BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Lele Lele dumb dumbo o (Clarias sp.) sp.) merupa merupakan kan salah salah satu komodi komoditas tas perika perikanan nan penting di Indonesia. Produksi lele menunjukan peningkatan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2010 sebesar 20.!00 ton" tahun 2011 2011 sebesar #!!.000 ton" tahun 2012 sebesar $%&.000 ton dan tahun 201# sebesar !0.000 ton ('irjen Peri Perika kana nan n udi udida daya ya"" 201 201). ). Peni Pening ngka kata tan n prod produk uksi si ikan ikan lele lele ( Clarias Clarias sp.) disebabkan karena meningkatnya permintaan konsumen dan budidaya ikan lele tergolong mudah. Ikan Lele (Clarias ( Clarias sp.) sp.) memiliki daya tahan tubuh yang kuat karena karena memiliki memiliki abor aborescent escent yang memungkinkan ikan untuk dapat mengambil oksigen oksigen langsung langsung dari dari udara udara sehing sehingga ga budida budidaya ya lele lele dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan memanf memanfaatk aatkan an lahan lahan terbatas terbatas pada pada berbag berbagai ai media media dengan dengan padat padat tebar tebar tinggi tinggi (intensif ) (ukadi" 2002). alah satu sistem budidaya budidaya intensif dengan dengan memanfaatkan lahan terbatas yang yang banyak banyak diterap diterapkan kan saat ini adalah adalah dengan dengan menggu menggunak nakan an kolam kolam terpal terpal.. Permasalahan utama pada budidaya intensif adalah meningkatnya kadar bahan organik organik dalam air yang ditimbulkan ditimbulkan dari feses dan sisa pakan. pakan. 'e chry*er chry*er et al . (200+) (200+) dan ,rab et al . (200) menyatakan bah-a ikan hanya menyerap sekitar 2& pakan yang diberikan" sedangkan & sisanya menetap sebagai limbah di dalam air. /eses dan sisa pakan yang terakumulasi dalam air dapat meningkatkan konsen konsentras trasii amonia amoniak k yang yang bersifa bersifatt toksik toksik bagi bagi ikan ikan (ffen (ffendi" di" 200#). 200#). enuru enurutt /loy /loyd d et al ." ." (200&) (200&) amonia amoniak k dalam dalam peraira perairan n dapat dapat menyeb menyebabk abkan an ikan ikan rentan rentan terhadap infeksi bakteri dan memiliki pertumbuhan yang buruk. enurut ffendi (200#) amoniak juga dapat menyebabkan kematian pada ikan pada konsentrasi 0"2 mg3L. 4moniak yang terlampau tinggi pada sebuah kolam budidaya dapat ditanggulangi dengan cara memanfaatkan adanya teknologi bioflok. 5ekno eknolo logi gi iof ioflo lok k meru merupa paka kan n sala salah h satu satu solu solusi si untu untuk k meng mengat atas asii penumpukan limbah berupa bahan organik selama proses budidaya. 5eknologi bioflok dilakukan dengan cara menambahkan unsur karbon (,) ke dalam media pemeliharaan yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bakteri heterotrof. enuru enurutt upra uprapto pto dan amtaf amtafsir sir (201#) (201#) dengan dengan menamb menambahk ahkan an unsur unsur karbon karbon
organic ke dalam media budidaya maka bakteri akan memanfaatkan 6 anorganik (67# dan 68 29) sehingga akan mengurangi konsentrasi amoniak dalam air. 5eknologi ini juga dapat menyediakan pakan tambahan berprotein untuk ikan karena gumpalan flok yang terbentuk dari bakteri dan berbagai macam organisme dapat dimanfaatkan oleh ikan sebagai makanan (,rab et al ." 2012). ioflok dapat diaplikasikan pada budidaya lele intensif pada lahan terbatas karena dapat mudah terbentuk pada kolam plastik (fiber) atau kolam beton (:angka dan ;unarto" 2012). Pemanfaatan teknologi bioflok dalam budidaya lele intensif pada lahan terbatas diharapkan dapat memperbaiki kualitas air" laju pertumbuhan sehingga dapat meningkatkan produksi ikan. 1.2 Rumusan Masalah
erdasarkan latar belakang" maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut < 1. agaimana luas lahan yang dibutuhkan dalam budidaya ikan Lele 'umbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok= 2. agaimana cara budidaya lele dumbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok= #. agaimana analisa usaha budidaya ikan lele dumbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok= $. agaimana pangsa pasar ikan lele dumbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok= &. agaimana prospek pengembangan ikan lele dumbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok= 1.3 Tujuan
5ujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut < 1. engetahui luas lahan yang dibutuhkan dalam budidaya ikan Lele 'umbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok. 2. engetahui cara budidaya lele dumbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok. #. engetahui analisa usaha budidaya ikan lele dumbo ( Clarias sp.) dengan teknologi bioflok. $. engetahui pangsa pasar ikan lele dumbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok. &. engetahui prospek pengembangan ikan lele dumbo (Clarias sp.) dengan teknologi bioflok.
BAB II A!IAN PU"TAA
2.1 las#$#kas# %an M&r$&l&g# Ikan Lele Dum'& (Clarias s(.)
>lasifikasi ikan lele dumbo (Clarias sp.) adalah sebagai berikut< /ilum >elas ub kelas 8rdo ubordo /amily ;enus pesies
< ,hordata < Pisces < 5eleostei < 8stariophysi < iluroidea < ,lariidae < Clarias < Clarias sp.
udidaya ikan lele dumbo (Clarias sp.) mempunyai ciri 9 ciri morfologi" kepala berbentuk dorsal" agak cembung" permukaan dorsal kepala ditutupi dengan kulit tebal sehingga tulang tidak mudah terlihat" tetapi struktur tulangnya terlihat jelas. ata ikan lele dumbo (Clarias sp.) berbentuk bulat o*oid dan terletak di dorsolateral bagian kepala (7ee and >ottelat" 200). Ikan lele dumbo memiliki jumlah sirip punggung !+ ? %" sirip dada % ? 10" sirip perut & ? !" sirip anal &0 ? !0 dan sungut (barbel ) sebanyak $ pasang" 1 pasang diantaranya memiliki ukuran yang lebih besar dan panjang (uprapto dan amtafsir" 201#). Ikan ini mempunyai alat pernafasan tambahan (arborescent organ) dibelakang rongga insang. 4lat pernapasan ini ber-arna kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun yang penuh kapiler darah. 4lat pernapasan tambahan ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara bebas (>hairuman" 2011).
2.2 Ha'#tat %an T#ngkah Laku
7abitat ikan lele dumbo (Clarias sp.) di sungai dengan arus air yang perlahan" ra-a" telaga" -aduk" sa-ah yang tergenang air ('aulay" 2010). Ikan lele relatif tahan terhadap kondisi lingkungan dengan kualitas air yang buruk. Ikan lele dumbo dapat dibudidayakan baik di kolam tanah" kolam semen maupun kolam plastik3terpal (uprapto dan amtafsir" 201#). 5ingkah laku ikan lele bersifat nocturnal" yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari" ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat ? tempat gelap ('aulay" 2010). Ikan lele dumbo merupakan ikan karni*ora. enurut >hairuman (2011)"
pakan alami ikan lele dumbo adalah binatang ? binatang renik seperti" kutu air dari kelompok 'aphnia" ,ladocera atau ,opepoda. eskipun ikan lele dumbo bersifat karni*ora" ikan ini akan memakan dedaunan bila dibiasakan" sehingga ikan lele dumbo juga disebut sebagai pemakan detritus atau sca*enger (uprapto dan amtafsir" 201#). Ikan lele dumbo yang dibudidayakan biasanya akan diberi pakan buatan berupa pelet atau limbah peternakan (>hairuman" 2011).
2.3 Tekn&l&g# B#&$l&k
5eknologi bioflok adalah teknik menumbuhkan bakteri heterotrof dalam kolam budidaya dengan tujuan untuk memanfaatkan limbah nitrogen menjadi pakan yang berprotein tinggi dengan menambahkan sumber karbon (:ohmana" 200%). Penambahan unsur karbon organik ke dalam media budidaya pada kolam dengan sistem bioflok akan menyebabkan turunnya konsentrasi oksigen terlarut karena aktifitas metabolisme bakteri. ehingga perlu dilakukan aerasi untuk meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam media budidaya. enurut 4gustia-an (2012) kecepatan aerasi yang baik untuk memperbaiki kualitas media dengan proses pembentukan bioflok adalah sebesa r 2$00 m@3menit. ioflok dapat terbentuk bila rasio ,36 di air tambak budidaya 10 dan sedikit dilakukan penggantian air (:angka dan ;unarto" 2012). >onsentrasi oksigen terlarut yang optimal berkisar antara $ ? & mg3l dan harus selalu terjadi pengadukan (,rab et al ." 2012). ioflok dapat ditumbuhkan langsung pada media pemeliharaan ikan dengan penambahan unsur , (,rab et al ." 2012).
;ambar 2.1. ekanisme 5erbentuknya /lok umber < ,rab" et al ." 2012 >omponen pembentuk bioflok terdiri dari bahan organik" substrat dan sebagian besar mikroorganisme seperti fitoplankton" bakteri bebas ataupun yang menempel" agregat dari partikel bahan organik" protoAoa seperti rotifer" ciliata dan
flagellata serta copepoda. 'ari berbagai macam komponen pembentuk flok tersebut" bakteri heterotrof merupakan yang paling dominan. akteri heterotrof dalam air tambak akan berkembang pesat apabila di air tambak ditambahkan sumber (,) karbohidrat yang langsung dapat dimanfaatkan" misalnya sukrose" molase dan tepung tapioka. akteri tersebut akan menggunakan 6 anorganik terutama amonia dalam air dan disintesa menjadi protein bakteri dan juga sel tunggal protein yang dapat digunakan sebagai sumber pakan bagi udang atau ikan yang dipelihara (:angka dan ;unarto" 2012). Inokulasi
bakteri
heterotrof
dapat
dilakukan
untuk
mempercepat
terbentuknya flok dalam media budidaya. elain untuk mempercepat terbentuknya flok" inokulasi bakteri juga dapat digunakan untuk meningkatkan *olume flok yang terbentuk. akteri yang biasa digunakan untuk menghasilkan bioflok adalah bakteri Bacillus subtilils dan B. licheniformis (uprapto dan amtafsir" 201#).
2.* Pengaruh B#&$l&k Terha%a( Laju Pertum'uhan
'alam budidaya intensif" pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh jumlah pakan yang diberikan selama proses pembesaran. Pakan yang banyak digunakan untuk kegiatan budidaya lele adalah pakan buatan. enurut 6I (200!) pakan buatan lele memiliki kandungan seperti pada tabel 2.1.
5abel 2.1. >andungan ;iAi Pakan uatan Ikan Lele (Clarias sp.)
erdasarkan tabel di atas dapat diketahui bah-a pakan buatan ikan lele minimal harus memiliki kandungan protein sebesar #0. enurut 4frianto dan Li*ia-ati (200&) kebutuhan protein ikan di tentukan oleh umur dan ukuran ikan.
Bntuk dapat mencapai pertumbuhan yang optimal ikan lele membutuhkan protein dalam pakan sebesar #& . Ikan membutuhkan konsentrasi protein pakan yang tinggi" karena sebagian besar produksi energi bergantung pada oksidasi dan katabolisme protein. Penggunaan pakan buatan dalam sistem budidaya intensif dapat menyumbang limbah karena akan terdapat sisa pakan dan feses ikan yang dapat mencemari media budidaya (,rab et al., 200). Limbah berupa sisa pakan dan sisa proses metabolisme makanan (menghasilkan energi" nutrisi" dan protein untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan) mudah terakumulasi dalam perairan. Produk limbah metabolik utama pada budidaya ikan adalah amoniak. 4moniak dalam kadar yang rendah dapat menyebabkan ikan rentan terhadap infeksi bakteri dan memiliki pertumbuhan yang buruk (/loyd et al ." 200&). akteri dalam flok dapat mendaur ulang nutrisi dari bahan organik maupun anorganik seperti sisa pakan dan pakan yang tidak tercerna" sisa metabolisme ikan dan unsur karbon menjadi sel mikroba yang baru. Ikan lele (Clarias sp.) bersifat karni*ora" akan tetapi ikan ini dapat memakan dedaunan bila dibiasakan" sehingga ikan lele dumbo juga disebut sebagai pemakan detritus atau sca*enger (uprapto dan amtafsir" 201#). ifat tersebut memungkinkan ikan lele untuk memanfaatkan makanan tambahan berupa flok yang terbentuk dalam media budidaya sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhannya. ioflok dapat memenuhi kekurangan protein dari pakan buatan dan dapat dijadikan sebagai pakan tambahan bagi ikan. Penelitian Purnomo (2012) menunjukkan bah-a pemanfaatan bioflok pada budidaya ikan nila dapat meningkatkan produksi budidaya sebesar $# ? $% dibandingkan dengan budidaya tanpa pemanfaatan bioflok.
2.* ual#tas A#r
Ikan lele dumbo (Clarias sp.) merupakan ikan yang dapat dibudidayakan pada lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar yang tinggi. 7al tersebut mengindikasikan bah-a ikan lele dumbo memiliki daya tahan yang baik terhadap stress dan buruknya kualitas air media budidaya. enurut unarma (200$) ikan lele dumbo memiliki toleransi terhadap suhu 22 ? #$ o," derajat
keasaman (p7) ! ? % dan oksigen terlarut ('8) 1 mg3L. edangkan untuk kandungan amoniak yang masih dapat ditolerir oleh he-an akuatik adalah berkisar antara 0"0+ ? 0"2 mg3L.
BAB III I"I
3.1 Luas Lahan Bu%#%a+a Lele Dum'& Luas lahan yang dibutuhkan dalam budidaya ika lele ini sangat ber*ariasi
tergantung sampai tingkat mana pembudidayaan tersebut dan bagaimana teknologi yang digunakan. Pada pembesara ikan lele dumbo yang menggunakan metode bioflok ini tidak membutuhkan lahan yang luas. iasanya lahan yang digunakan yaitu bekisar $ C ! meter dengan tinggi antara 191"& meter. 4tau pada kolam berbentuk lingkarang dengan diameter 192 meter tergantung luas lahan yang dimiliki peternak. (7erma-an dkk., 201$) 3.2 Bu%#%a+a lele %um'& 4dapun tata cara pembudidayan ikan lele dumbo adalah sebagai berikut <
('DP" 201#) 1. Persiapan kolam a. elakukan pengeringan dan disinfeksi dengan menggunakan kaporit 10. b. engisi air kolam sampai ketinggian +09100 cm. c. emasang peralatan (pompa beserta perlengkapannya). d. Perlakuan air dilakukan dengan cara < 1) >apur tohor 100 gr per m #E kaptan 200 gr per m #E mill 1&0 gr per m #. 2) ;aram grosok (non9iodium) E # kg per m # air. 3) Probiotik & cc per m#. Denis probiotik yang digunakan adalah bakteri heterotrof antara lain Bacillus subtilis, B. Licheniformis, B. Megaterium, B. Polm!a. ") olase (tetes tebu) sebanyak 100 cc per m # atau gula pasir & gr per m #. #) >emudian air dibiarkan selama hari atau air terlihat berubah -arna atau terasa lebih licin. $) >olam siap tebar. e. elakukan pengadukan dan aerasi.
Pengadukan dilakukan
dengan
menggunakan blo-er 100 -att yang dapat dimanfaatkan untuk ! unit kolam bundar yang dipasang mulai dari a-al pemeliharaan. 2. Penebaran benih enih lele yang ditebar berukuran 9+ cm (6I 6omor 019!$+$.292000) dengan padat tebar 1000 ekor3m 2 #. anagemen pakan
etelah benih ditebar ke dalam kolam" selanjutnya benih dipuasakan selama 2 hari untuk proses adaptasi dengan lingkungan baru sambil menunggu isi lambung benar9benar kosong atau bersih. Ta'el 3.1 anagement Pakan Umur ,har#)
Berat 'a%an ,gr-ek&r)
Panjang ,m)
Ukuran (akan ,mm)
1910 11920 219#0 #19$0 $19&0 &19!0
2"&9& &920 209&0 &09+0 +09100 100
9+ 11912 1&91! 1+91% 20922 #0
2 2 2 # # #
D&s#s (akan ,/ 0 'erat 'a%an) !9& &9$.& $.&9$ $9# #92 2
3.3 Anal#sa Usaha
4nalisi usaha lele sangatlah ber*ariasi dan dapat disebabkan oleh perhitungan biaya operasional yang dipengaruhi oleh besarnya unit usaha" alat dan bahan yang digunakan" serta letak lokasi usaha. esarnya biaya yang tercantum dalam analisa usaha ini dapat berubah setiap -aktu menurut kondisi" besar usaha serta pasarnya.
Ta'el 3.2 Anal#sa Usaha Bu%#%a+a Lele Ura#an BIAA INE"TA"I B#a+a Pem'uatan >olam bundar (-iremesh dan terpal) diameter # m" tinggi 1"2 m. :umah jaga dan gudang aluran dan kolam tampung e-a lahan 10 tahun Perlengka(an- (eralatan Pompa bensin #FF Pompa sumersable elang plastik erok ak mber T&tal Pen+usutan (er Tahun >olam dan bangunan (10) :umah jaga dan gudang
&l
"atuan
Harga
10
Bnit
10.000.000
1 1 10
Paket 5ahun
10.000.000 1.000.000 2.&00.000
1 12 1 10 & &
Bnit Bnit Paket uah uah uah
2.000.000 1.+00.000 20.000 2&0.000 12&.000 #&.000 2.#0.000 1.000.000 1.000.000
aluran dan kolam tampung Peralatan (pompa" serok" ember" bak) Pompa bensin (10) T&tal B#a+a Teta( Per Tahun ;aji operator 1 ahan bakar Listrik Penyusutan dll Lain9lain (administrasi" pera-atan) T&tal B#a+a ar#a'el Per &lam Per "#klus enih .&00 Pakan !00 Probiotik 2 olase &0 5epung terigu 3 kanji 100 PremiC 0"1 'esinfektan 0"& 5enaga panen dan pembersihan 5otal 1 tahun ($ siklus) per kolam 10 kolam Pener#maan Produksi Bkuran konsumsi !+0 8*ersiAe 10 BndersiAe #0 5otal Penerimaan 1 tahun ($ siklus) Penerimaan 10 kolam euntungan 5otal penerimaan 5otal pengeluaran iaya tetap :p.%.&0.000 iaya *ariabel :p.2&.100.000 >euntungan (Penerimaan ? Pengeluaran)
100.000 2.0&.000 200.000 $.#&.000 orang
$.+00.000 &.000 #00.000 $.#&.000 200.000 %.&0.000
ekor >g Litter Litter >g >g otol
%#.&00 $.%20.000 &0.000 #0.0000 !00.000 2&.000 &.000 $0.000 !.+.&00 2.&10.000 2&.100.000
>g >g >g
.+20.000 110.000 20.000 +.200.000 #2.+00.000 #2+.000.000 #2+.000.000
2+$.+&0.000 $#.1&0.000
3.* Pangsa Pasar Ikan Lele Dum'&
Ikan lele banyak ditemukan di benua 4frika dan 4sia" dan marak dibudidayakan di 5hailand" India" Philipina" dan Indonesia. 'i 5hailand" produksi ikan lele G %0 kg3100 m23tahun. 'i India (daerah 4ssam) produksi rata9rata tiap bulan mencapai 1200 kg37a. elama ini" 5hailand" Hietnam" dan ,ina telah
menjadi eksportir lele ke 4 maupun ropa. ebagai contoh" Hietnam mampu memasarkan sebanyak 0 ribu ton lele per tahun dengan harga sebesar 2"+ dolar 4 per kg. Padahal" potensi produksi Indonesia lebih tinggi dibanding ketiga negara tersebut. 5arget produksi budidaya lele secara nasional pada 200% diharapkan mencapai 12 ribu ton" atau naik dari 200& yang hanya sebanyak %.020 ton. ejak 200! memang telah dirintis ekspor ikan lele dalam bentuk fillet (irisan daging) terutama ke ka-asan 4 dan ropa yang permintaannya sangat tinggi. 6amun" rintisan ini perlu dioptimalkan" sebab pemanfaatan potensi perikanan budi daya air ta-ar hingga saat ini baru 10"1. elihat masih cukup bagusnya harga jual dan kebutuhan konsumen lele dalam negeri" peluang ekspor ini lebih cocok untuk budidaya skala besar dan intensif. Pasalnya" untuk menghasilkan 1 kg fillet lele dibutuhkan sekitar # kg lele (senilai :p. 2.0003kg)" belum lagi biaya proses fillet dan pengemasan. Padahal" untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain maka harus bisa menjual dengan harga lebih rendah" yakni sekitar 2"! B' per kg. Bntuk ekspor (fillet)" ukuran lele lebih dari +00 gram per ekor" berkebalikan dengan untuk konsumsi dalam negeri yang lebih menyukai lele berukuran kurang dari +00 gram per ekor. 4dapun ekspor berupa lele asap" sedang dijajaki ke sejumlah negara di 5imur 5engah untuk memenuhi kebutuhan 5enaga >erja Indonesia (5>I) di 4rab audi. enurut 'irektur Pengolahan dan Pemasaran 7asil Perikanan (P27P) 'epartemen >elautan dan Perikanan" ': Hictor P7 6ikijulu-" Indonesia sudah mengekspor ke ingapura dan alaysia" hanya jumlahnya masih sangat kecil" tidak lebih dari 1 ton per bulan. 'aerah yang diproyeksikan memasok lele asap ini antara lain ogor" oyolali" ogyakarta" dan Purbalingga. kspor lele asap merupakan di*ersifikasi ekspor ikan" setelah selama ini ekspor dalam bentuk fillet yang di9packing dan diberi label merk dari Indonesia. 'i 4ustralia" konsumsi dan pasar lele juga terbuka. enurut Jarta Pasar Ikan" sejak tahun 200! -arga Indonesia yang berada di sana sudah mengenalkan kuliner lele" namun bahan baku sebagian besar dipasok oleh Hietnam. Pemasaran ikan lele didalam negeri ini tidak terlalu sulit karena ikan lele cukup banyak dibutuhkan" mulai dari -arung9-arung makan atau restoran" pasar9 pasar" dan masih banyak lagi. 4da berbagai macam jenis menu utama yang dapat
kita temui -arung9-arung makan sekitar kita yang mengandalkan ikan lele. 7ampir semua masyarakat indonesia sangat suka dengan ikan lele sehingga membuat ikan lele cukup laris dipasaran. 4lasan lain kenapa bisnis budidaya ikan lele ini masih cukup potensial adalah besarnya permintaan pasar terhadap ikan lele ini. isa kita lihat data dari 'inas Peternakan bah-a kebutuhan ikan lele di Pro*insi Da-a 5imur dalam !& hari saja mencapai 20.000 ton sedangkan kapasitas produksi ikan lele hanya sekitar $2.000 ton pertahun. Inilah mengapa menjalankan usaha budidaya ikan lele masih cukup potensial untuk digarap. (8kta*iani" 2011)
3. Pr&s(ek Pengem'angan Ikan Lele Dum'&
>ebutuhan ikan lele yang semakin meningkat dengan diketahuinya pangsa pasar dari ikan lele itu sendiri maka dilakukan adanya pengembangan 9pengembangan baik dari pembudidayaan benih maupun pembesaran. 'engan demikian semakin banyak pula metode yang dikembangkan dalam budidaya ikan lele diantaranya yaitu dengan metode budidaya bioflok" metode booster" bahkan pengembangan dalam perbaikan kolam yang meliputi penggunaan kolam terpal" kolam tembok dan lain sebagainya. Pengembangan metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi dari ikan lele dan dapat mengurangi hama penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada he-an budidaya. ehingga kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
BAB I PENUTUP
*.1 es#m(ulan
erdasarkan paparan makalah yang telah disampaikan diatas" maka dapat diambil kesimpulan sebagai berkikut < 1. Bkuran kolam yang digunakan yaitu bekisar $ C ! meter dengan tinggi antara 191"& meter. 4tau pada kolam berbentuk lingkarang dengan diameter 192 meter. 2. udidaya lele dengan melakukan # komponen utama yaitu persiapan kolam" penebaran benih dan management pakan yang baik. #. 4nalisa usaha budidaya ikan lele dengan metode bioflok memiliki keuntungan
yang
besar
dengan
keuntungan
bersih
sebesar
:p.$#.1&0.000 per tahun dengan biaya in*estasi a-al sebesar :p.2.#0.000. $. Pangsa pasar ikan lele dumbo sangat besar baik konsumsi dalam negeri maupun untuk di ekspor ke luar negeri. &. Prospek pengembangan ikan lele dumbo baik pengembangan metode budidaya maupun pengembangan perbaikan kolam untuk memenuhi kebutuhan pasar.
*.2 "aran
aran yang dapat diberikan dalam makalah ini adalah lebih meningkatkan kreati*itas dalam mengelola jenis makanan yang baru dengan bahan dasar ikan lele guna meningkatkan konsumsi pangan ikan budidaya oleh masyarakat di Indonesia.
Da$tar Pustaka
4gustia-an" . 2012.Peranan >ecepatan 4erasi (/lo- :ate) 5erhadap >ualitas edia" Pertumbuhan ioflok 'an Produksi Ikan 6ila %reochromis &iloticus. kripsi. 'epartemen udidaya Perairan /akultas Perikanan 'an Ilmu >elautan Institut Pertanian ogor. 4frianto . danLi*ia-ati . 200&.Pakan Ikan. >anisius.ogyakarta. 7al 2! ? . ,rab" :." . 4*nimelech" 5. 'e foirdt" P. ossier" J.Herstraete. 200. 6itrogen remo*al techniKues in aKuaculture for a sustainable production. 4Kuaculture 20 < 1? 1$. ,rab" :." 5. 'efoirdt" P. ossier" and J. Herstraete. 2012. iofloc technology in aKuaculture< eneficial effects and future challenges. 4Kuaculture" #&19#&!
'aulay" 4. 7. 2010. Pemanfaatan Lar*a 'iptera ebagai Pakan 5ambahan Pada udidaya Ikan Lele 'umbo 'alam Bpaya fesiensi iaya Produksi. Durnal. Pengabdian >epada asyarakat. Hol. 1!. 6o. &%. 7al. $ ? &. 'irektorat
Denderal
Perikanan
udidaya.
201#.
http<33---.djpb.kkp.go.id3public3upload3do-nload3leaflet3Leaflet20udidaya 20Ikan20Lele205eknologi20ioflok.pdf . 'iakses pada 1% 4pril 201.
'irektorat Denderal Perikanan udidaya. 201. http<33---.djpb.kkp.go.id3 berita.php=id+$. 'iakses pada 1% 4pril 201. 'e chry*er" P." :. ,rab" 5. 'efoirdt" 6. oon" and J. Herstraete. 200+. 5he asics of io9/locs 5echnology< 5he 4dded Halue for 4Kuaculture. 4Kuaculture" 2< 12&?1# ffendi" 7. 200#.5elaah >ualitas 4ir agi Pengelolaan umberdaya Lingkungan Perairan. >anisius. ogyakarta. /loyd :./." ,. Jatson" '. Petty" and '.. Pouder. 200&. 4mmonia in 4Kuatic ystems. 'epartment of /isheries and 4Kuatic ciences" /lorida ,ooperati*e Ctension er*ice" Institute of /ood and 4gricultural ciences" Bni*ersityof /lorida. 7erma-an 5" ko." 4gung" udaryono dan 4lamet" . Prayitno. 201$. Pengaruh Padat 5ebar erbeda 5erhadap Pertumbuhan dan >elulusanhidup enih Lele (Clarias garie'inus) dalam edia ioflok. urnal. Dournal of 4Kuaculture anagement and 5echnology Hol. 0# (0#) < #&9$2
>hairuman 7. dan >. 4mri.2011. uku Pintar udidaya dan isnis 1& Ikan >onsumsi. 4gromedia Pustaka. Dakarta. 7al !2 ? +. 8kta*iani" :. 2011. anajemen Pemasaran Produk Perikanan (enih Ikan dan Ikan >onsumsi). rtikel online. 'iakses melalui http<33staffne-.uny.ac.id3upload31#2#0%!+23pengabdian3handout9ppm9pemasaran9 perikanan.pdf pada tanggal 1% 4pril 201.
Purnomo" P.'. 2012. Pengaruh Penambahan >arbohidrat Pada edia Pemeliharaan 5erhadap Produksi udidaya Intensif 6ila (%reochromis niloticus). Dournal of 4Kuaculture anagement and 5echnology" Hol. 1" 6o. 1 < 7al 1!191% :angka 6.4." dan ;unarto. 2012. Pengaruh Penumbuhan ioflok Pada udidaya Bdang Haname Pola Intensif 'i 5ambak. Durnal Ilmiah Perikanan dan >elautan Hol. $ 6o. 2 :ohmana" '. 200%. >on*ersi Limbah udidaya Ikan Lele" Clarias sp. menjadi iomassa akteri 7eterotrof untuk Perbaikan >ualitas 4ir dan akanan Bdang ;alah" Macrobrachium rosenbergii. 5esis. Institut Pertanian ogor. ukadi" ./. 2002. Peningkatan 5eknologi udidaya Perikanan ( *he im'ro+ement of fish culture technolog). 'irektur Denderal Perikanan udidaya" 'epartemen >elautan dan Perikanan. Durnal lktiologi Indonesia Hol.2" 6o. 2" 7al < !l9!!. 6I. 200!. Pakan uatan untuk Ikan Lele 'umbo ( Clarias garie'inus) pada udidaya Intensif. 6I<019$0+9200!. adan tandarisasi 6asional (6). Dakarta. uprapto 6." dan amtafsir L. 201#. iofloc91!& :ahasia ukses 5eknologi udidaya Lele. 4;:891!&. 'epok. unarma" 4. 200$. Peningkatan Produktifitas Bsaha Lele angkuriang ( Clarias sp.). 'epartemen >elautan dan Perikanan" 'irektorat Denderal Perikanan udidaya" alai udidaya 4ir 5a-ar ukabumi. andung.