PANDUAN PELAYANAN RSAM
SEKRETARIAT AKREDITASI
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM) 2016
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
2
Daftar isi
hal
Sambutan Direktur RSAM 1. APK Akses Pelayanan Dan Kontinuitas Pelayanan 2. HPK Hak Pasien Dan Keluarga 3. AP Assesment Pasien 4. PP Pelayanan Pasien 5. PAB Pelayanan Anestesi dan Bedah 6. MPO Manajemen Pelayanan Obat 7. PPK Pendidikan Pasien Dan Keluarga
5 5
16
24 38 40
43
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
48
3
49
8. PMKP Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien 9. PPI
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
58
10. TKP Tata Kelola Kepemimpinan dan Staf 11. MFK Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan 12. KPS Kualifikasi Dan Pendidikan Staf 13. MKI Manajemen Komunikasi Dan Informasi 14. SKP Sasaran 71 Keselamatan Pasien 15. MDGs Unggul – Islami - Berkemajuan
60
62 69 70
83
Millenium Development Goals
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
5
KATA SAMBUTAN DIREKTUR RS AISYIYAH MUNTILAN Assalaamualaikum Wr.Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Puji syukur kehadirat Allah SWT hanya atas ridho dan perkenan-Nya pada hari yang berbahagia ini kami dapat menghantarkan “Buku Saku Panduan Pelayanan RSAM”. Buku Saku ini memuat uraian tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang terakreditasi secara internasional, meliputi Standar Pelayanan yang Berfokus pada Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah dengan Sasaran Millenium Development Goals (MDG’s). Informasi tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang diberikan dalam buku ini diharapkan dapat menjadi acuan praktis dalam penerapannya oleh seluruh pegawai dan peserta didik di RS Aisyiyah Muntilan. Buku saku ini sewaktuwaktu perlu ditinjau kembali untuk
Unggul – Islami - Berkemajuan
disempurnakan sesuai dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dan memberikan kontribusinya dalam penyusunan Buku Saku ini. Akhirnya semoga Buku Saku ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Muntilan , Januari 2017
dr. Moh Was’an, Sp.S(K), QIA. Direktur RSAM
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
7
APK Akses Pelayanan Dan Kontinuitas Pelayanan N O. 1.
PERTANYAA JAWABAN N Bagaimana 1. Skrining dilakukan pada Prosedur kontak pertama di dalam Skrining di atau di luar RS untuk IGD? menetapkan apakah pasien dapat dilayani oleh RS 2. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya SPO Skrining Pasien Unggul – Islami - Berkemajuan
2.
Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat inap dan rawat jalan?
SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan SPO Penahanan Pasien untuk diobservasi
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
9
3.
Bagaimana prosedur triase?
Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti untuk memperioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya menggunakan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat/ General Emergency Life Support ( GELS ), Dirjen Bina Pelayanan Medik. Depkes RI 2006. Pembagian pasien tersebut adalah: 1. Prioritas I (label merah); Emergency Pasien gawat darurat; mengancam nyawa/fungsi vital; penanganan dan pemindahan bersifat segera, antara lain: syok oleh berbagai kausa, gangguan pernapasan, perdarahan eksternal massif, gangguan jantung yang mengancam, problem kejiwaan yang
Unggul – Islami - Berkemajuan
serius 2. Prioritas II (label kuning ); urgent Pasien dengan kondisi darurat yang perlu evaluasi secara menyeluruh dan ditangani oleh dokter untuk stabilisasi, diagnose dan terapi dafinitif, potensial mengancam jiwa/ fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat. Antara lain: pasien dengan resiko syok, fraktur multiple, fraktur femur / pelvis, luka bakar luas, gangguan kesadaran / trauma kepala, pasien dengan status yang tidak jelas. 3. Prioritas III (label hijau) ; Non Emergency Pasien gawat darurat semu (false emergency) RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
11
yang tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan segera. 4. Prioritas IV ( label hitam ) ; Death Pasien datang dalam keadaan sudah meninggal
Unggul – Islami - Berkemajuan
4 .
Bagaimana RS mengidentifi kasi hambatan di populasinya dalam memberikan pelayanan?
RS mengidentifikasi hambatan dipopulasinya dengan membuat kajian data cakupan antara lain area cakupan, etnis dan agama. Selain itu juga dikaji faktor biologis dan psikososialnya. Untuk mengatasi hambatan/ kendala keterbatasan fisik dalam populasinya, Rumah Sakit memiliki prosedur penanganan bagi mereka dengan keterbatasan fisik
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
13
5 .
Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di rumah sakit? TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT PASIEN
Derajat 0 Derajat 0,5 (orang tua/ Delirium ) Derajat 1
PETUGAS KETERAMP PENDAMP ILAN YANG ING DIBUTUHK AN Petugas Bantuan keamana hidup n dasar Petugas keamana n Perawat/ petugas berpenga laman (sesuai dengan kebutuha n pasien)
PERAL ATAN UTAMA
Bantuan hidup dasar
Bantuan hidup dasar, pelatihan tabung gas, pemberian obatobatan, Unggul – Islami - Berkemajuan
Oksige n, suctio n, tiang infuse portab le, pompa
kenal akan tanda deteriorasi , keterampil an, trakeosto mi dan suction
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
infus denga n batera i, oksim etri denyut
15
PASIEN
PETUGAS PENDAM PING
KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN
DERAJAT 0
Petugas ambulan
Bantuan hidup dasar (BHD )
DERAJAT 0,5 (ORANG TUA / DELIRIU M)
Petugas ambulan dan paramed is
Bantuan hidup dasar (BHD )
Unggul – Islami - Berkemajuan
PERALA TAN UTAMA DAN JENIS KENDA RAAN Kendar aan high depend ency service ( HDS ) / ambula n Kendar aan HDS/ ambula n
DERAJAT 1
Petugas ambulan dan perawat
Bantuan hidup dasar, pemberian oksigen, pemberian obat-obatan, kenal tanda deriorisasi, keterampilan perawatan, trakeostomi dan suction
Kendar aan HDS/ ambula n, oksigen , suction , tiang infuse portabl e, infuse pump dengan baterai, oksime tri
DERAJAT 2
Dokter, Perawat dan Petugas ambulan
Semua ketrampilan di atas, ditambah : penggunaan alat pernapasan, bantuan
Ambul an Semu a perala tan di atas, ditam
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
17
hidup lanjut, penggunaan kantong pernapasan ( bag-valve mask ), penggunaan defibrillator, penggunaan monitor intensif
Unggul – Islami - Berkemajuan
bah: monit or EKG dan tekan an darah dan defibri llator bila diperl ukan
Derajat 3
Dokter, Perawat dan Petugas ambulan
•
Dokter: Minimal 6 bulan pengalaman mengenai perawatan pasien intensif dan bekerja di ICU
• Keterampila n bantuan hidup dasar dan lanjut • Keterampil an menangani permasala han jalan napas dan pernapasa n, minimal level ST 3 atau sederajat RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
Ambulan lengkap/ AGD 118. monitor ICU Portabel yang lengkap, ventilator dan peralatan transfer yang memenuh i standart minimal
19
Harus mengikuti pelatihan untuk transfer
pasien dengan sakit berat / kritis Perawat:
Minimal 2 tahun di ICU
• Keterampil an bantuan hidup dasar dan lanjut • Harus mengikuti pelatihan Unggul – Islami - Berkemajuan
untuk transfer pasien dengan sakit berat / kritis
6 .
Bagaimana prosedur pemulangan pasien?
Perencanaan pemulanga bagi pasien dibuat 1x2 jam setelah pasie diterima sebagai pasie rawat inap
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
21
HPK Hak Pasien Dan Keluarga Rumah Sakit bertanggung jawab untuk melindungi dan mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu: a. Informasi Tata Tertib dan peraturan RS b. Informasi tentang hak dan kewajiban pasien c. Layanan manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi d. Layanan kesehatan bermutu sesuai standart e. Layanan efektif dan efisien, tanpa kerugian fisik dan materi f. Pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapat g. Memilih dokter dan kelas sesuai peraturan yang berlaku di rumah sakit h. Konsultasi kepada dokter didalam maupun di luar rumah sakit. i. Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit Unggul – Islami - Berkemajuan
j.
k. l. m. n. o. p. q. r.
Informasi diagnosis dan cara tindakan, tujuan tindakan, alternatif tindakan, dan prognosis serta perkiraan biaya Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis Menjalankan ibadah selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya Memperoleh keamanan dan keselamatan Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku rumah sakitterhadap dirinya Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai Menggugat dan/ atau menuntut rumah sakit perdata maupun pidana Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standart pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, dan RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
23
diberikan oleh petugas dengan kompetisi yang sesuai. Dalam pemberian informasi dan edukasi ini dikoordinasi oleh Panitia PKRS
PROSEDUR INFORMED CONCENT Persetujuan Tindakan Kedokteran (acuan: PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290/MENKES/PER/III/2008 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN ) 1. Pernyataan persetujuan (informed consent) dari pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien Lihat SPO Pemberian Informed Consent 2. Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi 3. Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan Unggul – Islami - Berkemajuan
atau keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup tentang halhal yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari dokter Penanggung jawab Pasien ( DPJP ) Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi adalah: a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun dan telah menikah. b. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan ( informed consent ) atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut: 1) Ayah/ibu kandung 2) Saudara-saudara kandung c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan (informed RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
25
consent) atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut: 1) Ayah/ ibu adopsi 2) Saudara-saudara kandung 3) Induk semang d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan ( informed consent) atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut: 1) Ayah/ ibu kandung 2) Wali yang sah 3) Saudara-saudara kandung e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan ( curatelle ) persetujuan atau Penolakan Tindakan Medis diberikan menurut hak berikut: 1) Wali 2) Pengampu f. Bagi pasien yang tidak sadar, informasi dan persetjuan atau penolakan tindakan diberikan oleh Unggul – Islami - Berkemajuan
mereka menurut urutan berikut sampai pasien sadar: 1) Suami/istri 2) Ayah ibu kandung 3) Anak kandung 4) Saudara kandung g. Bagi pasien dewasa yang telah menikah/ orang tua, persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut: 1) Suami/ istri 2) Ayah/ ibu kandung 3) Anak-anak kandung 4) Saudara-saudara kandung Informed consent menginformasikan tentang : diagnosis ( Diagnosa kerja dan Diagnosa banding ), dasar diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan risiko, komplikasi, prognosis, alternatif dan risiko
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
27
PELAYANAN ROHANI Pelayanan Bina Rohani terdiri dari pelayanan Bina Rohani rutin dan atas permintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan Bina Rohani akan mengisi formulir permintaan pelayanan Bina Rohani. Kemudian perawat akan menghubung petugas terkait sesuai daftar yang ada. Lihat SPO Pelayanan Bimbingan Rohani Islam SPO Pelayanan Rohani Bagi Pasien Non Muslim
PRIVASI PASIEN Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan tirai SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien
Unggul – Islami - Berkemajuan
PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK 1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri atas: pelecehan seksual, pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien yang dilakukan oleh penunggu/ pengunjung pasien maupun petugas 2. Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti pengekangan) sesuai standart medis dan etika rumah sakit yang berlaku 3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut. 4. Setiap pasien/ pengunjung/ karyawan yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu visitor/ pengunjung atau name tag karyawan.
SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik pada Pasien/Pengunjung SPO Permintaan Perlindungan Kekerasa Fisik Pada pasien RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
29
PERLINDUNGAN BARANG PASIEN Lihat SPO Perlindungan Harta Benda
HAK DNR Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi. Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di Rekam medis pasien dan di formulir Do Not Rasuscitate ( DNR ). Formulir DNRharus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus di catat di rekam medis pasien dan formulir DNR. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam aspek perawatan pasien. SPO Do Not Attempt Resucitation (DNR) Unggul – Islami - Berkemajuan
AP Assesment Pasien 1. Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di rumah sakit? Jawab: Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST ( Malnutrition Universal Screening Tool ) untuk mengidentifikasi dan menatalaksana pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atau obesitas Kelima langkah sebagai berikut:
MUST
adalah
Langkah 1: hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien dengan menggunakan kurva di bawah ini dan berikanlah skor. RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
31
Langkah 2: nilai prosentase kehilangan berat badan yang tak direncanakan menggunakan tabel di bawah ini, dan berikanlah skor:
Langkah 3: nilai adanya efek/ pengaruh akut dari penyakit yang diderita pasien, dan berikan skor ( rentang antara 0 – 2 ). Sebagai contoh, jika pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat sedikit/ tidak terdapat asupan makanan ≥ 5 hari, diberikan skor 2 Unggul – Islami - Berkemajuan
Langkah 4: tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3 untuk menilai adanya risiko malnutrisi I. Skor 0 = risiko rendah II. Skor 1 = risiko sedang III. Skor ≥ 2 = risiko tinggi Langkah 5: gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi keperawatan berikut ini: Risiko rendah Perawatan rutin: ulangi skrining pada pasien di rumah sakit ( tiap minggu ), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat umum dengan usia > 75 tahun ( tiap tahun) Risiko sedang Observasi: o Catat asupan makanan selama 3 hari o Jika asupan adekuat, ulangi skrining: pasien di rumah sakit ( tiap minggu ), pada pasien RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
33
o
o o o
rawat jalan ( tiap bulan), masyarakat umum ( tiap 2-3 tahun ) Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan peningkatan asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi secara teratur
Risiko tinggi Tatalaksana: Rujuk ke ahli gizi Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi Pantau dan kaji ulang pemberian nutrisi: pada pasien di rumah sakit ( tiap minggu ), pada pasien rawat jalan ( tiap bulan ), masyarakat umum ( tiap bulan ) Untuk semua kategori: a) Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam pemilihan jenis makanan b) Catat kategori risiko malnutrisi c) Catat kebutuhan akan diet khusus dan ikuti kebijakan setempat Unggul – Islami - Berkemajuan
Asesmen Pada anak Menggunakan
Tabel
WHO 2005
2. Bagaimana Prosedur Pengkajian Nyeri Di Rumah Sakit? Jawab : Pengkajian Rasa Nyeri Menggunakan 1. Neonatal Infants Pain Scale (NIPS) Untuk Usia < 1 Tahun, 2. FLACCS Untuk Usia 1-3 Tahun, 3. Wong Baker Faces Rating Scale untuk usia > 3 tahun dan RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
35
4. Numeric Scale untuk dewasa. 5. Comfort Scale digunakan pada pasien bayi, anak, dan dewasa di ruang rawat intensif/ kamar operasi/ ruang rawat inap yang tidak dapat dinilai menggunakan Numeric Rating Scale Wong-Baker FACES Pain Sale
Unggul – Islami - Berkemajuan
NEONATAL INFANTS PAIN SCALE ( NIPS ) PARAMETER Ekspresi wajah Menangis Pola bernapas Lengan Kaki Keadaan rangsangan
FINDING Santai Meringis Tidak menangis Merengek Menangis kuat Santai Perubahan pola bernapas Santai Fleksi/ Extensi Santai Fleksi/ Estensi Tertidur/ bangun Rewel
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
POINT S 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 1 0 1
37
Pada bayi premature, ditambahkan dua parameter lagi yaitu heart rate dan saturasi oksigen
Heart rate
Saturasi oksigen
10% dari baseline
0
11-20% baseline >20% dari baseline Tidak diperlukan oksigen tambahan Penambahan oksigen diperlukan
1 2 0 1
Skor 0 : Tidak nyeri 1-2 : Nyeri ringan 34 : Nyeri sedang >4: Nyeri hebat
Unggul – Islami - Berkemajuan
FALCCS KATEGO RI
PARAMETER O Tidak ada ekspres i tertent u atau terseny um
1 Sesekali meringis atau mengerut kan kening
KAKI
Normal posisi atau santai
Tidak nyaman, gelisah, tegang
ACTIVITA S
Berbari ng tenang, posisi normal, bergera
Menggeli at, mengges er maju mundur, tegang
WAJAH
2 Sering untuk cemb erut konstan, rahang, ditarik, tidak tertarik bergetar dagu Menend ang, atau kaki disusun Melengk ung, kaku
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
39
MENANGI S
CONSOL ABILITAS
Skor 0 1-3 4-6 7-10
k mudah Tidak ada teriaka n (terjaga atau tertidur ) Konten, santai
: Tidak : Nyeri : Nyeri : Nyeri
Erangan atau rengekan, keluhan sesekali
Menangi s terus, teriakan atau isak tangis, sering keluhan
Diyakinka n oleh menyentu h sesekali, memeluk
Sulit untuk konsol atau kenyam anan atau sedang berbicar a, distracta ble
nyeri ringan sedang hebat
Unggul – Islami - Berkemajuan
WONG BAKER FACES RATING SCALE DAN NUMERIC SCALE
KATEG ORI KEWASP ADAAN
KETENA NGAN DISTRES
COMFORT SCALE SKOR 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3.
Tidur pulas/ nyenyak Tidur kurang nyenyak Gelisah Sadar sepenuhnya dan waspada Hiper alert Tenang Agak cemas Cemas
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
41
S
4. Sangat cemas 5. panic
PERNAP ASAN
1. Tidak ada respirasi spontan dan tidak ada batuk 2. Respirasi spontan dengan sedikit/ tidak ada respon terhadap ventilasi 3. Kadang-kadang batuk atau terdapat tahanan terhadap ventilasi 4. Sering batuk, terdapat tahann/ perlawanan terhadap ventilator 5. Melawan secara aktif terhadap ventilator, batuk terus menerus/ tersedak 1. Bernapas dengan tenang 2. Terisak-isak 3. Meraung 4. Menangis 5. Berteriak 1. Tidak ada pergerakan 2. Kadang-kadang bergerak perlahan 3. Sering bergerak perlahan 4. Pergerakan aktif/ gelisah
MENAN GIS
PERGER AKAN
Unggul – Islami - Berkemajuan
5. Pergerakan aktif termasuk badan dan kepala TONUS ATAS
TEGANG AN WAJAH
TEKANA N DARAH BASAL
1. Otot rileks sepenuhnya, tidak ada tonus otot 2. Penurunan tonus otot 3. Tonus otot normal 4. Peningkatan tonus otot dan fleksi jari tangan dan kaki 5. Kekakuan otot ekstrim dan fleksi jari tangan dan kaki 1. Otot wajah relaks sepenuhnya 2. Tonus otot wajah normal, tidak terlihat tegangan otot wajah yang nyata 3. Tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata 4. Tegangan hampir seluruh otot wajah 5. Seluruh otot wajah tegang, meringis 1. Tekanan darah di bawah batas normal 2. Tekanan darah berada di atas normal secara konsisten
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
43
DENYUT JANTUN G BASAL
3. Peningkatan tekanan darah sesekali ≥15% diatas batas normal ( 1-3 kali dalam observasi selama dua menit ) 4. Seringnya peningkatan tekanan darah ≥15% diatas batas normal ( >3 kali dalam observasi selama dua menit ) 5. Peningkatan tekanan darah terus-menerus ≥15% 1. Denyut jantung di bawah batas normal 2. Denyut jantung berada di batas normal secara konsisten 3. Peningkatan denyut jantung sesekali ≥15% diatas batas normal ( 1-3 kali dalam observasi selama dua menit ) 4. Seringnya peningkatan denyut jantung ≥15% diatas batas normal ( >3 kali dalam observasi selama dua menit )
Unggul – Islami - Berkemajuan
5. Peningkatan denyut jantung terus-menerus ≥15% TOTAL SKOR 3. Kapan assessment awal harus diselesaikan? Jawab: Assessment medis dan keperawatan awal diselesaikan dalam waktu 1x24 jam setelah pasien masuk sebagai pasien rawat inap Ingat …. Setiap hasil assessment dan smua dokumen harus di sertai Nama, tandatangan, dan waktu
PP Pelayanan Pasien N O
PERTANYA AN
JAWABAN
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
45
1.
2.
Apa saja yang termasuk pasien dan pelayanan berisiko tinggi di RS?
1. Pasien keadaan darurat 2. Pasien menggunakan layanan resusitasi 3. Pasien dengan pemberian darah dan produk darah 4. Pasien yang menggunakan alat bantu kehidupan 5. Pasien yang menderita pennyakit menular dan penurunan kekebalan tubuh (immunesuppressed) 6. Pasien yang menggunakan alat pengekang ( restraint ) 7. Pasien lanjut usia, orang dengan keterbatasan, anak-anak, dan populasi yang berisiko disiksa 8. Pasien yang mendapat kemoterapi/ terapi risiko tinggi Bagaiman Makanan disiapkan dan a prosedur disimpan dengan cara penyimpa mngurangi risiko kontaminasi Unggul – Islami - Berkemajuan
3.
4.
nan, penyajian, dan pendistrib usian makanan pada pasien? Bagaiman a prosedur penangan an pasienpasien dalam tahap terminal? Bagaiman a prosedur penangan an pasien restraint?
dan pembusukan Makanan didistribusi secara tepat waktu dan memenuhi permintaan SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistribusian Makanan Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik pada akhir kehidupan dengan menyediakan pelayanan bimbingan rohani bagi pasien tahap terminal. SOP Pelayanan Pasien Terminal Restrain adalah suatu metode / cara pembatasan/ restriksi yang disengaja terhadap gerakan / perilaku seseorang Jenis-jenis : 1. Pembatasan fisik
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
47
2. Pembatasan mekanis 3. Pembatasan kimia SPO Penggunaan Restraint
PAB Pelayanan Anestesi dan Bedah Tiga komponen penting dalam prosedur pre operatif: 1. Proses verifikasi 2. Menandai lokasi yang akan dioperasi 3. Time out Kebijakan Penandaan Lokasi Pembedahan : 1. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien adalah Operator/ dokter DPJP 2. Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi tersebut 3. Penandaan pada titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien dipindahkan ke ruang di mana operasi akan dilakukan. Pasien ikut Unggul – Islami - Berkemajuan
dilibatkan, terjaga dan sadar; sebaiknya dilakukan sebelum pemberian obat pre-medikasi. 4. Tanda berupa tanda contreng(√)di titik yang akan dioperasi. 5. Tanda itu harus dibuat dengan spidol Skin Marker dengan tinta warna Ungu 6. Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan perkutan, atau penyisipan instrument harus ditandai. 7. Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekkan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya sinar-X, scan, pencitraan elektronik atatu hasil test lainnya harus dipastikan dengan catatan medis pasien dan gelang identitas pasien. 8. Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi ( laterality ), struktur multiple (jari tangan, jari kaki, lesi ) atau multiple level (tulang belakang )
DERAJAT SEDASI RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
49
Re sp on
Jal an na pa s Ve ntil
Sedasi ringan / minim al Anxiol ysis Respo n norma l terhad ap stimul us herbal
Sedasi sedang (pasien sadar)
Seda si berat/ dala m
Aneste si umum
Merespo n terhada p stimulus sentuha n
Meres pon setel ah diberi kan stimu lus berul ang/ stimu lus nyeri Mung kin perlu interv ensi Dapa t
Tidak sadar, meski pun denga n stimul us nyeri
Tidak terpen garuh
Tidak perlu, interven si
Tidak terpen
adekuat
Sering meme rlukan interv ensi Sering tidak
Unggul – Islami - Berkemajuan
asi sp ont an Fu ng si kar dio va sku lar
garuh
Tidak terpen garuh
Biasany a dapat dipertah ankan dengan baik
tidak adek uat
adeku at
Biasa nya dapat dipert ahan kan deng an baik
Dapat tergan ggu
Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan: a. Kasus organ tunggal ( misalnya operasi jantung, operasi Caesar ) b. Kasus intervensi seperti kateter jantung c. Kasus yang melibatkan gigi d. Prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan atau menyebabkan tato permanen RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
51
Dalam kasus-kasus di mana tidak dilakukan pnandaan, alasan harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan. Untuk pasien dengan warna kulit gelap, boleh digunakan warna selain hitam atau biru gelap ( biru tua ) agar penandaan jelas terlihat, misalnya warna merah. Pada kasus-kasus seperti operasi spinal, dapat dilakukan proses dua tahap yang meliputi: penandaan, preoperative, per level spinal ( yang dioperasi) dan interspace spesifik intraoperatif menggunakan radiographic marking. TIME OUT Proses time out ini merupakan standart operasi yang meliputi pembacaan dan pengisian formulir sign in yang dilakukan sebelum pasien di anestesi di holding area time out yang dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum incisi pasien operasi dan Unggul – Islami - Berkemajuan
sign out setelah operasi selesai ( dapat dilakuakan di recovery room ).
Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi, perawat
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
53
Unggul – Islami - Berkemajuan
MPO Manajemen Pelayanan Obat Obat-obat yang termasuk dalam alert medication:
hight
1. Elektrolit pekat: KCl, MgSO4, Natrium bikarbonatum Bikarbont, NACl 0,3% 2. LASA ( Look Alike Sound Alike ) yaitu Obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip. Pengelolaan Obat Hight Alert :
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
55
1. Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan diberi penandaan yang jelas berupa stiker yang berwarna merah bertuliskan “ Hight Alert “ 2. NaCl 0,3% dan KCl tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di Unit Perawatan Khusus 3. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang. 4. Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan “ Hight Alert “ dan khusus untuk elektrolit pekat, harus ditempelkan stiker bertuliskan “ Elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum diberikan ”
Unggul – Islami - Berkemajuan
PPK Pendidikan Pasien Dan Keluarga Pemberi Informasi Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga oleh petugas yang berkompeten dan dikoordinasi oleh Panitia PKRS. Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga bisa menerima dan memahami edukasi yang diberikan. SPO Pemberian Informasi atau Edukasi Bukti edukasi 1. Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien atau keluarga 2. Ada pemberian edukasi berupa formulir pemberian edukasi yang ditandatangani oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
57
Unggul – Islami - Berkemajuan
PMKP Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien IKP (Insiden Keselamatan Pasien) 1. Insiden meliputi Kejadian Yang Tidak Diharapkan ( KTD ), Kejadian Nyaris Cidera ( KNC ), Kejadian Tidak Cidera ( KTC ), Kejadian Potensi Cidera (KPC), dan Kejadian Sentinel 2. Kejadian Tidak Diharapkan, yang disebut dengan KTD adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien 3. Kejadian Nyaris Cidera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien 4. Kejadian Tidak Cidera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cidera RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
59
5. Kondisi Potensial Cidera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden 6. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah. 7. Kejadian sentinel: Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah atau kondisi yang mendasari penyakitnya. Contoh: bunuh diri Kehilangan fungsi utama ( major ) secara permanen yang tidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya Unggul – Islami - Berkemajuan
Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan orang tuanya
8. Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 2 x 24 jam
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
61
GRADING Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya. Dampak (Consequences): Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yangdialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal ( tabel 1). Probabilitas / Frekuensi / Likelihood: Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi Unggul – Islami - Berkemajuan
risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi (tabel 2).
LEV EL 1
2
3
4
DESK RIPSI Insigni ficant
DAMPAK CONTOH DISKRIPSI
Tidak ada cedera
Cederaringan Dapat diatasi dengan pertolongan pertama, Cederasedang Berkurangnya fungsi Moder motorik/sensorik/ psikologis ate atau intelektual secara reversibel dan tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya Setiap kasus yang memperpanjang perawatan Cederaluas / berat Major Kehilangan fungsi utama Minor
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
63
Catha stropi c
5
permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual)/ irreversibel, tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya Tabel 1
PROBABILITAS LEV
FREKUEN
KEJADIAN AKTUAL
EL 1
SI Sangat
Dapat terjadi dalam
2
Jarang Jarang
lebih dari 5 tahun Dapat terjadi dalam 2
3
Mungkin
– 5 tahun Dapat terjadi tiap 1 –
4
Sering
2 tahun Dapat terjadi beberapa kali dalam
5
Sangat
setahun Terjadi dalam minggu /
Unggul – Islami - Berkemajuan
Sering
bulan Tabel 2
RISK GRADING MATRIX
Probabilitas
5 4 3 2 1
1 Moder
2 Moder
at Moder
at Moder
at Renda
at Moder
h Renda
at Renda
h Renda h
Dampak 3
4 Ekstr
5 Ekstri
im Ekstr
m Ekstri
im Ekstr
m Ekstri
Moder
im Ting
m Ekstri
h Renda
at Moder
gi Ting
m Ekstri
h
at
gi
m
Tinggi Tinggi Tinggi
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
65
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN RISIKO N O 1
TINGK AT Ekstrim
2
Tinggi
TINDAKAN Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera dan perhatian sampai ke DirekturUtama Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari, analisis dengan detail dan memerlukan tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen
Unggul – Islami - Berkemajuan
3
Modera te
4
Rendah
Dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer / pimpinan klinis menilai dampak terhadap biaya dan kelola risiko Dilakukan investasi sederhana paling lama 1 minggu, yang diselesaikan dengan prosedur rutin.
PPI Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi N O 1.
PERTANYA AN Bagaimana
JAWABAN Panitia
Pencegahan
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
67
dan
penilaian sampah medis dan non medis/ benda tajam/ cair?
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit telah menetapkan pemisahan sampah medis dan non medis. Sampah medis dibuang di tempat sampah medis berkantong plastik kuning Sampah non medis dibuang di tempat sampah non medis berkantong plastik hitam Sampah benda tajam dan jarum dibuang di tempat sampah khusus yang tidak dapat tembus (puncture proof ) dan tidak reuse yaitu safety bok
2 Apakah RS . menerapkan pemisahan
Limbah cair di buang di wastafel khusus, spoel hock atau kloset Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit telah
Unggul – Islami - Berkemajuan
pasien infeksius dan non infeksius?
menetapkan pemisahan pasien infeksius dan non infeksius sesuai dengan SPO perawatan pasien di ruang isolasi infeksi. Pasien ditempatkan sesuai dengan sumber infeksi, apakah lewat kontak, airbone, dan droplet
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
69
TKP Tata Kelola Kepemimpinan dan Staf VISI
Visi Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan adalah menjadi pilihan utama masyarakat Kabupaten Magelang dan sekitarnya yang memberikan pelayanan prima yaitu : unggul, islami dan berkemajuan Unggul : Professional, lulus akreditasi paripurna, sdm sesuai standar sarana dan prasarana sesuai standar kelas RS, pelayanan unggulan. Islami
: Karyawan berprinsip pedoman hidup islami (PHIWM), pelayanan islami, tata kelola islami.
Berkemajuan : Bertumbuh berkesinambungan : Aset, Unggul – Islami - Berkemajuan
kualitas SDM, Saranaprasarana pelayanan MISI 1. RSAM sebagai sarana ibadah dan
media dakwah amar makruf nahi munkar. 2. RSAM menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara profesional, Islami dan Berkemajuan. 3. RSAM sebagai mitra pengembangan
ilmu dan tenaga kesehatan dengan menjalin kemitraan dengan institusi kesehatan lain. 4. RSAM sebagai sarana pelayanan
kesehatan bagi masyarakat kaum dhuafa dan mendukung pengembangan Dakwah Jamaah. 5. RSAM sebagai sarana peningkatan
kesejahteraan umat. RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
71
Motto
”Unggul - Islami - Berkemajuan”
MFK Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan
PROSEDUR EVAKUASI 1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah evakuasi atau dari petugas evakuasi 2. Jangan coba mengambil barang yang tertinggal 3. Lepaskan sepatu hak tinggi 4. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi 5. Jangan gunakan lift, lift tidak bekerja sewaktu alarm berbunyi Unggul – Islami - Berkemajuan
6. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila lorong dipenuhi asap 7. Tutup hidung dan mulut dengan sapu tangan atau tissue yang telah dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-zat beracun 8. Keluar menuju tempat berhimpun di halaman rumah sakit atau titik kumpul Terakhir jangan lupa berdoa pada Allah SWT JALUR EVAKUASI Bila terjadi bencana mengikuti tanda jalur evakuasi menuju titik kumpul
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
73
tanda titik kumpul Bagaimana prosedur penggunaan APAR? Di RSAM menggunanakan “ Cara tesa “ 1. Cabut (kunci-Pin pengaman Apar) 2. Arahkan (selang Apar ke titik api searah angin) 3. Tekan (Tuas Apar) 4. Sapukan ( kearah titik api) Lihat juga gambar halaman 51 & 64
Unggul – Islami - Berkemajuan
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
75
Kebutuhan Listrik Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 10 detik (jeda waktu) terhitung sejak waktu pemadaman listrik, genset akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali. untuk Laboratorium ( alat-alat laboratorium ) bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu Kebutuhan AIR GWT (Ground Water Tank ) 100.000 liter Bila air teganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air selama 2 x 24 jam. Selama proses penggunaan cadangan air di bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman 1-2 jam. Perlu diketahui bahwa sumber air RS AISYIYAH MUNTILAN berasal dari sumber air bawah tanah dan PDAM
Unggul – Islami - Berkemajuan
KODE DARURAT KEWASP ADAAN
KODE
KEBAKAR AN
Merah
DARURAT MEDIS (CARDIO PULMONA RY ARREST)
SIMBOL
Biru
TELEPO N 555 sebutka n kode 555 sebutka n kode
GANGGU AN KEAMANA N
Abu-abu
PENCULIK AN BAYI
Merah Muda
555 sebutka n kode
Hijau
555 sebutka n kode
GEMPA
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
555 sebutka n kode
77
ANCAMA N BOM
PERINTAH UNTUK EVAKUASI
HITAM
555 sebutka n kode
UNGU
555 sebutka n kode
KPS Unggul – Islami - Berkemajuan
Kualifikasi Dan Pendidikan Staf N O. 1.
PERTANYA AN Dapatkah Anda menjelaska n uraian jabatan Anda?
JAWABAN Uraian jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program pegawai serta memberikan umpan balik bagi organisasi dan tatalaksana. Uraian jabatan staf bersifat personal tergantung pada jabatan yang dimiliki. Secara umum uraian jabatan tersebut terdiri dari nama jabatan, pngertian jabatan, persyaratan jabatan bertanggungjawab kepada, bertanggungjawab atas, tugas pokok, uraian tugas
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
79
MKI
Manajemen Komunikasi Dan Informasi
N O
PERTANYAA N
JAWABAN
1 .
Adakah standarisa si singkatan dan simbol yang boleh dipakai di RS ini? Bagaiman a cara RS melindungi berkas rekam medis pasien kehilangan /
RS telah mensosialisasikan standariasi singkatan dari symbol yang boleh digunakan dalam pelayanan
2 .
Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang diberikan kewenangan mengakses rekam medis klinis pasien adalah para praktisi kesehatan yang memberikan layanan kepada pasien tersebut
Unggul – Islami - Berkemajuan
kerusakan / penyalahg unaan?
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
81
SKP Sasaran Keselamatan Pasien Ada 6 acuan keselamatan pasien di rumah sakit: (PMK RI No. 1691 tahun 2011) 1. Ketepatan Identifikasi Pasien 2. Peningkatan Komunikasi Efektif 3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspasdai 4. Ketepatan Tepat-Lokasi, TepatProsedur, Tepat Pasien-Operasi 5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Pengurangan pasien Resiko Jatuh Ringkasan Pasien
prosedur
Identifikasi
1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien 2. Ada tiga identitas yaitu menggunakan NAMA, NOMOR REKAM MEDIS, TGL LAHIR Unggul – Islami - Berkemajuan
3. Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar operasi dengan tetap memperhatikan data pada gelang identitas pasien Waktu verifikasi identitas pasien sbb: 1. Sebelum pemberian obat, 2. Sebelum pemberian transfusi darah, 3. Sebelum pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi 4. Sebelum dilakukan tindakan medis Identitas Pasien Gelang Sticker Resiko Kunin Laki-laki Biru Jatuh g perempu Merah Alergi Merah an Muda Lihat SPO Pemasangan Identifikasi Pasien
Gelang
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
83
Tehnik Komunikasi Efektif di RSAM 1. SOAP S Subyektif - keluhan pasien saat anamnesa O Objektif - hasil pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital, skala nyeri dan hasil pemeriksaan penunjang pasien pada saat ini. A ASSESSMENT atau penilaian keadaan - berisi diagnosis kerja, diagnosis diferensial atau problem pasien, yang didapatkan dari menggabungkan penilaian subyektif dan obyektif. P PLAN - berisi rencana untuk menegakan diagnosis (pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasti), rencana terapi (tindakan, diet, obatobat yang akan diberikan), rencana monitoring (tindakan monitoring yang akan dilakukan, misalnya pengukuran tensi, nadi, suhu, Unggul – Islami - Berkemajuan
pengukuran keseimbangan cairan, pengukuran skala nyeri) dan rencana pendidikan … 2. SBAR (Situation – Background – Assesment – Recommendation) dalam melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan efektivitas antar pemberi layanan. Situation: Kondisi terkini yang terjadi pada pasien. Background: Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini. Assesment: Hasil pengkajian kondisi pasien terkini Recommendation: Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini.
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
85
3. Rumah sakit konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan denganTBAK (Tulis, BAca kembali dan Konfirmasi ulang terhadap perintah yang diberikan)
Unggul – Islami - Berkemajuan
4. Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien menjadi tanggung jawab dokter ruangan yang bertugas dan atau kepala shift perawat
SKP Pengkajian Pasien Resiko Jatuh Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal Jenis Pasien Anak Dewasa Rawat Jalan
Tehnik Penilaian HUMTY DUMPTY MORSE FALL GET UP and GO
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
87
HUMTY DUMPTY Paramet er usia
Jenis kelamin Diagnos is
Ganggu an kognitif
Faktor lingkun gan
Kriteria < 3 th 3-7 tahun 7 – 13 th ≥ 13 tahun Laki-laki Perempuan Diagnosis neurologi Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb ) Gangguan perilaku/ psikiatri Diagnosa lainnya Tidak menyadari keterbatasan dirinya Lupa akan adanya keterbatasan Orientasi baik terhadap diri sendiri Riwayat jatuh/ bayi diletakkan di tempat tidur dewasa
Unggul – Islami - Berkemajuan
Nila i 4 3 2 1 2 1 4 3
2 1 3 2 1 4
Pasien menggunakan alat bantu/ bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi/ perabot rumah Pasien diletakkan ditempat tidur Area di luar RS
FAKTO R RISIKO Riwaya t jatuh Diagno sis sekund er (≥ 2 diagno sis medis) Alat bantu
MORSE FALL SCALE SKALA POI N Ya Tidak ya tidak
25 0 15 0
Berpegangan pada perabot Tongkat/ alat penopang
30
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
15 89
3
2 1
SK OR
Terpas ang infus Gaya berjala n
Tidak ada/kursi roda/perawat/tirah baring Ya
0
20
tidak
Terganggu Lemah Normal/tirah baring/mobilisasi Status Sering lupa akan mental keterbatasan yang dimiliki Sadar akan kemampuan diri sendiri Total Skor Kategori: Risiko tinggi : ≥ 45 Risiko sedang : 25-44 Risiko rendah : 0-24
0 20 10 0 15
0
Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan Unggul – Islami - Berkemajuan
9
dasar pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut. Perawat memasang gelang risiko berwarna kuning di pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan atau keluargamaksud pemasangan gelang tersebut. Lihat SPO pengkajian dan pencegahan pasien risiko jatuh Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan GET UP and GO Tanggal:
Nama: No.Rekam medis:
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
91
Par am ete r Riw ayat jatu h
Stat us men tal
Skrining
Jaw aba n
Ketera ngan nilai
Apakah pasien datang kerumah sakit karena jatuh? Jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan terakhir ini? Apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola pikir
Ya/ tida k
Salah satu jawaba n ya = 6
Ya/ tida k
Ya/ tida k
Salah satu jawaba n ya = 14
Unggul – Islami - Berkemajuan
sk or
tidak terorganisir, gangguan daya ingat)
Apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat atau orang lain) Apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah dan cemas)
Ya/ tida k
Ya/ tida k
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
93
Pen glih ata n
Kebi asa an berk emi h
Apakah pasien memakai kacamata? Apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram? Apakah pasien mempunyai glukoma, katarak, atatu degenerasi macula? Apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi,
Ya/ tida k Ya/ tida k
Salah satu jawaba n ya = 1
Ya/ tida k
Ya/ tida k
Ya = 2
Unggul – Islami - Berkemajuan
urgensi, inkotinensia, nuktoria)
Tran sfer (dar i tem pat tidu r ke kurs i dan kem bali kete mpa t tidu r)
Mandiri ( boleh menggunaka n alat bantu jalan ) Memerlukan sedikit bantuan ( 1 orang ) / dalam pengawasan Memerlukan bantuan yang nyata ( 2 orang ) Tidak dapat duduk seimbang, perlu
0
1
2
3
Jumlah nilai transfer dan mobilit as. Jika nilai total 03, maka skor = 0. Jika nilai total 46, maka skor 7
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
95
bantuan total. Mob ilita s
Mandiri ( boleh menggunaka n alat bantu jalan ) Berjalan dengan bantuan 1 orang ( verbal/ fisik ) Menggunaka n kursi roda
Imobilisasi Total skor
0
1
2 3
Keterangan skor: 0–5 : risiko rendah 6 – 16 : risiko sedang 17 – 30: risiko tinggi
Unggul – Islami - Berkemajuan
MDGs Millenium Development Goals
N O. 1.
PERTANYA AN Apa yang Anda ketahui tentang PONEK RS?
JAWABAN Rumah sakit melaksanakan program PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) untuk menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu. Rumah sakit membentuk Tim PONEK untuk menjalankan program PONEK RS
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
97
2.
Apa yang Anda ketahui tentan TB DOTS RS?
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi DOTS (Direct Observe Treatment Shortourse) Rumah sakit membentuk Tim TB DOTS untuk menjalankan program TB DOTS RS
Unggul – Islami - Berkemajuan
RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (RSAM)
99
Unggul – Islami - Berkemajuan