PETA KONSEP MATERI RENANG
1. Sejarah Renang a. Sejarah Dunia b. Sejarah di Indonesia 2. Konsep Gerak Renang a. Konsep Teoritis b. Biomekanik 3. Aktifitas Akuatik a. Kemampuan Mengapung b. Kemampuan Meluncur 4. Teknik Dasar Berenang a. Gaya Bebas i.
Gerakan kaki
ii. Gerakan Lengan iii. Teknik mengambil Nafas iv. Koordinasi b. Gaya Dada
i.
Gerakan kaki
ii. Gerakan Lengan iii. Teknik mengambil Nafas iv. Koordinasi c. Teknik Start d. Teknik Pembalikan e. Teknik Memasuki Finish 5. Paraturan Perlombaan Renang a. FINA b. PRSI 6. Manajemen Perlombaan Renang
Inggit Kurniawan / Renang
2
1 SEJARAH SEJAR AH RENANG DUNIA DUNIA
Setelah mempelajari kegiatan ini anda diharapkan dapat menjelaskan, menyebutkan dan menguraikan, tentang : 1. Aspek penting pada renang mulai dilakukan oleh manusia. 2. Fungsi olahraga renang pada zaman kuno di 6 (enam) negara Timur Tengah. 3. 6 (Enam) tokoh renang serta fungsi renang di Eropa dan di Timur Tengah pada abad pertengahan. 4. Fungsi olahraga renang pada abad modern. 5. 6 (enam) negara yang mempunyai prestasi renang yang baik pada saat ini.
Pendahuluan
Ada pendapat bahwa olahraga renang dilakukan dilakukan oleh manusia, manusia, sejak adanya manusia di dunia. Apakah renang pada waktu itu sudah merupakan olahraga?. Hal ini belum ada suatu jawaban yang jelas. Yang jelas renang pada saat itu merupakan sebagai alat untuk menghadapi serangan terhadap alam dan juga sebagai alat bela diri dalam menghadapi binatang buas. Disamping itu renang sebagai alat penting dalam mencari ikan (ingat pada waktu itu belum ada perahu untuk menangkap ikan) atau untuk mencari nafkah. Renang pada saat itu hanya menirukan bagaimana seekor binatang menyeberangi sungai. Sebagai contoh; ada seekor anjing menyeberangi sungai,
maka orang itu menirukan cara-cara anjing untuk menyeberangi dengan cara menirukan gaya renang yang dilakukan oleh anjing tersebut. Sehingga orang menyebut "dog style '' (gaya anjing) karena gerakan yang dilakukan menirukan cara/gaya anjing berenang. Sejarah juga telah menyebutkan/membuktikan bahwa orang maupun binatang tak bisa makan atau hidup tanpa adanya air. Sebagai contoh kebanyakan manusia hidup di tepi sungai-sungai, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Misal di Mesir di Sungai NIL, di India terletak ditepi sungai Gangga, di Tiongkok terletak di Pepi sungai Mekong, Dengan demikian kota-kota yang makmur kebanyakan terletak di tepian sungai.
Sejarah Renang Pada Zaman Kuno Dalam buku Ir, Erwin Nirl, yang berjudul “Scewinmkunt “ Scewinmkunt Inal Terut”, Terut”, disebutkan bahwa bangsa Yunani, Assyria, dan Romawi telah berenang semacam gaya “crawl” Pada “SCULPUNT (hiasan dinding) yang terbuat dari batu da pat dilihat, para prajurit dalam menyerang benteng melalui sungai dengan berenang yang menggunakan Bensol Bundel” yaitu suatu alat yang dililitkan pada pinggang agar dapat mengapung atau memperbesar daya apungnya. Juga dapat dilihat pada peninggalan bangsa Mesir Kuno, berupa “HIEROGLYPH” 3000 tahun sebelum masehi, menunjukkan bahwa orang telah melakukan renang. Bukti lain dengan diketemukannya dari hasil penggalian di dekat “pompei” di Italia di sana terdapat tulisan-tulisan yang nyata-nyata menunjukkan bahwa renang sudah dilakukan sejak masa itu. Bangsa Yunani merupakan negara yang sudah maju dalam bidang seni dan kebudayaan. Sehingga menganggap bahwa renang merupakan suatu faktor kecakapan yang berkedudukan sangat tinggi. Bila orang yang tak dapat berenang dan menulis, maka orang tersebut dikatakan tidak sempurna. Dalam bangsa Yunani, renang merupakan salah satu pokok yang terpenting dalam keprajuritan/keseluruhan. Sehingga pada masa itu para pemudanya mendapatkan pendidikan yang istimewa dalam olahraga ini (olahraga renang). Bangsa Romawi juga menganggap bahwa, renang merupakan suatu faktor terpenting dalam keprajuritan. Bangsa Romawi telah berlatih renang sejak tahun
Inggit Kurniawan / Renang
4
6000 sebelum masehi. Mereka berlatih renang di sungai “Tugus”. Pada saat itu tempat mandinya mempunyai panggung yang disebut “Shermin”.
Sejarah Sejarah Renang p ada Abad Pertengahan
Olahraga renang pada masa ini mengalami kemajuan, berkat anjuran dan bantuan dari para tokoh pendidikan. Tetapi pada umumnya, olahraga renang hanya diperuntukkan bagi kalangan kelas Satria/Ridder sedangkan bagi kalangan kala “Sudra” (Cress (Cress Root) tidak diperbolehkan untuk melakukan olahraga ini. Sebab menjadi kalangan Ridder ini harus dapat bersanjak, berenang, anggar, naik kuda, berburu, dan memanah. Pada periode berikutnya Pendidikan Jasmani (Renang) pernah mengalami kemunduran karena pendidikan melarang anak didiknya untuk berenang karena merusak kesehatan (terdapat kolam renang yang kurang sempurna, sehingga menimbulkan wabah pes). Juga dengan timbulnya pengaruh agama Kristen d Eropa. Sejak timbulnya agama Kristen ini maka perhatian terhadap Pendidikan Jasmani terutama renang mengalami kemunduran, karena mereka beranggapan bahwa pendidikan jasmani akan menghalang-halangi hidup yang kekal (di akherat), meskipun demikian para satria mendapat pendidikan yang istimewa terutama dalam olahraga renang. Sejak timbulnya paham Renaissance, perhatian terhadap Pendidikan Jasmani mulai timbul kembali. Karena tokoh Renaissance berpendapat bahwa olahraga sangat penting dalam hidup sehari-hari. Tokoh-tokoh seperti Vittorino da Faltra (1378-1446), Mercurialis (1530-1606), seorang ahli tabib dan ahli filsafat. Sir Thimas Elyot (1490-1548), John Logke (1631-1704), J. J. Rousseau (1712-1778), Pestlesi (1746-1827), Gyts Muts (1759-1839) mengajarkan renang sebagai alat pendidikan. Sehingga pada waktu itu terbitlah beberapa buku renang yang dikarang oleh seorang Padri Italia “Orensede Barnande”. L’art de Negar (oleh Nicel Wymanri (1538), De Kunts Van Zwemmen oleh John Federikbachstrem (1742), Kleina Lehrbuch der Sohwin oleh Guts Luts (1758), Geber das Sehwinmen oleh Jendral Van Poul (1811). Namun demikian ada pendapat dari tokoh yang menganjurkan agar renang tersebut di atas antara lain: a. Vittarindo da d a Fdaltra (1730-1796), (1 730-1796), ialah seorang Guveenour (para putra raja) yang memasukkan pelajaran renang ke dalam bagian pelajaran bagian I (Jasmani), yaitu naik kuda dan berenang.
b. John Lokke (1632-1793), filosuf dan tabib dari bangsa Inggris, ia mengajarkan mengajukan renang sejajar dengan anggar dan bermain. c. Joan Jaques Roussoau Rou ssoau (1712-1778), (1712- 1778), pujangga dan filsuf bangsa bang sa Frances dan tokoh penting dalam pendidikan dari sudut kegunaan, maka renang lebih penting dari pada kuda.
Sejarah Sejarah Renang p ada Zaman Zaman Mod ern
Pada tahun 1800 di Jerman olahraga renang sudah disejajarkan dengan senam karena olahraga renang merupakan aktivitas dari semua organ tubuh. Sehingga olahraga renang dimasukkan dalam bagian pelajaran tokoh utamanya antara lain: Guts Muts dan Jenderal Van Pruel. Berkat bantuan dan anjuran dari dua tokoh inilah olahraga renang mulai dipelari secara metodis dan sistematis. Pada periode berikutnya berdirilah kolam renang yang didirikan oleh dua tokoh tadi dan merupakan kolam renang yang pertama. dr. Robert mengatakan bahwa renang harus berkembang dan juga beliau menganjurkan pula supaya loncat indah ( Sohoon Springen), menyelam dan mengapung ditambahkan dalam olahraga renang. Selain dalam pelajaran renang dalam sekolah juga dimasukkan dalam ketentaraan, yakni: Von Isuel di Francis (1010) di Jerma (1817) dan di Sreda (1811). Perkembangan olahraga renang bukan hanya berkembang dalam pelajaran ketentaraan melainkan juga dalam perkumpulan-perkumpulan sehingga pada saat itu sudah ada sekitar 300 perkumpulan renang. Maka dari itu sering sekali diadakan perlombaan renang antar perkumpulan. Salah satu juga yang diperlombakan ialah gaya yang lazim orang menyebutnya “Dog Style” Style” (Gaya Anjing). Selanjutnya orang Inggris mendapat cara berenang yang baru, yaitu kedua belah kaki digerakkan merupakan gunting sedang tangan diarahkan ke depan, keluar dari air. Tokoh tersebut ialah Srugoon. Di London pada waktu itu sudah ada 5 buah kolam renang, maka bermunculan para bintang-bintang renang salah satu bintang renang itu adalah Federicksuell yang pada tahun 1877 telah mencoba berenang menyeberangi selat Inggris, tetapi belum sampai di pantai terpaksa ia membatalkan niatnya karena tak sangup melakukannya. Dengan kenyataan dan peristiwa seperti tersebut di atas maka dapat dikatakan Inggrislah yang menjadi tempat kelahiran renang dan olahraga polo air. Inggit Kurniawan / Renang
6
Dari negara ini renang terus berkembang ke negara-negara negara-nega ra Eropa lainnya. Selain berkembang di negara-ngara Eropa maka olahraga renang juga berkembang ke Australia, Amerika, Asia, dan Afrika. Di negara tersebut mulailah dibuat kolam renang, kemudian timbulah perkumpulan-perkumpulan renang. Pada tahun 1870 Javell pindah ke Australia. Di sana Javell mendirikan sebuah kolam renang dan menjadi guru renang disana. Javell mempunyai 6 orang anak yang kesemuanya laki-laki. Keenam anaknya tersebut juga diajarkan renang dengan baik, terutama gaya crawl. Lebih lanjut keluarga tersebut terkenal sebagai pelepak dasar renang gaya crawl. Berarti gaya merangkak, yang sekarang lazim dilakukan orang dalam perlombaan renang di mana-mana. Richard Cavell, adalah salah seorang dari keluarga Cavell merupakan orang yang pertama kali berenang cepat dengan gaya crawl sejauh 100 Yard, yang dilakukan pada tahun 1902. Saudaranya, yakni Sydnay Cavell didatangkan ke Amerika untuk menjadi guru renang di San Fransisco. Pada saat itu mulailah olahraga renang dikenal di Amerika. Salah seorang dari S. Cavell, yaitu Leary, dia adalah orang Amerika yang mula-mula melakukan renang gaya crawl. Tetapi perenang yang terkenal pada waktu itu ialah Charles Daniel yang selalu berenang dengan memakai gaya Trudgeon". Keunggulan dari Pada gaya crawl oleh Leary, memaksa Daniel untuk mengubah cara berenangnya, Itulah sebabnya sampai sekarang C. Daniel selalu dianggap orang yang pertama kali meletakkan gaya crawl di Amerika. Sedangkon Federick Cavell sebagai peletak dasar renang gaya crawl di Australia. Pada tahun 1908 saat berlangsungnya Olympiade di London terbentuklah “Federation badan perserikatan renang International yang bernama “Federation Internationale The Nation Amateur ” yang disingkat FINA. Dengan berdirinya perserikatan International ini, maka renang berkembang dengan pesatnya. Dimana-mana setiap tahun diadakan perlombaan-perlombaan renang, bahkan pada tiap-tiap pesta olahraga regioanal maupun International, renang tidak pernah ketinggalan dan merupakan salah satu acara yang menarik sebagai contoh dalam Olypiade Asean Games, Sea Games, Pan Amerika Games World, Festifal, dan lain-lain. Untuk pesta-pesta olahraga semacam ini beberapa negara seperti Amerika Serikat, Unisoviet, Jerman Timur (Jerman), Canada, Australia selalu merupakan merupakan acara yang terhormat terhormat dan menempatkan menempatkan olahraga renang di tempat teratas disamping Atletik. Karena dari cabang olahraga renang dan Atletik, mudah diperoleh banyak sekali medali. Sehingga beberapa negara ingin menjadi juara umum atau pengumpul medali terbanyak. Pada pesta Olympiade beberapa negara peserta selalu berusaha dengan keras untuk meningkatkan prestasi Olahraga Renang dan Atletik. Negara
gudang perenang tingkat dunia sampai tahun 1977 untuk putra adalah Amerika Serikat, sedangkan untuk putri adalah Jerman Timur. Sedangkan di Asia mulai ada perkembangan, dimana negara RRC sudah dapat mengembangkan olahraga renangnya, seperti terlihat pada pesta Olympiade, di Korea dan Asean Games di Taipe tahun 1988 dan kejuaraan dunia renang di Australia tahun 1990 bulan Desember, RRC sudah dapat menyaingi negara-negara Eropa dan Amerika dan dan Unisoviet. Unisoviet.
Rangkuman
Sejarah renang dunia, renang sudah sejak kini dilakukan oleh manusia. Renang pada saat itu dipergunakan untuk: beladiri, mencari ikan, melawan slam. Renang pada zaman kuno hanya dilakukan meniru seperti gerakan anjing saat berenang menyeberang sungai.. Maka gayanya disebut gaya anjing (dog style). Sejarah membuktikan bahwa pada saat itu air merupakan faktor penting ini terlihat bahwa penghidupan pada masa itu kebanyakan.manusia hidup di daerah dekat sungai. Sejarah renang pada zaman kuno, Dalam buku Ir. Erwin Nirl yang berjudul “Scrwinmkunt Inalterut” disebut bahwa bangsa Yunani, Assyria, Romawi telah berenang gaya Crawl. Renang sudah dilakukan sejak zaman kuno, terlihat pada hiasan dinding (Sculpunt) prajurit yang sedang menyerang benteng. Pada Hieroglyph, peninggalan bangsa Mesir Kuno. Itali terdapat hiasan dinding yang menggambarkan orang renang. Bangsa Yunani, renang merupakan faktor penting dan mempunyai kedudukan terhormat. Renang dilatihkan kepada prajurit, merupakan pendidikan yang istemewa. Bangsa Romawi, juga prajurit dilatih renang sejak 6000 Th sebelum masehi Sejarah renang pada abad pertengahan. Pada zaman ini renang mengalami kemajuan, terutama pada golongan Satria (Ridder), Golongan Sudra (Grass-root), tidak diperbolehkan. Golongan ini bila ingin.masuk ke Satria, harus dapat bersanjak, naik kuda, berenang, anggar, berburu dan memanah. Kemudian berikutnya renang terjadi kemunduran sejak masuknya agama kristen, menganggap bahwa renang akan merusak di akherat tidak bisa langgeng. tetapi Golongan Satria tetap mendapatkan pendidikan yang istemewa.
Inggit Kurniawan / Renang
8
Sejak timbulnya Renaissance renang mulai timbul kembali. Yang tokohtokohnya adalah: Vittorino de Faltra, Merourials, Sir Thomas Elyot Guts Muts, menganjurkan renang sebagai alat pendidikan. Adapun beberapa tokoh menganjurkan renang sebagai alat pendidikan diantaranya adalah: a. Vittarinde de Faltra, menganjurkan renang masuk bagian pelajaran pendidikan jasmani. b. John Locke, Olahraga renang harus disejajarkan dengan anggar dan bermain. c. Joan Jaques Roussoau, dipandang dari kegunaannya renang lebih penting daripada naik kuda.. Sejarah renang pada zaman modern. Di Jerman th.1800 olahraga renang sudah disejajarkan dengan senam. Dua tokoh Guts Muts dan VanPfuel, menganjurkan renang harus di pelajari secara metodik dan sistematis. G. Herbart, menganjurkan selain renang, loncat indah, menyelam dan mengapung harus diajarkan. Sedangkan Van Pfuel di Praha, di Jerman dan di Breda, menganjurkan renang harus diajarkan di sekolah dan ketentaraan. Renang berkembang terus, maka wajar makin banyak timbul kolam renang dan perkumpulan renang, menurut pengamatan jumlah perkumpulan renang di Indonesia sebanyak 300 perkumpulan. Nomor pertandingan saat itu yang dipertandingkan adalah gaya Dog Style. Bahkan di Inggris; Trudgoon menggunakan gaya renang dengan gerakan kaki menggunting. Di London sudah ada 6 kolam renang. Sehingga munculah bintang renang pada tahun 1877, Federick Cavkl mencoba merenangi selat Inggris akan tetapi kembali. Inggrislah tempat kelahiran renang dan polo air. Dari negara ini renang berkembang ke negara Eropa, Australia, Amerika, Asia dan Afrika. Pada tahun 1878, Cavell pindah ke Australia dan mengembangkan renang bersama 6 anaknya. Gaya yang dikembangkan adalah gaya Crawl. Richard Cavell berenang gaya crawl dengan cepat jarak 100 Yard, tahun 1902. Saudaranya yakni, Sydny Cavell pergi ke Amerika, San Fransico dan disana ia menjadi guru renang. Muridnya bersama Leary telah dapat berenang gaya crawl. Tetapi yang terkenal pada saat itu adalah Charles Daniel dengan memakai gaya Trudgoon. Daniel adalah orang yang pertama kali yang meletakkan gaya Crawl di Amerika. Maka pada tahun 1908 saat Olympiade di London terbentuklah FINA, yakni Federation Internation ale de nation Amateur (Pedkrasi Renang Dunia). Dengan berdirinya federasi ini maka renang berkembang ke seluruh dunia dan setiap pesta olahraga pasti diukutsertakan. Misalnya: Olympiade, Asian Games, Sea Games, Pan Amerika Games, World Festifal, Pesta Olahraga persemakmuran dll. Untuk pesta olahraga ini, olahraga Renang selalu
ditempatkan yang terpenting, misalnya negara: Unisoviet, Amerika Serikat, Jerman, Canada, Australia. Karena olahraga ini bersama dengan atletik terdapat.kumpulan medali yang terbanyak. Perenang-perenang dunia yang tebanyak adalah Amerika Seriakat untuk putra dan Jerman untuk putri. Namun di Asia, RRC mulai mengembangkan olahraga renang, sehingga tahun 1990 sudah medapatkan medali. dan sekaligus menempatkan diri pada urutan yang lebih baik.
Soal
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Sejak kapan olahraga renang dilakukan oleh manusia ? Apakah guna renang pada zaman kuno? Bagaimana cara berenang pada saat zaman kuno tersebut? Pada zaman kuno, Negara Negara manakah yang sudah dapat berenang gaya crawl? Pada zaman kuno Negara manakah yang sudah melakukan olahraga renang ? Buktikan bahwa renang sudah dilakukan oleh bangsa-bangsa pada zaman kuno ? Pada zaman pertengahan di Timur Tengah ada suatu golongan yang hanya golongan tertentu yang boleh berenang yakni ….. Bagaimana golongan yang terendah supaya menjadi golongan yang terhormat ? Kemudian olahraga renang terjadi kemunduran. Mengapa ? Sebutkan 7 tokoh penggerak Olahraga Ola hraga renang r enang pada zaman pertengahan ? Sebutkan 2 orang tokoh renang di Jerman pada zaman modern ? Siapakah yang memasukkan olahraga renang di ketentaraan ? dan dimana saja ? Siapakah orang Inggris yang menemukan renang dengan gerakan kaki menggunting ? Negara manakah yang permulaan yang timbulnya renang dan polo air ? Dari Inggris olahraga renang akan berkembang berkembang kemana saja? saja?
Inggit Kurniawan / Renang
10
16. Siapakah orang Inggris yang pindah ke Australia dan mengembangkan renang di Australia ? 17. Siapakah yang mengembangkan gaya crawl di Australia ? 18. Siapakah yang berenang cepat jarak 100 yard di Australia ? 19. Siapakah yang pindah ke Amerika dari keluarga Cavell yang menjadi guru renang di Amerika ? 20. Siapakah orang Amerika yang bisa berenang dengan cepat pada gaya crawl ? 21. Tahun berapakah FINA didirikan dan dimana ? 22. Apakah kepanjangan dari FINA ? 23. Negara manakah yang sangat mementingkan renang bila terjadi Pesta Olahraga ? 24. Mengapa demikian ? 25. Negara manakah di Asia yang sudah dapat mengembnagkan renang dengan memiliki prestasi yang baik dan sudah diperhitungkan oleh Negara-negara di eropa, Amerika dan Australia ?”
SEJARAH RENANG DI INDONESIA
Setelah mempelajari kegiatan ini anda diharapkan dapat menjelaskan sejarah renang di Indonesia, tentang: 1. Renang mulai dilakukan sejak zaman Mojopahit (zaman Kuno). 2. Aspek penting dalam penjajahan Belanda. 3. Berdirinya kolam renang serta fungsinya pada 9 kota di Indonesia. 4. Perkembangan renang pada zaman kemerdekaan. 5.. Renang di Indonesia pada masa sekarang.
Sejak Sejak zaman Mojopahit dan Kemerdekaan
Pada zaman Mojopahit orang sudah berani mengarungi sungai maupun lautan, tanpa menggunakan perahu/kapal, melainkan hanya menggunakan
Rakit. Para bajak laut maupun Nelayan sudah berani mengarungi lautan. Pada saat itu para prajurit, bajak laut atau nelayan sudah melakukan renang untuk membutuhkan perang membajak atau menangkap ikan. Sultan Hadi Wijaya sebelum dinobatkan sebagai raja Pajang terkenal dengan nama Joko Tingkir pernah melawan 40 ekor buaya. Pada saat Joko Tingkir melawan buaya sudah menggunakan renang dan mereka menang. Olahraga renang pada masa pemerintahan Mojopahit dan Mataram sudah dilakukan, sebagai bukti adanya peninggalan diantaranya berupa puing-puing yang dikenal dengan nama candi Putri dan Taman Sari. Tempat ini sampai sekarang menjadi tempat Wisata. Di tempat ini ada bekas kolam renang kecil, yang biasa dipergunakan untuk mandi atau berenang oleh para raja, kesatria dan putri-putri istana. Ini suatu bukti bahwa renang pada saat itu sudah dilakukan walaupun belum diketahui bagaimana teknik gaya renangnya. Pada penjajahan Belanda orang-orang Belanda membava Olahraga renang dari Eropa ke Indonesia, seperti Cavell dari Inggris.. Bangsa Belanda mulai mendirikan kolam renang di Indonesia. Kolam itu dibuat di kota-kota besar, tempat orang-orang kulit putih kebanyakan menetap. Kolam renang saat itu hanya diperuntukan bagi Penjajah walaupun ada kolam renang yang disediakan untuk umum, terbuka untuk siapa saja akan tetapi biaya masuk sangat tinggi, sehingga tak memungkinkan bagi umum untuk membayarnya. Akhirnya hanya orang-orang orang-orang tertentu saja (orang-orang (orang-orang mampu) yang dapat masuk ke kolam tersebut. Jadi olahraga renang pada saat itu hanya didominir oleh orang-orang kulit putih saja. Kolam renang yang partama kali didirikan di Indonesia ialah Ciampelas di kota Bandung pada tahun 1904. Kemudian berturut-turut menyusul kolam renang Cikini di Jakarta, Brantas di Surabaya. Kolam-kolam renang Manggarai di Jakarta, Tegalsari di Surabaya, di kota Malang, Semarang, dan Cirebon, termasuk kolam renang yang agak baik dan didirikan sesudah tahun 1930. Perusahaan-perusahaan (BPM dan Stanvac) dan perkebunan-perkebunan (Pabrik gula, tembakau, teh, dan lain-lainnya) mulai mendirikan kolam renang, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang bersifat intern (bukan untuk umum) maupun untuk umum, kolam renang dimaksud seperti misalnya di kota Medan, Palembang, dan Cepu. Di kalangan Militer juga tidak ketinggalan dalam mendirikan dan membangun kolam renang. Misalnya kolam renang di Magelang dan Cikini. Inggit Kurniawan / Renang
12
Pada waktu itu masyarakat pada umumnya hanya dapat mempergunakan kolam renang yang mereka buat sendiri, di tempat-tempat mata air dengan bentuk yang sangat sederhana. Tetapi sejak tahun 1940 sampai dengan tahun 1945 tidak ada pembangunan kolam renang di Indonesia. Kegiatan renang di Indonesia di mulai sejak zaman Hindia Belanda, diawali dari kota Bandung, dengan bukti bahwa sejak tahun 1917 dari kota Bandung sudah berdiri Bandoengse Zwembond (Perserikatan Renang Bandung) yang beranggotakan 7 Perkumpulan renang. Perkumpulanperkumpulan tersebut antara lain perkumpulan-perkumpulan sekolah Osvia, Mulo, dan Kweekschool, kemudian menyusul di kota-kota lain seperti di Jakarta dan Surabaya. Pada tahun berikutnya, yaitu tahun 1918 berdirilah West Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa-Timur) yang anggota-anggotanya meliputi kota-kota seperti Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar, Lumajang, Semarang, Solo, Cepu, dan Yogyakarta. Sejak saat itu sering diadakan pertandingan-pertandingan renang, baik antar kota maupun antar daerah. Bahkan diselenggarakan pula kejuaraan Indonesia yang diakui sebagai pemecahan rekor negara Belanda. Pada waktu itu hubungan dengan luar negeri sudah mulai ada. Hal ini banyak perenang-perenang dari negara-negara lain yang datang ke Inodnesia, diantaranya pada tahun 1925 juara dunia gaya bebas Arne Borg (Swedia) telah datang ke Indonesia untuk memberikan demonstrasi. Kemudian berturut-turut perenang Jean Taris dan Smile Poussard dari Perancis dengan maksud yang sama. Juga regu renang dari Hongkong dengan nama Hongkong Club pernah datang ke Indonesia dalam rangka tournya. Disamping juga itu pula sering mengadakan pertandingan-pertandingan renang dan polo air dengan pelaut-pelaut dari negara-negara lain. Pada tahun 1934, Indonesia mengirimkan perenang-perenangnya ke Pareastern Games di Manila dengan hasil baik. Perenang yang berhasil mengondol juara pada waktu itu ialah Haasmann, juara pertama untuk loncat papan dan menara. Sedang pada tahun 1936, Pret Stem, seorang perenang Indonesia dikirim ke Olympiade Berlin sabagai wakil negara Belanda pada tahun 1940 NIZB (Nederlands Indishe Zwembon) telah beranggotakan 2200 Orang. Pada Zaman Pendudukan Jepang kesempatan untuk melakukan olahraga renang makin besar. Hal inl disebabkan karena semua kolam renang yang semula hanya untuk orang kulit putih lalu dibuka untuk umum.
Sejarah Sejarah Renang Sesud Sesud ah Kemerd ekaan ekaan
Pada tahun 1945 sesudah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kegiatan renang menjadi sepi, sebab bangsa Indonesia sibuk dalam alam perjuangan melawan penjajah Belanda. Sampai Pada permulaan tahun 1951 untuk sementara pimpinan renang Indonesia masih dipegang oleh ZBVI (Zwem Bood Voor Indonesia). Akhirnya pada tanggal 24 Maret 1951 berdirilah perserikatan Berenang seluruh Indonesia yang disingkat PBSI, dengan ketua dr. Poerwosoedarmo. Sejak berdirinya PBSI ini, maka perkembangan o1ahraga renang di Indonesia maju dengan pesatnya, PBSI kemudian diterima menjadi anggota Perserikatan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang kemudian dirubah menjadi Komite Olympiade Indonesia (KOI) pada tahun 1952, PBSI diterima menjadi anggota FINA (Federation Internationale de Nation Amateur) dan IOC (International Olympic Committee). Sejak itu pula Peakumpulan-perkumpulan renang mulai bermunculan di mana-mana antara lain Tirta Kencana (Jakarta), Tirta Mitra (Surabaya),Tirta Merta (Bandung) dan Prim (Medan). Pada tahun 1954 sudah ada 29 buah perkumpulan renang seluruh Indonesia dan mulai didirikan sebuah perserikatanperserikatan renang daerah atau Propinsi (Top Organesasi Daerah atau Propinsi). Perkembangan Olahraga di Indonesia dapat ditandai dengan diadakannya pertandingan-pertandingan renang pada setiap tahun atau 4 tahun, seperti misalnya pada PON I tahun 1948 yang diadakan di Surakarta. Adapun nomornomor yang dipertandingkan yaitu: Putra: 72 m gaya dada 110 m gaya dada 220 m gaya dada 400 m gaya dada 110 m gaya punggung 4 x 100 m Estafet gaya dada 4 x 110 m Estafet gaya bebas Polo Air Loncat Indah Putri: 72 m gaya dada 110 m gaya dada 72 m gaya punggung Sesudah PON I, Olahraga renang kemudian merupakan cabang Olahraga yang selalu diikutsertakan dalam PON berikutnya, sampai sekarang. Pada PON II tahun 1951 di Jakarta, nomor-nomor renang mengalami perubahan. NomorNomor tersebut ialah: Inggit Kurniawan / Renang
14
Putra: Putri: 100 m gaya bebas 100 m gaya bebas 100 m gaya punggung 100 m gaya punggung 200 m gaya dada 200 m gaya dada 400 m gaya bebas 400 m gaya dada 1500 m gaya bebas 4 x 100 m estafet gaya bebas 4 x 290 m Estafet gaya bebas Loncat Indah: Loncat menara. Loncat Indah: Loncat Menara. Polo air. Sesudah PON II di Jakarta, pengiriman-pengiriman perenang ke luar Negeri juga mulai dilakukan, berturut-turut ke Olympiade Helsinki tahun 1952 dan tahun 1953 ke Youth Festival di Bukarest. Sedang perenang yang mewakili Indonesia adalah Soeharko (perenang gaya dada 200 meter). Pada tahun 1954 regu renang dan Polo Air dikirim ke Manila untuk mengikuti Asian Games II, dan pada tahun 1956 tiga orang Perenang berangkat ke Olympiade Melbourn. Perenang-perenang tersebut adalah Ria Tobing (200 m gaya dada, putri), Marts Gultom (100 m gaya Punggung putri), dan Habib Nasution (100 m dan 400 m gaya bebas, putra). Pada PON IV di Makasar tahun 1957, perserikatan berenang seluruh Indonesia (PBSI) diubah namanya menjadi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Di samping itu ada peristiwa penting lainya yaitu mulai pertama kalinya nomor renang gaya kupu-kupu dipertandingkan pada tahun 1958 Indonesia mengirimkan regu renang ke Asian Games tersebut di Tokyo. Pada Asian Games ke IV di Indonesia tahun 1962, regu renang kita mengalami kemajuan pesat sekali. Karena adanya fasilitas-fasilitas yang lengkap dan diadakannya pemusatan latihan renang di Jakarta menjelang Asian Games tersebut. Diantara perenang-perenang yang masuk pemusatan latihan antara lain, Achmad Dimyati (100 m,200 m gaya bebas) Mohammad Sukri (100 m, 200 m gaya dada) dan regu Polo Air yang dipimpin oleh Abdul Gafur (Penjaga gawang). Mulai tahun 1965 sampai dengan tahun 1967 prestasi renang di Indonesia mengalami kemunduran. Ini akibat adanya pemberontakan G-30 S/PKI pada tahun 1965. Baru Pada tahun 1969 pada saat diadakannya PON ke VII di Surabaya muncullah perenang-perenang putri muda seperti Vinca Cumala (100 m dan 200 m gaya dada dan 400 m gaya ganti perorangan), Tjian Ay Lan (100 m, 200 m dan 400 m gaya bebas). Nomor-nomor pertandingan renang dalam PON sudah disesuaikan dengan nomor-nomor pertandingan renang nasional, sama dengan nomornomor renang nasional, sama dengan nomor-nomor renang di Asian games, Sea Games dan Olympiade. Nomor-nomor tersebut ialah :
PUTRA 50 m, 100 m, 200 m, 400 m dan 1500 m gaya bebas 100 m, 200 m, gaya kupu-kupu. 100 m, 200 m, gaya punggung. 100 m, 200 m, gaya dada. 200 m, m, 400 m, gaya ganti perorangan. 4 x 100 m gaya ganti estafet. 4 x 100 m gaya bebas estafet
PUTRI 50 m, 100 m, 200 m, 400 m dan 800m gaya bebas. 100 m, 200 m, gaya kupu-kupu. 100 m, 200 m, gaya punggung. 100 m, 200 m, gaya dada. 200 m, m, 400 m, gaya ganti perorangan. 4x 100 m estafet gaya ganti. 4 x 100 m gaya bebas estafet.
Pada tahun 1970 PRSI mempunyai program baru yaitu dengan mengadakan Renang kelompok umur ( Age Group Swimming). Kejuaraan Kelompok umur yang diadakan pertama kali di Jakarta pada tahun 1970. Pembagian Kelompok Umur (K.U.) terdiri atas : 1. K.U. I. PA/PI. umur 10 tahun dan dibawahnya. 2. K.U. II. PA/PI. umur 11 tahun dan 12 tahun. 3. K.U. III.PA/PI. umur umur 13 tahun dan 14 tahun. 4. K.U. IV.PA/P1. umur 15 tahun dan 16 tahun dan dengan umur 17 tahun. Pembagian K.U. ini mengalami perubahan pada Kejuaraan renang K.U. Medan Pada tahun 1972 yaitu dengan membalik K.U. I, menjadi K.U.IV. K,U, II, menjadi K.U. III, K.U. III menjadi K.U. II dan K.U. IV menjadi K,U, I. Mengingat hal tersebut di atas, maka pengelompokan tersebut berdasarkan umur kronologi (kalender). Dan bila ditinjau dari sudut tingkat sekolah dapat digambarkan sebagai berikut: - K.U. IV dan III (12 tahun ke bawah) adalah setingkat Sekolah Dasar - K,U. II (13 tahun sampai 14 tahun) kurang lebih tingkat sekolah lanjutan tingkat pertama. - K.U. I. (15 tahun sampai 17 tahun ) kurang lebih tingkatan Sekolah tingkat lanjutan atas. Adanya pengelompokan ini, walaupun walaupun tidak menjamin kesamaan pertumbuhan jasmani namun secara psikologis dapat dipertanggung jawabkan karena perasaan anak bahwa mereka bertanding melawan anak yang umurnya sama atau hampir sama. Sedangkan apabila ada perbedaan maka selisih tersebut tidak begitu mencolok. Program Pertandingan K.U. oleh PRSI tersebut sangat bermanfaat, baik dibidang permasalan maupun dalam pembibitan renang.
Inggit Kurniawan / Renang
16
Dalam bidang permasalan hal itu sangat penting karena akan dapat memberikan pacuan, motif serta menggerakkan para tunas muda untuk giat dalam belajar renang. Hasrat tersebut memenuhi sifat anak yang ingin bersaing dengan teman sebayanya. Dalam bidang pembibitan, maka dalam setiap pertandingan akan selalu dapat diketahui hasil prestasinya. Prestasi ini terus berkembang, makin tahun makin lebih baik. Hal ini terbukti bahwa pada hampir setiap Kejuaraan Nasional Renang K.U. yang diadakan setiap satu tahun sekali selalu ada pemecahan rekor K.U. maupun rekor Nasional pada saat itu. Nomor-nomor yang dipertandingkan data kejuaraan K.U. sampai tahun 1976 pada renang ialah: a. K.U. IV. 1. 100 m, 200 m, gaya bebas PA/PI. 2. 50 m, 100 m , gaya dada PA/PI. 3. 50 m, 100 m, gaym kupu-kupu PA/PI. 4. 50 m, 100 m, gaya punggung PA/PI. 5. 200 m, gaya ganti perorangan. b. K.U. III. 1.100 m, 200 m, dan 400 m gaya bebas PA/PI. 2.100 m, 200 m gaya ga ya dada PA/PI. PA /PI. 3.100 m, 200 m, gaya ga ya kupu-kupu PA/PI. 4.100 m, 200 m, gaya ga ya punggung PA/PI. 5.400 m gaya g aya ganti perorangan PA/PI. PA /PI. c. K.U. II. l. a. 100 m, 200 m, 400 m, 1500 m Putra. b. 100 m, 200 m, 400 m, dan 800 m putri. 2.100 m, 200 m, gaya ga ya dada PA/PI. 3.100 m, 200 m, gaya g aya kupu-kupu PA/PI. 4.100 m, 200 m, gaya ga ya punggung PA/PI. 5.400 m, gaya ganti perorangan PA/PI. PA/ PI. d. K.U. I. :Sama dengan nomor-nomor dari nomor 1 K.U. II (c). Pada Olympiade Montreal (Canada) tahun 1976, FINS mengadakan konggres di Montreal dan mengambil keputusan untuk mengadakan perubahanperubahan dalam nomor-nomor pertandingan renang K.U. tersebut di atas menjadi sebagai berikut: a. K.U. IV, 1. 50 m gaya bebas putra dan putri 2. 50 m gaya dada putra dan putri 3. 50 m gaya punggung putra dan putri 4. 50 m gaya kupu-kupu putra dan putri 5. 200 m gaya ganti perorangan putra dan putri b. K.U. III. 1. 100 m gaya bebas putra dan putri 2. 100 m gaya dada putra dan putri 3. 100 m gaya punggung putra dan putri
c. K.U. II.
d. K.U. I.
4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
100 m gaya kupu-kupu putra dan putri 200 m gaya ganti prorangan putra dan putri 100 m, 200 m gaya bebas putra dan putri 100 m, 200 m, m, gaya dada putra dan putri 100 m, 200 m gaya punggung putra dan putri 100 m, 200 m gaya kupu-kupu putra dan putri 200 m gaya berganti perorangan putra dan putri 100 m, 200 m, 400 m, dan 1500 m gaya bebas putra dan putri 100 m, 200 m, m, 400 m gaya kupu-kupu Putra dan putri 100 m, 200 m gaya dada putra dan putri 100 m, 200 m gaya punggung putra dan putri 400 m gaya ganti perorangan putra dan putri
Sejak Olympiade Seul di Korea tahun 1989, maka nomor renang gaya bebas baik PON maupun K.U. ditambah nomor 50 m untuk semua KU.
Perkemb Perkemb angan Renang Di Indon esia Pada Masa Masa Sekarang
Dari sisi jumlah perkumpulan renang di Indonesia saat ini mengalami kenaikan cukup pesat diperkirakan sekitar 500an. Sementara jika dilihat dari partisipasi pada kejuaraan renang antar perkumpulan se-Indonesia (KRAPSI) ke-25 tahun 2007 di Bandung jumlah perkumpulan renang yang ada sebanyak 110 perkumpulan. Di lihat dari perkembangan pembangunan kolam renang, juga mengalami perkembangan yang sama. Hampir semua provinsi di Indonesia memiliki kolam renang yang berstandar nasional maupun internasional. Jumlah nomor pertandingan dan kejuaraan yang diselenggarakan oleh PRSI maupun lembaga lain mengalami perkembangan, mislkan yang diselenggarakan oleh PB PRSI semula hanya kejurnas kelompok umur (KU) dan kejuaraan antar perkumpulan renang se-Indonesia (KRAPSI) tetapi saat ini ada penambahan dari dua kejuaraan tersebut diatas yakni kejuaraan renang terbuka se-Indonesia, kejuaraan renang dalam rangka peringatan perusahaan atau hari-hari naional dan lain sebagainya. Sedangkan nomor pertandingan kelompok umur (KU) sejak tahun 1998 mengalami perubahan seperti berikut : Inggit Kurniawan / Renang
18
a. K.U. IV,
1. 2. 3. 4. 5. 1.
50 m, 100 m, 200 m gaya bebas putra dan putri 100 m gaya dada putra dan putri 100 m gaya punggung putra dan putri 100 m gaya kupu-kupu putra dan putri 200 m gaya ganti perorangan putra dan putri b.K.U. III. 50 m, 100 m , 200 m, 400 m, 800 m gaya bebas putra dan putri 2. 50 m, 100 m gaya dada putra dan putri 3. 50 m, 100 m gaya punggung putra dan putri 4. 50 m, 100 m gaya kupu-kupu putra dan putri 5. 200 m gaya ganti prorangan putra dan putri c. K.U. II. 1. 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m gaya bebas putra dan putri 2. 50 m, 100 m, m, 200 m, gaya dada putra dan putri 3. 50 m, 100 m, m, 200 m gaya punggung putra dan putri 4. 50 m, 100 m, m, 200 m gaya kupu-kupu putra dan putri 5. 200 m gaya berganti perorangan putra dan putri d. K.U. I & senior. 1. 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m dan 1500 m gaya bebas putra dan putri 2. 50 m, 100 m, 200 m, gaya dada Putra dan putri 3. 50 m, 100 m, 200 m gaya punggung putra dan putri 4. 50 m, 100 m, 200 m gaya kupu-kupu putra dan putri 5. 200 m, 400 m gaya ganti perorangan putra dan putri 6. 4x100 m estafet gaya bebas, 4x200 m estafet gaya bebas dan 4x100 estafet gaya ganti. (Catatan: nomor-nomor pertandingan ini berlaku untuk kolam renang yang memiliki panjang 50 m sedangkan jika panjang kolam 25 m ada penambahan pada nomor 100 m gaya ganti perorangan putra dan putri).
Rangkuman
Sejarah Renang di Indonesia. Sejak zaman Mojopahit sampai Kemerdekaan. Olahraga Renang suudah dilakukan pada zaman Mojopahit, ini terbukti, pada zaman itu sudah orang yang mengarungi Sungai, bajak Taut dan nelayan. Dan Sultan Hadmwijaya berperang melawan 40 ekor buaya. Candi Putri dan Taman Sari adalah peninggalan kerajaan Mojopahit dan Mataram
yang berupa pemandian kaum raja dan kerabatnya, yang sekarang merupakan tempat wisata. Kemudian bangsa Belanda membawa renang ke Indonesia. Bangsa Belanda membuat kolam-kolam renang di Indonesia hanya untuk bangsa kulit putih raja. Sedangkan bangsa Indonesia tak diperbolehkan berenang. Kolam renang yang dibangun adalah: Cihampelas (Bandung), Cikini (Jakarta), Brantas (Surabaya), Manggarai (Jakarta), Tegalsari (Surabaya), Malang, Semarang, Cirebon, perusahaan/pabrik-pabrik (BPM,Stanva) Pabrik gula, tembakau, teh, yang berada.di Medan Palembang, Cepu. Pada tahun 1940 - 1945 renang kegiatannya berhenti karena Jepang masuk ke Indonesia. Tahun 1917 berdiri perkumpulan renang di Bandung yang bernama Bandungse Zwembond., mempunya 7 perkumpulan, Tahun 1918 berdiri perserikatan Renang Java Barat (West Java Zwembond) Dan tahun 1927 berdiri East Jwwa Zwembond (perserikatan Renang jawa Timur. ) Yang anggotanya meliputi kota-kota di Jawa Timur dan Solo Yogya dan Semarang. yang anggotanya banyak kulit putih. Kalau ada orang pribumi hanya terbatas pada golongan atas. Baru sesudah Jepang menduduki Indonesia, perenang pribumi bermunculan. Tetapi sekitar tahun 1945 - 1948, renang di Indonesia mengalami kemunduran lagi. Sebab bangsa Indonesia sedang berjuang mempertahankan kemerdekaanya. Fade FOR I tahun 1948 di. Solo, Renang sudah dimasukkan dalam acara pertandingan. Fade tatiran 1951 berdirilah ( Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia) yang di ketuai oleh Dr. Porwosoedarmo. Tahun 1952 PBSI diterima sebagai anggota FINA dan pada tahun itu Indonesia mengirimkan perenangnya ke Olympiade di Helsinki (ke 15). Tahun 1956 Indonesia mengirimkan perenangnya, Rio Tebing, Malta Gulton dan Habib Nasution ke Oly mpiade Melbourne (ke 16). Tahun 1957 PBSI dirubah menjadi PRSI. Tahun 1958 Indonesia mengirimkan regu renang ke Asian Games III di Tokyo. Tahun 1962 team renang Indonesia kuat sekali, karena menjadi tuan rumah Asian Games ke IV (Jakarta). Tahun 1965-1967, renang Indonesia mengalami kemunduran lagi. Baru tahun 1969 diadakan PON ke VII di Surabaya, renang mulai timbu1. Pada tahun 1970 di Indonesia pertama kali diadakan pertandingan renang K.U., dengan pembagian: K.U. I, umur 10 tahun dan dibawahnya; K,U,III, umur 13 dan 14 tahun. K.U. II, umur 11 tahun dan 12 tahun K.U. IV,umur 15,16 dan 17 tahun. Pada tahun 1972 pembagian K.U. diubah menjadi kebalikannya. Nomor-nomor yang dipertandingkan adalah: Inggit Kurniawan / Renang
20
K.U. IV.
Gaya. Bebas Pa/Pi : 100 M, 200 M dan 30 M ( baru th.1990 ). Gaya. dada, Punggung dan kupu-kupu: 50 M dan 100 M. Pa/Pi. gaya berganti Pa/pi 200 M. K.U. III : Gaya bebas Pa/Pi : 50 M,100 M, 200 M, 400 M. Gaya dada, kupu-kupu dan Punggung : 100 M, 200 M. Gaya ganti perorangan Pa/Pi. : 400 Pdi. K.U. II Gaya bebas Pa/Pi : 50 M, 100 M, 400 M, 800(Pi), 1500 (PA). Gaya dada, kupu-kupu, Punggung : 100 M, 200 M. Gaya ganti perorangan Pa/Pi : 400 M. K.U= I = K.U, II = PON. Perkembangan renang sampai saat ini dari sisi jumlah pembangunan kolam, perkumpulan dan nomor-nomor pertandingan renang mengalami peningkatan dan penambahan jumlah termasuk ukuran kolam renang yang berstandar nasional maupun internasional semula panjang kolam hanya 50 m sekarang panjang kolam juga ada 25 m. Soal : 1. 2. 3. 4.
Sejak kapan bangsa kita sudah dapat melakukan olahraga renang ? Apakah guna renang pada saat itu ? Apakah buktinya kalau renang sudah dilakukan sejak zaman dahulu ? Sejak kapan kolam renang di Indonesia mulai dibangun oleh bangsa Belanda ? 5. Tahun berapakah Bandung sudah ada persatuan renang ? 6. Kapan berdirinya persatuan renang di Jawa Timur dan apakah namanya ? 7. Pada tahun 1940 didirikan NIZB, apakah kepanjangannya ? 8. Kapankah perserikatan berenang Indonesia berdiri ? 9. Kapankah Indonesia diterima menjadi anggota FINA ? 10. Siapa saja sa ja perenang Indonesia sesudah kemerdekaan kemerdek aan dikirim luar negeri? 11. Mengapa tahun t ahun 1965-1967 1965- 1967 kegiatan kegiata n renang di Indonesia Indone sia dianggap Mundur ? 12. Bagaimana pembagian K.U pada tahun 1970 ? 13. Sebutkan nomor-nomor yang dipertandingkan pada renang untuk KU?
2
PRINSIP GERAK DASAR RENANG
Setelah mempelajari kegiatan ini anda diharapkan dapat menjelaskan : 1. Menjelaskan tentang prinsip psykologis. 2. Menjelaskan tentang prinsip pertumbuhan. 3. Menjelaskan tentang prinsip praktis. Bila kita mengajar renang terutama bagi mereka yang dapat berenang sama sekali, baik untuk anak kecil maupun untuk orang dewasa kita harus memperhatikan beberapa prinsip, yakni :
Prinsip Psikologis
Yakni suatu prinsip yang berhubungan dengan faktor-faktor kejiwaan Menurut para ahli manusia hidup itu terdiri dari jiwa dan raga atau rohani dan jasmani. Didalam faktor kejiwaan kejiwaan itu terdapat beberapa beberapa unsur yang harus ada dan berkembang terus untuk bisa belajar renang dengan cepat dan baik. Unsur-unsur tersebut adalah : a. Unsur kesenangan b. Unsur keberanian c. Unsur percaya pada diri sendiri d. Unsur keuletan.
Unsur kesenangan Inggit Kurniawan / Renang
22
Orang melakukan m elakukan renang re nang karena kare na ada unsur senang pada renang ren ang tersebut. Tanpa ada rasa senang, orang tak mungkin akan datang pada kolam renang, meskipun tempat kolam renang itu jauh, airnya terasa dingin dan waktu yang lama saat belajar renang. Unsur kesenangan ini harus timbul pada saat orang belajar renang. Rasa senang ini akan berkembang terus apabila orang tersebut dapat melakukan renang meskipun belum baik. Ini tampak pada anak-anak pada saat bermain di kolam dengan berkejarkejaran, menyelam dan meluncur. Semua ini dilakukan karena dorongan dari jiwa anak anak tersebut dan akan menimbu menimbulkan lkan perkemban perkembangan gan anak tersebut. Terutama bagi anak yang selalu tertekan baik di sekolah maupun dirumah. Dengan bermain di air dengan segala macam permainan, maka anak akan melupakan segalanya, hanya timbul rasa senang saja. Dengan modal rasa senang ini maka anak akan dapat berkembang di kolam renang. Unsur Keberanian Unsur ini juga penting sekali, terutama bagi anak-anak kecil tanpa keberanian sulit sekali untuk belajar renang. Anaak yang penakut tidak akan berani masukkan mukanya kedalam air tidak asalkan berani, mengapung, meluncur di dalam air. Padahal, hal-hal tersebut sangat atau unsur yang terpenting yang harus dikuasai oleh anak tersebut bila akan belajar renang. Untuk belajar renang secara cepat maka pupuklah rasa keberanian tersebut. Dengan demikian rasa takut berangsur-angsur akan hilang. Setelah rasa takut itu hilang maka timbulah rasa keberanian. Setelah anak telah berani menjalanka unsur-unsur di atas maka belajar renang akan lebih mudah dilaksanakan. Unsur percaya pada diri sendiri Pada hakekatnya setiap anak mempunyai kepercayaan pada diri sendiri utnuk melakukan apa saja yang bisa dilakukan oleh orang lain. Dalam belajar renang rasa percaya pada diri sendiri sangat diperlukan. Pertolongan dari orang lain diperlukan selama orang tersebut belum dapat mengapung atau peluncur. Sesudah itu orang harus sudah berani untuk belajar sendiri. Rasa berani diri sandiri perlu sekali. Bila rasa berani ini tidak akan timbul maka sulit sekali untuk cepat bisa berenang.
Unsur keuletan Belajar renang tidak akan semudah dalam buku teori dan tidak secepat apa yang dibayangkan. Untuk dapat sampai mengapung dan meluncur di air saja kadang-kadang membutuhkan waktu yang sangat lama, mungkin
membutuhkan 4 atau 5 kali jam. Disini membutuhkan kesabaran, ketidak bosanan, dan keuletan. Unsur ini sangat diperlukan bagi setiap orang yang belajar renang. Karena setiap kali latihan selalu mengulangi gerakan yang lalu. Karena belajar renang selalu harus berulang-ulang. Demgan demikian latihan hams membuthkan kesabaran, dan tidak bosan dan ulet.
Prisnsip pertumbuhan
Kalau ditinjau dari sudut bioligi, pertumbuhan tubuh seorang anak selama duduk di bangku sekolah dan mengalami banyak gangguan-gangguan. Rangsang dalam pertumbuhan ini seharusnya berada di sekolah tetapi sedikit sekali. Sehingga sungguh merugikan anak. Berlatih renang merupakan suatu cara untuk menghilangkan dan mengurangi gangguan tersesebut. Dan rasa dingin di air merupaken pengaruh rasa segar dibadan dan di otak. Prinsip Praktis Renang dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak membedakan: jenis kelamin, umur, (tua, muda), semua dapat melakukannya. Dan dapat di katakan tidak membutuhkan banyak biaya. Karena dengan yang begitu murah dapat masuk dan berenang sepuasnya. Praktis dilakukan oleh perorangan. Bila dilihat dari hasilnya, renang merupakan pendidikan diluar sekolah, dan merupakan pendidikan masyarakat. Disini anak dapat berkumpul, bergaul dan berjumpa dengan bermacam-macam sifat, dan rasa kegembiraan timbul secara bersama-lama. Dengan renang akan menimbulkan rasa kebersihan, kesehatan pada dirinya sendiri rasa tanggung jawab akan timbul. Jadi renang adalah olaraga yang sangat baik untuk badan.
Rangkuman
Bagi pemuda yang belajar renang harus diperhatikan: a. Prinsip psikologis :
Inggit Kurniawan / Renang
24
1) Unsur kesenangan: Orang yang ingin belajar renang harus mempunyai rasa senang lebih dahulu. Dengan modal ini akan lebih mudah untuk bisa berenang. 2) Unsur kebersihan: unsur ini juga sangat dibutuhkan. Karena orang yang tak mempunyai rasa takut terhadap air akan lebih mudah untuk belajar renang. 3) Unsur percaya pada diri sendiri: Rasa percaya diri sendiri juga mempermudah untuk dapatnya belajar renang. 4) Unsur keuletan: mudah dilakukan dan badan akan selalu kelihatan sehat dan bersih. Dan ulet untuk melakukan latihan. b. Prinsip pertmbuhan Renang sangat mempengaruhi pertumbuhan badan. c. Prinsip taktis Praktis dilakukan, mudah di lakukan. Soal:
1. Sebutkan unsure psikologis ? 2. Apakah yang dimaksud dengan prinsip pertumbuhan ? 3. Apakah yang dimaksud dengan prinsip praktis ?
BIOMEKANIK RENANG Pendahuluan
Kemajuan prestasi yang dicapai olahragawan renang terkemuka –akhir ini, seringkali menjadi atribut para ahli renang dalam usaha pada akhir mengaplikasikan konsep –konsep cara berlatih kepada perenang –perenang lainnya. Terutama hal ini dikaitkan dengan bagaimana dapat terjadi untuk membangkitkan tenaga daya dorong, agar perenang dapat bergerak maju secara efisien. Beberapa pendapat mengatakan bahwa untuk menambah daya dorong untuk bergerak maju, hendaknya dapat menghindarkan atau mengurangi bentuk-bentuk tahanan atau resistensi yang sekecil mungkin. Ernest w Maglischo, doctor ahli renang yang kini menjadi ”otak” kemajuan prestasi renang Amerika Serikat, berpendapat bahwa tenaga yang berbentuk daya dorong paling efektif, diperoleh dari daya angkat atau lift. Pada prinsipnya tenaga tarikan atau Drag Force, selalu bergerak berlawanan dengan arah kemana benda itu bergerak maju. Tenaga daya angkat, selalu mendorong dengan arah tegak lurus terhadap arah dari tenaga tarikan atau Drag Force. Selain teori Daya angkat, olahraga renang juga banyak memanfaatkan hukum Newton III yang berhubungan dengan gerakan yaitu: Dimana ada AKSI akan berlawan dengan REAKSI (uraian ini dapat dilihat pada gambar 1 tersebut diatas).
Inggit Kurniawan / Renang
26
Gambar 1
Teori Teori Proppeller p ada gaya renangan
Mirip dengan konsep proppeller, tangan dan kaki perenang bisa melakukan aksi, seperti halnya beberapa rangkaian bilah baling –baling dengan perubahan arah dan hubungannya dengan gaya pada renang secara menyuluruh. Untuk pengaruh dorongan pada olahragawan renang, akan banyak tergantung kepada berat badan dan daya angkat dari tubuhnya. Penghambat Penghambat yang terjadi di air terdiri atas : a. Penghambat dari arah depan b. Penghambat sebagai akibat dari percepatan dorongan kedepan (dari arah belakang. Lihat gambar 2).
gambar 2
Pada umumnya, bila tahanan percepatan (Accelerating Resistance). Lebih besar dari hambatan, maka kecepatan (Speed) akan lebih rendah, dan kalau ke dua tahanan itu sama besar, maka kecepatan akan sama pula. (uraian tersebut dapat dilihat pada gambar 3). Tahanan Tahanan pengh ambat (Hampering (Hampering Resist Resist ance) Gambar 3
Tahanan Tahanan Percepatan Percepatan (Hampering (Hampering Resis Resis tance) Gambar 4
Bila tahanan penghambat kurang dan lebih besar dari tahanan percepatan, maka gerak gaya akan lebih efisien (dilihat pada gambar 4). Inggit Kurniawan / Renang
28
Teori Teori Prop peller dan tenaga pendo ron g saat berenang berenang – jari perenang sebagai Kalau kita bandingkan tenaga tangan jari – sayap pada pesawat terbang, dapat dimengerti bagaimana seorang perenang dapat menggunakan tenaga daya angkat sebagai pendorong. Pada kenyataannya, perenang menggunakan tangan dan kaki seperti halnya baling –baling daripada sayap. Kini masyarakat telah mengenal teori baling – baling, meskipun kesan pertama bahwa daya angkat hanya terjadi dari bawah ke atas. Saat sekarang, konsep tersebut berubah, daya angkat tidak selalu terjadi atau bergerak dari bawah ke atas dan tenaga daya angkat akan bergerak ke arah mana saja, sesuai dengan yang diperlukan (lihat gambar 10). Ilustrasi pada gambar 10 menunjukkan tentang bagaimana gerak kemuka dapat menimbulkan perputaran baling –baling, dimana tepi dari bilah baling-baling, dimana tepi dari bilah baling –baling ”menggigit” kedalam tanpa terganggu air, penyebab ini maka aliran bergerak mengikuti jejak sebelumnya. Lengkungan diatas permukaan bilah –bilah dan sudut ”serangan” menghasilkan daya angkat disebabkan karena tekanan akan banyak mengurangi permukaan depan, sementara permukaan bagian belakang membelokkan air ke belakang. Seperti juga hasilnya, banyak tujuan itu di hubungkan dengan baling –baling ini akan maju ke arah depan. Mirip dengan cara yang sama, tangan dan kaki perenang bisa beraksi seperti rangkaian dari bilah –bilah dari baling –baling dengan perubahan arah dan hubungannya dengan gaya renang secara keseluruhan. Pada gaya bebas, tangan dan jai – jarinya bergerak ke bawah, segera setelah masuk permukaan air (lihat gambar 8 & 10). Berikut ini adalah gerakkan ke dalam dan sapuan keatas, selanjutnya gerakkan keluar dan sapuan kebelakang. Ujung jari tangan akan berperan penting sebagai bilah sepanjang melakukan sapuan kebawah dan keluar. Tangan berhubungan dengan sapuan kebawah, keluar dan kebelakang, menyelesaikan yang akan dicapai, seperti sudut ”serangan” itu akan menyebabkan air membelok kearah belakang melalui bawah telapak tangan. Aliran air kearah atas, kedalam dan kebelakang ini menggambarkan tenaga tahanan atau tarikan (drag force). Hasil tekanan tegak lurus diantara tepi telapak tangan dan punggung tangan menyebabkan tenaga daya angkat dan dapat digambarkan pada arah garis tegak lurus. Tenaga daya angkat ini mndorong perenang kemuka, sapuen
–tepi ibu jari kedalam menyebabkan perjalanan air kearah luar melalui tepi – menuju tepi kelingking (lihat gambar 8 & 10). Tenaga tahanan menyebabkan tekanan tegak lurus diantara telapak tangan dan punggung tangan dan itu mendorong tenaga yang dihasilkan mendorong perenang maju kemuka. Tapi pergelangan tangan akan berperan penting seperti halnya sapuan atau ayunan keatas pada akhir gerakan gaya di bawah permukaan air ( gambar 8 & 10), tahanan air terjadi pada arah menurun, dengan tekanan tegak lurus diantara telapak tangan dan punggung tangan mendesak tenaga daya angkat tegak lurus atau kearah muka, dimana tenaga ini mendorong perenang mju kedepan. Analisa gerakan di bawah air dari perenang perenang kelas dunia, menunjukkan bahwa tangan dan kaki saling bergantian sepanjang fase dorongan. Setiap waktu tangan dan kaki bergantian, arah dari air mengalir menyilang tangan dan kaki bergantian juga, namun aksi itu seperti bilah – bilah baru berputar kedalam tidak terganggu air dimana tambahan tenaga daya angkat dapat menghasilkan tenaga berupa gerakan terdahulu yang dikeluarkan sia – sia. Hubungan dari tangan dan kaki bergantian dengan setiap pergantian arah sebagian terbesar sudut ” seangan ” efektif selalu bisa digunakan oleh perubahan arah dan hubungannya, perenang dapat menggunakan tangan dan kaki seperti baling – baling dengan 3 bilah atau lebih. Macam resistensi yang terjadi pada perenang
a. Bentuk tubuh (Form) b. Besarnya ombak, disain kolam dll (wave) c. Gesekan (Frictional)
Ar ah r esis es is ten si p ada t ub uh (li hat gambar 5)
a. Tegak Lurus (Vertical) b. Samping (Lateral) c. Belakang (Backward)
Inggit Kurniawan / Renang
30
Gambar 5
Bentuk – Bentuk – bentuk bentuk pro pulsif atau atau rotasi gerak maju adalah adalah sbb : 1). Bentuk Roda Berpedal (Paddle Wheel)
Gambar 6
Gambar 7
3) Bentuk Propeler (Propeller) (gambar 10)
Prinsip – Prinsip – prinsip BERNOULLI’S BERNOULLI’S untuk gerak maju
1). Dorongan pengayuh pada sampan 2). Sayap pesawat terbang
3). Mesin perahu motor, dimana propulsif terjadi dibagian belakang perahu berputar tegak lurus searah dengan jarum jam melalui bilah – bilahnya. Hal demikian dapat menimbulkan tenaga dorongan yang horizontal terhadap benda tersebut. d). Pada tangan perenang di saat melakukan gerakan tarikan tangan, terjadi prinsip BERNOULLI’S, yang berakibat timbulnya tenaga dorong dan membawa tubuh untuk bergerak maju kearah horizontal. Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Inggit Kurniawan / Renang
32
Rangkuman
Prinsip dasar bahwa jika ingin mampu berenang dengan baik secara Biomekanik harus diciptakan daya angkat dan daya dorong yang tinggi serta memperkecil daya hambat. Jika daya dorong dan daya hambat sama besarnya hanya ditunjang daya angkat maka perenang tidak berjalan. Sebaliknya daya angkat nol, tidak memiliki daya dorong, perenang tenggelam. Latihan
1. 1.Sebutkan macam-macan daya hambat (resistance) yang ditimbulkan oleh perenang? 2. Penghambat terbesar ditimbulkan oleh........ 3. Uraikan gerakan perenang yang menimbulkan tahanan dan percepatan percepatan yang anda ketahui?
3 AKTIFITA AK TIFITAS S AK A K UATIK UA TIK
Setelah mempelajari kegiatan ini anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan tentang teknik pengenalan air. 2. Melakukan teknik menahan nafas secara individu maupun kelompok di tempat. 3. Melakukan teknik mengapung secara individu maupun kelompok di tempat. 4. Melakukan teknik meluncur secara baik dan benar. Sebelum mulai mempelajari teknik gaya renang, hendaknya kita terlebih dahulu memahami bentuk atau teknik pengenalan air. Hal ini sangat diperlukan terutama bagi mereka yang belum berani masuk air atau anak-anak yang berusia dibawah 10 tahun dan diatas 5 tahun. Dari pengalaman telah membuktikan, bahwa cara ini ternyata dapat menolong yang mempelajari teknik gaya renang pertandingan atau menguasai teknik gerakan dasar berenang. Pada saat pengenalan air, dapat diberikan 3 hal yang penting yaitu (3M) : a. b. c.
Menahan Nafas (Pernafasan) Mengapung Meluncur Ketiga hal tersebut diatas, mutlak dijadikan landasan untuk seseorang belajar berenang dengan baik.
Inggit Kurniawan / Renang
34
Menahan Nafas
Bagi mereka yang awam, untuk mengambil udara diatas permukaan air dan kemudian masuk permukaan air dengan membuang sisa-sisa pembakaran melalui mulut dan hidung memang tidak mudah. Terutama kebiasaan kita sehari-hari sangat mempengaruhi hal itu. Namun bila kita berikan latihan-latihan yang teratur, dalam tempo yang relatif lama hal semacam itu mudah untuk dikuasai dengan baik. Beberapa bentuk pernafasan dapat diberikan sebagai berikut : a.
Sebelum masuk air, cobalah didarat dengan melatih irama mengambil nafas melalui mulut dan mengeluarkan sisa pembakaran melalui hidung, hingga irama ini bisa dikerjakan secara otomatis.
b.
Kemudian setelah bisa dikerjakan hal diatas, cobalah cara ini dikerjakan di tempat ini / dikolam dangkal atau kolam renang yang memungkinkan seseorang dapat berdiri. Ambilah udara melalui mulut kemudian tutup mulut dan masukkan bagian muka ke permukaan air, setelah beberapa saat secara perlahan buanglah sisa pembakaran itu melalui hidung. Kerjakan. Kerjakanlah hingga berulang-ulang dan kalau memungkinkan mencapai 50-100 kali ulangan, dimana dengan jumlah itu diharapkan gerakannya bisa dikerjakan secara otomatis dan terbiasa. Bagi mereka yang sulit untuk mengambil udara melalui mulut dan membuang melalui hidung, untuk sementara dapat dikerjakan dengan bantuan hidung. Namun cara ini bila sudah mampu menguasai irama pernapasan yang sebenarnya, hendaknya ditinggalkan, oleh karena cara itu sering berakibat menghisap air melalui hidung.
c.
Latihan perfasan ini dapat ditingkatkan dengan memperlama waktu ketika bagian muka berada di bawah permukaan air, setelah jarak waktu ditempuh lanjutkan dengan membuang sisa pembakaran secara perlahan sebelum naik ke atas permukaan air. Misalnya ketika dibawah permukaan air diharuskan berhitung sampai 10, kemudian membuang sisa pembakaran dan selanjutnya naik keatas permukaan air untuk mengambil udara kembali.
d.
Cara yang sama dapat dikerjakan dengan menggunakan papan latihan, dimana dengan sikap membungkuk dan kedua kaki tetap pada sikap berjalan
di dasar kolam, kemudian kedua tangan memegang papan latihan di kedua ujungnya. Lakukan cara-cara seperti diatas sambil berjalan atau tetap diam ditempat. (uraian diatas dapat dilihat pada gambar 11,12 dan 13)
Gambar 11. .
Gambar 12
Gambar 13
Mengambang/Mengapung
Posisi teratur sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi banyak posisi yang bisa dilakukan supaya tubuh dapat terapung diatas permukaan air. Sikap ini pada prinsipnya dapat dilakukan, merupakan perwujudan dari perpindahan pusat titik barat (Centre of Grafity) dan pusat titik apung (Centre of Inggit Kurniawan / Renang
36
Bouyancy) di saat tubuh terapung. Baik di darat maupun diudara, seseorang dapat membalik atau memutar dengan menggunakan pusat titik berat. Di air bagaimanapun dada adalah merupakan titik apung. Pusat titik berat seseorang disaat sikap terlentang secara horizontal dengan kedua tangan berada disamping tubuh, ini merupakan pusat dari seluruh titik berat berada di lokasi pinggul. Sejak segmen tubuh mempunyai perbedaan berat, maka jarak dari tiap segmen dari pusat titik berat pada tubuh berperan menentukan secara pasti lokasi atau letak dimana pusat titik berat. Bilamana seseorang pada sikap terlentang secara horizontal, maka titik berat cenderung bergerak diatas segmen tubuh dan secara individu menarik ke arah bawah. Daya apung dari air akan mendorong setiap segmen horisontal, bila titik berat spesifik tiap bagian kurang dari 1.0. Beberapa segmen tubuh mungkin lebih terapung dibanding lainnya. Seperti tangan merupakan segmen yang mudah terapung, lain halnya dengan kaki, adalah bagian dari struktur tubuh yang berat dan tidak mudah terapung. Terutama daya apung pada air diarahkan langsung kepada bagian dada atau disebut dengan pusat dari titik apung tubuh, udara pada paru-paru digunakan untuk daerah dada. Dengan demikian struktur tulang dan struktur otot, umumnya menjadi bagian yang ringan dari tubuh dan akibatnya dada akan cenderung teraoung ke atas. Kekuatan titik berat tarikan paha (pusat titik berat) dan kaki ke arah bawah. Kekuatan apung dari gerakan air ketika menekan ke arah atas, di atas bagian dada (pusat titik apung), ini merupakan lahan kekuatan keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh. Tubuh mulai memutar ke arah depan ketika paha dan kaki bergerak ke arah bawah. Apabila pusat titik berat pada rongga tulang panggul dapat berputar dibawah pusat titik apung dada. Dan seseorang dapat terapung dengan tidak bergerak. Bagaimanapun seperti kaki tenggelam sepanjang rotasi atau perputaran dari bagian depan tubuh itu, ke arah bawah menambah daya gerak dan ini menambah percepatan dari kaki ditambah beratnya. Sebab tubuh bisa merendam, sejak dan gerakan ke arah bawah dari kaki. Ini cenderung atau gejala untuk kaki dapat menarik seluruh tubuh di bawah air, terutama bagi pemula tidak akan mengajar punggung terapung pada sikap horisontal tetapi pada sikap yang vertikal, dimana kaki akan terpelihara naiknya seseorang pada posisi terapung yang normal. Orang yang belajar, bisa di air dengan sikap bahu dalam, bila kepala dibaringkan ke belakang, dimana punggung dan telapak tangan keluar dari bahu, air akan mulai mendorong tubuh. Selain beberapa dorongan.
Sikap terapung dapat dipelajari salah satu dari 3 posisi, apakah horisontal, diagonal atau vertikal. Dengan terapung dan mengurangi gerak pada sikap vertikal atau posisi diagonal dapat banyak mempelajari terapung dengan sikap horisontal dengan mengganti-ganti tangan dan kaki. (lihat gambar 14 dan 15 dibawah ini)
Gambar 14
Gambar 15
Meluncur
Langkah berikutnya setelah menguasai cara bernafas, dapat dilanjutkan dengan latihan meluncur. Latihan ini diperlukan teristimewa untuk melatih keseimbangan tubuh di air. Tidak sedikit yang belajar renang, karena tidak mampu Inggit Kurniawan / Renang 38
menguasai keseimbangan tubuh tenggelam dan tidak mampu berdiri di kolam renang, meskipun kolam dangkal latihan meluncur bisa dikerjakan sebagai berikut : a.
Berdirinya ditepi kolam dengan sikap membelakangi dinding kolam dan salah satu kaki / telapaknya berada menempel pada dinding untuk siap menolak. Luruskan kedua lengan diatas kepala dengan ibu jari saling berkaitan satu sama lain. Tundukkan tubuh dengan berusaha ujung jari tangan lebih dahulu tiba diatas permukaan air, kaki yang menempel pada dinding mendorong hingga tubuh terdorong ke depan. Disaat luncuran berjalan, hindarkan mengambil sikap berdiri sebelum titik luncurnya menurun dan kemudian behenti, dan sebagai akibatnya kedua kaki secara otomatis turun hingga dapat berdiri. Apabila saat meluncur dengan kecepatan tinggi turun dengan tiba-tiba untuk berdiri. Apabila saat meluncur dengan kecepatan tinggi turun dengan tiba-tiba untuk berdiri, banyak terjadi justru yang melakukan tidak mampu berdiri.
b.
Cara yang yang sama dapat dilakukan dengan meluncur dari tengah-tengah tengah-t engah kolam dangkal. Setelah luncuran habis, kemudian berdiri dan lakukan berulang-ulang hingga membawa tubuh menepi.
c.
Latihan meluncur ini dapat dikembangkan hingga kedua belah kaki mampu menempel ke dinding kolam dan sikap ini hany dapat dilakukan kalau yang belajar sebelum meluncur terlebih dahulu masuk ke bawah permukaan air dalam sikap telungkup hingga kedua kaki memungkinkan untuk menolak. Latihan-latihan bisa dikerjakan secara berulang-ulang hingga mampu rileks dan terhindar dari rasa tegang yang sering berakibat tubuh memutar. Lihat gambar 16 dan 17 dibawah ini
Gambar 16
Rangkuman
Gambar 17.
Agar mau dan dan mampu mampu berenang berenang dengan dengan baik baik dan benar, benar, sebelum sebelum belajar teknik gaya renang diharapkan mampu menguasai secara teoritis dan praktis tentang pengenalan air yakni 3 M terdiri dari Menahan nafas, mengapung dan meluncur. Masing-masing kemampuan dapat dilakukan ditempat kemudian berjalan, secara individu dan kelompok. Bentuk atau macam pengenalan air beragam maka kepada saudara diberikan kesempatan untuk membuat bentuk atau contoh pengenalan air lain, dengan prinsip menyenangkan, tidak membahayakan individu maupun orang lain, membantu percepatan penguasaan pengenalan air perenang atau siswa.
Latihan
1. Sebutkan macam atau bentuk pengenalan air yang anda ketahui, minimal 3 buah! 2. Jelaskan salah satu fungsi pemula diberikan pengenalan air jenis menahan nafas (latihan pernafasan) 3. Kemampuan akhir dari pengenalan air perenang diharapkan mampu .........
Inggit Kurniawan / Renang
40
4 TEKNIK GAYA RENANG
Setelah mempelajari kegiatan ini anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan tentang teknik gaya renang yang yang dipertandingkan . 2. Melakukan renang dengan teknik gaya bebas (freesytle atau crawl) minimal jarak 25 meter. 3. Melakukan renang dengan teknik gaya punggung (back stroke atau back crawl)) minimal jarak 25 meter. 4. Melakukan renang dengan teknik gaya kupu-kupu (butterflystroke atau dolphin stroke) minimal jarak 25 meter. 5. Melakukan renang dengan teknik gaya dada (breaststroke minimal jarak 25 meter. 6. Melakukan salah teknik start diatas startblok minimal jarak 5 meter 7. Melakukan teknik start gaya punggung minimal jarak 5 meter meter 8. Melakukan pembalikan gaya bebas dengan teknik salto secara baik dan benar 9. Melakukan teknik finish secara baik baik dan benar.
Pendahuluan
Teknik gaya berenang yang dipertandingkan sampai saat ini ada 4 (empat) yakni gaya bebas (crawl atau freestyle), gaya punggung (backstroke),
gaya kupu-kupu (butterfly stroke) dan gaya dada (breaststroke). Secara bagan dapat dikemukakan seperti gambar 18 berikut ini:
1. Gaya bebas Freestylr atau crowl
2. Gaya punggung Back stroke atau Back crawl
Teknik Gaya Renang
3. Gaya kupukupu Butterfly stroke atau dolphin
4. Gaya dada Breaststroke Gambar 18.
GAYA BEBAS (FREESTYLE ATAU CRAWL)
Teknik renang gaya bebas ada 5 (lima) hal yang perlu kita perhatikan, yaitu sebagai berikut: a. Posisi badan b. Gerakan kaki c. Gerakan lengan d. Pernafasan e. Koordinasi gerakan. Posisi b adan adan
Inggit Kurniawan / Renang
42
Kemajuan yang banyak dicapai dalam gaya bebas akhir-akhir akhir -akhir ini bukanlah disebabkan oleh perenang-perenang sekarang ini lebih besar dan lebih kuat sehingga mampu menghasilkan dorongan yang besar, tetapi terutama pada pengecilan tahanan depan sehingga posisi badannya sedatar mungkin atau sangat stream line. Dengan posisi badan yang stream lime para perenang gaya bebas tingkat dunia, sekarang dapat berenang dengan tahanan kecil, sehingga mampu menempuh jarak 1500 meter dalam waktu kurang dari 15 menit. Dalam bernafas sikap kepala haruslah menoleh ke arah samping, bukan mengangkat kepala. Dapat dikatakan bahwa kunci dari posisi badan yang balk adalah sikap kepala dalam renang. Dengan kata lain kepala merupakan kemudi dari posisi badan. Bila kepala terangkat ke atas, maka bagian bawah dari badan akan turun yaitu pinggang dan kaki (hukum Newton). Oleh karena itu kepala harus di jaga jangan sampai diangkat. diangkat. tetapi menoleh ke arah samping samping dalam melakukan melakukan pernafasan. Kesalahan yang sering terjadi adalah pada perenang pemula yang ingin selalu menaikan kepala setinggi mungkin dalam usaha mengambil nafas dan dalam usaha melihat ke depan. Perlu ditekankan pada perenang pemula agar tidak melihat ke arah depan, tetapi ke arah samping, sehingga posisi badan akan selalu Stream line. Dayungan yang salah juga akan menyebabkan sikap badan kurang stram line. Misalnya dayungan lengan yang terlalu keras ke arah bawah, maupun ke arah atas, akan mengakibatkan badan naik dan turun, lagi ini akan menambah tahanan. Demikian juga rekaveri lengan yang tidak benar, misalnya lengan dilemparkan lurus ke samping hal ini akan mengakibatkan sikap lurus ke samping hal ini akan mengakibatkan sikap lurus dari perenang terganggu. Nyatanya banyak sekali faktor yang mempengaruhi atau mengganggu datar dan lurusnya badan perenang atau sikap yang stream line. Posisi badan yang paling baik adalah apabila sikap kepala sedemikian rupa, sehingga permukaan air tepat pada batas antara rambut dan dahi, Secara singkat dikemukakan bahwa posisi tubuh teknik renang gaya bebas adalah : a. Hidrodinamis atau streamline : hampir sejajar permukaan air b. Tubuh berputar pada rotasi c. Gerakan tubuh tidak boleh naik turun atau meliuk-liuk. d. Kepala, sikap kepala normal: 1) Perenang jarak pendek ; kepala ada kecenderungan agak naik, pandangan ke depan 2) Perenang jarak menengah dan jauh; kepala rendah dari permukaan air pandangan menyudut dari dasar kolam Gerakan Gerakan K aki Gaya Bebas
Dalam renang gaya bebas fungsi kaki yang utama adalah sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan stream line, sehingga tahanan menjadi kecil. Tarikan lengan dalam gaya bebas adalah sumber pokok dari luncuran, dan malahan pada kebanyakan perenang menjadi satu-satunya sumber dorongan atau luncuran. Pada suatu penyelidikan menunjukkan pada kecepatan rendah, tendangan kaki dan tidak memberi tambahan dorongan, kaki adalah misalnya kedua roda belakang dari mobil, sedang lengan adalah kedua roda depan. Misalnya roda depan mobil dijalankan dengan kecepatan 60 km/jam dan rods belakang dijalankan oleh mesin dengan kecepatan 40 km/jam. Dalam hal ini bagaimanakah kecepatan mobil dan apakah roda belakang memberikan batuan dorongan? Roda depan berputar lebih cepat daripada roda belak-ang. Maka roda belakang itu tidak akan menambah kecepatan mobil, malahan menjadi beban yang harus ditarik oleh roda depan, sehingga kecepatan mobil menjadi 50 km/jam. Ini adalah suatu gambaran dari kedudukan tendangan kaki sebagai sumber dorongan dari renang gaya bebas. Pada penelitian lain menunjukkan bahwa: a. Pemakaian energi pada renang gaya bebas dengan menggunakan kaki saja, lebih baik daripada renang dengan lengan saja atau renang dengan memakai kaki dan lengan. b. Pemakaian energi pada renang dengan lengan saja, kurang dari pada renang dengan lengan dan kaki pada kecepatan renangan rendah. Tetapi pada kecepatan renangan tinggi, pemakaian energi pada renang yang menggunakan lengan saja menjadi lebih banyak dibandingkan dengan renang yang menggunakan lengan kaki. Dengan hasil penelitian tersebut, maka seharusnya renang dengan tujuan prestasi haruslah dilakukan dengan gerakan lengan dan kaki secara maksimal. Artinya gerakan kaki haruslah dilakukan dilakukan frekuensi frekuensi tinggi atau pada umumnya umumnya dilakukan dengan 6 kali pukulan kaki, untuk satu kali putaran lengan. Hal ini memang benar dalam renang gaya bebas pada jarak pendek atau sprint. Tetapi pada jarak jauh, misalnya 800m dan 1500m dengan 6 kali tendangan kaki, untuk satu kali putaran lengan, ternyata hasilnya menjadi lambat. Mengapa demikian? Kemampuan jantung utnuk memompa darah ke otot-otot yang bekerja adalah terbatas. Kalau perenang menggerakkan kakinya secara keras dan tepat (6 kali pukulan kaki) secara terus menerus, maka banyak darah yang harus disalurkan ke otot-otot yang menggerakan kaki, sehingga berkuranglah darah yang tersedia untuk otot-otot yang menggerakan lengan, akibatnya otot-otot lengan menjadi cepat lelah. Itulah sebabnya renang gaya bebas pada jarak 800m dan 1500m Inggit Kurniawan / Renang
44
menggunakan frekuensi 2 kali pukulan kaki pada satu putaran lengan, sedang pada jarak 200m, 400m menggunakan menggunakan frekuensi 4 kali pukulan kaki pada . satu kali putaran lengan. Pada renang gaya bebas, jarak 50m dan 100m menggunakan 6 pukulan kaki. Namun yang banyak dipakai oleh perenang-perenang yang berprestasi baik nasional maupun intemasional hanya 2 macam pukulan kaki saja yaitu: a. 2 kali tendangan kaki dalam satu kali putaran lengan untuk jarak jauh. b. 6 kali tendangan kaki dalam satu kali putaran lengan. untuk jarak pendek. Gerakan Gerakan kaki gaya bebas
Prinsip yang harus diingat dan dilakukan yaitu bahwa gerakan kaki selalu dimulai dari pangkal paha. Terlihat pada gambar 19.
Gambar 19 Urutan gerakan kaki gaya bebas
1)
Posisi kaki kiri berada paling dalam atau terendah pada akhir akhir dari tendangan ke bawah. Paha dan betis merupakan satu garis lurus tanpa Iekukan pada lutut. Sikap kaki yang lurus ini sampai pada ujung jari kaki. Posisi kaki kanan pada posisi kanan pada saat memulai tendangan ke bawah. Lutut mulai diturunkan dengan gerakan permulaan dari pangkal paha.
Gambar 20 2) Posisi kaki kiri mulai dinaikkan ke atas dalam keadaan lurus tanpa lekukan lutut, gerakan ini sepenuhnya dari pangkal paha, dan dilakukan dari gerakan yang tidak keras dan releks. Sedang posisi kaki kanan dengan tendangan ke bawah yang keras, gerakan dari pangkal paha diperluas dengan lekukan pada sedikit lutut.
Gambar 21 3) Posisi kaki kini dalam periengahan gerakan ke atas yang dilakukan dengan rileks dan lurus, sedangkan posisi kaki kanan mulai, menendang dengan meluruskan kaki bagian bawah (betis dan telapak kaki). Tendangan kaki ini dilakukan dengan keras dan kuat.
Gambar 22 4) Posisi kaki kini hampir menyelesaikan gerakan ke atas dalam keadaan yang yang lurus dan rileks. Sedang posisi kaki kanan hampir menyelesaikan tendangan kaki dengan keras, di mana betis dan telapak kaki menendang air ke bawah sampai pada posisi yang lurus dengan paha.
Gambar 23 Inggit Kurniawan / Renang
46
5) Posisi kaki kini selesai pada gerakan ke atas dan dalam keadaan lulus berada maksimal di atas. Posisi kaki kanan selesai melaksanakan tendangan dan dalam keadaan lurus berada maksimal di bawah. Jarak antara telapak kaki kiri maksimal di atas telapak kaki kanan maksimal di bawah disebut amplitudo. Amplitudo gerakan kaki gaya bebas antara 25-40 cm, tergantung dari kekuatan dan panjangnya kaki perenang.
Gambar 24 6) Posisi kaki kini dalam persiapan atau mulai melakukan tendangan dengan gerakan dari pangkal paha dan sedikit tekukan pada lutut. Sedangkan kaki kanan dalam persiapan atau mulai menaikkan kaki dalam keadaan lurus.
Gambar 25 7)
Posisi kaki dari melaksanakan tendangan dengan gerakan dari pangkal papa dan bengkokkan pada sendi lutut besar, sedangkan kaki bagian bawah dalam persiapan tendangan. Posisi kaki kanan masih dapat persiapan untuk menaikkan dalam keadaan lurus, sumber gerakan ini adalah articulahncoxae (pangkal paha).
Gambar 26 8)
Posisi kaki kiri dalam Pelaksanaan tendangan yang gerakannya dari pangkal paha, dengan cara meluruskan kaki bagian bawah dengan kekuatan penuh. Sedang posisi kaki kanan dalam perjalanan menaikkan kaki secara lurus.
Gerakan Tangan Gerakkan lengan pada gaya bebas terdiri dad dua gerakan, yaitu: a. Gerakkan istirahat (recovery) , gerakkan lengan selama di luar air, yaitu memindahkan telapak tangan dari saat keluar dari air untuk dibawa ke depan kepala dan masuk ke daiam air.
b.
Gerakkan menarik (dayung) yang terdiri alas gerakkan tarikan (pull), sapuan keluar (menangkap) dan gerakkan dorongan (push). Gerakkan ini dimulai dari saat ujung jari tangan menyentuh air sampai lengan selesai melakukan dayungan dan keluar dari air. Perlu kita ketahui bahwa gerakkan lengan ini merupakan pendorong utama dalam renang gaya bebas, oleh sebab itu gerakkan lengan ini harus betul-betul dipakai dan dapat melaksanakan secara benar. Gerakan tangan pada gaya bebas memiliki 5 tahap atau fase, yakni a) tahap masuk air (entry phase), tahap menangkap (catch phase), tahap menarik (pull phase), tahap dorongan (push phase) dan tahap istirahat (recovery phase).
Tahap Tahap masu k air (entry p hase) Masuk permukaan air dengan menggunakan ujung-ujung jari dengan posisi telapak tangan menghadap kebawah (telungkup). Sudut kemiringan antara telapak tangan dengan permukaan air sekitar 30-40 derajat. Usahakan masuk permukaan air sejauh mungkin seakan-akan ada yang akan ditangkap (catch phase), menjangkau lurus kedepan, jarak jangkauan dapat diukur
Inggit Kurniawan / Renang
48
dengan naiknya bahu kanan/kiri tangan berlawanan dengan tangan yang sedang masuk ke permukaan air. Akhir dari tahap istirahat, istirahat, tangan mulai mulai masuk ke dalam dalam air yang disebut disebut entry. Entry ini dilakukan oleh ujung Jari masuk lebih dulu ke dalam air kira-kira 30 cm di depan kepala. Siku masih terbuka dan masih tinggi. Tangan masuk ke dalam air secara menusuk. Dengan demikian tangan tidak membawa serta gelembung-gelembung udara yang akan menjadikan air kurang kompak. Air yang kompak yang tidak mengandung gelembung gelembung udara adalah landasan yang kuat untuk melakukan dayungan lengan. Sebaliknya kalau lengan secara menepak masuk ke dalam air, hanya gelembung-gelembung udara akan turun masuk ke dalam air, dengan akibat air kurang kompak, air yang kompak yang tidak mengandung gelembunggelembung udara adalah landasan yang kuat untuk melakukan dayungan lengan. Entry atau masuknya lengan ke dalam air, dimulai dari jari tangan masuk tebih dahulu, siku lebih tinggi dad jari tangan, bahu oleng sedikit, sehingga jari, siku dan bahu masuk ke dalam air melalui suatu lubang yang sama. Tahap Tahap menang kap (catch p hase) Tahap ini dilakukan setelah fase masuk tangan kepermukaan air berakhir, versi Maglischo, tahap disebut fase membuka (outward atau outsweep) dan menekan (downward) Tahap Tahap menarik (pull p hase) Setelah entry dimulai, lengan diusahakan lurus posisi siku lebih tinggi dari telapak tangan, kemudian dimulailah tarikan lengan (pull). Tarikan lengan ini dilakukan di bawah badan dengan cara membongkokkan siku ke arah dalam, dengan sudut bongkokkan antara 145 - 90 derajat. Tarikan dimlai dari pelan ke arah cepat, sehingga terikan menghasilkan dorongan yang efektif. Tarikan tangan menuju ke arah pinggang secara diagonal. Tangan terus menekan air dan berubah arah sepajang tarikan, yang merupakan air dan akan berubah arah sepanjang tarikan, yang merupakan tarikan garis "S" di bawah permukaan air. Tahapan tarikan lengan berakhir sewaktu tangan lewat di bawah bahu dan dada, dimana tekanan siku mencapai maksimal. Lihat gambar 27.
Gambar 27 Tahap Tahap mendoro ng (push ph ase) ase) Setelah telapak tangan mencapai garis bahu, dimulaikan dorongan dengan mengubah arah telapak tangan tertuju ke arah paha. Dorongan ini berakhir pada saat ibu Jari menyentuh bagian samping samping paha, dan dimulailah gerakkan istirahat (recovery). Pelaksanaan getakan lengan ini selalu diikuti berputarnya tubuh ( body roll). Bila lengan kanan sedang menarik dan mendorong, lengan kiri melaksanakan gerakan istirahat, maka pundak kiri saat istirahat tampak lebih rendah dari pundak kanan, badan oleng (berguling) ke arah kanan. Tahap Tahap ist irahat (recovery ph ase) Pada waktu recovery, siku yang pertama kali keluar dari air, dalam suatu gerakkan ke atas dan kedepan, sedang lengan bawah telapak tangan dan jari jari mengikutinya. mengikutinya. Gerakkan ini kita kenal dengan gerakan g erakan istirahat istirahat (recovery (recovery phase) siku tinggi. Gerakkan ini dilakukan dengan lemas (rileks) dan hanya membutuhkan tenaga sedikit sekali, sebagai kelanjutan gerakan mendorong. Gerakkan istirahat lengan tidak diperkenankan dengan melempar lengan ke arah samping, karena hal ini akan mengakibatkan bagian badan di belakang yaitu pantat dan kaki akan bergerak kearah yang berlawanan, sesuai dengan hukum ketiga Newton. Bila hal ini terjadi maka akan mengakibatkan renangan menjadi berbelok-kelok dan tahanan depan akan bertambah. Untuk melatih gerakkan dengan siku tinggi ada 2 cara yaitu:
Inggit Kurniawan / Renang
50
a.
b.
Pada waktu recovery dimulai, ibu Jari perenang supaya menempel pada paha dan bergerak maju dalam keadaan tetap menempel melalui samping badan sampai pada ketiak, barn lepas untuk diluruskan ke depan. Dalam hal ini siku bergerak ke arah atas, bukan ke arah camping. Perenang diminta berlatih rekaveri siku tinggi dengan dengan berenang di pinggir kolam, sedekat mungkin dengan dinding tepi kolam, kira-kira berjarak 20 cm dari tepi kolam, dengan demikian perenang terpaksa melakukan recovery dengan siku tinggi sebab apabila ia membuat membuat gerakkan recovery dengan melemparkan lengan ke arah samping, maka lengannya akan memukul dinding tepi kolam.
Urutan Urut an gerakan tangan gaya bebas
Gambar 28 1) Posisi lengan kini pada saat permukaan recovery, r ecovery, dengan mulai mengangkat siku yang tinggi. Sedang lengan kanan telah melakukan entry dan mulai bergerak pada tarikan lengan (pull).
Gambar 29 2) Posisi lengan kiri tepat berada pada saat siku tinggi secara maksimal dari recovery, di sini terlihat urutan ketinggian anggota tengan, yaitu siku paling tinggi, di bawahnya lengan bawah, telapak tangan dan yang paling rendah jari jari tangan. Posisi lengan kanan pada pertengahan pertengahan tarikan di mana lengan membongkokkan ke arah dalam.
Gambar 30 3)
4)
5)
Posisi lengan kiri berada pada entry dengan jari-jari masuk lebih dahulu. Sedang posisi lengan kanan pada tahap akhir dari tarikan.
Gambar 31 Posisi lengan kiri pada permulaan tarikan lengan, sedang posisi lengan lengan kanan berada pada tahap dorongan, telapak tangan berubah arah dari arah diagonal kearah paha kanan. Kecepatan dayung mencapai maksimal.
Gambar 32 Posisi lengan kiri masih pada permulaan tarikan lengan. Dengan arah telapak tangan agak ke luar. Sedangkan posisi lengan kanan pada akhir dari dorongan, di mana jari telah menyentuh paha.
Inggit Kurniawan / Renang
52
Gambar 33 6)
Pada dayung bebas. Dari entry jari-jari tangan, tarikan di mana lengan. dari keadaan lurus kemudian dibengkokkan dengan ke arah dalam, dan dorongan lengan di mana telapak tangan mengarahkan ke luar telapak tangan mula-mula menghadap keluar, kemudian menghadap ke dalam dan akhirnya menghadap ke luar lagi.
Pernafasan Pernafasan pada gaya bebas sangat mempengaruhi posisi badan untuk Stream line. Putaran untuk pernafasan haruslah dilaksanakan dengan axis (sumbu putaran) garis sepanjang badan, sehingga kepala tidak akan naik terlalu tinggi dari permukaan air. Bila putaran kepala pada sumbu putaran garis bahu, maka akibatnya kepala akan keluar dari permukaan air, dan hal ini sesuai dengan hukum Newton maka tubuh bagean bawah (pantat dan kaki) akan turun ke bawah, ini akan mengakibatkan badan tidak strean line, sehingga tahana depan menjadi besar. Harus ada irama tertentu antara lengan, tendangan kaki dan olengan badan. Bagai perenang dengan mengambilkan nafas ke arah kanan (menoleh ke kanan) adalah sebagai berikut; waktu berenang, permukaan air berada di antara garis rambut dan kening dengan posisi yang enak untuk kepala.Putar kepala (menoleh) ke arah lengan untuk mengambit nafas, pada saat lengan kanan ke dalam air meiaksanakan dayung. Pada saat dorong lengan kanan, mulut berada di luar permukaan air. Mengambil nafas melalui mulct dengan dibuka lebar-lebar pada ketinggian permukaan yang ditimbulkan oleh kepala yang ditimbulkan oleh kepala karena melaju ke depan. Pada saat recovery lengan kanan, kepala menoleh ke arah
bawah, dan mata melihat arah kolam. Pengeluaran nafas tepat sebelum kepala diputar untuk mengambil nafas kembali. Udara harus dibuang ke luar, sebelum mulut mulai mengambil nafas kembali.
Koordi nasi Geraka Gerakan n
Pada renang gaya bebas tidak ada aturan gerakan antara lengan dan kaki. Pokoknya kaki bergerak naik turun bergantian antara lengan kini dan Iengan kanan, maka ritme lengan kanan akan terjadi. Urutan gerakan gerakan tangan dengan dengan kaki pada gaya bebas
Gambar 34 1)
Sewaktu tangan kanan masuk ke dalam air dengan dengan cara cara menusuk tapak tangan menghadap ke luar dalam permukaan tarikan. Lengan kini dalam permulaan dorongan. Kaki kanan dalam permulaan tendangan dan kaki kini persiapan ke atas. Nafas dikeluarkan melalui mulut dan hidung.
Gambar 35 2)
Lengan kanan masih dalam tarikan, lengan telah berada setengah dari dorongan. Kaki dalam pelaksanaan tendangan dan kaki kini sedang digerakkan ke atas.
Inggit Kurniawan / Renang
54
3)
Gambar 36 Lengan kanan masih dalam tarikan, lengan kiri pada akhir dorongan. Kaki kanan pada akhir tendangan, sedangkan kaki dalam perjalanan ke atas.
4)
Gambar 37 Lengan kanan akan menekan ke bawah, iengan kini pada akhir akhir dorongan. Kaki kanan selesai melaksanakan tendangan kaki kiri pada permulaan tendangan.
5)
Gambar 38 Lengan kanan berada pada pada akhir tarikan, sedang mulai mengadakan rekaveri. Kaki kanan mulai naik ke atas dalam keadaan lurus. Sedang kaki kini pada pertengahan tendangan. Badan mulai oleng.
Gambar 39 6)
Lengan kanan pada akhir tarikan, lengan melaksanakan permulaan permulaan rekaveri dengan siku siku diangkat. Kaki kanan masih naik ke atas, kaki kiri, masih dalam pelaksanaan tendangan.
Gambar 40 7)
Lengan kanan masih dengan dorongan di mana lengan dibengkokkan ke arah dalam. Lengan kiri dalam pelaksanaan rekaveri, membawa siku kiri ke depan.
Kaki kanan mencapai maksimal di atas dan kaki kiri pada tahap akhir dari tendangan. Badan oleag ke kiri, muka ke bawah arah kiri.
8)
9)
Gambar 41 Lengan kanan datam pelaksanaan pelaksanaan dorongan dengan sikap membengkok ke dalam. Lengan pada pertengahan rekaveri dan dengan siku tinggi. Kaki kanan mulai melakukan tendangan, kaki kini mulai di angkat ke atas pada olengan maksimal ke kiri
Gambar 42 Lengan kanan masih dalam dorongan, lengan kiri setengah perjalanan rekaveri. Kaki kanan pada tendangan, sedang kaki kiri naik ke atas dalam keadaan lurus.
Gambar 43 10) Lengan kanan dalam dorongan dengan tekukkan pada siku secara maksimal. Lengan kiri mulai entry. Kaki kanan pada akhir tendangan, sedang kaki kiri pada akhirnya gerakkan ke atas. Kepala mulai memutar ke arah kanan.
Inggit Kurniawan / Renang
56
Gambar 44 11) Lengan kanan masih dalam dorongan, telapak tangan mengarah ke garis badan, lengan kini telah menusuk ke air. Kaki kanan persiapan naik ke atas, kaki kini dalam pelaksanaan tendangan. Kepala menoleh ke kanan.
Gambar 45 12) Lengan kanan mendekati akhir dorongan, telapak tangan menghadap ke luar. Lengan kini dalam persiapan menarik. Kaki kanan dalam perjalanan ke atas lurus, kaki kini dalam perubahan tendangan.
Gambar 46 13) Lengan kanan pada akhir dorongan, lengani kiri dalam tarikan. Kaki kanan masih naik ke atas kaki kini pada akhir tendangan dengan sikap lurus. Kepala menoleh ke kanan dan pelaksanaan nafas dilaksanakan.
Gambar 47
14) Lengan kanan telah selesai dengan dorongan, di mana ibu jari menyentuh paha. Lengan kiri dalam pelaksanaan tarikan dengan telapak tangan menghadap ke luar. Kaki kanan mulai menendang sedang kaki kiri ke arah atas lurus. Kepala mulai menolak ke bawah.
Gambar 48 15) Lengan kanan dalam persiapan rekaveri, lengan kiri masih dalam tarikan: Kaki kanan dalam tendangan, kaki kini masih naik dengan lurus.
Gambar 49 16) Lengan kanan dalam perjalanan rekaveri siku tinggi, lengan kiri dan tarikan ke luar. Kaki tangan pada akhir tendangan, karena kaki kiri berada maksimal di atas.
Gambar 50 17) Lengan kanan pada pertengahan rekaveri, lengan kiri pada akhir tarikan. Kaki kiri mulai melaksanakan tendangan dengan meluruskan bengkokkan pada lutut.
Gambar 51
Inggit Kurniawan / Renang
58
18) Lengan kanan hampir selesai rekaveri, lengan kiri mulai pada dorongan dengan rnengubah telapak tangan ke arah dalam. Kaki kanan dalam perjalanan ke atas dan kaki kiri dalam pelaksanaan tendangan. Bentuk Kesalahan dan latihan Bentuk kesalahan umum, diantaranya: a) Terlambat ambil nafas; b) Mengambil nafas terlalu dini; c) Kaki kurang rileks dan d) Sikap tubuh yang meliuk-liuk . Sedangkan Bentuk latihan yang dapat digunakan diantaranya adalah: a) Memegang tepi kolam, kemudian kepala menoleh kakanan atau kekiri untuk mengambil nafas; b) Memegang tepi kolam dengan salah satu tangan, tangan yang lain dilipat disebelah pinggang, apabila tangan yang memegang dinding kolam, tangan kiri mengambila nafas nafas dengan menoleh kearah kanan dan c) dengan bantuan alat papan latihan, ambil nafas dilakukan seperti di atas. Rangkuman Dengan singkat dapat disimpulkan gerakan kaki pada renang gaya bebas, adalah sebagai berikut: a) Gerakkan kaki dilakukan dengan balk turun pada bidang yang vertikal, bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri; b) Gerakkan di mulai dari pangkal paha, dan pada gerakan menendang (ke bawah) tertekuk pada lutut, untuk kemudian diluruskan pada akhir tendangan; c) . Pada saat tendangan ditakukan, telapak kaki bergerak kaki keadaan lurus keadaan bengkok pada akhir dari tendangan. Jadi telapak kaki dari planter flexi dorso flexi; d) Gerakkan kaki ke atas dilakukan dengan sikap yang Iurus. Amplitado gerakkan, yaitu jarak antara suatu kaki maksimal di atas dan kaki yang lain maksimal di bawah kira-kira 25-40 cm. Sedangkan ritme atau kecepatan gerakan, tergantung dari masing masing perenang dan terutama jawak renang, ada yang: a) 2 tendangan kaki dalam dalam 1 kali putaran lengan; b) 6 tendangan kaki dalam 1 kali putaran lengan.
Mengenai kekuatan atau kecepatan gerakkan kaki adalah sebagai berikut. Pada gerakkan ke bawah atau gerakkan tendangan dilakukan dengan keras (lekukan penuh), sedangkan pada waktu gerakkan kaki ke atas dilakukan dengan gerakkan (rileks). Demikian pula agar gerakan tangan tidak menjadi penghambat laju percepatan perenang, maka setiap tahapan hendaknya tidak dilanggar. Koordinasi gerakan kaki, tangan dan nafas juga sangat menentukan percepatan dan efisiensi gerakan perenang. Naskah Naskah Soal:
1. Uraikan kesalahan umum gerakan kaki gaya bebas. 2. Jelaskan mengapa laju percepatan perenang terhambat jika posisi tubuh perenang naik-turun? 3. Irama dan frekuensi pukulan kaki gaya bebas ada beberapa macam, sebutkan ada berapa? Dan frekuensi berapa yang lazim digunakan perenang gaya bebas jawak 50 m dan 100 m? 4. Uraikan koordinasi gerakan kaki, tangan dan nafas?
GAYA PUNGGUNG (BACKSTROKE ATAU BACK CRAWL)
Teknik renang gaya punggung ada 5 (lima) hal yang perlu kita perhatikan, yaitu sebagai berikut: a. Posisi badan b. Gerakan kaki c. Gerakan lengan d. Pernafasan e. Koordinasi gerakan. Posisi Tubuh ( Body Position): a. Posisi Tubuh hydrodinamis atau streamline; hampir sejajar dengan permukaan air. Sikap ini dapat dilakukan apabila kaki yang digunakan cukup efektif. b. Irama kaki naik turun atau aksi kaki lebih dalam dibanding aksi kaki gaya bebas. c. Sikap kepala seperti tidur di air, sikap rileks tanpa harus mengarahkan pandangan kemana saja. Arah pandang maksimal 45° dengan sikap tubuh rileks. d. Tubuh harus berputar pada rotasinya hingga mencapai sudut 45° dengan garis tengah. Gerakan Kaki (Kicking) a. Gerakan kaki seperti gaya bebas dengan sumber gerak pada pangkal paha. b. Gerakan kaki seimbang dengan perputaran tubuh pada porosnya.
Inggit Kurniawan / Renang
60
c.
d. e.
Saat kaki bergerak keatas permukaaan air bukan akibat lutut yang yang ditekuk hingga akhirnya dapat menendang, tapi tungkai kaki bawah yang akan menendang dan melecut. Sebagai patokan saa saatt tungkai kaki bawah turun, jarak dari permukaan air antara 30 - 40 cm. Daya lentuk pergelangan kaki mempunyai peranan besar untuk dorongan maju.
Bentuk-Bentuk Latihan: 1). Kolam dangkal; membelakangi dinding, kedua tangan memegang dinding, sikap terlentang, lakukan gerakan kaki naik turun seperti di atas. 2). Kolam dalam; menggunakan papan latihan untuk pegangan, dan lakukan gerakan kaki seperti di atas, sikap terlentang. 3). Tanpa papan latihan dengan tangan lures diatas kepala, kedua ibu Jari saling berkaitan, sikap tubuh terlentang lurus. Pernafasan Pernafasan (Breathing ) Pengambilan nafas seperti gaya bebas yaitu melalui mulut dan keluar melalui hidung bisa dilakukan dengan menoleh kekanan atau kekiri. Gerakan Gerakan Tangan (Hand Rotatio n) Dibagi menjadi lima fase : a. Fase masuknya tangan ke permukaan air (arm entry) 1) Masuknya tangan ke permukaan air terlebih dahulu kelingking, kelingk ing, telapak tangan mengarah keluar, kedalaman masuknya tangan akan sangat tergantung pada tingkat kelentukan (fleksibilitas). 2) Pada akhir putaran lengan, rotasi tubuh semaksimal mungkin yaitu dengan mengangkat bahu hingga diatas permukaan air akan mendorong lengan yang masuk ke permukaan air mencapai kedalaman maksimal seperti diharapkan. b. Fase menangkap (Katch) Pada kedalaman 25-35 cm, fase menangkap dimana sudut yang dibentuk antara lengan tangan pada pergelangan tangan adalah kurang lebih 60°. c. Fase menarik (Pull atau Inward sweep) 1) Telapak tangan dan lengan bawah bergerak lebih dahulu. 2) Telapak tangan pada posisi menyapu kedalam (Inward sweep) dengan sudut 90° - 100° pada sikut. Sebagai patokan ujung tangan sedalam 7-18 cm dari permukaan air. 3) Pola tarik yang dilakukan adalah pola "S".
4)
Hindarkan sikut tidak lebih dahulu ditarik. Berakibat turunnya sikut tanpa bermanfaat bergerak maju. d. Fase menekan (Presure) 1) Fase menekan adalah fase dimana tangan melakukan tekanan akhir. 2) Telapak tangan menghadap kedepan dengan arah sejajar panjang tubuh menghadap bagian bawah tubuh. Pada saat menekan bahu akan naik keatas. 3) Fase menekan dimulai dari bawah bagian bahu hingga berakhir pada kedalaman kurang lebih 20-30 cm dari punggung tangan keatas permukaan air. 4) Akhir dari fase tni dikerjakan dengan seluruh bagian lengan dan lecutan telapak tangan. e. Fase istirahat (Recovery) Fase ini dimulai setelah telapak tangan melakukan akhir fase menekan deng an lecutan hingga tangan keluar dari permukaan air dengan ibu jari terlebih dahulu keluar dan berakhir pada saat kelingking masuk ke permukaan air di atas kepala. Koo rdi nasi Kaki, Tangan Tangan d an Nafas. Nafas. Koordinasi secara keseluruhan yaitu kaki, nafas dan tangan disebut dengan istilah renang lengkap. Untuk melatih dari latihan bagian hingga menjadi bentuk latihan renang lengkap bisa diberikan dengan beberapa macam bentuk latihan catch-up/ stroke drilling. Beberapa Bentuk Kesalahan Belajar Tekni Tekni k Renang Renang Gaya Pung Pung gun g a. Lutut terlalu naik b. Pada fase istirahat lengan kurang vertikal. c. Gerakan rotasi tangan terlalu lurus. Soal Latihan 1. Sebutkan beberapa bentuk kesalahan belajar teknik renang gaya punggung? 2. Jelaskan perbedaan perbedaan utama gerakan tangan teknik renang gaya bebas dengan gaya punggung? 3. Bagaimanakah pandangan pandangan perenang yang sedang melakukan renang gaya punggung?
Inggit Kurniawan / Renang
62
4.
Uraikan bagaimana bentuk-bentuk latihan perbaikan kesalahan belajar teknik renang gaya punggung: a. Kesalahan pada gerakan kaki! b. Kesalahan pada gerakan tangan! c. Kesalahan pada pernafasan! d. Kesalahan pada koordinasi gerakan kaki, tangan dan nafas!
GAYA KUPU-KUPU (BUTTERFLY (BUTTERFLY STROKE A TAU DOLPHIN STROKE STROKE )
Sebelum orang mengenal teknik renang gaya kupu-kupu seperti sekarang ini yakni kupu-kupu (dolphin stroke), dikenal teknik renang gaya kupu-kupu kaki dada (Butterfly Breaststroke), secara skema dapat dilihat pada gambar 52 berikut. Tetapi dewasa ini, teknik renang gaya kupu-kupu yang lazim digunakan dalam perlombaan adalah gaya kupu-kupu (dolphin stroke).
GAYA KUPU-KUPU
BUTTERFLYSTROKE
BUTTERFLY BREASTSTROKE
Gambar 52 Prinsip teknik renang gaya kupu-kupu ada 5 (lima) hal yang perlu kita perhatikan, yaitu sebagai berikut: a. Posisi badan b. Gerakan kaki c. Gerakan lengan d. Pernafasan e. Koordinasi gerakan. Posisi Tubuh ( Body Position ): Sikap tubuh yang dibutuhkan pada gaya kupu-kupu yaitu hidrodinamis hampir sejajar dengan permukaan air (streamline). Patokan posisi tubuh melihat
sikap kepala ada 3 macam : (Leonid Makarenko PHD - USSR), saat fase masuknya tangan; a. Kepala masuk lebih dalam hingga di bawah lengan b. Kepala hampir sejajar dengan lengan c. Kepala di atas lengan Gerakan Kaki (Kicking): a. Gerakan kaki naik-turun secara kontinyu dengan sumber tenaga pada pangkal paha. b. Fase istirahat pada gerakan kaki dilakukan saat kaki naik keatas dan fase bekerja disaat kaki menekan kebawah dan diakhiri dengan lecutan punggung kaki. c. Gerakan kaki kaki pada dasarnya terdiri dari dua tekanan yaitu yaitu tekanan KUAT dan tekanan LEMAH. d. Naik-turun kedua kaki berada pada satu bidang datar. e. Tingkat kelentukan kaki sangat diperlukan (engkel kaki). f. Tekanan gerakan kaki bagi mereka yang yang baru belajar, terpenting adalah melakukan gerak naik-turun pada satu bidang datar. g. Saat kedua kaki melipat pada lutut (fase istirahat) sudut yang dibentuk pada lutut adalah 70° - 85°. h. Saat melipat kaki, hendaknya tidak menarik lutut lutut kebawah, melainkan menarik betis/tungkai kaki bawah keatas. i. Disaat melakukan gerak memukul kedua belah kaki dan diakhiri dengan lecutan punggung kaki, diusahakan posisi sisi akhir hingga kaki lurus kebawah, gerak ini bisa memaksa pinggul naik keatas permukaan air. Beberapa Beberapa bentuk latihan gerakan gerakan k aki kupu -kupu : 1) Ditepi kolam; dengan separo separo tubuh bergantung pada posisi telungkup. Kerjakan irama gerak naik-turun dengan sumber tenaga dari pangkal paha, dan disaat turunnya kaki diusahakan masuk permukaan air hingga tengahtengah paha. 2) Di darat, dengan sikap telungkup/tiarap, regangkan punggung dengan lentingan dimana arah pandangan hingga dapat menatap langit, serentak dengan itu kedua kaki juga melakukan lentingan.
Inggit Kurniawan / Renang
64
Gerakan Gerakan Tangan (Hand Rotatio n): Secara umum geakan tangan atau rotasi Terdiri dari beberapa fase yaitu : a. Fase masuk tangan kepermukaan air (Entry phase): 1) Didahului dengan kedua ujung Jari 2) Didahului dengan kedua ibu jari, sebagai akibat masuknya ibu Jari Jari lebih dahulu inaka kedua telapak tangan akan menghadap keluar. 3) Dilakukan hingga sejajar bahu dan yang yang satu lagi hingga kedua tangan saling bersentuhan di depan. b. Fase membuka dan menangkap menangkap atau menyapu keluar (catch phase atau outward sweep): 1) Dilakukan dengan dengan terlebih dahulu membuka keluar hingga diakhiri dengan menangkap melalui lengkungan telapak tangan dan sudut yang dibentuk antara ibu Jari dengan telapak tangan adalah 38°-62°. 2) Fase membuka keluar agar diperhatikan sudut yang yang dibentuk antara telapak tangan dengan air dimana prinsip menyapu menjadi landasan dasarnya, sudut berkisar antara 30° - 40°. c. Fase menarik atau fase menyapu kedalam (Pull phase atau inward sweep): 1) Didahului dengan posisi telapak tangan yang yang membentuk sudut dengan air antara 30° - 40°. 2) Dilakukan dengan ayunan lengan bawah hingga kedua tangan berada slap untuk mendorong. 3) Ayunan atau sapuan lengan tangan bagian bawah berakhir hingga membentuk sudut pada sikut berkisar pada 90°. 4) Akhir dari fase ini berada dibawah dada bagian bawah. 5) Sumber tenaga yang digunakan saat ayunan kedalam lengan bagian bawah. d. Fase mendorong (Push phase): 1) Sebelum memulai fase mendorong, putarlah kedua tangan hingga hingga kedua ujung jari tangan menunjuk kearah dasar kolam dengan telapak tangan menghadap kearah peranjangan tubuh bawah. 2) Kerjakan fase mendorong mulai dari posisi bawah dada hingga berakhir dibawah pangkal paha dengan akhir dorongan kesamping telapak tangan sedikit diputar hingga menghadap kedalam. 3) Akhir dorongan dikerjakan hingga kedua lengan lurus kebelakang. e. Fase istirahat (Recovery phase): 1) Untuk putri lebih cenderung lurus, sementara sikut membengkok ala kadarnya.
2) 3)
Untuk putra sikut cenderung tinggi. Ketika kedua tangan keluar dari permukaan air setelah melakukan dorongan, agar diperhatikan saat keluarnya telapak tangan tetap mengahadap kedalam, sehingga telapak tangan keluar pada satu lubang dengan garis lurus yang memanjang tubuh.
Pernafasan Pernafasan (Breathing ): a. Mengambil nafas pada gaya kupu-kupu dilakukan dengan mengangkat kepala dengan arah pandangan kedepan dan mengambil nafas dengan arah pandangan kesamping melalui putaran leher. b. Bagi mereka yang barn belajar dengan bantuan bahu, sedangkan yang sudah terlath dilakukan dengan bantuan lentingan tubuh. c. Contoh bentuk latihan, di tempat dangkal; mengambil sikap membungkuk di tepi kolam kedua kaki tetap pada keadaan berdiri di dasar kolam. Lipatlah kedua lengan di punggung sehingga kepala leluasa mengambil nafas. Kerjakan ambil nafas di atas permukaan air setelah kepala diangkat tinggi, kemudian setelah beberapa lama buanglah sisa pembakaran melalui hidung di bawah permkaan air. Koordinasi Kaki, Tangan dan Nafas (Coordination): Koordinasi secara keseluruhan yaitu kaki, nafas dan tangan disebut dengan istilah renang lengkap. Untuk melatih dari latihan bagian hingga menjadi bentuk latihan renang lengkap bisa diberikan dengan beberapa macam bentuk latihan catch-up/ stroke drilling. Beberapa bentuk kesalahan dalam belajar belajar teknik r enang gaya kup u-kup u. a. Ambil nafas terlalu dini. b. Kepala lebih lambat masuk permukaan air dibanding lengan. c. Kepala lebih cepat rnasuk permukaan air dibanding lengan. d. Terlambat ambil nafas. Soal Latihan 1. Jelaskan perbedaan gerakan kaki gaya kupu-kupu ButterflyStroke ButterflyStr oke dengan Butterfly Breaststroke) ? 2. Sebut dan jelaskan bentuk kesalahan umum yang dilakukan perenang pada saat belajar teknik renang gaya kupu-kupu? Inggit Kurniawan / Renang
66
3. 4. 6.
Uraikan rangkaian gerakan kaki pada teknik renang gaya kupu-kupu (dolphin stroke)? Uraikan rangkaian perbaikan kesalahan gerakan kaki kupu-kupu? kupu-kupu ? Jelaskan gerakan tangan gaya kupu-kupu! Dan ada berapa tahapan gerakan tangan gaya kupu-kupu?
GAYA DADA (BREASTSTROKE) SikapTubuh SikapTubuh (Body Position) a. Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar dari kepala berada di bawah permukaan air, posisi bahu dan pinggul sedikit berada di atas permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline). Saat mengambil nafas, dimana kedua lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar, hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus di depan mengambil udara dari atas permukaan air cukup dengan leher. b. Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus di depan, seluruh kepala, bahu, lengan atas berada di atas permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul agak terangkat naik. Gerakan Kaki (Kicking) a. Gerakan kaki yang cenderung membentuk gerak kaki dolpin (whip kick), dimana pada saat fase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah ditarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu dikerjakan pergelangan kedua kaki diputar mengarah keluar hingga membentuk sudut ± 50°, kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus dibelakang. Gerak itu sering disebut dengan istilah propeller. b. Akhir dart gerakan kaki menginjak dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukaan air. c. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kelentura n kaki tinggi, biasanya dimanfaatkan pada akhir dari lecutan dengan membuat gerak kaki dolpin di bawah permukaan air. d. Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, hanya karena kedua kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus dibelakang.
Gerakan Gerakan Tangan (Hand (Hand Rotation ) a. Rotasi gerak pada versi Amerika Utara; tidak menggunakan push (outward and catch - pull - recovery atau fase membuka dan menangkap - fase menari fase istirahat). b. Rotasi gerak versi Eropa Timur menggunakan fase mendorong (push), dengan rangkaian gerak fase membuka dan menangkap - fase menarik - fase mendorong - fase istirahat atau outward and catc - pull - push - recovery. c. Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada versi Eropa Timur. d. Kedalaman lenganftangan dibawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat sekitar 15-20 cm bagi versi Arnerika Utara. e. Kedalaman lenganltangan dibawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat sekitar 25-30 cm bagi versi Eropa Timur. Pernafasan Pernafasan (Breathing ) Bentuk-bentuk latihan, di kolam dangkal; membelakangi dinding atau menghadap dinding kedua lengan dilipat dibelakang punggung, lakukan irama mengambil nafas dari permukaan air melalui mulut dengan sikap pandangan kedepan, dimana dada sedikit diangkat, kemudian masukkan bagian muka kepermukaan air dengan menundukkan kepala. Buanglah sisa-sisa pembakaran dibawah permukan air melalui hidung. Koor din asi Gerakan Gerakan Kaki, Tangan Tangan d an Nafas. Nafas. Beberapa bentuk latihan, a). Dapat diberikan daam bentuk-bentuk latihan catch-up dan b) Pada saat tertentu diusahakan tidak banyak menggunakan papan. Beberapa Bentuk Kesalahan d alam belajar belajar tekni k renang g aya dada. dada. a. Posisi lutut turun, akibatnya pinggul naik. b. Mengambil nafas terlalu dini. c. Kaki tidak mampu secara maksimal melakukan lipatan dan membuka kesamping. d. Melakukan tarikan terlalu dalam. Soal Latihan 1. Jelaskan kesalahan gerakan kaki gaya dada (Breaststroke) ?
Inggit Kurniawan / Renang
68
2. 3. 4. 6.
Sebut dan jelaskan bentuk kesalahan umum yang dilakukan perenang pada saat belajar teknik renang gaya dada ? Uraikan rangkaian gerakan kaki pada teknik renang gaya dada? Uraikan rangkaian perbaikan kesalahan gerakan kaki dada dan tangan? Jelaskan gerakan tangan gaya dada ! Dan ada berapa tahapan gerakan tangan gaya dada?
START, PEMBAL PEMBAL IKAN DAN FINISH Start a. Dari balok start: gaya bebas, gaya kupu-kupu dan gaya dada. b. Dari bawah, bergantung pada balok start: khusus gaya punggung.
Bila ditinjau dari sikap start, maka ini terdiri atas : 1) Racing start; setelah aba-aba :awaaaass!", perenang mengambil posisi di bibir balok start dengan sikap membungkuk kedua lengan langsung berada disampig tubuh dengan patokan ujung-ujung tangan berada disamping pinggul. Arah pandangan saat sikap membungkuk sebelum start adalah kedepan. Begitu abaaba peluit, pistol atau bentuk lain dibunyikan serentak kedua lengan mengayun kedepan, dan akhir ayunan dikerjakan kedua ujung kaki menolak/menumpu dari bibir balok start hingga posisi lurus. Ayunan kedua lengan berakhir pada sikap lurus di depan/di atas kepala dengan patokan kedua lengan disamping telinga. 2) Arm swing start; setelah setelah memperoleh aba-aba "awaaass!", maju kebibir balok start untuk mengambil sikap dimana kedua lengan berada lurus didepan pada posisi tubuh membungkuk. Setelah aba-aba peluit, langkah pertama adalah memutar kedua lengan kebelakang dalam satu putaran, dimana lengan itu tetap pada kondisi lurus, sehingga kembali kedua lengan berada di depan. Serentak dengan ayunan tubuh akan condong kedepan, hingga ketika tubuh akan terjatuh kaki menolak bibir balok start untuk membawa tubuh melayang di udara. Lihat gambar 53.
Gambar 53 3)
Grab start; bentuk start ini dilakukan setelah mendapat aba-aba start "awaaass!", perenang maju/ sudah siap di ujung balok start dan mengambil sikap, dimana kedua ibu jari kaki dan kedua telapak tangan berada pada bibir balok start. Kedua telapak tangan pada sikap untuk slap mendorong dan kemudian serentak dengan aba-aba peluit atau bentuk lain semacamnya. Doronglah tembok balok start itu hingga memaksa tubuh miring kedepan dan serentak dengan posisi akan jatuh kedua kaki menolak dari bibir balok start sehingga membawa tubuh melayang diatas permukaan air, ketika sikap melayang itu luruskan tubuh dengan kedua lengan tetap berada pada posisi lurus didepan dada dan bersamaan dengan tubuh akan jatuh masuk permukaan air, masukkan bagian kepala dalam sikap menunduk hingga kepala itu masuk berada di celah-celah kedua lengan Lihat gambar 54.
Gambar 54 4)
Track start; bentuk start ini dilakukan setelah mendapat aba-aba start "awass!", perenang maju atau saudah di ujung balok start dan mengambil sikap, dimana kedua salah satu kaki ada yang diujung balok start dan dipangkal balok start, dan kedua telapak tangan berada pada bibir balok start. Kedua telapak tangan
Inggit Kurniawan / Renang
70
pada sikap untuk slap mendorong dan kemudian serentak dengan aba-aba peluit atau bentuk lain semacamnya. Doronglah tembok balok start itu hingga memaksa tubuh miring kedepan dan serentak dengan posisi akan jatuh kedua kaki menolak dari bibir balok start sehingga membawa tubuh melayang diatas permukaan air, ketika sikap melayang itu luruskan tubuh dengan kedua lengan tetap berada pada posisi lurus didepan dada dan bersamaan dengan tubuh akan jatuh masuk permukaan air, masukkan bagian kepala dalam sikap menunduk hingga kepala itu masuk berada di celah-celah kedua lengan Lihat gambar 54.(Catatan pelaksanaannya sama dengan Grab Start, hanya berbeda pada posisi kaki pada saat aba-aba awass). 5)
Start dengan ayunan lurus; khusus gaya punggung, start dilakukan dari posisi bergantung pada balok start. Setelah aba-aba "awaaass!" kedua lengan ditarik mendekati pegangan berupa pipa best yang dipasang melintang, sehingga tubuh membentuk sikap membungkuk. Serentak dengan bunyi aba-aba peluit kedua lengan/tangan diayun kesamping bahu hingga membentuk lingkaran pada satu bidang datar dan pertemuan kedua tangan itu berakhir diatas kepala sehingga lengan berada pada sikap lurus di atas kepala.
Gambar 55 6) Start dengan ayunan agak bengkok/pendek; cara dan sikap tidak jauh berbeda dengan bentuk start dengan ayunan lurus, hanya ayunan dilakukan dengan lengan sedikit membengkok. Pembalikan (Turning)
a. b.
Pembalikan tanpa salto, dapat dilakukan untuk gaya-gaya bebas, punggung, dada dan kupu-kupu. Dengan salto, dapat dilakukan hanya untuk gaya punggung dan gaya bebas saja.
Salto pada gaya bebas: 1) Langsung salto lihat gambar 56
Gambar 56
2)
Ambil nafas dahulu, selanjutnya salto;
Inggit Kurniawan / Renang
72
3)
Salto dengan sikap gaya punggung (Kiefer Back Salto)
Bentuk salto pada gaya punggung ada 4 (empat) macam yaitu : a) Salto kesamping (Flip turn) Gambar 57
Gambar 57 b) Salto duduk (Spin turn) Lihat gambar 58
Gambar 58 c) Salto kebawah (Roll over turn) Lihat gambar 59
Inggit Kurniawan / Renang
74
Gambar 59
e) Salto penuh seperti salto renang gaya bebas. Lihat gambar 60
Gambar 60 Pembali Pembali kan khu sus Gaya Ganti Ganti Perorangan 1. BACK SOMERSOULT TURN Gambar 61
2. CROSSOVER TURN Gambar 62
Inggit Kurniawan / Renang
76
Finsih a. Gaya Bebas dan Gaya Punggung pelaksanaan finish dapat dilakukan dengan dengan satu tangan. b. Gaya Dada dan Gaya Kupu-Kupu pelaksanaan finish dilakukan dua tangan sejajar. Soal Latihan 1. Sebutkan macam-macam start yang saudara ketahui? 2. Uraikan dan jelaskan pelaksanaan start jenis Grab Start dan Track Start! Apa perbedaannya? perbedaannya? 3. Sebutkan macam-macam bentuk pembalikan yang saudara ketahui? 4. Jenis atau bentuk pembalikan apa yang dapat digunakan untuk Gaya Renang yang berbeda? Jelaskan
5 PERATURAN PERATURAN PERL PERL OMBAAN OMBA AN RENANG
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, anda diharapkan dapat menjelaskan, menguraikan, memahami, melakukan dan menerapkan: 1. Pengelolaan panitia penyelenggara perlombaan renang dengan baik, lancar dan sukses. 2. Penempatan individu sebagai wasit/juri/p wasit/juri/petugas etugas perlombaan renang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Penempatan peserta perlombaan dalam seri dan final sesuai dengan peraturan perlombaan yang berlaku secara benar dan tepat. 4. Pengesahan dan pembatalan hasil perlombaan renang secara benar dan te pat sesuai peraturan yang berlaku. 5. Praktek tugas sebagai ketua pertandingan, wasit/juri dan lain sebagainya. Uraian peraturan perlombaan renang sesuai dengan FINA atau PRSI seperti berikut:
PERATURAN PERLOMBAAN RENANG SW. 1. MANAGEMENT PERLOMBAAN SW. 1.1. Management perlombaan (Panitia penyelenggara) yang yang telah ditunjuk oleh badan pemerintah, hendaknya memiliki kekuatan hukum untuk mengatasi semua hal yang tidak ditetapkan dalam peraturan yang dilaksanakan oleh referee juri atau petugas lainnya dan mempunyai kekuatan untuk menunda perlombaan dan memberikan pengarahan Inggit Kurniawan / Renang
78
yang konsisten dengan aturan yang diadopsinya untuk memandu suatu perlombaan. SW. 1.2. Pada Olypic Games, Kejuaraan Dunia, dan World Cup, Biro Bir o FINA harus menetapkan minimal sejumlah petugas untuk mengawasi perlombaan sebagai berikut: Referee (1 orang) Juri Gaya (4 orang) Pemberi Isyarat Start (2 orang) Ketua Pengawas Pembelikan (2 orang, 1 tiap akhir kolam) Pengawas Pembalikan (1 tiap lintasa pada tiap akhir kolam) Ketua pengolah hasil/recorder (1 orang) Pengatur Peserta (2 orang) Personil Tali Start Salah (1 orang) Anuouncer Anuouncer (1 orang) SW. 1.2.2. Untuk perlombaan internasional lainnya, badan pemerintah (PRSI) dapat menunjuk jumlah petugas dalam jumlah yang sama, atau dapat lebih. Persoalan ini disesuaikan dengan penghargaan yang diberikan apakah untuk tingkat regional atau tingkat internasional. SW. 1.2.3. Dimana peralatan perjurian otomatik tidak digunakan dengan begitu oleh ketua pencatat waktu peralatan harus diganti dengan 3 (tiga) orang pencatat waktu perlintasan dan 2 (dua) pencatat waktu tambahan. SW. 1.2.4. Ketua juri kedatangan k edatangan dan d an juri ju ri kedatangan ke datangan dibutuhkan, d ibutuhkan, dimana peralatan otomatik tidak digunakan dan atau tiap lintasan tidak menggunakan 3 (tiga) stop watch digital. SW. 1.3. Kolam renang dan peralatan teknik untuk Olimpiade dan kejuaraan Dunia hendaknya diperiksa dan dibuktikan/disahkan oleh delegasi FINA bersama dengan panitia teknik renang apakah itu sah digunakan untuk perlombaan. SW. 1.4. Bila peralatan video di bawah bawah air digunakan oleh TV, peralatan itu harus digunakan oleh remote kontrol. Dan tidak boleh menganggu pandangan dan jalur siperenang, dan tidak boleh merubah konfigurasi dari kolam renang, membuat kabur/buram tanda (marking) FINA yang diperlukan. SW. 2. SW. 2.1.
Petugas Referee
SW. 2.1.1.
SW. 2.1.2.
SW. 2.1.3.
SW. 2.1.4.
SW. 2.1.5.
Referee mempunyai kewenangan dan harus melakukan pengawasan penuh terhadap seluruh petugas. Menetapkan tugas dan memberi petunjuk bagi mereka yang berhubungan dengan segala sesuatu yang dihadapi atau peraturan yang berhubungan dengan pertandingan. Dia menekankan/memaksakan bahwa seluruh aturan dan keputusan FINA dan harus memutuskan semua pertanyaan yang berhubungan dengan jalan rapat yang dipimpin dan nomor (event) perlombaan, penyusunan final yang mana tidak berlainan/berlawanan ang ditetapkan oleh peraturan. Referee dapat mencampuri jenjang manapun pada suatu perlombaan untuk memastikan bahwa peraturan FINA telah diperlukan dan harus memutuskan seluruh protes yang berhubungan dengan perkembangan perlombaan. Bila menggunakan juri kedatangan tanpa 3 buah stopwatch, referee harus menetapkan tempat yang dibutuhkan. Peralatan perjurian otomatik bila ada dan digunakan harus dikonsultasikan/disesuaikan dengan aturan (SW. 13) Referee harus memastikan bahwa seluruh petugas yang diperlukan itu telah berada pada tempatnya untuk memimpin perlombaan. Dia boleh menunjuk pengganti/cadangan bila ada yang tidak hadir yang tidak mampu atau didapati tidak effisien. Dia dapat menunjuk petugas tambahan bila dibutuhkan. Awal dari tiap event (nomor). Referee Refer ee harus memberi aba-aba kepada perenang dengan tiupan pluit pendek memberikan kesempatan kepada perenang melepas pakaian kecuali pakaian renang, diikuti dengan tiupan pluit panjang sebagai tanda bahwa mereka harus mengambil posisi di atas tempat start (starting platform) atau untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet perenang segera masuk ke dalam air pada tiupan pluit panjang kedua perenang gaya punggung dan gaya ganti estafet segera ambil posisi start. Dimana perenang dan para petugas telah mempersiapkan diri untuk start, referee harus memberi isyarat kepada starter dengan merentangkan tangan, sebagai tanda bahwa para perenang dibawah pengawasan starter. Tangan tetap direntangkan seperti pada posisi itu sampai aba-aba start diberikan.
Inggit Kurniawan / Renang
80
SW. 2.1.6.
SW. 2.2. SW. 2.2.1.
SW. 2.2.2.
SW. 2.2.3.
SW. 2.2.4.
SW. 2.3. SW. 2.3.1. SW. 2.3.2.
SW. 2.4. SW. 2.4.1.
Referee harus mendisqualifikasi seorang perenang atas pelanggarannya terhadap aturan, bahwa itu diketahuinya sendiri atau yang dilaporkan keadanya oleh petugas yang berwenang. Stater Starter harus mengamati seluruh perenang secara seksama sejak saat referee menyerahkan para perenang kepadanya (SW. 2.1.5) sampai perlombaan telah dimulai. Start harus diberikan sesuai dengan SW. 4 Pemberi isyarat start (starter) harus melaporkan seorang perenang yang menunda start kepada referee yang sengaja tidak patuh pada perintah atau atas kesalahan lain yang dilakukan pada saat start, tetapi hanya referee yang dapat memberikan diskualifikasi kepada seorang perenang atas pelanggaran dengan menunda start tidak patuh atas perintah atau kelakuan salah lainnya. Dengan demikian diskualifikasi yang diberikan itu tidak dihitung sebagai kegagalan start. Pemberi isyarat start (starter) harus mempunyai kekuatan/kewenangan untuk memutuskan apakah start yang diberikan itu fair. Persoalan itu referee yang memutuskan apakah start yang diberikan tidak fair dia harus memanggil kembali perenang setelah isyarat start diberikan, kecuali setelah satu pelanggaran perenang kembali setelah isyarat diberikan (lihat SW. 4.5 dan SW. 4.6) Bila nomor lomba dimulai, pemberi isyarat start berdiri di sisi kolam hampir 5 m dari tempat start, dimana pencatat waktu dapat melihat dan mendengar isyarat dan perenang dapat mendengar isyarat. Clerk Of Course (Pengatur Peserta) Pengatur peserta harus mengatur para perenang menjelang setiap perlombaan. Pengatur peserta harus menyampaikan laporan kepada referee atas pelanggaran yang dicatatnya yang berhubungan dengan advertensi (GR. 7) dan bila seorang perenang tidak hadir waktu dipanggil. Ketua Pengawas Pembalikan (Chief inspector of turn) Ketua pengawas pembalikan memastikan bahwa para pengawas pembalikan melaksanakan tugas mereka dengan baik selama perlombaan.
SW. 2.4.2.
Ketua pengawas perlombaan harus menerima laporan dari para petugas pengawas pembalikan bila ada pelanggaran yang terjadi dan menyampaikan kepada referee segera.
SW. 2.5. SW. 2.5.1.
Petugas Pengawas Pembalikan (Inspector of turns) Seorang pengawas pembalikan harus ditempatkan pada tiap lintasan pada tiap akhir kolam. Setiap pengawas pembalikan memastikan bahwa perenang telah menuruti aturan yang berlaku dalam pembalikan, mulai sejak tarikan tangan terakhir sebelum menyentuh dinding dan berakhir sampai tarikan tangan pertama selesai (lengkap) setelah berbalik. Pengawas pembalikan yang berada pada tempat start harus memastikan bahwa perenang mematuhi aturan yang sesuai sejak mulai start dan berakhir sampai gerakan pertama tarikan tangan selesai. Pengawas pembalikan yang berada pada tempat finish juga harus memastikan bahwa perenang menyelesaikan perlombaan itu sendiri dengan aturan yang benar. Dalam nomor perorangan 800 m dan 1.500 m setiap pengawas pembalikan pada tempat pembalikan harus mencatat jumlah laps yang telah diselesaikan oleh perenang pada lintasannya dan memberikan informasi pada perenang tinggal berapa laps dengan mempertunjukan “lap cards”. Peralatan semi otomatik mungkin digunakan, meliputi display dibawah air. Setiap pengawas pembalikan pada tempat start harus memberikan satu isyarat peringatan bila perenang pada lintasannya tinggal dua kali memanjang ditambah (5) meter untuk berenang mencapai finish dalam nomor perorangan 800 m dan 1.500 m. isyarat peringatan mungkin dengan pluit bel. Setiap pengawas pembalikan pada tempat start harus menentukan, dalam nomor estafet, apakah perenang yang akan melakukan start masih tetap berhubungan dengan flatform, dimana perenang terdahulu menyentuh tembol start. Dimana peralatan otomatis yang mana peralatan perjurian lepas landas ( take off ) untuk estafet digunakan harus digunakan sesuai dengan SW. 13.1 Pengawas pembalikan harus melaporkan suatu pelanggaran di atas kartu (formulir) secara lengkap eventnya, nomor lintasan, nama
SW. 2.5.2.
SW. 2.5.3.
SW. 2.5.4.
SW. 2.5.5.
SW. 2.5.6.
Inggit Kurniawan / Renang
82
perenang, dan pelanggarannya, kirimkan kepada ketua pengawas pembalikan yang dengan segera menyampaiakannya laporan itu kepada referee. SW. 2.6. SW. 2.6.1. SW. 2.6.2.
SW. 2.6.3.
SW. 2.7. SW. 2.7.1.
SW. 2.7.2.
SW. 2.7.3.
SW. 2.8. SW. 2.8.1
SW. 2.8.2.
Juri Gaya (Judges of stroke) Juri gaya harus berlokasi pada tiap sisi kolam. Setiap juri gaya memastikan bahwa peraturan yang yang berkaitan dengan gaya renang yang telah ditetapkan pada event itu telah diperhatikannya dan harus memperhatikan pembalikan untuk membantu pengawas pembalikan. Juri gaya harus melaporkan suatu pelanggaran kepada referee di atas kartu (formulis) secara lengkap eventnya, nomor lintasan, nama perenang, dan pelanggarannya. Ketua Pencatat Waktu (Chief time keepers) Ketua pencatat waktu harus menetapkan posisi duduk mereka para pencatat waktu dan lintasa yang mana menjadi tanggungjwabnya. Itu harus 3 pencatat waktu pada tiap lintasa. Bila peralatan perjurian otomatik tidak digunakan dengan begitu harus ada ditetapkan 2 pencatat waktu tambahan pada siapa diarahkan langsung menggantikan seorang pencatat waktu yang stop watchnya tidak bekerja atau berhenti selama perlombaan atau siapa yang karena satu alasan tertentu tidak dapat mencatat waktu. Bila tiga stop watch perlintasan digunakan, waktu akhir (final) dan kedudukan ditetapkan berdasarkan waktu. Ketua pencatat waktu harus mengumpulkan catatan waktu dari tiap lintasan yang telah dicantumkan dalam kartu (Card) atau formulis dan bila diperlukan memeriksa stop watchnmya. Ketua pencatat waktu harus mencatat atau memeriksa catatan waktu yang syah pada formulis dari tiap lintasan. Pencatat Waktu (Time Keepers) Setiap pencatat waktu harus mengambil waktu dari perenang pada lintasan yang telah ditentukan baginya sesuai dengan SW. 11.3. Stop watch harus dinyatakan benar dan memuaskan oleh panitia penyelenggara. Setiap pencatat waktu harus mulai menghidupkan saat isyarat start dibunyikan dan menghentikan bila perenang pada lintasannya telah menyelesaikan lombanya. Pencatat waktu mungkin mendapat
SW. 2.8.3.
SW. 2.8.4.
SW. 2.9. SW. 2.9.1. SW. 2.9.2.
SW. 2.9.3.
instruksi oleh ketua pencatat waktu untuk mencatat waktu pada jarak ditengah (split) dalam nomor lomba yang jaraknya lebih dari 100 m. Tepat setelah lomba, pencatat waktu pada tiap lintasa harus mencatat waktu dari stop watch mereka pada kartu (formulir), berikan itu kepada ketua pencatat waktu dan bila diminta memberikan stop watch mereka untuk diperiksa. Mereka tidak membersihkan (kembali kosong) hingga menerima isyarat “clear stop watch” dari ketua pencatat waktu. Kecuali sebuah video digunakan sebagai pendukung, mungkin ini sangat berguna untuk melengkap membantu para pencatat waktu walau peralatan perjurian otomatis digunakan. Ketua Juri Kedatangan (Chief Finish Judge) Ketua juri kedatangan harus menentukan posisi tiap juri kedatangan dan kedudukan (placing) akan ditentukan. Setelah lomba, ketua juri kedatangan akan mengumpulkan kertas hasil (formulir) dari tiap juri kedatangan dan menetapkan hasil dan kedudukan yang akan segera disampaikan langsung kepada referee. Bila peralatan perjurian otomatik digunakan sebagai juri kedatangan dalam perlombaan, ketua juri kedatangan harus melaporkan cara pencatatan finish oleh peralatan setelah tiap perlombaan (race).
SW. 2.10. Juri Kedatangan (Finish Judges) SW. 2.10.1. Posisi juri kedatangan ditempatkan pada tangga berjenjang, segaris dengan finish dimana setiap waktu dapat melihat dengan jelas garis finis kecuali bila mereka mengoperasikan peralatan otomatik pada lintasan yang menjadi tanggungjawabnya dengan menekan tombol (push button) pada saat perlombaan selesai/finish. SW.2.10.2.
Setelah perlombaan perlombaan juri kedatangan harus menetapkan dan melaporkan kedudukan perenang sesuai dengan tugas yang diberikan kepada mereka. Juri kedatangan selain menekan tombol tidak boleh bertindak sebagai pencatat waktu secara bersamaan.
SW. 2.11.
Sekretariat Pengelolahan Hasil (Desk Control)
Inggit Kurniawan / Renang
84
SW. 2.11.1. Ketua pengolahan hasil (sekretariat) (sekretariat ) bertanggungjawab memeriksa m emeriksa hasil dari komputer (print out) atau dari hasil waktu dan kedudukan pada tiap nomor yang diterimanya dari referee ketua pengolah hasil harus menaksikan ketua perlombaan (referee) memberikan tanda tangan (menetapkan) pada hasil. SW. 2.11.2. Pengolah hasil (sekretariat) harus mengawasi pengunduran diri setelah seri atau hasil pendaftaran untuk final pada formulis yang resmi daftar rekor yang diciptakan dan menjaga nilai yang tepat. SW. 2.12. Pengambilan Keputusan oleh Juri (Officials Decision Making) SW. 2.12.1. Para petugas dapat menetapkan keputusan yang otonom dan independen untuk hal ini, kecuali yang berkenaan dengan peraturan renang. SW. 3.
Penyusunan Seri, Semi Final dan Final. (Seeding Heats, Semi Final and Final) Pembagian start untuk seluruh perlombaan dalam Olimpiade, kejuaraan Dunia, kejuaraan regional, dan kejuaraan FINA lainnya, ditetapkan seeding sebagai berikut:
SW. 3.1.Seri (Hents) SW. 3.1.1. Waktu terbaik yang didaftarkan oleh seluruh pendaftaran, adalah catatan waktu yang dicapainya dalam 12 bulan hingga batas akhir waktu pendataran pada perlombaan itu. Didaftarkan dengan menggunakan formulir pendaftaran dan didaftarkan dan didaftarkan sesuai ketentuan waktu panitia penyelenggara. Perenang yang tidak mendaftarkan waktu, disamakan sebagai yang terpelan dan tempatnya adalah terakhir dari daftar. Kedudukan bagi perenang yang mempunyai waktu yang sama atau lebih dari satu orang yang tidak mencantumkan waktu akan ditetapkan berdasarkan undian. Perenang akan ditempatkan pada lintasan yang sesuai dengan prosedur didalam SW. 3.1.2 berikut di bawah : SW. 3.1.1.1 Bila satu seri harus haru s disusun sebagai final dan da n direnangkan dalam saat final. SW. 3.1.1.2. Bila ada dua seri perenang yang tercepat harus ditempatkan pada seri dua yang tercepat berikutnya harus diseri satu dan yang tercepat berikutnya pada seri dua dan seterusnya tercepat berikutnya pada seri satu.
SW. 3.1.1.3. Bila tiga seri perenang yang tercepat harus ditempatkan pada seri tiga tercepat berikutnya pada seri dua dan tercepat berikutnya pada seri satu perenang tercepat ke empat harus ditempatkan pada seri ketiga tercepat kelima pada seri dua dan tercepat keenam pada seri satu. Perenang tercepat ketujuh pada seri tiga dan seterusnya. SW. 3.1.1.4. Bila ada empat seri atau lebih, tiga seri terakhir dari nomor lomba itu harus dilakukan penempatannya sesuai dengan SW. 3.1.1.3 di atas. Seri yang terdahulu dari tiga seri terakhir harus berisikan perenang yang tercepat berikutnya, seri terdahulu dari 4 seri terakhir harus berisikan perenang tercepat berikutnya. Lintasan ditetapkan dengan cara berurutan dari besar ke kecil (descending) dari waktu pendaftaran dalam tiap seri, disesuai dengan pola pada SW. 3.12.2 di bawah. SW. 3.1.1.5. Perkecualian bila ada dua seri atau lebih satu nomor, minimal ada tiga perenang yang di tempatkan dalam seri pendahuluan tetapi bila ada pencoretan yang dapat mengurangi jumlah perenang pada seri menjadi kurang dari tiga. SW. 3.1.2. Kecuali untuk nomor 50 m penempatan lintasan harusnya (lintasan nomor 1 berada disisi kanan kolam renang bila kita berada ditempat start dan menghadap ke kolam) perenang atau regu yang tercepat ditempatkan pada lintasan yang di tengah atau pada lintasan 3 atau 4 bila kolam renang renang mempunyai 6 atau 8 lintasan perenang yang mempunyai waktu tercepat berikutnya ditempatkan pada sebelah kirinya, lainnya bergantian di sebelah kanan dan sebelah kirinya sesuai dengan waktu pendaftaran. Perenang yang memiliki waktu sama penempatan posisinya harus berdasar undian di dalam pola yang sama. SW. 3.1.3. Bila nomor 30 m dilangsungkan mungkin lomba itu direnangkan sesuai petunjuk panitia penyelenggara, apakah seperti biasanya dari tempat start menuju tempat pembalikan atau dari tempat pembalikan menuju ketempat start, tergantung pada faktor yang ada seperti peralatan otomatik yang terpasang, posisi starter dan seterusnya. Panitia penyelenggara harus memberikan saran kepada perenang mengenai apa yang elah dilakukan dengan baik sebelum perlombaan dimulai, sehubungan dengan cara perlombaan. Perenang akan
Inggit Kurniawan / Renang
86
ditempatkan pad lintasan yang sama dengan cara penempatan yang seharusnya bila keduanya start dan finish pada tempat start. SW. 3.2. SW. 3.2.1. SW. 3.2.2.
SW. 3.2.3.
SW. 3.2.4.
SW. 3.3.
Semi Final dan Final Dalam seri semi final harus ditentukan seperti dalam SW.3.1.1.2 Dimana tidak ada seri pendahuluan yang dibutuhkan, lintasan akan ditetapkan sesuai dengan SW. 3.1.2 di atas dimana seri pendahuluan atau semi final dilaksanakan penempatan lintasan seperti pada SW. 3.1.2 itu dasarnya. Dengan begitu tepat untuk diterapkan pada semua seri. Dalam satu lomba lomb a perenang dari satu seri atau seri lainnya mempunyai persamaan waktu hinga 1/1000 detik, keduanya pada kedudukan kedelapan atau kedudukan ke enam belas harus melakukan “swim off” untuk menetapkan perenang yang mana maju ke final. “Swim off” harus dilakukan tidak kurang dari satu jam setelah perenang yang dimaksud menyelesaikan seri mereka , “swim off” ;ainnya harus dilaksanakan bila ada persamaan waktu lagi. Bila ada satu atau lebih perenang yang mengundurkan diri dari semi final atau final, cadangan akan dipanggil menurut klasifikasi dalam seri dan untuk itu akan dilakukan reseeded (penyusunan lintasan kembali) dan dilengkapi dengan formulir yang mencantumkan dengan rincian perubahan atau ada cadangan seperti yang diuraikan pada SW. 3.1.2 Dalam perlombaan lain, sistem undian mungkin digunakan untuk menempatkan posisi.
SW. 4. Start SW. 4.1. Pengaturan dapat memutuskan apakah pada perlombaan itu akan menggunakan: a. Aturan start satu kali atau b. Aturan start dua kali Ini harus dicantumkan dalam undangan lomba ketepan FINA Aturan start satu kali akan digunakan pada perlombaan berikut 9 th FINA WORD SWIMMING CHAMPIONSHIP – FOKUOKA 2001 SW. 4.2. Start pada perlombaan gaya bebas gaya dada, gaya kupu, dan gaya ganti harus dengan loncat. Pada pluit panjang (SW. 2.1) dari referee perenang melangkah naik ke atas menara (starting platform) dan tetap disitu pada aba- aba “take your mark” mereka segera mengambil posisi start dengan setidaknya satu kaki dibagian depan
SW. 4.3.
SW. 4.4.
SW. 4.5.
SW. 4.6.
menara, posisi tangan tidak perlu sama. Bila seluruh perenang sudah diam starter akan memberikan isyarat start. Start pada gaya punggung dan gaya ganti estafet dari air pada tiupan pluit panjang yang pertama (SW. 2.1.5), perenang harus segera masuk ke dalam air pada tiupan pluit panjang kedua dari referee harus segera kembali dan ambil posisi tanpa menunda/menghambat (SW. 6.1). Bila seluruh perenang telah ambil posisi, starter akan memberikan aba-aba “Take Your Mark” dan bila seluruh perenang telah diam, starter akan memberikan isyarat start. Pada Olimpiade, kejuaraan dunia dan kejuaraan FINA lainnya, abaaba “take your mark” harus menggunakan bahasa Inggris dan start dengan menggunakan beberapa pengeras suara yang diasang pada tiap menara, suara dari loudspeaker harus cukup keras dalam mengulangi isyarat start (SW. 4.7) dan dengan tepat dapat digunakan untuk memanggil perenang bila ada start salah. Bila menggunakan aturan satu kali start, bila ada seorang perenang melakukan start sebelum isyarat start diberikan harus dikenai disqualifikasi. Bila suara dari isyarat start diberikan sebelum diswualifikasi dikenakan perlombaan dilanjutkan dan seorang perenang atau para perenang harus dikenai disqualifikasi pada saat menyelesaikan lomba. Bila disqualifikasi dikenakan sebelum isyarat start diberikan, isyarat start harus tidak diberikan tetapi para perenang yang tetap di atas menara dipanggil kembali. Strater akan memberi peringatan dan hukuman dan start dilanjutkan kembali. Bila menggunakan aturan dua kali start. Strater harus memanggil kembali para perenang pada start salah yang pertama dan kepada mereka diberi peringatan agar tidak melakukan start sebelum isyarat diberikan. Setelah start salah yang pertama, seorang perenang start sebelum isyarat star diberikan harus dikenai disqualifikasi. Bila suara isyarat start sebelum dinyatakan ada disqualifikasi lomba dapat diteruskan dan para perenang dikenai disqualifikasi saat menyelesaikan lomba. Bila disqualifikasi dinyatakan sebelum isyarat star diberikan, aba-aba start tidak diberikan. Tetapi perenang yang masih berada dmenara harus dipanggil kembali ( called back) diberi peringatan dan hukuman oleh starter dan start kembali.
Inggit Kurniawan / Renang
88
SW. 4.7.
SW. 5. SW. 5.1.
SW. 5.2. SW. 5.3.
SW. 6. SW. 6.1.
SW. 6.2.
SW. 6.3.
SW. 6.4.
Isyarat untuk salah satart ( false strat) harusnya sama dengan isyarat start tetapi diulang lebih panjang dengan menjatuhkan tali salah start. Kemungkinan lain, bila referee memutuskan start itu salah dia harus meniup pluitnya yang mana diikuti oleh isyarat starter (berulangulang) dan salah start dijatuhkan. Gaya Bebas (Freestyle) Yang dimaksud dengan gaya bebas (Freestyle) itu dlaam satu nomor ditetapkan bahwa perenang dapat berenang suatu gaya (apa saja) kecuali dalam nomor gaya ganti perorangan atau gaya ganti estafet, yang dimaksud dengan gaya bebas ada suatu gaya yang berbeda dengan gaya punggung, gaya dada atau gaya kupu-kupu. Bagian tubuh perenang harus menyentuh tembok dalam tiap menyelesaikan panjang dan dalam finish. Sepanjang lomba bagian tubuh perenang harus memecah permukaan air, kecuali yang akan diperbolehkan bagi perenang untuk menyelam penuh adalah sewaktu pembalikan dan untuk jarak tidak lebih dari 15 m, tiap setelah start dan pembalikan. Pada titik 15 m itu, kepala harus memecah permukaan air. Gaya Punggung (Backstroke) Sepanjang isyarat start, perenang harus di atas garis permukaan air menghadap ke tempat atar dengan kedua tangan berpegang pada grip start (stang) kaki termasuk jari harus di bawah permukaan air berdiri di dalam atau di atas putter (parit) (parit) atau menekuk jari melewati bibir parit tidak diperbolehkan. Pada saat start dan setelah pembalikan perenang harus mendorong dan berenang punggung (terlentang) sepanjang lomba kecuali bila melakukan pembalikan seperti seperti dalam SW. 6.4. Posisi normal terlentang dapat meliputi gerakan berputar dari badan tetapi tidak termasuk 90 derajat dari bidang horizontal posisi kepala tidak perlu sesuai. Bagian tubuh perenang harus memecah permukaan air sepanjang lomba kecuali yang diperbolehkan bagi perenang untuk menyelam pada saat pembalikan untuk jarak tidak lebih dari 15 m setelah start dan pembalikan. Pada titik itu kepala harus memecah permukaan air. Selama melaku pembalikan bahu boleh diputar melebihi bidang vertikal (tegak lurus) sampai terlungkup setelah itu langsung tarikan satu tangan atau dua tangan langsung digunakan memulai
SW. 6.5.
SW. 7. SW. 7.1.
SW. 7.2. SW. 7.3.
SW. 7.4. SW. 7.5.
SW. 7.6.
pembalikan. Sewaktu badan meninggalkan posisi terlentang, disitu tidak akan ada gerak kaki atau tarik tangan yang lepas (independen) dari gerakan langsung dari pembalikan. Perenang harus kembali dalam posisi terlentang setelah meninggalkan tembok, bila pembalikan dilakukan lurus menyentuh tembok dengan bagian tubuhnya. Dalam menyelesaikan lomba perenang harus menyentuh tembok pada posisi terlentang.
Gaya Dada (Breaststroke) Sejak mulai tarikan tangan yang pertama setelah start dan setelah pembalikan, badan harus tetap terlungkup (on breast), tidak diperbolehkan sekalipun berputar hingga terlentang. Seluruh gerakan tangan harus bersamaan (simultancous) dan dalam bidang datas (horizon) tanapa gerakan yang bergantian. Tangan harus didorong kedepan bersamaan mulai dari dada di atas di dalam atau pada permukaan air. Siku harus di bawah permukaan air kecuali pada tarikan akhir disaat finish. Tangan harus ditarik kebelakang di bawah atau pada permukaan air. Tangan tidak ditarik kebelakang melampaui garis paha, kecuali pada tarikan tangan pertama setelah start dan tiap pembalikan. Seluruh gerakan kaki harus bersamaan dan dalam bidang datar (horizon) tanpa gerakan yang bergantian. Kaki harus diputar keluar dalam melakukan tendangan sebagai bagian dari gerak untuk mendapatkan daya dorong (propulsive). Menggunting, flutter atau tendangan dolphin ke bawah tidak diperbolehkan. Memecah permukaan air dengan kaki diperbolehkan tidak diikuti dengan tendangan dolphin kebawah. Pada tiap pembalikan dan pada waktu finish, sentuhan harus dilakukan dengan dua tangan bersamaan di atas atau di bawah permukaan air. Kepala boleh tenggelam setelah tarikan tangan terakhir sebelum menyentuh tembok, sedianya kepala memecah permukaan air pada satu titik selagi putaran (cycle) terakhir secara lengkap atau tidak lengkap.
Inggit Kurniawan / Renang
90
SW. 7.7.
SW. 8. SW. 8.1.
SW. 8.2. SW. 8.3.
SW. 8.4.
SW. 8.5.
SW. 9. SW. 9.1.
SW. 9.2.
Selagi satu putaran (cycle) lengkap satu tarikan tangan dan satu tendangan kaki pada kejadian itu bagian kepala dari perenang harus memecah permukaan air kecuali setelah start dan setelah pembalikan dapat melakukan tarikan tangan penuh kebelakang kekaki dan satu tendangan kaki manakala menyelam penuh. Kepala harus memecap permukaan air sebelum tangan kembali ditarik kedalam yaitu pada gerakan membuka dari bagian stroke kedua. Gaya Kupu-Kupu (Butterfly) Dari awal gerakan tangan yang pertama setelah start dan setiap setelah pembalikan badan tetap telungkup dan kedua bahu harus segaris dengan garis permukaan air secara normal. Tendangan kaki di bawah air pada posisi menyamping dibolehkan, tidak diperbolehkan berputar menjadi terlentang sesaatpun. Kedua tangan harus di bawah kedepan bersamaan di atas permukaan air dan ditarik bersamaan. Seluruh gerakan kaki harus dilakukan secara bersamaan. Bersamaan gerak keatas dan kebawah dari tungkai atau kaki pada bidang vertikal dibolehkan. Tungkai atau kaki tidak perlu sama tingginya, tetapi bukan gerakan bergantian yang diperbolehkan. Pada setiap pembalikan dan finish, setuhan harus dibuat/dilakukan dengan dua tangan bersamaan, di atas, di bawah atau pada permukaan air. Pada waktu start dan pembalikan, seorang perenang dibolehkan melakukan satu atau lebih gerakan kaki, satu tarikan tangan lengkap, yang dapat membawanya kepermukaan. Ini diperbolehkan bagi perenang untuk menyelam pada jarak tidak lebih dari 15 meter setelah start dan setiap pembalikan. Pada titik itu kepala harus memecah permukaan air. Perenang harus tetap dipermukaan sampai pada pembalikan berikutnya atau pada saat finish. Renang Berganti (Medley Swimming) Nomor lomba Gaya Ganti perorangan, perenang melakukan dengan empat gaya renang dengan urutan sebagai berikut, Gaya Kupu-kupu, Punggung, Dada, dan Gaya Bebas. Dalam nomor gaya ganti estafet, perenang melakukan empat gaya renang dengan urutan Gaya Punggung, Dada, Kupu-kupu, dan Gaya Bebas.
SW 9.3.
Dan setiap seksi diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam gaya bersangkutan.
SW. 10. Lomba (Race) SW. 10.1. Perenang berenang sendiri dan harus menyelesaikan/menempuh menyelesaikan/menempuh seluruh jarak. SW. 10.2. Perenang harus menyelesaikan lomba pada lintasan yang sama dimana dia memulai (start). SW. 10.3. Dalam semua nomor, seorang perenang bila berbalik harus menyentuh tembok kolam renang. Pembalikan dilakukan dari tembok dan tidak dibolehkan menarik atau melangkah dari dasar kolam. SW. 10.4. Berdiri didasar kolam selagi nomor gaya bebas atau selagi berenang gaya bebas dalam nomor gaya ganti tidak akan dikenakan disqualifikasi tetapi tidak boleh berjalan. SW. 10.5. Menarik tali lintasan tidak dibolehkan. SW. 10.6. Menganggu perenang lain dengan berenang melintasi lintasan lain atau berbuat kesalahan lain, pelakunya akan dikenakan disqualifikasi, apakah kesalahan/kecuragan itu disengaja, referee harus melaporkan kejadiannya kepada peserta untuk memajukan lomba, dan kepada anggota perenang yang berbuat kesalahan. SW. 10.7. Tidak seorangpun perenang dibolehkan memakai atau menggunakan peralatan yang dapat membantu kecepatan, daya apung atau daya tahan selagi berlomba (misalkan; webbed gloves, flippers, fins, dsb), goggles (kacamatan) boleh dipakai. SW. 10.8. Seorang perenang yang tidak terdaftar dalam satu nomor lomba yang masuk kedalam air pada saat sedang berlangsung suatu lomban dan sebelum seluruh perenang menyelesaikan lomba, akan dikenakan disqualifikasi untuk nomor lomba berikutnya pada kejuaraan itu. SW. 10.9. Untuk nomor beregu terdiri dari emapt perenang. SW. 10.10. Dalam nomor estafet, estaf et, seorang perenang pere nang dari regu estafet estafe t yang kakinya lepas dari menara start sebelum perenang terdahulu menyentuh tembok akan dikenai disqualifikasi, kecuali bila perenang yang salah itu kembali keposisi start semula pada tembok, tetapi tidak harus kembali pada menara start. SW. 10.11. Satu regu estafet harus dikenai disqualifikasi dari lomba bila anggota regunya, selain perenang yang ditentukan untuk berenang pada jarak Inggit Kurniawan / Renang
92
SW. 10.12. 10.12.
SW. 10.13. 10.13.
SW. 10.14.
SW. 10.15.
SW. 11. SW. 11.1.
SW. 11.2.
itu, masuk kedalam air manakala lomba sedang berlangsung, sebelum seluruh perenang dari seluruh regu menyelesaikan lomba. Anggota dari regu estafet dan susunan uruta lomba harus didaftarkan sebelum lomba. Seorang anggota regu hanya dapat berlomba satu kali. Komposisi dari regu estafet pada satu nomor lomba dapat dirubah/diganti diantara seri dan final itu dapat dilakukan dengan perenang anggota regu yang namanya terdapat dalam daftar pada nomor lomba itu. Kesalahan dalam urutan gaya renang tidak sesuai dengan daftar akan menghasilkan disqualifikasi. Penggantian dapat dilakukan hanya karena kasus yang gawat dan dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan. Seorang perenang yang telah menyelesaikan lomba atau jarak dalam nomor estafet harus meninggalkan kolam renang segera mungkin tanpa menganggu perenang lain yang belum menyelesaikan lomba, sebaliknya perenang yang berbuat kesalahan atau regunya harus dikenai disqualifikasi. Kesalahan yang membahaya kesempatan seorang perenang untuk meraih keberhasilan. Referee harus memiliki kewenangan mengizinkan perenang itu untuk berenang pada seri berikutnya atau bila kesalahan itu dilakukan pada final atau dalam seri terakhir, dia dapat minta berenang kembali. Pace makin tidak akan dibolehkan atau tidak ada alat lain akan digunakan atau diadopsi yang mempunyai dampak yang sama. Pencatatan Waktu (Timing) Penggunaan alat perjurian otomatis harus di bawah pengawasan seorang petugas /juri yang telah ditunjuk. Catatan waktu oleh alat otomatis harus digunakan dalam menetapkan pemenang, seluruh kedudukan dan waktu diterapkan untuk seluruh lintasan. Kedudukan dan waktu yang telah ditetapkan itu hendaknya dapat mengatasi perbedaan dari keputusan para pencatat waktu. Dalam satu nomor lomba bila terjadi gangguan pada alat elektronik otomatik atau jelas ada indikasi kegagalan pada alat itu atau karena seorang perenang gagal mengaktifkan alat tersebut, catatan waktu oleh juri pencatat waktu itu yang syah. Bila alat otomatik digunakan, hasil waktu yang dicatat hanya 1/100 detik. Bila catatan waktu 1/1000 detik disediakan, digit yang ketiga tidak dicatat atau digunakan untuk menetapkan waktu atau
SW.
SW.
SW. SW.
SW. SW.
kedudukan. Dalam satu nomor ada waktu yang sama, semua perenang yang memiliki catatan waktu sama pada 1/100 detik harus disetujui berkkedudukan sama. Waktu yang ditampilkan pada tayangan elektronik hanya pada 1/100 detik. 11.3. Bila alat pencatat waktu wa ktu yang dimatikan oleh petugas yaitu stopwatch. Dengan demikian catatan waktu manual harus diambil oleh tiga timer yang ditetapkan atau disetujui dalam keanggotaan oleh negara itu. Semua stopwatch harus mendapat setifikat yang menerangkan akurasi (ketepatan) oleh badan pemerintah (PB. PRI). Waktu manual yang dicantumkan hendaknya sampai 1/100 detik. Bila tidak menggunakan alat otomatik, waktu manual yang syah ditetapkan seperti berikut: 11.3.1. Bila dua catatan waktu sama dari tiga stopwatch dan yang ketiga tidak sama, dua catatan waktu yang sama harus menjadi waktu yang syah. 11.3.2 Bila ketiga stopwatch tidak sama, stopwatch yang yang mencatat waktu diantaranya/ditengah harus menjadi catatan yang syah. 11.4. Seorang perenang yang dikenai disqualifikasi ketika mengikuti nomor lomba dengan begitu disqualifikasi akan dicatat dalam hasil yang syah, tetapi tidak ada catatan waktu dan kedudukan dicantumkan atau disebutkan/diumumkan. 11.5. Kasus dalam nomor estafet, split waktu yang legal di atas/sebelum disqualifikasi akan dicatat dalam hasil resmi. 11.6. Seluruh split waktu 50 meter atau 100 meter bagi perenang terdahulu dalam nomor estafet harus dicatat dan dicantumkan dalam hasil resmi.
SW. 12. Rekor Dunia (World Record) SW. 12.1. Rekor dunia untuk kolam 50 meter, berikut jarak dan gaya bagi putra dan putri akan dicatat. Gaya Bebas : 50, 100, 200, 400, 800, 1500 meter Punggung : 50, 100, 200 meter Gaya Dada : 50, 100, 200 meter Kupu-kupu : 50, 100, 200 meter Ganti Perorangan : 200, 400 meter Estafet Gaya Bebas : 4 x 100 dan 4 x 200 meter Inggit Kurniawan / Renang
94
SW. 12.2.
SW. 12.3. SW. 12.4.
SW. 12.5.
SW. 12.6.
SW. 12.7.
SW. 12.8.
SW. 12.9.
Estafet Gaya Ganti : 4 x 100 meter Rekor dunia untuk kolam 25 meter, berikut gaya renang bagi bagi putra putra dan putri akan dicatat. Gaya Bebas : 50, 100, 200, 400, 800, 1500 meter Punggung : 50, 100, 200 meter Gaya Dada : 50, 100, 200 meter Kupu-kupu : 50, 100, 200 meter Ganti Perorangan : 200, 400 meter Bebas Estafet : 4 x 100 dan 4 x 200 meter Ganti Estafet : 4 x 100 meter Anggota regu estafet haruslah warga negara (nationality) yang sama. Semua catatan harus dibuat dalam catatan lomba atau renang sendiri untuk melawan waktu, dilakukan dimuka umum dan diumumkan kepada masyarakat dalam iklan sekurangnya tiga hari sebelum dilakukannya. Dalam nomor lomba perorangan untuk melawan waktu harus disetujui oleh seorang anggota sebagai Time trial selagi berlomba dan diiklankan tiga hari sebelumnya tidak diperlukan. Panjang tiap lintasan dari kolam renang harus dibuktikan dengan sertifikat dari surveyor atau petugas yang berwenang yang ditunjuk dan disetujui oleh anggota pada negara itu sesuai dengan keadaanya. Rekor dunia hanya diterima bila waktu dilaporkan dengan alat penjurian otomatik atau dengan alat semi otomatik bila ada kasus alat otomatik tidak berfungsi. Dimana ada persamaan waktu 1/100 detik akan dikenal/dicatat sebagai rekor yang sama dan perenang yang mencapai waktu yang sama disebut pemegang rekor bersama ( Joint Holders). Hanya waktu dari pemenang mungkin dapat didaftarkan sebagai rekor. Dalam satu nomor yang bertalian dengan penetapan rekor setiap perenang yang bersangkutan akan ditetapkan sebagai perenang. Perenang pertama dalam estafet dapat mengajukan permintaan untuk memecahkan rekor dunia. Perenang pertama dari regu estafet harus menyelesaikan jarak dengan memecahkan rekor sesuai dengan ketetapan dari bagian aturan ini. Prestasinya tidak akan dapat dihapuskan oleh bagian lain yang dikenakan disqualifikasi dari regu iti atas perlanggaran yang terjadi setelah dia menyelesaikan jaraknya. Seorang perenang dalam nomor perorangan dapat mengajukan untuk pemecahan rekor dunia pada jarak di tengahnya (Intermediate)
SW. 12.10.
SW. 12.11.
SW. 12.12.
SW. 12.13. SW. 12.14.
SW. 12.15.
bila dia atau managernya secara khusus mengajukan permintaan kepada referee dengan begitu catatan waktu khusus akan dilakukan atau bila catatan waktu pada jarak khusus akan dilakukan atau bila catatan waktu pada jarak di tengah (intermediate) dilakukan dengan alat otomatik. Dengan begitu perenang harus menyelesaikan jarak pada nomor itu yang diajukannya untuk rekor ditandatangani oleh anggota kehormatan dari pengurus renang di negara itu. Dengan keterangan (sertifikat) bahwa seluruh aturan telah diperhatikan termasuk juga keterangan tentang test doping (DC. 6.2). Permohonan harus diajukan kepada sekretaris FINA dalam waktu 14 hari setelah prestasi itu dibuat. Klaim (pengakuan) terhadap sebuah rekor dunia harus disampaikan (ditetapkan) dengan telegram, telex atau faksimile kepada sekretaris FINA dalam waktu 7 hari setelah diciptakan. Anggota badan renang dari negara itu harus menyampaikan menyampaikan laporan dengan surat kepada sekretaris FINA sebagai informasi dan tindakan. Bila diperlukan, pastian pengajuan secara resmi disampaikan dengan tepat oleh yang berwenang. Dalam menerima permohonan dan untuk memuaskan informasi yang berisi tentang permohonan meliputi keterangan pemeriksaan doping, itu tepat, sekretaris FINA harus mengumumkan rekor dunia baru, perhatikan informasi yang telah disebarluaskan dan perhatikan keterangan (sertifkat) yang diberikan kepada mereka yang telah diterima permohonannya. Semua rekor yang telah dibuat di dalam Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan World Cup secara otomatik diterima. Bila prosedur pada SW. SW. 12.10 tidak dituruti, anggota badan renang dari negara itu dapat gagal mengajukan satu rekor dunia. Setelah dselidiki sekretaris FINA mempunyai kewenangan untuk menerima rekor yang telah dinyatakan benar. Bila permohonan untuk rekor dunia diterima oleh FINA FIN A sebuah diploma yang ditandatangi oleh Presiden dan sekretaris FINA akan disampaikan kepada anggota badan renang dari negara tersebut oleh sekretaris FINA, untuk disampaiakn kepada perenang yang telah mencatat prestasi. Lima Diploma untuk pemecah rekor akan memecahkan rekor dunia. Diploma akan tersiman oleh anggota regu.
Inggit Kurniawan / Renang
96
SW. 13. SW 13.1.
Prosedur Pejurian Otomatik Bila alatan penjurian otomatik digunakan (lihat FR. 4) pada suatu lomba, kedudukan ( placing) dan waktu yang telah ditentukan dan penjurian start dalam estafet oleh alat itu harus mengatasi perselisihan dari pencatat waktu. SW. 13.2. Bila alat otomatik gagal mencatat kedudukan dan / atau waktu dari satu atau lebih perenang dalam satu lomba. SW. 13.2.1. Catat seluruh waktu dan kedudukan dari peralatan otomatik dapat digunakan. SW. 13.2.2. Catat seluruh waktu dan kedudukan dari manual. SW. 13.2.3. Kedudukan akan ditentukan sebagai berikut: SW. 13.2.3.1 Seorang perenang pere nang yang memiliki kedudukan keduduk an dan waktu dari d ari alat otomatik harus tetap seperti cara itu bila dibandingkan dengan perenang yang memiliki waktu dan kedudukan dari alat otomatik dalam lomba itu. SW. 13.2.3.2 Seorang perenang tidak mempunyai mempun yai kedudukan dari alat otomatik tetapi memiliki catatan waktu dari alat otomatik, baginya akan ditentukan dengan membandingkan waktunya dari alat otomatik dengan waktu alat otomatik dari perenang lain. SW. 13.2.3.3 Seorang perenang yang tidak memiliki satupun satupun waktu dan kedudukan dari alat otomatik, kedudukannya akan ditentukan oleh alat semi otomatik atau oleh tiga stopwatch manual. SW. 13.3. Waktu yang syah ditentukan sebagai berikut: SW. 13.3.1. Waktu resmi bagi seluruh perenang yang yang mempunyai catatan waktu dari alat otomatik akan seperti itu waktunya. SW. 13.3.2. Waktu yang syah bagi perenang yang tidak memiliki catatan waktu dari alat elektronik akan digunakan toga stopwatch digital atau alat pencatat waktu semi otomatik SW. 13.4. Untuk menetapkan hal yang berhubungan dengan finish untuk gabungan dari dua seri dalam satu lomba ditentukan sebagai berikut SW. 13.4.1. Cara yang dilakukan bagi seluruh perenang akan ditetapkan dengan dengan membandingkan waktu yang resmi. SW. 13.4.2. Bila seorang perenang pere nang mempunyai waktu resmi dimana sama dengan waktu resmi dari seorang peranang lain atau lebih. Para perenang yang mempunyai waktu itu harus sama-sama sesuai dengan finishnya dalam nomor itu. KONSTITUSI
FINA adalah organisasi renang seluruh dunia C. 1.
Nama Nama dari federasi ini adalah, FEDERATION INTERNATIONALE DE NATATION (Federasi Renang Internasional) yang selanjutnya sikenal FINA. C. 1.1. FINA berkedudukan di kota Lansanne, Switzerland C. 2.
Diskrimasi FINA tidak membolehkan adanya suatu perbedaan (Diskriminasi) yang berkaitan dengan federasi nasional atau perorangan (Competitor, Official, Juri, Delegasi, dst) pada suatu perlombaan, Sex, Agama atau apiliasi politik.
C.3.
Tujuan (Objective) Tujuan FINA adalah: Mempromosikan dan mendorong perkembangan renang dalam setiap kemungkinan perwujudannya keseluruh dunia. Menyajikan olahraga yang bebas narkotik. Mempromosikan dan mendorong perkembangan hubungan internasional. Mengadopsi aturan at uran yang seragam untuk menyelenggarakan lomba renang, Renang alam (air terbuka), Loncat indah, Polo Air, Renang Indah, dan Renang Master. Mengatur kejuaraan dunia dan kejuaraan Fina lainnya. Menambah jumlah fasilitas renang diseluruh dunia.
C. 3.1. C. 3.2. C. 3.3. C. 3.4.
C. 3.5. C. 3.6.
C. 4. Bahasa C. 4.1. Bahasa yang resmi dari FINA adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Francis. Bahasa yang digunakan untuk kerja adalah bahasa Inggris, bahasa lain yang mungkin digunakan untuk koresponden debat yang dilengkapi dengan penterjemah, karena adanya keraguan dalam bahasa Inggris. C. 4.2. .Bila kenyataannya atau hubungan begitu dibutuhkan dengan cara itu mempunyai pengaruh kepada konstitusi dan aturan FINA. Kalimat tunggal termasuk jamak kata tunggal termasuk kata jamak kalimat jamak termasuk kalimat tunggal. Kata maskulin feminin atau bersifat gender
Inggit Kurniawan / Renang
98
akan meliputi semua gender kecuali dalam lomba bagi putra dan putri dan perbaikan bagi menivestasi dari kesalah yang buruk akan dilakukan. C. 5. Keanggotaan (Membership) C. 5.1. Federasi nasional nasiona l renang, renang r enang terbuka, Loncat Indah, Polo P olo Air, Renang Indah, dan Renang Master pada suatu Negara atau Sport Counttry harus absyah untuk menjadi anggota FINA. Yang dimaksud dengan Sport Country adalah suatu region atau daerah perbatasan dimana itu tidak dikenal sebagai suatu negara yang meliputi aspek pemerintahan, setidaknya itu suatu kepanjangan dari suatu otonomi untuk mengelola olahraga. Dan itu telah diketahui oleh FINA. C. 5.2. .Konstitusi dan aturan untuk satu keanggotaan tidak harus bertentangan dengan aturan FINA. C. 5.3. .Setiap anggota didalam aturan nasionalnya harus mengetahui bahwa hanya FINA adalah organisasi renang internasional di dunia yang mengatur, renang, loncat indah, polo air, renang indah, renang alam, dan master secara internasional. C. 5.4. Satu anggota dari federasi boleh memilih untuk mengatur dirinya sendiri dengan satu delegasi atau lebih secara terpisah yang akan bertanggungjawab kepada satu cabang, sepanjang federasi nasional itu memberitahukan kepada FINA, identitas setiap organisasi dan mengambil kebijakan terhadap segala aktifitasnya mewakili organisasi. C. 6. C. 6.1. C. 6.1.1 C. 6.1.2
Hak dan Kewajiban Anggota (Right and Duties of Members) Seluruh anggota berhak: Menggunakan (memanfaatkan) pelayanan FINA Ambil bagian dalam FINA WORLD W ORLD CAHMPIONSHIPS CAH MPIONSHIPS atau kejuaran FINA dimana mereka memiliki keabsyahan. C. 6.1.3 Diketahui sebagai badan renang satu satunya dari negara itu atau sport country oleh semua orang termasuk juga oleh komite olympik nasionalnya. C. 6.2. Seluruh anggota berkewajiban C. 6.2.1 Memberi dukungan kepada FINA dalam berusaha mencapai tujuan. C. 6.2.2 Bertindak sesuai dengan keputusan kongres FINA dan biro FINA. C. 6.2.3 Membayar iuran tahunan dan C. 6.2.4 Memasukan kedalam peraturan negaranya yang mana m ana membolehkan pada satu lomba ada doping kontrol di bawah pengawasan FINA. C. 7
Pendaftaran Anggota (Application for membership)
C. 7.1. Permohonan untuk menjadi anggota harus disampaikan kepada biro FINA dengan: C. 7.1.1. Pernyataan nama dari badan renang nasional yang mana menggambarkan perbatasan, perundangan, dan budaya dari negara atau Sport Country. C. 7.1.2. Sebuah copy dari dar i aturan dan konstitusi konst itusi dari badan itu it u yang diterapkan bagi anggotannya dan C. 7.1.3 Menyertai biaya keanggotaan. C. 7.2 Biro FINA memiliki memi liki kekuatan untuk menetapkan menet apkan pemohon menjadi anggota. Bila permohonan tidak diterima, pemohonan dapat mengajukan banding atas putusan itu. C. 8. Pemberhentian Anggota (Termination of Membership) C. 8.1. Suatu keanggotaan FINA berakhir C. 8.1.1. Bila keanggotaan keanggo taan tidak diperpanjang C. 8.1.2. Bila anggota mengundurkan diri dari keanggotaan atau C. 8.1.3. 8.1. 3. Bila anggota angg ota keluar. C. 8.2. Suatu anggota yang ingin mengundurkan diri dari keanggotaan FINA harus mengajukan secara tertulis kepada sekretaris kepada sekretaris FINA. Dan keanggotaan segera berakhir, tetapi tidak ada biaya (iuran) yang akan dikembalikan. C. 8.3. Biro Fina F ina mempunyai kekuatan untuk u ntuk mengeluarkan mengeluark an anggota atas pelanggaran konstitusi dan aturan FINA. Anggota tersebut dapat mengajukan banding atas keputusan itu. Dalam masalah ini, rapat umum berikut akan membuat keputusan akhir. C. 9. Iuran (Fees) Anggota Fina harus membayar iuran anggota tahunan. Rapat umum akan menentukan berapa besarnya iuran, bila pembayaran tidak diterima dikala iuran ditetapkan. Anggota dapat ditolak atau tidak lagi menjadi anggota sesuai dengan kekuatan hukum (By Law) C. 10. C. 10.1.
Sanksi (Sanctions) Satu anggota atau anggota perorangan dari anggota mungkin kena sanksi:
Inggit Kurniawan / Renang
100
C. 10.1.1. Bila tugas FINA tidak dipenuhi atau C. 10.1.2. Dalam masalah pelanggaran konstitusi atau ata u aturan dan keputusan kongres. C. 10.1.3. Membawa olahraga kedalam hal yang buruk/hina C. 10.2. C. 10.2.1. C. 10.2.2. C. 10.2.3. C. 10.2.4.
Sanksi Peringatan Denda Penghentian sementara (suspension) Dikeluarkan
C. 10.3. C. 10.4.
Sanksi akan diberikan oleh pengurus eksekutif FINA Suatu sanksi yang dijatuhkan pada seorang perenang atau seorang dari anggota atau dari satu badan yang diketahui FINA harus diikuti dan dituruti kepada seluruh anggota. Dalam masalah yang berhubungan dari pemeriksaan Doping, sanksi akan diajukan oleh Panel (panitia) Doping FINA aturan C. 19.1-9. Sebelum seorang anggota dijatuhi sanksi kecuali dalam maslaah C. 9. Perorangan atau anggota kehormatan harus diberi hak untuk menghadapi pengurus eksekutif apakah itu perorangan atau dengan tertulis. Sekretaris FINA harus memberi informasi tentang hak mereka kepada anggota yang bersangkutan secara tertulis dalam waktu yang cukup untuk memizinkan anggota atau perorangan mempelajari haknya. Sanksi harus diberikan segera setelah keputusan dibuat, kecuali ada keputusan yang aturan yang berbeda dari badan. Banding (Appeal) Satu anggota atau perorangan yang yang dijatuhi sanksi oleh pengurus boleh mengajukan banding kepada FINA. Permohonan banding banding harus diajukan kepada sekretaris FINA tidak lebih dari satu bulan setelah sanksi diterima oleh anggota atau perorangan yang dijatuhi sanksi. Suatu banding yang menentang satu keputusan Biro atau panitia Doping FINA harus diteruskan kepada Court of Arbitration of Sport (CAS), di Lausanne. Switzerland dalam waktu yang sama seperti pada C. 10.8.2.
C. 10.5. C. 10.6.
C. 10.7. C. 10.8. C. 10.8.1. C. 10.8.2.
C. 10.8.3.
3.5.1. Latihan soal
1.
Uraikan tugas pokok Ketua Perlombaan Renang (Referee) perlombaan perlombaan renang? 2. Jelaskan tugas-tugas pokok Stater? 3. Jelaskan tugas-tugas pokok Juri Pembalikan? 4. Jelaskan tugas-tugas pokok Juri Gaya? 5. Jelaskan tugas-tugas pokok pokok ketua sekretariat perlombaan /pengelola data? data? 6. Jelaskan prosedur penjurian pencatatan waktu otomatis? 7. Buat buku acara dengan melakukan peletakan perenang sesuai dengan ca tatan waktu pendaftaran dengan sistem langsung final? 8. Buat buku acara dengan melakukan peletakan perenang sesuai dengan ca tatan waktu pendaftaran dengan sistem seri dan langsung final? 9. Buat buku acara dengan melakukan peletakan perenang sesuai dengan catatan waktu penyisihan dengan sistem final? 10. Salah satu pembenaran mendiskualifikasi perenang salah gaya dada adalah?
Inggit Kurniawan / Renang
102
6 MANAJEMEN PERLOMBAAN RENANG
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, anda diharapkan dapat menjelaskan, menguraikan, memahami dan melakukan penyusunan : 1. Kepanitian penyelenggara perlombaan renang dengan baik, lancar dan dan sukses. 2. Penempatan individu sebagai wasit/juri/petugas wasit/juri/petug as perlombaan renang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Penyusunan proposal dan laporan penyelenggaraan perlombaan renang dengan baik, benar dan tepat.
CONTOH STRUKTUR ORGANI ORGANISASI SASI PANITIA PANIT IA PENYELENGGARA PENYELEN GGARA PERLOMBAAN RENANG PELINDUNG PENASEHAT KETUA UMUM Sekretaris & WKL Bendahara & WKL Humas/Publikasi/ Dokumentasi
KETUA I KABID. UMUM
Seksi : Konsumsi Protokuler (Acara, Terima Tamu, UPP) Peralatan Keamanan Kesehatan Akomodasi Transportasi Dsb.
Inggit Kurniawan / Renang
KETUA II KABID. DANA
Seksi: Seksi: Sponsor/Stand Jual Pendaftaran & Denda Penjual Buku Acara dan Hasil Karcis Masuk KR. Karcis Parkir
KETUA III KABID.
Petugas Lomba: Panitia Hakim (3) Ketua Perlombaan Sekretariat/Recorder (1), (Pembawa Acara, Olah Data (4)) P. Pengatur Perenang (2) P. Isyarat Start (2) P. Start Salah? (2) Juri Gaya (4) Juri Pembalikan (1) + Anggota (8) Juri Waktu (1) + Anggota (24) Juri Kedatangan (1) + Anggota? (8-16) Penghubung (4) P. Waktu Eletronik (4)
104
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PENYELENGGARA PERLOMBAAN RENANG
PANITIA BESAR POPNAS 2008
KETUA PANPEL
WAKIL KETUA
Sekretaris Bendahara Dok/Publikasi
Petugas Lomba: Panitia Hakim Ketua Lomba Sekretariat?Ka Olah Data, Pembawa Acara, Olah Data P. Pengatur Perenang P. Isyarat Start P. Start Salah? Juri Gaya Juri Pembalikan + Anggota Juri Kedatangan + Anggota Pen hubun
Seksi: Konsumsi Protokuler (UPP, Terima Tamu) Peralatan Keamanan Kesehatan Transportasi? Jual Buku Acara +
PELINDUNG PENASEHAT KETUA UMUM Sekretaris & WKL Bendahara & WKL Humas/Publikasi/ Dokumentasi
KETUA I KABID. UMUM
Seksi : • •
• • • • • •
Konsumsi Protokuler (Acara, Terima Tamu, UPP) Peralatan Keamanan Kesehatan Akomodasi Transportasi Dsb.
KETUA II KABID. DANA
Seksi: •
•
•
•
• •
Sponsor/Stand Jual Pendaftaran & Denda Penjual Buku Acara dan Hasil Karcis Masuk KR. Karcis Parkir Dsb.
KETUA III KABID. PERLOMBAAN
Petugas Lomba: Panitia Hakim (3) Ketua Perlombaan Sekretariat/Recorder (1), (Pembawa Acara, Olah Data (4)) P. Pengatur Perenang (2) P. Isyarat Start (2) P. Start Salah? (2) Juri Gaya (4) Juri Pembalikan (1) + Anggota (8) Juri Waktu (1) + Anggota (24) Juri Kedatangan (1) + Anggota? (8-16) Penghubung (4) P. Waktu Eletronik (4) • • •
•
• • • •
•
•
• •
Inggit Kurniawan / Renang
106
Rangkuman
Agar dapat menyusun menyusun struktur struktur kepanitian kepanitian dan personal personal penyelen penyelenggaraan ggaraan perlombaan renang dengan baik, benar dan baik, maka pengetahuan manajemen perlombaan dan pengalaman sebagai penyelenggara perlombaan renang cukup membantu.
Latihan soal:
1. Coba buat struktur wasit/juri dan petugas perlombaan renang KU secara baik dan benar. 2. Buat uraian tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing per sonal dalam kepanitian penyelenggara perlombaan renang.
DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA
DepDikBud, Dirjen DikLusMudora, 1978-1979. Pedoman Mengajar dan Teknik Loncat Indah Modern Modern.. Jakarta. DepDikBud, Dirjen DikLusMudora, 1982-1983 . Cara Belajar dan Mengajar Renang . Jakarta. Berenang , Penerbit Pionir Jaya, Bandung. David Haller, 1982. Belajar Berenang, Pedom an Dasar Membi Membi na Olahraga Renang Renang Prestasi. Dadeng Kurnia, 1993. Pedom Jakarta.
Ernest W Maglischo, 1982 . Swimming Faster, By Mayfield Publishing Company, USA. Endang Suwarno. 2000. Pembelajaran Dengan Modul Paket Belajar, Materi: Semiloka Pengembangan Budaya Kewirausahaan, tgl. 17-31 Januari 2000, LPM UNESA Surabaya. General rules, swimming, diving, FINA Hand Book, 20005-2009. polo, synchro nized swimming and open water . Sweden.
water
Imam Marsudi, 1999. Renang Pertolongan & P3K Korban Kecelakaan di Kolam Renang. UNIPRES Unesa. Karimoeddin T. 1973. Pedoman Pertolongan Pertama pada Kecelakaan , Bagian Penerbitan dan Perpustakaan Biro V . DepKes RI, Jakarta. Kartono Mohammad. 1984. Pertolongan Pertama, Penerbit: PT. Gramedia, Jakarta.
Inggit Kurniawan / Renang
108
Ngasmain. 1997. Renang Menolong dan PPPK , Bima Loka, Buletin Ilmiah Populer, Edisi: 7/IV/Mei/1997, FPOK-IKIP Surabaya. PRSI,…… Peraturan Peraturan Pertand Pertand ing an Renang Renang. Jakarta, PB.PRSI.
Tim Dosen Renang, 1991. Renang I. UNIPRESS IKIP Surabaya. Trinowati T dan Moekarto M, 2000. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Penerbit Universitas Terbuka.
DATA PRIBADI PENYUSUN Data Data Pribadi: Nama Lengkap Tempat dan Tanggal Lahir Pekerjaan Alamat Rumah Rumah
Alamat Kantor Kantor
E-mail
: Drs. Hari Gunawan : Malang, 27 April 1966 : Dosen FPOK IKIP Mataram : Jalan KH. KH. Mansyur Mansyur II/12 Dasansari Dasansari Ampenan Ampenan . Kode Post Post 85115 85115 : FPOK IKIP Mataram Mataram Jalan Pemuda No. 59 A Mataram , Telp. (0370) 632082 : harigunawanebes@rocketmail.
[email protected] com
Pengalaman Organisasi: 1. Ketua Bidang Iptek Olahraga KONI Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat 2. Ketua Umum Penggurus Provinsi Cricket Nusa Tenggara Barat 3. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi PRSI Nusa Tenggara Barat 4. Ketua Bidang Diklat dan Litbang Pengurus Provinsi Spesial Olympic Indonesia (SOINA) Nusa Tenggara Barat Pengalaman Pengalaman Sertifik asi Pelatih, Melatih Melatih dan Wasit: 1. Wasit Tenis Lapangan Tingkat Nasional, sertifikasi Tahun 1994 2. Pelatih Renang Tingkat Daerah, sertifikasi Tahun 1996 3. Pelatih Tingkat Nasional Cricket, sertifikasi tahun 2004 4. Umpire Tingkat Regional Cricket, sertifikasi tahun 2007 5. Instruktur Nasional Pembelajaran Penjas, Sertifikasi Tahun 2006
Inggit Kurniawan / Renang
110