KONFIDENSIAL Lampiran Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / / / 2006 Tanggal 2006
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN Tentang PENYELENGGARAAN LATIHAN PRATUGAS KE DAERAH RAWAN BAB I PENDAHULUAN
1.
Umum.
a.
TNI TNI AD AD seb sebag agai ai bagi bagian an dari dari TNI TNI mem memil ilik ikii tug tugas as poko pokok k men meneg egak akka kan n ked kedau aula latan tan
nega negara ra dan dan keut keutuh uhan an wila wilaya yah h dara daratt Nega Negara ra Kesa Kesatu tuan an Repu Republ blik ik Indo Indone nesi siaa yang yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah tumpah darah darah Indone Indonesia sia di wilaya wilayah h darata daratan n dari dari ancama ancaman n dan ganggu gangguan an terhad terhadap ap keutuhan Bangsa dan Negara.
Dihadapkan pada tugas pokok tersebut, maka persepsi
terhadap bentuk ancaman yang menjadi fokus perhatian adalah semua tindakan yang mengarah pada ancaman militer maupun non militer. b.
Kondisi kekuatan dan kemampuan satuan-satuan TNI AD saat ini bila
dihada dihadapka pkan n pada pada berbag berbagai ai bentuk bentuk ancama ancaman n dan ganggu gangguan an yang yang terjadi terjadi dibutu dibutuhka hkan n kebija kebijaksa ksanaa naan n dalam dalam pengor pengorgan ganisa isasia sian n dengan dengan memben membentuk tuk satuan satuan-sa -satua tuan n tugas. tugas. Pemb Pemben entu tuka kan n satu satuan an tuga tugass ters terseb ebut ut diha dihara rapk pkan an akan akan dapa dapatt menj menjaw awab ab berb berbag agai ai kebutu kebutuhan han gelar gelar kekuat kekuatan an yang yang dihada dihadapka pkan n dengan dengan satuan satuan yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk penugasan ke daerah rawan. c.
Dala Dalam m pen penye yele leng ngga gara raan an lati latiha han n Pra Pratu tuga gass ke daer daerah ah rawa rawan n di di jaj jajar aran an TNI TNI AD AD
diperlukan diperlukan Buku Petunjuk Petunjuk sebagai pedoman penyelengg penyelenggaraan araan latihan Pratugas, Pratugas, guna memperlancar memperlancar pelaksanaan pelaksanaan latihan latihan disusunl disusunlah ah Buku Petunjuk Pelaksanaan tentang Penyelenggaraan Latihan Pratugas ke Daerah Rawan.
2.
Maksud dan Tujuan.
KONFIDENSIAL
5 a.
Maksud.
Memberikan
penjelasan
kepada
pembina
latihan
dalam
agar
dalam
menyelenggarakan latihan Pratugas ke Daerah Rawan. b.
Tujuan.
Sebagai
pedoman
bagi
pembina
latihan
menyel menyeleng enggara garakan kan latiha latihan n Pratuga Pratugass ke Daerah Daerah Rawan Rawan dapat dapat dilaks dilaksana anakan kan secara secara optimal. 3.
Ruang Lingkup dan Tata Urut.
a.
Ruan Ruang g
Ling Lingku kup p.
Pem Pembah bahasan asan
Buku Buku
Petu Petunj nju uk
Pela Pelak ksan sanaan aan
ten tentan tang
Penyelenggaraan Latihan Pratugas ke Daerah Rawan berisi tentang penyiapan satuan tugas TNI AD untuk melaksanakan tugas tugas di daerah rawan. b.
4.
Tata urut.
Bujuklak ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1)
Bab I
Pendahuluan.
2)
Bab II
Ketentuan Umum.
3)
Bab III
Pelaksanaan.
4)
Bab IV
Komando dan Pengendalian.
5)
Bab V
Penutup.
Landasan.
a.
Sura Suratt Kep Keputu utusan san Kas Kasad No Nomor mor Skep Skep / 331 331 / IX / 2002 2002 tan tang ggal gal 12 Sep Septem tember ber
2002 berlakunya Buku Petunjuk Induk tentang Latihan. b. b.
Sura Suratt kep keputu utusan san Kas Kasad Nomo Nomorr Skep Skep / 10 10 / I / 200 2003 tang tangg gal 28 28 Janu Januar arii 2003 2003
berlakunya Buku Petunjuk Pembinaan Pembinaan tentang Pembinaan Latihan. Latihan. c.
Sura Suratt kep keput utu usan san Kas Kasad ad Nomo Nomorr
Skep Skep / 11 11 / I / 200 2003 3 tan tang ggal gal 28 28 Jan Janua uari ri 2003
berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan. d.
Sura Suratt Kepu Keputu tusa san n Kasa Kasad d Nomo Nomorr Skep Skep / 162 162 / VII VII / 2003 2003 tang tangga gall 3 Juli Juli 2003 2003
berla berlakun kunya ya Buku Buku Petun Petunjuk juk Teknik Teknik tentan tentang g Penerap Penerapan an Hukum Hukum HAM dan Hukum Hukum Humaniter dalam Penyelenggaraan Penyelenggaraan Latihan. e.
Buk Buku Petu Petun njuk juk Peny Penyiapa iapan n Satu Satuan an TNI TNI AD untu untuk k Tuga Tugass Meng Mengatas atasii Konfl onflik ik
Vertikal, Kodiklatad Mei 2000.
6
f.
Buk Buku Petun Petunju juk k Peny Penyia iapa pan n Satu Satuan TNI TNI AD untu untuk k Tuga Tugass Meng Mengat atas asii Konfl onflik ik
Horisontal, Kodiklatad Mei 2002. 5.
Pengertian.
a.
Konflik vertikal
adalah konflik yang terjadi terjadi karena karena adanya adanya kemajemukan kemajemukan
vertik vertikal al yaitu yaitu strukt struktur ur masyar masyaraka akatt menuru menurutt pemili pemilikan kan kekaya kekayaan, an, penget pengetahu ahuan an dan kekuasaan. kekuasaan. Hal ini terjadi disebabkan disebabkan karena karena sebagian besar masyarakat masyarakat yang tidak tidak memilik memilikii atau atau hanya hanya memili memiliki ki sediki sedikitt kekaya kekayaan, an, penget pengetahu ahuan an dan kekuas kekuasaan aan akan akan memiliki memiliki kepentinga kepentingan n yang bertentangan bertentangan dengan dengan kelompok kelompok kecil masyarakat yang mendominasi ketiga sumber pengaruh tersebut.
Distribusi kekayaan, pengetahuan dan
kekuasaan yang pincang merupakan penyebab utama timbulnya konflik. b.
Konflik horisontal
adalah konflik yang terjadi terjadi karena adanya kemajemukan kemajemukan
struktur masyarakat sebagai sebagai berikut : 1)
Maje Majemu muk k sec secara ara kult kultur ural al,, sep seper erti ti suku suku bang bangsa sa,, daer daerah ah,, aga agama ma dan dan ras ras..
2)
Maje Majemu muk k seca secara ra sosi sosial al dala dalam m arti arti perb perbed edaa aan n pek pekerja erjaan an dan dan prof profes esi, i,
seperti seperti petani petani,, buruh, buruh, pedaga pedagang, ng, pengus pengusaha aha,, pegawa pegawaii negeri negeri sipil, sipil, militer militer,, wartawan, dokter, alim ulama dan cendekiawan. 3)
Maje Majemu muk k dalam dalam arti arti perb perbed edaa aan n karak karakte teri rist stik ik temp tempat at ting tingga gall seper seperti ti desa desa
dan kota. c.
Sabotase adalah perbuatan/tindakan destruktif yang bertujuan menghancurkan,
merusak atau melumpuhkan suatu mekanisme atau suatu organ vital. d.
Separatisme
adalah faham yang mencari keuntungan dengan memecah belah
suatu golongan (bangsa).
e.
Subversi
adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara
sengaja sengaja dan konsepsio konsepsional nal yang sifatnya sifatnya bertentangan bertentangan dengan kepentingan kepentingan nasional, nasional,
7 dengan maksud merongrong atau menjatuhkan kekuasaan dan kewibawaan pemerintah yang sah. f.
Teror
adalah usaha menciptakan ketakutan, kengerian dan kekejaman oleh
seseorang atau golongan.
BAB II KETENTUAN UMUM
6.
Umum.
Latihan Pratugas pada dasarnya untuk menyiapkan satuan dari aspek latihan
agar mampu melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada satuan tesebut di daerah tugas. Karenan Karenanya ya latihan latihan pratug pratugas as harus harus diorien diorientsi tsikan kan pada pada tugastugas-tug tugas as yang yang akan akan dilaks dilaksana anakan kan (mission oriented training).
Agar pelaksanaan latihan ini dapat mengarah pada tugas-tugas
satuan di di daerah tugas, tugas, maka penyelengg penyelenggara ara latihan dan dan perangkat-pe perangkat-perangk rangkat at latihan harus harus disiapkan serta diarahkan pada kebutuhan tugas. 7.
Tujuan.
Membekali Membekali Satuan Tugas TNI AD yang disiapkan disiapkan untuk tugas operasi operasi ke
daerah rawan di seluruh wilayah NKRI. 8.
Sasaran.
a.
Terwujudnya
kesiapan Satgas agar mampu melaksanakan pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan keamanan terhadap gangguan di daer ah rawan. b. b.
Terw Terwuj ujud udny nyaa kesi kesiap apan an pers person onel el aga agarr mamp mampu u mela melaks ksan anak akan an tak takti tik k dan dan tek tekni nik k
bertempur sesuai tuntutan tugas yang akan dihadapi.
c.
Terwujudny Terwujudnyaa kesiapan kesiapan Satgas yang mampu mampu melokalisir melokalisir dan menghancurk menghancurkan an
gerakan lawan yang mengganggu stabilitas keamanan suatu daerah. d.
Terw Terwuj ujud udny nyaa kesia kesiapa pan n Satga Satgass agar agar mampu mampu mel melak aksa sana naka kan n Pam Obvi Obvitt Nasio Nasiona nall
di daerah rawan dari berbagai gangguan. e.
Terwujudnya kesiapan Satgas agar mampu mencegah, membatasi dan
mengatasi terjadinya konflik di daerah rawan.
8
9.
Pengorganisasian latihan.
Penyiapan penyelenggaraan latihan pratugas ke daerah
rawan dilaksanakan oleh Kotama dengan membentuk suatu organisasi yang mendukung dalam penyelenggaraan latihan pratugas ke daerah rawan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan
tahap pengakhiran yang dilaksanakan oleh komando latihan bertugas menyiapkan
perangkat kendali latihan, organisasi ini hanya berlaku dalam penyelenggara latihan pratugas ke daerah rawan dan pada prinsipnya pengorganisasian penyelenggaraan latihan Pratugas ke daerah rawan sama dengan pengorganisasian latihan yang digunakan untuk latihan pembinaan kekuatan adapun tugas Kolat antara lain :
a.
Menyusun perangkat kendali latihan untuk Satgas yang disiapkan penugasan ke
daerah rawan. b.
Melakukan monitoring aktif terhadap perkembangan situasi di daerah rawan
yang berguna untuk penyempurnaan materi latihan bagi satgas yang disiapkan untuk penugasan ke daerah rawan. c.
Melatih Satgas yang disiapkan untuk penugasan ke daerah rawan.
d.
Melakukan penelitian dan menyiapkan bahan-bahan ajaran hal-hal yang
berkaitan dengan taktik, teknik dan adat istiadat serta budaya daerah rawan 10.
Tataran Kewenangan Penyelenggaraan Latihan Pratugas .
a.
Mabesad .
1)
Merumuskan dan menginventarisir satuan-satuan yang akan dilibatkan
dalam penugasan ke daerah rawan berdasarkan Rengunkuat Mabes TNI.. 2)
Menentukan
perorganisasian
penyelenggara
latihan
berdasarkan
kebijaksanaan latihan yang dikeluarkan Mabes TNI. 3)
Mengeluarkan direktif latihan kepada Kotama yang akan melaksanakan
latihan pratugas ke daerah rawan apabila Mabes TNI tidak mengeluarkan direktif latihan. 4)
Menyiapkan personel untuk dilibatkan dalam pengawasan
dan
pengendalian latihan di Kotama tentang keselarasan program latihan pratugas.
9
b.
Kodiklat TNI AD.
1)
Merumuskan dan menginventarisir personel yang akan dilibatkan dalam
asistensi, pengawasan dan pengendalian latihan pratugas di Kotama tentang sistem dan metoda latihan. 2)
Menyiapkan dan merencanakan kebutuhan administrasi logistik untuk
mendukung asistensi, pengawasan dan pengendalian latihan pratugas di Kotama. 3)
Memberi masukan kepada Kotama tentang jalannya penyelenggaraan
latihan pratugas. c.
Puscab/Fung.
1)
Merumuskan dan menginventarisir personel yang akan dilibatkan dalam
asistensi, pengawasan dan pengendalian latihan pratugas di Kotama tentang taktik dan teknik sesuai kecabangan. 2)
Menyiapkan dan merencanakan kebutuhan administrasi logistik untuk
mendukung asistensi, pengawasan dan pengendalian latihan pratugas di Kotama. 3)
Memberi masukan kepada Kotama tentang jalannya penyelenggaraan
latihan pratugas dan hasil yang dicapai. d.
Kotama .
1)
Merencanakan dan menyiapkan perangkat kendali latihan dalam
penyelenggaraan latihan pratugas ke daerah rawan.
2)
Menyiapkan personel sebagai penyelenggara maupun pelaku yang
dilibatkan dalam latihan pratugas ke daerah rawan. 3)
Mengajukan kebutuhan administrasi logistik untuk mendukung latihan
pratugas ke daerah rawan.
10
4)
Menerima
paparan
RGB
dari
Danlat
yang
ditunjuk
tentang
penyelenggaraan latihan pratugas. 5)
Memonitor pelaksanaan latihan pratugas secara terus menerus.
6)
Melaksanakan Asistensi, pengawasan dan pengendalian latihan terhadap
pelaksanaan latihan pratugas. 7) 11.
Bertanggungjawab terhadap jalannya latihan pratugas.
Tugas Satgas TNI AD.
a.
Tugas Satuan Pemukul. 1)
Mematahkan daya tempur ofensif lawan untuk membantu tugas pasukan
lain. 2)
Melakukan
serangan
pendadakan
dengan
cepat
dilanjutkan
menghancurkan gerakan separatis. 3)
Melakukan aksi ofensif mendalam jauh di daerah yang dikuasai gerakan
separatis. 4) b.
Menghancurkan gerakan separatis jika sudah dilokalisir.
Tugas Satuan Pengamanan Wilayah. 1)
Menguasai daerah yang menjadi sumber penghidupan separatis.
2)
Secara berangsur-angsur mengembangkan dan meluaskan daerah yang
dikuasai guna mempersempit dan memperkecil ruang gerak separatis.
c.
3)
Melaksanakan pembersihan setelah penghancuran gerakan separatis.
4)
Mengeksploitasi hasil yang telah dicapai.
Tugas Satuan Pengamanan Obyek Vital. 1)
Melaksanakan pengamanan dan pengawasan terhadap obyek vital yangg
menjaddi tanggung jawabnya. 2)
Melaksanakan pengamanan obyek vital dari aksi-aksi yang dilancarkan
oleh separatis sehingga obyek vital tersebut dapat bekerja sebagaimana mestinya. 3)
Melaksanakan eksploitasi hasil yang telah dicapai oleh satuan pemukul.
11 4) d.
Memberikan kekenyalan bertindak terhadap satuan lain.
Tugas Satuan Bhakti TNI. 1)
Melaksanakan pembuatan jembatan standar dan non standar dengan baik
dan benar. 2)
Melaksanakan pembuatan jalan konstruksi.
3)
Melaksanakan pembuatan bangunan rumah permanen dan semi
permanen dengan baik dan benar. 4)
Menyelenggarakan dan melaksanakan sistim keamanan swakarsa.
5)
Melaksanakan pengamalan sikap teritorial agar bhakti TNI dapat
dilaksanakan tanpa ada gangguan serta terwujudnya upaya rekonsiliasi terhadap pihak-pihak yang bertikai serta menarik simpati masyarakat. 6)
Melaksanakan patroli untuk mengamankan pos kedudukan dan tempat
kerja bagi TNI. 12.
Materi Latihan.
Secara umum materi latihan pratugas ke daerah rawan
dikelompokkan yaitu materi latihan pratugas untuk satuan pemukul dan satuan Pam Obvit, Pamwil dan Bhakti TNI. a.
b.
13.
Materi latihan pembekalan yang bersifat umum.
1)
Sosiologi dan antropologi masyarakat setempat.
2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
3)
Kepemimpinan lapangan.
4)
Binter terbatas.
5)
Situasi terakhir daerah rawan.
6)
Study kasus.
Materi yang bersifat khusus sesuai kebutuhan penugasan .
1)
Materi taktik dan teknik bertempur bagi satuan pemukul.
2)
Materi taktik dan teknik pengamanan Obvit.
3)
Materi taktik dan teknik pengamanan wilayah.
4)
Materi taktik dan teknik pelaksanaan bhakti TNI.
Peserta Latihan.
12
a.
Kekuatan personel Satuan Pemukul 488 orang, terdiri dari
1)
2)
3)
Masatgas
:
7 orang.
a)
Dansatgas
b)
Wadansatgas.
c)
Pasiintel, Pasiops dan Pasiminlog.
d)
Pabintal.
e)
Dokter.
Tim Pam
:
29 orang.
a)
Danton.
b)
Baton.
c)
Tayanrad.
d)
Tabanruh.
e)
3 Ru : 24 orang.
f)
Ta Kes.
Ki Markas a)
b)
c)
:
56 orang.
Pokko 5 orang terdiri dari : (1)
Danki.
(2)
Batih.
(3)
Tabanruh.
(4)
Tayanrad.
(5)
Tamudi.
Simin 5 orang terdiri dari : (1)
Dansimin.
(2)
Tabanjurlis.
(3)
Ba Juyar.
(4)
Ta Banjuyar.
Sima 7 orang terdiri dari : (1)
Dansima.
(2)
Basiops.
(3)
Tajurlis.
:
13
d)
(4)
Tayanrad Dan.
(5)
Tanyanrad Wadan.
(6)
Ta mudi Dan dan Wadan.
Si Intel 11 orang terdiri dari : (1) Dansi Intel. (2)
2 Balidik. (3) 4 Talidik. (4) Danpok Prov. (5) 5 Ta Prov.
e)
f)
Si Ang 9 orang terdiri dari : (1)
Danton.
(2)
Ba Montir.
(3)
7 Ta mudi.
Sikes 10 orang terdiri dari : (1) Danton. (2) Bamin Watkes. (3) Ba Obber. (4) Ba Obring1. (5) Ta Siap ev. (6) 3 Tayandu. (7) Tamudi. (8) Tabanmudi.
g)
Sikom 6 orang terdiri dari : (1) Dansikom. (2) Bamonrad. (3) 4 Ta operator.
h)
Siwat 4 orang terdiri dari : (1) Dansiwat. (2) Bamonjat. (3) 2 Tabanwat.
14
4)
3 Kipan @ 132 a)
:
396 orang. Tiap Ki terdiri dari :
Pok Koki 10 rang terdiri dari : (1) Danki. (2) Batih Ki. (3) Bamin Ki. (4) Ba Kurir. (5) Tabanruh. (6) Tajurlis. (7) Tayanrad. (8) Tamudi. (9) Tasat. (10)
b)
Bakes Ki.
Ru CI 5 orang terdiri dari : (1) Danru. (2) Wadanru. (3) 3 anggota.
5)
3 Ton Pan @ 39 a)
:
117 orang terdiri dari :
Pokko Ton 9 orang terdiri dari : (1) Danton. (2) Baton. (3) 2 Tabanruh. (4) Tayanrad. (5) Takes. (6) Tabak Mori. (7) Taban.
b)
3 Regu Pan @ 10 orang (1) Danru. (2) Wadanru.
:
30 orang terdiri dari :
15 (3) Tabakso. (4) Tabanso. (5) 5 Tabakpan. (6) Tabak SPG. b.
Kekuatan personel Satuan Pamwil 650 orang terdiri dari
1)
Masatgas
:
7 orang.
a) Dansatgas b) Wadansatgas. c) Pasiintel, Pasiops dan Pasiminlog. d) Pabintal. e) Dokter. 2)
3)
Waltis
:
35 orang.
a)
Danton.
b)
Baton.
c)
Tayanrad.
d)
Tabanruh.
e)
Tasak
f)
3 Ru : 30 orang.
Tonsus
:
37 orang.
a)
Danton.
b)
Baton.
c)
Tayanrad.
d)
2 Tabanruh.
e)
Ru CI : 30 orang.
f)
Papen g)
Bapen
:
16
4)
Ki Markas a)
:
111 orang.
Pokko 6 orang terdiri dari : (1) Danki. (2) Batih. (3) Bamin (4) Tabanruh. (5) Tayanrad. (6) Tamudi.
b)
Simin 4 orang terdiri dari : (1) Dansimin. (2) Tabanjurlis. (3) Ba Juyar. (4) Ta Banjuyar.
c)
Sima 12 orang terdiri dari : (1) Dansima. (2) Basiops. (3) 4 Tajurlis.
17 (4) Tayanrad Dan. (5) Tanyanrad Wadan. (6) d)
4 Ta mudi.
Si Intel 6 orang terdiri dari : (1) Dansi Intel. (2) Balidik. (3) 4 Talidik.
e)
Si Ang 9 orang terdiri dari : (1) Dansiang. (2) Ba Montir. (3) 2 Ta Montir (4) 5 Ta mudi.
f)
Tonkes 46 orang terdiri dari : (1) Danton. (2) Bamin Watkes. (3) Ta Mudi (4) Ba Obber I.
18 (5) Ba Obber II (6) Ba Obring I. (7) Ba Obring II (8) Ta Siap ev. (9) 6 Tayandu. (10) 4 Ba Keski I. (11) 11 Ba Kes Ki II (12) 24 Ta Kes Ki g)
Tonkom 17 orang terdiri dari : (1) Dantonkom. (2) Bamonrad. (3) Tamonrad (4) Danru Torbra (5) 2 Ta Torbra (6) 2 Ta Caraka (7) Danru Radio (8) Bajurad
19 (9) 6 Ta operator. (10) Ta Mudi. h)
Sipimu 5 orang terdiri dari : (1) Dansipimu. (2) 2 Ta Mu/Gud. (3) 2 Ta Pioner.
j)
Ru Provost 6 orang terdiri dari (1) Danru (2) Wadanru. (3) 4 Ta Provost
5)
4 Ki Pan @ 115 a)
:
460 orang. Tiap Ki terdiri dari :
Pok Koki 10 rang terdiri dari : (1) Danki. (2) Batih Ki. (3) Bamin Ki. (4) Bakom.
20 (5) Tayanrad. (6) Tabanruh. (7) Tamudi. (8) 2 Sniper. (9) Tasak. b)
3 Ton Pan @ 35 (1)
(2)
:
105
orang terdiri dari :
Pokko Ton 5 orang terdiri dari : (a)
Danton.
(b)
Baton.
(c)
Tabanruh.
(d)
Tayanrad.
(e)
Tasak.
3 Regu Pan @ 10 orang
:
30 orang
dari :
c.
(a)
Danru.
(b)
Wadanru.
(c)
Tabakso.
(d)
Tabanso.
(e)
6 Tabakpan.
Kekuatan personel Satuan Pam Obvit 450 orang terdiri dari
1)
Masatgas
:
a)
Dansatgas
b)
Wadansatgas.
c)
Pasiintel.
7 orang.
:
terdiri
21
4)
d)
Pasiops.
e)
Pasiminlog.
f)
Pabintal.
g)
Dokter.
Ki Markas a)
b)
c)
d)
e)
:
47 orang.
Pokko 3 orang terdiri dari : (1)
Danki.
(2)
Batih.
(3)
Tayanrad.
Siintel 5 orang terdiri dari : (1)
Dansiintel.
(2)
2 Balidik.
(3)
2 Talidik.
Sima 8 orang terdiri dari : (1)
Dansima.
(2)
Basiops.
(3)
2 Tajurlis.
(4)
2 Tamudi.
(5)
2 Tayanrad/ruh Dan/Wadan.
Sikom 7 orang terdiri dari : (1)
Dansikom.
(2)
Bamonrad.
(3)
Tamonrad
(4)
4 Ta Operator.
Simin 5 orang terdiri dari : (1)
Dansiminlog.
(2)
2 Tabanjurlis.
(3)
Ba Juyar.
(4)
Ta Banjuyar.
22 f)
g)
h)
i)
5)
Siang 5 orang terdiri dari : (1)
Dansiang.
(2)
Bamontir.
(3)
3 Tamudi.
Sikes 5 orang terdiri dari : (1)
Dansikes.
(2)
Bamin Watkes.
(3)
Tasiap ev.
(4)
2 Tayandu.
Siwat 4 orang terdiri dari : (1)
Dansiwast.
(2)
3 Taban
Provost 5 orang terdiri dari : (1)
Danprovost.
(2)
Wadan Provost.
(3)
3 Ta Provost.
4 Ki Pan @ 99 a)
b)
:
396 orang. Tiap Ki terdiri dari :
Pok Koki 9 orang terdiri dari : (1)
Danki.
(2)
Batih Ki.
(3)
Bamin Ki.
(4)
Ba Fourir.
(5)
Tabanruh.
(6)
Tajurlis
(7)
Tayanrad.
(8)
Tamudi.
(9)
Tasak.
3 Ton Pan @ 30 (1)
:
90
orang terdiri dari :
Pokko Ton 3 orang terdiri dari :
23
(2)
(a)
Danton.
(b)
Baton.
(c)
Tayanrad.
3 Regu Pan @ 9 orang
:
27 orang
terdiri
dari :
d.
(a)
Danru.
(b)
Wadanru.
(c)
Tabakso.
(d)
Tabanso.
(e)
5 Tabakpan.
Kekuatan personel Satuan Bhakti TNI 400 orang terdiri dari
1)
2)
Masatgas
:
6 orang.
a)
Dansatgas
b)
Wadansatgas.
c)
Pasiintel, Pasiops dan Pasiminlog.
d)
Dokter.
Ki Markas a)
c)
38 orang.
Pokko 5 orang terdiri dari : (1)
b)
:
Danki. (2)
Batih.
(3)
Bamin
(4)
Tayanrad.
(5)
Tamudi.
Simin 3 orang terdiri dari : (1)
Basimin.
(2)
Tajurlis.
(3)
Ba Juyar.
Sima 6 orang terdiri dari :
:
24 (1) Basiops. (2) Tajurlis. (3) Tayanrad Dan. (4) Tanyanrad Wadan. (5) Ta mudi Dan dan Wadan. d)
e)
f)
Si Intel 3 orang terdiri dari : (1)
Basi Intel.
(2)
Balidik.
(3)
Tajurlis.
Si Ang 6 orang terdiri dari : (1)
Danton.
(2)
Ba Montir.
(3)
4 Ta mudi.
Sikes 8 orang terdiri dari : (1)
g)
h)
Danton. (2)
Bamin Watkes.
(3)
Taban Jurkes.
(4)
Tabankes/Mudi
(5)
4 Takeslap
Sikom 4 orang terdiri dari : (1)
Bamonrad.
(2)
3 Ta operator.
Provost 3 orang terdiri dari :
25
3)
(1)
Danru.
(2)
2 Ta Provost.
4 Ki Pan @ 89 a)
b)
:
356 orang. Tiap Ki terdiri dari :
Pok Koki 8 orang terdiri dari : (1)
Danki.
(2)
Batih Ki. (3)
Bamin Ki.
(4)
Ba Kurir.
(5)
Bakes Ki.
(6)
Tayanrad.
(7)
Tamudi/ruh.
3 Ton Pan @ 27 (1)
(2)
:
81 orang terdiri dari :
Pokko Ton 3 orang terdiri dari : (a)
Danton.
(b)
Baton.
(c)
Tayanrad
3 Regu Pan @ 8 orang
terdiri dari : (a)
Danru.
(b)
Wadanru.
(c)
6 Anggota.
BAB III PELAKSANAAN
:
24
orang
26
14.
Umum.
Satuan Tugas TNI AD adalah satuan yang diproyeksikan untuk
melaksanakan tugas operasi ke daerah rawan. Agar satuan tugas TNI AD dapat melaksanakan tugas secara optimal, maka diperlukan penyiapan satuan tugas dan penyelenggaraan latihan pratugas dengan mengacu pada macam penugasan yang akan dilaksanakan. Terkait dengan hal tersebut, selanjutnya akan diuraikan penyiapan Satuan Tugas ke daerah rawan. 15.
Penyelenggaraan Latihan.
Latihan pratugas ke daerah rawan
pada dasarnya
untuk menyiapkan satuan dari aspek latihan agar mampu melaksanakan tugas yang dibebankan kepada satuan tersebut di daerah rawan.
Agar pelaksanaan latihan dapat mengarah pada
tugas-tugas di daerah rawan maka penyelenggaraan latihan serta perangkat latihan harus disiapkan dan diarahkan sesuai kebutuhan dan dilaksanakan oleh Kotama dengan menunjuk Rindam/Brigif/Korem sebagai penyelenggara latihan. 16.
Latihan untuk Satuan Pemukul .
a.
Latihan Tahap - I.
1)
Penyelenggara latihan.
Latihan tahap I merupakan latihan dalam
satauan yang diselenggarakan oleh Batalyon. Kolat Pratugas ini menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku adalah para seluruh personel Satgas.
3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Peragaan dan Drill
Teknis. 4)
Waktu latihan selama dua minggu dan tempat latihan disekitar Home
Base. 5)
Materi yang dilatihkan adalah : a)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Kepemimpinan Lapangan.
27
b)
c)
(4)
Binter terbatas.
(5)
Situasi terakhir daerah rawan.
(6)
Study Kasus.
Materi Teknik. (1)
Niksarpur.
(2)
Menembak.
(3)
Ilmu Medan / Navrat.
(4)
Pengetahuan Handak.
(5)
Longmalap.
(6)
Penyeberangan sungai.
(7)
Pionir.
(8)
Bantuan Udara.
(9)
Kompur.
(10)
Sanjak.
Materi Taktik.
)
Niksarpat.
b.
(2)
Han BOD/BT.
(3)
Patroli Keamanan.
(4)
Patroli Penghadangan.
(5)
Patroli Penyergapan.
(6)
Pur di daerah bangunan/pemukiman.
(7)
Pam RPU.
(8)
Wandangran.
(9)
Wandang jalan kaki.
(10)
Pungsihpung Dahmah.
Latihan Tahap - II .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
satuan yang bersangkutan, Kolat menyiapkan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan tugas yang tidak
mengikuti latihan tahap I.
28 3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Aplikasi, Drill Teknis
dan Drill Taktis. 4)
Waktu latihan selama empat Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan : a)
b)
c)
Pembekalan. (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Binter terbatas
(4)
Situasi terakhir daerah rawan.
(5)
Study Kasus
Materi Teknik. (1)
Niksarpur.
(2)
Menembak.
(3)
Ilmu Medan / Navrat.
(4)
Pengetahuan Handak.
(5)
Longmalap.
(6)
Penyeberangan sungai.
(7)
Pionir.
(8)
Bantuan Udara.
(9)
Kompur.
(10)
Sanjak.
Materi Taktik. (1)
Niksarpat.
(2)
Han BOD/BT.
(3)
Patroli Keamanan.
(4)
Patroli Penghadangan.
(5)
Patroli Penyergapan.
(6)
Pur di daerah bangunan/pemukiman.
29
c.
(7)
Pam RPU.
(8)
Wandangran.
(9)
Wandang jalan kaki.
(10)
Pungsihpung Dahmah.
Latihan Tahap - III .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan tidak perlu membuat naskah geladi. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan Tugas yang telah
mengikuti latihan tahap I dan tahap II.
17.
3)
Metoda yang digunakan adalah Drill Tempur dan Geladi Lapangan.
4)
Waktu latihan selama dua Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan (Aplikasi) : a)
Han BOD/BT.
b)
Patroli Keamanan.
c)
Patroli Penghadangan.
d)
Patroli Penyergapan.
e)
Pur di daaerah bangunan/pemukiman.
f)
Pam RPU.
g)
Wandangran.
h)
Wandang jalan kaki.
i)
Pungsihpung Dahmah.
j)
Longmalap.
k)
Penyeberangan sungai.
l)
Menembak.
m)
Implementasi Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
Latihan untuk Satuan Pengamanan wilayah .
a.
Latihan Tahap - I.
30
1)
Penyelenggara latihan.
Latihan tahap I diselenggarakan oleh Kolat
yang dibentuk oleh Kotama, Kolat Pratugas ini menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar dan Rencana Latihan. 2)
Pelaku adalah para unsur Pimpinan Satuan dan Kader Satuan yang akan
melatihkan kembali di satuan . 3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Peragaan dan Drill
Teknis. 4)
Waktu latihan selama empat minggu dan tempat latihan ditentukan oleh
Kotama masing-masing. 5)
Materi yang dilatihkan adalah : a)
b)
c)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Kepemimpinan Lapangan.
(4)
Situasi terakhir daerah rawan.
(5)
Study Kasus
Materi Teritorial. (1)
Bhakti TNI.
(2)
Bintahwil.
(3)
Sikap Ter.
(4)
Komsos.
(5)
Masalah kependudukan.
(6)
Kesehatan masyarakat.
(7)
Komunikasi massa.
(11)
Pyskologi massa.
(12)
Pul data Ter.
Materi Intelijen. (1)
Pam Giat.
(2)
Pengetahuan Klandestin.
31 (3)
Matbar.
(4) Roda perputaran penyelidikan. (5) Jaring Intel. (6) Wawancara. (7) Interogasi taktis. (8) Deteksi dini dan cegah dini
d)
Materi tempur. (1)
Navigasi Darat.
(2)
Menembak.
(3)
Patroli keamanan.
(4)
Patroli penghadangan.
(5)
Patroli penyergapan.
(4) Han BOD/Pos (5) Pengamanan mukim. (6) Pengamanan RPU. (7) Pung Pung Dah Mah. (8) Wandangran (9) Wandang jalan kaki. (10) Longmalap. (11) Penyebrangan sungai.
32
b.
Latihan Tahap - II .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan tugas termasuk yang telah
mengikuti latihan tahap I. 3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Aplikasi dan Drill
Teknis, Drill Taktis. 4)
Waktu latihan selama dua Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan : a)
b)
c)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Situasi terakhir daerah rawan.
(4)
Study Kasus
Materi Teritorial. (1)
Bhakti TNI.
(2)
Bintahwil.
(3)
Sikap Ter.
(4)
Komsos.
(5)
Pul data Ter.
Materi Intelijen. (1)
Pam Giat.
(2)
Pengetahuan Klandestin.
33
d)
(3)
Matbar.
(4)
Jaring Intel.
(5)
Wawancara.
(6)
Interogasi taktis.
(7)
Deteksi dini dan cegah dini
Materi tempur. (1)
Navigasi Darat.
(2)
Menembak.
(3)
Patroli keamanan.
(4)
Patroli penghadangan.
(5)
Patroli penyergapan.
(6)
Han BOD/Pos
(7)
Pengamanan mukim.
(8)
Pengamanan RPU.
(9)
Pung Pung Dah Mah.
(10)
Wandangran
(11)
Wandang jalan kaki.
(12) Longmalap. (13) Penyebrangan sungai.
c.
Latihan Tahap - III .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan Tugas yang telah
mengikuti latihan tahap I dan tahap II. 3)
Metoda yang digunakan adalah Drill Tempur atau Geladi Lapangan.
4)
Waktu latihan selama satu Minggu.
34 5)
18.
Materi yang dilatihkan (Aplikasi) : a)
Bhakti TNI.
b)
Bintahwil.
c)
Komsos
d)
Pengamalan sikap Ter.
e)
Pul data Ter.
f)
Wawancara.
g)
Pam Giat.
h)
Matbar.
i)
Deteksi dini dan cegah dini.
j)
Wandangran dan jalan kaki.
k)
Pertahanan BOD/Pos.
l)
Patroli Keamanan.
m)
Patroli Penghadangan.
n)
Patroli Penyergapan.
o)
Pam Mukim dan RPU.
p)
Longmalap.
q)
Penyeberangan sungai.
r)
Pung Pung Dah Mah.
Latihan untuk Satuan Pengamanan Obyek Vital .
a.
Latihan Tahap - I.
1)
Penyelenggara latihan.
Latihan tahap I diselenggarakan oleh Kolat
yang dibentuk oleh Kotama, Kolat Pratugas ini menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku adalah para unsur Pimpinan Satuan dan Kader Satuan yang akan
melatihkan kembali di satuan . 3) Teknis.
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Peragaan dan Drill
35 4)
Waktu latihan selama empat minggu dan tempat latihan ditentukan oleh
Kotama masing-masing. 5)
Materi yang dilatihkan adalah : a)
b)
c)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Kepemimpinan Lapangan.
(4)
Binter terbatas
(5)
Situasi terakhir daerah rawan.
(6)
Study Kasus.
Materi Teritorial. (1)
Bakti TNI.
(2)
Bintahwil.
(3)
Sikap Ter.
(4)
Komsos.
Materi Intelijen. (1)
Kir Pam dan Kirka Pam.
(2)
Teknik penyelidikan.
(3)
Teknik pengamanan.
(4)
d)
(a)
Pengamanan personel.
(b)
Pengamanan materiil.
(c)
Pengaman kegiatan.
(d)
Pengaman berita.
(e)
Pengamanan Obvit.
(f)
Pengaman VIP/VVIP.
Teknik penggalangan.
Materi Tempur. (1)
Pengetahuan Ops Wanger.
(2)
Patroli Keamanan.
36
b.
(3)
Patroli Penghadangan.
(4)
Patroli Bermotor.
(5)
Wandangran.
(6)
Wandang jalan kaki.
(7)
Pengamanan mukim.
(8)
Pengamanan RPU.
(9)
Pengaman Instalasi.
(10)
Pertahanan BOD/Pos.
(11)
Pengenalan Handak dan Jihandak.
(12)
Menembak.
(13)
Penyeberangan sungai.
(14)
Longmalap.
Latihan Tahap - II .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan tugas termasuk
yang
sudah mengikuti latihan tahap I. 3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Aplikasi, Drill Teknis
dan Drill Taktis. 4)
Waktu latihan selama dua Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan : a)
b)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Binter terbatas
(4)
Situasi terakhir daerah rawan.
(5)
Study Kasus
Materi Teritorial.
37
c)
d)
c.
(1)
Bhakti TNI.
(2)
Bintahwil.
(3)
Sikap Ter.
(4)
Komsos.
Teknik pengamanan. (1)
Pengamanan personel.
(2)
Pengamanan materiil.
(3)
Pengamanan kegiatan.
(4)
Pengamanan berita.
(5)
Pengamanan Obvit.
(6)
Pengamanan VIP/VVIP.
Materi Tempur. (1)
Pengetahuan Ops Wanger.
(2)
Patroli Keamanan
(3)
Patroli Penghadangan.
(4)
Patroli Bermotor.
(5)
Wandangran
(6)
Wandang jalan kaki.
(7)
Pengamanan mukim
(8)
Pengamanan RPU.
(9)
Pengaman Instalasi.
(10)
Pertahanan BOD/Pos.
(11)
Pengenalan Handak dan Jihandak.
(12)
Menembak.
(13)
Penyeberangan sungai.
(14)
Longmalap.
Latihan Tahap - III .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan.
38 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan Tugas yang telah
mengikuti latihan tahap I dan tahap II. 3)
Metoda yang digunakan adalah Drill Tempur atau Geladi Lapangan.
4)
Waktu latihan selama satu Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan (Aplikasi) : a)
Pengamanan personel dan materiil.
b)
Pengamanan kegiatan dan berita.
c)
Pengamanan Obvit dan VIP/VVIP.
d)
Pengamanan Instalasi.
e)
Pertahanan BOD/Pos. f)
Patroli Keamanan.
g)
Patroli Penghadangan.
h)
Wandangran.
i)
Wandang jalan kaki. Pengamanan mukim. Pengamanan RPU.
19.
Latihan untuk Satuan Bhakti TNI.
a.
Latihan Tahap - I.
1)
Penyelenggara latihan.
Latihan tahap I diselenggarakan oleh Kolat
yang dibentuk oleh Kotama, Kolat Pratugas ini menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku adalah para unsur Pimpinan Satuan dan Kader Satuan yang akan
melatihkan kembali di satuan . 3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Peragaan dan Drill
Teknis. 4)
Waktu latihan selama empat minggu dan tempat latihan ditentukan oleh
Kotama masing-masing. 5)
Materi yang dilatihkan adalah :
39 a)
b)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(5)
Kepemimpinan Lapangan.
(6)
Binter terbatas
(5)
Situasi terakhir daerah rawan.
(6)
Study Kasus.
Materi teknik. (1)
c)
d)
e)
Navigasi Darat. (2)
Menembak.
(3)
Penyeberangan sungai.
(4)
Longmalap.
Materi Taktik. (1)
Pertahanan BOD/Pos.
(2)
Patroli keamanan.
(3)
Wandangran.
(4)
Wandang jalan kaki.
(5)
Pam Pemukiman.
Materi Teritorial. (1)
Bhakti TNI.
(2)
Komsos.
(3)
Bintahwil.
(4)
Sikap Ter.
Materi kecabangan. (1)
Lidikzi.
(2)
Pengenalan Jihandak.
(3)
Gambar konstruksi bangunan.tidak bertingkat, jalan dan
jembatan. (4)
Konstruksi bangunan.tidak bertingkat.
(5)
Konstruksi jalan dan jembatan.
40
b.
(6)
Perbekalan air dan listrik.
(7)
Teknik sanitasi.
Latihan Tahap - II .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan tugas termasuk yang
sudah mengikuti latihan tahap I. 3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Aplikasi, Drill Teknis
dan Drill Taktis. 4)
Waktu latihan selama dua Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan : a)
b)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(7)
Kepemimpinan Lapangan.
(8)
Binter terbatas
(5)
Situasi terakhir daerah rawan.
(6)
Study Kasus.
Materi teknik. (1)
c)
Navigasi Darat. (5)
Menembak.
(6)
Penyeberangan sungai.
(7)
Longmalap.
Materi Taktik. (1)
Pertahanan BOD/Pos.
(2)
Patroli keamanan.
(3)
Wandangran.
41
d)
e)
c.
(4)
Wandang jalan kaki.
(5)
Pam Pemukiman.
Pengetahuan Teritorial. (1)
Bhakti TNI.
(2)
Komsos.
(3)
Bintahwil.
(4)
Sikap Ter.
Materi Kecabangan. (1)
Ilmu bahan.
(2)
Gambar konstruksi tidak bertingkat, jalan dan jembatan.
(3)
RAB bangunan tidak bertingkat, jalan dan jembatan.
(4)
Konstruksi bangunan.
(5)
Konstruksi jalan dan jembatan.
(6)
Instalasi air dan listrik.
(7)
Teknik sanitasi.
Latihan Tahap - III .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan rencana lapangan. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan Tugas yang telah
mengikuti latihan tahap I dan tahap II. 3)
Metoda yang digunakan adalah drill tempur atau geladi lapangan.
4)
Waktu latihan selama satu minggu.
5)
Materi yang dilatihkan (aplikasi) : a)
Pertahanan BOD/Pos.
b)
Patroli keamanan.
c)
Wandangran.
42 d)
Wandang jalan kaki.
e)
Pam pemukiman.
f)
Sikap teritorial.
g)
Bintahwil.
h)
Komsos.
i)
16.
Konstruksi bangunan tidak bertingkat.
j)
Konstruksi jalan dan jembatan.
k)
Instalasi air dan listrik.
Latihan untuk Satuan Pamtas .
a.
Latihan Tahap - I.
1)
Penyelenggara latihan.
Latihan tahap I merupakan latihan dalam
satauan yang diselenggarakan oleh Batalyon. Kolat Pratugas ini menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku adalah para seluruh personel Satgas.
3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Peragaan dan Drill
Teknis. 4)
Waktu latihan selama dua minggu dan tempat latihan disekitar Home
Base. 5)
Materi yang dilatihkan adalah : a)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Kepemimpinan Lapangan.
(4)
Binter terbatas.
(5)
Situasi terakhir daerah rawan.
(6)
Study Kasus.
(7)
Mou dan Protap Pamtas.
43 b)
c)
Materi Teknik. (1)
Niksarpur.
(2)
Menembak.
(3)
Ilmu Medan / Navrat.
(4)
Pengetahuan Handak.
(5)
Longmalap.
(13)
Penyeberangan sungai.
(14)
Pionir.
(15)
Bantuan Udara.
(16)
Kompur.
(17)
Sanjak.
Materi Taktik.
)
Niksarpat.
b.
(2)
Han BOD/BT.
(3)
Patroli Keamanan.
(4)
Patroli Penghadangan.
(5)
Patroli Penyergapan.
(6)
Patroli Pengintaian.
(7)
Pur di daerah bangunan/pemukiman.
(8)
Pam RPU.
(9)
Wandangran.
(10)
Wandang jalan kaki.
(11)
Pungsihpung Dahmah.
(12)
Latihan menembak Senban.
(13)
Pertahanan Ton.
(14)
Pertahanan Ki.
(15)
Serangan Ton.
(16)
Serangan Ki.
(17)
Bantem MO dalam serangan dan pertahanan.
Latihan Tahap - II .
44 1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan tugas.
3)
Metoda yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, Aplikasi, Drill Teknis
dan Drill Taktis. 4)
Waktu latihan selama empat Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan : a)
b)
c)
Pembekalan : (1)
Antropologi / Sosiologi masyarakat setempat.
(2)
Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
(3)
Kepemimpinan Lapangan.
(4)
Binter terbatas.
(5)
Situasi terakhir daerah rawan.
(6)
Study Kasus.
(7)
Mou dan Protap Pamtas.
Materi Teknik. (1)
Niksarpur.
(2)
Menembak.
(3)
Ilmu Medan / Navrat.
(4)
Pengetahuan Handak.
(5)
Longmalap.
(6)
Penyeberangan sungai.
(7)
Pionir.
(8)
Bantuan Udara.
(9)
Kompur.
(10)
Sanjak.
Materi Taktik.
45
c.
(1)
Niksarpat.
(2)
Han BOD/BT.
(3)
Patroli Keamanan.
(4)
Patroli Penghadangan.
(5)
Patroli Penyergapan.
(6)
Patroli Pengintaian.
(7)
Pur di daerah bangunan/pemukiman.
(8)
Pam RPU.
(9)
Wandangran.
(10)
Wandang jalan kaki.
(11)
Pungsihpung Dahmah.
(12)
Latihan menembak Senban.
(13)
Pertahanan Ton.
(14)
Pertahanan Ki.
(15)
Serangan Ton.
(16)
Serangan Ki.
(17)
Bantem MO dalam serangan dan pertahanan.
Latihan Tahap - III .
1)
Penyelenggara latihan.
Diselenggarakan oleh Kolat yang dibentuk oleh
Kotama, Kolat menyiapkan perangkat kendali latihan berupa Rencana Garis Besar, Rencana Latihan dan Rencana Lapangan tidak perlu membuat naskah geladi. 2)
Pelaku latihan adalah seluruh personel Satuan Tugas yang telah
mengikuti latihan tahap I dan tahap II. 3)
Metoda yang digunakan adalah Drill Tempur dan Geladi Lapangan.
4)
Waktu latihan selama dua Minggu.
5)
Materi yang dilatihkan (Aplikasi) : n)
Han BOD/BT.
o)
Patroli Keamanan.
p)
Patroli Penghadangan.
46 q)
Patroli Penyergapan.
r)
Pur di daaerah bangunan/pemukiman.
s)
Pam RPU.
t)
Wandangran.
u)
Wandang jalan kaki.
v)
Pungsihpung Dahmah.
w)
Longmalap.
x)
Penyeberangan sungai.
y)
Menembak.
z)
Implementasi Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
BAB IV KOMANDO DAN PENGENDALIAN
20.
Umum.
Dalam pelaksanaan latihan pratugas perlu adanya satu kesatuan Komando
dan Pengendalian agar dalam pelaksanaan latihan dapat berjalan sesuai tujuan dan sasaran latihan yang ingin dicapai. 21.
Komando.
a.
Komandan latihan. Bertannggung jawab terhadap penyelenggaraan latihan
pratugas dari tahap perencaanan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengakhiran. Dengan demikian Danlat mempunyai kewenangan dalam mengatur penyelenggaraan latihan yang ada di bawahnya, yaitu terhadap unsur seksi/staf latihan, Kawasdal/koordinator materi/pelatih, unsur pendukung latihan dan Bulsi. Dalam pelaksanaan latihan Danlat bertanggung jawab terhadap suksesnya latihan.
b.
Kawasdal / Koordinator materi. Dalam pelaksanaan latihan Pratugas
bertanggung jawab kepada Danlat dan mempunyai kewengan mengatur para pelatih yang ada di bawahnya.
47 c.
Pelatih. Dalam pelaksanaan latihan pratugas para pelatih bertanggung jawab
kepada koordinator materi dan mempunyai kewenangan dalam mengatur Bulsi. 22.
Pengendalian.
Pengendalian latihan pratugas merupakan suatu proses tindakan /
usaha untuk mempengaruhi jalannya latihan dengan metode dan perangakat tertentu sehingga latihan dapat berlasung sesuai dengan rencana lapangan.
a.
Pengendalian administrasi.
Pada latihan pratugas pengdalian latihan yang
berkaitan dengan administrasi disesuaikan dengan program latihan dan anggaran yang dibuat oleh Mabes TNI AD.
b.
Pengendalian aperasional terhadap latihan
Pengendalian opoerasioanal.
pratugas dimaksudkan agar latihan dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan dalam bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Danlat/Wadanlat Koordonator materi dan pelatih.
c.
Wewenang pengendalian. Dalam
pelaksanaan
yang
mempunyai
kewenangan
mengendalikan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pengakhiran adalah
1)
Danlat a)
Pengendalian administrasi. (1)
Mengendaliklan rencana lapangan
yang diajukan oleh
koordinartor materi.
b)
(2)
Mengesahkan kegiatan staf latihan.
(3)
Membuat laporan dalam evaluasi pelaksanaan
Pengendalian operasional. (1)
Menerima paparan Renlap dan memberikan persetujuan.
(2)
Menyampaikan tujuan dan sasaran latihan yang ingin dicapai
serta ketentuan dan aturan yang harus ditaati selama pelaksanaan latihan. (3)
Mengendalikan koordinator materi/pelatih pada saat melatihkan
materi yang diberikan kepada pelaku. (4)
Mengendalikan jalannya latihan sesuai dengan rencana latihan
yang telah dibuat.
48 (5)
Menentukan
kebijakan
yang
dapat
mempengaruhi
penyelenggaraan latihan pratugas.
2)
Kawasdal/Koordinator materi. a)
Pengendalian administrasi. (1) materi
Membuat, mengatur pendistribusian rencana lapangan sesuai yang
dipertanggung
jawabkan
sebagai
sarana
dalam
melaksanakan kegiatan latihan pratugas.
b)
(2)
Membuat catatan sebagai bahan pembuatan laporan.
(3)
Membuat laporan pelaksanaan latihan pratugas
Pengendalian oprasional. (1)
Memaparkan rencan lapangan kepada Danlat/Wadanlat.
(2)
Mengendalikan jalannya latihan pratugas sesuai materi yang
dipertanggung jawabkan. (3)
Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelatih.
(4)
Membuat hasil pencatatan penyelenggaraan latihan pratugas
sebagi bahan masukan kepada Danlat.
3)
Pelatih. a)
b)
Pengendalian administrasi. (1)
Membuat catatan terhadap pelaksanaan latihan pratugas.
(2)
Mengoreksi jalannya pelaksanaan jalannya latihan pratugas.
Pengendalian oprasional. (1)
Memberikan dan mengawasi materi latihan sesuai tanggung
jawabnya. (2)
Mengemdalikan jalannya penyelengaraan latihan peratugas.
(3)
Mengendalikan Bulsi demi kelancaran jalannya latihan prartugas.
49
Lampiran Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / / / 2006 Tanggal 2006
BAB V PENUTUP
23.
Keberhasilan.
Disiplin dan kemauan Komandan Latihan serta unsur-unsurnya
dalam mempedomani ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam buku petunjuk Bujuklak tentang Penyelenggaraan Latihan Pratugas ke Daerah Rawan sangangt berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas. 24.
Penyempurnaan.
Hal-hal yang dirasakan perlu untuk penyempurnaan Buku
Petunjuk Pelaksanaan tentang Penyelenggaran Latihan Pratugas ke Daerah Rawan akibat adanya perkembangan yang terjadi di lapangan agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD.
A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT KOMANDAN KODIKLAT U.b. DIRLAT
SIHAR E.E. SAGALA BRIGADIR JENDERAL TNI
KONFIDENSIAL