Angka Ekivalen Kendaraan merupakan beban yang disebabkan oleh Band KendaraanDeskripsi lengkap
Belajar sap2000Deskripsi lengkap
Angka Ekivalen Kendaraan merupakan beban yang disebabkan oleh Band KendaraanFull description
metal
Deskripsi lengkap
okDeskripsi lengkap
beban gempaDeskripsi lengkap
beban gempaFull description
ok
okeFull description
Percaya atau tidak, „berat tulang‟ bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui perjalanan nasib dan hoki anda. Makin berat tulang Anda, hoki Anda pun makin besar. Pengin tahu berat tulang Anda?Full description
berat jenisFull description
Oligohidramnion Berat
Full description
jenis mineral beratFull description
Deskripsi lengkap
Full description
preeklamsia berat
berat badanFull description
Tugas Mata Kuliah Alat Berat ExcavatorFull description
Ada beberapa cara dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan, yaitu sebagai berikut : MOLARITAS (M) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. NORMALITAS (N) : adalah banyaknya banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. MOLALITAS (m) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mg pelarut.
Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan. Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
- Reaksi asam basa (netralisasi) - Reaksi pengendapan - Reaksi pembentukan senyawa komplek - Reaksi oksidasi reduksi Dalam reaksi Dalam reaksi netralisasi netralisasi , setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom hidrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam basa) dapat ditentukan sebagai berikut :
Berat ekivalen suatu senyawa dalam reaksi pengendapan dan pengendapan dan pengomplekan pengomplekan ditentukan ditentukan oleh valensi dari senyawa tersebut.
Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi.
Contoh perhitungan Berat Ekivalen: 1. Reaksi asam basa : BE HCl = Mr HCl BE H2SO4 = ½ Mr H 2SO4 BE NaOH = Mr NaOH 2. Reaksi pengendapan : BE AgNO 3 = Mr Ag NO3 BE NaCl = Mr NaCl
3. Reaksi oksidasi (dalam suasana asam) : BE KMnO4 = 1/5Mr KMnO 4 BE K 2Cr 2O7 = 1/6 Mr K 2Cr 2O7 Contoh Perhitungan :
Berapa normalitas (N) dari HCl pekat yang mempunyai BJ = 1,1878 dan konsentrasinya 37% (Mr = 36,5) Jawab : - BJ = 1,1878 gram berarti di dalam 1 Liter larutan terdapat 1187,8 gram - Konsentrasi 37%
439,486 = _______ = 12,04 36,5 Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
Berapa Normalitas (N) H2SO4 pekat dengan BJ= 1,19 dan konsentrasinya 98% (Mr=98). Jawab : - BJ H2SO4 = 1,19 Berarti dalam 1 Liter larutan terdapat 1190 gram -Konsentrasi 98 %
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
Jadi untuk membuat larutan HCl 0,1 N sebanyak 1000 mL yang dibuat dari HCl pekat dengan konsentrasi 37% dan BJ 1,1878 yang mempunyai normalitas 12,04 (hasil perhitungan nomor 1). Maka HCl pekat tersebut yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :
Jadi HCl pekat yang dibutuhkan adalah 8,3 mL
Untuk membuat larutan dengan bahan yang digunakan dalam bentuk padata n, maka banyaknya bahan yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Contoh: Untuk membuat larutan AgNO 3 0,1 N sebanyak 500 mL, maka AgNO 3 padatan yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut :
mg AgNO3 = 500 x 0,1 x 180 = 9,000 mg = 9 gram
Untuk membuatlarutan NaCl 10% sebanyak 500 mL, maka bahan padatan NaCl yang dibutuhkan adalah 50 gram NaCl dilarutkan sampai dengan 500 mL. Jadi AgNO 3 yang dibutuhkan sebanyak 9 gram Untuk membuat larutan NaCl 100 ppm maka dilarutkan sebanyak 100 mg kedalam 1 Liter larutan.
Cara menghitung : 100 ppm= 100 gram/106 gram
= 100 gram/103 kg = 100.000 mg /103 kg = 100 mg/ 1 kg ˜ 100 mg/ 1 Liter