BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim (Cotton ( Cotton dan Wilkinson, Wilkinson, 1!". Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti #pelindung ba$a ( stainless steel ", ", pelindung tembaga, industri baterai, elektronik, aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom", kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian, dan berbagai fungsi lain (%erberding &.L., '5". 1.2
Tujuan uan Penu Penuli lisa san n
)u$uan dari penulisan makalah *+kstraksi etalurgi Nikel* adalah # '.
engetahui %anesa Nikel
.
engetahui enambangan Nikel
/.
engetahui roses engolahan Nikel
5.
engetahui roses +kstraksi etalurgi Nikel
1.3
Metode ode Penu nuli lisa san n
0dapun 0dapun metode metode yang yang digunk digunkan an oleh oleh penuli penulis, s, yaitu yaitu makalah makalah ini disusu disusun n dengan dengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan mengau kepada literatur- literatur yang dapat dapat diamb diambil il inform informasin asinya ya yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan makalah makalah ini, ini, serta serta inform informasi asi melalu melaluii internet.
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ganesa Nikel
%enesa produksi mineralnya, bi$ih nikel dibedakan men$adi dua $enis yaitu nikel sulfide dan nikel laterite. Nikel laterite merupakan mineral yang terbentuk dari hasil pelapukan (lateralisasi" batuan ultra basa peridotie (batuan induk" yang mengandung nikel, sedangkan nikel sulfide adalah mineral yang terbentuk dari proses magmatic dan replacement. '.1.1 Nikel Laterite Bi$ih nikel yang terdapat pada lokasi penambangan omalaa adalah bi$ih laterit yang merupakan endapan sekunder hasil pelapukan batuan peridotit. Bi$ih laterit yang terdapat pada lokasi penambangan omalaa adalah bi$ih saprolite 1' (kedalaman 1' 2 1 meter" dan bi$ih limonite (kedalaman 3 2 1' meter" dengan kandungan# a. Biji Sa!"olite
produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya '4 fabri dari batuan aslinya (parent rok". Batas antara batuan dasar, saprolite dan indikasi awal pelapukan (weathering front" tidak $elas dan bahkan perubahannya gradasional. Bi$ih nikel saprolit terbentuk dibawah ona limonit.. 6 igh %rade 8aprolite 9re (%" Ni ',4 : ;e < '54 6 Low %rade 8aprolite 9re (L%89" Ni# 1,!4 - ',4 : ;e < '54
#. Biji Li$onite
Bi$ih nikel limonit adalah bi$ih nikel laterit dengan kadar rendah dan mengandung .!4 - 1.54 nikel, '54-54 besi dan sedikit kobalt. Limonit terletak di atas lapisan saprolit dan lebih murah dan lebih mudah untuk ditambang.
=mumnya endapan nikel terbentuk pada batuan ultrabasa dengan kandungan ;e di oli>ine yang tinggi dan nikel berkadar antara ,'4 - ,/4. 8eara mineralogi nikel laterite dapat dibagi dalam tiga kategori (Brand et al,1!".
1. ydrous 8iliate ?eposits 2
rofil dari type ini seara >ertikal dari bawah ke atas# 9re horion pada lapisan saprolite (g - Ni siliate", kadar nikel antara 1,!4 - ',54. ada ona ini berkembang bo@-works, >eining, reli struture, frature dan grain boundaries dan dapat terbentuk mineral yang kaya dengan nikel: %arnierite (ma@. Ni /4". Ni terlarut (leahed" dari fase limonite (;e-9@yhydro@ide" dan terendapkan bersama mineral silika hydrous atau mensubstitusi unsur g pada serpentinite yang teralterasi (elletier,13". &adi, meskipun nikel laterit adalah produk pelapukan, tapi dapat dikatakan $uga bahwa proses meningkatkan supergene sangat penting dalam pembentukan formasi dan nilai ekonomis dari endapan hydrous siliate ini. )ipe ini dapat ditemui di beberapa tempat seperti di New Aaledonia, ndonesia, hilippina, ?ominika, dan Aolumbia.
'. Alay 8iliate ?eposits
ada $enis endapan ini, 8i hanya sebagian terlarut melalui air tanah, sisanya akan bergabung dengan ;e, Ni, dan 0l membentuk mineral lempung (lay minerals" seperti Ni-rih Nontronite pada bagian tengah profil saprolite (lihat profil". Nirih serpentine $uga dapat digantikan oleh smetite atau kuarsa $ika profil deposit ini tetap kontak dalam waktu lama dengan air tanah. Cadar nikel pada endapan ini lebih rendah dari endapan ydrosiliate yakni sekitar 1,'4 (Brand et al,1!".
. 9@ide ?eposits
)ipe terakhir adalah 9@ide ?eposit. Berdasarkan profil yang ditampilkan, bagian bawah profil menun$ukkan protolith dari $enis harburgiti peridotite (sebagian besar terdiri dari mineral $enis oli>in, serpentine dan piroksen". +ndapan ini angat rentan terhadap pelapukan terutama di daerah tropis. ?i atasnya terbentuk saprolite dan mendekati permukaan terbentuk limonite dan ferrirete. Candungan nikel pada tipe 9@ide deposit ini berasosiasi dengan goethite (;e99" dan n9@ide. 8ebagai tambahan, nikel laterit sangat $arang atau sama sekali tidak terbentuk pada batuan karbonat yang mengandung mineral ta lk.
3
0dapun mineral-mineral utama pada logam bi$ih nikel yaitu antara lain # a. illerit, Ni8 b. 8maltit (;e,Ao,Ni"0s . Nikolit (Ni"0s d. entlandite (Ni, Au, ;e"8 e. %arnierite (Ni, g"8i9.@'9 Nik el be rwu$ ud se ara ga bu ng an de ng an be leran g dala m mi ller ite, de ng an arsenik dalam galian niolite, dan dengan arsenik dan belerang dalam ( n i k e l glane". Nikel $uga terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batu anultra basa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. )erdapat dua $eni s end ap an ni ke l ya ng be rsifa t kom er sil, ya itu# seba ga i has il ko ns ent rasi residu silikad a n p a da
p r os e s p e l ap u ka n
b a tu a n b e ku
u l tr a b as a
s e r ta
s e b a g a i e n d a p a n n i k e l - tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit. '.' enambangan Nikel Cegiatan penambangan merupakan salah satu kegiatan dalam suatu pertambangan pada tambang terbuka khususnya metode open cut . 8ebelum peker$aan penambangan dilakukan, perlu diperhatikan lokasi yang akan ditambang dan data eksporasi yaitu # - Nilai kadar titik bor - Batas endapan berdasarkan blok blok bi$ih - 8ifat fisik dari endapan dan over burden - )opografi lokasi penambangan ?alam tambang bi$ih nikel tahap-tahap penambangannya terdiri dari persiapan penambangan dan tahap penambangan.
2.2.1
Taa! Pe"sia!an Pena$#an%an
)ahap persiapan penambangan adalah kegiatan yang dilakukan sebelum penambangan dimulai yang menakup kegiatan # a. ionering 0dalah kegiatan persiapan penambangan yang menakup pembuatan sarana $alan angkut dan penanganan masalah air. ?alam pembuatan $alan, lebar dan 4
kemiringan $alan harus sesuai yang direnanakan sehingga hambatanhambatan dalam pengangkutan dapat diatasi dan tingkat keamanannya ter$amin. ?imana pembuatan $alan dapat dilakukan dengan bulldozer . =ntuk penanganan masalah air, meliputi pembuatan saluran, sump dan check damp. ?imensi saluran, sump dan check dam harus disesuaikan dengan debit air, sehingga air tambang tidak langsung mengalir ke air bebas yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. 0lat yang digunakan berupa backhoe. b. Alearing Alearing adalah peker$aan pembersihan daerah yang akan ditambang dari semak belukar, pohon-pohon keil maupun besar dan tanah serta bongkahan yang dapat menghalangi peker$aan selan$utnya. embabatan bisa dilakukan dengan tenaga manusia, seperti dengan gerga$i ataupun alat seperti bulldoer. . 8tripping 8tripping merupakan proses pengupasan terhadap lapisan tanah penutup (o>erburden". Biasanya dilakukan bersama-sama dengan clearing . eker$aan ini dilakukan dari tempat yang tinggi dengan ara mendorong lapisan tanah penutup tersebut ke tempat yang lebih rendah, sehingga alat dapat beker$a dengan bantuan gaya gra>itasi. )ahap selan$utnya adalah menyingkirkan waste (o>er burden yang telah dikupas" ke tempat waste pile. Cegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat-alat berat, seperti bulldoer, super so>el, bakhoe maupun dragline d. embuatan Benh embuatan bench bertu$uan untuk meniptakan keamanan dan keselamatan dalam kegiatan penambangan. ?imensi bench tergantung dari produksi yang diinginkan, kedalaman lubang galian, peralatan yang digunakan, ara ker$a peralatan dan $enis material. 8edangkan lebar bench ini, didasarkan pada gerak antara alat muat dengan alat angkut.
2.2.
Taa! &e%iatan Pena$#an%an
enambangan adalah pengambilan endapan bahan galian dari kulit bumi dan dibawa ke permukaan untuk dimanfaatkan lebih lan$ut. Cegiatan penambangan yang dilakukan ini termasuk dalam klasifikasi tambang terbuka (9pen ut mining". Cegiatan ini meliputi # 5
a. Digging ?igging merupakan peker$aan yang diulakukan untuk membebaskan bahan galian dari batuan induknya. =ntuk melakukan pembongkaran diperlukan alat yang tepat untuk daerah yang akan diker$akan. 0ntara lain alat-alat mekanis yang digunakan dalam pembongkaran adalah back hoe, power shovel, bulldozer dan lain-lain. b. Loasening Loasening adalah kegiatan untuk memeahkan atau memperkeil ukuran bi$i yang berbentuk bongkah. )u$uannya adalah untuk memudahkan kegiatan pemuatan dan memisahkan bi$ih yang berbentuk bongkah. 8elain itu, loasening $uga merupakan kegiatan untuk membersihkan atau memisahkan bongkah dan menyediakan tempat untuk alat muat beker$a, serta membuang kotoran yang ada pada bi$ih. 0lat yang digunakan berupa dosel shovel. c. Moving erupakan pola gerak dari alat muat sebelum melakukan loading
ke alat
angkut. Moving alat muat terdiri dari ma$u mengisi, mundur berisi, ma$u menumpah, dan mundur untuk siap ma$u mengisi. d. Loading (emuatan" 0dalah rangkaian peker$aan yang dilakukan untuk mengambil dan memuat material ke dalam alat angkut untuk dibawa ke suatu tembat penampungan material. 0lat yang digunakan adalah dozer shovel dan back hoe, whell loader. e. auling (engangkutan" Daitu kegitan yang digunakan untuk mengangkut ore dari !ront penambangan ke stock "ard atau tempat penyimpanan ore dengan menggunakan alat transportasi, yaitu ?ump )ruk yang berkapasitas 15 2 ton. f.
enimbunan Cegiatan penimbunan bertu$uan untuk mengatur timbunan bi$ih sesuai dengan kadar masing-masing tumpukan. Bi$ih nikel tersebut baik yang digunakan untuk umpan pabrik maupun untuk diekspor ditumpuk di stokyard, setelah batuan besarEboulder (F 'm", dipisahkan. Boulder dipeahkan dengan mesin pemeah batu (rushing plant" sampai ukuran <' m dan dikirim ke pabrik sebagai bi$ih umpan pabrik. enampuran (blending" pada stok yard antara bi$ih dari berbagai kadar, untuk memperoleh bi$ih berkualitas ekspor. ?ari stok yard bi$ih nikel dibagi dalam dua bagian, bi$ih dengan kadar nikel
6
rendah (< 1,! 4" diangkut ke kapal ekspor dengan menggunakan alat belt on>eyor dan tongkang untuk diekspor ke berbagai negara, 8edangkan bi$ih dengan kadar nikel tinggi (F 1,!4" dibawa ke pabrik untuk diproses lebih lan$ut.
Pen%%a n #iji
nikel
ole
back
hoe Pe$uatan #iji nikel keatas Du$! t"u'k
Peni$#
unan
#iji
nikel !ada T"ansito
Pen%an%kutan #iji nikel ole Dump truck
%ambar 1. ;oto rangkaian kegiatan penambangan
7
lia
%ambar ' . embuatan Nikel 2.3 Pen%olaan Nikel
Berdasarkan tahapan proses pengolahan bahan galian dapat dibagi men$adi tiga tahapan proses yaitu# 1" tahap preparasi '" tahap pemisahan dan " tahap dewatering )u$uan dilakukannya kegiatan engolahan bahan galian ini yaitu untuk embebaskan mineral berharga dari mineral pengotornya (meliberasi", memisahkan mineral berharga dari pengotornya, mengontrol ukuran partikel agar sesuai dengan proses selan$utnya (reduksi ukuran", mengontrol agar bi$ih mempunyai ukuran yang relatif seragam, mengontrol agar bi$ih mempunyai kadar yang relati>e seragam, membebaskan mineral berharga, menurunkan kandungan pengotor (menaikkan kadar mineral berharga". ?engan demikian kita akan mendapatkan keuntungan-keuntungan berupa engurangi ongkos E biaya pengangkutan, mengurangi ongkos E biaya peleburan, serta engurangi kehilangan mineral berharga pada saat peleburan. 0dapun tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan proses pengelolahan nikel melalui beberapa tahap utama yaitu, rushing, engering, ereduksi, peleburan, emurni, dan %ranulasi dan engemasan. 2.( Ekst"aksi Metalu"%i
Bi$ih
sufida
dari
nikel
biasanya
telah
diolahE
diekstraksi menggunakan
pyrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur tinggi" untuk menghasilkan liGuid matte yang akan digunakan pada pemurnian tahap berikutnya. =ntuk memproses Nikel matte menggunakan
ekstraksi
logam hydrometalurgy
(proses ekstraksi yang
dilakukan pada temperatur yang relatif rendah dengan ara pelindian dengan media airan"
'./.1
H9+)0L=H%
8
roses pengolahan bi$ih nikel dengan menggunakan teknologi pengolahan pirometalurgi yaitu proses ekstraksi bi$ih nikel dengan menggunakan suhu tinggi. Biasanya teknologi ini digunakan untuk kriteria bi$ih dengan kadar nikel yang tinggi (kadar Ni F 1,5 4". asil akhir pengolahan dengan menggunkan teknologi ini berupa ferronikel dalam bentuk ingot danatau granular nikel matte.
%ambar . irometalurgi 2.(.2
&alsinasi dan )eduksi di Tanu" Pe"eduksi
)u$uannya untuk menghilangkan kandungan air di dalam bi$ih, mereduksi sebagian nikel oksida men$adi nikel logam, dan sulfidasi. 8etelah proses drying, bi$ih nikel yang tersimpan di gudang bi$ih kering pada dasarnya belumlah kering seara sempurna, karena itulah tahapan ini bertu$uan untuk menghilangkan kandungan air bebas dan air kristal serta mereduksi nikel oksida men$adi nikel logam.
roses ini berlansung dalam tanur reduksi. Bi$ih dari gudang dimasukkan dalam tanur reduksi dengan komposisi penampuran menggunakan ratio tertentu untuk menghasilkan komposisi silika magnesia dan besi yang
9
sesuai dengan operasional tanur listrik. 8elain itu dimasukkan pula batubara yang berfungsi sebagai bahan pereduksi pada tanur reduksi maupun pada tanur pelebur. =ntuk mengikat nikel dan besi reduksi yang telah tereduksi agar tidak teroksidasi kembali oleh udara maka ditambahkanlah belerang. asil akhir dari proses ini disebut kalsin yang bertemperatur sekitar 7oA.
Heaksi dekomposisi air kristal yang ter$adi adalah sebagai berikut#
a. #erpentine Heaksi dekomposisi dari serpentine adalah sebagai berikut#
g9.'8i9'.''9 I g9 J ' 8i9' J ' '9
Heaksi ini ter$adi pada temperatur /3-35 A dan tergolong reaksi endotermik.
emanasan lebih lan$ut
membentuk forsterite dan
enstatite
g9 yang
dan 8i9' akan merupakan
reaksi
eksotermik.
'g9 J 8i9' I 'g9.8i9' g9 J 8i9' I g9.8i9'
b. $oethite Heaksi dekomposisi dari goethite adalah sebagai berikut#
;e'9.'9 I ;e'9 J '9
Heaksi ini ter$adi pada '3A 2 A dan merupakan reaksi endotermik. ?isamping menghilangkan air kristal, pada proses ini $uga biasanya didesain sudah ter$adi reaksi reduksi dari Ni9 dan 10
;e'9. ?alam teknologi Crupp rent, semua reduksi dilakukan dalam rotary kiln dan dihasilkan luppen. 8edangkan dalam tehnology +letri ;urnae, hanya sekitar '4 Ni9 tereduksi seara tidak langsung dalam rotary kiln men$adi Ni dan !4 ;e'9 men$adi ;e9 sedangkan sisanya dilakukan dalam eletri furnae. roduk dari rotary kiln ini disebut dengan alined ore dengan kandungan moisture sekitar '4 dan siap dilebur dalam eletri furnae.
'./.
?H9+)0L=H% roses pengolahan bi$ih nikel dengan penggunkan teknologi hidrometalurgi adalah proses ekstraksi bi$ih nikel dengan menggunakan proses pelindian (leahing" dengan menggunakan reagent-reagent tertentu. )eknologi ini biasanya digunakan untuk pengelohan bi$ih nikel dengan kadar rendah. asil akhir pengolahan ini berupa nikel (Ni".
%ambar /.idrometalurgi 2.(.3.1 Pele#u"an di Tanu" List"ik *s$altin%+
11
=ntuk melebur kalsin hasil kalsinasiEreduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan 8lag. Calsin panas yang keluar dari tanur reduksi sebagai umpan tanur pelebur dimasukkan kedalam surge bin lalu kemudian dibawa dengan transfer ar ke tempat penampungan. ;urnae bertu$uan untuk melebur kalsin hingga terbentuk fase lelehan matte dan slag. ?inding furnae dilapisi dengan batu tahan api yang didinginkan dengan media air melalui balok tembaga. atte dan slag akan terpisah berdasarka berat $enisnya. 8lag kemudian diangkut kelokasi pembuangan dengan kendaraan khusus.
roses peleburan dalam eletri furnae adalah proses utama dalam rangkaian proses ini. Heaksi reduksi !4 ter$adi seara langsung dan '4 seara tidak langsung pada temperature sampai 135 A. Heaksi reduksi langsung yang ter$adi adalah sebagai berikut#
Ni9(l" J A(s" I Ni(l" J A9(g" ;e9(l" J A(s" I ;e(l" J A9(g"
Beberapa material yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap oksigen $uga tereduksi dan men$adi pengotor dalam logam.
8i9'(l" J 'A(s" I 8i(l" J 'A9(g" Ar'9(l" J A(s" I 'Ar(l" J A9(g" '95(l" J 5A(s" I '(l" J 5A9(g" ;e(l" J A(s" I ;eA(l"
Carbon disupplay dari 0ntraite (tergantung desain", dan reaksi ter$adi pada ona leleh elektroda. A9(g" yang dihasilkan dari reaksi ini ditambah dengan A9(g" dari reaksi boudoard mereduksi Ni9 dan ;e9 serta ;e'9 melalui mekanisme solid-gas reation (reaksi tidak langsung"#
Ni9(s" J A9(g" I Ni(s" J A9'(g" Ao9(s" J A9(g" I Ao(s" J A9'(g" ;e9(s" J A9(g" I ;e(s" J A9'(g" ;e'9(s" J A9(g" I ';e9(s" J A9'(g" 12
9ksida stabil seperti 8i9', Ar'9 dan '95 tidak tereduksi melalui reaksi tidak langsung. 8ampai di sini Arude ;e-Ni sudah terbentuk dan proses sudah bisa dikatakan selesai.
2.(.3.2 Pen%ka,aan di Tanu" Pe$u"ni *"e-inin%+
Bertu$uan untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar '7 persen men$adi di atas 75 persen. atte yang memiliki berat $enis lebih besar dari slag diangkut ke tanur pemurni E on>erter untuk men$alani tahap pemurnian dan pengayaan. roses yang ter$adi dalam tanur pemurni adalah peniupan udara dan penambahan sililka. 8ilika ini akan mengikat besi oksida dan membentuk ikatan yang memiliki berat $enis lebih rendah dari matte sehingga men$adi mudah untuk dipisahkan.
ada proses ini yang paling utama adalah menghilangkanEmemperkeil kandungan sulfur dalam rude ;e-Ni dan sering disebut ?esulfurisasi. ?ilakukannya proses ini berkaitan dengan kebutuhan proses lan$utan yaitu digunakannya ;e-Ni sebagai umpan untuk pembuatan Ba$a dimana ba$a yang bagus harus mengandung 8ulfur maksimal ' ppm sedangkan kandungan 8ulfur
pada Arude ;e-Ni masih sekitar ,4 sehingga $ika kandungan sulfur tidak diturunkan maka pada proses pembuatan ba$a membutuhkan ker$a keras untuk menurunkan kandungan sulfur ini.
8edangkan reaksi yang ter$adi adalah sebagai berikut#
AaA' (8" J 8 I Aa8 (8" J 'A (8at" Na'A9 J 8 J 8i I Na'8 J (8i9'" J A9 Na'Ao J 8i9' I Na'9 . 8i9' J A9'
Heaksi ini merupakan reaksi eksotermik sehingga tidak membutuhkan pemanasan lagi pasa smelting. 13
roses selan$utnya adalah on>erting, sebenarnya proses ini masih dalam bagian refining hanya untuk membedakan antara menurunkan sulfida dengan menurunkan pengotor lain seperti 8i, , Ar dan A sesuai dengan kebutuhan. 8edangkan prosesnya sama hanya sa$a reaksi lebih dominan oksidasi dari oksigen.
8i (l" J 9' (g" I 8i9' (l" K 8i9' (l" J Aa9 (l" I Aa9 . 8i9' (l" Ar (l" J 59' (g"I 'Ar'9 (l" / (l"J 59' (g"I ''95 (l" KAa9 (l"J'95 (l"I Aa9. '95 (l" A(l" J 9' (g"I A9 (g" A(l" J 9' (g"I A9' (g"
2. Taa! Pen'etakan dan Pen%e!akan
etal ;eNi yang telah mengalami pemurnian selan$utnya dibawa ke ?epartemen Aasting untuk dietak men$adi bentuk yang diinginkan oleh pihak pembeli. asil etakan pada ). 0N)0 (ersero" )bk. =BN 8ultra yaitu berbentuk 8hot. 8hot merupakan metal ;eNi dalam bentuk butiran, roses penetakannya dimu-lai dari metal ;eNi hasil peleburan dan dituangkan kedalam sebuah ladle yang mempunyai lubang kemudian melalui lubang tersebut metal akan mengalir ke etakanEmold yang bergerak pada link berbentuk rantai dimana keepatan pergerakan mold dikendalikan oleh operator pada ontrol room. etal dari hasil pemurnian dimasukkan ke dalam ladle shot yang kemudian dituang ke dalam kolam granulasi dengan keepatan penuangan ! 2 1' kg E menit. Bersamaan dengan itu disemprotkan dengan air bertekanan tinggi dari $et pump sehingga akan terbentuk granul atau bulatan. etal yang sudah berbentuk shot yang ada dalam kolam granulasi ditransfer oleh belt on>eyor ke alat pengering lalu dimasukkan ke dalam pengayak putar yang selan$utnya ditampung dalam shot ar lalu ditimbang dan dibungkus dalam bag (pembungkus khusus" yang berkapasitas M 1 kg. &enis produksi yang dihasilkan a.
roduksi igh Carbon (A"
igh Carbon #hot #. roduksi low Carbon (LA" 14
Low Carbon #hot
BAB III PENUTUP
.1 Cesimpulan 1. %enesa produksi mineralnya, bi$ih nikel dibedakan men$adi dua $enis yaitu nikel sulfide dan nikel laterite. Nikel laterite merupakan mineral yang terbentuk dari hasil pelapukan (lateralisasi" batuan ultra basa peridotie (batuan induk" yang mengandung nikel, sedangkan nikel sulfide adalah mineral yang terbentuk dari proses magmatic dan replacement. '. enambangan diklasifikasikan atas ' $enis kualitas ore utama, yaitu limonit dan saprolit. 8edangkan 1 $enis kualitas ore lagi yaitu low grade saprolit (L%89" dimana kualitas ore merupakan transisi antara saprolit dan limonit. Ce tiga $enis ore tersebut ditentukan oleh )im +ksplorasi dan erenanaan )ambang .
pengolahan bahan galian dapat dibagi men$adi tiga tahapan proses yaitu# 1" '" "
tahap preparasi tahap pemisahan dan tahap dewatering
/. Bi$i dari nikel biasanya telah diolahE diekstraksi menggunakan pyrometalurgy. =ntuk memproses Nikel matte menggunakan hingga sampai ke proses penetakan.
?0;)0H =8)0C0
15
ekstraksi
logam hydrometalurgy
urnomo,to.'1. P"oses Pen%olaan Nikel .(online". https#EEwww. sribd.omE doE 1151/E H98+8-+N%9L00N-NC+L-do@(?iakses tanggal ' ?esember '13" Hosidi,mron.'15.Nikel. (online".https#EEwww.sribd.omEdoumentE'!531/ENikel(?iakses ?esember '13"
16
tanggal
'