Biodata Lengkap 10 Pahlawan Revolusi Indonesia POSTED BY MUHAMAD NURDIN FATHURROHMAN POSTED ON 10:42:00 AM
Pahlawan Revolusi adalah gelar kepahlawanan yang diberikan kepada sejumlah perwira militer (10 orang pahlawan) yang gugur dalam peristiwa G 30 S PKI yang terjadi pada tanggal 30 September 1965.
Biodata 10 pahlawan revolusi, lengkap: Keterangan: Klik nama Pahlawan untuk melihat biografi lengkap
1. Kolonel Anumerta Sugiyono
Mangunwiyoto
Nama : R Sugiyono Mangunwiyoto Tempat Lahir : Gedaren, Gunungkidul Tanggal Lahir : Kamis, 12 Agustus 1926 Warga Negara : Indonesia Istri : Supriyati Meninggal: 1 Oktober 1965 (umur 39) Kentungan, Yogyakarta Tempat peristirahatan: TMP Semaki, Yogyakarta
Anak : R. Erry Guthomo, R. Agung Pramuji, R. Agung Pramuji, R. Danny Nugroho, R. Budi Winoto, R. Ganis Priyono, Rr. Sugiarti Takarina Karir: Komandan 1 Kompi 2 Batalyon 10 Resimen 3 di Yogyakarta. Pangkat Letnan Dua. Ajudan Komandan Batalyon 30 Resimen 22 Ajudan Komandan Brigade 10 Divisi III, Letnan Kolonel Suharto Perwira Operasi Brigade C di Yogyakarta Komandan Kompi 4 Batalyon 411 Brigade C di Purworejo Wakil Komandan Batalyon 441 di Semarang. Saat ini pangkatnya sudah Kapten. Komandan Batalyon 441/Banteng Raiders III. Pangkatnya sudah Mayor. Komandan Komandi Distrik Militer (Kodim) 0718 di Pati. Komandan Kodim di Yogyakarta sekaligus Pejabat Sementara Kepala Staf Korem 072. Pangkatnya sudah Letnan Kolonel. Penghargaan Bintang RI II Bintang Gerilya Bintang Sewindu ABRI Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun Satya Lencana Perang Kemerdekaan I Satya Lencana Perang Kemerdekaan II Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I Satya Lencana Gerakan Operasi Militer II Satya Lencana Gerakan Operasi Militer IV Satya Lencana Sapta Marga Satya Lencana Satya Dharma Pahlawan Revolusi - Keppres No. 118/KOTI/1965
2. Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo
Nama: Katamso Darmokusumo Tempat Lahir: Sragen, Jawa Tengah Tanggal Lahir : Senin, 5 /2/1923 Agama : Islam Warga Negara : Indonesia Pendidikan: Sekolah Menengah Pendidikan Militer: Pembela Tanah Air (PETA), Bogor Karir: Shodanco Peta di Solo Komandan Kompi di klaten Komandan Kompi Batalyon 28 Divisi IV Komandan Batalyon "A" Komando Operasi 17 Agustus Kepala Staff Resimen Team Pertempuran (RTP) IIDiponegoro Kepala Staff Resimen Riau Daratan Kodam III/17 Agustus Komando Pendidikan dan Latihan (Koplat) merangkap Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) di Bandung Komandan Resort Militer korem 072, Komando Daerah Militer (Kodam) VII Diponegorodi Yogyakarta. Pengghargaan Gelar Pahlawan Revolusi (SK Presiden RI No. 118/KOTI/Tahun 1965, tanggal 19 Oktober 1965)
3. Karel Satsuit Tubun
Nama Lengkap : Karel Satsuit Tubun Tempat Lahir : Tual, Maluku Tenggara, Tanggal Lahir : Minggu, 14 Oktober 1928 Karir Anggota Polri Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Dua Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Satu Polisi Brimob Brigadir Polisi Polisi Pangkat Ajun Inspektur Dua Polisi. Penghargaan Pahlawan Revolusi pada tanggal 5 Oktober 1965 - Keppres No. 114/KOTI/1965
4. Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean
Nama: Pierre Andreas Tendean Alias: Pierre Tendean Lahir: 21 Februari 1939 Batavia, Hindia Belanda Agama : protestan Pendidikan Militer : ATEKAD Meninggal: 1 Oktober 1965 (umur 26) Jakarta, Indonesia Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata Pengabdian: Indonesia Dinas/cabang: ABRI, Lama dinas: 1962-1965 Pangkat: Letnan Satu (saat kematian), Kapten (anumerta) Penghargaan: Pahlawan Revolusi Pendidikan Sekolah Menengah Atas Bagian B di Semarang Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) Penghargaan Gelar Pahlawan Revolusi berdasarkan Presiden RI No. 111/KOTI/Tahun 1965, tgl 5 Oktober 1965
5. Mayor Jendral TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Nama: Sutoyo Siswomiharjo Lahir: 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah Agama : Islam Meninggal : 1 Oktober 1965 (umur 43) Lubang Buaya, Jakarta Tempat peristirahatan: TMP Kalibata, Jakarta Pekerjaan: Tentara Pendidikan:
Balai Pendidikan Pegawai Negeri Jakarta AMS HIS Karir: Kepala Organisasi Resimen II PT (Polisi Tentara) Purworejo, 1946 Kepala Staf CPMD Yogyakarta, 1948-1949 Komandan Batalyon I CPM, 1950 Danyon V CPM, 1951 Kepala Staf MBPM, 1954 Pamen diperbantukan SUAD I, 1955-1956 Asisten ATMIL di London, 1956 Berpangkat Kolonel dan menjabat sebagai IRKEHAD, 1961 Berpangkat Brigjen, 1964 Penghargaan Pahlawan Revolusi - Keppres No. 111/KOTI/1965
6. Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
Nama : Donald Isac Panjaitan Alias : D.I. Panjaitan Tempat Lahir : Balige, Tapanuli Tanggal Lahir : Selasa, 9 Juni 1925 Agama : Islam Warga Negara : Indonesia Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 Tanda Kehormatan : Pahlawan Revolusi
Pendidikan SD, SMP, dan SMA di Indonesia Associated Command and General Staff COllege, Amerika Serikat Karir Komandan batalyon di TKR Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948 Kepala Staff Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatra. Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan Kepala Staf T&T II/Sriwijaya di Palembang Penghargaan Pahlawan Revolusi Indonesia - Keppres No. 111/KOTI/1965
7. Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman
Nama Lengkap: Siswondo Parman Alias : S. Parman Tempat Lahir: Wonosobo, Jawa Tengah Tanggal Lahir: Minggu, 4 Agustus 1918 Agama : Islam Warga Negara: Indonesia Ayah: Kromodihardjo Saudara: Ir. Sakirman Meninggal: 1 Oktober 1965 (umur 47) Lubang Buaya, Jakarta Sebab meninggal: Terbunuh pada persitiwa Gerakan 30 September Pekerjaan: TNI Pendidikan Umum Terakhir : Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat)
Pendidikan Lain : Kenpei Kasya Butai Pendidikan Tentara : Military Police School, Amerika Serikat. Pengalaman Pekerjaan : Jawatan Kenpeitai Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Siswondo Parman ditetapkan menjadi Pahlawan Revolusi pada 5 Oktober 1965 dengan Keppres No. 111/KOTI/1965. Pendidikan HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Wonosobo MULO (Meer Uitgebried Lager Onderwijs) di Yogyakarta AMS (Algemeene Middelbare School) Sekolah Tinggi Kedokteran (STOVIA) di Jakarta Sekolah Tinggi Hukum Penghargaan Siswondo Parman alias S. Parman mendapatkan gelar kehormatan sebagai Pahlawan Revolusi dengan Keppres No. 111/KOTI/1965
8. Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono
Nama Lengkap : Mas Tirtodarmo Haryono Alias: Tirtodarmo Haryono | M.T. Haryono Tempat Lahir : Surabaya Tanggal Lahir : Minggu, 20 Januari 1924 Agama : Islam Warga Negara : Indonesia
Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Pendidikan Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran) HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum) ELS (setingkat Sekolah Dasar) Karir Mayor TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
7 PAHLAWAN REVOLUSI INDONESIA + BIODATANYA Kenapa setiap tanggal 1 Oktober warga diseluruh Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila ? Karna pada zaman itu terjadi peristiwa yg besar & bersejarah yakni G30S/PKI yg membunuh 7 Jendral RI tujuanya ialah ingin mengganti Lambang Negara kita Garuda Pancasila menjadi Negara Komunis dan juga ingin membangun Angkatan Perang ke 5 setelah TNI AD,AU,AL dan POLRI, tentu saja para Jendral ini menolak mentah2 dan tidak akan pernah bisa merubah lambang tersebut Berbagai cara sudah PKI lakukan namun Gagal tapi ada 1 cara yg belum Gagal yakni para Jendral ini diculik dan dibunuh disuatu tempat di Jakarta yakni daerah Lubang
Buaya merekapun berhasil melakukanya pada tanggal 30 September PKI menculik 1 jendral yakni Ahmad Yani karna ia target pertama yg harus dibunuh dengn cara ditembak ber kali2 diruang tamunya lalu para pasukan cakrabirawa membawanya dan setelah itu barulah para Jendral2 lainya yg diculik dan dibunuh ditempat yg sama sampai tanggal 1 Oktober.Tapi ada 1 Jendral yg lolos tidak berhasil PKI culik yakni Jendral Abdul Haris Nasution dia berhasil meloloskan diri ketika para PKI masuk kedalam rumah namun naas anaknya tertembak dalam kejadian tsb yakni Ade Irma Suryani Memang sungguh biadab para PKI itu,bukan hanya menculik dan membunuh saja bahkan ada beberapa jendral yg mereka siksa dengan sadis dan kejam disana,Akhirnya taktik PKI pun terbongkar dan kembali Gagal Total dengan ditemukan 7 Jendral ini disebuah sumur tua tsb pada tanggal 4 Oktober dan ditanggal 5 Oktober warga Indonesia menyaksikan 7 Jendral tsb dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta dengan upacara kebesaran Militer. Dengan Rahmat TUHAN YME yg selalu melindungi negara tercinta ini dari para penberontak untuk mengenang jasa2 mereka pemerintah RI memutuskan untuk
membangun suatu monumen di Jakarta yakni Monumen Pancasila sakti yg terletak di kawasan Lubang Buaya,Jakarta Timur. Adapun para Jendral tsb ialah berikut beserta biodatanya :
1. Achmad Yani
Nama : Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani Lahir : Jenar, Purworejo, 19 Juni 1922 Meninggal : Jakarta, 30 September 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata Agama : Islam Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
2. Soeprapto
Nama : Letnan Jenderal Anumerta Suprapto Lahir : Purwokerto, 20 Juni 1920 Agama : Islam. Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Meningga l : Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
3. Siswondo Parman
Nama : Letnan Jenderal Anumerta Siswondo Parman Lahir : Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918 Agama : Islam Pendidikan Umum Terakhir : Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat)
Pendidikan Lain : Kenpei Kasya Butai Pendidikan Tentara : Military Police School, Amerika Serikat. Pengalaman Pekerjaan : Jawatan Kenpeitai Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
4.Mas Tirtodarmo Haryono
Nama : Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono Lahir : Srabaya, 20 Januari 1924 Agama : Islam Pendidikan Umum: Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
5. Donald Isac Panjaitan
Nama : Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan Lahir : Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925 Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata - Salah seorang pembentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) - Membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI Tanda Kehormatan : Pahlawan Revolusi
6. Sutoyo Siswomiharjo
Nama : Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo Lahir : Kebumen, 23 Agustus 1922 Gugur : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan Agama : Islam
:
TMP
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
7.Pierre Andreas Tendean
Kalibata,Jakarta
Nama : Kapten Peiere Andreas Tendean Lahir : Jakarta, 21 Februari 1939 Agama : protestan pendidikan Militer : ATEKAD Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Diposkan oleh Prasetyo Hadi Muttaqien
wikipedia.org
Jenderal Ahmad Yani lahir di Purworejo pada tanggal 19 Juni 1922. Beliau mendapatkan pendidikan formal di HIS (sekolah setingkat SD), MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/setingkat Sekolah Menengah Pertama) dan AMS (Algemne Middelberge School/setingkat Sekolah Menengah Atas). Ahmad Yani mengawali karir militernya dengan mengikuti wajib militer oleh pemerintahan Belanda di Malang. Ketika pendudukan Jepang, Ahmad Yani gabung bersama PETA.
Prestasi Ahmad Yani di bidang militer cukup mengagumkan. Diawali dengan menahan Agresi Militer pertama dan kedua Belanda, dilanjutkan dengan mengalahkan pemberontak DI/TII, Operasi Trikora di Papua Barat dan Operasi Dwikora menghadapi konfrontasi dengan Malaysia. Ketika menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat, Ahmad Yani menolak usul PKI yang menginginkan pembentukan Angkatan Kelima yaitu dipersenjatainya buruh dan tani. Sehingga Ahmad Yani menjadi target penculikan dan pembunuhan PKI dalam Gerakan 30 September. Tubuhnya yang penuh luka tembak, dibawa dan dibuang ke sumur di Lubang Buaya.
2 Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
wikipedia.org
Lahir di Purwokerto pada tanggal 2 Juni 1920, Letnan Jenderal Suprapto menyelesaikan pendidikan formalnya di MULO dan AMS Yogyakarta. Suprapto sering berpindah tugas. Mulai di Semarang sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro, ditarik ke Jakarta sebagai Staff Angkatan Darat dan kembali lagi ke Kementerian Pertahanan. Setelah pemberontakan Permesta (Perdjuangan Rakjat Semesta) padam, Suprapto
bermarkas di Medan sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera. Suprapto merupakan salah satu Perwira Tinggi yang menolak D. N. Aidit ketika berpendapat membentuk Angkatan Kelima. Sehingga pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, Suprapto pun menjadi salah satu korban penculikan dan pembunuhan PKI.
3 Letnan Jenderal Anumerta M. T. Haryono
wikipedia.org
Letnan Jenderal M. T. Haryono lahir di Surabaya pada tanggal 20 Januari 1924. Ayahnya seorang asisten wedana di Gresik. Haryono mendapatkan pendidikan formal di ELS (setingkat Sekolah Dasar), HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum) danIka Dai Gakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang) di Jakarta, namun berhenti di tengah jalan. Ketika di Jakarta, Haryono bersama pemuda lain berjuang mempertahankan kemerdekaan. Dilanjutkan gabung ke TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Pada peristiwa Gerakan 30 September, Letnan Jenderal M. T. Haryono menjadi salah satu korban kebiadaban PKI. Jenderal bintang tiga ini sangat cerdas. Haryono seperti Bung Hatta yang fasih beberapa bahasa asing yaitu Belanda, Inggris dan Jerman. Sehingga Haryono sering menjadi perwira penyambung lidah dalam setiap perundingan. Termasuk ketika KMB (Konferensi Meja Bundar), Haryono hadir sebagai Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.
4 Letnan Jenderal Anumerta Siswondo Parman
wikipedia.org
Letnan Jenderal Siswondo Parman atau yang lebih dikenal dengan Letjen S. Parman merupakan salah satu Pahlawan Revolusi. Parman diculik dan dibunuh PKI karena menolak usul D. N. Aidit tentang dipersenjatainya buruh dan tani atau disebut Angkatan Kelima. Terlebih lagi bahwa Parman merupakan tentara intelijen yang tahu tentang gerak-gerik PKI.
Parman yang lahir pada tanggal 4 Agustus 1918 di Wonosobo mendapatkan pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Parman pun masuk ke Sekolah Tinggi Kedokteran, namun tidak sampai mendapatkan gelar dokter akibat Jepang telah menduduki wilayah Indonesia.
5 Mayor Jenderal Anumerta D. I. Pandjaitan
wikipedia.org
Mayor Jenderal D. I. Pandjaitan lahir di Balige, Sumatera Utara pada tanggal 19 Juni 1925. Pandjaitan menyelesaikan pendidikan formalnya hingga Sekolah Menengah Atas. Ketika Jepang tiba di Indonesia, Pandjaitan mengikuti latihan Gyugun dan ditugaskan menjadi anggota Gyugun di Pekanbaru. Setelah kemerdekaan, Pandjaitan bersama pemuda lainnya membentuk TKR. Karirnya di TKR terus naik, mulai dari komandan batalyon, kemudian menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi, menjadi Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera dan menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan yang terakhir adalah Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (sebelumnya masih banyak jabatan yang diembannya). Sebagai Perwira Tinggi, Pandjaitan menjadi target penculikan dan pembunuhan oleh PKI.
6 Mayor Jenderal Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
wikipedia.org
Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen pada tanggal 28 Agustus 1922. Beliau menyelesaikan belajar formalnya sebelum Jepang menduduki Indonesia. Pada tahun 1945, Sutoyo gabung militer sebagai Polisi Tentara Keamanan Rakyat yang merupakan cikal bakal Polisi Militer. Awal karir Sutoyo di Polisi Militer yaitu sebagai ajudan Kolonel Gatot Soebroto, Komandan Polisi Militer. Karirnya terus naik hingga dipercaya menjadi inspektur kehakiman/jaksa militer utama.
Dini hari tanggal 1 Oktober 1965, Sutoyo diculik oleh PKI dan dibawa ke markas mereka di Lubang Buaya. Di sana Sutoyo dibunuh dan tubuhnya dibuang ke sumur tak terpakai.
7 Kapten CZI Anumerta Pierre Tendean
wikipedia.org
Kapten Pierre Tendean merupakan ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution yang lahir pada tanggal 21 Februari 1939. Tendean mengawali karir
militernya menjadi intelijen. Ditugaskan sebagai mata-mata ke Malaysia sehubungan dengan konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia. Pada peristiwa G30S, Pierre yang disangka Jenderal A. H. Nasution ditangkap dan dibawa oleh PKI ke Lubang Buaya. Disana Pierre dibunuh dan dimasukan ke sumur tak terpakai bersama 6 Perwira Tinggi Angkatan Darat lainnya. Pierre pun dianugerahi Pahlawan Revolusi.
Read more http://www.satujam.com/inilah-7-tokoh-pahlawan-revolusi-yangdibuang-ke-sumur-lubang-buaya/Sekretaris Dewan Pertahanan Negara Sekretaris Delegasi Militer Indonesia Penghargaan Pahlawan Revolusi Indonesia - Keppres No. 111/KOTI/1965
9. Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto
Nama Lengkap : Raden Suprapto Tempat Lahir : Purwokerto, Jawa tengah Tanggal Lahir : Rabu, 2 Juni 1920 Agama : Islam. Pekerjaan: TNI, Panggkat: Letnan Jenderal Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi Pendidikan: MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara SLTP di Yogyakarta AMS (Algemeene Middlebare School) yang setara SLTA di Yogykarta Koninklijke Militaire Akademie di Bandung Penghargaan: Gelar Pahlawan Revolusi - Keppres No. 111/KOTI/1965
10. Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani
Nama; Achmad Yani Tanggal Lahir : 19 Juni 1922 Tempat lahir: Jenar, Purworejo, Jawa Tengah Agama : Islam Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 (umur 43) Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi - Keppres No. 111/KOTI/1965 Jabatan: Menteri/Panglima Angkatan Darat Masa jabatan: 23 Juni 1962 – 1 Oktober 1965 Kebangsaan: Indonesia istri: Yayu Rulia Sutowiryo Anak: 8 Profesi: Tentara Pendidikan
HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935 MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938 AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940 Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang Pendidikan Heiho di Magelang PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, Amerika Serikat, tahun 1955 Special Warfare Course di Inggris, tahun 1956 Bintang Kehormatan Bintang RI Kelas II Bintang Sakti Bintang Gerilya Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II Satyalancana Kesetyaan VII, XVI Satyalancana G: O.M. I dan VI Satyalancana Sapta Marga (PRRI) Satyalancana Irian Barat (Trikora) Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain Biografi lainnya