Pan andua duan n Tek eknis nis Perawatan Bangunan Sekolah
PERAWATAN
PEMANFAATAN
PEMELIHARAAN
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu satuan pendidikan formal, perlu merencanakan upaya pemeliharaan dan peningkatan performansi sarana prasarana secara berkala sehingga secara kontinyu dapat menunjang proses pembelajaran. Bangunan sekolah sebagai salah satu prasarana yang digunakan oleh pengelola SMA, wajib untuk dimanfaatkan, dipelihara dan dirawat secara optimal agar dapat tetap laik fungsi. Sebagaimana ditegaskan kembali dalam UU No. 28 Tahun 2002, pasal 37 ayat (3) yaitu: Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala pada bangunan gedung harus dilakukan agar tetap memenuhi persyaratan persyaratan laik fungsi. Pemeliharaan dan perawatan bangunan sekolah di beberapa daerah, dipengaruhi oleh implementasi otonomi daerah di masing-masing daerah. Hal ini berpengaruh pada standar pemeliharaan dan perawatan bangunan sekolah, terkait dengan kapasitas dan kemampuan dan daya dukung daerah. Sehingga terdapat kesenjangan dalam sistem pemeliharaan dan perawatan bangunan sekolah. Hadirnya Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Sekolah Menengah Atas, merupakan bentuk rekomendasi bagi para pengelola bangunan SMA dalam merencanak merencanakan an dan melaksanakan sistem pemeliharaan dan perawatan bangunan
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
secara tepat dan esien melalui tata cara dan metodologi yang sederhana dan mudah dipahami. Untuk itu ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun Pedoman, yang telah bekerja keras guna hadirnya dokumen ini. Kiranya menjadi sumbangan konstruktif bagi kemajuan dan pengembangan Sekolah Menengah Atas di Indonesia.
Direktur Pembinaan SMA
Totok Suprayitno, Ph.D NIP. 19601005 198603 1 005
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
v
BAGIAN A LATAR BELAKANG
1
BAGIAN B MAKSUD DAN TUJUAN
5
BAGIAN C SISTEM PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN SMA
7
C.1 Pola Pemeliharaan dan Perawatan
7
C.2 Organisasi Pelaksana Pemeliharaan dan Perawatan
10
C.3 Ruang Lingkup Pemeliharaan dan Perawatan
14
C.4 Pembiayaan Bagi Pemeliharaan dan Perawatan
16
C.5 Estimasi Biaya dalam Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
17
BAGIAN D TINDAK PEMELIHARAAN KOMPONEN BANGU NAN SMA 23 D.1 Pemeliharaan Komponen Struktur
23
D.1.1 Pondasi Bangunan
24
D.1.2 Struktur Bangunan Beton
25
D.1.3 Struktur Rangka Atap
27
D.2 Pemeliharaan Komponen Arsitektur
28
D.2.1 Penutup Atap
28
D.2.2 Talang Air
33
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
D.2.3 Listplang
34
D.2.4 Plafon
35
D.2.5 Dinding
38
D.2.6 Kusen
39
D.2.7 Kaca
42
D.2.8 Penutup Lantai
43
D.2.9 Pengecatan Dinding Bata
46
D.2.10 Kunci, Grendel, dan Engsel
47
D.2.11 Sliding, Rolling, Falding Door
48
D.2.12 Door Closer
50
D.3 Pemeliharaan Komponen Utilitas
51
D.3.1 Sistem Tata Udara (AC)
51
D.3.2 Kamar Mandi
53
D.3.3 Floor Drain Kamar Mandi
54
D.3.4 Saluran Air Bersih dan Penampungan Air Bersih
55
D.3.5 Saluran Air Kotor
57
D.3.6 Septic Tank
58
D.3.7 Sistem Kelistrikan
59
D.3.8 Alat Pemadam Api Ringan
64
D.4 Pemeliharaan Komponen Tata Ruang Luar
65
D.4.1 Pintu Gerbang dan Pagar Sekolah
66
D.4.2 Jalan Masuk dan Area Parkir
68
D.4.3 Ruang Jaga
69
D.4.4 Halaman dan Taman
70
Panduan Teknis Perawatan Perawatan Bangunan Bangunan Sekolah
D.4.5 Lampu Penerangan Luar
71
D.4.6 Penampungan Sampah
71
D.4.7 Saluran Pembuangan
73
BAGIAN E TINDAK PERAWATAN KOMPONEN BANGUNAN SMA E.1 Pemeliharaan Komponen Struktur
75 75
E.1.1 Pondasi Bangunan
75
E.1.2 Struktur Bangunan Beton
80
E.1.3 Struktur Rangka Atap
83
E.2 Pemeliharaan Komponen Arsitektur
87
E.2.1 Penutup Atap
87
E.2.2 Talang Air
88
E.2.3 Listplang
89
E.2.4 Plafon
90
E.2.5 Kusen
92
E.2.6 Penutup Lantai
93
E.2.7 Dinding
96
BAGIAN F PERIODISASI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
103
F.1Periodisasi Komponen Struktur
104
F.2 Periodisasi Komponen Arsitektur
106
F.3 Periodisasi Komponen Utilitas
107
F.4 Periodisasi Komponen Tata Ruang Luar
108
DAFTAR PUSTAKA
109
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Perawatan Bangunan Sekolah
BAGIAN A PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang merupakan bagian dari Standar Nasional Pendidikan, menjadi perhatian setiap satuan pendidikan. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 45 ayat (1) yang menyatakan bahwa: Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi sik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Dalam penjelasan lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 menyebutkan bahwa: Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu satuan pendidikan formal, perlu merencanakan upaya pemeliharaan dan peningkatan performansi sarana Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
prasarana secara berkala sehingga secara kontinyu dapat menunjang proses pembelajaran. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah. Bangunan sekolah adalah prasarana yang digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah. Menteri Pendidikan Nasional dalam Lampiran PERMEN No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana menjelaskan bahwa bangunan sekolah khususnya bangunan baru direncanakan agar memiliki usia layan bangunan minimum 20 tahun. Sedangkan dalam UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung lebih jauh mensyaratkan usia layan bangunan harus mencapai 50 tahun. Untuk itu proses pemeliharaan perlu dilakukan secara terencana, untuk semua komponen bangunan agar dapat memenuhi usia layan minimum yang dipersyaratkan. Dengan telah hadirnya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, menjelaskan lebih jauh tentang pentingnya aspek pemeliharaan dan perwatan bangunan ini. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1, yang menjelaskan diantaranya:
Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi.
Bangunan sekolah sebagai salah satu prasarana yang digunakan oleh pengelola SMA, wajib untuk dimanfaatkan, dipelihara dan dirawat secara optimal agar dapat tetap laik fungsi. Sebagaimana ditegaskan kembali dalam UU No. 28 Tahun 2002, pasal 37 ayat (3) yaitu: Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala pada bangunan gedung harus dilakukan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi. Secara alami apa pun bangunan yang dibuat oleh manusia, lama kelamaan akan menjadi rusak. Hal itu terjadi karena adanya pengaruh beberapa faktor yang secara perlahan dan bertahap akan mengurangi fungsi bagian bagian bangunan, sehingga pada waktunya bangunan atau bagian bangunan akan mengalami kerusakan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan, antara lain perubahan suhu, tingkat kelembaban udara, debu dan kotoran, salah penggunaan, serta faktor internal dari bangunan tersebut. Kerusakan yang terjadi pada bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat diantisipasi dengan melakukan upaya pemeliharaan secara rutin dan teratur. Secara garis besar ada dua jenis aktivitas yang harus diperhatikan dalam menjaga bangunan SMA agar tetap laik: 1) Pemeliharaan bangunan gedung SMA adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan SMA beserta prasarana Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
dan sarananya agar bangunan gedung sekolah selalu laik fungsi ( preventive maintenance). Pemeliharaan dilakukan secara rutin dan berkala sehingga bangunan senantiasa dalam keadaan laik fungsi, pemeliharaan yang tidak dilaksanakan semestinya berpotensi pada timbulnya kerusakan pada bangunan sehingga perlu tindakan perawatan bangunan. 2) Perawatan bangunan gedung SMA adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi (currative maintenance). Kerusakan bangunan yang bermuara pada tindakan perawatan bangunan, dapat berasal dari faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah tidak berjalannya proses pemeliharaan secara rutin dan berkala, sedangkan faktor luar diantaranya perubahan suhu yang ekstrim, terjadinya bencana alam (misal: gempa, banjir, longsor dan lain-lain) dan salah penggunaan bangunan (misal: pembebanan berlebih pada bangunan dan tidak simetris/merata, beban daya listrik yang hanya bertumpu pada salah satu jalur kelistrikan, dan lainlain) Hadirnya Panduan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Sekolah Menengah Atas, merupakan bentuk rekomendasi bagi para pengelola bangunan SMA dalam merencanakan, melaksanakan dan mengelola proses pemeliharaan dan perawatan bangunan secara tepat dan esien melalui tata cara dan metodologi yang sederhana dan mudah dipahami. Panduan akan membedakan langkah pemeliharaan dan perawatan bangunan SMA pada bagian yang terpisah, untuk memperjelas lingkup dan langkah tindakan yang perlu diambil pada komponen bangunan. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
BAGIAN B MAKSUD DAN TUJUAN
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan Panduan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung SMA ini adalah dadikan sebagai acuan dalam mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung SMA dalam rangka proses pemanfaatan bangunan. Tujuan umumnya adalah dapat terwujudnya bangunan gedung SMA sesuai fungsi yang ditetapkan dan yang memenuhi persyaratan teknis: keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta kelestarian lingkungan. Tujuan khususnya adalah : 1) Memperpanjang usia pakai bangunan. Hal itu sangat penting terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk perawatan bangunan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan memelihara bagian dari bangunan tersebut; 2) Menjamin bangunan SMA selalu siap dan dalam kondisi optimal untuk mendukung kegiatan belajar;
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Maksud dan Tujuan
3) Menjamin keselamatan, kesehatan dan kenyamanan orang atau siswa yang menggunakan bangunan SMA tersebut.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
BAGIAN C SISTEM PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN SMA
C. SISTEM PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
BANGUNAN SMA
Sistem pemeliharaan dan perawatan bangunan SMA merupakan mekanisme kegiatan yang harus dikembangkan oleh pengelola SMA dalam memanfaatkan bangunan. Sistem didukung oleh beberapa aspek sebagai berikut: 1) Pola pemeliharaan dan perawatan; 2) Organisasi pelaksana pemeliharaan dan perawatan; 3) Ruang lingkup pemeliharaan dan perawatan; dan 4) Pembiayaan bagi pemeliharaan dan perawatan. Aspek-aspek tersebut di atas tidak berdiri sendiri namun menjadi satu kelengkapan dalam membangun sistem pemeliharaan dan perawatan bangunan SMA. C.1
Pola Pemeliharaan dan Perawatan
Pemeliharaan dan perawatan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar bangunan SMA selalu dalam keadaan siap pakai, atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada kondisi bangunan SMA dapat dipakai kembali. Pemeliharaan Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
yang dilakukan secara rutin dan berkala, akan meminimalisir perawatan bangunan dalam jangka panjang. Panduan ini membagi pemeliharaan dan perawatan bangunan, sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar C.1
Gambar C.1 Pola Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
1)
Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan adalah langkah preventif yaitu tindakan pada bangunan yang dilakukan secara rutin dan dapat pula pada selang waktu tertentu dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terbagi menjadi: a.
Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan secara terus-menerus, baik bersifat harian/ mingguan/bulanan, beberapa contoh kegiatan pemeliharaan rutin diantaranya: Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
b.
Pembersihan kloset, bak mandi, lantai dan dinding toilet, bak laboratorium dll.
Pembersihan talang air dan saluran air kotor.
Pembersihan saluran selokan sekolah.
Pemeliharaan berkala merupakan langkah tindakan pada bangunan menurut periodisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, beberapa contoh kegiatan diantaranya:
2)
Pembersihan lantai ruangan; kusen dan jendela, atap plafond dan dinding dll.
Perbaikan dan Pengecatan dinding. Perbaikan dan pengecatan kusen pintu dan jendela. Penggantian genting atau penutup atap lainnya. Service dan penambahan gas freon pada unit AC
Perawatan bangunan Perawatan merupakan tindak lanjut terhadap langkah pemeliharaan preventif yang telah dilakukan, dimana kegiatan perbaikan dan/ atau penggantian bagian bangunan dilakukan
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
agar bangunan sekolah tetap laik fungsi. Pola perawatan yang umum dilaksanakan adalah: a.
Rehabilitasi Memperbaiki beberapa bagian bangunan yang telah mengalami kerusakan kemudian untuk dipergunakan kembali sesuai dengan fungsinya.
b.
Renovasi Memperbaiki bangunan yang sebagian telah rusak berat dengan tetap mempertahankannya sesuai fungsi semula, dimana perubahan dalam arsitektur, struktur maupun utilitasnya bangunan dapat disesuaikan.
Pihak Sekolah dalam pelaksanaan perawatan bangunan memerlukan masukan dan rekomendasi dari tim teknis (konsultan) atau Dinas Teknis, terkait penilaian konstruksi yang mencakup tingkat kerusakan, teknis dan metodologi perbaikan, gambar kerja dan estimasi biaya.
C.2
Organisasi Pelaksana Pemeliharaan dan Perawatan
Organisasi pelaksana pemeliharaan dan perawatan bangunan SMA, secara struktur berada Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
langsung di dalam organisasi sekolah, sebagaimana delaskan dalam Gambar C.2 di bawah ini.
Komite Sekolah
Kepala Sekolah
Kepala Tata Usaha
Wakasek Kurikulum
Wakasek Kesiswaan
Wakasek Sarana/Prasarana GURU
Wakasek H ub. Kerjasama Masyarakat
Fungsi Koordinator Perawatan Bangunan
Siswa
Gambar C.2 Struktur Organisasi SMA
Organisasi pelaksana manajemen bangunan dipimpin oleh Koordinator pelaksana, yang fungsi tugasnya dilaksanakan oleh Wakasek Sarana/ Prasarana. Koordinator pelaksana memiliki fungsi, tugas dan tanggungjawabnya mencakup: 1) Menjalankan bangunan
fungsi
umum
tugas
perawatan
a.
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan peralatan/ perlengkapan gedung SMA, instalasi dan utilitas bangunan.
b.
Mengadakan inspeksi langsung secara teratur
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
ke seluruh ruangan/bangunan untuk memeriksa peralatan/ perlengkapan bangunan dan instalasi serta utilitas bangunan. c.
Menerapkan sistem pengarsipan yang teratur untuk seluruh dokumen, surat-surat, buku buku manual pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan, serta laporan-laporan yang ada.
d.
Memelihara dan membina hubungan kerja internal dan eksternal.
2) Menjalankan fungsi tugas keteknikan a. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi
kegiatan penyelia atau pelaksana yang berada di bawah kewenangannya. b. Menyusun rencana anggaran operasional. c. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi
kegiatan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan peralatan/perlengkapan bangunan dan instalasi serta utilitas bangunan. d. Mengevaluasi dan memberi masukan tentang
penggunaan bahan dan energi serta biaya operasinal. e. Menyusun dan menyajikan laporan operasional
sesuai dengan tata laksana baku ( standard operation procedure).
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
3) Menjalankan fungsi tugas tata graha a. Mengkoordinir dan memberi arahan kepada
pelaksana. b. Menyusun rencana anggaran kebersihan. c. Memeriksa kebersihan secara rutin. d. Mengendalikan
penggunaan peralatan pembersih.
bahan
dan
e. Menyusun dan menyajikan laporan operasional
sesuai dengan tata laksana baku ( standard operation procedure). 4) Menjalankan
fungsi
tugas
administrasi
dan
keuangan a. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi
kegiatan kerja yang berada di bawah koordinasinya, agar tercapai efektivitas dan esiensi kerja. b. Menyusun
rencana kerja dan operasional untuk periode tertentu.
anggaran
c. Meneliti laporan dan usulan permintaan alokasi
dana. d. Menyusun dan melaporkan penggunaan dana
operasional. e. Merumuskan, mengevaluasi dan memberikan
rekomendasi serta mengawasi proses pengadaan barang dan jasa yang berkaitan dengan realisasi anggaran.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
f.
C.3
Memeriksa pembelian, pengadaan barang/jasa serta pengeluaran uang sesuai wewenang yang ditetapkan.
Ruang Lingkup Pemeliharaan Bangunan
Ruang lingkup pemeliharaan dalam Panduan ini diarahkan pada upaya pemeliharaan yang bersifat preventif terhadap komponen-komponen bangunan sekolah, yaitu: 1) Komponen Struktur
Komponen struktur pada bangunan SMA yang diperhitungkan:
2)
Pondasi; Struktur utama: Kolom dan balok, Pelat lantai dan tangga; Struktur rangka atap.
Komponen Arsitektur Komponen arsitektur yang diperhitungkan:
Penutup atap, talang air dan lisplang;
Penutup plafon;
Dinding bata, kayu, keramik, marmer, plesteran,
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
Kusen
Kaca.
Penutup lantai.
Pengecatan
Kunci, gerendel, dan engsel.
Sliding door , Rolling door , Falding door
Door Closer
3) Komponen Utilitas:
Komponen utilitas yang diperhitungkan:
Sistem tata udara (AC)
Kamar mandi dan Floor Drain
Saluran perpipaan air bersih
Penampungan air bersih
Saluran perpipaan air kotor
Septic Tank
Sistem kelistrikan
Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
4) Komponen Tata Ruang Luar:
Komponen tata ruang luar yang diperhitungkan:
Pintu gerbang sekolah dan pagar Jalan masuk dan area parkir
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
C.4
Ruang jaga
Halaman dan taman.
Lampu penerangan luar
Penampungan sampah.
Saluran pembuangan atau selokan
Pembiayaan Bagi Pemeliharaan Bangunan
Biaya bagi kegiatan pemeliharaan dibebankan kepada anggaran rutin tahunan, yang ditetapkan dalam Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk setiap tahunnya. Adapun besaran estimasi tahunan bagi pemeliharaan bangunan dapat diperhitungkan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut:
Mengacu pada besaran anggaran pemeliharaan pada bangunan Negara yaitu minimal sebesar 2% dari nilai harga bangunan. Nilai harga bangunan (NHB) diperoleh dari:
NHB = Harga satuan bangunan (Rp/m2) x Luas bangunan sekolah (m2) Anggaran ini ditujukan untuk pemeliharaan yang bersifat rutin.
memdukung
Mengikuti aturan, kebutuhan dan prioritasi yang ditetapkan bersama oleh pihak Sekolah dan pihak
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
Komite Sekolah, yang ditetapkan dalam RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)
Anggaran untuk pemeliharaan bangunan sekolah ini dapat pula diestimasikan besaran biayanya berdasarkan bobot komponen bangunan yang akan diperhitungkan masuk dalam periode pemeliharaan. Anggaran ini ditujukan bagi pemeliharaan komponen bangunan yang bersifat periodik, misalnya pengecatan ulang, penggantian komponen dan lain-lain.
Hasil dari perhitungan anggaran ini dapat menjadi bahan masukan rencana belanja sekolah dalam tahun akademik yang berjalan.
C.5
Estimasi Biaya Pemeliharaan Berdasarkan Bobot Komponen Bangunan
Pemeliharaan bangunan sekolah, tidak terlepas dari biaya pelaksanaan pekerjaan yang harus disiapkan dan dianggarkan oleh pihak sekolah selaku pengelola dan pengguna bangunan. Perhitungan estimasi biaya pemeliharaan ini dapat diperhitungkan berdasarkan bobot komponen bangunan yang distandarkan untuk bangunan Negara seperti yang terlihat pada tabel 5-1 di bawah ini. Bobot komponen bangunan ini menjelaskan prosentase biaya konstruksi suatu komponen Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
bangunan, terhadap keseluruhan biaya konstruksi bangunan. Sehingga dengan pendekatan ini dapat kita perhitungkan, berapa biaya yang diperhitungkan terkait pemeliharaan pada satu atau beberapa komponen bangunan. Hal ini dapat memudahkan dalam perencanaan pemeliharaan dan perawatan, pihak sekolah dapat menetapkan skala prioritas perbaikan berdasarkan ketersedian anggaran yang sudah dialokasikan dalam RAPBS. Tabel C-1 Bobot Komponen Bangunan Komponen Bangunan yang diperiksa FONDASI A.1 Fondasi STRUKTUR UTAMA B.1 Kolom dan Balok B.2 Pelat Lantai dan Tangga ATAP C.1 Kuda-kuda C.2 Gording dan Lisplang C.3 Penutup Atap PLAFOND D.1 Rangka Plafond D.2 Penutup Plafond DINDING E.1 Batu bata/ Batako-dinding E.2 Plesteran E.3 Jendela/Kaca E.4 Pintu
No A B
C
D
E
Bobot 12 19 2 5.5 2 4 4 4 7 3 2.5 3
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
E.5 F G
H
Kusen LANTAI F.1 Penutup Lantai FINISHING G.1 Finishing Struktur G.2 Finishing Plafond G.3 Finishing Dinding G.4 Finishing Kusen/Daun Pintu UTILITAS H.1 Instalasi Listrik H.2 Instalasi Air H.3 Sistem Drainasi dan Limbah Total
3 10.5 1 3 2.5 3.5 4 3 1.5 100
Perhitungan estimasi biaya perbaikan dan perkuatan bangunan sekolah didasari oleh asumsiasumsi sebagai berikut: 1) Komponen
bangunan dan bobot komponen bangunan, untuk bangunan yang dihitung diasumsikan sesuai dengan tabel C-1 di atas.
2) Luas bangunan diperhitungkan pada area dimana
perbaikan dan perkuatan bangunan dilaksanakan. 3) Harga satuan bangunan per meter persegi yang
dipakai adalah harga satuan untuk bangunan baru yang berlaku pada saat itu di suatu daerah.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
4) Estimasi biaya pemeliharaan bangunan dihitung
dengan pendekatan sebagai berikut: Estimasi Biaya Pemeliharaan = Luas bangunan X Σ % Bobot komponen X Harga satuan bangunan Dimana:
Luas bangunan adalah luas bangunan yang diperhitungkan pada area pemeliharaan bangunan (m2). % Bobot komponen bangunan, ditetapkan pada bobot komponen mana yang masuk dalam rencana pemeliharaan. Harga satuan bangunan per meter persegi yang diperhitungkan (Rp / m2) Estimasi biaya merupakan pendekatan rencana anggaran biaya yang perlu dialokasikan bagi perbaikan dan perkuatan bangunan sekolah.
Sebagai gambaran perhitungan estimasi biaya, akan diberikan contoh perhitungan untuk biaya perbaikan dan perkuatan bangunan sekolah terkait program pemeliharaan bangunan sekolah.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
Contoh perhitungan: 1) SMA XXX pada tahun 2011 bermaksud melakukan
penggantian lantai teraso menjadi keramik dan pengecatan ulang pada 9 (Sembilan) ruang kelas. Pekerjaan pengecatan termasuk pengecatan dinding, plafond dan kusen. Bangunan sekolah berada di daerah Jabotabek dengan harga satuan bangunan Rp. 1,8 jt / m2. Dari informasi di atas diperoleh perhitungan sebagai berikut: Bobot Komponen Bangunan Komponen Bangunan (A) Finishing Plafon 3 Finishing Kusen 3,5 Finishing Dinding 2,5
Penutup Lantai Total
10,5
Keterangan
Pengecatan Pengecatan Pengecatan Penggantian penutup lantai
19,5 Bobot komponen (A) dapat dilihat pada tabel C.1 Jumlah bobot dari semua komponen bangunan diperoleh = 19,5% Luas bangunan dari 9 (Sembilan) ruang kelas adalah = 72 m2 x 9 = 648 m2
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan SMA
Harga satuan bangunan di Jabotabek = Rp. 1.800.000,Estimasi Biaya yang dibutuhkan adalah:
Estimasi Biaya Pemeliharaan = Luas bangunan X Σ % Bobot komponen X Harga satuan bangunan Estimasi Biaya = 648 m2 X 19,5% X Rp. 1.800.000,- / m2 = Rp. 227.448.000,Dibulatkan ~ Rp. 227.500.000,- (Dua ratus dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Biaya estimasi tersebut sudah termasuk bahan dan upah perbaikan komponen bangunan. Perhitungan yang sama dapat dilakukan pada ruangan lain dari bangunan sekolah yang memerlukan pemeliharaan pada komponen bangunannya.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
BAGIAN D TINDAK PEMELIHARAAN KOMPONEN BANGUNAN SEKOLAH
D. TINDAK PEMELIHARAAN KOMPONEN
BANGUNAN SMA
Tindak pemeliharaan komponen bangunan dimaksudkan agar komponen pendukung bangunan berada dalam kondisi baik sehingga bangunan SMA tetap laik fungsi. Tindak pemeliharaan pada bangunan terbagi menjadi beberapa komponen, yaitu komponen struktur, arsitektur, utilitas dan tata ruang luar. Secara lebih jelas tindak pemeliharaan pada masing-masing komponen delaskankan dalam sub bab sebagai berikut: D.1. Pemeliharaan
Komponen Struktur
Pokok pemeliharaan komponen struktur bangunan SMA mencakup: a. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur
struktur bangunan SMA dari pengaruh korosi, cuaca, kelembaban dan pembebanan di luar batas kemampuan struktur. b. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur
pelindung struktur.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
c. Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian
dari perawatan preventif. d. Mengantisipasi perubahan dan/atau penambahan
fungsi kegiatan yang dapat menyebabkan meningkatnya beban yang berkerja pada bangunan SMA, di luar batas beban yang direncanakan. e. Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan
struktur yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di bidangnya f. Memelihara bangunan agar difungsikan sesuai
dengan penggunaan yang direncanakan. Adapun bagian-bagian dari komponen struktur yang perlu mendapat perhatian dalam pemeliharaan bangunan SMA diantaranya:
D.1.1.
Pondasi Bangunan
Pondasi bangunan berfungsi menahan beban bangunan yang ada di atasnya. Teknis pemeliharaan: a.
Sekitar bangunan atau bagian yang dekat dengan badan pondasi diusahakan agar bersih dari akar pohon yang dapat merusak pondasi.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
b.
Dasar pondasi harus daga sedemikian rupa sehingga air yang mengalir di sekitar pondasi tidak mengikis tanah sekitar pondasi sehingga dasar pondasi menjadi sama dengan permukaan tanah.
c.
Untuk daerah yang banyak rayap, taburkan atau siram sekitar pondasi dengan bahan kimia seperti : Aldrien, Chlordane , Dieldrin , Heptaclor , Lindanef, dll.
Gmb. D.1 Pemeriksaan Pondasi
D.1.2.
Struktur Bangunan Beton
Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi tiang, lantai atau pelat lantai atau atap (dak). Biasanya kebocoran yang terjadi pada pelat lantai karena adanya retak Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
rambut pada konstruksi pelat, sehingga air kamar atau air hujan meresap ke dalamnya dan keluar ke bagian lain bangunan sebagai kebocoran.
Gmb. D.2 Lantai Beton
Teknis pemeliharaan: a. Bersihkan kotoran yang menempel pada permukaan beton secara merata. b. Cat kembali dengan cat emulsi (coating) atau cat yang tahan air dan asam pada permukaannya.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah D.1.3.
Struktur Rangka Atap
Struktur rangka atap pada bangunan sekolah umumnya terbuat dari kontruksi kayu, kemudian pada era tahun 90-an mulai dikenal dan digunakan struktur rangka atap yang terbuat dari baja ringan. Karena merupakan struktur yang tertutup, sehingga pemeliharaan dan perawatan struktur rangka atap lebih banyak bersifat preventiv. Teknis pemeliharaan: a.
Perbaiki segera jika ditemukan adanya penutup atap yang bocor, untuk menghindari terjadi pelapukan pada struktur rangka kayu.
b.
Lakukan pengecekan berkala terhadap kemungkinan serangan rayap, yang datang melalui dinding atau pipa instalasi listrik.
c.
Lakukan pengamatan visual secara berkala dengan melihat tampak luar, apakah terlihat bergelombang atau terjadi lendutan baik pada penutup atap atau plafon di dalam ruangan. Apabila hal ini terjadi segera lakukan langkah perbaikan yang perlu dilakukan.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.3 Rangka Atap D.2. Pemeliharaan
Komponen Arsitektur
Pokok pemeliharaan komponen arsitektur diarahkan pada: a. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur
eksterior bangunan sehingga tetap rapih dan bersih. b. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur
interior ruang serta kelengkapannya. D.2.1. Penutup Atap 1) Atap Seng dan Cement Fiber Gelombang
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Langkah pemeliharaan: a. Pembersihan dilakukan minimal 3 (tiga) bulan sekali. b. Pengecatan dilakukan dengan meni sekurangkurangnya setiap 4 (empat) tahun sekali.
Gmb. D.4 Bangunan sekolah beratap seng
2) Atap Genteng Tanah Liat
Langkah pemeliharaan: a. Bersihkan secara periodik permukaan atas atap dari kotoran setiap 1 (satu) bulan sekali.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.5 Penutup atap genteng tanah liat
3) Atap Sirap
Langkah pemeliharaan: a. Bersihkan setiap 6 (enam) bulan permukaan atap dari kotoran agar jamur atau tumbuhan tidak melekat b. Gantilah sirap yang telah rapuh atau pecah-pecah dengan yang baru dengan ukuran yang sama c. Bila menggunakan lapisan aspal-pasir sebagai lapisan atas permukaan atap, periksa aspal yang mengelupas karena perubahan cuaca, dan berikan aspal cair baru setebal 5 (lima) milimeter.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.6 Bangunan sekolah beratap sirap
4) Atap Genting Beton
Langkah pemeliharaan: a. Bersihkan setiap sebulan sekali permukaan atap dari kotoran yang melekat b. Beri lapisan anti bocor dengan kuas atau dengan cara semprot secara merata c. Bila menggunakan lapisan aspal-pasir sebagai lapisan atas permukaan atap, periksa aspal yang mengelupas karena perubahan cuaca, dan berikan aspal cair baru setebal 5 (lima) milimeter.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
5) Atap Genteng Keramik
Langkah pemeliharaan: a. Periksa setiap 6 (enam) bulan atap keramik, terutama pada bubungannya b. Bila terdapat retak segera tutup dengan cat anti bocor atau campuran epoxy. c. Cat kembali pertemuan bubung dengan genteng keramik dengan cat genteng yang sewarna
Gmb. D.7 Penutup atap genteng keramik
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
6) Atap Fiberglass
Langkah pemeliharaan: a. Periksa setiap 6 (enam) atap berglass terutama pada sambungan antar komponen berglass b. Bersihkan dengan menggunakan sikat yang lembut dan cairan sabun atau deterjen. c. Bila terdapat retak tutup dengan cat anti bocor. D.2.2. Talang air
Langkah pemeliharaan : a. Periksa setiap 1 (satu) bulan kondisi talang air b. Bersihkan dari kotoran dan sumbatan yang melekat
pada dasar tang atau dekat saluran pembuangan vertikal.
Gmb. D.8 Talang air yang tidak rata Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.2.3. Listpang
Langkah pemeliharaan : a. Periksa setiap 6 (enam) bulan kondisi listplank. b. Bersihkan dari kotoran yang melekat dengan
menggunakan sikat yang lembut dan airan sabun atau deterjen.
Gmb. D.9 Listplang terpasang rapih
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.2.4. Plafon 1) Plafon Tripleks.
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan
kotoran yang melekat sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan sekali dari kotoran yang melekat.
b. Gunakan sikat atau kuas sebagai alat pembersih c. Bila plafon rusak permukaannya karena kebocoran,
segera ganti dengan yang baru d. Bekas noda akibat bocoran ditutup dengan cat
kayu baru kemudian dicat dengan cat emulsi yang serupa, cat lama harus dikerok sebelum melakukan pengecatan ulang
Gmb. D.10 Plafon triplek Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
2) Plafon Gipsum
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Lakukan pembersihan plafon 1 (satu) sekali dengan
menggunakan tongkat sapu kering. b. Hindari
penggunaan lap basah membersihkan noda pada plafon gipsum.
dalam
Gmb. D.11 Plafon Gipsum
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
3) Plafon Kayu Papan
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan permukaan kayu dengan menggunakan
kuas atau sapu atau alat lain serupa, dari kotoran yang melekat. Lakukan setiap 2 (dua) bulan sekali. b. Perindah kembali dengan menggunakan teak oil
bila perlu dipolitur atau dicat kembali. c. Papan yang terlepas dari dudukannya, dipasang
kembali dan dipaku pada beberapa titik dudukan
Gmb. D.12 Plafon papan
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.2.5. Dinding
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan permukaan dinding dari
debu dan kotoran dengan menggunakan sapu dan sikat. Untuk dinding keramik dan marmer dapat dibersihkan dengan kain pel dan air.
b. Pencucian dinding khususnya dinding pada bagian
eksterior dapat dilakukan dengan sikat plastik dan dibilas dengan air bersih.
Gmb. D.13 Pengecatan Dinding
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.2.6. Kusen 1) Kusen Kayu
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a.
Bersihkan kusen kayu dari debu yang menempel setiap hari.
b.
Bila kusen dipolitur usahakan secara periodik dilakukan polituran kembali setiap 6 (enam) bulan sebagai pemeliharaan permukaan.
c.
Bila kusen dicat dengan cat kayu maka usahakan pembersihan dengan deterjen atau cairan sabun dan gunakan spon untuk membersihkannya.
Gmb. D.14 Kusen kayu pada pintu dan jendela Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
2) Pemeliharaan Kusen Aluminium.
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Kusen aluminium harus diperlihara pada bagian karet penjepit kaca (sealant). b. Kusen aluminum dibersihkan dengan nishing powder coating setiap 1 (satu) bulan sekali. c. Pada tempat-tempat yang menghasilkan debu, pembersihan dilakukan setiap hari. d. Jangan menggunakan bahan pembersih yang korosif kecuali dengan sabun cair atau pembersih kaca.
Gmb. D.15 Kusen jendela alumunium Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
3) Kusen Plastik dan Kusen Besi.
Kusen plastik sering dumpai pada toilet atau kamar mandi, sedangkan kusen besi dumpai pada pintu gudang atau pintu tambahan (trails) pada ruangan-ruangan khusus (lab computer, lab bahasa, dll). Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan kusen dari debu atau kotoran yang
menempel setiap hari. b. Lakukan secara periodik, bersihkan terutama di
bagian bawah yang dekat dengan lantai. c. Gunakan deterjen dengan bantuan spon serta bilas
dengan air bersih.
Gmb. D.16 Kusen plastik dan besi Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
d. Untuk
kusen besi sebaiknya dilakukan pengecatan secara periodik sekurangnya setahun sekali, dengan cara:
Kerok bagian bawah terutama bagian yang kena kotoran dan air.
Ampelas hingga bersih.
Berikan meni besi yang sesuai dan berkualitas.
Cat kembali dengan cat besi dengan warna yang sesuai.
D.2.7. Kaca
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan kaca dari debu atau kotoran setiap
hari, dengan menggunakan kain pembersih dan air, bila perlu memakai pembersih kaca untuk menghilangkan jamur dan kotoran yang melekat. b. Kaca yang dipasang pada kusen alumunium perlu
diperiksa semua karet atau sealent perekatnya, bila terdapat kerusakan sealent atau karet perekat kaca perbaiki dengan sealent baru dengan tipe yang sesuai.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.17 Jendela Kaca pada kusen kayu
D.2.8. Penutup Lantai
1) Lantai plesteran Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Lantai dibersihkan dari sampah dan debu dengan
sapu, kemudian dipel dengan kain pel dan air bersih. b. Bagian lantai yang terkena noda, dibersihkan
dengan sikat plastic dan air diterjen kemudian dikeringkan.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.18 Lantai plesteran
2) Lantai ubin teraso Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Lantai dibersihkan dari sampah dan debu dengan
sapu, kemudian dipel dengan kain pel dan air bersih.Pembersihan dilakukan setiap hari. b. Bagian lantai yang terkena noda, dibersihkan
dengan sikat plastik dan air diterjen kemudian dikeringkan.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.19 Lantai ubin teraso
3) Lantai keramik Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Lantai dibersihkan dari sampah dan debu
dengan sapu, kemudian dipel dengan kain pel dan air bersih. Pembersihan dilakukan setiap hari. b. Bagian lantai yang terkena noda, dibersihkan
dengan sikat plastik dan air diterjen kemudian dikeringkan. Dapat pula dipakai tinner, untuk noda yang memiliki daya rekat kuat, kemudian bilas kembali dengan air bersih dan keringkan dengan lap. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.20 Selasar berlantai keramik
D.2.9. Pengecatan Dinding Bata
Pengecatan dinding bangunan perlu dilakukan untuk menjaga performansi bangunan, baik untuk dinding dalam dan luar bangunan. Dinding dalam bangunan sebaiknya dicat ulang minimal setiap 2 (dua) tahun sekali, sedangkan dinding luar bangunan minimal dicat setiap 3 (tiga) tahun sekali. Pengecatan memakai jenis cat dengan karakteristik yang sesuai, untuk di dalam dan di luar bangunan.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan debu dan sarang laba-laba yang
menempel pada dinding dengan sapu dan sikat setiap hari. b. Kotoran yang melekat dapat dibersihkan
dengan sikat plastik halus, dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan. Apabila memungkinkan dapat dilapisi kembali dengan cat yang sesuai.
D.2.10. Kunci, Grendel, dan Engsel
Langkah pemeliharan yang dilakukan: a.
Periksa keadaan kunci, grendel dan engsel pada pintu yang tingkat penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar, pintu ruangan dan lain sebagainya.
b.
Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, sekaligus menghilangkan karat yang terbentuk karena kotoran dan cuaca/debu.
c.
Lakukan pelumasan sekurangnya 2 (dua) bulan sekali.
d.
Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta atau pelumas cair lainnya.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.2.11. Sliding door , Rolling door , Falding door
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan
sliding door ,rolling door , falding door dengan alat yang lembut untuk menghilangkan debu yang melekat.
b. Gunakan kuas lebar 4” (10 cm) untuk permukaan
dan bagian lekuk yang ada pada permukaan pintu, agar bersih. c. Cuci dengan cairan sabun dan bilas dengan air
bersih serta keringkan. d. Lakukan setiap 2 bulan sekali agar tampilan warna
tetap baik dan terpelihara. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
e. Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas yang
berkualitas baik pada setiap bagian yang bergerak dan pertemuan antar komponen pintu.
Gmb. D.22 Ki-ka : Sliding door, Rolling door dan Falding door Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.2.12. Door Closer
Langkah pemeliharaan: a. Buka tutup door closer , isi kembali minyak yang ada
di dalamnya. b. Bila bocor ganti dengan seal karet yang berukuran
sama dengan yang telah ada. c. Pasang kembali ke pintu dan kencangkan baut
pengikat secara baik.
Gmb. D.23 Door Closer
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah D.3. Pemeliharaan
Komponen Utilitas
Pokok pemeliharaan komponen utilitas pada bangunan SMA yang diperhitungkan diantaranya: a. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
sistem tata udara (AC). b. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
toilet c. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
saluran air bersih. d. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
saluran air kotor. e. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
septic tank. f. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara
sistem kelistrikan. g. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara
sistem/unit pemadam kebakaran.
D.3.1. Sistem Tata Udara (AC)
Sistem tata udara yang dipakai pada bangunan SMA, umumnya adalah sistem tunggal yaitu jenis AC Split dimana unit indoor didukung oleh unit Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
outdor dengan posisi terpisah. Kesejukan udara yang ideal untuk daerah tropis berkisar antara 26oC – 29oC. Tindakan pemeliharaan dan perawatan perlu dilakukan secara berkala, untuk menjaga kelangsungan operasi alat dan memperpanjang usia pakainya.
Gmb. D.24 AC Split pada ruang kelas
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Pakailah AC sesuai keperluan, matikan apabila
tidak dibutuhkan. Disamping menghemat listrik juga memperpanjang waktu guna gas pendingin. b. Lakukan servis mesin baik Indoor maupun outdoor
secara berkala, terkait dengan kebersihan lter, tekanan pada kompresor, heat exchanger cpndensor, dll. Servis dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali, Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
gunakan penyedia jasa servis AC yang telah berpengalaman. c. Penggantian unit AC dapat dilakukan, berdasarkan
pertimbangan teknis dan usia guna AC. d. Ruang kelas dengan dimensi 8m x 9m yang didesain
sebagai ruang ber-AC minimal memakai dengan kapasitas 2 PK, dengan kombinasi 1 unit x 2PK atau 2 unit x 1PK. D.3.2. Kamar Mandi
Bagian dari toilet atau kamar mandi yang perlu diperhatikan adalah washtafel , bak air, kloset duduk atau kloset jongkok, serta keran air. Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Bersihkan setiap hari washtafel, kloset duduk atau jongkong dari kotoran yang menempel dengan cairan sabun atau bahan pembersih lain yang tidak menyebabkan terjadinya korosi pada alat-alat yang terbuat dari metal. Gosok dengan spon plastik atau sikat yang lembut, bilas dengan air bersih dan keringkan dengan kain lap bersih. b. Kuras bak air dan bersihkan dengan memakai sikat plastik. c. Periksa keran air sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) bulan sekali untuk mengantisipasi longgarnya baut pengikat, bila perlu mengganti seal karetnya. Hal Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
ini untuk mencegah terjadinya kebocoran pada kran.
Gmb. D.25 Toilet yang kurang terawa
D.3.3. Floor Drain Kamar Mandi (Saluran pembuangan air kotor)
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Periksa setiap hari saringan air yang terdapat pada lantai kamar mandi. b. Usahakan selalu terdapat air pada setiap saringan untuk mencegah masuknya udara yang tidak sedap ke dalam ruangan kamar mandi.. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
c. Perbaiki atau ganti tutup saringan bila telah rusak d. Bersihkan dari bahan yang menempel pada lubang ujung saluran, dan bersihkan bila kotor.
D.3.4. Saluran Air Bersih dan Penampungan Air Bersih
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Saluran air bersih yang memerlukan pengamatan
adalah saluran PVC yang tidak terlindung dari panas matahari. b. Tambahkan penggantung pada dinding untuk
menopang atau menyanggah pipa PVC bila ada Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
sebagian penggantung yang lepas. c. Bila terjadi kebocoran pada sambungan pipa PVC,
maka lakukan hal-hal:
Matikan aliran air dari stop kran yang ada. Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa atau balut dengan karet bekas ban dalam motor untuk kondisi darurat (bersifat sementara) sehingga kebocoran dapat dihentikan. Jalankan kembali aliran air bersih yang ada.
Gmb. D.27 Saluran air bersih
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.3.5. Saluran Air Kotor
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Periksa saluran tegak air kotor pada bangunan,
terutama saluran yang menggunakan bahan PVC, periksa pada setiap sambungan yang menggunakan lem sebagai penyambungnya. Bila ditemui terdapat kebocoran segera tutup kembali. Cara perbaikannya:
Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau pada ujung sambungan. Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau pada ujung sambungan. Sambungkan kembali bagian tersebut.
Gmb. D.29 Saluran terbuka air kotor Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
b. Bersihkan saluran terbuka air kotor pada sekitar
bangunan dari barang-barang yang dapat menggangu aliran air dalam saluran, sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sekali. c. Pada saluran tertutup air kotor, periksa melalui bak
kontrol saluran, beri jeruji dari batang besi sebagai penghalang sampah agar saluran tidak tersumbat.
D.3.6. Septic Tank
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Cegah masuknya bahan yang tidak larut ke
dalam tangki septik. b. Jangan membuang air bekas mandi ke dalam
tangki septik. c. Periksa bak kontrol bila tangki septik penuh
dan sedot setiap 6 (enam) bulan sekali.
Gmb. D.30 Bak kontrol septictank Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.3.7. Sistem Kelistrikan
Teknis pemeliharaan komponen elektrikal bangunan, dikembangkan dalam bentuk tabel di bawah ini. Tabel D.1 Teknis Pemeliharaan Sistem Kelistrikan No Sub Sistem 1 Panel-panel Beban a. MCB dan MCCB
Kegiatan
Rincian Kegiatan
Inspeksi
Pemeriksaan kondisi sik
Service
Pembersihan air, kelembaban, debu dan kotoran.
Pengjian trip MCB dan MCCB dengan menggunakan Current Injector Penggantian Penggantian peralatan pera-latan dan dan spare part bila terjadi spare part bila kerusakan rusak Inspeksi Pemeriksaan kondisi sik Busbar panel-panel beban
b. Busbar
Service
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Pemeriksaan terminasi kabel dan circuit breaker Pembersihan air, kelembaban, debu dan kotoran Pengencangan terminasi kabel dan circuit breaker
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
c. Alat pengukur
Penggantian peralatan dan spa-re part bila rusak Inspeksi
Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan
(Metering)
Service
Pencatatan penunjukan semua alat ukur (V-meter, A-meter, Kwh-meter) Evaluasi hasil pencatatan Pemeriksaan terminasi kabel ke meteran Pengencangan terminasi kabel, mur dan baut
Kalibrasi semua alat ukur Penggantian Penggantian peralatan pera-latan dan dan spare part bila terjadi spare part bila kerusakan rusak Inspeksi Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase
d. Pilot Lamp dan Fuse
2
Sistem Penerangan
Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel Service Pengencangan terminasi pilot lamp di panel Penggantian Pengencangan bola lampu pera-latan dan dan fuse serta peralatan spare part bila dan spare part bila terjadi rusak kerusakan Inspeksi Pengamatan setiap titik lampu
Kondisi Baery Back Up pada lampu emergency. Pembersihan armature
Service
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Penggantian pera-latan dan spare part bila rusak
3
Sistem Kontrol Penerangan
Inspeksi
Penggantian bola lampu bila terjadi kerusakan atau telah melampaui batas usia pakai Penggantian Baery Back Up pada lampu emergency Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan Pemeriksaan dan pengamatan seluruh titik lampu
Kondisi sistem control secara keseluruhan (Transmission, Terminal, Transformer, Relay, Contact Output Terminal, Instalasi dan peralatan bantunya) Service Pembersihan seluruh sistem control Penggantian Penggantian seluruh pera-latan dan sistem control bila terjadi spare part bila kerusakan rusak
4
Stop Kontak dan Saklar
Inspeksi
Pemeriksaan dan pengamatan fungsi dari seluruh stop kontak dan saklar Service Pengecekan instalasi Penggantian Penggantian saklar, stop pera-latan dan kontak serta peralatan lain spare part bila bila terjadi kerusakan. rusak
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
5
Under Floor Inspeksi Duct dan/ atau Raised Floor System
Service
Penggantian peralatan dan spare part bila rusak.
6
Sistem Pentahanan
Inspeksi
Service
Pemeriksaan dan pengamatan seluruh Service Box dan Junction Box termasuk seluruh outletnya. Pemeriksaan tahanan isolasi stop kontak dalam oor duct/raised oor. Pembersihan seluruh service box dan junction box. Pengujian tahanan isolasi stop kontak dalam oor duct dengan megger Penggantian Service Box dan Juction Box serta peralatan lainnya bila terjadi kerusakan. Penggantian conduit/kabel bila rusak atau tidak sesuai standar nilai tahanannya Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk koneksi kabelnya Pengukuran tahanan pertanahan bila tahanan di atas standar Pembersihan elektroda pentanahan Perbaikan tahanan pentanahan bila tahanan di atas standar
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
7
Sistem Penangkal Petir
Penggantian Penggantian kabel dan peralatan dan peralatan lain bila terjadi spare part bila kerusakan. rusak. Inspeksi Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk koneksi kabelnya
Service
Penggantian peralatan dan spare part bila rusak
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Pengukuran tahanan pentanahan setiap bak dengan Earth Tester Pembersihan elektroda pentanahan Perbaikan tahanan pentanahan di atas standar Penggantian kabel dan peralatan lain bila terjadi kerusakan
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.31 Ki-ka : Penerangan pada ruang kelas, Fuse, Metering, Saklar dan Stop Kontak
D.3.8. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap unit APAR
dengan Instansi/Badan terkait, untuk memastikan bahwa APAR berfungsi secara baik serta memenuhi syarat pemakaian. Lakukan pemeriksaan setiap 6 (enam) bulan sekali. b. Bersihkan lubang semprotan, dari debu dan
kotoran. Simpan di tempat yang mudah dangkau namun terlindung. c. Pengisian kembali tabung APAR, diisi dengan bahan
sejenis dan sesuai dengan ketentuan spesikasinya. d. Segera lakukan pengisian ulang apabila APAR
dalam kondisi habis dipakai.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.32 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
D.4. Pemeliharaan
Komponen Tata Ruang Luar
Pokok pemeliharaan komponen tata ruang luar diarahkan pada: a. Menjaga dan memeriksa kondisi pintu gerbang
atau pintu masuk dan pagar sekolah. b. Memelihara jalan masuk (perkerasan) dan sarana
parkir kendaraan. c. Memelihara fungsi ruang jaga.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
d. Memelihara dan merapihkan halaman dan taman
secara baik dan teratur. e. Menjaga dan memeriksa kondisi lampu penerangan
luar. f. Menjaga
dan memeriksa penampungan sampah.
kondisi
tempat
g. Menjaga dan memeriksa saluran pembuangan atau
selokan.
D.4.1. Pintu Gerbang dan Pagar Sekolah
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Pintu gerbang dengan bukaan memakai engsel
atau sistem geser memakai rel, perlu dilumasi bagian yang bergerak dengan pelumas. b. Lakukan pengecatan secara berkala pada pintu
gerbang dan dudukan pintu gerbang atau gapura, setiap 2 (dua) tahun sekali. c. Pagar
sekolah yang terbuat dari kombinasi pasangan bata dan besi atau pasangan bata saja, diperiksa terhadap kemungkinan keretakan, terlepas bagian pagar dan kerusakan lainnya. Perbaikan dilakukan segera terhadap kerusakan yang ada, untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
d. Pengecatan pagar dilakukan setiap 2 (dua) tahun
sekali. e. Pagar sekolah yang tersusun dari tanaman hidup
(pagar hidup), dipangkas dan dirapihkan setiap 1 (satu) bulan sekali.
Gmb. D.33 Pintu gerbang
Gmb. D.34 Pagar sekolah Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.4.2. Jalan Masuk dan Area Parkir
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Perkerasan pada jalan masuk dan area parkir
diperiksa kerataannya, apabila terjadi bukaan lubang dan bergelombang, dilakukan penambalan dan proses perataan dengan memakai bahan perkerasan yang sejenis (aspal, paving block dan beton). b. Jalan masuk dan area parkir dibersihkan setiap hari
dari sampah dan kotoran. c. Marka
parkir kendaraan bermotor dibuat sedemikian rupa, sehingga terjadi pengaturan area parkir untuk kendaraan roda empat dan roda dua.
d. Pengaturan dan pengamanan disediakan pada
jalan masuk dan area parkir.
Gmb. D.35 Area parkir kendaraan roda dua di lingkungan sekolah Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.4.3. Ruang Jaga
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Kelengkapan fasilitas ruang jaga diperiksa, agar
dapat ditempati dan difungsikan dengan baik, sarana meja kursi tersedia dalam kondisi baik. b. Ruang jaga dibersihkan setiap hari dan daga
kerapihannya. c. Penataan ruang jaga mengikuti penataan bangunan
sekolah pada umumnya, agar sesuai dan serasi sebagai satu kesatuan dalam lingkungan bangunan sekolah.
Gmb. D.36 Ruang jaga
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
D.4.4. Halaman dan Taman
Langkah pemeliharaan : a. Halaman dan taman dibersihkan setiap hari dan daga kerapihannya. Sampah dan kotoran lainnya disapu dan ditampung pada tempatnya. b. Tanaman yang dipelihara dan dirawat pada halaman sekolah mencakup pohon, tanaman kecil, semak/perdu dan rumput. c. Pemeliharaan dan perawatan tanaman mencakup pemupukan, penyemprotan, d. Pengobatan, penyiraman dan perapihan. Disediakan tenaga khusus untuk melakukan proses pemeliharaan dan perawatan tanaman. e. Penambahan dan penggemburan media tanaman dilakukan sesuai kebutuhan. f. Penggantian dan penambahan jenis tanaman dapat dilakukan, guna menunjang keindahan dan keasrian lingkungan sekolah.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.37 Halaman sekolah yang terpelihara dan terawat
D.4.5. Lampu Penerangan Luar
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Lampu penerangan luar perlu tersedia dalam
jumlah cukup dan memadai untuk penerangan di lingkungan luar sekolah, khususnya pada malam hari. b. Pemeriksaan dilakukan pada titik lampu yang mati,
dan segera diganti. D.4.6. Penampungan Sampah
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Kondisi tempat penampungan sampah harus
dalam kondisi baik, sehingga sampah yang ada tidak tercecer dan bertebaran serta dilengkapi penutup untuk mencegah bau sampah.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.38 Bak sampah terbuka tunggal
b. Kerusakan yang terjadi pada tempat penampungan
sampah harus dilakukan segera, untuk menghindari potensi ketidaknyamanan dan lingkungan yang tidak sehat. c. Koordinasi pengambilan sampah dengan petugas
sampah dari dinas terkait dilakukan secara teratur, untuk menghindari tumpukan sampah yang melebihi volume kapasitas tempat penampungan. d. Sampah dapat pula mulai dipisahkan antara
organik dan non organik
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. D.39 Bak sampah penampung pertama
D.4.7. Saluran Pembuangan
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Saluran pembuangan atau selokan yang ada
disekitar lingkungan sekolah diperiksa setiap 1 (satu) minggu sekali. Kotoran dan sumbatan yang menghalangi jalannya air kotor diangkat dan dibersihkan, sehingga air kotor dapat mengalir dengan lancar menuju saluran pembuangan yang lebih besar. b. Dinding saluran yang rusak diperbaiki untuk
mencegah melimpahnya air kotor ke tempat yang tidak semestinya.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
c. Pemeriksaan
dilakukan secara rutin pada genangan-genangan air pada saluran pembuangan kota/kabupaten yang berada dekat lingkungan sekolah, untuk mengantisipasi sumber penyakit dan bakteri. Lakukan koordinasi dan laporan pada instansi terkait, untuk penanganan selanjutnya.
Gmb. D.40 Saluran drainase depan sekolah
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
BAGIAN E TINDAK PERAWATAN KOMPONEN BANGUNAN SMA
Kerusakan yang terjadi pada bangunan sekolah perlu segera ditindaklanjuti dengan langkah tindak perawatan, untuk memulihkan fungsi bangunan dan mendukung proses pelayanan pendidikan. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah identikasi kerusakan dan dilanjutkan dengan perbaikan melalui metode pelaksanaan yang disesuaikan dengan jenis dan tingkat kerusakannya. Tindakan perawatan bangunan sebaiknya dikonsultasikan dengan tim teknis (konsultan) atau Dinas Teknis yang mengurusi bangunan. Teknis pelaksanaannya melibatkan pelaksana teknis atau tukang yang berpengalaman terkait dengan jenis dan tingkat kerusakan. Lingkup tindak perawatan yang disampaikan dalam bagian ini merupakan tambahan wawasan bagi pihak sekolah dan diarahkan pada komponen struktur dan arsitektur sebagai bagian paling sering mengalami kerusakan. E.1. Perawatan Komponen Struktur E.1.1. Pondasi Bangunan
Pondasi bangunan berfungsi menahan beban bangunan yang ada di atasnya.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Teknis perawatan p erawatan : Langkah perawatan pada beberapa jenis pondasi adalah sebagai berikut: 1) Pondasi batu kali menerus: a. Perbaikan pondasi yang menggantung:
Beri lapisan dasar kapur sebagai bahan pengeras tanah permukaan permukaan dan lapisan pasir setebal 5 cm sebagai lantai kerja pada daerah pondasi yang menggantung; Tambahkan perkuatan pasangan batu kali dan mortar kedap air (1 semen : 3 pasir) pasir) pada bawah bawah pondasi yang menggantung; Setelah pondasi kering, tutup kembali pondasi dengan tanah urugan hingga batas permukaan yang direncanakan.
Gmb. E.1. Pondasi Batu Kali Kali Menerus Menerus Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Perbaikan pondasi retak: b. Perbaikan
Bersihkan daerah patahan pondasi dari lumut dan kotoran tanah; Berikan adukan mortar kedap air celah patahan hingga penuh.
c. Perbaikan pondasi patah:
Bongkar pondasi pada bagian yang patah, Bangun kembali pasangan pondasi sesuai ukuran dan volume yang dibutuhkan. Lakukan langkah perkerasan tanah seperti pada kasus pondasi menggantung.
Gmb. E.2. E.2. Penampang Pondasi Batu Kali Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
2) Pondasi telapak beton: a. Perbaikan pondasi telapak beton yang menggantung: menggantung :
Lakukan perkuatan dan perkerasan tanah di sekitar pondasi telapak melalui pemancangan tiang kayu dolken dan penghamparan kapur, Siapkan lantai kerja dari mortar kedap air di lokasi pondasi setebal 5 cm, Pasang bekisting kayu (cetakan) sesuai dengan dimensi dan ketebalan adukan beton yang dibutuhkan, Setelah semua siap lakukan pengecoran beton dengan komposisi (semen:pasir:split = 1:2:3) hingga rata dengan permukaan bawah pondasi yang menggantung .
b. Kerusakan yang berdampak pada struktur bangunan
secara keseluruhan dimana kolom pondasi patah, pondasi amblas, struktur kolom beton miring dan lain-lain, memerlukan peninjauan dan analisa teknis dari instansi yang berwenang dan kompeten dalam masalah pengujian keandalan bangunan.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. E.3. Pondasi Telapak
3) Pondasi tiang pancang kayu (pada daerah pasang surut): a. Untuk ujung tiang pancang kayu yang pada saat
tertentu air surut terkena panas matahari dan air secara berganti-ganti, tiang kayu secara periodik diberikan cat emulsi yang tahan air dan panas. b. Proses pembersihan tiang pancang kayu terhadap
lumut atau binatang air dilakukan secara berkala.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. E.5 Bangunan Sekolah dengan Pondasi Tiang Pancang Kayu
E.1.2. Struktur Bangunan Beton
Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi tiang, lantai atau pelat lantai atau atap (dak). Biasanya kebocoran yang terjadi pada pelat lantai karena adanya retak rambut pada konstruksi pelat, sehingga air kamar atau air hujan meresap ke dalamnya dan keluar ke bagian lain bangunan sebagai kebocoran. Teknis perawatan : 1) Retakan rambut pada kolom dan balok:
Retakan pada kolom atau balok harus segera ditutup, untuk mencegah proses oksidasi (karat)
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
pada tulangan beton.Langkah perbaikan yang dapat dilakukan:
Gmb. E.6 Kolom Dinding Retak
a. Bersihkan debu dan kotoran pada daerah
retakan dengan sikat plastik dan air; b. Masukan adukan semen cair (acian) atau epoxy
pada celah retakan. c. Rapihkan
hasil pekerjaan, dan dilakukan nishing kembali dengan warna yang sesuai. Retakan yang lebarnya mencapai mm dan memanjang pada sistem struktur, sebaiknya dikonsultasikan pada ahli bangunan, untuk diperoleh rekomendasi teknis dan cara penanganannya.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
2) Rembesan air pada pelat lantai atau atap (dak) atau
dinding beton: Rembesan pada pelat lantai atau atap harus segera diperbaiki agar tidak mengganggu pada komponen bangunan lainnya, khususnya komponen arsitektur terkait dengan estetik, kenyamanan dan kesehatan. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan diantaranya:
Gmb. E.7 Retak Pada Pelat Lantai
a. Perbaiki sumber kebocoran, apabila terjadi pada
pipa yang tertanam pada dinding atau saluran pembuang pada pelat lantai. b. Bersihkan kotoran dan lumut pada permukaan
pelat daerah dengan sikat plastik dan air;
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
c. Kerik daerah rembesan air dengan sendok
adukan atau sikat kawat hingga permukaannya menjadi lebih kasar.
Gmb. E.8 Rembesan pada pelat beton d. Masukan adukan semen cair (acian) atau epoxy
pada celah retakan. e. Rapihkan hasil pekerjaan, dan dilakukan nishing
kembali pada bagian bangunan yang terkena efek rembesan dengan warna yang sesuai.
E.1.3. Struktur Rangka Atap
Struktur rangka atap pada bangunan sekolah umumnya terbuat dari kontruksi kayu, kemudian pada era tahun 90-an mulai dikenal dan digunakan
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
struktur rangka atap yang terbuat dari baja ringan. Karena merupakan struktur yang tertutup, sehingga perawatan struktur rangka atap lebih banyak bersifat kuratif. Teknis perawatan : 1) Struktur rangka atap kayu:
Lakukan penggantian atau perkuatan kembali pada bagian struktur rangka kayu yang mengalami kerusakan akibat keropos atau lapuk akibat sering terkena air atau karena serangan rayap.
Gmb. E.9 Struktur Rangka Atap Kayu
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. E.10 Struktur Rangka Atap Kayu Tampak Dalam
Gmb. E.11 Struktur rangka baja ringan
a. Penggantian dan perkuatan dapat dilakukan
pada satu bagian komponen rangka kayu atau satu segmen rangka kayu (kuda-kuda) tergantung tingkat kerusakan dan penilaian factor keamanan. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
b. Komponen pengganti sebaiknya telah dilapisi cat
meni terlebih dahulu sebagai lapisan pelindung. Kerusakan pada struktur rangka kayu yang diakibatkan gempa atau pergeseran tanah sehingga terjadi pergeseran struktur, sebaiknya dikonsultasikan pada ahli bangunan untuk diperoleh rekomendasi teknis dan cara penanganannya. 2) Struktur rangka atap baja ringan:
Struktur rangka atap baja ringan telah didisain secara fabrikasi berdasarkan tata letak bangunan dan model kontruksi atap yang direncanakan. Untuk kontruksi atap bangunan sekolah, pada umumnya adalah model kontruksi yang umum dipakai. Karakteristik baja ringan yang telah digalvanize (anti karat) membuat struktur ini minim perawatan. Hal yang paling pokok perlu mendapat perhatian adalah pada saat pemasangan sambungan antar bagian rangka perlu dilakukan secara presisi dan pastikan sistem sambungan mur-baut telah terpasang dengan kencang.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
E.2. Perawatan Komponen Arsitektur
Gmb. E.12 Bangunan sekolah beratap seng
E.2.1. Penutup Atap 1) Atap Seng dan Cement Fiber Gelombang
Langkah perawatan: a. Periksa paku atau angkur pengikat terutama pada karet seal untuk mencegah bocor b. Ganti karet seal bila rusak c. Cat kembali permukaan seng dengan meni secara merata
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
2) Atap Genteng Tanah Liat
Gmb. E.13 Penutup atap genteng tanah liat
Langkah perawatan: a. Lakukan pemeriksaan setiap bulan, ganti segera apabila genting yang pecah. b. Periksa genteng apabila bergeser, pasang kembali pada dudukan di reng kayu. E.2.2. Talang air
Langkah pemeliharaan : a. Periksa sambungan talang air dengan pipa
saluran vertical, apabila terjadi kebocoran bersihkan daerah sambungan kemudian pasang dan rekatkan kembali sambungan, kemudian lapisi dengan water proong.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
b. Bila kebocoran terjadi pada lubang pembuangan
vertical pada atap beton, lakukan pembersihan seputar lubang kemudian permukaan daerah lubang dibobok atau dikerik, selanjutnya tutup kembali dengan adukan kedap air (pasir : semen = 1 : 1), atau dapat pula menggunakan epoxy.
Gmb. E.14 Talang air yang tidak berfungsi baik
E.2.3. Listpang
Langkah perawatan : a. Bila terdapat retak-retak tutup dengan plamur
kayu dan cat kembali. b. Papan listplang yang keropos dapat diganti
pada bagian yang rusaknya, disambung dengan papan yang baru. Lakukan pelapisan plamir dan pengecatan dengan warna yang sesuai pada papan sambung yang baru. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. E.15 Listplang terpasang rapih
E.2.4. Plafon 1) Plafon Tripleks.
Langkah pemeliharaan yang dilakukan: a. Untuk plafon melendut, periksa rangkanya
kemudian lakukan perbaikan atau perkuatan. b. Periksa pula dudukan rangka plafon terhadap
rangka atap atau kuda-kuda yang terdekat.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. E.16 Plafon triplek 2) Plafon Gipsum.
Langkah perawatan yang dilakukan: a. Perhatikan plafon gipsum yang berada pada
sisi luar bangunan gedung, bila terkena air akibat atap yang bocor, segera ganti dengan yang baru atau diperbaiki. b. Kupas/korek bagian yang telah rusak karena
air. c. Tutup dengan bahan serbuk gipsum yang
telah diaduk dengan air. d. Ratakan dengan menggunakan kape atau
plastik keras hingga rata dengan permukaan di sekitarnya. Tunggu hingga kering kemudian ampelas dengan ampelas no.2. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
e. Tutup dengan plamur tembok dan cat kembali
dengan warna yang sesuai. f. Plafon gypsum yang terlepas dari dudukannya
dipasang kembali, kemudian g. mur baut dudukan dikencangkan sehingga
tidak bergeser.
Gmb. E.17 Plafon Gipsum
E.2.5. Kusen 1) Kusen Kayu
Langkah perawatan yang dilakukan: a.
Penggantian kusen yang keropok karena rayap perlu segera dilakukan dan dilokalisir agar tidak menyebar pada kusen lainnya. Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Sebelum penggantian dilakukan pastikan sumber rayap dibasmi, kemudian kusen pengganti diberi lapisan meni atau anti rayap setelah itu dicat kembali dengan warna yang sesuai.
Gmb. E.18 Kusen dan pintu kayu yang perlu diganti
E.2.6. Penutup Lantai
1) Lantai plesteran Langkah perawatan yang dilakukan: a. Lantai
plesteran yang mengelupas atau permukaannya rusak, diperbaiki dengan cara ditambal dengan plester dan acian semen.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
b. Perbaikan
kerusakan perlu disegerakan, untuk menghindari debu dan pasir pada alas lantai plesteran terangkat dan menyebar ke permukaan.
Gmb. E.19 Lantai plesteran yang mengelupas
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. E.20 Lantai ubin teraso
Gmb. E.21 Selasar berlantai keramik
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
E.2.7. Dinding 1) Dinding Bata
Langkah perawatan yang dilakukan antara lain: a. Bila dinding rembes air atau selalu basah:
Hilangkan plesteran dinding terlebih dahulu. Ukur sekitar 15 sampai dengan 30 cm dari sloof dinding yang ada ke arah vertikal. Korek dengan sendok mortar atau alat pahat dsb., spesi yang terdapat di antara batu bata setebal setengah dari ketebalan bata, dalam arah horizontal sepanjang 1 (satu) meter.
2) Lantai ubin teraso Langkah perawatan yang dilakukan: a. Lantai ubin teraso yang rusak, diganti dengan
yang baru. Bongkar lapisan alas ubin dan pasang kembali dengan adukan dan nat ubin, sehingga ubin pengganti sama rata dengan permukaan ubin yang lama. 3) Lantai keramik Langkah perawatan yang dilakukan:
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
a. Lantai
keramik yang terlepas atau menggelembung, dibongkar dan dipasang kembali. Pasang kembali dengan adukan dan nat keramik yang sesuai, sehingga keramik pengganti sama rata dengan permukaan ubin yang lama.
b. Untuk kasus keramik yang menggelembung,
sisakan sambungan pada salah satu keramik tanpa nat, sepanjang 1 cm sebagai sirkulasi udara di bawah permukaan keramik.
Gmb. E.22 Dinding Rembes (Lembab)
Gantikan mortar yang telah dikorek dengan spesi atau mortar kedap air (campuran: 1 PC : 3 Pasir). Bila telah mengering lanjutkan ke arah horizontal selanjutnya.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Bila telah selesai satu sisi dinding, lakukan pada sisi yang lain hal serupa. Kemudian plester kembali dinding dengan campuran yang sesuai.
Gmb. E.23 Dinding bata yang retak
Gmb. E.24 Pelapisan retakan pada dinding
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
b. Bila dinding retak :
Lakukan langkah pemeriksaan terlebih dahulu, apakah keretakan disebabkan oleh faktor muai susut plesteran dinding atau akibat dampak kegagalan struktur bangunan.
Bila keretakan diakibatkan oleh muai susut plesteran dinding, maka: Buat celah dengan pahat sepanjang retakan Isi celah dengan spesi atau mortar kedap air (campuran: 1 PC : 3 Pasir) Kemudian rapikan dan setelah mengering plamur serta cat dengan bahan yang serupa
c. Bila dinding basah karena saluran air bocor :
Lakukan langkah perbaikan pada saluran terlebih dahulu.
Gmb. E.25 Dinding kayu papan Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
2) Dinding Kayu
Dinding lapis kayu biasanya dipergunakan hanya pada komponen arsitektur/interior. Langkah perawatan yang dilakukan: a. Pengecatan dinding kayu dengan nishing cat
kayu. Sebaiknya sebelum pengecatan kembali untuk memperbaharui tampilan cat sebaiknya dikerok hingga kelihatan urat kayunya lagi. Tutup bagian yang tidak rata dengan plamur kayu, ampelas dan berikan cat dasar. Sebagai nishing akhir cat kembali dengan warna yang sesuai. b. Dinding papan yang lapuk dan keropok segera
dilakukan penggantian. 3) Dinding Keramik /Mozaik.
Biasanya dipasang pada dinding kamar mandi, wc, tempat cuci, atau tempat wudhu. Langkah perawatan yang dilakukan:
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
Gmb. E.26 Dinding keramik
a. Sikat permukaan keramik dengan sikat plastik
halus dan bilas dengan air bersih. b. Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri
yang ada dilantai atau dinding yang bersangkutan minimal 2 (dua) bulan sekali. c. Keringkan permukaan dengan kain pel kering. 4) Dinding Anyaman Bambu Lapis Plesteran
Langkah dan perawatan yang dilakukan: a. Bersihkan setiap hari dari debu dan kotoran yang
menempel dengan dengan sapu atau kemoceng b. Plesteran yang retak dan mengelupas, ditambal
dengan plesteran halus.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Tindak Perawatan Komponen Bangunan Sekolah
c. Dinding tidak dibebani gantungan beban yang
berlebihan, agar tidak timbul retakan. Informasi yang bersifat tempelan cukup dilem atau memakai ‘double tape’ pada dinding.
Gmb. E.27 Dinding Anyaman Bambu Lapis Plesteran
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
BAGIAN F PERIODISASI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
F.
PERIODISASI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
Periodisasi pemeliharaan dan perawatan bangunan sekolah disusun berdasarkan pola pemeliharaan preventif dan pemeliharaan kuratif. Periodisasi akan mencakup informasi, yaitu: 1)
Komponen Bangunan; a. Komponen struktur b. Komponen arsitektur c. Komponen utilitas d. Komponen tata ruang luar (khusus untuk bangunan luar)
2)
Pola pemeliharaan preventif;
3)
Pola pemeliharaan kuratif;
4)
Usia layan komponen bangunan
5)
Jenis penanganannya,
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Periodisasi Pemeliharaan dan Perawatan
Pola periodisasi ini dapat dikembangkan menjadi data historikal , dalam bentuk data historikal pemeliharaan dan perawatan bangunan yang di dalamnya menyangkut informasi sebagai berikut : 1)
Komponen bangunan
2)
Spesikasi
3)
Data pemeliharaan/perawatan yang terakhir
4)
Jadwal perbaikan dan bangunan selanjutnya.
penggantian
komponen
Pola ini dapat dikembangkan untuk masing-masing ruang atau bagian bangunan sekolah sesuai kebutuhan dan karakteristik teknisnya. Adapun penjelasan lebih lanjut tentang periodisasi pemeliharaan dan perawatan komponen bangunan sekolah, dapat dilihat pada halaman selanjutnya.
F.1
periodisasi Komponen Struktur
Pemeliharaan dan perawatan komponen struktur diarahkan pada 3 komponen.
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Periodisasi Pemeliharaan dan Perawatan
Tabel F.1 Pemeliharaan dan Perawatan Komponen Sturktur n a y a l a i s U
) n u h a T (
0 2 0 2 5 1
0 0 2 2
5 0 1 2
a u l r i l e B P
R R R
R R
R R
R R
R R
R
0 2 5 1 0 f i 1 t a r n a u K 5 n u n h a a d T ) a 3 l a k r e B 2 n a d n i t 1 u R ( f i t 6 n e v e r P 3 n n a a n a a r l a u h 2 B i l e m e P 1
R
R
S , S , P P
P P P P B
B B
n a u g g n i M n a i r a H
n a n u g n a B n e n o p m o K a m a N . o N
a g g n a t t a p u l n y e a a a t r p k g k u A o n t n l i g a a k a n r n d k u o u B i g y j a a t r c n t o e a n a b a n t n t S b a i k a e a l d n n k p a a B R a a e i k a g r m l r k k p n t g g u u s o l a n o a u a t t l l a k p d t o e k n a n a a e i u K P u m R R r o n o B T T r t t K P a b c S a b S a b I 1 2 3
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
n a s a k g n a m e n P - e n n a o h p i m p o a r K e n P a / i t l n i c e a k g g n n e a P k i a / b n r e e P n / o p n m a o t o K d n e y a t n e a u P k / r e P n a / l e r t a e y s e n b e n P a / k s i a i b v r r e e P S = = S R
n a n a h a i s s : r i k n e a b r g m e n e m e a r P P e t e = = K B P
Periodisasi Pemeliharaan dan Perawatan
Periodisasi Komponen Arsitektur
F.2
Pemeliharaan dan perawatan komponen struktur diarahkan pada 12 komponen. Tabel F.2 Pemeliharaan Perawatan Komponen Arsitektur n a y a l a i s U
) n u h a T (
0 0 0 0 0 5 5 5 1 1 1 1 1
3 5 5
5 0 5 0 1 1 1 1
0 5 0 0 1 1 1 2
0 5 5 2 3 0 3 1 1 1 1
u a l l r i e B P
R R R R R R R R
R R R
R R R R
R R R R
R
0 2
R
5 1 f 0 i 1 t a r n a u n K 5 u n h a a d T ) a 3 l a k r e B n 2 a d n i t 1 u R ( f i t 6 n e v e r P n n 3 a a n a a r l a u h i 2 B l e m e P 1 n a u g g n i M n a i r a H
n a n u g n a B n e n o p m o K a m a N . o N
R R R R
R R R R R R
R R
R R R
R R
R
R R R
R
R
R R R
R
R
R
P , P P P B
P B P
P , B
B B B
P P P P
S S P , , P P
P P S S S , , , P P P
P B
P , B
B B B
B
B
P
B B
B B B
B
B
B B B
n a s a k g n a m e n P - e n n o a h p i m p a o r K e n P a / i l t n i c a e g k g n n e a P k i a / b n r e e n P o / p n m a o t o K d n e a y t a n e u P k r / e P n a / l e r t a e s y e n e b n P a / k i s a i b v r r e e S P = = S R
r e t s e l p s i i p s a e l r b o u o n b e D s m g u a n l b K r i t e s a n d o u s n n e l i k m t s a k i l a a g a i b u a n k p i d s h s r k n F e a e a m m n n i m p n t r a s a A a u m E i a i a y a y t m a a , / e u u k r i n k e s l n g t r l a h s a t s l t / u e r p o u i a t a a a e n e n n s g m s n f p i p i r : s k r y r y e b k k a n a g t p i d k l a A t a u o r y a l b e n n l e n e i a l a e r l l a t g r n g r t g k p u k a e o s a b e r e n b g g g g n A e n i i k a p L i i e n i n i n i n r R l g P s e s b e f o g n n n g i n e n e n a i a i a t a p t n p p / n p m e m t p A o o o n t t e d d d d G p p c o t u f f f u u a t g a , e C g n n n n n n s s s n a a e n a n l t a a a i a n n n e i n r r p i i i e u u u a t t e t t t a p u l l l d i i o e P P u a a a g c t n d m u c n L L L n u t n A G A A G A l n P P P i n D D D D s s e = = i o a i u K K K a e o e e e l K P a b c d e f T L P a b c D a b c d K a b c K P a b c P K S D K B P 1 2 I 9 0 2 3 4 5 6 7 8 I 1 1 1 1
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
Periodisasi Pemeliharaan dan Perawatan F.3
Periodisasi Komponen Utilitas
Pemeliharaan dan perawatan diarahkan pada 8 komponen.
komponen
utilitas
Tabel F.3 Pemeliharaan dan Perawatan Komponen Utilitas n a y a l a i s U a l i B
) n u h a T (
5 , 3 5 5 0 1 2 5 5 0
u l r e P
R R R R R R R R
0 2 5 1 0 f i t 1 a r u K 5 n a d ) a 3 l a k r e B 2 n a d n i t u 1 R ( f i t 6 n e v e r P 3 n a a r a h 2 i l e m e P 1
R n a n u h a T
R
R R R R R
S , B
S S
n a n a l u B
n a i r a H
S , P
P
n a u g g n i M
n a n u g n a B n e n o p m o K a m a N . o N
R
B B
B B
h i s r e B r i A n a g n u p m a n e P n a d s h r n a i t a o s i l k r t i i o e t r i t K d n B U s i r i r k n i l i n n a a A A a e e r K m n T n n o r D c m R p a r a r a r i t e o A u u t m p i o l s P o C m a l a l a e K A K F S S S S A I I 1 2 3 4 5 6 7 8 I
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah
n a s a k g n a m e n P - e n n a o p h i m p o a r K e P n a / i t l n i a c e g k g n n a e k P i a / b r n e e P n / o p n m a o t K o d n e a y t n e a u P k r / e P n a / l e r t a e s y e n e b P n a k / i s a i v b r r e e S P = = S R
n a n h a a i s : s k r i n e r a b e g m m n e e a r P P e t e = = K B P
Periodisasi Pemeliharaan dan Perawatan F.4
Periodisasi Komponen Tata Ruang Luar
Pemeliharaan dan perawatan komponen struktur diarahkan pada 7 komponen. Tabel H.4 Pemeliharaan Perawatan Komponen Tata Ruang Luar n a y a l a i s U
) n u h a T (
a l i B
u l r e P
2
3 5
1 5
3
2
R R R R R R R
0 2 5 1 0 f i 1 t a r u K 5 n a d ) a 3 l a k r e B 2 n a d n i t u 1 R ( f i t 6 n e v e r P 3 n a a r a h i 2 l e m e P 1
n a n u h a T
R
R
R R
R R
n a s a k g n a m e n P - e n n a o p h i m p o a r e K P n a / i t l n i a c e k g g n n e a P k i a / b n r e e P n / o p n a m o t o K d e n a y t n e a u P k / r e P n a / l e r t a e s y e n e b P n a k / i s a i b v r r e e S P = = S R
n a n a l u B
n a u g g n i M n a i r a H
n a n u g n a B n e n o p m o K a m a N . o N
R
P P
P S , P
P
B B B B
B
P
r a g a P n a d r k i u k s a r a M P a u t e r n A s i a P n t i / l a i t g d U n a k a b u n g e r a e s a J n G o M p u n g n m t a a n l o i u a K P J R V I 1 2 3
P , B
n a k o l e S u r a t a u h a a L n n a n p a g a m m a n g a S a u T n a n b r a n a e m g e d n e n u P n P a u p n a m p m a r a m u l l a a n e a H L P S 4 5
: n a g n a r e t e K
n a n a h a i s s k r i e r b e m e m e P P = = B P
6 7
Panduan Teknis Perawatan Bangunan Sekolah