BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kota-kota besar, bangunan tinggi merupakan satu jawaban terhadap pertumbuhan
pemusatan
penduduk
yang
sinambung.
Lembaga-Lembaga
pendidikan dan penelitian harus lebih banyak mengambil inisiatif untuk menyelidiki bangunan-bangunan tinggi dan kontesknya secara sistematis untuk memperbaiki kehidupan. Bangunan Pencakar langit merupakan suatu simbol dari keberadaan masyarakat. Makin lama masalah yang muncul dari rancangan bangunan tingkat tinggi makin menarik minat arsitek untuk membahas dan mempelajarinya. Dengan kemajuan teknologi penggunaan system struktur menjadi semakin berkembang baik dari segi bahan maupun metode yang digunakan. Pada makalah kali ini akan diambil objek Burj Khalifa untuk dianalisa tahapan pembuatan dan proses pengerjaan konstruksinya, mengingat bangunan ini adalah bangunan tertinggi di Dunia saat ini. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana sejarah berdirinya bangunan Burj Khalifa
2.
Bagaiman tahapan pengerjaan konstruksi Burj Khalifa
3.
Bagaiman metodelogi atau lompatan teknologi yang digunakan pada saat membangun Burj Khalifa
1.3. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi mahasiswa penulisan tugas ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar dapat lebih mengetahui metodologi konstruksi bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit yang memang belum pernah ada di Indonesia.
2.
Memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Metodologi Konstruksi
1
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Sejarah Burj Khalifa Burj Khalifa sampai saat ini merupakan gedung tertinggi yang dibangun di
Dubai, Uni Emirat Arab. Ketinggian puncaknya mencapai 828 m (2717 kaki). Gedung ini merupakan sebuah hotel termewah di dunia (hotel berbintang 7) dengan 160 lantai dan mempunyai area lantai 334.000 m2. Pembangunan Burj Khalifa di latar belakangi oleh adanya keputusan kerajaan Dubai untuk mengalihkan tumpuan ekonomi yang sebelumnya bertumpu pada sektor perminyakan menjadi sektor pariwisata dan real estate. Pemerintah Dubai yang dahulu bertumpu pada sektor perminyakan sadar bahwa pada suatu saat nanti cadangan minyak di Dubai akan habis. Oleh karena itu,diperlukanlah sebuah alternatif usaha agar Dubai tetap dapat bertahan di masa yang akan datang, sampai kemudian munculah ide untuk membuat Dubai menjadi tempat destinasi pariwisata untuk kalangan high class. Dubai sendiri dikenal dengan sebutan“The City of Superlative” karena di kota ini terdapat bangunan-bangunan superlative, diantaranya hotel termewah di dunia, mall terbesar di dunia, restoran bawah laut, bangunan tertinggi di dunia, dll. Pencetus ide pembangunan gedung Burj Khalifa ini adalah Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Penguasa Dubai ini pada awalnya memberi nama untuk calon gedung tertinggi di dunia dengan nama Burj Dubai. Pembangunan gedung dimulai sejak September 2004 yang menelan dana hingga USD 1,5Milyar. Pada tahun 2007, dunia sedang dilanda krisis keuangan menyebabkan pemimpin Dubai ini mengalami kesulitan finansial dengan hutang yang menumpuk dan kesulitan untuk melanjutkan pembangunan Burj Dubai. Akhirnya presiden UEA yang bernama Khalifa bin Zayed Al Nahayan membantu pendanaan pembangunan gedung tersebut. Pada Januari 2010, akhirnya diresmikanlah gedung tertinggi didunia. Uniknya demi menghormati presiden UEA Khalifa bin Zayed Al Nahayan yang telah membantu terselesainya
2
pembangunan gedung ini, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum mengganti nama Burj Dubai menjadi Burj Khalifa.
2.2
Profil Burj Khalifa Burj Khalifa diperkirakan dapat menampung hingga 35.000 orang pada
satu waktu. Dengan total 57 lift dan 8 eskalator yang dipasang. Lift memiliki kapasitas 12 sampai 14 orang per kabin, tercepat naik dan turun sampai dengan 10 m/detik (33 kaki/detik). Double-deck lift dilengkapi dengan fitur hiburan seperti layar LCD untuk melayani pengunjung selama perjalanan mereka ke dek observasi. Bangunan itu memiliki 2.909 anak tangga dari lantai dasar ke lantai160, dari total lantai 163 Nama : Burj Khalifa Lokasi : Dubai, Uni Emirat Arab Di bangun tahun : 2004 Dibuka tahun : 4 -1-2010 Ketinggian : 828 m Lantai teratas 6.213 m Jumlah lantai : 160 lantai
Gambar 2.1. Bangunan Burj Khalifa (Sumber : Pinterest, 2015)
Proyek Burj Khalifa dikerjakan oleh Skidmore, Owings, and Merril dari Chicago, dengan kepala arsiteknya Adrian Smith dan Bill Baker sebagai chief structural engineer. Sedangkan kontraktor utamanya adalah Samsung C&T Korea Selatan. Samsung Engineering & Construction membangun Burj Khalifa bersama-sama (joint operation) dengan Besix dari Negeri Belgia dan Arabtec dari UAE.Di bawah hukum UAE, Kontraktor dan Engingeer, Hyder Consulting, bersama-sama bertanggung jawab untuk pembangunan Burj Khalifa. 3
Gambar 2.2. Adrian D. Smith (di sebelah kiri) Arsitek dan Bill Baker (di sebelah kanan) Engineer perencana. (Sumber : wikipedia, 2010)
2.3
Konsep Desain Desain Burj Khalifa berasal dari pola sistem yang terkandung
dalam arsitektur Islam. Menurut insinyur struktur, Bill Baker dari SOM, desain bangunan menggabungkan unsur budaya dan sejarah tertentu ke wilayah tersebut. Sang arsitek, Adrian Smith, mengatakan jejak lobed tiga bangunan diilhami oleh bunga Hymenocallis. Menara ini terdiri dari tiga unsur yang disusun di sekitar inti pusat. Sebagai menara yang menaik dari dasar gurun datar, kemunduran terjadi pada setiap elemen dalam pola spiral, mengurangi penampang menara saat mencapai ke arah langit. Ada 27 teras di Burj Khalifa. Di bagian atas, inti pusat muncul dan membentuk sebuah puncak menara.
4
Gambar 2.3. Lobed tiga bangunan diilhami oleh bunga Hymenocallis (sumber : academica.edu 2014)
Menara ini terdiri dari tiga unsur yang disusun di sekitar inti pusat. Sebagai menara yang menaik dari dasar gurun datar, kemunduran terjadi pada setiap elemen dalam pola spiral, mengurangi penampang menara saat mencapai ke arah langit. Ada 27 teras di Burj Khalifa. Di bagian atas, inti pusat muncul dan membentuk sebuah puncak menara.
Gambar 2.4. Tampak atas Menara burj khalifa (sumber : academica.edu 2014) 5
6
2.4
Durasi, Tahapan, dan Biaya Bangunan yang diibaratkan seperti bunga di padang pasir ini, memiliki
cakupan proyek dalam hal waktu, biaya, dan kualitas. Ketiganya sering disebut sebagai “Iron Triangle”. Pembangunan proyek burj khalifa menghabiskan dana total sekitar akhirnya adalah sebesar USD 1,5 miliar. Biaya awal yang direncanakan yaitu USD 876 juta. Biaya ini meningkat karena dalam pembangunannya, pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global sehingga harga bahan-bahan yang dibutuhkan seperti semen, besi dan lainnya mengalami peningkatan 75% dalam setahun. Juga karena terjadinya perubahan desain yaitu ketinggian bangunannya menjadi lebih tinggi 100 meter dari rancangan awal. Perubahan juga terjadi pada desain interior dari hotelnya. Seperti dibahas di atas, perubahan desain dipengaruhi tidak hanya biaya proyek, tetapi juga durasi konstruksi seperti pekerjaan tambahan yang diperlukan sehubungan
dengan
perubahan
dalam
perencanaan
desain.
Selain
itu,
memburuknya kondisi ekonomi Dubai menyebabkan keterlambatan dalam konstruksi. Ini disebut " Dubai shock". Akibatnya , penurunan ekonomis ini menghentikan pembangunan selama empat bulan pada tahun 2008. Dalam hal waktu, sebenarnya proyek pembangunan Burj Khalifa akan diselesaikan pada Desember 2008, tetapi pada akhirnya bangunan ini selesai sembilan bulan kemudian yaitu September 2009. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan rancangan juga perubahan desain interior sehingga memerlukan waktu lagi. Proyek ini mengadopsi teknologi konstruksi baru yang disebut “3-day cycle”, yaitu metode yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh konstruksi satu cerita setiap tiga hari dari 160 cerita yang ada.
Proyek ini di mulai sekitar bulan
September 2004 dan dilakukan pembukaan pada 4 Januari 2010. Sehingga proyek ini memerlukan waktu pembangunan sekitar 5 tahun lebih termasuk semua kendala-kendala yang ada.
6
7
Tabel 2.1. Time Line Pembangunan Burj Khalifa January 2004
Excavation started
February 2004
Piling started
March 2005
Superstructure started
June 2006
Level 50 reached
January2007
Level 100 reached
March 2007
Level 110 reached
April 2007
Level 120 reached
May 2007
Level 130 reached
July 2007
Level 141 reached - world's tallest building
September 2007
Level 150 reached - world's tallestfree-standing structure
April 2008
Level 160 reached - world's tallestman-made structure
January 2009
Completion of spire -Burj Khalifa tops out
September 2009
Exterior cladding competed
January 2010
Official launch ceremony
(sumber : academica.edu, 2014)
7
8
Tabel 2.2 Penggunaan Lantai Floor
Use
Floor
Use
B1-B2 Parking
Mechanical
77-108
Residential
Concourse
Armani Hotel
109-110
Mechanical
Ground
Armani Hotel
111-121
Corporate suites
1-8
Armani Hotel
122
Atmosphere restaurant
9-16
Armani Residences
123
Sky lobby
17-18
Mechanical
124
Atthe Top observatory
19-37
Armani Residences
125-135
Corporate suites
38-39
Armani Hotelsuites
136-138
Mechanical
40-42
Mechanical
139-154
Corporate suites
43
Sky lobby
155
Mechanical
44-72
Residential
156-159
Communication and broadcast
73-75
Mechanical
160
and Mechanical
above 76
Skylobby
(sumber : academica.edu, 2014)
8
BAB III PEMBAHASAN 3.1
Analisa Bangunan
3.1.1
Struktur Pada ruang-ruang Burj Khalifa di lantai bawah terbagi menjadi tiga zona,
yaitu hotel, residental, dan office. Pada 3 zona ini terletak keluar pada bangunan utama yang berbentuk kelopak bunga Hymenocallis. Zona-zona ini pun terpisah satu sama lain. Bagian-bagian pada bangunan berbentuk bunga hymenocallis yang meruncing ke titik puncak ada bagian-bagian terpotong yang melingkari tinggi gedung. Jumlahnya sebanyak 27.
Gambar 3.1 Sistem Struktur Buttressed Core (Sumber : academia.edu, 2014)
Pengembangan sistem struktur “buttressed core” belum pernah dipakai pada gedung tinggi sebelumnya, yaitu teerdiri dari dinding beton mutu tinggi membentuk tiga sayap yang saling menopang satu sama lain melalui enam sisi core tengah atau hub hexagonal. Adapun kelebihan dari sistem ini adalah :
10
1) Core beton menghasilkan kekakuan torsi 2) Tiga sayap menopang core beton terhadap angin. 3) Diberikan outriggers di setiap ketinggian tertentu 4) Diberikan outriggers di setiap ketinggian tertentu 5) Sangat ideal dijadikan apartemen dan hotel
Gambar 3.2 Sistem Struktur Buttressed Core (Sumber : Perencanaan struktur, 2012)
1. Struktur Pondasi Suprastruktur ini didukung oleh dasar beton bertulang besar, yang disangga oleh tumpukan beton bertulang. Desain ini didasarkan pada studi geoteknik dan seismik yang luas. Tebal dasar pondasinya 3,7 m, dan dibangun di empat tempat terpisah dengan total pemakaian 12.500m3 beton. Diameter satu buah tiang pancangnya 1,5 m, dengan panjang 43 m. Beton dibuat sangat padat agar meminimalkan terjadinya korosi yang disebabkan oleh air tanah.
10
11
2. Puncak Menara Sentuhan terakhir Burj Khalifa adalah puncak menara teleskopik yang terdiri dari lebih dari 4.000 ton baja struktural. Puncak menara itu dibangun dari dalam gedung dan mendongkrak ke ketinggian penuh lebih dari 200 meter (700 kaki) dengan menggunakan pompa hidrolik. Selain membuat Burj Khalifa sebagai struktur tertinggi di dunia, puncak menara yang merupakan bagian integral dari desain keseluruhan, puncak menara tersebut juga tempat untuk peralatan komunikasi. 3. Eksterior Eksterior terdiri dari kaca reflektif dengan aluminium dan panel stainless steel bertekstur dan pipa sirip vertikal. Manggunakan kira-kira 26.000 panel kaca. Lebih dari 300 spesialis dari China dibawa untuk pekerjaan eksterior pada menara. Sistem eksterior panel kaca ini dirancang untuk menahan musim panas yang ekstrim Dubai. Curtain wall Burj Khalifa setara dengan 17 lapangan sepak bola sedang atau 25 lapangan sepak bola Amerika. 4. Maintenance Akses untuk eksterior menara untuk jendela baik mencuci dan pemeliharaan facade disediakan oleh 18 trek yang dipasang secara permanen Dalam kondisi normal, dengan seluruh unit pemeliharaan gedung beroperasi, akan memakan waktu tiga sampai empat bulan untuk membersihkan seluruh fasad eksterior. 5. Mechanical Elektrical & Plumbing Sistem Air menara pasokan rata - rata 946.000 liter ( 250.000 galon ) air setiap hari Pada pendinginan puncak, Burj Khalifa akan membutuhkan sekitar 10.000 ton pendingin, sama dengan kapasitas pendingin yang disediakan oleh sekitar 10.000 ton es. Sistem pendinginan bangunan ini dengan pengumpulan air dan dikeringkan dalam suatu sistem perpipaan yang terpisah ke tanki penampung di tempat parkir basement. Sistem pengumpulan ini menyediakan sekitar 15 juta galon air tambahan per tahun. Kebutuhan puncak listrik menara adalah 36mW. 6. Fire Safety Faktor keselamatan dan kecepatan evakuasi merupakan faktor penting dalam desain Burj Khalifa. Beton mengelilingi semua tangga, layanan bangunan, dan lift. Karena banyak orang tidak mungkin berjalan langsung sampai 160 lantai, maka dibuat daerah transit yang dilengkapi AC setiap 25 lantai.
11
12
7. Elevator & LIFT Burj Khalifa memiliki 57 lift yang memuat kapasitas sampai 5.500 Kg dan 8 eskalator. Burj Khalifa akan menjadi gedung pertama yang memiliki lift untuk evakuasi kebakaran. Lift Burj Khalifa memiliki dek ganda dengan kapasitas 12-14 orang per lift. Lift tersebut memiliki kecepatan tinggi, yaitu 10 meter per detik. 8. Broadcast dan Komunikasi Empat lantai atas telah disediakan untuk komunikasi dan penyiaran. Ini menempati lantai tingkat tepat di bawah puncak menara tersebut Proses Pembuatan
3.1.2
Fasilitas Di dalam Burj Khalifa terdapat seribu apartemen, lebih dari seratus
restoran, hotel dengan seratusan kamar yang dirancang sendiri oleh Giorgio Armani, berlantai-lantai fitness center, lebih dari seribu toko, dan 3.000 tempat parkir. Selain itu, terdapat lobi yang menawarkan berbagai macam fasilitas, misalnya di tingkat 43 ada spa, sedangkan di lantai 76 dan 123 terdapat kolam renang berukuran standar nasional dan ruang pertemuan. 1. Apartemen dan Sport Center serta Ruang Rekreasi
Gambar 3.4. Aparteman di lantai 19 sampai 108 Burj Khalifa dan Sport Center Di lantai 122 Burj Khalifa (Sumber : Homeadore, 2014)
12
13
2. Spa dan kolam renang
Gambar 3.5. : Ruang SPA Burj di lantai 43 dan Kolam renang di lantai 76 (Sumber : Iliketowastemytime, 2013)
3. Masjid dan Teropong
Gambar 3.6. Masjid di lantai 158 burj khalifa dan Teropong di lantai 124 burj khalifa (Sumber : thedubaimall, 2014)
13
14
Di bagian atas menara Burj Khalifa terdapat ruang klub pribadi yang dibangun dari instalasi alumunium dan kaca pada ketinggian 512 meter. Berat alumunium setara dengan lima pesawat A380 dan total panjang baja stainles benteng 293 kali tinggi Menara Eiffel. Burj Khalifa bahkan memiliki teropong tertinggi di dunia yang berada di lantai 124 pada ketinggian 442 meter plus layar digital untuk melihat pemandangan kota Dubai. Lampu yang dibutuhkan Burj Khalifa setara dengan 360.000 bohlam yang masing-masingnya berdaya 100 Watt.
Di lantai dasar gedung yang sebelumnya akan dinamai Burj Dubai ini terdapat downtown, kota di lantai bawah. Di downtown, sahabat wisata muslim bisa berbelanja di supermarket terbesar di dunia, The Dubai Mall. Luasnya 1 juta meter persegi, kirakira setara dengan 50 kali kompleks perbelanjaan mewah Senayan City. Ada 1.200 toko di sini, termasuk 70 butik rumah mode internasional. Jadi, bila Anda meluangkan waktu satu menit saja untuk mengunjungi semua toko di sini, Anda baru selesai mampir di toko terakhir 20 jam kemudian. Jika ingin suasana pasar tradisional Arab, sahabat wisata muslim dapat keluar dari mal. Ada Souk al-Bahar yang memiliki 100 toko dan 22 restoran. Ada juga Gold Souk, pasar emas dengan 220 gerai.
4. Restoran dan Mall
Gambar 3.7. Restoran di lantai 122 burj khalifa dan Supermarket (Mall) (Sumber : Iliketowastemytime, 2013) 14
15
5. Taman dan 6 Air mancur.
Gambar 3.8 Taman dan Air mancur (Sumber : Iliketowastemytime, 2013)
3.1.3
Keunikan Hal-hal lain yang menarik dari gedung burj khalifa ini adalah : a. Untuk membangun gedung tertinggi Burj Khalifa, lebih dari 110.000 ton beton yang diperlukan bersama dengan 55.000 ton baja reber dan mengambil 22 juta jam kerja untuk menyelesaikan pembangunan gedung tertinggi di dunia. Pada puncak konstruksi, lebih dari 12.000 orang dari lebih dari 100 negara yang bekerja di situ guna mencapai penyelesaian pada Januari 2010. Kolaborasi internasional antara lebih dari 30 on-site kontraktor perusahaan dari negara-negara di seluruh dunia.
b. Nama menara diubah dari Burj Dubai ke Burj Khalifa pada menit terakhir untuk menghormati Sheik Khalifa bin Zayed al Nahyan, penguasa Abu Dhabi, dan pengakuan dari Abu Dhabi menyediakan dana bagi Dubai $ 10 miliar pada Desember 2009 untuk menyelamatkan pembangunan Burj Khalifa. 15
16
c. Burj Dubai memenuhi semua kriteria struktur tertinggi, tidak hanya berikut antena dan aksesoris, tapi juga tertinggi jika diukur bagunan utamanya maupun bagian tertinggi yang dihuni manusia sesuai penilaian CTBUH (Council on Tall Buildings and Urban Habitat). Meski total ketinggiannya lebih dari 800 meter, lantai tertinggi yang dihuni pada 636 meter. Sementara struktur beton yang menyangga setinggi 574,4 meter.
d. Desain arsitektur bangunan memadukan sejarah dan budaya islam. Bagian-bagian pada bangunan berbentuk bunga hymenocallis yang meruncing ke titik puncak ada bagian-bagian terpotong yang melingkari tinggi gedung. Jumlahnya sebanyak 27. Sungai-sungai & danau buatan di sekeliling Burj Khalifa mempertegas konsep desain kelopak bunga Hymenocallis.. Karena bunga tersebut hidup di atas air.
e. Burj Dubai juga dilengkapi elevator paling cepat di dunia yang bergerak dengan kecepatan hingga 16,7 meter perdetik atau 60 kilometer perjam. Bangunan dengan 2909 anak tangga dan paling banyak lantai sebanyak 160 yang terdiri dari perkantoran, apartemen mewah, restoran dan hotel
f. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, Burj Dubai dipasok 15 juta galon air atau setara dengan 20 kolam renang standar olimpiade. Sementara untuk fasilitas pendingin dibutuhkan proses yang setara dengan mencairkan 10.000 ton es setiap hari. Untuk penerangannya perlu lampu yang setara dengan 360.000 bohlam masing-masing 100 watt.
g. Memiliki 3 waktu sahur dan imsak berbeda. Dalam jadwal tersebut dijelaskan, jika penghuni lantai 1 sampai lantai 80 berbuka pada jam 19.00 waktu setempat, maka penguni lantai 81 sampai 150 berbuka 16
17
dua menit kemudian (19.02), disusul dengan penghuni lantai 151 sampai 160, yang berbuka tiga menit berikutnya (19.05).
3.2
Engineering Conections Teknik rekayasa konstruksi atau dikenal juga dengan sebutan Engineering
Conections adalah bagaimana cara insinyur dan desainer menggunakan penemuan bersejarah dan petunjuk dari dunia alam dengan
cara cerdik
untuk
mengembangkan bangunan baru dan mesin. Adapun pada bangunan pencakar langit Teknik rekayasa yang digunakan sebagai berikut : 1. Break Water Model struktur pemecah gelombang yang digunakan adalah Type Bulky Core Loc. Dilakukan simulasi terlebih dahulu untuk menentukan susunan break water. Pengujian dilakukan dengan kantung berisi ratusan liter air di jatuhkan secara vertikal ke sebuah kaca. Di atas kaca tersebut disusun Ban bekas sebagai pemodelan break water yang tujuannya menahan air mengenai kaca secara langsung. Hasilnya kaca tersebut tidak pecah, sebelumnya juga dilakukan pengujian yang sama tanpa ban bekas dan hasilnya kaca menjadi pecah.
Gambar 3.9 Proses Pengujian benda uji berupa susunan Ban bekas di atas kaca. Sumber : (Engineering Connections, 2013) 17
18
2. Revetmen (Perkuatan) Perkuatan lereng tepi laut atau biasa disebut juga dengan Revetment, disusun bertumpuk seperti berlembar-lembar kertas gunanya agar perkuatan tidak mudah lepas.
Gambar 3.10 revetment pada bagian tepi bangunan yang berdekatan dengan laut (Sumber : Engineering Connections, 2013)
3. Sambungan Baut Dubai memiliki suhu cuaca yang cukup ekstreme. Cuaca panas ini dapat menyebabkan baja pada struktur memuai,
sehingga mengakibatkan
pergeseran sambungan. Maka para insinyur menemukan solusi, dengan membuat sambungan baut dengan penahan ditengahnya yang berbentuk lingkaran sehingga
apabila mengalami pemuaian, sambungan tidak akan
bergeser.
18
Gambar 3.11. Model pemasangan sambungan baut (Sumber : Engineering Connections, 2013) 4. Pintu Putar otomatis Pada umumnya pintu putar dibuat untuk pintu masuk agar memudahkan orang-orang untuk masuk kedalam gedung. Umumnya pintu putar digunakan dengan cara mendorong salah satu bagian pintu kemudian pintu tersebut akan berputar. Namun pada gedung burj khalifa hal itu tidak perlu kita lakukan karena pintu putarnya akan secara otomatis berputar pada saat orang-orang melewatinya.
Gambar 3.12. Pintu Putar otomatis (Sumber : Engineering Connections, 2013)
20
3.3
Tahap Pengerjaan 1. Menara ini akan berdiri di atas pondasi frame-tebal 3,7 juta segitiga didukung oleh 192 tumpukan baja bulat atau dukungan silinder dengan diameter 1.5m dan kedalaman 50m (164 ft) di bawah tanah.
Gambar 3.13. Pondasi raksasa (sumber : academica.edu, 2014)
2. Tahan Gempa Kekuatan tinggi beton digunakan untuk membantu mencapai stabilitas pada struktur ultra-tinggi. Burj Khalifa dirancang untuk menahan gempa berukuran sampai dengan enam skala Richter. Ini juga memungkinkan akan terus stabil selama angin parah hingga 55m per detik.
20
21
Gambar 3.14 Pembuatan Tahan gempa (Sumber : academia.edu, 2014)
3. Satelit Untuk memastikan stabilitas struktural dari Burj Khalifa selama konstruksi, gerakan menara vertikal dan lateral dilacak dengan bantuan sistem penentuan posisi berbasis satelit global. Selama konstruksi, setiap perubahan dalam distribusi beban bangunan erat dimonitor secara real time melalui penggunaan lebih dari 700 sensor tertanam dalam strukturnya.
Gambar 3.15. Satelit Struktural (Sumber : academia.edu, 2014)
4. Persiapan Material Pembuatan Burj Khalifa pada dasarnya adalah pengulangan dari suatu jadwal produksi tiga hari yang melibatkan instalasi bala bantuan baja, menuang beton, dan sebagainya. Di sini, segmen baja telah berkumpul di area pementasan di tanah sebelum diangkat ke daerah memperbaiki di langit saat konstruksi berlangsung. 21
22
5. Pemasangan beton Pada hari kedua dari siklus konstruksi tiga hari, bentuk yang menciptakan struktur interior di lantai tertentu diatur ke posisi sementara pintu bukaan dan dukungan balok baja terpasang juga. Beton pada hari berikutnya akan dituangkan ke dalam bentuk dan kemudian, pada ke lantai berikutnya.
Gambar 3.16. Pemasangan beton (Sumber : academia.edu, 2014)
6. Pemasangan Hydraulic Jack Material yang digunakan dapat diangkat menggunakan bantuan Hydraulic Jack bahkan sebelum lantai tertentu selesai, seperti bekisting dan pipa.
22
23
Gambar 3.17 Pemasangan Hydraulic Jack (Sumber : academia.edu, 2014) 7. Insttal Tower Crane Di lantai paling atas Burj Khalifa, tiga crane tower raksasa telah dipasang untuk mengangkat sejumlah besar bahan bangunan dengan cepat.
Gambar 3.18. Pemasangan Crane pada puncak burj khalifa (Sumber : academia.edu, 2014)
8. Placingboom Empat mesin yang telah didirikan untuk menempatkan beton, atau menyalurkan beton yang akan dicor di lokasi pembangunan Menara Burj 23
24
sehingga beton yang dapat dicampur dan dicor diangkut dengan cepat dan efisien.
Gambar 3.19 Placingboom (Sumber : academia.edu, 2014) 9. Pompa concrete pump Tiga pompa tekanan tinggi di lokasi Burj Khalifa untuk mengangkut beton sampai kepada pekerja konstruksi. Tantangannya adalah untuk mengirim beton kekuatan tinggi sampai dengan ketinggian 570m tanpa kehilangan daya tahan dasar atau konsistensi.
Gambar 3.21 Threepumps (Sumber : academia.edu, 2014) 10. Hoist Titanic 24
25
Pekerjaan berat lainnya adalah hoist titanic, yang mengangkat bahanbahan berat dan pekerja konstruksi. Sebanyak 14 kerekan dengan kecepatan tinggi terus-menerus perjalanan naik dan turun menara
Gambar 3.22 Hoist Titanic (Sumber : academia.edu, 2014) 11. Spire Structure Untuk memastikan Burj Khalifa adalah yang tertinggi di planet ini, menara ini atasnya dengan struktur spiral yang memanjang dari tanda 700 meter. Untuk mendapatkan itu dibuat blok untuk dasar spiral di dalam gedung. Kemudian, pipa puncak menara diangkat oleh jack hidrolik dengan bantuan kabel baja.
25
26
Gambar 3.23. Spire Structure (Sumber : academia.edu, 2014)
12. Shelter Burj Khalifa dirancang dengan empat tempat penampungan pengungsian setiap 30 lantai dalam keadaan darurat seperti kebakaran atau serangan teroris. Juga, di samping 54 lift kecepatan tinggi, lift darurat terpisah tengah dipasang dengan cepat dan aman mengevakuasi penghuni terletak pada tingkat lebih tinggi.
26
27
Gambar 3.24. Shelters (Sumber : academia.edu, 2014)
3.4
Teknologi Konstruksi 1. Pondasi Sistem struktur utama Burj Khalifa adalah beton bertulang. Lebih dari 45.000 m
3
(58.900 cu yd) dari beton, beratnya lebih dari 110.000 ton
(120.000 ST ; 110.000 LT ) digunakan untuk membangun pondasi beton dan baja, yang memiliki 192 tiang, dengan
tiang masing-masing
berdiameter 1,5 meter x 43 meter panjangnya terkubur lebih dari 50 m (164 kaki)
dalam.
Konstruksi
Burj
Khalifa digunakan 330.000 m 3 (431.600 cu yd) dari
beton dan 55.000 ton baja, dan seluruh konstruksi mengambil 22 juta jam kerja, kepadatan tinggi , beton permeabilitas rendah digunakan dalam dasar-dasar konstruksi Burj Khalifa. Sebuah sistem proteksi katodik di bawah tanah
digunakan untuk
meminimalkan efek yang merugikan dari bahan kimia korosif dalam air tanah setempat. Pada bulan Mei 2008 beton dipompa keatas konstruksi 27
28
ke ketinggian 606 m (1988 ft) sampai lantai 156 sehingga mencetak rekor dunia,. Struktur yang tersisa di atas dibangun dari baja ringan.
Gambar 3.25 Proteksi katodik (Sumber : academia.edu, 2014)
2. Mobility Berasal dari ide OTIS. Seorang perancang sistem lift mekanis. Menggunakan tangga bersistem berhenti otomatis saat darurat Sistem pengereman bersifat mechanic autovished
3. Material 132.000 meter persegi dinding tirai façade dari Burj Khalifa terbuat dari aluminium, silikon,
dan
kaca.
Ini
terdiri
lebih dari 24.000 panel
yang dirancang khusus untuk menghemat energi. Kinerja tinggi kaca reflektif mereka sangat mengurangi transmisi panas, yang merupakan fitur penting dalam panas yang ekstrim dari Dubai.
28
29
Gambar 3.25 alumunium, silikon dan kaca (Sumber : academia.edu, 2014)
4. Heat Teknik peredam hawa panas dan sinar infra red menggunakan induksi hawa dingin pada kaca untuk meredam panas pada kaca luar. Dan menggunakan lapisan perak yang tembus pandang sehingga sinar infra red tidak dapat masuk ke dalam ruangan. 5. Teknik Pemompaan Membutuhkan 360hp untuk memompakan adonan beton ke bagian atas dari mesin concrete pump. Membutuhkan 40 menit untuk adonan sampai ke atas tempat pengecoran dilakukan yaitu lantai 455 Lantai yang bisa ditempati adalah sampai lantai 160 lantai dengan ketinggian 621,3 meter sedangkan 600 hampir siap dengan kecepatan pengerjaan 3 hari/lantai. 6. Pemilihan Sharped Structure Bentuk dari bangunan sangat mempengaruhi sway berdasarkan terpaan angin pada bangunan. Susunan rangka bangunan juga dapat membantu bagunan menahan sway yang terjadi. Pemilihan Bentuk tapak daripada Burj El Khalifa seperti bunga bila dilihat dari atas berfungsi mendesipasi terpaan angin turbulensi.
29
30
7. Pondasi tahan Gempa Konsep anti gempa pada bangunan TAIPEI 1901 diterapkan pada bagian struktur . Struktur tanah DUBAI adalah tanah berpasir yang lunak dan runtuh bila terjadi pengeboran. Pengeboran dilakukan dengan cara mengisi lubang bor dengan cairan "heavy liquid" pada saat pengeboran dilakukan ini membuat dinding tanah lubang bor tidak mengalami runtuh. Setelah bor selesai dilakukan maka pengecoran bor hole dapat dilakukan. Burj Khalifa menggunakan pondasi bore pile pada banyak titik untuk menopang 500.000 ton 8. Evacuation Refudge Room Terdapat refuge room setiap 30 lantai yang berfungsi sebagai bunker. Refuge room terbuat dari material kuat yang tahan api serta sistem exhaust yang memungkinkan ruangan bebas dari asap dan memompakan udara yang segar ke dalamnya. Akses ke refudge room terdapat kipas yang dapat menyala jika alarm kebakaran mendeteksi adanya kepulan asap. Kipas ini berfungsi untuk menghilangkan asap yang menghalangi pandagan, sehingga orang2 dapat melihat dengan jelas langkahnya menuju refudge room.
30
31
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan Berdasarkan penulisan makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut: 1. Burj Khalifa mempunyai tinggi 828 m, dengan rekor sebagai gedung tertinggi di dunia pada tahun 2010 dengan jumlah lantai 160 lantai. 2. Pondasi burj khalifa adalah pondasi raksasa menggunakan frame-tebal 3,7 juta segitiga didukung oleh 192 tumpukan baja bulat atau dukungan silinder dengan diameter 1.5m dan kedalaman 50m (164 ft) di bawah tanah. 3. Konsep gedung burj khalifa terinspirasi dari bentuk bunga Hymenocallis dengan konsep struktural “buttressed core” 4. Burj yang berdiri lebih dari 828m tinggi (2716 ft) dan memiliki lebih dari 162 lantai ditempati, dapat dilihat dari 60 mil jauhnya. 5. Bagian atas bangunan fitur dek observasi publik dan toko. Masjid tertinggi di dunia dan kolam renang terletak di lantai 158 dan ke-76. 6. Puncak menara lonjong terbuat dari beton bertulang, baja, stainless steel dan kaca. 7. Bangunan ini berisi lebih dari 1.000 apartemen dan 49 lantai ruang kantor, dilayani oleh 57 lift. Ada total empat kolam renang dan sebuah perpustakaan pribadi. 8. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun Bangunan burj khalifa mengalami peningkatan dari biaya awal yang direncanakan sekitar 75 % akibat krisis ekonomi global. 9. Keterlambatan terjadi akibat beberapa kendala seperti perubahan rancangan juga perubahan desain interior sehingga memerlukan waktu lagi
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Alberazaq, A., Kim, K.J., and Kim, JH. 2008. Brief on the Construction Planning of the Burj Dubai Project. Presented at CTBUH 8th World Congress, Dubai, March 3- 5, 2008.
Analysis of the Burj Khalifa Tower Project.UK Essays. http://www.ukessays.com /essays/economics/analysis-of-the-burj-khalifa-tower-project-economicsessay .php Bianchi, Stefania; Andrew Critchlow (2010-01-04). 2010. "World's Tallest Skyscraper Opens in Dubai". The Wall Street Journal. Dow Jones & Company, Inc. Capaian 4 Januari 2010. Anon., 2013. WaLattest Tower The Burj Kahlifa. [Online] http://www.fansshare.com/gallery/photos/13741252/worldstallesttowerthe burjkhalifa-af/ . [Accessed 27 Februari 2016].
Banjari, U. A., 2013. Mahakarya Arsitek Adrian Smith Burj. [Online] Available at: http://umamalbanjari.blogspot.co.id/2013/04/2-mahakaryaarsitek-adrian-smith-burj.html. [Accessed 27 Februari 2016]. Panzer, A., 2010. Burj Al Dubai Pencakar Langit Baru. [Online] Available at: http://achtungpanzer.blogspot.co.id/2010/01/burj-al-dubaipencakar-langit-baru.html. [Accessed 27 Februari 2016].
William, 2012. Perencanaan Struktur. [Online] Available at: http://www.perencanaanstruktur.com/2012/07/william-f.html [Accessed 27 Februari 2016].
32