PE KERETA APr TNDONESIA (PERSEROI KANTOR PUSAT
KEPUTUSAN DIREKSI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) NOMO
R:
. . . .4 F,P. r.Q,? /.,S.T. r.Q
P
.2.
/. [. I 2
/.K [.;.?.Q.1
I
.
.
TENTANG
PEDOMAN PERAWATAN SINTELIS DI LINGKUNGAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DIREKSI pT. KERETA ApI INDONESIA (PERSERO)
Menimbang
:
a. bahwa untuk memenuhi Peraturan Menteri no 31 & 32 tahun 2011; maka penyelenggara prasarana perkeretaapian harus menyusun Pedoman Perawatan SINTELIS sebagai bagian dari standar dan Tatacara Perawatan Prasarana Kereta yang disyaratkan;
b. bahwa selanjutnya Pedoman Perawatan SINTELIS yang disusun tersebut harus disahkan oleh Dirjen Perkeretaapian selambatnyalambatnya bulan Februari tahun 20L3;
c. bahwa perawatan sintelis dilaksanakan sesuai dengan pedoman perawatan teisebut harus segera diberlakukan dikarenakan laporan hasil pelaksanaan kegiatan perbaikan & perawatan prasarana perkeretaapian wajib diberikan kepada DireKur Jenderal Pekeretaapian sekurang-kurangnya 1 (tahun) sekali sebagai data dukung pemberian sertifikat uji berkala; d. bahwa sehubungan butir
at b, dan c
tersebut
di atas, perlu
ditetapkan Keputusan Direksi.
Mengingat
:
1. Undang-Undang nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Nomor 4297);
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2A07 tentang Perkeretaapian (Lembar Negara tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembar Negara Nomor 4722); 3. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembar Negara Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembar Negara nomor 4756); Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung 401 I 7 Telp. (O22\ 4230031 ,4230039, 4230054 Facs. (022) 4203342 PO Box
1 1
63 Bandung 40000
4. peraturan pemerintah Nom gr L2 Tahun 1998, tentang perusahaan Perseroan (Persero);
5. Peraturan pemerintah Nornor 19 tahun 1998 tentang pengalihan Bentuk Perusahaan Umutm (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Pepgero);
6. Peraturan pemerintah Nornpr 14 tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PEFSERO)' Perusahaan Umum (PERUM), dan Perusahaan Jawatan IVFRIAN) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lernbaran Negara tahun 2003 Nomor 82, Tambahan Lembar Negara flomor 4306); 7. Peraturan pemerintah Nornor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara, (Lembar Negara tahun 2005 Nomor LL7 Tambahan Lembar Negara Nomor 4556); B. Peraturan pemerintah Barang Milik Negara;
9. Peraturan
No. 6 tahun 2006 tentang
Pemerintah
Pengelolaan
No. 56 Tahun 2009 tentang
Penyeleng ga raa n Perkereta 20tan;
10. AKe Notaris Imas Fatimah, SH nomor 02 Tanggal 01 Juni 1999 tentang Pendirian PT. Kereta Api (Persero) dan Akte Perubahan Nomor 14 tanggal 13 Septepber 1999, telah diumumkan di Berita Januari 2000 Tambahan Berita Negara RI No. 4 tanggal Negara RI No. 2401 1OO0] dan perubahan terakhir di Berita wegara RI No. 10 Tanggul feOruari 2009 Tambahan Berita 2009, sefta Anggaran Dasar dan Negara RI No. tanggal Susunan Pengurusnva teraphir sebagaimana ternyata dalam AKe nomor 49 tanggal 9 Septepber 2009, dibuat dihadapan Surjadi Jasin, SH, Notaris di BandL/ng dan telah dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.1016788 tanggal 5 Oktober ZO09;
t4
'
Memperhatikan
:
"
lflil
f
-
No 23 74hun 2007 Pasal 65 ayat (1) yang menyatakan bahwa Penyelenggara prasarana perkeretaapian
1. Undang-Undang
wajib merawat prasarana perkeretaapian agar tetap laik operasi; Pasal 65 ayat (2) yang mefYatakan bahwa Perawatan Prasarana perkeretaapian melipuli psyawatan berkala dan perbaikan untuk mengembalikan fungsinya. Pasal 65 ayat (3) yang menyatakan bahwa Perawatan prasarafl? perkeretaapian wajib memenuhi standar dan tatacara peravdatan yang ditetapkan oleh Menteri; Pasal 65 ayat (zt) yang mefYatakan bahwa Perawatan prasarana
perawatan terhadap prasarana yang dioperasikan untuk
m.empeftahankan. keandalan prasarana perkeretbapian agar tetap laik operasi; Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan ba'hwa p6rawatah prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 harus dilakukan sesuai dengan pedoman perawatan yang disusun oleh penyelenggara prasarana perkeretaipian berddsar-kan jenis prasara.na perkeretaapian; Pasal 4 ayat (2) pedoman perawatan -disusun sebagaimana dimaksud pada ayaf (1) berdasarkan standar dan tata cara perawatan prasarana perkeretaapian dan disahkan oleh DireKur Jenderal;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KEPUTUSAN DIREIGI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PERAWATAN SINTELIS DI LINGKUNGAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
PERTAMA
Memberlakukan Pedoman Perawatan Sintelis Di Lingkungan pr. KERETA API INDONESIA (PERSERO) dengan masa tenggang n pemberlakuan adalah sejak ditetapkan hingga selambat-lambatnya akhir l Januari 20L2;
KEDUA
Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan pedoman perawatan Sintelis di Lingkungan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan atau
belum
digantikan oleh yang baru berdasarkan Keputusan ini.
KETIGA
Demikian surat Keputusan ini dibuat untuk dapat diraksanakan sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung jawab.
KEEMPAT
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam keputusan ini akan diatur dalam Keputusan Direksi tersendiri.
KELIMA
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
KEENAM
a
I
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPI(AN
DI :
TANGGAL
:
BANDUNG 26..oKT.OBER..?Ol1
a.n. DIREKSI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIREKTUR TEKNIK
NIPP. 31854
perkeretaapian wajib dilakukan oleh tenaga yang memenuhi syarat dan kualifikasi yang ditetapkan oleh Menteri; 2. Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2009 paragraf 6 pasal LL7 yang menyatakan bahwa Prasarana perkeretaapian yang dioperadikai wajib memenuhi persyaratan' keraikan' tekriis -dan ' kelaikin operasional;, Pasal L64 ayat (2) yang menyatakan bahwa pemeriksaan prasarana. perkeretaapiah h-arus diiakukan dengan berpedoman pada pedoman pemeriksaan yang disusun
peryeretaapian dilakukan
oleh
penyel6nggara prasarana perkeretaapian dengan berpedoman pboa'standar dan 'tata cara perawatan prasarana perkeretaapian; pasal L7L ayat (3) yang menyatakan bahwa standar dan tata cara perawafan jrisaranl perkeretaapian ditetapkan oleh Menteri; pasdl 173 ayat'(l) yang menyatakan bah.wa. perawatan prasarana perkeretaaiian' meiipu[i perawatan berkalldan perbaikan untuk mengembalikin fungsidya; P-qsgl 173 ayat (2) yang menyatakan bahwa perawatan 6er(ad dilakukan secara rutin sesuai dengan standir dan tata cara perawatan yang ditetapkan oleh Menteri;
3. Keputusan Menteri No.219 Tahun 2010 Diktum kelima butir b. yang menyatakan bahwa PT. Kereta Api Indonesia (persero) berkewajibai mengoperasikan dan merawat prasarana perkerethapian umum sesuai standar dan tata cara yang telah ditetapkan;
4. Keputusan Menteri No.221 Tahun 2010 Diktum Ketiga butir b. yang menyatakan bahwa pemegang Izin operasi- berkewajibai mengoperasikan dan merawat prasarana perkeretaapian umum -sesuai standar dan tata cara yang telah ditetapkan;
5. Peraturan Menteri No. 95 Tahun 2010 pasar 2 yang menyatakan bahwa se.tiap penyelenggara prasarana perrieretaapian wajib melaksanakan perawatan prasarana untuk memiertahanian keandalan prasarana agar tetap laik operasi; .
6. Peraturan Menteri No. 31 Tahun 2011 pasal 2 yang menyatakan balw.a. setiap penyelenggara prasarana perlieretaapian wajib melakukan pemeriksaan terhadap prasarana yang dioperasilian yntu$ -mengetahui kondisi dan fungsi prasarana [erkerbtaapian; Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa pemeriksaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam pasal harus dilakukan sesuai dengan pedoman pemeriKaan yang disusun oleh penyelenggara prasarana perkeretaapian b6rdasarkan jenis prasarana perkeretaapian; Pasal 4 ayat (2) yang menyatakan bdhwa Pedoman pemerikaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan standar dan tata cara Bemeriksaan prasarana
'2
perkeretaapian dan disahkan oleh Direktur Jenderal;
7. Peraturan Menteri No.32 Tahun zlLr pasar 2 yang rnenyatakan setiap penyelenggara prasarana perkeretaapian. wajib meiakukan
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada yth:
1. Dewan Komisaris pr. KERETA ApI INDONESIA (pERsERo) di Jakarta; 2. Para Direksi PT. KERETA ApI INDONESIA (pERsERo) di Bandung; 3. Kepala Satuan Pengawas Intern PT. KERFTA API INDONESIA (pEirSfnO) di Bandung; 4. Sekretaris Perusahaan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) di Bandung; 5. Para Executive Vice President / Vice President/ Senior Manager / GenJit Manager
6. 7.
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) di Bandung; Para Kepala Daerah Operasi, Kepala Divisi Regional, Kepala Sub Divre pT. KERETA ApI INDONESIA (PERSERO) di Jawa dan Sumatera; Para senior Mgpager/Manager SINTELIS PT. krnern ApI INDoNESIA (pERsERo) di Jawa dan Sumateia.
DAFTAR ISI PEDOMAN PERAWATAN No
No Dokumen
1. 2. 3. a.
STE-PP-01 STE-REPORT-02 Instruksi Kerja STE-IK-AMPT-8.1.3-01
b.
STE-IK-AMPT-8.1.3-02
c.
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
d.
STE-IK-AMPT-8.1.3-04
e.
STE-IK-AMPT-8.1.3-05
f.
STE-IK-AMPT-8.1.3-14
g.
STE-IK-AMPT-8.1.3-15
h.
STE-IK-AMPT-8.1.3-16
i.
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
j.
STE-IK-AMPT-8.1.3-18
k.
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
l.
STE-IK-AMPT-8.1.3-20
m.
STE-IK-AMPT-8.1.3-21
n.
STE-IK-AMPT-8.1.3-24
o.
STE-IK-AMPT-8.1.3-25
p.
STE-IK-AMPT-8.1.3-26
q.
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
4. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o.
Lembar Pemeriksaan STE-RECORD-8.1.3-01 STE-RECORD-8.1.3-03 STE-RECORD-8.1.3-04 STE-RECORD-8.1.3-05 STE-RECORD-8.1.3-06 STE-RECORD-8.1.3-07 STE-RECORD-8.1.3-08 STE-RECORD-8.1.3-09 STE-RECORD-8.1.3-10 STE-RECORD-8.1.3-11 STE-RECORD-8.1.3-12 STE-RECORD-8.1.3-13 STE-RECORD-8.1.3-15 STE-RECORD-8.1.3-16 STE-RECORD-8.1.3-17
Deskripsi Ketentuan Umum Pedoman Perawatan Tabel Jenis dan Periode Perawatan Instruksi Kerja Perawatan Wesel Mekanik 2 (dua) Mingguan Instruksi Kerja Perawatan Wesel Elektrik 2 (dua) Mingguan Instruksi Kerja Perawatan Axle Counter 6 (enam) Bulanan Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan Instruksi Kerja Perawatan Location Case 1 (satu) Bulanan Instruksi Kerja Pengelolaan Radio Lokomotif Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radiolokomotif Harian Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radiolokomotif 3 (tiga) Bulanan Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radiolokomotif Tahunan Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation 3 (tiga) Bulanan Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Base Station Tahunan Instruksi Kerja Perawatan Peralatan PK 3 (tiga) Bulanan Instruksi Kerja Perawatan Peralatan PK Tahunan Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary Tahunan Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik Meidensha 2 (dua) Mingguan Perawatan Wesel Mekanik dan Elektrik Perawatan Axle Counter Perawatan CTC/CTS Perawatan Location Case Perawatan Track Circuit Perawatan Genset dan Batere Perawatan Peralatan di PK OC Perawatan Persinyalan Mekanik Negative Check Mekanik Perawatan Persinyalan Elektrik Negative Check Persinyalan Elektrik Perawatan Pintu Perlintasan Perawatan Radio Lokomotif Harian Perawatan Radio Lokomotif 3 Bulanan Perawatan Radio Lokomotif Tahunan
Revisi ke 0 0
Tanggal 26 Oktober 2011 26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
No
No Dokumen
p. q. r. s. t. u.
STE-RECORD-8.1.3-18 STE-RECORD-8.1.3-19 STE-RECORD-8.1.3-20 STE-RECORD-8.1.3-21 STE-RECORD-8.1.3-22 STE-RECORD-8.1.3-23
v.
STE-RECORD-8.1.3-24
w.
STE-RECORD-8.1.3-25
x. y.
STE-RECORD-8.1.3-26 STE-RECORD-8.1.3-27
Deskripsi Perawatan Waystation 3 Bulanan Perawatan Waystation Tahunan Perawatan Base Station Tahunan Perawatan PK 3 Bulanan Perawatan PK Tahunan Perawatan Peralatan Telekomunikasi di stasiun Perawatan Peralatan Telekomunikasi di luar stasiun Perawatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan Perawatan Jaringan Catenary Tahunan Perawatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
Revisi ke 0 0 0 0 0 0
Tanggal 26 26 26 26 26 26
Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober
2011 2011 2011 2011 2011 2011
0
26 Oktober 2011
0
26 Oktober 2011
0 0
26 Oktober 2011 26 Oktober 2011
Dokumen Ketentuan Umum Pedoman Perawatan
KETENTUAN UMUM PEDOMAN PERAWATAN
1
No. Dok
:
STE-PP-01
Revisi ke
:
0
Tanggal
:
26 Oktober 2011
KETENTUAN UMUM
Perawatan peralatan persinyalan, telekomunikasi, dan listrik aliran atas dilakukan untuk menjaga kondisi peralatan persinyalan, telekomunikasi, dan listrik aliran atas dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan teknis peralatan. Perawatan harus mengacu pada buku pedoman perawatan (manual book) yang dikeluarkan oleh pabrik, serta format Lembar Pemeriksaan (LP) yang disertakan pada buku Pedoman Perawatan SINTELIS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) ini. Laporan hasil perawatan berkala harus terekam dan terarsip dengan baik, dan selanjutnya apabila dibutuhkan dapat digunakan sebagai salah satu data dukung sertifikasi uji berkala PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Buku Pedoman Perawatan Sintelis ini memuat instruksi/langkah kerja serta format check sheet/lembar pemeriksaan yang digunakan untuk melaksanakan perawatan berkala di lingkungan SINTELIS PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Pengukuran ataupun pemeriksaan yang tercantum pada buku Pedoman Perawatan Sintelis ini bersifat minimal dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan tanpa mengurangi titik-titik pemeriksaan penting yang tercantum pada Lembar Pemeriksaan spesifik peralatan. 2
RUANG LINGKUP
Kegiatan perawatan di lingkungan SINTELIS terdiri dari Perawatan Berkala (PB) dan Perawatan Tidak Berkala (PTB). Kedua perawatan ini wajib dilaksanakan oleh pelaksana dengan kompetensi yang sesuai. Pedoman perawatan ini disusun untuk mengakomodasi kebutuhan keseragaman tata cara serta titik perawatan/pengukuran khususnya pada perawatan berkala peralatan SINTELIS; yang terdiri dari: a. Perawatan Harian; b. Perawatan 2 (dua) mingguan; c. Perawatan Bulanan/3 bulanan/6 Bulanan; d. Perawatan Tahunan. Sedangkan perawatan tidak berkala yang terdiri dari: a. Perbaikan sewaktu-waktu; b. Rekondisi peralatan (perbaikan ataupun penggantian komponen). dilaksanakan melalui mekanisme perencanaan permintaan kerja perawatan tidak berkala (PKPTB) yang dijelaskan secara mendetail pada buku Standar dan Tata Cara Perawatan SINTELIS. Lembar pemeriksaan (LP) pada buku pedoman perawatan Sintelis ini mengakomodasi tabel pemeriksaan pada berbagai Peraturan Dinas di lingkungan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) serta lampiran formulir pemeriksaan/perawatan berkala pada Peraturan Menteri Nomor PM.93/PM 95 Tahun 2011. 3
DEFINISI
Perawatan berkala adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan secara periodik untuk menghindari peralatan dari penurunan kualitas hingga kerusakan. Perawatan berkala peralatan SINTELIS adalah pemeriksaan perangkat SINTELIS secara periodik berbasis waktu guna mempertahankan/meningkatkan keandalan dan ketersediaan. Perawatan berkala juga dilaksanakan untuk memastikan faktor keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api yang dilayani oleh perangkat SINTELIS. STE-PP-01
hal 1
Dokumen Ketentuan Umum Pedoman Perawatan
Perawatan berkala dapat terdiri dari pemeriksaan kondisi teknis sesaat yang ditindak lanjuti dengan perawatan seperti pemberian pelumasan, pembersihan hingga resetting/readjustment peralatan. 4
ALAT KERJA
Alat kerja yang dipergunakan untuk melaksanakan perawatan berkala terdiri dari peralatan pengukuran, serta alat pelindung diri yang disyaratkan oleh manual book ataupun lembar pemeriksaan (LP) spesifik peralatan. Peralatan pengukuran terkalibrasi sehingga menghasilkan nilai yang akurat. Alat pelindung diri wajib dipergunakan untuk menjamin keselamatan pelaksana perawatan.
5
REFERENSI
5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 5.15 5.16 5.17 5.18 5.19 5.20 5.21 5.22 5.23
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretapian; PP No. 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian; KEPMEN No.219 Tahun 2010 Pelaksana Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum Yang Ada Saat ini oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO); KEPMEN No.220 Tahun 2010 Izin Usaha Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO); KEPMEN No.221 Tahun 2010 Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Umum PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO); Peraturan Menteri Nomor PM.93 Tahun 2010 mengenai Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian; Peraturan Menteri Nomor PM.95 Tahun 2010 mengenai Tenaga Perawatan Prasarana Perkeretaapian; Peraturan Menteri Nomor PM.10 Tahun 2011 mengenai Persyaratan Teknis Peralatan Persinyalan; Peraturan Menteri Nomor PM.11 Tahun 2011 mengenai Persyaratan Teknis Peralatan Telekomunikasi; Peraturan Menteri Nomor PM.12 Tahun 2011 mengenai Persyaratan Teknis Instalasi Listrik; Peraturan Menteri Nomor PM.31 Tahun 2011 mengenai Standar dan Tata Cara Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian; Peraturan Menteri Nomor PM.32 Tahun 2011 mengenai Standar dan Tata Cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian; Peraturan Dinas 3 mengenai Semboyan; Peraturan Dinas 10 mengenai Perencanaan Konstruksi Jalan Rel; Peraturan Dinas 16 Jilid 1 mengenai Dinas Lokomotif Diesel Elektrik dan Diesel Hidrolik; Peraturan Dinas 21 mengenai Pelayanan Telekomunikasi (Jilid I); Pedoman Dasar Perencanaan Sinyal Elektrik; Reglemen R13 Jilid IVA mengenai Urusan Sinyal ; Reglemen R19 tentang Pengaturan Perjalanan Kereta Api; Reglemen R23 mengenai Peristiwa Luar Biasa; Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; Penuntun 15 mengenai Pengetahuan Dasar Persinyalan; Penuntun 16 Jilid 1 mengenai Pedoman Bagi Pemeliharaan Tehnis Alat Pengaman Mekanik dan Elektro Mekanik.
STE-PP-01
hal 2
PEDOMAN PERAWATAN SINTELIS STE-REPORT-02 - 26 Oktober 2011 NO 1
JENIS PERAWATAN
HRN
2 1 MGG BLN
Sinyal Perawatan Wesel Mekanik
x
Perawatan Wesel Elektrik
x
3 BLN
Perawatan Axle Counter
Perawatan Peralatan CTC/CTS Perawatan Location Case
x
Perawatan Track Circuit
x
ALAT KERJA
Rol meter, plat ganjalan 1 sd 5 x 20 x 100 mm, kunci inggris, kunci pas, palu, tang, obeng, pahat, plat besi ukuran 1 x 50 x 20 mm, gergaji besi, 2 (dua) buah HT, rompi safety fluourescent Rol meter, plat ganjalan 1 sd 5 x 20 x 100 mm, kunci inggris, kunci pas, palu, tang, obeng, pahat, plat besi ukuran 1 x 50 x 20 mm, gergaji besi, 2 (dua) buah HT, rompi safety fluourescent, pelumas AZS Test Set (WDE Diagnostic Unit), Multimeter Digital, TAKOPA Probe Adapter, Kunci Inggris, Kunci Pas, Tang, Obeng, Fluorencent Rompi Safety, HT 2 buah, Glove Antistatic Power supply DC/Avometer/Multimeter, temperatur meter portable
x
Multimeter Digital/Analog, Obeng/Test Pen, Tang, Cable Ties, Kunci Location Case, alat kebersihan, fluorencent rompi safety, Earth Tester Meter Multimeter Digital, Kunci Inggris, Kunci Pas, Tang, Obeng, Fluorencent Rompi Safety, HT 2 buah, Glove Antistatic Multitester, SG Tester, kunci inggris 12", obeng Minus, alat kebersihan
x
Perawatan Genset dan Baterai Perawatan Peralatan di PK/OC Perawatan Persinyalan Mekanik
2
6 1 BLN THN
x x
Raytex infrared, multimeter, obeng Plus minus
x
Tang plombir, timah plombir, kawat ikat, Tang kombinasi, penegang kawat, alat kebersihan, pelumas Alat tulis, Tang plombir, timah plombir, kawat ikat
Negative Check Persinyalan Mekanik Perawatan Persinyalan Elektrik
x
Negative Check Persinyalan Elektrik Perawatan Pintu Perlintasan Telekomunikasi Perawatan Peralatan Radio Lokomotif
x
Multitester, SG Tester, kunci inggris 12", obeng Minus, alat kebersihan, Raytek infrared, grounding tester Alat tulis
x
Grease, multimeter
x
x
Perawatan Peralatan Radio Waystation
x
x
x
x
Perawatan Peralatan Radio Basestation
x
Perawatan Peralatan PK Perawatan Peralatan Telekomunikasi di Stasiun
x x
x
Alat tulis, VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, dan power supply DC/AVO meter VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter Alat kebersihan, grease, multitester, tang, obeng
Perawatan Peralatan Telekomunikasi di luar Stasiun Listrik Aliran Atas Pemeriksaan Perangkat Jaringan Catenary Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik Catatan HR : Harian MG : Mingguan BLN : Bulanan THN : Tahunan
Multitester, SG Tester, kunci inggris 12", obeng Minus, alat kebersihan, raytex infrared, grounding meter, kunci inggris
x
3
x x
x
Mistel, meteran, grounding tester, alat tulis Lampu senter, voltmeter, kain majun, alat tulis
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Mekanik 2 (dua) Mingguan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN WESEL MEKANIK 2 (DUA) MINGGUAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-01
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan 2 (dua) mingguan wesel mekanik dilaksanakan untuk menjamin peralatan dalam keadaan laik, dalam rangka pendiagnosaan awal kondisi wesel mekanik. Perawatan terdiri dari pemeriksaan kondisi komponen, pembersihan daerah sekitar wesel, serta pelumasan komponen gerak wesel mekanik. 2
RUANG LINGKUP
Dilaksanakan pada wesel mekanik tipe ISS atau NS di seluruh resor yang bersangkutan. Data yang didapatkan adalah: 2.1 Jarak antara ujung lidah rapat dengan rel lantak; 2.2 Panjang langkah Stang Penggerak; 2.3 Kondisi baut pada suku penarik lidah; 2.4 Kedudukan lidah terhadap plat landas; 2.5 Kondisi Plat landas dan Isol Penahan Lebar Sepur (7); 2.6 Kondisi pelumasan suku bergerak (Plat Landas dengan Lidah, Penguncian Claw/Arrow); 2.7 Kelengkapan baut semat, mur, semat belah; 2.8 Ukuran penguncian dalam; 2.9 Ukuran dan kondisi komponen-komponen yang terdapat pada penggerak roda wesel type ISS; 2.10 Ukuran dan kondisi komponen-komponen yang terdapat pada penggerak roda wesel type NS. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang digunakan antara lain: rol meter, plat ganjalan 1 sd 5 x 20 x 100 mm, kunci inggris, kunci pas, palu, tang, obeng, pahat, plat besi ukuran 1 x 50 x 20 mm, gergaji besi, 2 (dua) buah HT, rompi safety fluourescent. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 2 (dua) orang tenaga pelaksana perawatan Resor. 5 5.1 5.2
5.3
5.4
TATA CARA PERAWATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan 2 (dua) mingguan wesel mekanik berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 2 (dua) mingguan wesel mekanik; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA dan jika diperlukan KAT membuat nota berkenaan dengan pelaksanaan perawatan tersebut; Setiba di stasiun tujuan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada KS/PPKA; serta menyerahkan 1 (satu) buah HT untuk koordinasi pelaksanaan perawatan seperti: 5.3.1 Perintah pembalikan arah wesel apabila diperlukan; 5.3.2 Informasi mengenai perjalanan KA; 5.3.3 Petunjuk lain berkenaan dengan keselamatan; Pelaksana memberikan informasi pada KS/PPKA sesaat sebelum pelaksaan perawatan dimulai. Apabila diijinkan oleh KS/PPKA, maka perawatan dapat dimulai;
STE-IK-AMPT-8.1.3-01
hal 1
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Mekanik 2 (dua) Mingguan
5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 6
Pelaksana melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran sesuai butir (6) serta memastikan kondisi sekitar wesel mekanik dalam keadaan bersih dari kotoran/material pengganggu; Pelaksana wajib menggunakan rompi safety fluorescent selama melakukan pekerjaan untuk keselamatan dan identitas; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan Wesel Mekanik 2 (dua) mingguan; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 30 menit; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib memberitahukan pada petugas KS/PPKA, dan mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan KS/PPKA pada LP; Pelaksana wajib melaporkan hasil perawatan pada buku catatan perawatan yang ada di Stasiun; Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan perawatan kepada KAT; KAT memeriksa hasil pelaksanaan perawatan dan merencanakan tindak lanjut apabila dibutuhkan; KAT menyampaikan LP kepada KARES untuk ditandatangani dan diberi komentar.
ITEM PEMERIKSAAN Keterangan: 1. Penggerak roda wesel tipe ISS; 2. Stang penggerak wesel; 3. Lidah wesel; 4. Rel lantak; 5. Plat landas.
Gambar 1. Wesel dengan roda penggerak Tipe ISS
Keterangan: 6. Roda rantai; 7. Poros; 8. Pasak; 9. Tuas; 10. Skitter; 11. Batang tarik; 12. Lubang batang tarik; 13. Kawat ulur; 14. Kepala pasak; 15. Tap baut; 16. Kawat tarik.
Gambar 2. Roda penggerak Tipe ISS
STE-IK-AMPT-8.1.3-01
hal 2
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Mekanik 2 (dua) Mingguan
Keterangan: 17. Panjang Rangkulan Claw; 18. Panjang Ekor Arrow bersandar pada stang penggerak; 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Lidah terbuka; Lidah rapat; Baut suku penarik lidah; Panjang langkah; Jarak kait dan kusen.
Gambar 3. Titik pengukuran
S1 dan S2 : sentil S3 : sentil yang ditempatkan di sisi atas pinggir roda rantai. S3 akan mentok pada Skiter 4 S4 : sentil yang ditempatkan di sisi bawah. S4 akan mentok pada skiter 3
Keterangan: 1 Roda rantai 2 Poros dan lubang minyak 3 Skiter pada lidah renggang 4 Skitter pada lidah rapat 5 Sektor atas roda rantai 6 Sektor bawah roda rantai 7 Rol bawah roda rantai 8 Rol atas roda rantai
Gambar 4. Roda penggerak Tipe NS
STE-IK-AMPT-8.1.3-01
hal 3
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Mekanik 2 (dua) Mingguan
No 1
Item Cara Pemeriksaan Pemeriksan Wesel dan a. Lebar Sepur Stang - Ukur lebar sepur di ujung lidah wesel penggerak
Klasifikasi
1067 +5/-2 mm
b. Jarak antara ujung lidah (3) renggang dengan rel lantak (4) [Lebar Lidah Renggang] - Gerakkan wesel sehingga lidah kiri (dari arah muka wesel) terbuka/renggang terhadap rel lantak - Ukur jarak antara lidah dengan rel lantak (1,1) menggunakan rol meteran - Ulangi untuk lidah kanan pada posisi terbuka/renggang terhadap rel lantak
120 mm +5/-2 mm 140 mm +5/-2 mm
c. Jarak antara ujung lidah (3) rapat dengan rel lantak (4) [Lebar Lidah Rapat] - Gerakan wesel sehingga lidah kiri (dari arah muka wesel) rapat terhadap rel lantak - Ukur jarak antara lidah dengan rel lantak (1,2) menggunakan plat ganjalan ukuran 2-5mm - Ulangi untuk lidah kanan pada posisi rapat terhadap rel lantak
Maksimal 5 mm
d. Stang Penggerak (2) - Pastikan stang penggerak kedudukannya baik dan mur bautnya kokoh. Kencangkan bila diperlukan - Untuk pengukuran panjang langkah stang penggerak, tandai titik awal pergerakan pada Stang Penggerak - Tandai titik akhir pergerakan stang penggerak - Ukur jarak antara titik awal dan titik akhir pergerakan (1,4) STE-IK-AMPT-8.1.3-01
Referensi Standar
OK : memenuhi standar
(1) (2)
referensi
NOT OK : di luar referensi standar OK : memenuhi referensi standar NOT OK : di luar referensi standar
OK : s.d 5 mm NOT OK : lebih besar dari 5 mm
OK : memenuhi standar 140 mm +5/-2 mm 140 mm +5/-2 mm
160 – 180 mm
(3) (2)
referensi
NOT OK : di luar referensi standar
(4)
hal 4
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Mekanik 2 (dua) Mingguan
e. Pengukuran penguncian Luar (Claw) - Gerakan Wesel sehingga posisi lidah rapat terkunci - Untuk memastikan lidah rapat terkunci, ungkit lidah rapat - Ukur panjang claw bersandar pada kusen (1,5)
40 – 60 mm
Pengukuran penguncian Luar (Arrow) - Gerakan Wesel sehingga posisi lidah rapat terkunci - Untuk memastikan lidah rapat terkunci, ungkit lidah rapat - Ukur panjang ekor Arrow bersandar pada stang penggerak (18)
20 – 40 mm
f.
STE-IK-AMPT-8.1.3-01
referensi
NOT OK : di luar referensi standar OK : memenuhi standar
referensi
NOT OK : di luar referensi standar
g. Kondisi lidah (3) - Periksa kondisi tampak lidah, tidak boleh ada kerusakan
Tidak ada kerusakan
h. Kedudukan lidah (3) terhadap plat landas (5) - Masukan Plat Besi 1mm diantara Lidah dan plat landas - Lakukan pada tiap plat landas, kerenggangan harus merata
Lidah rata terhadap plat landas
i.
Kondisi Plat landas (5) dan Isol Penahan Lebar Sepur - Periksa kondisi tampak Plat ladas dan Isol, tidak boleh ada kerusakan - Periksa kondisi tampak isol, tidak boleh ada kerusakan
Tidak ada kerusakan dan tertambat kuat
Kondisi baut pada suku penarik lidah (1,3) - Periksa baut menggunakan Kunci Inggris/ Kunci Pas, longgar atau tidak
Tidak ada kelonggaran baut
k. Kelengkapan baut semat, mur, semat belah - Periksa kelengkapan baut semat, mur, semat belah - Periksa kondisi, tidak boleh ada kelonggaran
Lengkap dan tidak ada kelonggaran
j.
OK : memenuhi standar
OK : Tidak ada kerusakan NOT OK : Ada kerusakan OK : merata NOT OK : tidak merata
OK : Tidak ada kerusakan dan tertambat kuat NOT OK : Ada kerusakan atau tidak tertambat kuat OK : tidak ada kelonggaran NOT OK : ada kelonggaran OK : lengkap dan tidak ada kelonggaran NOT OK : tidak lengkap atau ada kelonggaran hal 5
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Mekanik 2 (dua) Mingguan
l.
2
Wesel dengan penggerak roda type ISS dan NS
Kondisi pelumasan suku bergerak (Plat Landas dengan Lidah, Penguncian Claw/Arrow) - Periksa suku bergerak yang memerlukan pelumasan oli
Merata dan tidak ada yang kering
OK : merata dan tidak ada bagian yang kering NOT OK : Tidak merata atau ada bagian yang kering
a. Apakah kedudukan roda penggerak skiter terjamin kukuh terhadap porosnya ?
Kukuh terhadap porosnya
OK : kukuh NOT OK : tidak kukuh
b. Bagian dalam box motor wesel - Periksa bagian dalam motor wesel, tidak boleh ada air, kotoran, atau material pengganggu lainnya
Tidak ada air, kotoran, dan material pengganggu
OK : tidak ada air, kotoran, dan material pengganggu NOT OK : ada air, kotoran dan material pengganggu
c. Kondisi pelumanan suku bergerak (lihat gambar bagian dalam box roda wesel) - Periksa suku bergerak yang memerlukan pelumasan oli
Merata dan tidak ada bagian yang kering
OK : merata dan tidak ada bagian yang kering NOT OK : tidak merata atau ada bagian yang kering
Keterangan: (1) Untuk wesel biasa dengan rel R25, R33, atau R38 bersudut 1:8; 1:10; 1:12 dan wesel inggris dengan rel R42 atau R54 bersudut 1:10; (2) Untuk wesel biasa dengan rel R42 atau R54 bersudut 1:10 dan 1:12; (3) Untuk wesel dengan penguncian dalam; (4) Untuk wesel dengan penguncian luar. 7 7.1 7.2 7.3 7.4
REFERENSI Reglemen R13 Jilid IVA mengenai Urusan Sinyal; Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; Peraturan P.15 mengenai Pengetahuan Dasar Persinyalan; Doc 112C tentang Perawatan Wesel Mekanik.
STE-IK-AMPT-8.3.1-01
hal 6
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Elektrik 2 (dua) Mingguan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN WESEL ELEKTRIK 2 (DUA) MINGGUAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-02
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan 2 (dua) mingguan wesel elektrik dilaksanakan untuk menjamin peralatan dalam keadaan laik. Perawatan dilaksanakan dalam rangka pendiagnosaan awal kondisi wesel mekanik. Terdiri dari pemeriksaan kondisi komponen, pembersihan daerah sekitar wesel, pemeriksaan perkabelan, serta terminasi. 2
RUANG LINGKUP
Dilaksanakan pada seluruh wesel elektrik di resor bersangkutan, dengan penggerak motor elektrik tipe: a. Penguncian dalam (tipe S90, BSG9 dan NSE); b. Penguncian luar (tipe T84M, M4-ISM-144T); Terdiri dari kegiatan pemeriksaan dan pengukuran 2 (dua) mingguan parameter tertentu. Data yang didapatkan adalah: 2.1 Ukuran lebar sepur; 2.2 Jarak antara ujung lidah (renggang dengan rel lantak); 2.3 Jarak antara ujung lidah rapat dengan rel lantak; 2.4 Panjang langkah Stang Penggerak; 2.5 Kondisi penguncian; 2.6 Kondisi lidah; 2.7 Kedudukan lidah terhadap plat landas; 2.8 Kondisi Plat landas dan Isol Penahan Lebar Sepur (7); 2.9 Kondisi stang penggerak dan stang pendeteksi; 2.10 Kondisi baut pada suku penarik lidah; 2.11 Kelengkapan baut semat, mur, semat belah; 2.12 Kondisi pelumasan suku bergerak (Plat Landas dengan Lidah, Penguncian Claw/Arrow); 2.13 Kedudukan dan kondisi motor wesel pada bantalan; 2.14 Kondisi luar dan dalam box motor wesel; 2.15 Fungsi pelayanan manual dengan engkol; 2.16 Kondisi pelumasan pada bos motor wesel; 2.17 Kondisi Perkabelan. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang digunakan antara lain: Rol meter, plat ganjalan 1 sd 5 x 20 x 100 mm, kunci inggris, kunci pas, palu, tang, obeng, pahat, plat besi ukuran 1 x 50 x 20 mm, gergaji besi, 2 (dua) buah HT, rompi safety fluourescent, pelumas. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 2 (dua) orang tenaga pelaksana perawatan Resor 5 TATA CARA PERAWATAN 5.1 Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan 2 (dua) mingguan wesel elektrik berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT; 5.2 KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 2 (dua) mingguan wesel elektrik; STE-IK-AMPT-8.1.3-02
hal 1
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Elektrik 2 (dua) Mingguan
5.3 5.4
5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10
5.11 5.12 5.13 5.14 5.15 6
KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA dan jika diperlukan KAT membuat nota berkenaan dengan pelaksanaan perawatan tersebut; Setiba di stasiun tujuan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada KS/PPKA; serta menyerahkan 1 (satu) buah HT untuk koordinasi pelaksanaan perawatan seperti: 5.4.1 Perintah pembalikan arah wesel apabila diperlukan; 5.4.2 Informasi mengenai perjalanan KA; 5.4.3 Petunjuk lain berkenaan dengan keselamatan; Pelaksana memberikan informasi pada KS/PPKA sesaat sebelum pelaksaan perawatan dimulai. Apabila diijinkan oleh KS/PPKA, maka perawatan dapat dimulai; Pelaksana melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran sesuai dengan item yang tertera pada butir (6); Pelaksana wajib menggunakan rompi safety fluorescent selama melakukan pekerjaan untuk keselamatan dan identitas; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan Wesel Elektrik 2 (dua) mingguan; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 30 menit; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib memberitahukan pada petugas KS/PPKA, dan mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan KS/PPKA pada LP; Pelaksana wajib melaporkan hasil perawatan pada buku catatan perawatan yang ada di Stasiun; Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan perawatan kepada KAT; KAT memeriksa hasil pelaksanaan perawatan dan merencanakan tindak lanjut apabila dibutuhkan; KAT menyampaikan LP kepada KARES untuk ditandatangani dan diberi komentar.
ITEM PEMERIKSAAN Keterangan: 8. Lidah Renggang 9. Lidah Rapat 10. Panjang Langkah 11. Baut Suku Penarik 12. Panjang Rangkulan Claw Arrow 13. Panjang Ekor bersandar pada stang penggerak
Gambar 1. Titik-Titik Pengukuran dan Pengamatan Bagian Luar
STE-IK-AMPT-8.1.3-02
hal 2
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Elektrik 2 (dua) Mingguan
Wesel Penggerak Wesel
4
3
5
Keterangan : Penggerak Wesel 1. Box Motor Wesel 2. Stang Penggerak 3. Stang Pendeteksi Wesel 4. Lidah Wesel 5. Rel Lantak 6. Plat Landas 7. Isol Penahan Lebar Sepur
1
2 6
7
Gambar 2. Bagian Perangkat
Tipe NSE120
TipeBSG9
Tipe 144T
Keterangan: - Pemeriksaan Pelumasan Stemvet/Grease dilakukan pada bagian gear (Friction, Trailing) - Pemeriksaan Pelumasan oli dilakukan pada bagian Stang Penggerak (Throw/ Operation bar/rod) dan Stang Deteksi (Detection bar/rod) - Pemeriksaan Fungsi input manual dilakukan pada Hand Throw/Crank
Entry
Gambar 3. Bagian dalam Box Motor Wesel STE-IK-AMPT-8.1.3-02
hal 3
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Elektrik 2 (dua) Mingguan
No 1
Item Pemeriksaan
Wesel dan Stang Penggerak
Cara Pemeriksaan
a. Lebar Sepur - Ukur lebar sepur di ujung lidah wesel b. Jarak antara ujung lidah (4) renggang dengan rel lantak (5) [Lebar Lidah Renggang] - Gerakkan wesel sehingga lidah kiri (dari arah muka wesel) terbuka/renggang terhadap rel lantak - Ukur jarak antara lidah dengan rel lantak (8) menggunakan rol meteran - Ulangi untuk lidah kanan pada posisi terbuka/renggang terhadap rel lantak c.
Jarak antara ujung lidah (4) rapat dengan rel lantak (5) [Lebar Lidah Rapat] - Gerakan wesel sehingga lidah kiri (dari arah muka wesel) rapat terhadap rel lantak Ukur jarak antara lidah dengan rel lantak (9) menggunakan plat ganjalan Ulangi untuk lidah kanan pada posisi rapat terhadap rel lantak d. Panjang Langkah Stang Penggerak (2) - Tandai titik awal pergerakan pada Stang Penggerak - Tandai titik akhir pergerakan stang penggerak - Ukur jarak antara titik awal dan titik akhir pergerakan (10) e. Pemeriksaan penguncian dalam - Gerakan Wesel sehingga posisi lidah rapat terkunci - Untuk memastikan lidah rapat terkunci, ungkit lidah rapat
Klasifikasi OK : memenuhi referensi standar
1067 +5/-2 mm 120 mm +5/-2 mm 140 mm +5/-2 mm
(1)
NOT OK : di luar referensi standar OK : memenuhi referensi standar
(2)
Maksimal 5 mm
NOT OK : di luar referensi standar
OK : s.d 5 mm NOT OK : lebih besar dari 5 mm
140 mm +5/-2 mm
(3)
OK : memenuhi referensi standar
140 mm +5/-2 mm (4) 160 – 180 mm
(2)
NOT OK : di luar referensi standar
Lidah rapat terkunci
Pengukuran penguncian Luar (Claw) - Gerakan Wesel sehingga posisi lidah rapat terkunci - Untuk memastikan lidah rapat terkunci, ungkit lidah rapat - Ukur panjang claw bersandar pada kusen (12)
40 – 60 mm
g. Pengukuran penguncian Luar (Arrow) - Gerakan Wesel sehingga posisi lidah rapat terkunci - Untuk memastikan lidah rapat terkunci, ungkit lidah rapat - Ukur panjang ekor Arrow bersandar pada stang penggerak (13)
20 – 40 mm
f.
STE-IK-AMPT-8.1.3-02
Referensi Standar
OK : Lidah rapat terkunci NOT OK : Lidah rapat tidak terkunci OK : memenuhi referensi standar NOT OK : di luar referensi standar
OK : memenuhi referensi standar NOT OK : di luar referensi standar
hal 4
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Elektrik 2 (dua) Mingguan
h. Kondisi lidah (4) - Periksa kondisi tampak lidah, tidak boleh ada kerusakan i.
j.
Kondisi Plat landas (6) dan Isol Penahan Lebar Sepur (7) - Periksa kondisi tampak Plat ladas dan Isol, tidak boleh ada kerusakan
Tidak ada kerusakan dan tertambat kuat
OK : Tidak ada kerusakan dan tertambat kuat
Tidak ada kerusakan
NOT OK : Ada kerusakan atau tidak tertambat kuat OK : Tidak ada kerusakan
n. Kondisi pelumasan suku bergerak (Plat Landas dengan Lidah, Penguncian) - Periksa suku bergerak yang memerlukan pelumasan oli
a. Kedudukan dan kondisi motor wesel pada bantalan - Periksa box motor wesel pada bantalannya b. Bagian dalam box motor wesel - Periksa bagian dalam motor wesel, tidak boleh ada air, kotoran, atau material pengganggu lainnya
STE-IK-AMPT-8.1.3-02
NOT OK : Ada kerusakan Lidah rata terhadap plat landas
Kondisi Stang Penggerak (2) dan Stang Pendeteksi (3) - Periksa kondisi tampak Stang Penggerak, tidak boleh ada kerusakan - Periksa kondisi tampak Stang Deteksi, tidak boleh ada kerusakan l. Kondisi baut pada suku penarik lidah - Periksa baut menggunakan Kunci Inggris/ Kunci Pas, longgar atau tidak m. Kelengkapan baut semat, mur, semat belah - Periksa kelengkapan baut semat, mur, semat belah - Periksa kondisi tampak
Penggerak Wesel (Motor Wesel)
OK : Tidak ada kerusakan
Kedudukan lidah (4) terhadap plat landas (6) - Masukan Plat Besi 1mm diantara Lidah dan plat landas - Lakukan pada tiap plat landas, kerenggangan
k.
2
Tidak ada kerusakan
OK : merata NOT OK : tidak merata
NOT OK : Ada kerusakan
Tidak ada kelonggaran baut
OK : tidak ada kelonggaran NOT OK : ada kelonggaran
Lengkap dan tidak ada kelonggaran
OK : lengkap dan tidak ada kelonggaran
Merata dan tidak ada yang kering
NOT OK : tidak lengkap atau ada kelonggaran OK : merata dan tidak ada bagian yang kering NOT OK : Tidak merata atau ada bagian yang kering
Tidak ada kelonggaran
Tidak ada material pengganggu
OK : tidak ada kelonggaran NOT OK : ada kelonggaran OK : tidak ada material pengganggu NOT OK pengganggu
:
ada
material
hal 5
Instruksi Kerja Pemeriksaan Wesel Elektrik 2 (dua) Mingguan
c.
Fungsi pelayanan manual dengan engkol - Pasangkan engkol pada input manual motor wesel (lihat gambar bagian dalam box motor wesel) - Pada saat yang bersamaan engkol digerakkan, wesel dicoba dilayani dari pusat (PPKA) - Perhatikan bahwa wesel tidak boleh dapat dilayani oleh PPKA; - Putar engkol sehingga lidah dapat bergerak - Putaran harus cukup ringan dilaksanakan d. Kondisi pelumanan suku bergerak (lihat gambar bagian dalam box motor wesel) - Periksa suku bergerak yang memerlukan pelumasan oli - Periksa suku bergerak yang memerlukan pelumasan e. Kondisi perkabelan - Periksa kondisi koneksi kabel ke peralatan, tidak boleh ada
Tidak dapat dilayani dari pusat dan putaran engkol dapat dilaksanakan dengan ringan
NOT OK : dapat dilayani dari pusat atau engkol tidak dapat diputar dengan ringan
Merata dan tidak ada bagian yang kering
Tidak ada kerusakan, koneksi kabel tidak longgar
kerusakan atau longgar Keterangan: (1) Untuk (2) Untuk (3) Untuk (4) Untuk 7 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 7.7 7.8 7.9
wesel wesel wesel wesel
OK : tidak dapat dilayani dari pusat dan engkol dapat diputar dengan ringan
OK : merata dan tidak ada bagian yang kering NOT OK : tidak merata atau ada bagian yang kering OK : Tidak rusak dan koneksi kabel tidak longgar NOT OK : rusak atau koneksi kabel longgar
biasa rel No.2 atau 3 bersudut 1:8; 1:10; 1:12 dan wesel inggris No.14 bersudut 1:10; biasa rel No.14 bersudut 1:10 dan 1:12), khusus motor wesel jenis BSG9; dengan penguncian dalam; dengan penguncian luar.
REFERENSI Reglemen R13 Jilid IVA mengenai Urusan Sinyal; Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; Peraturan P.15 mengenai Pengetahuan Dasar Persinyalan; Doc 112C tentang Perawatan Wesel; Maintenance Manual S90 Point Machine; Technical spesification M4-ISM-144T; Point Machine Style T84M- Maintenance Manual; Installation and Maintenance Manual NSE Point Machine; BSG.antr.9 Electric Point Machine Operating Manual.
STE-IK-AMPT-8.3.1-02
hal 6
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN WESEL MEKANIK DAN ELEKTRIK Stasiun Tanggal
: :
……………………………… ………………………………
PELAKSANA
:
Periode Perawatan
:
2 Mingguan
Paraf
:
No
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
4
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
…………………………….
KARES
:
Paraf
:
…………………………..
Keterangan
PPKA
:
Paraf
:
………………………………...
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN AXLE COUNTER 6 (ENAM) BULANAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-03
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Perawatan peralatan axle counter dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan kondisi fisik perangkat indoor dan outdoor, serta daerah sekitar peralatan, juga untuk mendapatkan data pengukuran parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan awal setelah peralatan beroperasi selama 6 (enam) bulan. Hal ini dilaksanakan agar peralatan dalam keadaan laik pakai. 2
RUANG LINGKUP
Perawatan berkala 6 (enam) bulanan pada Axle Counter tipe AzS350U dengan pendeteksi tipe Siemens ZP43E di Resor bersangkutan. Kegiatan perawatan terdiri dari pemeriksaan dan pengukuran fungsi tertentu pada peralatan axle
counter (indoor dan outdoor). Beberapa data yang diperoleh adalah: 2.1 Kondisi fisik Head Sensor, Kabel Penghubung, dan Box WDE peralatan outdoor; 2.2 Ukuran parameter tegangan dan frekuensi WDE peralatan outdoor; 2.3 Kondisi fisik modul-modul Evaluator, kabel-kabel penghubung peralatan indoor; 2.4 Pengukuran parameter frekuensi, tegangan, dan pemeriksaan indikasi pada modul Evaluator peralatan indoor. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: AZS Test Set (WDE Diagnostic Unit), Multimeter Digital, TAKOPA Probe Adapter, Kunci Inggris, Kunci Pas, Tang, Obeng, Fluorencent Rompi Safety, HT 2 buah, Glove Antistatic. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan 2 (dua) orang tenaga pelaksana perawatan Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
5.5 5.6 5.7 5.8
TATACARA PERAWATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 6 (enam) bulanan Axle Counter berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 6 (enam) bulanan Axle Counter; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA dan jika diperlukan KAT membuat nota berkenaan dengan pelaksanaan perawatan tsb; Setiba di stasiun tujuan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada KS/PPKA; serta menyerahkan 1 (satu) buah HT untuk koordinasi pelaksanaan perawatan seperti: 5.4.1 Informasi mengenai perjalanan KA; 5.4.2 Petunjuk pelayanan berkenaan dengan keselamatan; Setelah menuju Axle Counter yang akan dilakukan perawatan, pelaksana menghubungi KS/PPKA bahwa pelaksanaan pemeriksaan segera dimulai; Pelaksana pemeriksaan wajib menggunakan fluorencent rompi safety untuk keselamatan dalam melakukan pekerjaan dan sebagai identitas; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 60 menit; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
hal 1
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
memberitahukan pada KS/PPKA, dan mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.9 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan KS/PPKA Stasiun pada LP; 5.10 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan perawatan kepada KAT; 5.11 KAT memeriksa hasil pelaksanaan perawatan dan merencanakan tindak lanjut apabila dibutuhkan; 5.12 KAT menyampaikan LP kepada KARES untuk ditandatangani dan diberi komentar. 6
ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. Bagian Outdoor Sistem
Gambar 2. Bagian-bagian WDE
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
hal 2
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
Gambar 3. Metoda Pengukuran WDE (Outdoor)
Gambar 4. TAKOPA Probe Adapter
Gambar 5. AZS Test Set (FTGS/GLS/AZS test set, SCN V25921-Z1-A19(PEGA 1211))
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
hal 3
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
Gambar 6. Multimeter
Gambar 7. Bagian-bagian Evaluator (sistem indoor)
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
hal 4
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
Gambar 8. Pengukuran Modul VESBA
Gambar 9. Indikator Modul VAU, STEU, dan SVK2150
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
hal 5
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
No 1
2
Item Pemeriksaan Fisik (outdoor)
WDE (outdoor)
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
Cara Pemeriksaan a. Kondisi Head Sensor (1.2) - Periksa kondisi tampak Head Sensor, tidak boleh ada kerusakan dan harus bebas dari material pengganggu - Periksa kedudukan Head Sensor terhadap Rel, harus tertambat kuat b. Kondisi kabel penghubung (1.3) - Periksa kondisi kabel penghubung, tidak boleh ada kerusakan, putus, terkelupas, short - Periksa kondisi koneksi kabel ke peralatan, tidak boleh ada kerusakan atau longgar c. Kondisi Box (1.1) - Periksa kondisi box WDE, tidak boleh ada kerusakan dan konstruksi harus kokoh - Periksa bagian dalam box, harus bebas air dan bebas dari material pengganggu. Pengukuran parameter WDE (3) - Buka box WDE (1.1) dan penutup slot 1 - Siapkan AZS Test Set (5) atau multimeter (6) - Pasangkan TAKOPA probe adapter (4.1/4.3) pada slot 1 WDE (slot untuk service device) - Lakukan pengukuran parameter mengikuti salah satu metode di bawah ini: Metode 1. Sesuai gambar 3.1 dan 3.2 1. Koneksikan kabel dari TAKOPA ke soket konektor AZS Test Set; 2. Pilih mode alat dengan menekan tombol mode kemudian pilih ZP 43 dan tekan tombol OK, maka akan muncul pada display U60 berkedip; 3. Tekan OK kembali untuk melihat hasil pengukuran U60;
Referensi Standar
Klasifikasi
Tidak ada kerusakan, tidak kotor, dan tertambat kuat
OK : Tidak rusak dan tidak kotor, dan tertambat kuat NOT OK : rusak atau kotor atau tidak tertambat kuat
Tidak ada kerusakan, koneksi kabel tidak longgar
: Tidak rusak dan koneksi kabel tidak longgar NOT OK : rusak atau koneksi kabel longgar OK
Tidak ada kerusakan, konstruksi kokoh, bebas air dan material pengganggu
U60 30-70 VDC U24 21,3-24,4 VDC f(fs) 42,8-42,2 kHz UR1 5,3-6,0 VDC UR2 5,2-5,9 VDC f(f1) 3,55-3,65 kHz f(f2) 6,42-6,62 kHz UE1 60-150 mVAC UE2 60-150 mVAC UL 0,48-1,80 V (1) 0,70-2,87 V (2)
OK : Tidak rusak, konstruksi kokoh, bebas air dan material pengganggu NOT OK : Rusak atau konstruksi tidak kokoh atau berair dan ada material pengganggu OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
hal 6
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
4. Untuk melihat hasil pengukuran parameter lainnya, tekan tombol “next” dan tekan tombol “OK” setelah kode parameter muncul berkedip pada display; 5. Lakukan langkah 4 untuk membaca hasil pengukuran parameter lainnya (U24, fs, UR1, UR2, f1, f2, UE1, UE2, dan UL). Metode 2. Sesuai gambar 3.3 dan 3.4 1. Sesuaikan mode/range multimeter (3) dengan parameter yang akan diukur; 2. Ukur parameter Axel Counter pada test point TAKOPA Adapter (4.2) menggunakan probe Multimeter; Lakukan langkah 1 dan 2 untuk mengukur U60, U24, fs, UR2, f1, f2, UE1, UE2, dan UL. 3
4
Fisik (indoor)
Evaluator (indoor)
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
a. Kondisi Modul-modul Evaluator (7) - Periksa kelengkapan modul-modul Evaluator - Peariksa kondisi modul, tidak boleh ada kerusakan b. Kondisi kabel-kabel penghubung - Periksa kondisi kabel penghubung serta instalasinya, tidak boleh ada kerusakan, putus, terkelupas, short - Periksa kondisi koneksi kabel ke peralatan, tidak boleh ada kerusakan atau longgar a. Pengukuran parameter pada modul VESBA - Pastikan sistem dalam keadaan menyala - Lakukan pengukuran parameter menggunakan multimeter digital dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Sesuaikan mode/range multimeter dengan parameter yang akan diukur; 2. Ukur parameter Axel Counter pada test point modul VESBA (8) menggunakan probe Multimeter; 3. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk mengukur U1, F1, U2, F2. 4. Perhatikan indikator U pada saat kereta lewat
Lengkap dan tidak ada kerusakan Tidak ada kerusakan, tidak putus, tidak terkelupas, tidak short, dan koneksi tidak longgar
F1 F2 V1 V2
3,55-3,65 kHz 6,42-6,62 kHz 2,9-3,1 VDC 2,9-3,1 VDC
U
Menyala pada saat dilalui bakal pelanting
OK : lengkap dan tidak ada kerusakan NOT OK : tidak lengkap atau rusak OK : sesuai dengan spesifikasi standar NOT OK : tidak memenuhi salah satu. OK : dalam kisaran referensi standar dan menyala saat dilalui bakal pelanting NOT OK : di luar kisaran referensi standar dan tidak menyala atau dilalui bakal pelanting
hal 7
Instruksi Kerja Pemeriksaan Axle Counter 6 (enam) Bulanan
b. Pemeriksaan indikator pada modul VAU - Periksa indikator modul VAU (9), harus sesuai dengan standar status normal c. Pemeriksaan indikator pada modul SVK2150 - Pastikan modul dalam keadaan menyala (posisi saklar pada angka “1”) - Periksa indikator modul SVK2150 (9), harus sesuai dengan standar status normal. Keterangan: (1) Dengan suplai langsung (band-pass filter board SCN S25552-B148-A1, -B1, -C1); (2) Dengan suplai eksternal (band-pass filter board SCN S25552-B148-A2 atau B2); (3) Multimeter yang direkomendasikan Digital Multimeter SANWA CD722, CD800A atau tipe lain yang bisa mengukur semua range parameter Axle Counter sesuai spesifikasi pada kolom referensi standar. 7 7.1 7.2
REFERENSI Reglemen R13 Jilid IVA mengenai Urusan Sinyal; Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor.
STE-IK-AMPT-8.1.3-03
hal 8
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN AXLE COUNTER
Stasiun : ……………………….. Tanggal : ……………………….. Periode : 6 Bulanan Perawatan
No
KARES : ……………………… Paraf Pelaksana : ……………………… Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut
4
(diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir2)
KS/ PPKA
: ………………………
Paraf
:
Keterangan
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN CTC/CTS BULANAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-04
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan peralatan CTC/CTS bulanan dilaksanakan untuk memastikan peralatan CTC/CTS serta peralatan pendukungnya dapat berfungsi dengan laik. Kegiatan perawatan dilakukan untuk memeriksa kondisi fisik perangkat sistem catu daya, genset, MIMIC panel, VDU (Video Display Unit), data logger, dan jaringan; serta memastikan bahwa perangkat tersebut dalam bekerja dalam keadaan normal/tidak ada indikasi alarm. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala bulanan peralatan CTC/CTS tipe Westrace, VPI, atau SSI di Resor bersangkutan. Kegiatan pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan kondisi fisik dan indikasi alarm, serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar apabila diperlukan. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Sistem catu daya 2.1.1 Kondisi, kebersihan, dan suhu ruangan UPS; 2.1.2 Fungsi back up supply; 2.1.3 Tegangan supply; 2.1.4 Arus supply; 2.1.5 Kondisi dan fungsi baterry bank; 2.1.6 Kondisi grounding dan arrester; 2.1.7 Kondisi perkabelan dan terminasi Tegangan Input; 2.2 Genset 2.2.1 Tinggi level bahan bakar; 2.2.2 Jam kerja; 2.2.3 Hasil percobaan operasi genset manual; 2.2.4 Hasil percobaan operasi genset otomatis; 2.2.5 Fungsi ATS; 2.2.6 Batere; 2.3 MIMIC PANEL 2.3.1 Kondisi panel dan lampu indikator; 2.3.2 Kesesuaian fungsi dengan indikasi; 2.3.3 Kondisi PLC; 2.3.4 Penggantian batere internal PLC (setelah 1 tahun pemakaian); 2.4 VDU 2.4.1 Kondisi Display unit; 2.4.2 Fungsi Trackball/mouse; 2.4.3 Kesesuaian fungsi dengan indikasi; 2.5 Data logger 2.5.1 Ketepatan tanggal dan jam pada data logger; 2.5.2 Fungsi printer; 2.5.3 Ketersediaan kertas print; 2.5.4 Tidak ada alarm; 2.6 Jaringan 2.6.1 Tidak ada kelainan pada modul server; 2.6.2 Kondisi jaringan tidak putus.
STE-IK-AMPT-8.1.3-04
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan
3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: power supply DC/Avometer/Multimeter, temperatur meter portable, dan batere PLC setelah pemakaian 1 (satu) tahun. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 2 (dua) orang tenaga pelaksana perawatan Resor. 5
TATACARA PERAWATAN
5.1
Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 (satu) Bulanan Peralatan CTC/CTS berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; 5.2 KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan Peralatan CTC/CTS bulanan; 5.3 KAT melakukan koordinasi dengan petugas CTC/CTS bersangkutan; 5.4 Setiba di Stasion bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas CTC/CTS mengenai pelaksanaan pemeriksaan bulanan CTC/CTS; 5.5 Pemeriksaan, dan perawatan dilaksanakan di tempat serta tidak mengganggu jadwal perjalanan kereta api; 5.6 Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan 1 (satu) Bulanan Peralatan CTC/CTS; 5.7 Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah 30 - 45 menit pada ruangan CTC/CTS, dan 10-15 menit di ruangan genset; 5.8 Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.9 KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES; 5.10 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas CTC/CTS; 5.11 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. 6
ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. Sistem Catudaya (UPS) dan Baterai Bank
STE-IK-AMPT-8.1.3-04
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan
Gambar 2. Pentanahan pada sistem catudaya
Gambar 3. Sistem Genset
Gambar 4. Video Display Unit, PLC dan MIMIC Panel
Gambar 5. Data Logger
STE-IK-AMPT-8.1.3-04
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan
No 1
Item Pemeriksaan Sistem Catu daya
Cara Pemeriksaan a. Periksa kebersihan ruangan tempat UPS maupun ruang baterai. Pastikan ruangan bersih dari terbebas dari material pengganggu.Catat suhu ruangan
Referensi Standar Ruangan bersih dari sampah/material pengganggu Suhu ruangan 20oC – 40oC
b. Fungsi dari baterai backup/UPS. Pemeriksaan fungsi UPS dilakukan bersamaan dengan percobaan fungsi genset otomatis setahun sekali. Pemeriksaan dilaksanakan dengan cara mematikan sumber PLN. UPS bekerja menggantikan supply PLN sampai dengan genset menyala.
UPS dapat mensuplai arus selama genset belum beroperasi. Meter arus pada UPS menunjukkan pengurangan secara kontinu
c. Catat tegangan supply baterai d. Catat arus supply baterai
Tegangan dan arus suplai harus sesuai dengan jumlah baterai terpasang
e. Perhatikan kondisi pentanahan (grounding) dan arrester pada sistem catudaya. Jalur seluruh unit pentanahan menuju satu jalur utama pentanahan. Arrester dalam keadaan bersih dan tidak terbakar. Kabel dan terminasi dalam keadaan baik dan terhubung secara kuat.
f.
Kondisi perkabelan dan terminasi tegangan input
Klasifikasi OK : bersih dari material pengganggu NOT OK : terdapat material pengganggu di sekitar ruangan catu daya dan baterai OK : Meter arus pada UPS menunjukkan pengurangan secara kontinu NOT OK : Meter arus pada UPS tidak menunjukkan pengurangan.
Jalur pentanahan tidak bercabang. Arester dalam keadaan bersih dan tidak terbakar. Kabel dalam keadaan baik dan terminasi terhubung dengan kuat
Kabel dalam keadaan baik/tidak terkelupas dan terminasi terhubung dengan kuat
OK : Tegangan dan arus suplai harus sesuai dengan jumlah baterai terpasang NOT OK : Tegangan dan arus suplai tidak sesuai dengan jumlah baterai terpasang. OK : Jalur pentanahan tidak bercabang, arester dalam keadaan bersih dan tidak terbakar, kabel dan terminasi dalam keadaan terhubung dengan kuat. NOT OK : Jalur pentanahan tidak menuju jalur utama pentanahan, arester dalam keadaan terbakar, kabel terkelupas atau terminasi tidak terhubung dengan kuat. OK : kabel dan terminasi dalam keadaan terhubung dengan kuat. NOT OK : kabel terkelupas atau terminasi tidak terhubung dengan kuat.
STE-IK-AMPT-8.1.3-04
hal 4
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan
2
Genset
a. Periksa ketinggian dari level bahan bakar
Level bahan bakar diantara batas min dan max
b. Catat counter jam operasi genset c. Operasikan genset secara manual
Genset dapat dioperasikan secara manual secara normal tanpa gangguan
d. Operasikan genset secara otomatis
Genset dapat dioperasikan secara otomatis secara normal tannpa gangguan
e. Perhatikan fungsi Automatic Time Switch
ATS dapat menyalakan genset secara otomatis pada saat supply PLN off, dan dapat mengalihkan kembali supply dari PLN pada saat PLN on. Tegangan batere 12V/24V
f. 3
MIMIC Panel
STE-IK-AMPT-8.1.3-04
Perhatikan dan ukur tegangan keluar dari batere
a. Perhatikan kondisi panel dan lampu indikator
Panel dalam keadaan bersih, mudah terbaca. Lampu indikator menyala sesuai dengan fungsinya.
b. Perhatikan kesesuaian fungsi dari indikasi pada MIMIC Panel, dengan cara mengamati proses pengaturan perjalanan KA. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan komunikasi dengan pihak PPKA mengenai kesesuaian kondisi lapangan dan indikasi di MIMIC panel
Indikasi yang terlihat di MIMIC Panel sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan
c.
Perkabelan terlihat rapi dengan terminasi yang kuat, lemari terlihat bersih modul PLC dan pendukungnya tidak menunjukkan alarm
Perhatikan kondisi lemari penempatan dan konfisi fisik peralatan PLC dan pendukungnya
OK : diantara level min dan max, genset dapat dioperasi secara manual dan otomatis tanpa gangguan, ATS berfungsi dengan baik, dan tegangan batere normal; NOT OK : di bawah level minimum atau di atas level maksimum, atau genset tidak dapat dioperasikan baik secara manual maupun otomatis, ATS berfungsi tidak normal, atau tegangan batere tidak normal
OK : panel bersih dan mudah terbaca dan lampu indikator menyala sesuai dengan fungsinya. NOT OK : panel kotor dan tidak mudah terbaca atau lampu indikator ada yang mati/tidak berfungsi sebagaimana mestinya OK : Indikasi menunjukkan keadaan sebenarnya di lapangan. NOT OK : Indikasi tidak menunjukkan keadaan sebenarnya di lapangan/false alarm OK : Perkabelan rapi, terminasi kuat, lemari bersih, serta tidak ada alarm pada modul PLC/ pendukungnya NOT OK : Perkabelan tidak rapi, terminasi tidak kuat, lemari kotor, atau indikasi alarm pada modul PLC/ pendukungnya
hal 5
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan
d. Khususnya untuk perawatan yang mencapai perioda 1 tahunan; pelaksana mengganti internal batere PLC
Dilaksanakan penggantian batere setelah perioda 1 tahunan perawatan
OK : penggantian batere internal PLC setelah 1 tahun pemakaian NOT OK : tidak dilaksanakaan penggantian batere internal PLC setelah 1 tahun pemakaian
4
VDU (Video Display Unit)
a. Kondisi Display Unit
Layar VDU dalam keadaan tidak rusak
OK : display dalam keadaan tidak rusak/berfungsi dengan baik NOT OK : display dalam keadaan rusak/tidak berfungsi
b. Fungsi mouse/track ball
Mouse/track ball dalam keadaan tidak rusak
OK : mouse/track ball dalam keadaan tidak rusak/berfungsi dengan baik NOT OK : mouse/track ball dalam keadaan rusak/tidak berfungsi
c.
5
Data Logger
Perhatikan kesesuaian fungsi dari indikasi pada VDU, dengan cara mengamati proses pengaturan perjalanan KA. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan komunikasi dengan pihak PPKA
a. Periksa tanggal yang ditunjukkan oleh data logger.
Indikasi yang terlihat di VDU Panel sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan
Waktu sesuai dengan waktu GMT
OK : Indikasi menunjukkan keadaan sebenarnya di lapangan. NOT OK : Indikasi tidak menunjukkan keadaan sebenarnya di lapangan/false alarm OK : Waktu sesuai dengan waktu GMT NOT OK : Waktu tidak sesuai dengan waktu GMT
b. Periksa fungsi printer dan hasil cetakan
c.
Periksa ketersediaan kertas print
Printer dapat berfungsi dengan baik, hasil cetakan dapat terbaca dengan jelas
Kertas print tersedia dalam jumlah yang cukup
OK : Printer berfungsi dengan baik, hasil cetakan jelas NOT OK : Printer tidak berfungsi dengan baik, hasil cetakan tidak terbaca jelas OK : Kertas print cukup tersedia NOT OK : Kertas print tidak cukup tersedia
STE-IK-AMPT-8.1.3-04
hal 6
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan CTC/CTS Bulanan
d. Periksa indikasi alarm pada modul data logger
Tidak ada indikasi alarm
OK : tidak ada indikasi alarm NOT OK : ada indikasi alarm
6
Jaringan
a. Periksa keadaan fisik dan fungsi dari server
b. Periksa konektivitas dari jaringan ke masing-masing stasiun melalui pemantauan jaringan pada komputer supervisory atau pada file di server
7 7.1 7.2
Fisik dalam keadaan baik, dan tidak ada indikasi alarm pada server Jaringan dari CTC ke masingmasing stasiun terkoneksi dengan baik
OK : tidak ada indikasi alarm NOT OK : ada indikasi alarm OK : tidak ada jaringan yang putus NOT OK : terdapat salah satu atau lebih jaringan yang putus
REFERENSI Reglemen R13 Jilid IVA mengenai Urusan Sinyal; Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor.
STE-IK-AMPT-8.3.1-04
hal 7
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN CTC/CTS
Tanggal
…………………………. : ………………………….
PELAKSANA
:
Periode Perawatan
:
Paraf
:
Stasiun
:
1 Bulanan
No
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3 4
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
………………………….
KARES
:
Paraf
:
………………………
Keterangan
Petugas CTC
:
Paraf
:
…………………………..
Instruksi Kerja Pemeriksaan Location Case 1 (satu) Bulanan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN LOCATION CASE 1 (SATU) BULANAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-05
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Perawatan peralatan location case dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan kondisi fisik perangkat serta daerah sekitar peralatan, dalam rangka memastikan peralatan dalam keadaan laik pakai. 2
RUANG LINGKUP
Perawatan berkala 1 (satu) bulanan pada seluruh Location Case atau terminal kabel di Resor bersangkutan. Kegiatan perawatan terdiri dari pemeriksaan dan pengukuran fungsi tertentu pada peralatan di dalam location case/terminal kabel. Beberapa data yang diperoleh adalah: 2.1 Kebersihan bagian dalam; 2.2 Terminasi/hubungan perkabelan; 2.3 Kondisi kunci pengaman LC; 2.4 Kondisi pagar pengaman; 2.5 Kebersihan daerah sekitar; 2.6 Sistem pentanahan/grounding; 2.7 Ketersediaan Wiring Diagram. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: Multimeter Digital/Analog, Obeng/Test Pen, Tang, Cable Ties, Kunci Location Case, alat kebersihan, fluorencent rompi safety, Earth Tester
Meter 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan 2 (dua) orang tenaga pelaksana perawatan Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
5.5 5.6 5.7
5.8
TATACARA PERAWATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 (satu) bulanan Location Case berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 1 (satu) bulanan Location Case; Apabila diperlukan KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA stasiun bersangkutan; Pelaksana menuju Location Case yang akan dilakukan perawatan, apabila diperlukan maka pelaksana menghubungi KS/PPKA untuk memberitahu bahwa pelaksanaan perawatan segera dimulai; Pelaksana pemeriksaan wajib menggunakan fluorencent rompi safety untuk keselamatan dalam melakukan pekerjaan dan sebagai identitas; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 15 menit per peralatan; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana mencatat masalah pada Lembar Pemeriksaan, serta melaporkan hal tersebut secara langsung kepada KAT. KAT wajib memberitahukan masalah yang penting dan dapat menggangu kelancaran perjalanan KA kepada KARES; yang segera berkoordinasi dengan KS/PPKA; Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan
STE-IK-AMPT-8.1.3-05
hal 1
Instruksi Kerja Pemeriksaan Location Case 1 (satu) Bulanan
perawatan kepada KAT; KAT memeriksa hasil pelaksanaan perawatan dan merencanakan tindak lanjut apabila dibutuhkan; 5.10 KAT menyampaikan LP kepada KARES untuk ditandatangani dan diberi komentar. 5.9
6
ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. Tampak Muka Location Case
Gambar 2. Tampak Dalam Location Case
STE-IK-AMPT-8.1.3-05
hal 2
Instruksi Kerja Pemeriksaan Location Case 1 (satu) Bulanan
No 1
Item Pemeriksaan Kebersihan bagian dalam
Cara Pemeriksaan
Referensi Standar
Klasifikasi
- Buka kunci pagar pengaman - Buka kunci terminal kabel. - Perhatikan bagian dalam lemari kabel tersebut, harus dalam keadaan bebas dari debu, kotoran, air atau material pengganggu lainnya. Perhatikan bahwa lemari dalam keadaan kokoh, tidak berkarat
Terbebas dari debu, kotoran, air, atau material pengganggu lainnya Lemari kokoh dan tidak berkarat
OK : sesuai dengan referensi standar NOT OK : salah satu referensi standar tidak terpenuhi
2
Terminasi/ hubungan perkabelan
- Perhatikan perkabelan di bagian dalam lemari - Kabel harus terhubung secara kuat pada terminal - Kabel dalam keadaan terikat dan rapi di dalam cable tray yang tertutup. - Pastikan kabel power terpisah dari kabel control - Ikat kabel yang berdekatan menggunakan cable ties - Kencangkan terminal kabel dengan obeng
Terminasi terhubung dengan kuat, kabel dalam keadaan rapi, cable tray dalam keadaan bersih dan tertutup
OK : sesuai dengan referensi standar NOT OK : salah satu referensi standar tidak terpenuhi
3
Kondisi kunci pengaman Location Case
- Anak kunci pengaman dapat mudah diidentifikasi - Kunci dalam keadaan baik dan tidak rusak - Kunci dan anak kunci dapat berfungsi dengan baik
Kunci dan anak kunci dalam keadaan baik, tidak rusak, dapat berfungsi dengan baik, dan mudah diidentifikasi
OK : sesuai dengan referensi standar NOT OK : salah satu referensi standar tidak terpenuhi
4
Kondisi pagar pengaman
- Pagar pengaman dalam keadaan kokoh, tidak ada bagian yang berkarat, rapuh, atau berubah bentuk - Pagar pengaman memiliki kunci/gembok pengaman
Pagar pengaman dalam keadaan bergembok, kokoh, tidak berkarat/rapuh, tidak berubah bentuk
OK : sesuai dengan referensi standar NOT OK : salah satu referensi standar tidak terpenuhi
5
Kebersihan daerah sekitar
- Perhatikan daerah sekitar Location Case - Tidak boleh ada barang yang menghalangi akses masuk ke location case - Daerah sekitar bersih dari sampah, air, kotoran dan material pengganggu lainnya
Akses mudah, bersih dari sampah, air, kotoran dan material pengganggu lainnya
OK : sesuai dengan referensi standar NOT OK : salah satu referensi standar tidak terpenuhi
STE-IK-AMPT-8.1.3-05
hal 3
Instruksi Kerja Pemeriksaan Location Case 1 (satu) Bulanan
6
Sistem Pentanahan/ Grounding
- Perhatikan bahwa kabel grounding dalam keadaan baik, ataupun putus - Koneksi baik ke jaringan ataupun ke tanah terhubung dengan baik - Arrester tidak boleh dalam keadaan terbakar
Kabel grounding secara fisik terlihat baik, tidak putus, terkoneksi baik ke jaringan maupun tanah. Arrester dalam keadaan bersih/tidak terbakar
OK : sesuai dengan referensi standar NOT OK : salah satu referensi standar tidak terpenuhi
7
Ketersediaan Wiring Diagram
- Wiring diagram hubungan kabel tersedia di dalam location case - Wiring diagram menunjukkan kondisi terbaru dan mudah dibaca
Wiring diagram terbaru tersedia di dalam location case
OK : sesuai dengan referensi standar NOT OK : salah satu referensi standar tidak terpenuhi
7 7.1 7.2
REFERENSI Reglemen R13 Jilid IVA mengenai Urusan Sinyal; Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor.
STE-IK-AMPT-8.1.3-05
hal 4
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN LOCATION CASE Stasiun Tanggal
: :
……………………… ………………………
KARES
:
Periode Perawatan
:
1 bulanan
Paraf
:
No
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang
3
4
ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak
lanjuti masalah pada butir3)
………………………
Pelaksana
:
Paraf
:
Keterangan
………………………
Instruksi Kerja Perawatan Track Circuits 1 (satu) Bulanan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN TRACK CIRCUIT 1 (SATU) BULANAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-06
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Perawatan peralatan track circuit dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan kondisi fisik peralatan, daerah sekitar peralatan, serta untuk mendapatkan data pengukuran parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan awal setelah peralatan beroperasi selama 1 (satu) bulan. Hal ini dilaksanakan agar peralatan dalam keadaan laik pakai. 2
RUANG LINGKUP
Perawatan berkala 1 (satu) bulanan pada track circuit tipe track circuit AC/DC/Pulse/Frekuensi/ Kode di Resor bersangkutan. Kegiatan perawatan terdiri dari pemeriksaan dan pengukuran fungsi tertentu pada peralatan track
circuit. Beberapa data yang diperoleh adalah: 2.1 Ukuran parameter tegangan input & output, frekuensi peralatan outdoor; 2.1.1 Tegangan output TFU; 2.1.2 Tegangan input TFR; 2.1.3 R Shunt; 2.2 Kondisi fisik 2.2.1 Kabel input & output ; 2.2.2 Kabel IRJ ; 2.2.3 Pasak/baut ; 2.2.4 Box TFU; 2.2.5 Box TFR; 2.2.6 Kebersihan. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: Multimeter Digital, Kunci Inggris, Kunci Pas, Tang, Obeng, Fluorencent Rompi Safety, HT 2 buah, Glove Antistatic, osciloscope bila memungkinkan. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan 2 (dua) orang tenaga pelaksana perawatan Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
TATACARA PERAWATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 (satu) bulanan Track Circuit berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 1 (satu) bulanan Track Circuit; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA dan jika diperlukan KAT membuat nota berkenaan dengan pelaksanaan perawatan tersebut; Setiba di stasiun tujuan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada KS/PPKA; serta menyerahkan 1 (satu) buah HT untuk koordinasi pelaksanaan perawatan seperti: 5.4.1 Informasi mengenai perjalanan KA; 5.4.2 Petunjuk pelayanan berkenaan dengan keselamatan;
STE-IK-AMPT-8.1.3-06
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Track Circuits 1 (satu) Bulanan
5.5
Setelah menuju Track Circuit yang akan dilakukan perawatan, pelaksana menghubungi KS/PPKA bahwa pelaksanaan pemeriksaan segera dimulai; 5.6 Pelaksana pemeriksaan wajib menggunakan rompi fluorencent safety untuk keselamatan dalam melakukan pekerjaan dan sebagai identitas; 5.7 Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 15 menit; 5.8 Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib memberitahukan pada KS/PPKA, dan mencatat masalah pada Lembar Pemeriksaan, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.9 Pekerjaan perawatan yang selesai, disahkan oleh tanda-tangan penerimaan KS/PPKA Stasiun pada LP; 5.10 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan perawatan kepada KAT; 5.11 KAT memeriksa hasil pelaksanaan perawatan dan merencanakan tindak lanjut apabila dibutuhkan; 5.12 KAT menyampaikan LP kepada KARES untuk ditandatangani dan diberi komentar. 6
GAMBAR DAN ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. Cara pemeriksaan Track Circuit
STE-IK-AMPT-8.1.3-06
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Track Circuits 1 (satu) Bulanan
No 1.
Item Pemeriksaan Pengukuran parameter
Cara Pemeriksaan a. Sumber/Transmitter: Ukur Tegangan/Frekuensi/Pulsa/Kode sumber pada pin output (2a) perangkat sumber/TFU (2) (Pengukuran menggunakan Digital Multimeter)
b. Penerima/Receiver: Ukur Tegangan/Frekuensi/Pulsa/Kode pada pin output (3a) perangkat receiver/TFR (3) (Pengukuran menggunakan Digital Multimeter)
c. R Shunt saat Track Relay Jatuh (Pictdown Relay): - Pasangkan R Shunt pada Rel di posisi track yang akan diperiksa - Atur R Shunt, dan amati kondisi track relay - Track Relay harus jatuh pada batas nilai R Shunt dan tidak jatuh diluar batas nilai R Shunt (Pengukuran menggunakan Digital Multimeter) 2.
Pemeriksaan kondisi tampak (visual)
a. Kondisi kabel Feeder (4a) dan Bonding (4b): - Periksa kondisi tampak kabel, tidak boleh ada kerusakan (seperti korosi, putus, terkelupas, terbakar) - Periksa kondisi tampak instalasi kabel, harus aman terhadap gangguan pekerjaan pihak lain (seperti MTT) b. Kondisi IRJ: - Periksa kondisi tampak IRJ (5), tidak boleh ada kerusakan (Seperti bagian isol retak, longgar, ada bagian yang terlepas, baud longgar/ lepas/ tidak lengkap)
STE-IK-AMPT-8.1.3-06
Referensi Standar DC: 3-6 V AC: 3-6 V Frekuensi: Sesuai setting frekuensi di transmitter, toleransi ±0.25% Pulsa: ≥0.5V AC Kode: 1.5-3 V DC DC: 3-6 V AC: 3-6 V Frekuensi: Sesuai setting frekuensi di transmitter, toleransi ±0.25% Pulsa: ≥0.5V AC Kode: 1.5-3 V DC 0.4-0.8 Ohm
Klasifikasi OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
Tidak ada kerusakan, dan aman tehadap gangguan pekerjaan lain
Tidak ada kerusakan
OK : Tidak rusak dan aman terhadap gangguan pekerjaan lain NOT OK : rusak atau tidak aman terhadap gangguan pekerjaan lain OK : Tidak rusak NOT OK : rusak
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Track Circuits 1 (satu) Bulanan
c. Kondisi Pasak/Baut Periksa kondisi tampak pasak(6), tidak boleh ada kerusakan (Seperti korosi, retak, longgar, ada bagian yang terlepas) d. Kondisi Box (2/3) perangkat TFU/TFR - Periksa kondisi tampak box, tidak boleh ada kerusakan (Seperti korosi, retak, longgar, ada bagian yang terlepas, terminal longgar, baud longgar/ lepas/ tidak lengkap) e. Kondisi kebersihan - Periksa kondisi kebersihan seluruh perangkat terkait track circuit harus bersih dan bebas dari material pengganggu
7 7.1 7.2
Tidak ada kerusakan
OK : Tidak rusak NOT OK : Rusak
Tidak ada kerusakan
OK : Tidak rusak NOT OK : Rusak
Bersih dan bebas dari material pengganggu
OK : Bersih dan bebas dari material pengganggu NOT OK : Kotor atau tidak bebas dari material pengganggu
REFERENSI Reglemen R13 Jilid IVA mengenai Urusan Sinyal; Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor.
STE-IK-AMPT-8.1.3-06
hal 4
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN TRACK CIRCUIT Petak Jalan Antara Tanggal
: :
……………………………… ………………………….....
PELAKSANA
:
Periode Perawatan
:
1 bulanan
Paraf
:
No
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut)
4
Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
………………………….…
KARES
:
Paraf
:
…………………..…
Keterangan
KS/PPKA
:
Paraf
:
………………………..……….
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN GENSET DAN BATERE Stasiun Tanggal
: :
Periode Perawatan
:
No
6 bulanan
Pelaksana
:
Paraf
:
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang
3
ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang
4
bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
………………………….
KARES
:
Paraf
:
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PERALATAN DI PK OC
Stasiun : Tanggal : Periode : 1 Bulanan Perawatan
No
KARES : Paraf Pelaksana : Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus
3
4
yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
Petugas PK/OC
:
Paraf
:
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PERSINYALAN MEKANIK
Stasiun : Tanggal : Periode : 1 Bulanan Perawatan
No
KARES : Paraf Pelaksana : Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus
3
4
yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN NEGATIVE CHECK MEKANIK
Stasiun : Tanggal : Periode : 1 Bulanan Perawatan
No
KARES : Paraf Pelaksana : Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang
3
4
ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
KS/ PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PERSINYALAN ELEKTRIK Stasiun Tanggal Periode Perawatan
No
: : :
1 Bulanan
KARES Paraf Pelaksana Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang
3
ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang
4
bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
: :
KS/ PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN NEGATIVE CHECK PERSINYALAN ELEKTRIK Stasiun
:
KARES
Tanggal
:
Paraf
Periode Perawatan
:
No
1 Bulanan
Pelaksana Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang
3
4
ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
: :
PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PINTU PERLINTASAN No JPL/Petak Jalan Tanggal
: :
……………………………… ………………………….....
PELAKSANA
:
Periode Perawatan
:
1 bulanan
Paraf
:
No
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut)
4
Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
………………………….…
KARES
:
Paraf
:
…………………..…
Keterangan
Penjaga/ PJL
:
Paraf
:
………………………..……….
Pengelolaan Radio Lokomotif
INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN RADIO LOKOMOTIF
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Pelaksanaan pengelolaan radio lokomotif di lingkungan Sintelis harus didukung oleh pengelolaan kerja perawatan yang mengatur perencanaan perawatan, baik perawatan berkala maupun tidak berkala serta penanganan bila terjadi gangguan. Sehingga dapat menjamin radio lokomotif yang siap operasi dengan tingkat kehandalan tinggi. 2
RUANG LINGKUP
Pola perawatan radio lokomotif terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: a. Preventive Maintenance; b. Corrective Maintenance. 3
ALAT KERJA DAN SUKU CADANG
Alat kerja dan suku cadang yang diperlukan adalah: TOOLS
4
LOKASI
FUNGSI
Power supply 0-72 V 10-50 A
Workshop dan UPT Resor
Cek supply input DC converter radioloko
Laptop programmer ID radiolok
Workshop dan UPT Resor
Mengganti ID radiolok
Alat ukur radio VHF
Workshop
Mengukur performansi radio VHF
Power meter
Workshop dan UPT Resor
Mengukur daya output radio lokomotif,ws NA 100,base
Swr meter
UPT Resor
Mengukur kualitas antena, power out, dan refleksi
AVO meter
Workshop dan UPT Resor
Mengukur arus, tegangan dan resistansi
Dummy load 100 W (1-500 MHz)
Workshop
Sebagai beban swr pengganti antena
EPROM Programmer
Workshop
Mengisi/menduplikat EPPROM
Solder gas
UPT Resor
Tools perbaikan konektor radio lokomotif saat di loko
Mesin pembuka baud (use battery)
UPT Resor
Membuka/mengencangkan baud
Antena Radioloko
Workshop dan UPT Resor
Antena untuk pengetesan fungsi radio lokomotif
Tang ampere
UPT Resor
Mengukur arus perangkat yang akan di ukur
LTU
Workshop dan UPT Resor
LTU untuk pengetesan fungsi radio lokomotif
Console
Workshop dan UPT Resor
Console untuk pengetesan fungsi radio lokomotif
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan tenaga pelaksana untuk UPT Resor minimal 2 (dua) orang dan Workshop minimal 1 (satu) orang. 5
TATACARA PENGELOLAAN
5.1 Preventive Maintenance Kondisi radio lokomotif yang siap operasi dengan tingkat kehandalan yang tinggi ditentukan oleh pola kerja perawatan radio lokomotif yang terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu: a. Pemeriksaan Harian Dilaksanakan pada radio lokomotif terpasang di lokomotif/KRD/KRDE yang akan didinaskan sebagai KA. Instruksi No. 23/PS.103/KA-2010 yang menetapkan bahwa petugas terkait harus memastikan berfungsinya Go No Go Item (radio lokomotif) pada saat akan berdinas. STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Hal 1
Pengelolaan Radio Lokomotif
Pemeriksaan dilakukan mengacu pada IK (Instruksi Kerja) STE-IK-AMPT-8.3.1-15 dan Hasil pemeriksaan dituangkan pada LP (Lembar Pemeriksaan) harian STE-RECORD-8.3.1-15. Dilakukan oleh UPT Resor yang di wilayahnya terdapat DIPO; b. Perawatan 3 Bulanan Perawatan dilakukan pada radio lokomotif terpasang di lokomotif/KRD/ KRDE. Pemeriksaan beberapa parameter dilakukan melalui pengukuran sebagai indikasi/pendiagnosaan awal kondisi perangkat. Indikasi awal tersebut akan menentukan perlu tidaknya dilaksanakan perbaikan kondisi. Perawatan dilakukan mengacu pada Instruksi Kerja STE-IK-AMPT-8.3.1-16 dan Hasil perawatan dituangkan pada LP 3 Bulanan STE-RECORD-8.3.1-16. Dilakukan oleh UPT Resor yang di wilayahnya terdapat DIPO; c. Perawatan Tahunan Pemeriksaan berkala 1 (satu) tahunan pada peralatan radio lokomotif di Daop bersangkutan. Perawatan terdiri dari pemeriksaan lanjut parameter tertentu serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar. Perawatan dilakukan mengacu pada Instruksi Kerja STE-IK-AMPT-8.3.1-17 dan Hasil perawatan dituangkan pada LP Tahunan STE-RECORD-8.3.1-17. Dilakukan oleh workshop dibantu dengan UPT Resor; Untuk perawatan 3 bulanan dan tahunan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya jadwal perawatan berkala lokomotif. 5.2 Corrective Maintenance Kerusakan radio lokomotif di luar jadwal preventive maintenance diperbaiki melalui tindakan corrective maintenance, yaitu: a. Awal dinas lokomotif (keluar DIPO) - Perbaikan atau change unit modul console /LTU yang rusak; - Penyesuaian ID jika ada penggantian LTU; - Tes fungsi; - Modul yang rusak di kirim ke workshop; Adapun prasyarat untuk melakukan tindakan tersebut adalah UPT Resor memiliki peralatan untuk mengubah ID. b. Awal dinas lokomotif (keluar SUBDIPO/STASIUN) - Perbaikan atau change unit modul console/LTU yang rusak; - Menggunakan ID cadangan jika ada penggantian LTU; - Tes fungsi; - Modul yang rusak di kirim ke workshop; - UPT Resor setempat menginformasikan ke UPT Resor tujuan KA/UPT Resor DAOP yang akan dilewati KA tersebut untuk menyesuaikan ID radiolok; Adapun prasyarat untuk melakukan tindakan tersebut adalah UPT Resor memiliki cadangan radio lokomotif tipe LSE/BYST, Kabel power supply, dan konektor kompatibel untuk tipe radio lokomotif LSE/BYST. c. Penggantian crew KA (di pusat DAOP) - Perbaikan atau change unit modul console /LTU yang rusak; - Penyesuaian ID jika ada penggantian LTU; - Tes fungsi; - Modul yang rusak di kirim ke workshop; Adapun prasyarat untuk melakukan tindakan tersebut adalah UPT Resor memiliki peralatan untuk mengubah ID. d. Penggantian crew KA (bukan pusat DAOP) - Perbaikan atau change unit modul console /LTU yang rusak; - Menggunakan ID cadangan jika ada penggantian LTU; - Tes fungsi; - Modul yang rusak di kirim ke workshop; - UPT Resor setempat menginformasikan ke UPT Resor tujuan KA/UPT Resor DAOP yang akan dilewati KA tersebut untuk menyesuaikan ID radiolok;
STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Hal 2
Pengelolaan Radio Lokomotif
Adapun prasyarat untuk melakukan tindakan tersebut adalah UPT Resor memiliki cadangan radio lokomotif tipe LSE/BYST, Kabel power supply, dan konektor kompatibel untuk tipe radio lokomotif LSE/BYST. 5.3 Pengaturan ID a. Setiap Daop memiliki ID cadangan yang berbeda sesuai jumlah cadangan yang tersedia di masing-masing UPT Resor; b. ID cadangan harus disesuaikan oleh UPT Resor setempat pada saat lokomotif tersebut: - Telah lepas dinas dan/atau lokomotif masuk Dipo/subdipo (untuk KA jarak jauh); - Telah masuk ke stasiun yang berada di wilayah Resor tertentu yang ada dipo induk (KA lokal); c. ID cadangan radio lokomotif dipersiapkan untuk menanggulangi gangguan radio lokomotif dinas yang awal pemberangkatannya dari stasiun setempat atau saat penggantian crew KA; terutama pada UPT Resor yang tidak dilengkapi fasilitas pemrograman ID radio lokomotif. 5.4 Peran Workshop a. KUPT workshop menetapkan radio lokomotif yang siap operasi sebagai radio lokomotif cadangan atau pengganti; b. Setiap radio lokomotif yang telah dilakukan penggantian berkala 1(satu) tahunan harus disetting ulang di workshop dan kemudian digunakan sebagai cadangan; c. Workshop melakukan distribusi radio lokomotif cadangan berikut penjagaannya ke tiap UPT Resor; d. Workshop sebagai koordinator dalam melakukan penjagaan ID radio lokomotif, modifikasi kabel power supply dan konektor agar semua tipe radio lokomotif bisa dipasang di lokomotif manapun. 5.5 Pelaporan a. Pelaporan pengecekan kondisi radio lokomotif dilakukan oleh UPT Resor ke Asmen IE masingmasing di CC-kan ke Ka UPT Workshop dan Kantor Pusat melalui e-mail
[email protected] setiap 3 hari sekali; b. Pelaporan suku cadang radio lokomotif dan perawatan 1 (satu) tahunan dilakukan oleh Workshop ke Asmen IE masing-masing dan di CC-kan ke Kantor Pusat melalui e-mail
[email protected] setiap 1 minggu sekali (hari Senin). 6 6.1 6.2 6.3 6.4
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen Locomotive URS Radio System LSE; Dokumen Locomotive Radio System Equipment Manual SIMOCO.
STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Hal 3
Pengelolaan Radio Lokomotif
LAMPIRAN 1: DISTRIBUSI RADIO LOKOMOTIF
STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Hal 4
Pengelolaan Radio Lokomotif
LAMPIRAN 2: FLOW CHART
STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Hal 5
Pengelolaan Radio Lokomotif
LAMPIRAN 3: TABEL/MATRIK PEMBAGIAN TUGAS
HARIAN
3 BULAN
1 TAHUN
LOKASI
Dipo / KA Pertama
Dipo
Dipo
CHECKER
UPT Resor setempat
UPT Resor setempat
Workshop, bongkar pasang oleh UPT Resor setempat
ACTION
Test Fungsi
-
STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Test Fungsi Check Fisik
Exchange Unit dan prosedur pemeriksaan 3 bulanan
Hal 6
Pengelolaan Radio Lokomotif
LAMPIRAN 4: TABEL JUMLAH MINIMUM CADANGAN RADIO LOKOMOTIF TIAP LOKASI Daop 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Stasiun pemberangkatan/ workshop Merak Rangkasbitung Tanahabang Jakartakota Jakartagudang Gambir Pasarsenen Jatinegara Tanjungpriuk Workshop Daop 1 Purwakarta Bandung Kiaracondong Cibatu Banjar Workshop Daop 2 Cirebon Cirebonprujakan Workshop Daop 3 Tegal Semarangponcol Semarangtawang Cepu Bojonegoro Workshop Daop 4 Purwokerto Maos Kroya Cilacap Kutoarjo Workshop Daop 5 Yogyakarta Lempuyangan Solobalapan Solojebres Workshop Daop 6 Madiun Jombang/Kertosono Kediri Workshop Daop 7 Surabayapasarturi Surabayagubeng Benteng Kalimas Malang Workshop Daop 8 Jember Kalibaru Banyuwangi Probolinggo Workshop Daop 9
STE-IK-AMPT-8.1.3-14
Dipo/ subDipo
Cadangan UPT Resor SO
THB
Sg Rk Thb
1 1 2
JNG
Jng
3
Total
11
4 Bd
Bd
3
Cb
Cb Bjr
1 2 3
Cn
Cn
3
Tg
Tg
3 2
Smc
Smt
3
Cu
Cu Bj
1 1 3
Pwt
Pwt
3
Cp Kta
Cp Kta
1 1 3
Yk
Yk
3
Slo
Slo
2
Mn Kts Kd
Mn Kts Kd
Sbi
Sbi
4 3 1 1 3 2
Sdt
Sgu
3
Ml
Ml
2 4 2 1 1 1 2
Jr Bw Pb
Jr Kbr Bw Pb
9
6
10
8
9
8
11
7
Hal 7
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Harian
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN RADIO LOKOMOTIF HARIAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-15
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan berkala harian radio lokomotif untuk menjamin peralatan dalam keadaan laik. Kesiapan perangkat traindispatching /radio lokomotif merupakan salah satu syarat yang menjamin lokomotif dalam keadaan siap operasi. Perawatan dilaksanakan dalam rangka: 1.1 Pemeriksaan kejernihan suara komunikasi antara Masinis dengan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA); 1.2 Perbaikan kondisi apabila dibutuhkan. 2
RUANG LINGKUP
Dilaksanakan pada radio lokomotif terpasang di lokomotif/KRD/KRDE yang akan didinaskan sebagai KA di Resor bersangkutan. Pemeriksaan meliputi parameter fungsi harian, dalam rangka pendiagnosaan awal kondisi sebelum dioperasikan. Pemeriksaan juga meliputi analisa-analisa lanjutan jika ditemukan kelainan. Beberapa fungsi harian yang diperiksa adalah: 2.1 Kejernihan panggilan keluar (outgoing call); 2.2 Kejernihan panggilan masuk (incoming call); 2.3 Keakuratan penunjukkan waktu; 2.4 Ketepatan pemilihan kanal; 2.5 Fungsi tombol volume. 3
ALAT KERJA DAN SUKU CADANG
Tidak ada alat kerja atau suku cadang khusus yang dibutuhkan. Pelaksana membutuhkan alat tulis untuk mencatat hasil pemeriksaan. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 1 (satu) orang tenaga pelaksana UPT Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5
5.6
5.7
TATA CARA PERAWATAN Pelaksana adalah petugas/orang yang diberi wewenang untuk melaksanakan kegiatan perawatan radio lokomotif; Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan harian radio lokomotif berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan suku cadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan harian radio lokomotif; KAT melakukan koordinasi dengan Dipo/KS pemberangkatan kereta bersangkutan; Setiba di Dipo/Stasiun pemberangkatan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada Petugas Dipo/Masinis/KS/PPKA mengenai pelaksanaan pemeriksaan harian radio lokomotif; Pelaksana memastikan bahwa peralatan radio lokomotif berada pada kanal atau section yang tepat, dengan memutar knop channel selector naik atau turun; selanjutnya melaksanakan kegiatan pemeriksaan beberapa parameter sesuai dengan item yang tertera pada butir 6; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada bentuk Lembar Pemeriksaan (LP) harian radio lokomotif;
STE-IK-AMPT-8.1.3-15
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Harian
5.8 5.9
5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 6
Standar pelaksanaan pekerjaan adalah 5 - 15 menit; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib memberitahukan pada Petugas Dipo/ Masinis/KS/PPKA dan mencatat masalah pada LP, serta segera melaporkan hal tersebut kepada KAT; Jika hasil pemeriksaan radio lokomotif tidak laik pakai maka pelaksana segera mengajukan penggantian radio lokomotif kepada KAT; Jika pekerjaan pemeriksaan telah selesai, kemudian LP disahkan dengan ditanda tangan oleh Masinis/Petugas Dipo/KS/PPKA dan Pelaksana; Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan perawatan kepada KAT; KAT memeriksa hasil pelaksanaan perawatan dan merencanakan tindak lanjut apabila dibutuhkan; KAT menyampaikan LP kepada KARES untuk ditandatangani dan diberi komentar.
ITEM PEMERIKSAAN Keterangan : 1. Tombol Emergency 2. Tombol RTS 3. Tombol PC 4. Channel Selector 5. Display Channel /
Clock Display 6. Led indicator
condition 7. Tombol Volume Gambar 1. LRTU Console LSE
Gambar 2. LRTU Console SIMOCO
STE-IK-AMPT-8.1.3-15
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Harian
No
1
2
3
4
5
Item
Cara Pemeriksaan
Pemeriksaan
Outgoing Call
Incoming Call
Clock Display
Channel Selection
Volume
Referensi Standar
Klasifikasi
Pelaksana melakukan percobaan panggilan ke PK a. Indikasi pada LED indicator dengan status RTS /Normal Call (2) dan PC Call (3) (6) di console menunjukkan TX b. Komunikasi dua arah bergantian dengan PK dapat dilaksanakan dan suara terdengar jernih dan jelas
OK : point 1(a) dan 1(b) terpenuhi
Pelaksana meminta petugas PK untuk melakukan a. Buzzer incoming call panggilan ke Radio lokomotif tersebut dengan Status berdering RTS /Normal Call dan PC Call b. Radio Lokomotif dapat menerima panggilan dari PK
OK : point 2(a) dan 2(b) terpenuhi
Melihat posisi jam di console radio lokomotif
a. Display Clock (5) menunjukan posisi waktu b. Ada perubahan indikator channel ketika channel selector (4) digerakkan
OK : point 3(a) dan 3(b) terpenuhi
Indikator channel (5) berubah yang semula menunjukan waktu berubah menunjukan keterangan channel (Indikator channel bertambah/berkurang secara berurutan)
OK : indikator channel berubah
Menggerakkan Channel selector (4) ke arah Up atau
Down
Menggerakkan tombol Volume (7) pada saat komunikasi
Level suara ada perubahan besar/kecilnya
NOT OK : point 1(a) atau 1(b) tidak terpenuhi
NOT OK : point 2(a) atau 2(b) tidak terpenuhi
NOT OK : point 3(a) atau 3(b) tidak terpenuhi
NOT OK : indikator channel tidak berubah atau indikator channel berubah secara tidak berurutan OK : Level Suara berubah NOT OK : Level Suara tidak berubah
STE-IK-AMPT-8.1.3-15
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Harian
7 7.1 7.2 7.3 7.4
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen Locomotive URS Radio System LSE; Dokumen Locomotive Radio System Equipment Manual SIMOCO.
STE-IK-AMPT-8.1.3-15
hal 4
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN RADIO LOKOMOTIF Stasiun/DIPO Tanggal
: :
Periode Perawatan
:
No
Harian
KARES Paraf
:
Pelaksana
:
Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus
3
4
yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
KDT
:
Paraf
:
Keterangan
CARA PEMERIKSAAN PADA LEMBAR PEMERIKSAAN RADIO LOKOMOTIF PERIODE HARIAN 7
1
Keterangan : 1. Tombol 2. Tombol 3. Tombol 4. Tombol
6 3
Emergency RTS PC
Channel Selector 5. Display Channel / Clock Display 6. Led indicator condition 7. Tombol Volume
4
2 5 LRTU Console LSE
1 7 6 3 4
2
5 LRTU Console SIMOCO
Sebelum melakukan kegiatan pastikan terlebih dahulu bahwa Radio Lokomotif berada pada channel atau section dimana Radio Lokomotif tersebut berada dengan cara memutar tombol channel selector “Up” atau
“Down”. No 1.
Item Pemeriksaan
Cara Pemeriksaan Melakukan percobaan panggilan ke PK dengan Status RTS/Normal Call (2) dan PC Call (3) Meminta petugas PK untuk melakukan panggilan ke Radio lokomotif tersebut dengan Status RTS/Normal Call (2) dan PC Call (3) Melihat posisi jam di console radio lokomotif
Outgoing Call
2.
Incoming Call
3.
Clock Display
4.
Channel Selection
Menggerakkan tombol Channel selector (4) ke arah Up atau Down
5.
Volume
Menggerakkan tombol volume (7) pada saat komunikasi
a. b. a. b.
Referensi Standar Indikasi pada LED indicator (6) di console menunjukan TX Dapat berkomunikasi dengan PK
Buzzer incoming call berdering Radio lokomotif dapat menerima panggilan dari PK
a. Display Clock (5) menunjukan posisi waktu b. Ada perubahan indikasi menjadi keterangan channel ketika channel selector (4) digerakkan/diputar Indikator channel (5) berubah yang semula menunjukan waktu/jam berubah menunjukan keterangan channel,nilai keterangan channel dapat berubah naik secara berurutan bila Channel selector di gerakkan/diputar kekanan dan berubah turun secara berurutan bila Channel selector digerakkan/diputar kekiri Level suara ada perubahan besar/kecil nya
Catatan : − −
Lebih detail tentang cara pemeriksaan dilihat di lembar Instruksi Kerja perawatan peralatan radio lokomotif harian
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif 3 (tiga) Bulanan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN RADIO LOKOMOTIF 3 (TIGA) BULANAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-16
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan berkala 3 (tiga) bulanan radio lokomotif untuk menjamin peralatan dalam keadaan laik. Kegiatan perawatan yang dilaksanakan terdiri dari: 1.1 Pemeriksaan beberapa parameter setelah beroperasi selama 3 (tiga) bulan; 1.2 Perbaikan kondisi apabila dibutuhkan. 2
RUANG LINGKUP
Perawatan dilakukan pada radio lokomotif terpasang di Resor bersangkutan. Pemeriksaan beberapa parameter dilakukan melalui pengukuran sebagai indikasi/pendiagnosaan awal kondisi perangkat. Indikasi awal tersebut akan menentukan perlu tidaknya dilaksanakan perbaikan kondisi. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Mounting; 2.2 Konektor; 2.3 Perkabelan; 2.4 Tegangan Input; 2.5 Tegangan Output; 2.6 Arus Standby; 2.7 Arus Transmit (Tx); 2.8 SWR; 2.9 Power Transmit (Tx). 3
ALAT KERJA DAN SUKU CADANG
Alat kerja dan suku cadang yang diperlukan adalah: alat tulis, VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300) dan tang amper / AVO meter, mesin pembuka baud (battery)/obeng, solder gas. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 2 (dua) orang tenaga pelaksana UPT Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7
TATACARA PERAWATAN Pelaksana adalah petugas / orang yang diberi wewenang untuk melaksanakan kegiatan perawatan radio lokomotif; Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 3 (tiga) bulanan radio lokomotif berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan suku cadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 3 (tiga) bulanan radio lokomotif; KAT melakukan koordinasi dengan Dipo perawatan lokomotif bersangkutan; Setiba di Dipo, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas Dipo mengenai pelaksanaan pemeriksaan 3 (tiga) bulanan radio lokomotif; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada bentuk LP (lembar pemeriksaan) 3 (tiga) bulanan radio lokomotif; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah 10 - 30 menit;
STE-IK-AMPT-8.1.3-16
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif 3 (tiga) Bulanan
5.8
5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 6
Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar tetapi masih laik pakai maupun tidak laik pakai, pelaksana wajib memberitahukan pada petugas Dipo dan mencatat masalah pada LP serta segera melaporkan hal tersebut kepada KAT; Saat kondisi peralatan yang di luar spesifikasi/referensi standar dan tidak laik pakai, maka pelaksana melakukan penggantian peralatan; Jika pekerjaan pemeriksaan telah selesai, kemudian LP disahkan dengan ditanda tangan oleh Petugas Dipo Lokomotif dan Pelaksana; Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan perawatan kepada KAT; KAT memeriksa hasil pelaksanaan perawatan dan merencanakan tindak lanjut apabila dibutuhkan; KAT menyampaikan LP kepada KARES untuk ditandatangani dan diberi komentar.
ITEM PEMERIKSAAN 1a
1b
2a
2b 3a 1c
1d
LTU LSE
4a
4b
Keterangan : 1a. Konektor pin A (+) power radio lokomotif tipe LSE 1b. Konektor pin B (-) power radio lokomotif tipe LSE 1c. Konektor pin A (+) power radio lokomotif tipe Simoco 1d. Konektor pin B (-) power radio lokomotif tipe Simoco 2a. panel power supply lokomotif ke kabel konektor power radio lokomotif (S & X) 2b. kabel konektor power (+-) LTU 3a Tang amper 4a Konektor pin A+ control radio lokomotif tipe LSE 4b Konektor pin B- control radio lokomotif tipe LSE 4c Konektor pin K+ control radio lokomotif tipe Simoco 4d Konektor pin M- control radio lokomotif tipe Simoco 5a Konektor control LTU 6a Tombol PTT push button
6a
4c
5a
4d
LTU SIMOCO Gambar 1. Konektor LTU, terminal panel power lokomotif, handset dan tang amper
STE-IK-AMPT-8.1.3-16
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif 3 (tiga) Bulanan
1
2
3
5
4
11
6
7
8
10
9
RS3
RS2
RS1
Keterangan posisi&range frekuensi pada RS1,RS2,dan RS3
Gambar 2. VSWR Meter dan Konektor Antena Radio lokomotif
STE-IK-AMPT-8.1.3-16
Keterangan : 1. Konektor antena radio lokomotif ke konektor radio VSWRmeter 2. Konektor control radio lokomotif ke console 3. Konektor power radio lokomotif ke power supply DC 4. Konektor antena VSWR meter ke antena 5. Konektor radio VSWR meter ke konektor antena LTU 6. Tampilan hasil ukur VSWR meter dan power Tx Sensor select untuk 7. penentuan RS number Switch selection untuk 8. kalibrasi,power TX, SWR Power range 9. (berdasarkan power TX yang dibutuhkan) 10. RS number konektor ke antena dan konektor ke radio lokomotif (dipilih salah satu berdasar frekuensi yang dibutuhkan) 11. Gambar antena radio lokomotif
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif 3 (tiga) Bulanan
No 1
2
3
4
Item Pemeriksaan
Mounting
Konektor
Perkabelan
Tegangan
input
5
Tegangan
output
STE-IK-AMPT-8.1.3-16
Cara Pemeriksaan Periksa kondisi kekokohan mounting (LTU, console 1&2 dan antena radiolokomotif) dengan digerakkan, pastikan kedudukan tetap/kokoh tidak ada gerakan, baud terpasang kokoh dan lengkap. Periksa kondisi fisik konektor LTU (power,control 1&2, antena), konektor antena dan konektor console 1&2, pin konektor pada kabel-kabel LTU dan konektor antena ke LTU (inner&outer) tidak terindikasi “ngefong”. Pastikan konektor tidak short circuit dan terpasang kokoh/kencang. Periksa instalasi perkabelan (kabel power, kabel console, kabel antena) antara LTU-console, console-handset, LTU-antena, pastikan jalur perkabelan rapih, kabel terkoneksi dengan baik, kondisi fisik kabel tidak ada yang terkelupas serta ukuran diameter bagian tertentu suatu kabel tidak mengecil. a. Sesuaikan terlebih dahulu mode selector tang amper / AVO meter dengan parameter yang akan diukur b. Matikan MCB (untuk radio lokomotif) yang terhubung ke unit transmitter radio lokomotif c. Lepas konektor power dan hubungkan probe tang amper /AVO meter ke konektor power female pin A+ (1a) dan B– (1b) atau terminal panel power lokomotif (2a) d. Hidupkan kembali MCB, lalu ukur nilai tegangan input sesuai dengan nilai yang tertera pada tang amper / AVO meter e. Sebelum memasang kembali konektor power, MCB lokomotif dimatikan /di-off-kan terlebih dahulu a. Sesuaikan terlebih dahulu mode selector tang amper / AVO meter dengan parameter yang akan diukur b. Lepas konektor control dan hubungkan probe tang amper / AVO meter ke konektor control female pin A+ dan B– di LTU (5a) c. Ukur nilai tegangan output sesuai dengan nilai yang tertera pada tang amper / AVO meter
Referensi Standar kokoh
kokoh, tidak terindikasi “ngefong”, tidak short circuit
Rapih, kabel tidak terkelupas, kabel terkoneksi baik, ukuran diameter kabel tidak mengecil LSE (70 - 100 VDC) SIMOCO (60 – 132 VDC)
LSE (13.5 – 13.8 VDC) SIMOCO (11.5 – 15 VDC)
Klasifikasi OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
hal 4
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif 3 (tiga) Bulanan
6
Arus
Standby
7
8
9
Arus Tx
SWR
Power Tx
STE-IK-AMPT-8.1.3-16
d. Sebelum memasang kembali konektor power, MCB lokomotif dimatikan/di-off-kan terlebih dahulu a. Sesuaikan terlebih dahulu mode selector tang amper /AVO meter dengan parameter yang akan diukur b. Pasang tang amper di salah satu kabel konektor power yang terhubung ke terminal panel power lokomotif dengan cara dikalungkan (3a) c. Jika menggunakan AVO meter, MCB lokomotif dimatikan dahulu kemudian lepas salah satu kabel konektor power (2b) dari terminal panel power lokomotif dan hubungkan ke salah satu probe AVO meter sedangkan probe yang lain ke terminal panel power lokomotif. MCB lokomotif dihidupkan kembali d. Ukur nilai arus standby sesuai dengan nilai yang tertera pada tang amper / AVO meter Setelah no. 3 point a atau b s/d c dilakukan, maka ukur nilai arus Tx sesuai dengan nilai yang tertera pada tang amper / AVO meter saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button (6a) a. MCB lokomotif dimatikan / di-off-kan terlebih dahulu b. Lepas konektor antena radio lokomotif(1) dan hubungkan konektor antena tersebut ke konektor radio VSWRmeter(4), sedangkan konektor antena VSWRmeter(5) ke antena radio lokomotif(11) c. Atur switch selection ke “SWR”(8), atur power range ke “200W”(9) dan sensor select ke RS3(7) yang terhubung ke konektor antena di LTU(1) dan ke antena radio lokomotif (11) d. MCB lokomotif dihidupkan / di-on-kan kembali e. Ukur nilai VSWR sesuai yang tertera pada VSWRmeter saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button a. Setelah mengukur nilai VSWR seperti ditunjukan pada no. 5 point a s/d e, maka atur switch selection ke “FWD”(8) b. Ukur power Tx saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button
600 mA ± 100 mA
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
6.5 A
≤ 1.5
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
25 ± 5 W
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
hal 5
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif 3 (tiga) Bulanan
7 7.1 7.2 7.3 7.4
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen Locomotive URS Radio System LSE; Dokumen Locomotive Radio System Equipment Manual SIMOCO.
STE-IK-AMPT-8.1.3-16
hal 6
P.
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN RADIO LOKOMOTIF
Stasiun Tanggal
: :
Periode Perawatan
:
No 1
3 Bulanan
KARES Paraf Pelaksana Paraf
Kegiatan Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus
yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) 2
Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir1)
: :
KDT
:
Paraf
:
Keterangan
CARA PEMERIKSAAN PADA LEMBAR PEMERIKSAAN RADIO LOKOMOTIF PERIODE 3 BULANAN 3
2 1
Keterangan : 1. panel power supply lokomotif ke kabel konektor power Radioloko (S & X) 2. konektor control1 & 2 pada LTU ke console 3. kabel power dari LTU ke terminal panel power lokomotif
Pin A Pin B
Keterangan : 1.
1
2
3
4
5
2. 3.
11
4. 5. 6. 7. 6
7
8
8.
10
9
9. 10.
RS3
RS2
RS1
11.
Konektor antena radio lokomotif ke konektor radio VSWR meter(no.5) Konektor control radio lokomotif ke console Konektor power radio lokomotif ke powersupply DC Konektor antenna VSWR meter ke antena radio lokomotif Konektor radio VSWR meter ke konektor antena Tampilan hasil ukur VSWR meter dan power Tx Sensor select untuk penentuan RS number Switch selection untuk kalibrasi,power TX, SWR Power range (berdasarkan power TX yang dibutuhkan) RS number konektor ke antena dan konektor ke radio lokomotif (dipilih salah satu berdasar frekuensi yang dibutuhkan) Gambar antena radio lokomotif
K e t e r an g an p o sisi & r an g e fr e k ue nsi p ad a R S 1,R S2,dan R S 3
No 1.
Cara Pemeriksaan Tegangan Input : ukur nilai dengan probe tang ampere / AVO meter di terminal panel power lokomotif (1) 2. Tegangan Output : ukur nilai dengan probe tang ampere / AVO meter di pin A & B konektor control LTU (2) 3. Arus Standby : ukur nilai dengan tang ampere / AVO meter di kabel power(kabel +) dari LTU ke terminal panel lokomotif (3) 4. Arus Tx : ukur nilai dengan tang ampere di kabel power (kabel +) dari LTU ke terminal panel lokomotif (3) kemudian ukur arus saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button 5. SWR & Power Tx : ukur nilai SWR & Power Tx di VSWR meter pada saat konektor antena radioloko(1) ke konektor radio SWRmeter(4) dan konektor antena VSWR meter(5) ke antena Lokomotif, set switch selection ke “SWR”(8),power range ke “200W”(9) dan indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button 6. Perkabelan : Cek instalasi perkabelan (kabel power,kabel console,kabel antena) terkoneksi baik,rapih, dan kondisi fisik kabel tidak terkelupas serta ukuran diameter kabel tidak mengecil 7. Konektor : Cek konektor terpasang kokoh / kencang, kondisi pin konektor dan terminal panel power Lokomotif tidak “ngefong” 8. Mounting : Cek kondisi mounting (LTU,Console 1,Console 2,Antena) terpasang kokoh,tidak ada baud yg kendor Catatan : Lebih detail tentang cara pemeriksaan dapat dilihat di lembar Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif 3 bulanan
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Tahunan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN RADIO LOKOMOTIF TAHUNAN
1
No. Dok
: STE-IK AMPT-8.1.3-17
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan peralatan radio lokomotif tahunan dilaksanakan dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. Perawatan dilakukan agar peralatan selalu dalam keadaan laik fungsi. Perawatan tahunan ini dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya jadwal Pemeliharaan Berkala Lokomotif (P1, P3, P6 atau P12) terdekat. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala 1 (satu) tahunan pada peralatan radio lokomotif di Resor bersangkutan. Perawatan terdiri dari pemeriksaan lanjut parameter tertentu serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Tegangan Output; 2.2 Arus Transmit (Tx); 2.3 Power Transmit (Tx); 2.4 Frekuensi Rx; 2.5 Frekuensi CTCSS; 2.6 Receive Squelch posisi open; 2.7 Receive squelch posisi mute; 2.8 Frekuensi Tx; 2.9 Mounting; 2.10 Terminasi; 2.11 Running test. 3
ALAT KERJA DAN SUKU CADANG
Alat kerja dan suku cadang yang diperlukan adalah: VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radiocommunication tester (contoh tipe ROHDE & SCHWARTZ), power supply DC, AVO meter. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 2 (dua) orang tenaga pelaksana UPT Resor dan 1 (satu) orang tenaga pelaksana UPT Workshop. 5 5.1 5.2
5.3 5.4 5.5
TATACARA PERAWATAN Pelaksana adalah petugas/orang yang diberi wewenang untuk melaksanakan kegiatan perawatan radio lokomotif; Pelaksana UPT Resor melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 (satu) tahunan radio lokomotif berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat untuk melaksanakan pembongkaran dan pemasangan radio lokomotif dengan radio lokomotif cadangan; KAT menyiapkan alat kerja dan suku cadang yang diperlukan untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemasangan radio lokomotif; KAT melakukan koordinasi dengan Dipo perawatan lokomotif bersangkutan; Setiba di Dipo pemberangkatan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas Dipo mengenai pelaksanaan penggantian Radio lokomotif. Penggantian ini dilaksanakan pada lokomotif yang memasuki jadwal pemeriksaan berkala
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Tahunan
baik P1, P3, P6, P12, SPA 2 tahunan, atau jadwal pemeriksaan berkala lainnya; Standar Pelaksanaan pekerjaan penggantian radio lokomotif adalah 30 - 60 menit; Radio lokomotif hasil bongkaran diserahkan kepada UPT Workshop. Pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan dilaksanakan pada UPT Workshop Sintelis; 5.8 Pelaksana UPT Workshop menuangkan hasil pemeriksaan pada bentuk Lembar Pemeriksaan (LP) Tahunan radio lokomotif; 5.9 Standar Pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan radio lokomotif adalah ± 4 jam; 5.10 Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana UPT Workshop wajib mencatat masalah pada LP; 5.11 Pelaksana menyampaikan masalah kepada Kaur Perbaikan; 5.12 Pekerjaan pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan radio lokomotif yang telah selesai dilakukan pengecekan ulang (QC) oleh Kaur Perbaikan dan disahkan oleh KUPT Workshop pada LP.
5.6 5.7
6
ITEM PEMERIKSAAN
1a
Pin A
Pin B
3a
2a
4a
Keterangan : 1a. Konektor pin A (+) dan pin B (-) power radio lokomotif 2.a Kutub (+) dan (-) power supply DC 3.a Tampilan analog hasil pengukuran tegangan 4.a Tampilan analog hasil pengukuran arus 5.a Konektor pin A (+) dan pin B (-) control radio lokomotif 6.a PTT push button 7.a Konektor control simoco ke sisi console
LSE Pin B
SIMOCO Pin A
6a
5a
Gambar 1. Contoh power supply DC, Konektor LTU dan handset
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Tahunan
1
3
2
Keterangan : 1. Konektor antena radio lokomotif ke konektor radio VSWR meter(no.5) 2. Konektor control radio lokomotif ke console 3. Konektor power radio lokomotif ke power supply DC 4. Konektor antena VSWR meter ke antena/radiocommunication tester 5. Konektor radio VSWR meter ke konektor antenna
5
4
11
6
8
7
10
9
Keterangan : 6.
RS1
RS2
RS3
Tampilan hasil ukur VSWR meter dan power Tx 7. Sensor select untuk penentuan RS number 8. Switch selection untuk kalibrasi,power TX, SWR 9. Power range (berdasarkan power TX yang dibutuhkan) 10. RS number konektor ke antena dan konektor ke radio lokomotif (dipilih salah satu berdasar frekuensi yang dibutuhkan) 11. Gambar antena radio lokomotif
Keterangan posisi&range frekuensi pada RS1,RS2,dan RS3
Gambar 2. VSWR meter dan Konektor Antena Radio lokomotif
a
13
14
19
16 21
12
b
c
15
20
18 23
22
17
d
20 21
Keterangan : 12. Konektor yang terhubung konektor antena radio lokomotif 13. Display frekuensi dan CTCSS 14. Display Ptx dan squelch 15. Tombol angka untuk set manual 16. Tombol select satuan 17. Variable “VAR” a= tombol “count” b=tombol “set” c=tombol “code” d=indikator LED 18. Konektor power ke power supply DC 19. DC DC Converter 20. FFSK modem 21. Transceiver unit (dibawah FFSK modem) 22. Konektor ke antena 23. Konektor ke console
Gambar 3. LTU dan radiocommunication tester
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Tahunan
No
Item Pemeriksaan
Cara Pemeriksaan
1
Tegangan output
a. Yakinkan sumber tegangan input 72 VDC dan sumber arus 10 A (minimum 7 A) dari power supply DC b. Sesuaikan terlebih dahulu mode AVO meter dengan parameter yang akan diukur c. Hubungkan konektor control female pin A+ dan B– di LTU (5a) AVO meter d. Ukur tegangan output dengan AVO meter a. Hubungkan kabel power dari LTU ke kutub (+) dan (-) power supply DC b. Hubungkan LTU (5a) dengan console menggunakan kabel konektor (LTU-console), hubungkan LTU dengan antena/radiocommunication tester (sebagai dummy load) menggunakan kabel konektor (LTU-antena) c. Ukur arus Tx menggunakan power supply DC/AVO meter (sesuaikan terlebih dahulu mode AVO meter dengan parameter yang akan diukur) pada saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button (6a) d. Hasil pengukuran jika menggunakan power supply DC pada contoh gambar diatas adalah jumlah dari dua tampilan hasil ukur arus Tx (4a) a. Lepas konektor antena radio lokomotif(1) dan hubungkan konektor antena tersebut ke konektor radio VSWRmeter(4), sedangkan konektor antena VSWRmeter(5) ke antena radio lokomotif(11) b. Atur switch selection ke “FWD” (8), atur power range ke “200W”(9) dan sensor select ke RS3 (7) yang terhubung ke radio lokomotif dan ke antena/radiocommunication tester (sebagai dummy load) (10) c. Ukur power Tx saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button
2
3
Arus Tx
Power Tx (dengan meter)
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
SWR
Referensi Standar LSE (13.5 – 13.8 VDC) SIMOCO (11.5 – 15 VDC)
Klasifikasi OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
6.5 A
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
25 ± 5 W
OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
hal 4
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Tahunan
4
5
6
7
a. Hubungkan kabel power dari LTU (18) ke power supply DC kutub + dan -. b. Hubungkan LTU (5a) dengan console menggunakan kabel konektor (LTU-console), hubungkan LTU dengan radiocommunication tester (sebagai dummy load) menggunakan kabel konektor (LTU-antena) (22) c. Atur channel di radio lokomotif dengan putar variable Up-Down sampai display menunjukan channel yang dimaksud. d. Atur frekuensi Rx di display "frequency" (13) pada radiocommunication tester dengan menekan "set"(b), lalu tekan select satuan(16) "MHz" dan angka frekuensi yang akan diatur dimasukkan melalui tombol angka(15) lalu tekan "count" (a) Frekuensi CTCSS a. Lakukan sesuai dengan poin 5.a sampai 5.c b. Atur frekuensi CTCSS Rx di display "frequency" (13) radiocommunication tester dengan menekan "code"(c), tekan select satuan(16) "Hz" dan angka dimasukkan melalui tombol angka lalu tekan "count"(a) Receive Squelch a. Lakukan sesuai dengan poin 5.a sampai 5.c posisi open b. Atur Receive squelch (14) di Radiocommunication tester dengan putar variable "VAR" (17) sampai indikasi BUSY di console radio lokomotif menyala. Frekuensi Rx
Receive Squelch a. Lakukan sesuai dengan poin 5.a sampai 5.c posisi mute b. Atur Receive squelch (14) di Radiocommunication tester dengan putar variable "VAR" (17) sampai indikasi BUSY di console radio lokomotif kedip.
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
Persite table ± 1KHz
OK : ± 1KHz NOT OK : > ± 1KHz
Persite table ± 1Hz
OK : ± 1KHz NOT OK : > ± 1KHz
Receive Squelch posisi open: LSE = -116 dBm SIMOCO = -110 dBm
OK : dalam kisaran referensi standar NOT
Receive Squelch posisi mute: LSE = -118 dBm SIMOCO= -119 dBm
OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
hal 5
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Tahunan
8
9
10
11
Frequency Tx
Mounting
Terminasi
Running test
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
a. Lakukan sesuai dengan poin 5.a sampai 5.c b. Tekan tombol emergency di console radio lokomotif sehingga indikasi Tx menyala dan indikator LED (d) di radiocommunication tester menyala merah maka diketahui frekuensi Tx di display "frequency" (13) radiocommunication tester Periksa kondisi kekokohan mounting LTU (DC converter, FFSK, syntrix /radio) dan console 1&2 (PCB LRCU) dengan cara digerakkan, pastikan kedudukan tetap/kokoh tidak ada gerakan, baud terpasang kokoh.
a. Periksa instalasi perkabelan (kabel power, kabel console, kabel antena) antara LTU-console, consolehandset, LTU-antena, perkabelan di dalam LTU dan solderan PCB (DC converter, FFSK, syntrix) pastikan solderan PCB & soket serta kabel terkoneksi dengan baik, kondisi fisik kabel tidak ada yang terkelupas serta ukuran diameter kabel mengecil dan kendur (tidak ada perubahan fisik kabel). b. Periksa kondisi fisik konektor LTU (power,control 1&2, antena), konektor antena dan konektor console 1&2, pin konektor LTU dan konektor antena ke LTU (inner&outer) tidak terindikasi “ngefong”. Pastikan konektor tidak short circuit dan terpasang kokoh/kencang. Setelah pemeriksaan tahap seperti point 1 s/d 12 maka dilakukan running test radio lokomotif selama ± 2 jam standby (dikondisikan seperti di lokomotif) untuk mengetahui performansi radio lokomotif. Setelah ± 2 jam dilakukan test fungsi (seperti pada LP harian radio lokomotif)
Persite table ± 1KHz
OK : ± 1KHz NOT OK : > ± 1KHz
kokoh
OK : memenuhi referensi standar NOT
tidak terkelupas, solderan PCB baik, kabel terkoneksi baik, ukuran diameter kabel tidak mengecil
kokoh, tidak terindikasi “ngefong”
tes fungsi berjalan dengan baik
OK : tidak memenuhi referensi standar OK : memenuhi referensi standar NOT OK : tidak memenuhi referensi standar
OK : memenuhi referensi standar NOT OK : tidak memenuhi referensi standar OK : memenuhi referensi standar NOT OK : tidak memenuhi referensi standar
hal 6
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Lokomotif Tahunan
Tabel 1. Frekuensi Per site
7 7.1 7.2 7.3 7.4
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen Locomotive URS Radio System LSE; Dokumen Locomotive Radio System Equipment Manual SIMOCO.
STE-IK-AMPT-8.1.3-17
hal 7
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN RADIO LOKOMOTIF
WORKSHOP : ……………………………………. Nomer ID Loko Tanggal Periode Perawatan
: ………………………….. : …………………………..
TEKNISI
: …………………………
QC
: ………………………
KUPT
: …………………………..
: 1 Tahunan
Paraf
:
Paraf
:
Paraf
:
No 1
Kegiatan Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut)
4
Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh Kaur yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
Keterangan
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation 3 Bulanan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN RADIO WAYSTATION 3 (TIGA) BULANAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-18
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan berkala 3 (tiga) bulanan radio lokomotir untuk menjamin peralatan dalam keadaan laik. Kegiatan perawatan yang dilaksanakan terdiri dari: 1.1 pemeriksaan beberapa parameter setelah beroperasi selama 3 (tiga) bulan; 1.2 perbaikan kondisi apabila dibutuhkan. 2
RUANG LINGKUP
Perawatan berkala 3 (tiga) bulanan radio waystation pada Resor bersangkutan. Perawatan dilakukan untuk mengukur beberapa parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar peralatan radio waystation, setelah beroperasi selama 3 (tiga) bulanan. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Tegangan Input; 2.2 Tegangan Output; 2.3 Arus Standby; 2.4 Arus Transmit (Tx); 2.5 SWR; 2.6 Tegangan Transmit (Tx) pada Tranceiver. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 1 (satu) orang tenaga pelaksana perawatan Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
TATACARA PERAWATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 (satu) tahunan radio lokomotif berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 3 (tiga) bulanan radio waystation; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA; Setiba di Stasion bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas station (KS/PPKA) mengenai pelaksanaan pemeriksaan 3 (tiga) bulanan Radio Waystation; Pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan di tempat; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan Perawatan Radio Waystation 3 (tiga) bulanan; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah 10 - 15 menit untuk Power Supply dan 15 – 20 menit untuk radio (transceiver); Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES;
STE-IK-AMPT-8.1.3-18
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation 3 Bulanan
5.10 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas di Stasion (KS/PPKA); 5.11 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. 6
ITEM PEMERIKSAAN Keterangan : 1. Multimeter; 2. Power Supply DC; 3. Konektor DB15 console; 4. Supply PLN; 5. Konektor DB15 waystation; 6. Konektor antenna; a. Kutub(+) multimeter; b. Kutub(-) multimeter; c. Kutub(+) waystation; d. Kutub(-) waystation; e. Kutub(-) power supply DC; f. Kutub(+) power supply DC.
Gambar 1. Peralatan Power Supply Way Station
Keterangan : 7. Konektor DB15 di console; 8. Konektor power supply PLN; 9. Kutub + dan − baterei pada waystation; 10. Konektor DB9 programming di waystation; 11. Konektor DB15 di waystation; 12. Konektor antenna female di waystation; 13. Konektor antenna VSWRmeter ke base/radiocommunication tester; 14. Konektor radio VSWRmeter ke konektor antenna female waystation; 15. Sensor select untuk penentuan RS number; 16. Switch selection untuk kalibrasi,power tx,swr; 17. Power range(berdasarkan power tx yang dibutuhkan); 18. RS number konektor ke antenna dan konektor ke waystation (dipilih salah satu berdasar frekuensi yang dibutuhkan); 19. Antenna Waystation. Gambar 2. SWR Meter dan Konektor Antenna Radio WayStation
STE-IK-AMPT-8.1.3-18
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation 3 Bulanan
No 1
2
3
Item Pemeriksaan Tegangan input
Arus Standby
Arus Tx
STE-IK-AMPT-8.1.3-18
Cara Pemeriksaan
Referensi Standar
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+)(-) baterei terhubung ke baterei/power supply DC. Kemudian konektor interface DB15 ke soket console terhubung dan konektor antenna terhubung ke base/radiocommunication tester. b. Hubungkan kutub(+) power supply DC/baterei ke kutub(+) multimeter,kutub(−) power supply DC/baterei ke kutub(−) waystation,kutub(+) waystation ke kutub(−) multimeter. c. Ukur hasil pengukuran tegangan yang terlihat di multimeter
LSE (11 VDC – 13,8 VDC) SIMOCO (11 VDC – 13,8 VDC)
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+)(-) baterei terhubung ke baterei/power supply DC. konektor interface DB15 ke soket console terhubung.konektor antenna terhubung ke base/radiocommunication tester. b. Hubungkan kutub(+) power supply DC/baterei ke kutub(+) multimeter,kutub(−) power supply DC/baterei ke kutub(−)waystation,kutub(+) waystation ke kutub(−) multimeter. c. Ukur hasil pengukuran arus yang terlihat di multimeter a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+) (-) baterei terhubung ke baterei/power supply DC. konektor interface DB15 ke soket console terhubung.konektor antenna terhubung ke base/radiocommunication tester. b. Hubungkan kutub(+)power supply DC/baterei ke kutub(+) multimeter,kutub(−) power supply DC/baterei ke kutub(−)waystation,kutub(+) waystation ke kutub(−) multimeter. c. Ukur pada saat indicator Tx menyala(dengan menekan tombol emergency/PTT push button pada console) d. Ukur hasil pengukuran arus Tx yang terlihat di multimeter
(230 ± 0,5 mA)
Klasifikasi OK
:
OK : di luar kisaran referensi standar
NOT
OK
:
OK
NOT
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
NOT
(1,4 – 1,6 A)
dalam kisaran referersi standar
:
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation 3 Bulanan
4
5
7 7.1 7.2 7.3
VSWR
Power Tx
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+)(-) baterei terhubung ke baterei/power supply DC. konektor interface DB15 ke soket console terhubung b. Hubungkan konektor antena waystation ke konektor radio VSWR meter(supply dari baterei/PLN di matikan dahulu) dan konektor antena VSWRmeter ke base/radiocommunication tester. c. Set VSWR meter ke switch selection dan sensorselect ke RSnumber yang terhubung ke waystation dan ke base/radiocommunication testerberdasar pilihan range frekuensi kerja yang dibutuhkan (dibagian belakang VSWRmeter) d. Ukur VSWR saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button
VSWR ≤ 1.5
a. Set switch selection ke “FWD”(14),set power range ke “20W” (15) dan sensorselect ke RS3 (13) yang terhubung ke waystation(antenna port) dan ke base/radiocommunication tester(16) ukur power Tx saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button.
2 ± 0,3 Watt
OK
:
OK : di luar kisaran referensi standar
NOT
OK
NOT
dalam kisaran referersi standar
:
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen Waystation Control Console Equipment Manual SIMOCO.
STE-IK-AMPT-8.1.3-18
hal 4
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN WAY STATION Stasiun Tanggal
: :
……………………… ………………………
Periode Perawatan
:
3 Bulanan
No
KARES Paraf Pelaksana Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut
4
(diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir2)
:
………………………….
:
………………………….
PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
………………………….
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN RADIO WAYSTATION TAHUNAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-19
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan peralatan radio lokomotif tahunan dilaksanakan dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. Perawatan dilakukan agar peralatan selalu dalam keadaan laik fungsi. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala tahunan Radio Waystation SIMOCO dan LSE di Resor bersangkutan. Perawatan tediri dari kegiatan pemeriksaan lanjut pada beberapa parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar peralatan radio waystation, setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Tegangan Input; 2.2 Arus Standby; 2.3 Arus Transmit (Tx); 2.4 SWR; 2.5 Tegangan Transmit (Tx) pada Transceiver; 2.6 Frekuensi Rx; 2.7 Frekuensi CTCSS; 2.8 Receive Squelch posisi open; 2.9 Receive squelch posisi mute; 2.10 Frekuensi Tx. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 1 (satu) orang tenaga pelaksana perawatan Resor, dan apabila dibutuhkan perbaikan maka dapat diperbantukan pelaksana UPT Workshop. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
5.5 5.6 5.7
PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 (satu) tahunan radio lokomotif berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan tahunan radio waystation; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA; Setiba di Stasion bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas station (KS/PPKA) mengenai pelaksanaan pemeriksaan tahunan Radio Waystation; Pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan di tempat; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan tahunan Radio Waystation; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah 10 - 15 menit untuk Power Supply dan 15 – 20 menit untuk radio (transceiver);
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan
5.8
Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.9 KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES; 5.10 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas di Stasion (KS/PPKA); 5.11 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. 6
ITEM PEMERIKSAAN Keterangan : 1. Multimeter 2. Power Supply DC 3. Konektor DB15 console 4. Supply PLN 5. Konektor DB15 waystation 6. Konektor antenna a. Kutub(+) multimeter b. Kutub(-) multimeter c. Kutub(+) waystation d. Kutub(-) waystation e. Kutub(-) power supply DC f. Kutub(+) power supply DC Gambar 1. Peralatan Power Supply Way Station
Keterangan : 7. Konektor DB15 di console 8. Konektor power supply PLN 9. Kutub + dan − baterei pada waystation 10. Konektor DB9 programming di waystation 11. Konektor DB15 di waystation 12. Konektor antenna female di waystation 13. Konektor antenna VSWRmeter ke base/radiocommunication tester 14. Konektor radio VSWR meter ke konektor antenna antenna female waystation 15. Sensor select untuk penentuan RSnumber 16. Switch selection untuk kalibrasi,power tx,swr 17. Power range(berdasarkan power tx yang dibutuhkan) 18. RS number konektor ke antenna dan konektor ke radioloko(dipilih salah satu berdasar frekuensi yang dibutuhkan) 19. Antenna Waystation
Gambar 2. SWR Meter dan Konektor Antenna Radio WayStation
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan
Keterangan : 20. Konektor yang terhubung konektor antenna waystation 21. Display frekuensi dan CTCSS 22. Display Ptx dan squelch 23. Tombol angka untuk set manual 24. Tombol select satuan 25. Variable “VAR” a. tombol “count” b. tombol “set” c. tombol “code” d. indicator LED 26. Konektor antenna waystation 27. Konektor DB15 ke console 28. Konektor power supply 29. Kutub(+) dan (-) waystation ke baterei /power supply DC
Gambar 3 Radio (Tranceiver)
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan
No 1
2
3
Item Pemeriksaan Tegangan Input
Arus Standby
Arus Tx
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
Cara Pemeriksaan
Referensi Standar
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+)(-) baterei terhubung ke baterai/power supply DC. konektor interface DB15 ke soket console terhubung.konektor antenna terhubung ke base/radiocommunication tester. b. Hubungkan kutub(+) power supply DC/baterei ke kutub(+) multimeter,kutub(−) power supply DC/baterei ke kutub(−) waystation,kutub(+) waystation ke kutub(−) multimeter. c. Ukur hasil pengukuran tegangan yang terlihat di multimeter
LSE (11 VDC – 13,8 VDC) SIMOCO (11 VDC – 13,8 VDC)
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+)(-) baterei terhubung ke baterai/power supply DC. konektor interface DB15 ke soket console terhubung.konektor antenna terhubung ke base/radiocommunication tester. b. Hubungkan kutub(+) power supply DC/baterei ke kutub(+) multimeter,kutub(−) power supply DC/baterei ke kutub(−)waystation,kutub(+) waystation ke kutub(−) multimeter. c. Ukur hasil pengukuran arus yang terlihat di multimeter
(230 ± 0,5 mA)
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+) (-) baterei terhubung ke baterai/power supply DC. konektor interface DB15 ke soket console terhubung.konektor antenna terhubung ke base/radiocommunication tester. b. Hubungkan kutub(+)power supply DC/baterei ke kutub(+) multimeter,kutub(−) power supply DC/baterei ke kutub(−)waystation,kutub(+) waystation ke kutub(−) multimeter. c. Ukur pada saat indicator Tx menyala(dengan menekan tombol emergency/PTT push button pada console) d. Ukur hasil pengukuran arus Tx yang terlihat di multimeter
(1,4 – 1,6 A)
Klasifikasi OK
:
OK : di luar kisaran referensi standar
NOT
OK
:
NOT
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
NOT
OK
dalam kisaran referersi standar
:
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
hal 4
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan
4
5
VSWR
Power Tx (dengan
VSWR meter)
6
Frekuensi Rx
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+)(-) baterei terhubung ke baterai/power supply DC. konektor interface DB15 ke soket console terhubung b. Hubungkan konektor antena waystation ke konektor radio VSWR meter(supply dari baterai/PLN di matikan dahulu) dan konektor antena VSWRmeter ke base/radiocommunication tester. c. Set VSWR meter ke switch selection dan sensorselect ke RSnumber yang terhubung ke waystation(antenna port) dan ke base/radiocommunication testerberdasar pilihan range frekuensi kerja yang dibutuhkan (dibagian belakang VSWRmeter) d. Ukur VSWR saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button
VSWR ≤ 1.5
OK
:
OK : di luar kisaran referensi standar
NOT
a. Set switch selection ke “FWD”(14),set power range ke “20W” (15) dan sensor select ke RS3 (13) yang terhubung ke waystation(antenna port) dan ke base /radiocommunication tester(16) b. Ukur power Tx saat indikasi status Tx menyala dengan menekan PTT push button.
2 ± 0,3 Watt
a. Konektor power terhubung ke sumber PLN/konektor (+)(-) baterei terhubung ke baterei/power supply DC. konektor interface DB15 ke console b. Hubungkan konektor antena waystation ke base/Radiocommunication tester(11) c. Set frekuensi Rx di display "frequency"(2) Radiocommunication tester dengan tekan "set"(b) ,lalu tekan select satuan(5)ke "MHz" kemudian angka di tombol angka(4) lalu tekan "count"(a)
Persite table ± 1KHz
OK
NOT
dalam kisaran referersi standar
:
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
OK : ± 1KHz NOT OK : > ± 1KHz
hal 5
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan
7
8
9
Frekuensi CTCSS
Receive Squelch posisi open
Receive Squelch posisi mute
Set frekuensi CTCSS Rx di display "frequency"(2) Radiocommunication tester dengan tekan "code"(c) ,tekan select satuan(5) ke "Hz" kemudian angka di tombol angka lalu tekan "count"(a)
Persite table ± 1Hz
Set Receive squelch(3) di Radiocommunication tester dengan putar variable "VAR"(6) sampai indikasi BUSY di console waystation menyala.
Receive Squelch posisi open : LSE = -116 dBm SIMOCO = -110 dBm
Set Receive squelch(3) di Radiocommunication tester dengan putar variable "VAR"(6) sampai indikasi busy di console waystation kedip
OK : ± 1KHz NOT OK : > ± 1KHz
Receive Squelch posisi mute : LSE = -118 dBm SIMOCO= -119 dBm
OK
:
NOT
OK : di luar kisaran referensi standar : dalam kisaran referersi standar
OK
dalam kisaran referersi standar
OK : di luar kisaran referensi standar OK : ± 1KHz NOT
10
Frekuensi Tx
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
Tekan tombol emergency di console waystation sehingga indikasi Tx menyala dan indikator LED(d) di radiocommunication tester menyala merah maka diketahui frekuensi Tx di display "frequency"(2)radiocommunication tester
Persite table ± 1KHz
NOT OK : > ± 1KHz
hal 6
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Waystation Tahunan
Tabel 1. Frekuensi Per site
7 7.1 7.2 7.3
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen Waystation Control Console Equipment Manual SIMOCO.
STE-IK-AMPT-8.1.3-19
hal 7
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN WAY STATION Stasiun Tanggal Periode Perawatan
No
: ………………………….. : …………………………..
PELAKSANA
: ……………………
KARES
:
: 1 Tahunan
Paraf
:
Paraf
:
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut)
4
Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir2)
………………………….
Keterangan
PPKA
: …………………………..
Paraf
:
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Base Station Tahunan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN RADIO BASE STATION TAHUNAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-20
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan peralatan radio base station tahunan dilaksanakan dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. Perawatan dilakukan agar peralatan selalu dalam keadaan laik fungsi. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala tahunan peralatan Radio Base Station SIMOCO di Resor bersangkutan. Perawatan tediri dari kegiatan pemeriksaan lanjut pada beberapa parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar peralatan radio Base Station, setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Tegangan Input; 2.2 Tegangan Output; 2.3 Arus Standby; 2.4 Arus Transmit (Tx); 2.5 SWR; 2.6 Power Transmit (Tx); 2.7 Frekuensi Receive (Rx); 2.8 Frekuensi CTCSS; 2.9 Receive Squelch posisi on; 2.10 Receive Squelch posisi mute; 2.11 Frekuensi Tx. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 1 (satu) orang tenaga pelaksana perawatan Resor, dan apabila dibutuhkan perbaikan maka dapat diperbantukan pelaksana UPT Workshop. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
5.5 5.6 5.7
TATACARA PERAWATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 (satu) tahunan radio Base Station berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan tahunan radio basestation; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA; Setiba di Stasion bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas station (KS/PPKA) mengenai pelaksanaan pemeriksaan tahunan Base Station; Pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan dilaksanakan di tempat; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form LP Pemeriksaan tahunan Radio Base Station; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah 10 - 15 menit untuk Power Supply dan 15 – 20 menit
STE-IK-AMPT-8.1.3-20
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Base Station Tahunan
untuk radio (transceiver); Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.9 KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES; 5.10 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas di Stasion (KS/PPKA); 5.11 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. 5.8
6
ITEM PEMERIKSAAN
2 1
3
Bagian d e p an
Bagian b e lakan g
Gambar 1. Peralatan PSU
Keterangan : 1. Konektor output PSU; 2. Kutub (+) dan kutub (-) PSU ke baterai; 3. Supply PLN (220VAC); 4. Konektor yang terhubung konektor antenna radio base; 5. Display frekuensi dan CTCSS; 6. Display Ptx dan squelch; 7. Tombol angka untuk set manual; 8. Tombol select satuan; 9. Variable “VAR” a= tombol “count”; b=tombol “set”; c=tombol “code”; d=indicator LED; 10. Modul power amplifier base; 11. Modul exciter base; 12. Modul receiver base; 13. Konektor receiver diplexer (N type); 14. Konektor antenna diplexer (N type) 15. Konektor transmitter diplexer (N type); 16. Konektor modul receiver base (N type); 17. Konektor modul exciter base (N type); 18. Konektor modul exciter ke modul power amplifier base (BNC); 19. Konektor modul power amplifier base (N type); 20. Modul Voting brigde.
Gambar 2. Peralatan Base Station
STE-IK-AMPT-8.1.3-20
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Base Station Tahunan
No 1
2
3
4
Item Pemeriksaan Tegangan input
Cara Pemeriksaan a. sesuaikan terlebih dahulu mode multimeter dengan parameter yang akan diukur b. Hubungkan konektor power PSU(3) ke sumber PLN/UPS(220 VAC) dan konektor output (1) ke kutub (+) dan (-) multimeter atau kutub (+) PSU ke kutub (+) multimeter,kutub (-) PSU ke baterei dan kutub (-) multimeter ke kutub (+) baterei c. Ukur tegangan dengan multimeter
Tegangan output
a. Set selector pada bagian VDC multimeter b. hubungkan kutub(+)(-) multimeter ke kutub(+)(-) DC Output pada DC Converter c. ukur tegangan dengan multimeter
Arus Standby
a. Hubungkan konektor power PSU(3) ke sumber PLN/UPS (220 VAC) dan konektor output ke kutub (+) dan (-) multimeter atau kutub (+) PSU ke kutub (+) multimeter, kutub (-) PSU ke baterei dan kutub (-) multimeter ke kutub (+) baterei b. Ukur arus standby dengan multimeter
Arus Tx
STE-IK-AMPT-8.1.3-20
a. Hubungkan konektor power PSU(3) ke sumber PLN/UPS (220 VAC) dan konektor output ke kutub (+) dan(-) multimeter atau kutub (+) PSU ke kutub(+) multimeter, kutub (-) PSU ke baterei dan kutub (-) multimeter ke kutub(+) baterei b. Ukur arus Tx dengan multimeter saat indikasi status Tx menyala atau saat outgoing (O/G) call dari PK/WS
Referensi Standar
Klasifikasi OK
:
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
NOT (48 VDC)
(10,8 VDC – 16 VDC)
OK
350 mA
NOT
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
NOT
OK
800 mA
:
:
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Base Station Tahunan
5
VSWR
6
Power Tx
7
Frekuensi Rx
8
Frekuensi CTCSS
9
Receive Squelch posisi open
a. konektor power PSU ke supply PLN/UPS dilepas dahulu. b. hubungkan konektor antena diplexer (10) ke konektor radio VSWRmeter (5) dan konektor antena VSWR meter (5) ke WS/radio loko. d. hubungkan konektor power PSU ke supply PLN/UPS. e. set switch selection ke “SWR”(3), set power range ke “200W”(4) dan sensorselect ke RS3(2) yang terhubung ke WS/radioloko dan ke diplexer(5) f. ukur VSWR saat indikasi status Tx menyala kedip atau saat outgoing(O/G) call dari PK/WS/Radioloko a. set switch selection ke “FWD”(3),set power range ke “200W”(4) dan sensorselect ke RS3(2) yang terhubung ke WS/radioloko dan ke diplexer(5) b. ukur power Tx saat indikasi status Tx menyala kedip atau saat outgoing(O/G) call dari PK/WS/Radioloko a. Hubungkan konektor power PSU(3) ke sumber PLN/UPS(220 VAC) dan kutub(+) dan (-) PSU ke baterei.hubungkan konektor output PSU ke modul base b. Hubungkan konektor antenna diplexer ke konektor radiocommunication tester. c. Set frekuensi Rx di display "frequency"(4) Radiocommunication tester dengan tekan "set"(b) ,lalu tekan select satuan (8) ke "MHz" kemudian angka di tombol angka (7) lalu tekan "count"(a) Set frekuensi CTCSS di display "frequency" (5) Radio communication tester dengan tekan "code"(c) ,tekan select satuan (8) ke "Hz" kemudian angka di tombol angka lalu tekan "count"(a) Set Receive squelch (6) di Radiocommunication tester dengan putar variable "VAR" (9) sampai indikasi BUSY di console TDSC PK menyala
≤ 1,5
50 W
Persite table
Persite table ± 2 Hz
OK : ± 2 Hz NOT OK : > ± 2 Hz
Receive Squelch posisi open: LSE = -116 dBm SIMOCO = -110 dBm
OK
NOT
STE-IK-AMPT-8.1.3-20
:
dalam kisaran referersi standar OK : di luar kisaran referensi standar hal 4
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Radio Base Station Tahunan
10
11
Receive Squelch posisi mute
Set Receive squelch (6) di Radiocommunication tester dengan putar variable "VAR"(9) sampai indikasi busy di console TDSC PK kedip.
Receive Squelch posisi mute: LSE = -118 dBm SIMOCO= -119 dBm
Frekuensi Tx
Tekan tombol emergency di console TDSC PK sehingga indikasi Tx kedip dan indikator LED(d) di radiocommunication tester menyala merah maka diketahui frekuensi Tx di display "frequency” (5) radio communication tester
Persite table ± 900 Hz
OK
:
dalam kisaran referersi standar
OK : di luar kisaran referensi standar OK : ± 900 Hz NOT
NOT OK : > ± 900 Hz
Tabel 1. Frekuensi Per site
7 7.1 7.2 7.3
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen Waystation Control Console Equipment Manual SIMOCO.
STE-IK-AMPT-8.1.3-20
hal 5
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN BASE STATION Stasiun : ……………………… Tanggal : ……………………… Periode : 1 Tahunan Perawatan
No
KARES : ……………………… Paraf Pelaksana : ……………………… Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT
4
yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir2)
PPKA
: …………………………
Paraf
:
Keterangan
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali 3 (Tiga) Bulanan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN PK 3 (TIGA) BULANAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-21
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan berkala 3 (tiga) bulanan radio lokomotir untuk menjamin peralatan dalam keadaan laik. Kegiatan perawatan yang dilaksanakan terdiri dari: 1.1 pemeriksaan beberapa parameter setelah beroperasi selama 3 (tiga) bulan; 1.2 perbaikan kondisi apabila dibutuhkan. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala 3 (tiga) bulanan peralatan Pusat Kendali pada Resor bersangkutan. Kegiatan pemeriksaan lanjut terdiri dari pemeriksaan beberapa parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar peralatan PK, setelah beroperasi selama 3 (tiga) bulan. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Pengukuran nilai tegangan input dan output peralatan supply DC; 2.2 Pengukuran nilai tegangan input dan output perangkat UPS; 2.3 Pengukuran nilai tegangan input dn output perangkat batere; 2.4 Pemeriksaan log activity DSP data dan DSP Audio; 2.5 Pemeriksaan activity voice record komunikasi PK-WS-Radioloko; 2.6 Pemeriksaan sinkronisasi waktu kantor pusat, stasiun bersebelahan, WS, Radio Loko, meja PK, stasiun PJL. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 1 (satu) orang tenaga pelaksana perawatan Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
TATACARA PERAWATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 3 (tiga) bulanan peralatan Pusat Kendali berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 3 (tiga) bulanan peralatan Pusat Kendali; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA; Setiba di Stasiun bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas station (KS/PPKA) mengenai pelaksanaan pemeriksaan 3 (tiga) peralatan Pusat Kendali; Pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan dilaksanakan di tempat; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Check Sheet Pemeriksaan 3 (tiga) bulanan peralatan Pusat Kendali; Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 15 menit; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES;
STE-IK-AMPT-8.1.3-21
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali 3 (Tiga) Bulanan
5.10 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas di Stasion (KS/PPKA); 5.11 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. 6
ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. Peralatan PSU
Gambar 2. Peralatan UPS
Keterangan : 1. Konektor output PSU; 2. Kutub(+) dan (-) PSU ke baterei; 3. Supply PLN (220 VAC) 4. LED indicator; 5. Konektor input supply PLN; 6. Konektor ke baterei; 7. Konektor output; 8. Konektor output PSU; 9. Probe (+)(-) PSU ke baterei; 10. Konektor input supply PLN/UPS; 11. Kutub(+)(-) baterei; 12. Switch Reset; 13. IP Telnet DSP Data; 14. Konektor DB9 ke terminal TWI; 15. RJ45.
Gambar 3. Peralatan Batere
Gambar 4. Peralatan DSP Data
STE-IK-AMPT-8.1.3-21
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali 3 (Tiga) Bulanan
Keterangan: 16. Switch reset; 17. IP Telnet DSP Audio; 18. Konektor DB25; 19. RJ45; 20. Konektor Monitor perangkat voice recorder; 21. Konektor DB25 ke Line Interface card Master Switch.
Gambar 5. Peralatan DSP Audio
Gambar 6. Peralatan Voice Recorder
Gambar 7. Peralatan GPS
STE-IK-AMPT-8.1.3-21
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali 3 (Tiga) Bulanan
No 1
2
3
4
5
6
Item Pemeriksaan Tegangan Input Peralatan Power Suppy Tegangan Output Peralatan Power Suppy Tegangan Input Peralatan UPS
Cara Pemeriksaan Set selector bagian VAC multimeter pada batas ukur 250.Hubungkan kutub (+) (-) multimeter ke kutub tegangan PLN (stopkontak)
a. Set selector ke bagian VDC multimeter. b. Hubungkan konektor power PSU (3) ke sumber PLN/UPS(220 VAC) dan konektor output (1) /kutub (+) (-) PSU (2) ke kutub (+) (-) multimeter c. Ukur tegangan dengan multimeter Set selector bagian VAC multimeter pada batas ukur 250 Volt. Hubungkan kutub (+) (-) multimeter ke kutub tegangan PLN (stopkontak)
Referensi Standar (180 VAC-240 VAC)
(10,2 VDC-14,5 VDC)
(180 VAC-240 VAC)
a. Hubungkan konektor input UPS(2) ke sumber PLN(220 VAC) dan konektor output UPS(4)/kutub(+)(-)UPS(4) ke kutub (+) (-) multimeter b. Ukur tegangan dengan multimeter
(180 VAC-240 VAC)
Tegangan Input Peralatan Baterai
a. Set selector ke bagian VDC multimeter pada batas ukur 200.Hubungkan kutub (+) (-) multimeter ke kutub (+) (-) baterei b. ukur tegangan dengan multimeter
(94,4 VDC-110,4 VDC)
Tegangan Output Peralatan Baterai
a. Set selector ke bagian VDC multimeter .Hubungkan kutub(+)(-) multimeter ke kutub(+)(-) baterei b. ukur tegangan dengan multimeter
(94,4 VDC-110,4 VDC)
Tegangan Output Peralatan UPS
STE-IK-AMPT-8.1.3-21
Klasifikasi OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
hal 4
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali 3 (Tiga) Bulanan
7
8
9
10
7 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
Activity DSP Data (SIMOCO)
Activity DSP Audio (SIMOCO)
Activity voice record
Sinkronisasi waktu
a. Buka program terminal di salah satu computer dalam satu jaringan LAN b. Ketik telnet
192.168.3.33 (2) c. Masukkan password secure99 d. Setelah muncul prompt(root>),ketik asterisk-vr e. Setelah itu,Aktivitas DSP Data dapat dilihat a. Buka program terminal di salah satu computer dalam satu jaringan LAN b. Ketik telnet192.168.3.31(2) c. Masukkan password secure99 d. Setelah muncul prompt(root>),ketik asterisk-vr e. Setelah itu,Aktivitas DSP Audio dapat dilihat a. Buka file recoder di PC Recorder b. lihat file recorder menurut tanggal dan jam terupdate sehingga dapat di lihat record durasi voice komunikasi PK/WS/radioloko.
a. Lihat jam pada GPS b. pastikan sinkron dengan kantorpusat,stasiun sebelah,WS,Radioloko,mejaPK,stasiun,PJL dan juga dengan recorder c. masuk ke ssh [email protected],password:secure99 (SIMOCO)
Dapat dilihat status Channel : used dan idle
OK : Channel used atau idle NOT OK : Channel tidak used atau tidak idle
Dapat dilihat status Channel : used atau idle
OK : Channel used atau idle NOT OK : Channel tidak used atau tidak idle
Dapat dilihat status record tiap komunikasi voice yang terjadi menurut tanggal dan jam terjadinya komunikasi voice
Sinkronisasi waktu baik di kantorpusat, mejaPK,WS,Radioloko,stasiun sebelah,PJL dan perangkat recorder
OK : Rekaman terlihat menurut tanggal dan jam secara berurutan NOT OK : Rekaman tidak dapat dilihat, dan tidak berurutan OK : Waktu terlihat sinkron NOT OK : Salah satu waktu peralatan tidak terlihat sinkron
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen TDSC DAN CTDSC Operating Manual SIMOCO; Dokumen TRAINING MASTER SWITCH SIMOCO; Dokumen TRAINDISPATCH SYSTEM CONTROL PT. Eltran Indonesia.
STE-IK-AMPT-8.1.3-21
hal 5
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PUSAT KENDALI
Stasiun Tanggal Periode Perawatan
: …………………………. : ………………………….
PELAKSANA
: ………………………
KARES
:
: 3 Bulanan
Paraf
:
Paraf
:
No
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
4
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan
pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima
hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
……………………..
Petugas : ………………………….. PK Paraf
Keterangan
:
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali Tahunan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN PERALATAN PK TAHUNAN
1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-22
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan perawatan peralatan radio lokomotif tahunan dilaksanakan dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. Perawatan dilakukan agar peralatan selalu dalam keadaan laik fungsi. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala tahunan peralatan Pusat Kendali SIMOCO di Resor bersangkutan. Perawatan tediri dari kegiatan pemeriksaan lanjut pada beberapa parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan serta perbaikan kelainan atau kondisi substandar peralatan PK, setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. Beberapa fungsi yang diperiksa adalah: 2.1 Pengukuran nilai tegangan input dan output perangkat supply DC; 2.2 Pengukuran nilai tegangan input dan output perangkat UPS; 2.3 Pengukuran nilai tegangan input dan output perangkat baterei; 2.4 Pengecekan activity server master switch via telnet asterisk; 2.5 Pengecekan led FFSK card dan DSP Audio di front panel; 2.6 Pengecekan log activity DSP Data dan DSP Audio. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: VSWR Meter (contoh tipe WELZ SP300), radio communication tester, power supply DC/Avometer/Multimeter. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 1 (satu) orang tenaga pelaksana perawatan Resor, dan apabila dibutuhkan perbaikan maka dapat diperbantukan pelaksana UPT Workshop. 5
TATACARA PERAWATAN
5.1
Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala tahunan peralatan Pusat Kendali berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; 5.2 KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan tahunan peralatan Pusat Kendali; 5.3 KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA; 5.4 Setiba di Stasiun bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas station (KS/PPKA) mengenai pelaksanaan pemeriksaan tahunan peralatan Pusat Kendali; 5.5 Pemeriksaan, pengukuran, maupun perawatan dilaksanakan di tempat; 5.6 Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Check Sheet Pemeriksaan tahunan peralatan Pusat Kendali; 5.7 Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 30 menit; 5.8 Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.9 KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES; 5.10 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas di STE-IK-AMPT-8.1.3-22
hal 1
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali Tahunan
Stasion (KS/PPKA); 5.11 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. 6
ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. Peralatan PSU
Keterangan : 1. Konektor output PSU 2. Kutub(+) dan (-) PSU ke baterei 3. Supply PLN (220 VAC) 4. LED indicator 5. Konektor input supply PLN 6. Konektor ke baterei 7. Konektor output 8. Konektor output PSU 9. Probe (+)(-) PSU ke baterei 10. Konektor input supply PLN/UPS 11. Kutub(+)(-) baterei
Gambar 2. Peralatan UPS
Gambar 3. Peralatan Batere
STE-IK-AMPT-8.1.3-22
hal 2
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali Tahunan
Gambar 4. Peralatan DSP Data
Keterangan: 12. Switch Reset 13. IP Telnet DSP Data 14. Konektor DB9 ke terminal TWI 15. RJ45 16. Switch reset 17. IP Telnet DSP Audio 18. Konektor DB25 19. RJ45 20. Konektor Monitor perangkat voice recorder 21. Konektor DB25 ke Line Interface card Master Switch
Gambar 5. Peralatan DSP Audio
Gambar 6. Peralatan Voice Recorder
Gambar 7. Peralatan GPS IP server
Gambar 8. Server Master Switch
STE-IK-AMPT-8.1.3-22
hal 3
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali Tahunan
No 1
2
3
4
5
6
Item Pemeriksaan Tegangan input PSU
Tegangan output PSU
Tegangan input UPS
Tegangan output UPS
Tegangan input Baterai
Tegangan output Baterai
Cara Pemeriksaan Set selector bagian VAC multimeter pada batas ukur 250.Hubungkan kutub (+) (-) multimeter ke kutub tegangan PLN (stopkontak)
Referensi Standar (180 VAC-240 VAC)
a. Set selector ke bagian VDC multimeter b. Hubungkan konektor power PSU(3) ke sumber PLN/UPS(220 VAC) dan konektor output(1)/kutub (+) (-) PSU (2) ke kutub(+)(-) multimeter c. Ukur tegangan dengan multimeter
(10,2 VDC-14,5 VDC)
Set selector bagian VAC multimeter pada batas ukur 250 Volt. Hubungkan kutub (+) (-) multimeter ke kutub tegangan PLN (stopkontak)
(180 VAC-240 VAC)
a. Hubungkan konektor input UPS (2) ke sumber PLN (220 VAC) dan konektor output UPS(4)/kutub (+) (-) UPS (4) ke kutub(+)(-) multimeter b. Ukur tegangan dengan multimeter a. Set selector ke bagian VDC multimeter.Hubungkan kutub(+)(-) multimeter ke kutub(+)(-) baterei b. ukur tegangan dengan multimeter
a. Set selector ke bagian VDC multimeter.Hubungkan kutub (+) (-) multimeter ke kutub (+) (-) baterei b. Ukur tegangan dengan multimeter
Klasifikasi OK : dalam kisaran referersi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referersi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
(180 VAC-240 VAC)
(94,4 VDC-110,4 VDC)
(94,4 VDC-110,4 VDC)
OK : dalam kisaran referersi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referersi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referersi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referersi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar
STE-IK-AMPT-8.1.3-22
hal 4
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali Tahunan
7
Activity log server, FFSK card dan DSP Audio
a. Buka program terminal di salah satu computer dalam satu jaringan LAN b. Ketik ssh[email protected](IP server) c. Masukkan password secure99 d. Cek masuk ke server(192.168.3.100) dengan ketik ipconfig e. Setelah sudah cek masuk ke server(192.168.3.100),ketik asterisk-vr sehingga muncul prompt (main01>) f. Setelah itu,Aktivitas server dapat dilihat g. Untuk reset server,ketik di prompt (main01>) h. i. j. k.
8
9
Activity data
Activity audio
STE-IK-AMPT-8.1.3-22
DSP
DSP
Dapat dilihat log activity server, LED activity pada FFSK card berkedip dan LED WAN pada DSP Audio berkedip cepat
OK : LED activity pada FFSK card berkedip dan LED WAN pada DSP Audio berkedip cepat. NOT OK : LED Activity pada FFSK card tidak berkedip atau LED WAN pada DSP Audio tidak berkedip cepat.
stopnow Kemudian ketik /etc/init.d/zsafe_asteriskstart Tunggu sampai ada tulisan “Starting asterisk” Ketik asterisk-vr Cek LED activity pada FFSK card dan LED WAN pada DSP Audio berkedip
a. Buka program terminal di salah satu computer dalam satu jaringan LAN b. Ketik telnet192.168.3.33(2) c. Masukkan password secure99 d. Setelah muncul prompt(root>), ketik asterisk-vr e. Untuk melihat channel yang aktif ketik sipshowchannels
Dapat dilihat status Channel : used atau idle
a. Buka program terminal di salah satu computer dalam satu jaringan LAN b. Ketik telnet192.168.3.31(2) c. Masukkan password secure99 d. Setelah muncul prompt(root>),ketik asterisk-vr e. Untuk melihat channel yang aktif ketik sipshowchannels
Dapat dilihat status Channel : used atau idle
OK : Channel used atau idle NOT OK : Channel tidak used atau idle
OK : Channel used atau idle NOT OK : Channel tidak used atau idle
hal 5
Instruksi Kerja Perawatan Peralatan Pusat Kendali Tahunan
7 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor; PD21 Jilid I tentang Pelayanan Telekomunikasi PERUMKA; Dokumen TDSC DAN CTDSC Operating Manual SIMOCO; Dokumen TRAINING MASTER SWITCH SIMOCO; Dokumen TRAINDISPATCH SYSTEM CONTROL PT. Eltran Indonesia.
STE-IK-AMPT-8.1.3-22
hal 6
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PUSAT KENDALI Stasiun Tanggal Periode Perawatan
No
: …………………………. : ………………………….
PELAKSANA
: ………………………….
KARES
: …………………
Petugas PK
: …………………………
: 1 Tahunan
Paraf
:
Paraf
:
Paraf
:
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut)
4
Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir2)
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PERALATAN TELEKOMUNIKASI DI STASIUN Stasiun Tanggal
: :
Periode Perawatan
:
No
1 Bulanan
KARES Paraf Pelaksana Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang
3
4
ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
: :
PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN PERALATAN TELEKOMUNIKASI DI LUAR STASIUN
Stasiun : Tanggal : Periode : 1 Bulanan Perawatan
No
KARES : Paraf Pelaksana : Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang
3
4
ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN PERALATAN JARINGAN CATENARY 1 (SATU) BULANAN 1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-25
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan pemeriksaan mengenai parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan kelainan atau kondisi substandar peralatan jaringan catenary setelah beroperasi selama 1 (satu) bulan. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala 1 bulanan peralatan jaringan catenary pada Resor bersangkutan. Kegiatan pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan dan pengamatan kondisi fisik dari jaringan catenary. Beberapa peralatan yang diperiksa adalah: 2.1 Kawat Feeder; 2.2 Feeding Branch; 2.3 Disconnecting Switch; 2.4 Kawat Trolly; 2.5 Kawat Messenger; 2.6 Hanger; 2.7 Steadying Equipment; 2.8 Automatic Tension Device; 2.9 Sectioning Device; 2.10 Tiang; 2.11 Supporting; 2.12 Kawat Guy; 2.13 Isolator; 2.14 Beam; 2.15 Proteksi; 2.16 PDL 6kV; 2.17 WCM; 2.18 Ruang Bebas. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: Alat tulis, meteran, rompi safety fluorescent. 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal (dua) orang tenaga pelaksana Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4
5.5
PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 bulanan jaringan catenary berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 1 bulanan jaringan catenary; KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA; Setiba di Stasion bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas stasion (KS/PPKA) mengenai pelaksanaan pemeriksaan 1 bulanan jaringan catenary; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan 1 bulanan Peralatan Jaringan Catenary;
STE-IK-AMPT-8.1.3-25
hal 1
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan
5.6 5.7
Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 1 hari kerja per petak jalan; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.8 KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES; 5.9 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas di Stasion (KS/PPKA); 5.10 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. 6
ITEM PEMERIKSAAN
Keterangan gambar: 1. Tiang; 2. Supporting (pole band, cantilever, arm feeder, drop arm, splace arm, ancor fitting); 3. Steadying equipment (steady brace, pull off, pipa steadying equipment); 4. Isolator (180E, 180EP, 180C, steam); 5. Grounding; 6. Lightning arrester; 7. Feeding branch. Gambar 1. Struktur Tiang
Gambar 2. Struktur ATD
Gambar 3. Struktur Guy
STE-IK-AMPT-8.1.3-25
hal 2
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan
Gambar 4. Struktur WCM
Keterangan gambar: 11. Kawat trolly; 12. Hanger; 13. Kawat messenger; 14. Kawat feeder; 15. OHGW; 16. PDL 6kV.
Gambar 5. Struktur Gawang Catenary STE-IK-AMPT-8.1.3-25
hal 3
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan
No
1
2
3
4
5
Item Pemeriksaan KAWAT FEEDER
FEEDING BRANCH DS
KAWAT TROLLY
KAWAT MESSENGER
Cara Pemeriksaan Periksa kondisi kawat dari benda asing (tali layangan, pohon, dll) Periksa apakah kawat dalam satu gawang terdapat rantas Periksa dan catat jumlah tambalan yang terdapat dalam satu gawang Periksa apakah kawat rantas
HANGER
STE-IK-AMPT-8.1.3-25
Klasifikasi
Bersih
OK : bersih NOT OK : tidak bersih
Tidak rantas
OK : tidak rantas NOT OK : rantas
Tidak rantas
OK : tidak rantas NOT OK : rantas OK : tidak putus NOT OK : putus OK : tidak aus/tipis NOT OK : aus/tipis OK : lengkap NOT OK : tidak lengkap OK : bersih NOT OK : tidak bersih OK : tidak knee NOT OK : knee
Periksa apakah kawat putus
Tidak putus
Periksa apakah kontak DS aus/tipis
Kontak tidak aus/tipis
Periksa kelengkapan peralatan DS yang terpasang
Komponen alat DS lengkap
Periksa kondisi lingkungan kawat dari benda asing
Bersih
Periksa apakah kawat trolly knee
Tidak knee
Periksa dan catat jumlah tambalan yang terdapat dalam satu gawang Periksa kondisi kawat dari benda asing
Bersih
Periksa apakah kawat dalam satu gawang terdapat rantas Periksa apakah kawat berkarat
6
Referensi Standar
Tidak rantas
OK : bersih NOT OK : tidak bersih OK : tidak rantas NOT OK : rantas
Tidak berkarat
OK : tidak berkarat NOT OK : berkarat
Periksa dan catat jumlah tambalan yang terdapat dalam satu gawang Periksa apakah hanger miring, tidak pada posisinya
Tegak lurus
Periksa apakah hanger lepas dari dudukannya
Tidak lepas
Periksa kondisi pengait/pengunci hanger bar
kokoh
OK : tegak lurus NOT OK : tidak tegak lurus OK : tidak lepas NOT OK : lepas OK : kokoh NOT OK : tidak kokoh hal 4
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan
7
8
9 10
11
12
STEADYING EQUIPMENT
ATD
SECTIONING DEVICE TIANG
SUPPORTING
KAWAT GUY
STE-IK-AMPT-8.1.3-25
Periksa apakah bagian klem lepas
Klem tidak lepas
Periksa apakah bengkok tidak normal
Tidak bengkok yang tidak normal (beraturan)
OK : klem tidak lepas NOT OK : klem lepas OK : bengkok normal NOT OK : bengkok tidak normal
Ukur jarak tinggi bandul terhadap alasnya Periksa kelengkapan ATD, bandul, baut, dll.
Komponen alat lengkap
OK : lengkap NOT OK : tidak lengkap
Periksa apakah ada kebocoran untuk ATD tipe Spring Periksa kondisi visual dari FRP
Tidak bocor, bersih dari minyak
OK : tidak bocor dan bersih NOT OK : bocor dan berminyak
Tidak gosong
OK : tidak gosong NOT OK : gosong
Periksa apakah ada kemiringan pada tiang, disebabkan karena longsor pada pondasi maupun bengkokan Periksa apakah ada keretakan, kerusakan dan keropos pada tiang
Tegak lurus
OK : tegak lurus NOT OK : tidak tegak lurus OK : tidak retak atau tidak keropos NOT OK : retak atau keropos
Periksa kondisi pondasi apakah terdapat sampah
Tidak retak (beton) atau tidak keropos (baja), retakan >0,25mm di luar batang kerangka baja atau memanjang > 75mm (beton), dan keropos > 20% (baja) Bersih
Periksa apakah ada karat
Tidak ada karat
Periksa apakah ada aus, kerusakan, dan keropos
Tidak aus, tidak rusak, dan tidak keropos
Periksa apakah kawat rantas
Tidak rantas
Periksa apakah kawat berkarat
<25% karat
Periksa apakah kawat putus
Tidak putus
Periksa ketegangan kawat
Kawat tegang
OK : bersih NOT OK : tidak bersih OK : tidak karat NOT OK : berkarat OK : Tidak aus, rusak atau keropos NOT OK : aus atau rusak atau keropos OK : tidak rantas NOT OK : rantas OK : sesuai standar NOT OK : tidak sesuai standar OK : tidak putus NOT OK : putus OK : tegang NOT OK : kendur hal 5
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Bulanan
13 14
ISOLATOR BEAM
Periksa dan catat isolator yang pecah Periksa apakah beam berkarat
15
PROTEKSI
Periksa apakah OHGW dalam satu gawang terdapat rantas Periksa apakah OHGW berkarat
16
17
18
7 7.1
PDL 6kV
WCM
RUANG BEBAS
<25% karat Tidak rantas
OK : sesuai standar NOT OK : tidak sesuai standar OK : tidak rantas NOT OK : rantas
Tidak berkarat
OK : tidak berkarat NOT OK : berkarat
Periksa dan catat jumlah tambalan yang terdapat pada OHGW dalam satu gawang Periksa dan catat jumlah Lightning Arrester retak atau pecah Periksa apakah kawat grounding putus
Tidak putus
Periksa kondisi kabel dari benda asing
Bersih
Periksa apakah kabel dalam satu gawang terdapat putus Periksa kondisi titik terendah dari kabel PDL 6kV terhadap tinggi kawat trolly
Tidak putus
OK : tidak putus NOT OK : putus OK : bersih NOT OK : tidak bersih OK : tidak putus NOT OK : putus
Periksa kondisi WCM dari benda asing
Bersih
Periksa apakah kawat labrang WCM rantas dan berkarat
Tidak rantas dan tidak berkarat
Periksa kelengkapan peralatan WCM
Lengkap (terdapat bandul, papan peringatan, zebra marker) Tidak ada pohon
Periksa apakah ruang bebas jaringan catenary aman dari pohon Periksa apakah ruang bebas jaringan catenary bebas dari benda-benda asing (tiang listrik PLN, dll)
Harus lebih tinggi dari kawat trolly
Tidak terdapat benda asing
OK : lebih tinggi dari trolly NOT OK : sama atau lebih rendah dari kawat trolly OK : lengkap NOT OK : tidak lengkap OK : tidak rantas dan tidak berkarat NOT OK : rantas atau berkarat OK : lengkap NOT OK : tidak lengkap OK : tidak ada pohon NOT OK : ada pohon OK : tidak ada benda asing NOT OK : ada benda asing
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor.
STE-IK-AMPT-8.1.3-25
hal 6
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN JARINGAN CATENARY Stasiun Tanggal
: :
……………………… ………………………
KARES
:
Periode Perawatan
:
1 bulanan
Paraf
:
No
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut)
4
Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
………………………….
Pelaksana
:
Paraf
:
………………………….
PPKA Paraf
Keterangan
:
…………………………. :
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Tahunan
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN PERALATAN JARINGAN CATENARY 1 (SATU) TAHUNAN 1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-26
Revisi ke
: 0
Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan pemeriksaan dan pengukuran mengenai parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan kelainan atau kondisi substandar peralatan jaringan catenary setelah beroperasi selama 1 (satu) tahun. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala 1 (satu) tahunan peralatan jaringan catenary pada Resor bersangkutan. Kegiatan terdiri dari pengukuran kondisi kawat troly, WCM, dan pentanahan. Beberapa parameter yang diukur adalah: 2.1 Kawat Trolly: 2.1.1 Ketinggian; 2.1.2 Deviasi; 2.1.3 Diameter; 2.2 Ketinggian WCM; 2.3 Nilai Pentanahan. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: mistel, jangka sorong digital, grounding tester, lori tower, tangga, penerangan, alat tulis, rompi safety fluorescent, APD (sarung tangan listrik, safety shoes, safety helmet). 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 3 (tiga) orang tenaga pelaksana Resor. 5
TATA CARA PERAWATAN
5.1
Pelaksana melaksanakan kegiatan perawatan berkala 1 tahunan jaringan catenary berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; 5.2 KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 1 tahunan jaringan catenary; 5.3 KAT melakukan koordinasi dengan KS/PPKA; 5.4 Setiba di Stasion bersangkutan, pelaksana menyerahkan nota (jika ada), memberikan informasi lisan kepada petugas stasion (KS/PPKA) mengenai pelaksanaan pemeriksaan 1 tahunan jaringan catenary; 5.5 Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan 1 Tahunan Perawatan Jaringan Catenary; 5.6 Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 1 hari kerja; 5.7 Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; 5.8 KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES; 5.9 Pekerjaan pemeriksaan yang selesai disahkan oleh tanda-tangan penerimaan Petugas di Stasion (KS/PPKA); 5.10 Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. STE-IK-AMPT-8.1.3-26
hal 1
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Tahunan
6
ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. Pengukuran Kawat Trolly
Gambar 2. Pengukuran Ketebalan Kawat Trolly
Gambar 3. Pengukuran WCM
STE-IK-AMPT-8.1.3-26
hal 2
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Tahunan
Gambar 4. Pengukuran Grounding/Pembumian
STE-IK-AMPT-8.1.3-26
hal 3
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Jaringan Catenary 1 (satu) Tahunan
No 1
2
Item Pemeriksaan KAWAT TROLLY
GROUNDING/ PENTANAHAN
3
WCM
Cara Pemeriksaan
Referensi Standar
Ukur ketinggian kawat trolly dari permukaan rel menggunakan Mistel (gambar 1)
4,25-5,7 meter Nominal: 5,3 meter
Ukur deviasi dari kawat trolly pada track lurus dan lengkung menggunakan Mistel
Track lurus maksimum: 20 cm Track lengkung maksimum: 30 cm
Ukur diameter dari kawat trolly pada bagian lambung dan dekat tiang menggunakan jangka sorong (sigmat) digital dengan menaiki lori tower dan tangga
8,1 – 12,34 mm
Ukur tahanan pembumian/ grounding menggunakan Grounding Tester atau Earth Tester (gambar 4)
Nilai ≤ 1 ohm
Ukur ketinggian WCM terhadap permukaan jalan pada perlintasan sebidang menggunakan Mistel (gambar 3)
Nominal 4,8 meter (50 cm di bawah nilai nominal ketinggian trolly
Klasifikasi : dalam kisaran referensi standar NOT OK : di luar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : diluar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : kurang dari 8,1 mm OK : sama atau di bawah nilai referensi standar NOT OK : diluar kisaran referensi standar OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : diluar kisaran referensi standar OK
Catatan: Untuk kolom keterangan, diisi bila pemeriksaan dilakukan di lengkung
7 7.1
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor.
STE-IK-AMPT-8.1.3-26
hal 4
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERAWATAN JARINGAN CATENARY Lokasi Tanggal Periode Perawatan
No
: : :
………………………. ………………………. 1 Tahunan
KARES Paraf Pelaksana Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus
3
4
yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut (diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir3)
:
……………………….
:
……………………….
KS/ PPKA
:
Paraf
:
Keterangan
…………………………
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN PERALATAN GARDU LISTRIK MEIDENSHA 2 (DUA) MINGGUAN 1
No. Dok
: STE-IK-AMPT-8.1.3-27
Revisi ke : 0 Tanggal
: 26 Oktober 2011
TUJUAN
Kegiatan pemeriksaan mengenai parameter tertentu dalam rangka pendiagnosaan kelainan atau kondisi substandar peralatan gardu listrik setelah beroperasi selama 2 (dua) minggu serta untuk memastikan kondisi operasional dari gardu listrik dalam keadaan normal. 2
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan berkala 2 mingguan peralatan gardu listrik pada Resor bersangkutan. Kegiatan pemeriksaan terdiri dari pengamatan kondisi fisik secara visual, suara, dan bau dari perangkat gardu listrik. Beberapa bagian dan peralatan yang diperiksa adalah: 2.1 Halaman; 2.2 Peralatan Penyulang; 2.3 DC Series Reactor; 2.4 Trafo Utama; 2.5 Rectifier; 2.6 Kubikel Incoming (H1); 2.7 Gedung; 2.8 Kubikel Trafo Bantu (HH1); 2.9 Kubikel VCB 20kV (H2); 2.10 Kubikel Trafo Cadangan (HH2); 2.11 Kubikel Saringan Bunyi; 2.12 Kubikel LBD; 2.13 Baterai; 2.14 Kubikel Negatif (DO); 2.15 Kantor, Gudang, dan Toilet; 2.16 Kubikel HSCB. 3
ALAT KERJA DAN SUKUCADANG
Alat kerja dan sukucadang yang diperlukan adalah: lampu senter, voltmeter, kain majun, alat tulis, APD (sarung tangan listrik, safety shoes, safety helmet). 4
SDM PELAKSANA
Personil yang dibutuhkan minimal 2 (dua) orang tenaga pelaksana Resor. 5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5
PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksana melaksanakan kegiatan pemeriksaan berkala 2 Mingguan Gardu Listrik berdasarkan TABLO Bulanan dan Nota Permintaan Kerja dari KAT setempat; KAT menyiapkan alat kerja dan sukucadang yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan 2 mingguan Gardu Listrik; KAT melakukan koordinasi dengan Petugas Remote LAA (RSCE); Setiba di lokasi gardu listrik bersangkutan, memberikan informasi lisan kepada petugas remote LAA mengenai pelaksanaan pemeriksaan 2 Mingguan Gardu Listrik; Pelaksana menuangkan hasil pemeriksaan pada form Lembar Pemeriksaan 2 Mingguan Gardu Listrik;
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
hal 1
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
5.6 5.7 5.8 5.9
6
Standar Pelaksanaan pekerjaan adalah maksimal 1 hari kerja per 1 lokasi Gardu Listrik; Jika ditemukan kondisi peralatan di luar spesifikasi/referensi standar, pelaksana wajib mencatat masalah pada LP, serta melaporkan hal tersebut kepada KAT; KAT menyampaikan masalah kepada KARES, serta mengkoordinasikan penyelesaian sesuai dengan disposisi dari KARES; Pelaksana menyerahkan LP selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran serta perawatan dinyatakan selesai. ITEM PEMERIKSAAN
Gambar 1. DC Series Reactor
Keterangan Gambar: 1. Bodi Trafo 2. Sambungan bergasket 3. Silika Gel 4. Compound Gauge 5. Thermometer 6. Oil Gauge
Gambar 2. Rectifier
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
hal 2
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
Keterangan Gambar: 1. Bodi Trafo 2. Sambungan bergasket 3. Silika Gel 4. Compound Gauge 5. Thermometer 6. Oil Gauge
Gambar 3. Trafo Utama
Keterangan Gambar: 1. Bodi kubikel 2. Indikator lampu 3. Indikator bendera 4. Ampere meter 5. Ampere recorder
5
Gambar 4. Kubikel HSCB dan Kubikel Negatif
Keterangan Gambar: 1. Kubikel LBD; 3. Indikator LBD.
Gambar 5. Kubikel LBD
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
hal 3
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
Keterangan Gambar: 1. Bodi baterai; 2. Terminal; 3. Batas level min-maks; 4. Baut terminal.
Gambar 6. Baterai
Keterangan Gambar: 1. Kabel penyulang 2. DS (saklar pemisah) 3. Arrester
Gambar 7. Peralatan Penyulang
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
hal 4
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
No 1
2
3
4
Item Pemeriksaan HALAMAN
PERALATAN PENYULANG
DC SERIES REACTOR TRAFO UTAMA
Cara Pemeriksaan
Klasifikasi
Periksa dan catat nilai kWh meter PLN Periksa lampu penerangan luar
Menyala/ hidup
OK : menyala/ hidup NOT OK : tidak menyala
Periksa kebersihan halaman luar gardu listrik
Tidak ada sampah berserakan
OK : bersih NOT OK : kotor
Periksa kondisi kabel penyulang
Tidak gosong, menempel kokoh pada terminalnya
Periksa kondisi DS secara visual
Tidak gosong
OK : tidak gosong dan kokoh NOT OK : gosong atau kendur OK : tidak gosong NOT OK : gosong
Periksa kondisi arrester secara visual
Tersambung ke grounding
Periksa kebersihan dari bodi DC Series Reactor
Tidak berdebu
Periksa apakah ada/terlihat rembesan minyak pada gasket
Tidak ada rembesan minyak
Periksa kebersihan dari bodi Trafo
Tidak berdebu
Periksa apakah ada/terlihat rembesan minyak pada gasket
Tidak ada rembesan minyak
Tulis warna silica gel yang ada pada gelas breather
Berwarna biru
Tulis nilai tekanan yang terukur pada Compound Gauge
Berada dalam range sesuai arsiran yang tertera
Tulis nilai suhu yang terukur pada Thermometer
Berada di bawah nilai maksimum Level minyak terlihat (ada minyak)
Lihat dan tulis ketinggian dari level minyak pada gelas level minyak
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
Referensi Standar
OK : tersambung grounding NOT OK : putus OK : bersih NOT OK : kotor OK : tidak bocor NOT OK : bocor OK : bersih NOT OK : kotor OK : tidak bocor NOT OK : bocor OK : biru NOT OK : ungu, bening, hitam OK : dalam kisaran referensi standar NOT OK : diluar kisaran referensi standar OK : bersih NOT OK : kotor OK : minyak terlihat NOT OK : minyak tidak terlihat hal 5
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
5
6
7
8
9
Periksa kebersihan dari bodi Rectifier
Tidak berdebu
OK : bersih NOT OK : kotor
Periksa apakah ada/terlihat rembesan minyak pada gasket
Tidak ada rembesan minyak
OK : tidak bocor NOT OK : bocor
Tulis nilai tekanan yang terukur pada Compound Gauge
Berada dalam range sesuai arsiran yang tertera
OK
Tulis nilai suhu yang terukur pada Thermometer
OK : bersih NOT OK : kotor
Lihat dan tulis ketinggian dari level minyak pada gelas level minyak
Berada di bawah nilai maksimum Level minyak terlihat (ada minyak)
KUBIKEL INCOMING (H1)
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
OK : bersih NOT OK : kotor OK : Tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing
GEDUNG BAGIAN DALAM
Periksa lampu penerangan dalam
Menyala/ hidup
Periksa kebersihan dan kerusakan lantai dan dinding
Bersih dan tidak rusak
Periksa kebersihan dan kebocoran atap
Bersih dan tidak bocor
KUBIKEL TRAFO BANTU (HH1)
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
KUBIKEL VCB 20kV (H2)
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
RECTIFIER
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
: dalam kisaran referensi standar NOT OK : diluar kisaran referensi standar
OK : minyak terlihat NOT OK : minyak tidak terlihat
OK : menyala/ hidup NOT OK : tidak menyala OK : bersih dan tidak rusak NOT OK : kotor atau rusak OK : bersih dan tidak bocor NOT OK : kotor dan atau bocor OK : bersih NOT OK : kotor OK : Tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing OK : bersih NOT OK : kotor hal 6
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
OK : Tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing
OK : bersih NOT OK : kotor OK : Tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing OK : bersih NOT OK : kotor OK : Tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing
Catat nilai tegangan yang terukur Catat nilai counter trip Periksa indikator bendera, catat dan reset jika bekerja 10
11
KUBIKEL TRAFO CADANGAN (HH2)
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
KUBIKEL SARINGAN BUNYI
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
Catat nilai tegangan yang terukur 12
13
KUBIKEL LBD
BATERAI
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
Periksa lampu-lampu indikator
menyala
Periksa kebersihan bodi baterai
Tidak berdebu
Periksa kondisi terminal-terminal
Tidak ada karat dan jamur
OK : bersih NOT OK : kotor OK : Tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing OK : menyala NOT OK : padam atau putus OK : bersih NOT OK : kotor OK : tidak berjamur, tidak berkarat NOT OK : berjamur dan atau berkarat
hal 7
Instruksi Kerja Pemeriksaan Peralatan Gardu Listrik 2 (dua) Mingguan
Berada diantara level minimum dan maksimum
OK : diantara level min dan maks NOT OK : diluar level min dan maks
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
Periksa apakah Recorder berfungsi
Berfungsi
OK : bersih NOT OK : kotor OK : Tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing OK : berfungsi NOT OK : tidak berfungsi
Catat nilai arus yang terukur Periksa kebersihan ruang kantor, gudang dan toilet
Tidak ada sampah berserakan
OK : bersih NOT OK : kotor
Periksa kebersihan bodi kubikel
Tidak berdebu
Periksa apakah ada suara & bau asing dalam kubikel
Tidak ada suara dan bau asing
Periksa lampu-lampu indikator
Menyala
OK : bersih NOT OK : kotor OK : tidak ada suara dan bau asing NOT OK : ada suara dan atau bau asing OK : menyala NOT OK : padam atau putus
Periksa dan catat ketinggian level elektrolit
Ukur dan catat output tegangan total dari baterai 14
15
16
KUBIKEL NEGATIF (DO)
RUANG KANTOR, GUDANG DAN TOILET KUBIKEL HSCB
Periksa indikator bendera, catat dan reset jika bekerja Buka pintu kubikel (sesuai prosedur), gunakan senter untuk menerangi, catat nilai counter trip 7 7.1
REFERENSI Reglemen R29 mengenai Tugas dan Tanggungjawab Kepala Resor.
STE-IK-AMPT-8.1.3-27
hal 8
SINTELIS LEMBAR PEMERIKSAAN PERALATAN GARDU LISTRIK Gardu Tanggal Periode Perawatan
No
: :
……………………….. ………………………..
:
2 Mingguan
KAT Paraf Pelaksana Paraf
Kegiatan
1
Hasil Penilaian (Baik/ Tidak Baik)
2
Penggantian Komponen/ Elemen
3
Identifikasi Masalah (berisi masalah khusus yang ditemukan di lapangan pada saat pemeriksaan, dan memerlukan penanganan lebih lanjut) Rencana Tindak Lanjut
4
(diisi oleh KAT yang bertanggung jawab menerima hasil lembar pemeriksaan dan menindak lanjuti masalah pada butir2)
:
………………………
:
………………………
KARES
:
Paraf
:
Keterangan
…………………………