BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Ikan merupakan sumber protein yang sangat potensial dan sangat diperlukan
oleh manusia, selain itu protein adalah komponen terbesar setelah air yang terdapat pada daging ikan. Tingginya kandungan protein dan kadar air pada tubuh ikan merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, oleh karena itu ikan adalah komoditi yang mudah rusak atau cepat mengalami kemunduran mutu. Hal inilah yang menyebabkan ikan disebut sebagai perishable food atau bahan makanan yang cepat membusuk (Hadiwiyoto, 1993. Ikan relatif lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging unggas dan mamalia karena pada saat ditangkap ikan selalu berontak sehingga s ehingga banyak kehilangan glikogen dan glukosa. !likogen dan glukosa pada hewan yang mati dapat mengalami glikolisis men"adi asam piru#at yang selan"utnya diubah men"adi asam laktat. $pabila ikan terlalu banyak berontak pada saat ditangkap maka akan banyak banyak kehilangan glikogen dan glukosa sehingga kandungan asam laktat ikan men"adi rendah. %engan demikian nilai pH&nya relatif mendekati normal. 'ilai pH yang mendekati normal ini sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri, sehingga ikan segar harus segera diolah dengan baik agar layak untuk dikonsumsi. engolahan ikan ini dilakukan untuk memperbaiki cita rasa dan meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimumkan manfaat hasil tangkapan maupun hasil budidaya. engolahan ikan meliputi cara meghambat pembusukkan. )ehingga untuk memperpan"ang daya simpan ikan banyak upaya yang dapat dilakukan melalui pengawetan, yaitu dengan cara penggaraman, pengeringan, pengeringan, pemindangan, pengasapan, peragian dan pendinginan ikan baik secara tradisional maupun secara modern. )elain itu terdapat suatu cara yang telah lama digunakan untuk pengawetan ikan yaitu dengan cara fermentasi. *ermentasi bahan pangan adalah sebagai hasil kegiatan beberapa "enis mikroorganisme diantara beribu&ribu "enis bakteri (+uckle, et al., 19-. %itambahkan %ita mbahkan oleh $frianto dan i#iawaty (/00, pada dasarnya fermentasi adalah suatu proses penguraian senyawa&senyawa yang lebih
sederhana en2im atau fermen yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri atau dari mikroorrganisme, dan berlangsung dalam kondisi lingkungan yang terkontrol )alah satu contoh produk fermentasi makanan adalah bekasam. +ekasam atau bekasem ikan merupakan ikan awetan yang diolah dengan cara penggaraman dan peragian. roduk ikan awetan ini banyak dikenal di daerah awa Tengah dan )umatera )elatan, sedang di daerah 4alimantan Tengah lebih dikenal dengan nama wadi. enis ikan yang biasa dipakai dalam pembuatan bekasam adalah ikan lele, ikan mas, tawes, gabus, nila dan mu"air.
1.2.
Tujuan
Tu"uan dilakukannya praktikum pembuatan bekasam ini diantaranya adalah 5 1. $gar mahasiswa dapat mengetahui pengawetan dari produk fermantasi bekasam. /. 6engetahui perubahan kimia yang ter"adi dan mikrobia yang berperan 1.3.
dalam proses fermentasi bekasam secara kuantitatif. Kegunaan
4egunaan dari pengawetan ikan dengan proses fermantasi bekasam sendiri adalah agar mahasiswa memiliki ketrampilan dalam proses pembuatan bekasam. %ari ketrampilan ini diharapkan agar mahasiswa nantinya dapat mengembangkan usaha yang bergerak dalam bidang pengawetan ikan terutama pembuatan bekasam. $tau setidak&tidaknya diharapkan mahasiswa dapat menga"arkan kepada masyarakat awam tentabng prosedur yang tepat untuk pengolahan bekasam sehingga dapat menciptakan sebuah lapangan peker"aan baru.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ikan Mujair Ikan 6u"air ( Oreochromis mossambicus adalah salah satu ikan tawar
konsumsi, ikan ini berasal dari $frika dan menyebar pertama kalinya di Indonesia yang di temukan oleh ak 6u"air tahun 1939 di awa Timur. Ikan ini masih berfamily dengan ikan nila dan bentuknya pun hampir menyerupai ikan nila. Ikan mu"air berasal dari perairan $frika, yaitu sekitar dataran rendah 7ambe2i, )hir8 dan dataran pantai delta 7ambe2i sampai pantai $lgoa. $dapun klasifikasi Ikan 6u"air ((ebb et al., /00- yakni sebagi berikut5 4ingdom
5 $nimalia
hylum
5 :hordata
:lass
5 $ctinopgerygii
;rder
5 erciiformes
*amily
5 :ichlidae
!enus
5 ;reochromis
)pecies
5 Oreochromis mossambicus
Ikan mu"air ini dapat hidup di air tawar, bentuk ikan mu"air ini meman"ang dan pipih. 6emiliki sisik yang memiliki warna kecoklatan, abu&abu dan "uga kehitaman. 'amun bagian kepala ikan mu"air ini memiliki bentuk seperti ikan nila yaitu berbentuk kerucut dan o#al pada bagian depan. 6ata ikan mu"air ini memiliki warna kemerahan, kehitaman dan "uga ada yang berwarna kecoklatan. 6ata ikan mu"air sama dengan ikan lainnya yaitu memiliki bentuk bulat, dan bagian tengah terdapat bundaran hitam. )elain itu, mata ikan akan terdapat lingkaran berwarna kekuningan, dan keputihan tergantung dengan umurnya.
!ambar 1. Ikan 6u"air )umber5 (https5<
eproduksi ikan mu"air ini berumur &? bulan, atau sudah matang gonad yang di tandai dengan bagian organ reproduksi organ betina dan "antan di tandai dengan adanya cairan berwarna putih dan kekuningan. >eproduksi ikan mu"air ini sekitar 100&10 benih perekornya bahkan lebih tergantung indukan betina berkualitas atau tidaknya. /./.
*ermentasi *ermentasi adalah satu metode tertua yang digunakan dalam pengolahan
pangan. >oti, bir, anggur dan ke"u merupakan salah satu produk yang paling lama sebelumnya. alaupun teknologi yang lebih modern dapat menawarkan produk dengan kualitas tinggi dan hygienis dibandingkan dengan fermentasi. 4eragaraman dari teknik fermentasi pangan sangat terkenal di mata konsumen karena rasanya yang menarik serta kandungan nilai gi2inya ($dam and 'out, /001. 6enurut 6urniyati dan )unarman (/000, fermentasi adalah proses
penguraian daging yang dilakukan oleh en2im yang memberikan hasil yang meguntungkan. roses fermentasi serupa dengan pembusukan, tetapi fermentasi menghasilkan 2at&2at yang memberikan hasil rasa dan aroma yang spesifik dan disukai orang. *ermentasi bahan pangan adalah sebagai hasil kegiatan beberapa "enis mikroorganisme diantara beribu&ribu "enis bakteri (+uckle, et al., 19-. %itambahkan oleh $frianto dan i#iawaty (/00, pada dasarnya fermentas i adalah suatu proses penguraian senyawa&senyawa yang lebih sederhana en2im atau fermen yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri atau dari mikroorrganisme, dan berlangsung dalam kondisi lingkungan yang terkontrol. 6enurut 6urniyati dan )unarman (/000, fermentasi adalah proses penguraian daging yang dilakukan oleh en2im yang memberikan hasil yang meguntungkan. roses fermentasi serupa dengan pembusukan, tetapi fermentasi menghasilkan 2at&2at yang memberikan hasil rasa dan aroma yang spesifik dan disukai orang. Ikan 6u"air merupakan salah satu "enis ikan air tawar yang banyak ditangkap di daerah perairan umum, kolam, sawah dan tambak serta biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar, asin dan kering. ;leh karena bentuk olahan tersebut mempunyai masa simpan yang relatif pendek, maka pemasarannya terbatas pada daya awet dari olahan tersebut, disamping itu ikan cepat mengalami pembusukan dan tidak bertahan lama, maka perlu dilakukan pengolahan ikan yang lebih baik, salah satu alternatif pemecahan diatas adalah pengolahan dengan fermentasi sehingga dihasilkan produk yang mempunyai daya awet la ma dan disukai konsumen. /.3.
+ekasam +ekasam merupakan produk olahan ikan dengan cara fermentasi
menggunakan bakteri asam laktat dan kadar garam tinggi. +ekasam merupakan makanan khas 4alimantan Tengah yang bahan fermentasi pembuatan bekasam ialah samu (>i2a, /00. +ekasam memiliki komposisi gi2i yang cukup baik dan dikonsumsi sebagai pelengkap lauk pauk. )ayangnya, bekasam belum cukup dikenal sebagai produk fermentasi komersial seperti kecap ikan atau peda. >asa bekasam yang asam dan asin membuat produk ini memiliki cita rasa khas yang
tidak dimiliki oleh produk olahan lainnya. embuatan bekasam dapat di"adikan salah satu alternatif pengolahan bahan pangan sehingga umur simpan bahan pangan dapat lebih lama. +ekasam yang telah digoreng dan dibumbui dapat memiliki umur simpan yang relatif lama dalam suhu kamar. %engan cara pengolahan dan penyimpanan yang baik, bekasam dapat disimpan berbulan&bulan tanpa mengalami banyak penurunan mutu ()etiadi, /001. ada dasarnya prinsip pembuatan bekasam ada 3 tahap yaitu 5 roses penggaraman +ertu"uan untuk mencegah ter"adinya pembentukan amoniak dari senyawa nitrogen dan berperan dalam menyeleksi mikroba sehingga pembusukan dapat diminimalisir dan daya simpan produk lebih pan"ang. )eleksi mikroba berperan dalam menghambat bakteri pembusuk, namun mendukung pertumbuhan dan aktifitas bakteri fermentasi yang bersifat halofilik (suka garam atau halotoleran (tahan garam enambahan karbohidrat +ertu"uan untuk merangsang pertumbuhan bakteri asam laktak yang berperan dalam menguraikan karbohidrat men"adi senyawa&senyawa sederhana yaitu asam laktat, asam asetat, asam propionta dan etil alkohol. )enyawa&senyawa tersebut berfungsi sebagai pengawet dan pemberi rasa asam pada bekasam. )umber karbohidrat yang umum digunakan adalah nasi, kerak nasi, beras sangrai, dan tapai beras. roses fermentasi +ertu"uan sebagai proses pemecahaan karbohidrat dan asam amino secara anaerobik. olisakarida lebih dahulu dipecah men"adi gula sederhana sebelum dimanfaatkan dalam fermentasi. roses fermentasi glukosa terdiri dari / tahap yaitu pemecahan glukosa men"adi asam piru#at dilan"utkan tahap perubahan asam piru#at men"adi produk akhir yang spesifik, misalnya asam laktat, etanol, asam asetat, asam format, dan sebagainya. %egradasi protein secara anaerobik dilakukan oleh en2im proteolitik. rotein yang terhidrolisis men"adi asam amino dan peptida akan terurai men"adi komponen&komponen lain yang berperan dalam pembentukan cita rasa produk dan digunakan sebagai sumber energi dan karbon
oleh mikroorganisme anaerob. 6ikroorganisme yang berperan dalam produk fermentasi bekasam, diantaranya Pediococcus cereviceae, Pediococcus halophilus, Pediococcus pentosaceus, Lactococcus garvieae, Lactobacillus plantarum, Streptococcus bovis, Staphylococcus epidermidis, Weisella cibaria, Micrococcus sp. dan Bacillus sp.
BAB III METDL!I
3.1 "aktu #an Te$%at
raktikum dilaksanakan di aborturium $#ertebrata $ir di *akultas erikanan dan Ilmu 4elautan @ni#ersitas ad"arad"aran pada hari 4amis, pukul 10.00 I+& 1/.00 I+. 3.2 Alat #an Ba&an
$lat dan kegunaannya yang di gunakan dalam praktikum pembuatan bekasam dapat dilihat pada tabel 1. Ta'el 1. $lat dan kegunaan yang digunakan pada praktikum pembuatan bekasam.
'o. 1. /. 3. A. .
$lat isau Toples +askom 4ompor a"an
4egunaan @ntuk memotong bahan )ebagai wadah fermentasi )ebagai wadah pengolahan )ebagai sumber api @ntuk menggoreng bekasam
+ahan dan kegunaan yang digunakan dalam praktikum pembuatan bekasam dapat dilihat pada tabel /. Ta'el 2. +ahan dan kegunaannya yang digunakan pada praktikum pembuatan
bekasam 'o. 1. /. 3. A.
+ahan Ikan 6u"air !aram 6inyak +eras gongseng
4egunaan +ahan utama pembuatan bekasam )ebagai bumbu bekasam @ntuk menggoreng bekasam )ebagai media tumbuh mikroba
3.3 Pr()e#ur Praktiku$
1.
Ikan disiangi, dibuang sisik dan isi perut, dicuci bersih untuk
/.
menghilangkan lendir dan darah. Ikan digarami sebanyak 1/B bobot ikan dengan melumuri seluruh tubuh ikan dan bagian perut. Ikan dibiarkan selama /0 "am.
3.
engolahan samu. +eras digongseng
A.
kemudian ditumbuk sampai agak kasar. Ikan yang sudah digarami diangkat dan ditiriskan, kemudian pemberian gongseng sebanyak A0 B bobot yang dilumuri ke s eluruh badan dan
.
dimasukan ke dalam perut dan insang. Ikan dimasukan ke dalam toples dan difermentasi selama tu"uh hari.
BAB I* HASIL DAN PEMBAHASAN
+.1 Ha)il Tabel 3. Hasil engamatan 4elompok Se'elu$ #i g(reng Kel($%(k 1 Pengujian
4arakteristik ;rganoleptik 1. 4enampakan a. arna
4usam
/. $roma
4has Ikan
3. Tekstur
embek
A. >asa
&
eringkat
&
Se)u#a& #ig(reng Kel($%(k 1 Pengujian
4arakteristik ;rganoleptik 1. 4enampakan a. arna
:okelat kekuningan
/. $roma
4has bekasam (peda
3. Tekstur
4eras dan kering
A. >asa
$sam, asin, agak pahit
eringkat
+
Tabel /. Hasil engamatan 4elas Tabel )ebelum di goreng Penguji Kel($%(k ke, an ;rganol
eptik 1. 4enamp akan
1
/
4usa m khas
/.
ikan
$roma
ferme
3.
ntasi lembe
Tekstur
k
kusam
4has fermentasi dan asam lembek, tidak elastis
3
kurang cemerlang
asam khas fermentasi
A
$gak kusam
kusam
4has fermentasi dan asam
?
kurang cemerlang
khas
4has ikan
fermentasi
fermentasi
-
ucat
4has ikan
$gak pucat
spesifik ikan kenyal,
9
pucat
kusamC morfologi utuh
bau
4has
menyen
fermentasi dan
gat
asam
kaku
lembek
10
lembek
4eras
$gak keras
keras
kaku
3
A
?
-
9
coklat
kurang
coklat
kekuningan
cemerlan
keemas
matang
g
an
khas beras
bau
bau
sangrai dan
sedikit
ferment
ikan
asam
asi
kaku
10
4eterangan 5 eringkat $ D sangat )uka + D )uka : D +iasa % D 4urang suka = D Tidak suka
Tabel )esudah digoreng Pengujia Kel($%(k ke, n ;rganole
1
/
ptik cokla 1.
t
kecoklatan,
4enampa
keku
kurang
kan
ning
cemerlang
coklat keemasan
4ecoklatan
cerah
kecoklatan
4ecoklatan
an khas beka sam dan /. $roma
arom a khas asin< peda
khas bekasam
asam khas
4has
khas ikan
4has ikan
fermentasi
fermentasi
fermentasi
fermentasi
4has ikan fermentasi
Tabel )esudah digoreng Pengujia Kel($%(k ke, n ;rganole
1
/
3
A
?
-
9
coklat
kurang
coklat
kekuningan
cemerlan
keemas
matang
g
an
khas beras
bau
bau
sangrai dan
sedikit
ferment
ikan
asam
asi
10
ptik cokla 1.
t
kecoklatan,
4enampa
keku
kurang
kan
ning
cemerlang
coklat keemasan
4ecoklatan
cerah
kecoklatan
4ecoklatan
an khas beka sam dan /. $roma
arom
khas bekasam
a
asam khas
4has
khas ikan
4has ikan
fermentasi
fermentasi
fermentasi
fermentasi
4has ikan fermentasi
khas asin< peda
keras 3. Tekstur
dan kerin
gurih, daging lembut
kering
g asam asin A. >asa
dan
eringkat
pahit +
agak
renyah,
asim, sedikit asam
$
asin dan khas fermentasi +
kering renyah
asam dan gurih
$
renyah
daging
kering
lembut
renyah
dominan asin
$sin C asam
dan sedikit
khas
asam
fermentasi
$
$
!urih
$
lembut
daging lembut
>enyah
asin,
asin,
$sam sedikit,
asam dan
asam,
gurih, sedikit
gurih
gurih
pahit
+
+
$
keras 3. Tekstur
dan kerin
gurih, daging lembut
kering
g asam asin A. >asa
dan agak
eringkat
pahit +
renyah,
asim, sedikit asam
$
asin dan khas fermentasi +
kering renyah
asam dan gurih
$
renyah
daging
kering
lembut
renyah
dominan asin
$sin C asam
dan sedikit
khas
asam
fermentasi
$
$
!urih
$
lembut
daging lembut
>enyah
asin,
asin,
$sam sedikit,
asam dan
asam,
gurih, sedikit
gurih
gurih
pahit
+
+
$
+.2 Pe$'a&a)an
a arna enentuan mutu bahan pangan pada umumnya sangat bergantung pada beberapa factor diantaranya cita rasa, warna, tektur dan nilai gi2inyaE disamping itu ada factor lain misalnya sifat mikrobiologis (inarno, 1999. *actor&faktor di atas dapat mempunyai bobot yang berbeda, bergantung dari produk yang diu"i namun salah satu factor terpenting penilaian sensorik makanan adalah warna, karena factor warna secara #isual tampil terlebih dahulu dan sangat menentukan (*ennema, 19. $pabila dibandingkan antara hasil pengamatan dan referensi yang ada terkait dengan produk fermentasi hasil perikanan, warna yang terdapat pada produk bekasam ini tidak menarik karena tingkat kecerahanya yang menurun atau terlihat kusam pada seluruh kelompok termasuk kelompok 1. Hal ini sangat dimungkinkan akibat penggunaan ikan mu"air yang tidak segar sebagai bahan pembuatan bekasam. b $roma +au atau aroma merupakan salah satu komponen dari cita rasa bahan
+.2 Pe$'a&a)an
a arna enentuan mutu bahan pangan pada umumnya sangat bergantung pada beberapa factor diantaranya cita rasa, warna, tektur dan nilai gi2inyaE disamping itu ada factor lain misalnya sifat mikrobiologis (inarno, 1999. *actor&faktor di atas dapat mempunyai bobot yang berbeda, bergantung dari produk yang diu"i namun salah satu factor terpenting penilaian sensorik makanan adalah warna, karena factor warna secara #isual tampil terlebih dahulu dan sangat menentukan (*ennema, 19. $pabila dibandingkan antara hasil pengamatan dan referensi yang ada terkait dengan produk fermentasi hasil perikanan, warna yang terdapat pada produk bekasam ini tidak menarik karena tingkat kecerahanya yang menurun atau terlihat kusam pada seluruh kelompok termasuk kelompok 1. Hal ini sangat dimungkinkan akibat penggunaan ikan mu"air yang tidak segar sebagai bahan pembuatan bekasam. b $roma +au atau aroma merupakan salah satu komponen dari cita rasa bahan pangan dan telah men"adi penentu kele2atan suatu bahan makanan. Tidak seperti indra cecapan, indra penghidu tidak tergantung pada penglihatan, pendengaran ataupun sentuhan (inarno, 1991. +ekasam ikan tawes mempunyai bau yang khas yang merupakan cirri khusus dari produk&produk fermentasi (Ted"a dan 'ur, 19-9. ada hasil pengu"ian organoleptik dengan parameter bau, aroma yang tercium sudah teridentifikasi sebagai aroma mulai membusuk. ada umumnya aroma produk fermentasi memiliki cita rasa khas apabila yang diolah ialah ikan segar dan memenuhi standar pengolahan yang baik. inarno, (1991 menyatakan bahwa pada umumnya bau yang diterima oleh hidung dan otak lebih banyak merupakan berbagai ramuan atau campuran empat bau utama yaitu harum, asam, tengik dan hangus. +au asam dapat diakibatkan oleh turunnya pH sebuah makanan atau terurainya senyawa&senyawa pada makan men"adi senyawa yang #olatile. c Tekstur Tekstur adalah sifat bahan yang dapat diterima dengan indera peraba. @"i organoleptik dengan parameter tekstur produk menun"ukkan terkstur sedikit keras. Hal ini ter"adi karena berkurangnya kadar air pada bahan yang tertarik keluar
dengan adanya penambahan garam sebanyak A0 B dari bobot ikan. 4emudian peringkat yang didapat oleh kelompok 1 pada produk bekasam mendapat peringkat + yakni suka berbeda dengan kelompok / yang mendapatkan nilai $ yakni sangat suka. eringkat yang didapat oleh kelompok / mungkin karena warna bekasam yang menarik, tekstur yang lembut dan rasa yang pas.
BAB * KESIMPULAN
-.1. Ke)i$%ulan +ekasam atau bekasem ikan merupakan ikan awetan yang diolah dengan cara
penggaraman. roduk ikan awetan ini banyak dikenal di daerah awa Tengah dan )umatera )elatan, sedang di daerah 4alimantan Tengah lebih dikenal dengan nama wadi. enis ikan yang biasa dipakai dalam pembuatan bekasam adalah ikan lele, ikan mas, tawes, gabus, nila dan mu"air. +ekasam merupakan salah satu bentuk produk fermentasi hasil perikanan yang memanfaatkan bantuan dari bakteri asam laktat untuk memperpan"ang masa simpan suatu bahan pangan khususnya yang berasal dari hasil perikanan.+erdasar hasil u"i organoleptik pada ketiga parameter mutu bahan pangan yang meliputi warna, bau serta tekstur bahan pangan, produk fermentasi perikanan yang berupa bekasam ikan nila tidak layak untuk dikonsumsi. +erawal dari pemanfaatan bahan dengan tingkat kesegaran rendah akan menurunkan mutu dari bekasam.
DATA/ PUSTAKA
$frianto, =. dan =. i#iawaty. /00. engawetan dan engolahan Ikan. 4anisius. Fogyakarta. +uckle, 4.$ E >.$. =dwardrsE !.H.*leet and 6.olfon.19-. Ilmu angan. enerbit @ni#ersitas Indonesia ress. akarta. 6urniyati, $.). dan )unarman. /000. endinginan pembekuan dan engawetan Ikan. 4anisius Fogyakarta. 'atalia, $ulia )ari )etiadi. /001. 6empela"ari enggunaan :airan ikel 4etimun )ebagai )umber +akteri $sam aktat ada embuatan +ekasa m Ikan Tawes (untius "a#anicus. rogram )tudi Teknologi Hasil erikanan *akultaas erikanan %an Ilmu 4elautan Institute ertanian +ogor. +ogor. >i2a, *. /00. $nalisis %eskriptif +ekasam Ikan 4embung dengan penggunaan )amu dan )amu 4etan utih. urusan teknologi Industri *akulatas Teknik. @ni#ersitas 'egeri 6alang. )etiadi, '. /001. 6empela"ari enggunaan :airan ikel 4etimun sebagai )umber +akteri $sam laktat pada embuatan +ekasam Ikan Tawes (untius "a#anicus . fakultas erikanan dan Ilmu 4elautan IT+. +ogor. Ted"a, T %an $. 'ur. 19-9. 6empela"ari engaruh +akteri $sam aktat ada *ermentasi Ikan +ergaram. embaga enelitian Teknologi erikanan. +alai enelitian %an engembangan ertanian. akarta inarno, *. !. 1991. 4imia angan %an !i2i. akarta. Fahya, %"oko ibowo, urnomo %armad"i. 199-. 4arakteristik +akteri $sam aktat %an erubahan 4imia ada *ermentasi G+ekasam Ikan 6u"air (Tilapia 6ossambica. rogram )tudi Ilmu %an Teknologi angan rogram ascasar"ana @ni#ersitas !a"ah 6ada. og"akarta. 7ulnaidi, /00-. 6etode enelitian. %epartemen )astra epang *akultas )astra. @ni#ersitas )umatera @tara. 6edan