BAB I SEJARAH SINGKAT DAN LAMBANG OSIS OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing seorang guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS. A. Latar Belakang Belakang Berdirinya Berdirinya OSIS Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersamasama bertanggung jawab atas at as pembangunan bangsa. Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
B. Lambang OSIS 1. Pencipta Lambang OSIS Lambang OSIS diciptakan oleh Idik Sulaeman. Idik menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, sampai tamat SMP di Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA. Sejak kecil, jiwa seni sudah terlihat dalam dirinya. Tak heran bila setamat SMA Idik memilih seni rupa sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung ITB pada 9 April 1960. Idik Sulaeman memulai kariernya di Balai Penelitian Tekstil (1960-1964). Pada 1 Februari 1965 ia diangkat menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan Kerajinan yang saat itu dijabat Mayjen TNI dr. Azis Saleh. Dunia seni dan tekstil harus ditinggalkan ketika Idik pindah kerja ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), sebagai Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan pada 1 Desember 1967. Saat inilah, ia banyak membantu Husein Mutahar dalam mewujudkan gagasannya membentuk Paskibraka. Pada 30 Juni 1975, ia diangkat menjadi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan Kegiatan di Direktorat Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud). Pada 9 Maret 1977, ia mencapai posisi puncak di Ditbinmud setelah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Generasi Muda, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga (Ditjen PLSOR). Tiga tahun penuh ia benarbenar menjadi ”komandan” dalam latihan Paskibraka, yakni Paskibraka 1977, 1978 dan 1979. Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Dikdasmen) dan menjabat Direktur Pembinaan Kesiswaan sampai 15 November 1983. Selama empat tahun itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman kerja di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah yang kita kenal sampai sekarang: SD putih-merah, SMP putih-biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap dengan lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang kini selalu melekat di saku kiri seragam sekolah. 2.
Arti Lambang OSIS Arti Lambang Lambang OSIS berdasarkan Kepala Dirjen Pendidikan Pendidikan Dasar dan Menengah No.206/C/Kep. E.81 :
a. b. c. d. e.
1. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal (5A). Abdi yang berasal dari kata mengabdi Adab yang berasal dari kata sopan dan santun Ajar yang berasal dari kata mengajar Aktif yang berarti orang yang melakukan kegiatan atau suatu ivent tertentu Amal yang berasal dari kata beramal
2. Buku terbuka Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara. 3. Kunci pas Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan. 4. Tangan terbuka Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab. 5. Biduk/Perahu Lesung Biduk / perahu lesung, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan. 6. Pelangi merah putih Tujuan nasional yang dicita –citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual. 7. Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas. Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai –nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa. 8. Warna kuning Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara. 9. Warna coklat Dapat berarti sifat kedewasaan dan sikap rela berkorban bagi tanah air. 10. Warna merah putih Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.
BAB II PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN, TUGAS DAN STRUKTUR OSIS Dalam upaya mengenal, memahami, dan mengelola Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS) perlu kejelasan mengenai pengertian, fungsi dan tujuan serta Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS). Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan serta struktur OSIS yang jelas, maka akan membantu para pembina, pengurus, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsi dan tujuannya. A. Pengertian OSIS 1. Secara Semantis Didalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah berbentuk Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS) dan merupakan oraganisasi resmi di sekolah. OSIS adalah Organisasi Siswa Intera Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian: a. Oganisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya kesiswaan. b. Siswa Adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. c. Intera Berarti terletak didalam. Sehingga OSIS merupakan suatu oraganisasi siswa yang ada didalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. d. Sekolah Adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini sekolah menengah atas atau madrasah yang sederajat. 2. Secara Organisatoris OSIS merupakan satu-satunya oraganisasi siswa yang resmi disekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dangan oraganisasi kesiswaan disekolah lainn dan tida menjadi bagian/ alat dari organisasi lain yang ada diluar sekolah.
3. Secara Fungsional Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya di bidang pembinaan kesiswaan, arti yang terkangdung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai jalur pembinaan kesiswaan. 4. Secara Sistemik Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sebuah sistem, dimana para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan sutatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena itu, OSIS sebagai suatu sistem ditandai dengan beberapa ciri pokok yaitu: a. Berorientasi pada tujuan; b. Memiliki susunan kehidupan berkelompok; c. Memiliki sejumlah peranan; d. Terkoordinasi; e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu; B. Fungsi Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki sebagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai jalur pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah: 1. Sebagai wadah Organisasi Siswa Intera Sekolah merupakan organisasi resmi disekolah dan sebagai wadah kegiatan para siswa di sekolah dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. 2. Sebagai Motivator Motivator adalah pendorong lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS sebagai motivator berperan untuk menggali dan mengembangkan potensi siswa, yaitu minat dan bakat siswa serta mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan OSIS dan ekstrakulikuler. 3. Sebagai Preventif Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumberdaya yang ada dan secara eksternal. OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari
dalam maupun luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai motivator lebih dahulu harus dapat diwujudkan. C. Tujuan Setiap organisasi selalu memilki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain: 1. Memahami, mengahargai lingkungan hidup dan nilai-nilai dalam mengambil keputusan yang tepat. 2. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan mengahargai Hak Azasi Manusia (HAM) dalam konteks kemajuan budaya bangsa. 3. Membangun, mengembangkan wawasan kebangasaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi. 4. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berfikir logis dan demokratis. 5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual. 6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. D. Perangkat OSIS Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS, Perwakilan Kelas, dan Pengurus OSIS. 1. Pembina OSIS a. Pembina OSIS terdiri dari : 1) Kepala Sekolah, sebagai ketua 2) Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, sebagai wakil ketua. 3) Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan dapat bergantian setiap tahun pelajaran. b. Rincian Tugas 1) Kepala Sekolah Sebagai ketua: a) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS disekolahnya; b) Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus; c) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan surat keputusan kepala sekolah; d) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan surat keputusan kepala sekolah; e) Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS; f) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pengurus OSIS. 2) Wakil Kepala Sekolah sebagai wakil ketua. a) Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan pengeloaan, pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolahnya;
2.
b) Memberikan bimbingan dan latihan kepada perwakilan kelas dan pengurus; c) Menyusun dan memproses rekruitmen keanggotaan perwakilan kelas untuk ditindak lanjuti dengan surat keputusan kepala sekolah; d) Memfasilitasi pengesahan dan pelantikan pengurus OSIS oleh kepala sekolah; e) Memfasilitasi dan membimbing penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS; f) Mefasilitasi dan membina dan penyusunan program kerja OSIS; g) Mengahadiri rapat-rapat OSIS; h) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pengurus OSIS secara berkala setiap tiga bulan sekali; i) Memberikan laporan seluruh kegiatan OSIS secara berkala setiap bulan kepada kepala sekolah (program yang dilaksanakan serta daftar hadir kegiatan serta sasaran yang dicapai). 3) Guru, sebagai anggota. a) Bertanggung jawab atas seluruh operasional pelaksanaan pengelolaan pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolahnya; b) Memberikan bimbingan dan latihan kepada perwakilan kelas dan pengurus; c) Membantu Wakesek kesiswaan menyusun dan memproses rekruitmen keanggotaan perwakilan kelas untuk ditindak lanjuti dengan surat keputusan kepala sekolah; d) Membantu dan memfasilitasi pelaksanaan pengesahan dan pelantikan pengurus OSIS; e) Memfasilitasi dan membina secara teksnis penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS; f) Memfasilitasi dan membina secara teknis pelaksanaan program kerja OSIS; g) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pengurus OSIS secara berkala setiap tiga bulan sekali; h) Memberikan laporan seluruh kegiatan OSIS secara berkala setiap bulan kepada wakil kepala sekolah (program yang dilaksanakan serta daftar hadir kegiatan serta sasaran yang dicapai). Perwakilan Kelas a. Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas. b. Perwakilan kelas bertugas memilih pengurus OSIS, mengajukan usul-usul untuk dijadikan program kerja OSIS dan menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa
jabatannya. c. Perwakilan kelas bertanggung jawab langsung kepada Pembina OSIS d. Masa kerja perwakilan kelas selama satu tahun pelajaran. e. Rincian tugas 1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas; 2) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS; 3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas; 4) Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan; 5) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir jabatannya; 6) Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada kepala sekolah selaku ketua pembina; 7) Bersama-sama pengurus menyusun anggaran rumah tangga. 3. Pengurus
OSIS a. Syarat Pengurus OSIS 1) Taqwa tehadap tuhan yang Maha Esa; 2) Memiliki budi pekerti luhur atau akhlaq mulia dan sopan santun; 3) Memiliki bakat sebagai pemimpin; 4) Tidak terlibat penyalahgunaan narkoba; 5) Memiliki kemauan, kemampuan pengetahuan yang memadai; 6) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-sebaiknya, sehigga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS; 7) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas; 8) Tidak duduk dikelas terakhir; 9) Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah. b. Kewajiban Pengurus OSIS 1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS; 2) Selalu menjunjung tinggi nam baik, kehormatan dan martabat sekolahnya; 3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif; 4) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pembina OSIS dan Tembusannya kepada perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya; 5) Selalu berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Pembina OSIS. c. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus OSIS 1) Ketua a) Memimpin Organisasi dengan baik dan bijaksana; b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan; c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan;
2)
3)
4)
5)
6)
d) Memimpin rapat; e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat; f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan. Wakil Ketua a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan; b) Memberi saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan; c) Menggantikan ketua jika berhalangan; d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya; e) Bertanggung jawab kepada ketua; f) Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi Sekretaris a) Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan; b) Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat; c) Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan; d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan; e) Bersama ketua menandatangani setiap surat; f) Bertanggungjawab atas tertib administrasi organisasi; g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris; Wakil Sekretaris a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan; c) Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksiseksi. Bendahara dan Wakil Bendahara a) Bertanggungjawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang /biaya yang diperlukan; b) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban; c) Bertanggungjawab atas inventaris dan perbendaharaan; d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Ketua Seksi a) Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggungjawabnya; b) Melaksanakan kegiatan seksi yang telah diprogramkan; c) Memimpin rapat seksi; d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat;
e) Menyampaikan laporan, pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada ketua melalui koordiator. 4.
Pokok-Pokok Kegiatan Seksi 1) Seksi Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain : a) Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing- masing; b) Memperingati hari-hari besar keagamaan; c) Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama; d) Mebina toleransi kehidupan antar umat beragama; e) Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan; f) Mengembangkan dan memperdayakan kegiatan keagamaan di sekolah; g) Kegiatn lainnya; 2) Seksi Budi Pekerti Luhur/ Akhlaq Mulia, antara lain: a) Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah; b) Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial); c) Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tata krama pergaulan; d) Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama; e) Menumbuhkembangkan sikap hormat dan mengahargai warga sekolah; f) Melaksanakan kegiatan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan); g) Kegiatan lainnya. 3) Seksi Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, anatara lain: a) Melaksanakan upacara bendera pada hari Senin dan atau Sabtu, serta hari-hari besar nasional; b) Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne); c) Melaksanakan kegiatan kepramukaan; d) Mengunjungidan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah; e) Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan; f) Melaksanakan kegiatan bela negara; g) Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar Negara; h) Kegiatan lainnya. 4) Seksi Prestasi Akademik, Seni, dan atau Olahraga, antara lain: a) Mengadakan lomba mata pelajaran /program keahlian; b) Menyelengarakan kegiatan ilmiah; c) Mengikuti kegiatan kegiatan workshop, seminar, diskusi panel
yang bernuansa iptek; d) Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat- tempat sumber belajar; e) Mendesain dan memproduksi media pembelajaran; f) Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian; g) Mengoptimalkan pemanfaatan perpusatakaan sekolah; h) Membentuk klub sains, seni dan olaharaga; i) Menyelenggarakan festival lomba seni; j) Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga; k) Kegiatan lainnya; 5) Seksi Demokrasi, HAM, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan dan Toleransi Sosial, antara lain : a) Memantapkan dan mengembangkan peran siswa didalam OSIS sesuai degan tugasnya masing-masing; b) Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa; c) Melakasanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan professional; d) Melaksanakan kewajiban dan hak sendiri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat; e) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato; f) Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan; g) Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah; h) Kegiatan lainnya. 6) Seksi Kreativitas, keterampilan dan Kewirausahaan, antara lain: a) Menigkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi lebih berguna; b) Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa; c) Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produksi; d) Menigkatkan kemampuan keterampilan siswa melalui sertifikasi kompetensi siswa berkebutuhan khusus; e) Kegiatan lainnya. 7) Seksi Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi, antara lain: a) Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat; b) Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS); c) Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV/AIDS; d) Menigkatkan kesehatan reproduksi remaja; e) Melaksanakan hidup aktif; f) Melakukan diversifikasi pangan;
g) Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah; h) Kegiatan lainnya; 8) Seksi Sastra dan Budaya, antara lain: a) Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang sastra; b) Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya; c) Meningkatkan daya cipta sastra; d) Meningkatkan apresiasi budaya; e) Kegiatan lainnya. 9) Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), antara lain: a) Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran; b) Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi; c) Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan; d) Kegiatan lainnya. 10) Seksi Komunikasi dalam Bahasa Inggris, antara lain : a) Melaksanakan lomba debat dan pidato; b) Melaksanakan lomba menulis dan korespondensi; c) Melaksanakan English Day; d) Melaksanakan kegiatan berceritera dalam Bahasa Inggris (Storry Telling); e) Melaksanakan lomba puzzies words/ scrabble; f) Kegiatan lainnya. Pokok-pokok kegiatan seksi tersebut di atas dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi daerah dan sekolah masingmasing. E. Forum Organisasi 1. Rapat-rapat a. Rapat Pleno Perwakilan Kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan kelas. Rapat ini diadakan untuk : 1) Pemilihan pimpinan rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris; 2) Pencalonan pengurus 3) Memimpin pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS; 4) Penilaian laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatannya; 5) Acara, waktu, dan tempat rapat dikonsultasikan dengan Ketua Pembina. b. Rapat Pengurus 1) Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pengurus OSIS, untuk membahas : a) penyusunan program kerja tahunan OSIS; b) penilaian pelaksanaan program kerja pengurus OSIS tengah tahunan dan tahunan;
2)
3)
4) 5)
2.
c) membahas laporan pertanggungjawaban OSIS pada akhir masa jabatan. Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil-wakil sekretaris, bendahara dan wakil bendahara, untuk membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Rapat koordinasi terdiri dari : Rapat yang dihadiri oleh Ketua, wakil ketua , Sekretaris, wakil sekretaris Bendahara dan wakil Bendahara serta seksi-seksi; Rapat seksi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua seksi; Rapat luar biasa dapat diadakan dalam keadaan yang mendesak atas usul pengurus OSIS atau perwakilan kelas, setelah terlebih dahulu dikunsultasikan dan disetujui pembina OSIS.
Tata Cara Pemilihan Tata cara pemilihan Perwailan Kelas dan pemilihan Pengurus OSIS adalah sebagai berikut; a. Pemilihan Perwakilan Kelas. 1) Pemilihan perwakilan kelas diselenggarakan pada awal tahun pelajaran baru, hari pertama masuk sekolah, semua siswa yang duduk di kelas yang bersangkutan memilih ketua dan wakil ketua kelas. 2) Anggota perwakilan Kelas terdiri dari 2 (dua) orang siswa tiap kelas yang dipilih secara langsung oleh anggota kelasnya yang dihadiri oleh wali kelas. 3) Anggota perwakilan kelas dapat dirangkap oleh Ketua dan wakil ketua kelas. 4) Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina atau menunjuk wakil kepala sekolah segera mengundang semua anggota perwakilan kelas untuk membentuk dan mengesahkan pengurus perwakilan kelas. b. Pemilihan atau pembentukan pengurus OSIS 1) Pemilihan/pembentukan pengurus OSIS diselenggarakan selambat- lambatnya 1 (satu) bulan setelah terbentuknya perwakilan kelas. 2) Penyelenggara Pemilihan atau Pembentukan pengurus OSIS dibentuk oleh Kepala sekolah, dengan unsur-unsur panitia pemilihan OSIS terdiri dari : a) Pembina OSIS. b) Pengurus OSIS lama c) Perwakilan Kelas. d) Siswa.
Jumlah anggota panitia pemilihan OSIS sekurang-kurangnya 5 (Lima) orang dan sebanyak-bantaknya 10 (sepuluh) orang. 3) Ketua dan wakil ketua OSIS dipilih secara langsung dalam satu paket oleh seluruh siswa dalam waktu 1 (satu) hari dan hasilnya diumumkan secara langsung. 4) Ketua dan wakil ketua terpilih segera melengkapi kepengurusan OSIS selambat-lambatnya 1 (minggu) setelah pemilihan. 3.
Pengesahan dan Pelantikan a. Berdasarkan hasil laporan panitia pemilihan OSIS, Kepala Sekolah sebagai pembina OSIS mengeluarkan surat keputusan tentang pengangkatan dan pengambilan sumpah pengusus OSIS yang baru terbentuk. b. Pelantikan pengusus OSIS dikalsanakan pada saat upacara bendera Senin pagi atau Sabtu sore, dengan susunan upacara pelantikan yang diatur oleh sekolah.
F. Anggaran Dasar OSIS Secara Struktural Anggaran Dasar OSIS, terdiri dari 7 (tujuh) Bab dan Pasal-pasal. 1. Bab I. Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan 2. Bab II. Asas, Tujuan, dan Sifat 3. Bab III. Keanggotaan dan Keuangan 4. Bab IV. Hak dan Kewajiban Anggota 5. Bab V. Perangkat OSIS. 6. Bab VI. Masa Jabatan 7. Bab VII. Penutup. G. Strategi Pelaksanaan Keberhasilan OSIS sangat ditentukan oleh strategi pelaksanaan dan pembinaan dari elemen pendukungnya. Strategi pelaksanaan OSIS dimulai dari tingkat sekolah – kabupaten/kota – provinsi, dan nasional harus berkesinambungan dan konsisten serta tidak ada tumpang-tindih program kegiatan di tingkat tersebut. 1. Di Tingkat Sekolah Pada tingkat sekolah, komponen-komponen yang mendukung keberhasilan OSIS, yakni kepala sekolah, guru pembina, tenaga kependidikan dan komite sekolah. Peran Kepala Sekolah sebagai pengambil kebijakan di sekolah akan berpengaruh pada keberhasilan OSIS. a. Peran kepala sekolah dapat berupa : 1) Penyediaan ruang OSIS dan fasilitasnya. 2) Kebijakan sekolah yang mendukung keberhasilan OSIS.
3) Memberi kemudahan pada berbagai kegiatan OSIS. 4) Penyertaan pengurus OSIS dalam kegiatan rapat kerja sekolah. b. Peran guru pembina, antara lain: 1) Membimbing pengurus OSIS dalam berbagai Kegiatan OSIS. 2) Membantu tantangan/hambatan yang dihadapi pengurus OSIS. c. Peran tenaga kependidikan, antara lain : Membantu pelaksanaan kegiatan secara teknis operasional. d. Peran komite sekolah, antara lain ; 1) Memberikan fasilitas baik dana maupun dukungan materi lainnya yang dibutuhkan OSIS. 2) Membantu terciptanya hubungan yang harmonis dengan orangtua siswa, atau pun pihak sponsor dalam penggalangan dana untuk kegiatan OSIS. 2. Di Tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi Di tingkat kabupaten/kota keberhasilan OSIS juga ditunjang oleh peran aktif dari Kepala Dinas Pendidikan tingkat Kota /Kabupaten/ Provinsi. Peran dan kegiatan pembinaan terhadap OSIS dan guru pembina dapat berupa : a. Pelatihan pengurus OSIS dalam kegiatan keorganisasian. b. Kegiatan bersama antar OSIS seperti ; karya wisata, gerak jalan, napak tilas sejarah, dll. c. Pembentukan Badan Koordinasi OSIS Tingkat Kabupaten/Kota. d. Pelatihan ketrampilan keahlian atau kewirausahaan; seperti perbengkelan, pertanian/pertanaman/tata boga dan tata busana, dll. 3. Di Tingkat Nasional Pada tingkat nasional keberhasilan OSIS sangat ditentukan berbagai kebijakan yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Peranannya, antara lain ; a. Pelatihan/TOT/Workshop/Pengurus OSIS dan Pembina OSIS seluruh Indonesia dalam hal keorganisasian OSIS. b. Pertukaran Pengurus OSIS antar provinsi. c. Pertukaran Pengurus OSIS dengan OSIS di tingkat regional (ASEAN ) dan internasional. d. Pagelaran seni budaya nusantara. e. Kerjasama dengan departemen terkait. f. Kerjasama dengan Komnas HAM dalam kaitannya dengan desiminasi pelaksanaan HAM di Indonesia.
H. Indikator Keberhasilan Keberhasilan kegiatan OSIS di sekolah dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: 1. Adanya ruang OSIS yang di dalamnya terdapat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS, program kerja, sarana dan prasarana yang memadai serta berbagai macam piagam penghargaan yang diperoleh sebagai hasil prestasi yang dicapai. 2. Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar nasional, macam-macam kegaiatan lomba, kegiatan sosial, seni budaya, dan sebagainya. 3. Terselenggarakannya pelatihan kepemimpinan bagi para pengurus, perwakilan kelas, dan anggota, baik di lingkungan sekolah maupun kabupaten/provinsi. 4. Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam kegiatan olah raga, seni, pramuka, dan sebagainya. 5. Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum ilmiah di tingkat sekolah maupun antar sekolah. 6. Terbinanya dengan baik pelatihan upacara bendera di sekolah. 7. Terselenggaranya latihan/lomba baris-berbaris pada hari-hari tertentu secara terencana dan terus menerus. 8. Dilaksanakannya materi dan jenis kegiatan pembinaan kesiswaan secara terencana dan berkelanjutan. 9. Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sesama siswa, antar pejabat, hubungan dengan guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat. 10. Terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala
BAB III MUSYAWARAH PERWAKILAN KELAS (MPK) A.
Pengertian dan Fungsi Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi bertanggung jawab kepada Pembina OSIS. Kedudukan MPK berada dibawah Pembina OSIS dan sejajar dengan Pengurus OSIS. Fungsi MPK adalah: 1. Aspirator Artinya MPK berfungsi sebagai wadah penampung aspirasi siswasiswi yang ada di ruang lingkup sekolah itu sendiri juga memberikan aspirasi kepada Pengurus OSIS untuk dijadikan Program Kerja. 2. Supervisor Artinya MPK berfungsi sebagai peninjau secara langsung pelaksanaan program kerja OSIS sesuai aturan yang termaktub dalam AD ART 3. Korektor MPK berfungsi sebagai pengkaji atau evaluator setiap kinerja OSIS sesuai dengan aturan yang berlaku serta mengevaluasi program kerja OSIS untuk dikoreksi dan ditingkatkan dikemudian hari. 4. Advisor Setiap program kerja OSIS yang telah disepakati bersama, maka MPK berfungsi sebagai pemberi arahan atau nasihat tentang pelaksanaan setiap program kerja agar sesuai dengan rencana dan berjalan lancar.
B.
Syarat Anggota MPK 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Terdaftar sebagai siswa di sekolah bersangkutan. 3. Mampu menampung dan menyalurkan aspirasi kelas. 4. Dipilih berdasarkan musywarah dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain. 5. Berpasrtisipasi dan dinamis di kelasnya. 6. Memiliki jiwa pemimpin. 7. Dapat bersikap netral, tidak mementingkan kepentingan kelompoknya. 8. Berkelakuan baik.
C.
Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat MPK 1. Ketua MPK a. Bertanggung jawab secara penuh terhadap organisasi Majelis Perwakilan Kelas; b. Memimpin organisasi MPK dengan baik dan bijaksana; c. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan
d. e. f. g. h. i. j. k. 2.
3.
direncanakan oleh rapat pengurus MPK; Memimpin Rapat Perwakilan Kelas; Memimpin siding Pleno dan Paripurna; Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan Mufakat . Setia dan mentaati Kode Etik MPK Mengatur Kode Etik MPK Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan MPK Menjaga nama baik sekolah SMK Cendekia Siap bekerjasama dengan organisasi lain
Wakil Ketua MPK a. Bertanggung jawab terhadap seluruh Komisi dalam kebijaksanaan dan Koordinasi; b. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan; c. Memberikan saran kepada ketua dalam memberikan keputusan; d. Menggantikan posisi ketua ,apabila ketua berhalangan hadir dalam rapat maupun sidang; e. Membantu ketua dalam rangka melaksanakan tugasnya. f. Setia dan mentaati Kode Etik MPK g. Bersama ketua MPK merngatur Kode Etik MPK h. Bertanggunmg jawab terhadap kinerja MPK i. Mengganti posisi ketua apabila diperlukan j. Membantu ketua dalam segala hal tentang kerja organisasi MPK k. Menjaga nama baik sekolah l. Siap bekerjasama dengan organisasi lain. Sekretaris a. Memberi saran ketua dalam mengmbil keputusan; b. Mendampingi Ketua dan mengagendakan rapat dan siding; c. Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan; d. Menyiapkan Laporan, surat, notulen rapat, dan evaluasi kegiatan; e. Bersama ketua menandatangani setiap surat; f. Bertanggung jawab atas tata tertib Administrasi Organisasi MPK; g. Setia dan mentaati Kode Etik MPK; h. Menjalankan intruksi dari ketua MPK; i. Memberikan laporan kesekretariatan kepada ketua MPK setiap 1 bulan 1 kali; j. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pada akhir kepengurusan kepada ketua MPK; k. Menjaga nama baik sekolah ; l. Mengawasi Pengurus yang sama pada OSIS.
4.
Wakil Sekretaris a. Setia dan mentaati Kode Etik MPK; b. Bersama sekretaris MPK Bertanggung jawab atas kesekertariatan kepada ketua MPK; c. Turut menendatangani surat-surat yang dilakukan oleh ketua MPK apabila sekretaris MPK ada halangan ; d. Menjalankan intruksi dari ketua MPK; e. Ikut Memberikan laporan kesekretariatan kepada ketua MPK setiap 1 bulan 1 kali; f. Ikut Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pada akhir kepengurusan kepada ketua MPK; g. Menjaga nama baik sekolah; h. Mengawasi Pengurus yang sama pada OSIS.
5.
Bendahara a. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan dan pengeluaran biaya yang diperlukan; b. Mampu mengelola keuangan dengan baik agar kondisi kas tetap stabil; c. Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan atau pengeluaran untuk pertanggung jawaban; d. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala; e. Setia dan mentaati Kode Etik MPK; f. Bertanggungjawab atas keuangan MPK; g. Menjalankan intruksi dari ketua MPK; h. Memberikan laporan keuangan kepada ketua MPK setiap 1 bulan 1 kali; i. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pada akhir kepengurusan kepada ketua MPK; j. Menjaga nama baik sekolah; k. Mengawasi Pengurus yang sama pada OSIS.
6.
Wakil Bendahara a. Setia dan mentaati Kode Etik MPK; b. Bersama Bendahara MPK Bertanggung jawab atas keuangan MPK; c. Menjalankan intruksi dari ketua MPK; d. Ikut Memberikan laporan keuangan kepada ketua MPK setiap 1 bulan 1 kali; e. Ikut Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pada akhir kepengurusan kepada ketua MPK; f. Menjaga nama baik sekolah; g. Mengawasi Pengurus yang sama pada OSIS.
7.
Komisi – Komisi a. Mengawasi program kerja OSIS dari setiap sekbid yang menjadi tanggung jawabnya; b. Menindak lanjuti hasil pengawasan dengan melaporkan kepada wakil ketua; c. Mengevaluasi program kerja sekbid A sampai J setelah tahap tindak lanjut wakil ketua untuk diluruskan , diperbaiki, dan ditingkatkan di massa depan; d. Berkoordinasi dengan wakil ketua dalm proses pelaksanaan pengawasannya; e. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya.
D.
Tugas MPK Secara Keseluruhan: 1. Mengawasi, memantau dan membantu kinerja OSIS dalam melaksanakan program-programnya 2. Mengevaluasi kinerja OSIS 3. Mengadakan dan menyiapkan rapat Pleno 4. Menyiapkan orasi pemilihan ketua MPK 5. Menyiapkan orasi pemilihan ketua OSIS 6. Menyeleksi calon anggota OSIS dan MPK untuk masa jabatan berikutnya 7. Mengadakan PKO-PKM untuk calon ketua OSIS dan MPK 8. Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan melaksanakan orasi 9. Tugas tambahan lainnya baik yang terprogram maupun yang insidental Contoh: membersihkan lingkungan sekolah atas inisiatif MPK sendiri.
E.
Program Kerja MPK 1. Program Kerja Secara Umum Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) memiliki tugas yakni mengawasi setiap program kerja OSIS dan menindak lanjuti apabila terjadi kekeliruan dengan cara mengevaluasi hasil kegiatan dengan diluruskan bersama di perbaiki dan di tingkatkan pada masa mendatang. 2. Program Kerja Secara Khusus a. Mengumpulkan pihak yang terkait dalam musyawarah khusus untuk meluruskan suatu program kerja OSIS agar terlaksana dengan baik b. Mengadakan Laporan Kegiatan OSIS setiap bulan c. Mengadakan Laporan Pertanggung Jawaban OSIS pada pertengahan jabatan d. Mengadakan Laporan Pertanggung Jawaban OSIS pada akhir kepengurusan e. Memberikan laporan hasil pengawasan MPK kepada OSIS.
F.
Hak dan Kewajiban MPK 1. MPK mempunyai hak: a. Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat di kelasnya. b. Bersama pengurus OSIS menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. c. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS. d. Memberi kritik dan saran terhadap kinerja pengurus OSIS. e. Meminta Laporan Pertanggungjawaban dari Pengurus OSIS. 2. MPK mempunyai kewajiban: a. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan. b. Bersama pengrus OSIS membuat dan menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) OSIS yang disahkan oleh Pembina OSIS dan Kepala Sekolah. c. Menampung dan menyalurkan aspirasi siswa kepa pihak sekolah. d. Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pengurus OSIS selama 1 tahun.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. OSIS merupakan organisasi resmi di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk OSIS. OSIS tidak mempunyai hubungan organisasi dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. 2. OSIS sebagai suatu organisasi intra sekolah merupakan bagian internal dari kehidupan sekolah, sehingga keberadaan OSIS diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wawasan wiyatamandala). 3. Dalam menumbuhkembangkan OSIS, adalah menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah. 4. Dalam proses tumbuh dan berkembang OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan memegang peranan yang sangat menentukan untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. B. Saran Pengembangan potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa di sekolah tidak cukup hanya dengan pelajaran di dalam kelas, melainkan harus didukung oleh kegiatan dan pengawasan di luar kelas, oleh karena itu disarankan kepada setiap warga sekolah untuk membantu memperlancar pembinaan kesiswaan di sekolah masing-masing. Pihak internal sekolah yang terkait di dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan potensi siswa, sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah, untuk memberikan pengawasan secara optimal kepada seluruh warga sekolah sehubungan dengan pembinaan kesiswaan di lingkungan sekolah. 2. Standar Kesiswaan, untuk membantu dalam penyusunan program, melakukan koordinasi, pemantauan dan pelaporan kepada kepala sekolah. 3. Konselor, mengidentifikasi bakat dan minat siswa serta mengembangkan potensi siswa. 4. Pembina OSIS, memberikan usulan yang berkaitan dengan program-program pembinaan kesiswaan 5. Pelatih, memberikan keterampilan teknis yang dibutuhkan siswa 6. Organisasi kesiswaan, sebagai wadah dalam membina kegiatan, menyalurkan dan mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki siswa.
7. Siswa, mengikuti seluruh program kegiatan dalam mengembangkan potensi diri dalam pencapaian prestasi sesuai bakat, minat dan kreatifitas
REFERENSI Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496); Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 125/N/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Di sekolah; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan atau Bakat Istimewa; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; Buku Pedoman Pembinaan Kesiswaan.