RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Malang Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Materi Pelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan dapat menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena kalor. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggungjawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagi wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi. 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. 3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari 4.5 Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil dan makna fisisnya. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.5.1 Menjelaskan alat pengukur suhu dan skalanya masing-masing 3.5.2 Menyebutkan macam-macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 3.5.3 Menganalisis hubungan perubahan suhu terhadap pemuaian benda. 3.5.4 Menganalisis peristiwa pemuaian zat dalam kehidupan sehari-hari..
D. Tujuan pembelajaran
3.5.1.1 Setelah melakukan diskusi, Peserta didik dapat menjelaskan Jenis-jenis termometer dan skalanya masing-masing. 3.5.1.2 Setelah melakukan diskusi, Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat termometrik suatu zat. 3.5.2.1 Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menyebutkan macam-macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 3.5.3.1 Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda. 3.5.4.1 Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menyebutkan masing-masing contoh penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 4.5.1.1 Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mengukur suhu benda dengan menggunakan thermometer . 4.5.1.2 Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menjelaskan perbedaan suhu dan kalor. 4.5.1.3 Setelah melakukan percobaan dan diskusi, peserta didik dapat menghitung konversi skala thermometer Celcius ke skala Reamur, Kelvin da n Farenheit. 4.5.2.1 Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat melakukan percobaan untuk menghitung koefesien muai panjang E. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 (Suhu dan Pemuaian). 1. Termometer Secara sederhana suhu didefinisikan sebagai derajad panas dinginnya suatu benda. Ada beberapa sifat benda yang berubah apabila benda itu dipanaskan, antara lain adalah volume zat cair, panjang logam, tekanan gas pada volume tetap dan warna pijar kawat. Sifat-sifat benda yang berubah karena dipanaskan disebut sifat termometrik . Untuk menyatakan suhu suatu benda secara kuantitatif diperlukan alat ukur yang disebut termometer . Di bawah ini adalah beberapa jenis termometer yang menggunakan konsep perubahan perubahan karena sifat pemanasan. Termometer skala Celcius Diciptakan oleh Andres Celcius berkebangsaan Swedia pada tahun 17011744. Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendindih (1000C). Titik tetap bawah menggunakan air raksa yang sedang membeku atau es yang sedang mencair yaitu 0oC. Termometer Skala Reamur Diciptakan oleh Reamur berkebangsaan Prancis pada tahun 1731. Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendindih (800R). Titik tetap bawah menggunakan air yang sedang membeku atau es yang sedang mencair yaitu 0oR. Termometer Skala Fahrenheit Diciptakan oleh Daniel Fahrenheit berkebangsaan Jerman pada tahun 1686-1736. Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendindih (2120F). Titik tetap bawah menggunakan air yang sedang membeku atau es yang sedang mencair yaitu 32oF.
Termometer Skala Kelvin Diciptakan oleh Daniel Kelvin berkebangsaan Inggris pada tahun 1848-1954. Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendindih (373 K). Titik tetap bawah menggunakan air yang sedang membeku atau es yang sedang mencair yaitu 273 K. Skala dari keempat thermometer disajikan seperti pada gamabr 1 berikut:
Gambar 1. Beberapa macam termometer.
Perbandingan skala keempat termometer tersebut adalah: :: ( − ): ( − ) = : : : Secara umum hubungan antara termometer yang satu dengan yang lainnya adalah sebagai berikut: ( ) − () − ( )
=
( ) − ( ) − ( )
2. Pemuaian Pemuaian adalah pertambahan ukuran zat akibat pemanasan. Pemuaian terjadi pada zat padat,cair dan gas. Mengapa pembasangan lempengan beton dihalaman rumah, terdapat celah diantara masing-masing beton seperti yang terlihat pada gambar disamping. Hal ini karena lempengan beton untuk pembuatan jalan harus di pasang dengan memberikan ruang kecil di antara lempengan. Hal ini karena di musim panas, beton yang digunakan untuk membangun jalan berekspansi. Jika tidak ada ruang yang disediakan untuk perluasannya, permukaan jalan akan retak
a. Pemuaian Panjang Untuk pemuaian panjang digunakan konsep koefisien muai panjang atau koefisien muai linear yang dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang zat dengan panjang mula-mula zat, untuk kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu. Jika koefisien muai panjang dilambangkan dengan α dan pertambahan panjang ∆L, panjang mula-mula Lo dan perubahan suhu ∆T, maka koefisien muai panjang dapat dinyatakan dengan persamaan: ∆ = 0 . ∆ = 0 . ( 1 + . ∆)
dengan: Lt : panjang akhir benda/pada saat suhu T (m). ∆T : perubahan suhu benda (T-To) (C0 atau K). b. Pemuaian Luas Jika zat padat memiliki dua dimensi seperti persegi panjang yang mempunyai panjang dan lebar, akan mengalami pemuaian ke arah memanjang dan arah melebar. Dengan kata lain mengalami pemuaian luas. Analog dengan pemuian panjang, maka jika luas mulamula Ao, pertambahan luas ∆A dan perubahan suhu ∆T, maka koefisien muai luas dapat dinyatakan dengan persamaan. ∆ = 0 . ∆ = 0. (1 + . ∆) Dengan At = luas akhir benda/pada suhu T. = 2 c. Pemuaian Volume Jika benda berbentuk balok atau zat cair dipanaskan, maka akan terjadi pemuaian volume. Koefisien pemuaian pada pemuaian volume disebut dengan koefisien muai volume atau koefisien muai ruang yang diberi lambang γ. ∆ = 0 . ∆ = 0. ( 1 + . ∆), Dengan; At = luas akhir benda/pada suhu T. = 2 Aplikasi prinsip pemuaian dalam kehidupan sehari-hari antara lain; pemasangan kaca jendela, pemasangan sambungan rel kereta api, pemasangan bingkai besi pada roda pedati, pemasangan jaringan listrik, dan kepingan bimetal. F. Strategi, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Strategi Pendekatan Metode
: Experiential learning berbasis fenomena : Saintifik Approach : Demonstrasi, tanya jawab, eksperimen, diskusi, dan ceramah.
G. Sumber Belajar, Media, dan Alat pembelajaran. 1. Sumber belajar: 2. Media: 3. Alat dan Bahan: H. Langkah-langkah Pembelajaran. Pertemuan Pertama Fase E xperiential learning
Aktivitas Pembelajaran ( kegi atan siswa langsung
Alokasi
berbasis fenomena
ya kak )
Waktu
I. Penilaian A. Penilaian Sikap Teknik : Observasi Instrumen : Lembar Observasi Penilaian Sikap B. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tes Tulis Instrumen : Butir Soal uraian kemampuan pemecahan masalah dan literasi saintifik C. Penilaian keterampilan Teknik : Observasi Instrumen : Lembar Penilaian eksperimen dan mengkomunikasikan hasil eksperimen