Nama : Muhammad Rusydi Aziz NIM
: 166020310111022
Resume Bab 4 Teori Akuntansi International Accounting
Evidence of International Differences in Accounting Setiap negara memiliki standar akuntansi tersendiri, sehingga kebijakan akuntansi yang ada di dunia ini sangatlah bervariasi tergantung dengan kebutuhan suatu negara. Akan tetapi, perbedaan kinerja ekonomi suatu negara tidak membuat terjadinya perbedaan standar akuntansi yang berbeda tiap negara. Perbedaan ekonomi hanya sebatas indikator bahwa iklim ekonomi yang bervariasi dari negara ke negara lain. Cara paling efektif apakah terdapat perbedaan secara internasional dalam akuntansi, yang mana berdampak secara langsung pada hasil pelaporan akuntansi, adalah dengan membandingkan hasil yang dilaporakan pada neagara yang berbeda dari sebuah set identik atas kejadian dan transaksi ekonomi pokok. Explanations of Differences in Accounting Practices Employed in Different Countries Perkembangan akuntansi di setiap negara memiliki arah tersendiri yang mana perkembangan ini menyesuaikan dengan kondisi masyarakat pada negara tersebut. Pada awalnya, dengan adanya berbagai variasi yang banyak atas akuntansi pada setiap negara, maka ada dua model utama atas akuntansi keuangan yang mana model ini diterima secara umum, yaitu model Anglo-American dan Model Kontinental Eropa. Model Anglo-American memiliki karaktersitik yaitu sebuah sistem akuntansi yang sangat dipengaruhi oleh badan akuntansi profesional dibandingkan pemerintah dan menekankan pentingnya pasar modal dan bergantung pada fair value yang mana juga berdasar pada pertimbangan substansi ekonomi diatas bentuk legal. Sedangkan model kontinental eropa, di sisi lain, memiliki karakteristik input yang relatif kecil dari profesi akuntansi namun memiliki input yag relatif besar dari pemerintah. Metode akuntansi memiliki keterkaitan yang erat terhadap peraturan perpajakan dan informasi denderung menjadi sifat untuk melindungi kepentingan kreditur dibandingkan dengan investor
Culture Budaya-budaya yang ada juga mempengaruhi perlakukan akuntansi di sebuah negara. Ada beberapa perbandingan atas akuntansi keuangan sesuai dengan budaya yang ada, yaitu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Individualism vs Collectivism Large vs Small Power Distance Strong vs Weak Uncertainty Avoidance Masculinity vs Femininity Professionalism vs Statutory Control Uniformity vs Flexibility Conservatism vs Optimism Secrecy vs Transparency
Agama Di samping budaya, agama juga mempengaruhi mempengaruhi regulasi akuntansi di suatu negara. Faktor agama, khususnya agama Islam, ternyata mempengaruhi sebuah perlakuan akuntansi keuangan seperti halal-haramnya, jenis-jenis transaksi dan pengakuan, dan lain sebagainya yang mana cara akuntansi barat masih jauh dari prinsip-prinsip Islam. Legal System Sistem yang legal dapat dibagi menjadi dua kategoti, yaitu hukum umum dan sistem hukum Roma. Dalam sistem hukum umum, badan hukum dibentuk oleh hakim dalam menilai baik jumlah undang-undang tertulis dan keputusan yudisial yang telah lampau. Hal ini tentu mempengaruhi standar akuntansi yang belaku pada negara tersebut yang mana keputusan hukum setiap negara berbeda-beda. Business Ownership and Financing System Kepemilikan bisnis dan sistem keuangan merupakan kunci kedua atas faktor institusional yang mana telah didemonstrasikan peneliti yang memiliki dampak pada bentuk praktik akuntansi suatu negara. Faktor ini mirip dengan sistem legal yang mana bisa dipisah menjadi dua tipe, yaitu sistem “orang dalam” dan “orang luar”. Dalam sistem “orang luar”, pemegang saham eksternal merupakan sumber yang signifikan atas keuangan untuk banyak aktivitas bisnis. Sedangkan, dalam sistem “orang dalam” atas keuangan, provisi keuangan boleh pemegang saham eksternal sangat tidak signifikan yang mana ada dominasi keluarga pemilik bisnis. Taxation System
Dengan sistem keuangan yang semakin kompleks pada suatu negara, maka perhitungan pajaknya juga semakin rumit. Dengan sistem perhitungan pajak yang semakin rumit pada suatu negara, perlakuan sistem akuntansi juga akan semakin rumit. Perhitungan serta peraturan pajak setia negara terdapat perbedaan yang mana prinsip dsasar akuntansi juga berbeda. Reasons for Harmonization and Standardization Nobes dan Parker (2004) menjelaskan bahwa alasan atas peningkatan standarsisasi internasional akuntansi keuangan mirip dengan alasan atas standardisasi akuntansi keunagan pada setiap negara, yaitu karena meningkatnya globlasisasi. Dengan meningkatnya globalisasi yang mana batas negara semakin diperkecil, maka diperlukan suatu dasar utama pada standar akuntansi yang dapat digunakan bersama. Hal itu diperlukan demi meningkatkan harmonisasi di setiap negara. Obstacles to Harmonization and Standardization of Accounting Hal utama yang menjadi hambatan dalam harmonisasi standar akuntansi adalah adanya budaya tiap negara yang menyebabkan standardisasi yang seringkali tidak sesuai sehingga standardisasi ditolak oleh masyarakat dan masyarakat kembali menggunakan budaya masing-masing. Hambatan selanjutnya adalah standar akuntansi internasional cenderung sangat terpengaruh oleh model akuntansi Anglo-American sehingga seringkali mengakibatkan ketidak-cocokan terhadap budaya, agama, dan lainnya sehingga beberapa negara tidak menerapkannya. Hambatan ketiga adalah kurangnya perkembangan profesi akuntansi di beberapa negara. Dan yang terakhir, yaitu hambatan ke empat adalah regulasi akuntansi dan konsekuensi ekonomi. Processes and Institutions of International Accounting Standardization Proses harmonisasi dan standardisasi telah diupayakan oleh berbagai pihak seperti SEC melalui Standard Board dengan pembuatan standar akuntansi yaitu GAAP (Generally Accepted Accounting Principal). Institusi-institusi yang terkait antara lain IASC (International Accounting Standard Board) yang kemudian berubah menjadi IASB (International Accounting Standard Board).