aliran Udara.
Return Air (RA) adalah udara yang disirkulasikan untuk didinginkan kembali dari ruangan yang didalamnya terdapat beban panas.
Outdoor air (OA) adalah udara segar dari luar gedung. Di dalam gedung terdapat banyak manusia yang membutuhkan udara segar. Sedangkan di dalam gedung, terutama di gedung-gedung besar hanya memiliki sedikit jendela. Oleh karena itu udara segar ini disisipkan ke dalam sistem ducting untuk keperluan manusia di dalam gedung. Banyaknya udara luar yang dialirkan dalam sistem ini harus disesuaikan dengan keperluan.
Mixing Air adalah udara campuran dari Return Air dan Outdoor Air. Udara campuran inilah yang akan disupply ke dalam gedung atau ruangan dengan terlebih dahulu dibersihkan dan didinginkan.
RA dan OA bercampur menjadi Mixing air atau udara campuran. Kemudian udara campuran ini melewati filter untuk dibersihkan. Debu-debu akan disaring disini sehingga menjadi lebih bersih. Setelah melewati filter udara campuran ini akan mengalami pendinginan oleh Cooling Coil. Seteleh itu udara yang bersih dan dingin dialirkan ke ruangan-ruangan dan gedung.
Di dalam ruangan terdapat beban panas. Udara dingin yang dialirkan ke ruangan sehingga udara menjadi lebih sejuk.
Karena udara dingin tadi menarik kalor dari beban panas ruangan maka udara tersebut menjadi lebih panas dibandingkan sebelum memasuki ruangan. Udara yang lebih panas inilah yang disebut dengan Return Air (RA). Setelah itu RA akan kembali ke Ducting dan mengalami proses yang sama.
Cooling coil, Blower, dan Filter
Cooling coil merupakan sebuah penukar kalor (Heat Exchanger). Pertukaran kalor terjadi dengan udara yang lewat penukar kalor tersebut. Cooling coil yang lebih dingin akan menarik kalor dari udara yang lewat (Mixing Air) sehingga udara menjadi lebih dingin.
Cooling coil ini dingin karena adanya sistem refrigerasi (bagian evaporator) atau sistem chiller.
Blower dapat berupa kipas (fan) yang berfungsi untuk mengalirkan udara.
Filter mempunyai fungsi untuk membersihkan udara. Filter dapat berupa saringan yang menahan debu-debu sehingga tidak masuk ke ruangan.
Sistem Tata Udara (AHU/HVAC)
Sistem Tata Udara atau yang lebih sering dikenal dengan AHU (Air handling Unit) atau HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning), memegang peran penting dalam industri farmasi. Hal ini antara lain disebabkan karena :
Untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan pembuatan produk,
Memastikan produksi obat yang bermutu,
Memberikan lingkungan kerja yang nyaman bagi personil,
Memberikan perlindungan pada Iingkungan di mana terdapat bahan berbahaya melalui pengaturan sistem pembuangan udara yang efektif dan aman dari bahan tersebut.
AHU merupakan cerminan penerapan CPOB dan merupakan salah satu sarana penunjang kritis yang membedakan antara industri farmasi dengan industri lainnya.
Pengertian
Sistem Tata Udara adalah suatu sistem yang mengondisikan lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban nisbi, arah pergerakan udara dan mutu udara – termasuk pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan yang ada di udara (seperti 'vapors' dan 'fumes').
Disebut "sistem" karena AHU terdiri dari beberapa mesin/alat yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistem tata udara yang dapat mengontrol suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan, pola aliran udara serta jumlah pergantian udara di ruang produksi sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan.
Sistem Tata Udara (AHU/HVAC), biasanya terdiri dari :
Cooling coil atau evaporator
Static Pressure Fan atau Blower
Filter
Ducting
Dumper
HVAC dengan Sistem Chilled Water
Desain Sistem HVAC
Tujuan dari desain Sistem Tata Udara adalah untuk menyediakan sistem sesuai dengan ketentuan CPOB untuk memenuhi kebutuhan perlindungan produk dan proses sejalan dengan persyaratan GEP (Good Engineering Practices), seperti keandalan, perawatan, keberlanjutan, fleksibilitas, dan keamanan.
Desain Sistem Tata Udara memengaruhi tata letak ruang berkaitan dengan hal seperti posisi ruang penyangga udara (airlock) dan pintu. Tata letak ruang memberikan efek pada kaskade perbedaan tekanan udara ruangan dan pengendalian kontaminasi silang. Pencegahan kontaminasi dan kontaminasi silang merupakan suatu pertimbangan desain yang esensial dari sistem Tata Udara. Mengingat aspek kritis ini, desain Sistem Tata Udara harus dipertimbangkan pada tahap desain konsep industri farmasi.
Masalah yang biasanya dikaitkan dengan desain Sistem Tata Udara adalah : .
Pola alur personil, peralatan dan material;
Sistem produksi terbuka atau tertutup;
Estimasi kegiatan pembuatan di setiap ruangan;
Tata letak ruang;
Finishing dan kerapatan konstruksi ruangan;
Lokasi dan konstruksi pintu;
Strategi ruang penyangga udara;
Strategi pembersihan dan penggantian pakaian;
Kebutuhan area untuk peralatan sistem Tata udara dan jaringan saruran udara (ductwork);
Lokasi untuk pemasokan udara, pengembalian udara dan pembuangan udara.
PARAMETER KRITIS
Parameter kritis dari tata udara yang dapat memengaruhi produk adalah :
suhu
kelembaban
partikel udara (viabel dan non viabel)
perbedaan tekanan antar ruang dan pola aliran udara
volume alir udara dan pertukaran udara
sistem filtrasi udara
Pertimbangan :
Klasifikasi ruang
Produk/bahan yang digunakan
Jenis proses, padat, cairan/semi padat atau steril
Proses terbuka atau tertutup
Persyaratan Kelas Ruangan
Tipe-tipe Dasar Desain HVAC
Ada 3 kategori dasar untuk Sistem Tata Udara:
Sistem udara segar 100% (sekali lewaf) /full fresh-air (once-through);
Sistem resirkulasi; dan
Sistem ekstraksi/ exhaust.
Sistem ini menyuplai udara luar yang sudah diolah hingga memenuhi persyaratan kondisi suatu ruang, kemudian diekstrak dan dibuang ke atmosfer. Sistem ini biasanya
digunakan pada fasilitas yang menangani produk/ pelarut beracun untuk mencegah udara tercemar disirkulasikan kembali.
Resirkulasi harus tidak menyebabkan risiko kontaminasi atau kontaminasi silang (termasuk uap dan bahan yang mudah menguap). Kemungkinan penggunaan udara resirkulasi ini dapat diterima, bergantung pada jenis kontaminan udara pada sistem udara balik. Hal ini dapat diterima blla filtet HEPA dipasang pada aliran udara pasokan (atau aliran udara balik) untuk menghilangkan kontaminan sehingga mencegah kontaminasi silang.
Bila dimungkinkan, debu atau cemaran uap hendaklah dihilangkan dari sumbernya. Titik tempat ekstraksi hendaklah sedekat mungkin dengan sumber keluarnya debu. Dapat digunakan ventilasi setempat atau tudung penangkap debu yang sesuai. Contoh aplikasi sistem adalah Area: Ruangan, Glove boxes, atau Lemari yang dilengkapi dengan tudung buangan.
Contoh Aplikasi Sistem Tata Udara (AHU/HVAC)
Pengkajian Resiko
Pengkajian risiko digunakan sebagai suatu proses untuk mengevaluasi dampak sistem atau komponen terhadap mutu produk. Penilaian risiko dilakukan dengan membagi sistem menjadi komponen-komponen dan mengevaluasi dampak dari sistem/komponen tersebut pada Parameter Proses Kritis (Critical Process Parameters/ CPPs) yang diturunkan dari Atribut Mutu Kritis (Critical Quality Attributes/CQAs). Karena komponen yang ada dalam sistem dapat secara signifikan berdampak pada kemampuan untuk menjaga CPPs tetap dalam batas keberterimaan, penetapan batas sistem merupakan langkah yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pengkajian risiko.
Risiko dan dampak potensial suatu kegagalan sistem hendaklah dikaji oleh ahli tata udara dengan mempertimbangkan semua moda kegagalan yang potensial, misal:
Kegagalan aliran udara;
Kegagalan filter (kehilangan pengendalian partikel udara atau kontaminasi silang),
Kegagalan pengendalian kelembaban; dan
Kegagalan satu unit Penanganan Udara yang dapat menyebabkan gangguan pada perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh Unit Penanganan Udara yang lain.
Demikian sekilas mengenai Sistem Tata Udara (AHU/HVAC) yang diatur dalam Petunjuk Teknis Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi, sebagai bagian dari Pedoman CPOB 2012. Semoga bermanfaat.
Salam hangat
Teknologi Filter HEPA (True HEPA)
Posted on April 30, 2012 by admin in Air Purifier
Filter – teknik penyaring udara berdasarkan ukuran partikel. Udara akan dipaksa melewati alat filter (dengan bantuan kipas) dan ditangkap secara fisik oleh filter.
Filter Udara HEPA dapat memfilter hampir 99.97% partikel berukuran 0.3-mikrometer, dan lebih efektif untuk partikel yang lebih besar. Namun tidak efektif terhapap partikel yang lebih kecil dari 0.3 mikrometer. Dalam lingkungan berdebu, filter HEPA biasanya digunakan bersama dengan filter konvensional (prefilter) yang menghilangkan kotoran kasar sehingga filter HEPA tidak perlu sering di bersihkan atau diganti. HEPA filter tidak menghasilkan ozon atau produk samping yang berbahaya.
Departemen Energi AS memiliki persyaratan yang harus dipenuhi bagi produsen HEPA. Spesifikasi HEPA harus mampu penghapusan atau memfilter setidaknya 99,97% dari 0,3 mikrometer polutan udara. Produk yang mengklaim sebagai "HEPA-type", "HEPA-like" , atau "HEPA 99%" tidak memenuhi persyaratan tersebut dan mungkin belum diuji di laboratorium independen.
HEPA filter dibuat dari serat yang disusun secara acak menyerupai tikar. Serat yang digunakan HEPA Filter biasanya terdiri dari fiberglass dan memiliki diameter antara 0,5 dan 2,0 mikrometer. Faktor kunci yang mempengaruhi fungsi kinerja HEPA adalah diameter serat, ketebalan filter, dan face velocity.
Jarak antara serat HEPA lebih besar dari 0,3μm. Asumsi umum bahwa filter HEPA hanya dapat menyaring partikel yang lebih besar dari jarak serat HEPA adalah salah. Filter HEPA dirancang untuk menargetkan polutan jauh lebih kecil dan partikel. Partikel dan polutan akan terjebak (menempel pada serat fiber) melalui kombinasi dari tiga mekanisme berikut:
Interception, dimana partikel mengikuti aliran udara yang datang dalam jarak radius 1 filber akan menempel pada fiber.
Impaction, dimana partikel yang lebih besar tidak dapat menghindar dari serat fiber.
Diffusion, mekanisme tambahan yang diakibatkan tabrakan antara partikel terkecil dengan molekul gas, khususnya partikel dibawah dengan diameter 0.1 µm.
Yang penting untuk dicatat bahwa HEPA filter dirancang untuk menangkap partikel yang sangat halus efektif, tetapi mereka tidak menyaring gas dan molekul bau. Keadaan yang membutuhkan filtrasi senyawa organik yang mudah menguap, uap kimia, rokok, hewan peliharaan, dan / atau bau perut kembung harus menggunakan filter karbon aktif (arang) sebagai pelengka filter HEPA.
Sejarah Filter HEPA
Pada mulanya Filter HEPA didesain pada tahun 1940an dan digunakan dalam Manhattan Project untuk mencegah penyebaran kontaminasi radio aktif di udara. Pada tahun 1950an Filter HEPA diperkenalkan ke masyarakat umum. Selama dekade filter telah berevolusi untuk memenuhi tuntutan yang lebih tinggi dan kualitas udara yang lebih tinggi di berbagai industri teknologi tinggi, seperti aerospace, farmasi, rumah sakit, perawatan kesehata, bahan bakar nuklir, tenaga nuklir, dan industri mikrochip.
Saat ini, HEPA filter menjadi acuan untuk filter udara yang efisien dan tingkat efisensinya setara dengan nilai N100 NIOSH terbaru yang digunakan untuk filter respirator. Departemen Energi (DOE) Amerika Serikat memiliki persyaratan khusus untuk filter HEPA dan ada sertifikasi untuk filter HEPA. Selain itu, perusahaan telah mulai menggunakan istilah pemasaran yang dikenal sebagai "True HEPA" untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa filter udara mereka memang disertifikasi untuk memenuhi standar HEPA. Produk yang klaim memiliki teknologi "HEPA-type", "HEPA-like", "HEPA-style" atau "99% HEPA" tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh DOA dan mungkin belum diuji di laboratorium independen.
Incoming search terms:
PEMELIHARAAN FILTER HEPA PADA RUMAH SAKIT
FILTERISASI UDARA
Kebutuhan udara bersih di beberapa area seperti daerah cleanroom. Memiliki system filterisasi yang berbeda beda. Pada umumnya didalam pembersihan udara hanya menggunakan prefilter sebagai pelindung debu untuk menjaga dan merawat unit tata udara.
Tingkat kebersihan udara memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan tersebut untuk melindungi unit pengatur udara dan dengan tujuan melindungi product dan manusia sebagai pengguna udara terbanyak.
Sistem Unit Udara berfungsi sebagai pengatur udara untuk ventilasi. Udara yang terkontaminasi memerlukan penanganan khusus yang tidak murah. Pada sistem penanganan udara kontimanasi akan banyak menimbulkan masalah bukan hanya kepada manusia tetapi kepada unit tersebut.
Udara yang berputar akan cenderung membawa partikel yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia biasa. Pada unit tata udara semua menggunakan fan untuk meniupkan udara. Hal tersebut akan memiliki efek negatif dan positif.
Semua udara yang ditarik ke dalam sistem penanganan udara "terkontaminasi" untuk beberapa derajat. Hal ini umumnya diterima bahwa partikel udara (partikel padat, cairan, asap, asap, atau bakteri) yang lebih besar dari 5 mikron dalam ukuran cenderung menyelesaikan dengan cepat dari udara ke permukaan horisontal.
Partikel udara yang kurang dari 5 mikron (terutama yang kurang dari 2 mikron) cenderung untuk menetap pada udara dan tetap tersuspensi (udara) untuk jangka waktu yang lebih lama.Kekhawatiran atas infeksi didapat di rumah sakit telah mendorong solusi filtrasi ke garis terdepan sebagai alat utama untuk pengendalian infeksi.
Ada lima metode filtrasi.
- Straining - Partikel di udara lebih besar dari bukaan antara serat filter. Teknik ini sangat cocok untuk menghilangkan kotor partikel besar. Efisiensi penyaringan rendah.
- Impingement - Partikel bertabrakan dengan serat filter dan tetap melekat pada filter. Serat dapat dilapisi dengan perekat. Efisiensi penyaringan rendah.
- Interception - Partikel masuk ke filter dan menjadi terperangkap dan melekat pada serat filter. Efisiensi penyaringan adalah media.
- Diffusion - Partikel kecil, bergerak dalam gerakan tidak menentu, bertabrakan dengan serat filter dan tetap terpasang. Efisiensi penyaringan tinggi.
- Elektrostatik - Partikel bantalan muatan elektrostatik negatif tertarik untuk menyaring dengan serat bermuatan positif. Efisiensi penyaringan tinggi.
Semua area umum fasilitas perawatan kesehatan wajib memiliki dua bank dari filter - 30% (ASHRAE 52,1) prefilter dan 90% penyaring akhir. Asalkan filter akhir dipasang dan dipelihara dan asalkan ada sedikit atau tidak ada bypass disekitar filter, efisiensi gabungan dari dua filter bank hampir 100% menghilangkan partikel dari 1μm - 5 m.
Sistem filtrasi digunakan sebagian besar tempat perawatan pasien di fasilitas perawatan rawat jalan, dan lingkungan ruang operasi.Sebuah metrik umum untuk kinerja filter adalah minimum nilai pelaporan efisiensi (Merv), peringkat berasal dari metode pengujian yang dikembangkan oleh ASHRAE. Rating Merv menunjukkan kemampuan filter untuk menangkap partikel antara 0,3 dan 10,0 mikron dalam diameter.
Sebuah nilai yang lebih tinggi Merv diterjemahkan menjadi filtrasi yang lebih baik, sehingga Merv-13 Filter bekerja lebih baik daripada Merv-8 filter. Dalam fasilitas perawatan kesehatan filter akhir Merv-14 adalah dapat menhilang partikel cukup memuaskan. Filter High Efficiency Particulate Air (HEPA) HEPA filter memiliki efisiensi awal minimum 99,97% untuk menghilangkan partikel 0,3 mikron.
Ini adalah titik kritis karena filter ini digunakan untuk menghilangkan jamur dan bakteri, biasanya 1 sampai 5 mikron dalam ukuran ketika udara, serta partikel virus yang submikron dalam ukuran (sebagai referensi, spora Aspergillus adalah 2,5 - 3 m di diameter).
Setiap filter HEPA secara individual diuji di pabrik untuk mengkonfirmasi kesesuaian mereka untuk standar ini. Mereka juga mungkin diuji lapangan untuk mengkonfirmasi mereka kepatuhan berkelanjutan untuk persyaratan efisiensi.
Dimana menggunakan HEPA Filter ?
HEPA filter harus digunakan:
Pada distribusi pasokan udara dari kamar pelindung pada rumah sakit. Udara yang masuk kembali pada sistem unit udara atau biasa di ducting return pada ruangan isolasi yang khusus menular akan diresirkulasi dalam ruang dalam rangka meningkatkan ACH sekaligus mengurangi persyaratan exhaust keseluruhan.
Idealnya ruang isolasi menular harus dirancang untuk udara segar 100% dan Exhaust dipasang hepa filter dan uv. Pada exhaust ruang isolasi menular dan exhaust ketika membuang udara ke luar harus didesain baik atau bila exhaust tidak boleh terletak dekat supply udara masuk. (Lihat catatan di bawah).
Ketika konfigurasi sistem HVAC menentukan resirkulasi udara dari ruang isolasi ke fasilitas bagian lain.
Catatan - Pedoman tidak menentukan udara buangan dari ruang isolasi menular menggunakan HEPA untuk penyaringan sebelum dibuang di luar ruangan kecuali ada kemungkinan bahwa pembuangan udara bisa masuk kembali sistem.
Namun, selalu ada kemungkinan exhaust re-entri di bawah angin tertentu dan kondisi iklim. Oleh karena itu, lebih baik untuk menyaring semua udara yang dibuangan keluar.
Pemeliharaan HEPA Efisiensi dari sistem filtrasi tergantung pada kepadatan filter yang dapat menimbulkan penurunan tekanan kecuali dikompensasi oleh kipas efisien tinggi sehingga aliran udara tetap terjaga. Ketika filter HEPA digunakan dalam aplikasi pengendalian infeksi sangat penting untuk memiliki program pemeliharaan teliti di tempat.
Untuk kinerja yang optimal, sangat penting bahwa:
HEPA filter yang akan diinstal pada peralatan yang segel filter di tempat untuk mencegah udara yang terkontaminasi dari melewati filter. HEPA filter yang akan diuji di situs ketika mereka pertama kali diinstal dan setiap enam bulan kemudian untuk mengkonfirmasi bahwa mereka beroperasi pada efisiensi desain mereka.
HEPA filter harus dipantau (dengan manometer atau tekanan lainnya yang menunjukkan perangkat) secara teratur dan diganti sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan praktek pemeliharaan preventif standar.
HEPA filter adalab item anggaran mahal. Dalam rangka untuk memperpanjang umur filter HEPA dan mengurangi biaya penggantian yang sedang berlangsung, sangat disarankan untuk memberikan prefilter hidup seadanya sebelum HEPA tersebut.
Studi menunjukkan bahwa efisiensi yang rendah-prefilter dapat memperpanjang umur filter HEPA sebesar 25%, sambil menambahkan filter efisiensi yang lebih tinggi antara seperti Merv 14 (95% oleh ASHRAE 52,1 uji debu spot) filter dapat memperpanjang umur dari filter HEPA sebanyak 900%. Konsep ini, yang disebut "filtrasi progresif," memungkinkan HEPA filter di daerah perawatan khusus yang harus digunakan selama 10 tahun atau lebih. HEPA filter efisiensi dipantau dengan dioctylphthalate (DOP) Uji partikel menggunakan partikel yang 0,3 m dengan diameter.
Perhatian : HEPA filter pengganti membutuhkan karung-in / tas-out prosedur untuk meminimalkan risiko paparan dari personil pemeliharaan untuk bahan infeksius. dan sebaiknya setelah itu dimusnahkan.
Kontrol Bau
Ada beberapa daerah dalam fasilitas perawatan kesehatan di mana bau gas atau kontaminan yang umum. Beberapa kontaminan ini hanya mungkin menjadi gangguan atau kenyamanan terkait, sementara yang lain mungkin merupakan ancaman bagi kesehatan pribadi.
Asap dan bau dapat dihilangkan dari udara oleh proses kimia seperti Penyerapan gas "gas sorption" yang mengendalikan senyawa yang berperilaku seperti gas daripada sebagai partikel (misalnya, kontaminan gas seperti formaldehida, sulfur dioksida, ozon, dan oksida nitrogen). Penyerapan gas melibatkan satu atau lebih dari proses berikut dengan bahan serapan (misalnya, karbon aktif, alumina aktif atau diolah secara kimia lempung aktif):
Reaksi kimia antara polutan dan sorben, Sebuah mengikat polutan dan sorben, atau Difusi kontaminan dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah. Penyerapan unit Gas tersedia dalam berbagai tanah liat diperlakukan kimia, masing-masing melakukan secara berbeda untuk gas yang berbeda. Prefilter A dianjurkan hulu unit serapan gas untuk memastikan bahwa filter pori-pori tidak tersumbat dengan partikel. Saat ini tidak ada standar untuk rating kinerja pembersih udara gas, membuat desain dan evaluasi sistem tersebut bermasalah. Filtrasi Udara untuk Melindungi Peralatan HVAC Akumulasi debu dan kelembaban dalam sistem HVAC meningkatkan risiko penyebaran kesehatan-terkait jamur lingkungan dan bakteri. Komponen unit penanganan udara seperti koil pendingin, filter, dan membutuhkan saluran kerja bisa menjadi lingkungan yang ideal untuk bakteri berkembang biak, jamur dan jamur. Ini tidak dikelola dengan baik, ini akan menjadi penyebab untuk infeksi. Praktek umum untuk melindungi HVAC termasuk mencari filter hulu dari koil dan memiliki rating filter setidaknya Merv 8.
Saringan harus pas ke dalam frame pemegang, menjadi kaku, konstruksi tahan kelembaban, dan dibangun dari bahan-bahan yang tidak akan mendukung pertumbuhan mikroba.
Perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa tidak ada udara melewati sekitar filter. Bypass dapat dikurangi dengan gasketing filter untuk menyegel mereka di tempat dan dengan memasang filter pada ruang kosong adalah jalur filter tidak mengandung filter.
Ultraviolet Germicidal Irradiation (UVGI) Sebagai tindakan pembersih udara tambahan, UVGI efektif dalam mengurangi penularan infeksi bakteri dan virus udara di rumah sakit, tetapi hanya memiliki efek minimal terhadap menonaktifkan spora jamur. UVGI juga dianjurkan dalam unit penanganan udara untuk mencegah atau membatasi pertumbuhan bakteri vegetatif dan jamur. Lampu UV yang paling tersedia secara komersial digunakan untuk tujuan kuman adalah tekanan rendah lampu uap merkuri yang memancarkan energi radiasi terutama pada panjang gelombang 253,7 nm dari.
Dua sistem UVGI telah digunakan dalam pengaturan kesehatan - iradiasi saluran dan iradiasi udara atas kamar. Dalam sistem iradiasi saluran, lampu UV ditempatkan di dalam ducting sedangkan di iradiasi udara diatas kamar, lampu UV yang baik dari langit-langit atau dipasang di dinding.
Studi inaktivasi bakteri menggunakan BCG marcescens mikobakteri dan Serratia telah memperkirakan efek UVGI sebagai setara dengan 10 ACH - 39 ACH. Studi lain, bagaimanapun, menunjukkan bahwa UVGI dapat mengakibatkan sedikit setara ACH di zona-perawatan pasien, terutama jika pencampuran udara antara zona tidak cukup.Karena efektivitas klinis sistem UV dapat bervariasi, UVGI tidak dianjurkan untuk manajemen udara sebelum resirkulasi udara dari ruang isolasi udara dan juga dalam kamar operasi. Pemeliharaan rutin UVGI sistem sangat penting dan biasanya terdiri dari menjaga lampu bebas dari debu dan mengganti lampu lama yang diperlukan. Untuk memahami masalah keamanan yang terkait dengan penggunaan sistem UVGI dari pemasok dan produsen.