Biografi Sri Mulyani
Ia primadona, primadona, cerdas, jelita dan populer. populer. Analisisny Analisisnyaa kritis, kritis, lugas dan jernih. jernih. Kiprahnya Kiprahnya sudah teruji di birokrasi dan lembaga internasional. Kurang dari empat tahun, tiga jabatan menteri disandangnya, setelah sebelumnya menjadi konsultan di USAid dan Executive Director IMF. Dia perempuan dan pemimpin muda berpotensi jadi presiden.
Tiga jabatan menteri yang disandangnya itu baru pertama kali dipi dipimp mpin in pere peremp mpua uan. n. Mula Mulaii dari dari Ment Menter erii Nega Negara ra Pere Perenc ncan anaa aan n Pemb Pemban angu guna nan n Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Plt Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu. Presiden Presiden menunjuknya menunjuknya sebagai sebagai pelaksana pelaksana tugas Menteri Koordinator Koordinator Perekonomian Perekonomian menggantikan Boediono yang terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia. Dia merangkap jabatan Menteri Keuangan. Setahun Setahun setela setelah h menjab menjabat at Menteri Menteri Negara Negara PPN/K PPN/Kepal epalaa Bappena Bappenass Kabinet Kabinet Indones Indonesia ia Bersat Bersatu, u, mantan mantan Execut Executive ive Direct Director or IMF IMF ini diperc dipercaya aya menjab menjabat at Menter Menterii Keuang Keuangan an menggantikan Yusuf Anwar dalam reshuffle KIB yang diumumkan 5 Desember dan dilantik 7 Desember 2005. Sebe Sebelu lumn mnya ya,, berk berkal alii-ka kali li diis diisuka ukan n akan akan menj menjad adii ment menter eri, i, tern ternya yata ta ia mala malah h go international. Namun setelah menjadi konsultan di USAid, kemudian Executive Director IMF, IMF, dia dia pun pun dipe diperc rcay ayaa Pres Presid iden en Yudh Yudhoy oyon ono o menj menjab abat at Ment Menter erii Pere Perenc ncan anaa aan n Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kabinet Indonesia Bersatu.
Nama: Dr. Sri Mulyani Indrawati Lahir: Tanjung Karang, 26 Agustus 1962 Agama: Islam Jabatan: - Plt menko Perekonomian KIB, Juni 2008-2009 - Menteri Keuangan KIB, Desember 2005-2009 -Menneg PPB/Kepala Bappenas, Oktober 2004-Desember 2005 Suami:Tonny Sumartono
Anak: Dewinta Illinia, Adwin Haryo Indrawan, dan Luqman Indra Pambudi Pendidikan: 1981 – 1986 Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia Sarjana Ekonomi 1988 – 1990 University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A Master of Science of Policy Economics 1990 – 1992 University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A Ph. D of Economics Spesialisasi Penelitian • Ekonomi Makro • Ekonomi Keuangan Negara/Publk • Ekonomi Moneter dan Perbankan • Ekonomi Tenaga Kerja Jabatan Utama: - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kabinet Indonesia Bersatu - Executive Director IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara (2002-2004). - Konsultan USAid di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (2001-2002) - Dewan Ekonomi Nasional (1999-2001) Pengalaman Kerja • Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998 – Sekarang • Nara Sumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s/d Maret 1999. • Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 – 2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999 – Sekarang • Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang. • Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999 - Sekarang • Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998 – Sekarang • Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998 • Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996 – 2000 • Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996-Maret 1999 • Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 19 95 – Juni 1998 • Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993 – Mei 1995 • Research Associate, LPEM FEUI, 1992 – Sekarang • Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986 – Sekarang • Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
• Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN, 1995 • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei – Desember 1995 • Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994 – 1995 • Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990 – 1992 • Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985 – 1986 Kegiatan Penelitian • Rsearch Demand for Housing, World Bank Project, 1986 • Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, BNI 1946, 1987 • Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia Participant Trainees. OTO Bappenas – LPEM FEUI, 1998 • Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia . Departemen Kehutanan – LPEM FEUI, 1992 • Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia. Pertamina – LPEM FEUI, 1993 • The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car. PT. Toyota Astra – LPEM FEUI, 1994 • Inflasi di Indonesia : Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang – Bulog – LPEM FEUI, 1994 • Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri – LPEM FEUI, 1995 • The Evaluation of Degree and non degree training – OTO Bappenas, 1995 • Fiscal Reform in Indonesia : History and Perspective, 1995 • Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta. Bank Indonesia – LPEM FEUI, 1995 • Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996 • Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996 • Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997 • Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan , 1997 • Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum 1998 • Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999 Publikasi al: • Teori Moneter, Lembaga Penerbitan UI, 1986 • Measuring the Labour Supply effect of Income Taxation Using a Life Cycle Labour Supply Model : A Case of Indonesia (Disertasi), 1992 • "Prospek dan Masalah Ekspor Indonesia", Suara Pembaharuan, April 1993 • The Cohort Approach of a life Cycle Labour Supply, EKI, Desember 1993 • "Tantangan Ekspor non Migas Indonesia ", DPE 1994 • "Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding " Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995 • "Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA", Warta Ekonomi 26, 1995
• "Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia", Seminar World Bank Seminar, April 1995. • Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Rep ort, 1995 • Mungkinkah Ekonomi Rakyat ? Diskusi Series Bali – Post – Ekonomi Rakyat, 25 November 1995 • "Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat", Warta Ekonomi , 5 Februari 1996 • Inpres 2/1996 dan Pembangunan Industri Nasional, Dialog Pembangunan CIDES, 28 Maret 1996"Kijang Tetap Jadi Pilihan", Jawa Pos, 29 Maret 1996 • Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century – IDE 1996 • "Pemerintah Versus Pasar", memperingati 70 Tahun, Prof. Widjojo Nitrisastro, Mei 1997 • "Liberalisasi Challenges", Seminar ASEAN/ISI-Keijai Koho Center, Tokyo, 8 Juli 1997 • "Economic Profile and Performance of ASEAN Countries" Konfrensi Federation of ASEAN Economic Association, Denpasar – Bali, 24-25 Oktober 1997 • "Analisa Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan", Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997 • "Small Industry Profiles and Policies", Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17-18 Desember 1997 • "Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi", Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998 • "Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998", Seminar LIPI, 20 Januari 1998 • "Revisi RAPBN", Gatra, 24 Januari 1998 • "Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi", Orasi Ilmiah Universitas Indonesia, Balairung UI, 7 February 1998. • "APBN 1998/1999 dimasa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999", Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998 • Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998 Alamat Kantor IMF: Gedung Markas Pusat IMF Lantai 13 di 19th Street, NW, Washington DC, Maryland, USA Alamat Kantor Menkeu: Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat Telp: Sentral (021) 3449230 Fax: Sekjen (021) 3813324
Sumber: tokohindonesia.com
Biografi R.A Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya). Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda. Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi
sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya. Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya. Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu. Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya. Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya. Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional. Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928. Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal namanama pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang,
Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya. Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani. Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.
BIOGRAFI SRI MULYANI
Sri Mulyani adalah nama yang akhir – akhir ini ramai jadi perbincangan banyak orang baik itu di kalangan politis maupun sipil. Ya…Sri Mulyani adalah seorang menteri keuangan pada kabinet Indonesia bersatu yang saat ini banyak menuai pro dan kontra terkait dengan kasus dana talangan bank Century.
Sri Mulyani semakin hangat dibicarakan dan bahkan sempat menjadi tranding topics di Twitter lantaran pengunduran dirinya yang juga telah disetujui oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan alasan akan menjabat sebagai managing director di World Bank alias Bank Dunia di Washington DC Amerika Serikat sementara pada saat yang bersamaan kasus hukum yang membelit beliau belum selesai terkait dengan kasus Bank Century yang saat ini ditangani oleh pihak KPK. Pengunduran diri Sri Mulyani ini juga banyak disesalkan oleh para pengusaha karena beliau adalah orang yang pro industri dan berjasa melepaskan Indonesia dari belenggu krisis ekonomi pada tahun 2008 lalu. Sri Mulyani lahir di Bandar Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962 ini adalah seorang yang cerdas dalam bidang perekonomian. Karirnya sebagai menteri keuangan pada masa kepemimpinan SBY dimulai saat dirinya menggantikan menteri keu angan sebelumnya yaitu Jusuf Anwar. Sejarah karir beliau pada saat sebelum menjabat sebagai menteri keuangan juga cukup cemerlang. Beliau pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Tentu kepindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia membuat kita kehilangan sosok yang pernah membawa negeri ini menuju perubahan yang lebih baik khususnya dalam bidang perekonomian namun di sisi lain, jabatan di lembaga elit internasional sekelas bank Dunia ini juga akan membawa nama harum bagi Indonesia serta mampu menjembatani hubungan baik Indonesia dengan Amerika Serikat.
Namun ada juga opini yang beredar bahwa penawaran jabatan penting di Bank Dunia ini adalah salah satu cara pihak tertentu yang ingin mengintervensi dan menyelamatkan Sri Mulyani agar tidak bernyanyi ke jajaran atas pihak yang terlibat terait dengan kasus dana talangan Bank Century yang kini masih belum jelas diketahui keberadaannya. Bagaimana pendapat Anda mengenai kepindahan Sri Mulyani pada tanggal 01 Juni 2010 ini? Apakah Anda setuju atau tidak? Dan apa alasannya?