BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan membahas secara singkat mengenai bagaimana implementasi harware, implementasi software, dan hasil pengujian sistem dari alat yang dibuat atau dira...
ivFull description
bab V
fgffgkjhfdDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Pada kasus ini, pasien adalah seorang laki-laki dengan inisial Tn. SG seorang petani berusia 50 tahun datang ke RSMP pada tanggal 23 Agustus 2017 keluhan utama Nyeri perut kanan atas yang semakin b...
Sangat bagus untuk menjadi bahan pembuatan laporan KP bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan Kp dan akan membuat laporan KPFull description
dokumen bab 3 kurikulum 2013
Deskripsi lengkap
Bab III. Struktur Dan Muatan Kurikulum
bab iv
Muatan Listrik Muatan Listrik Dalam Atom Isolator dan Konduktor Hukum Coulomb Medan Listrik dan Konduksi Listrik
Sejarah pengamatan listrik
Thales (600 SM) yang mengamati bahwa batu ambar yang digosok wol akan menarik potongan jerami.
W. Gilbert (1600) menyatakan bahwa sifat batu ambar tersebut sebagai listrik ( electric ).
Du Fay (1700), “Muatan sejenis tolak menolak dan muatan tak sejenis tarik menarik”.
Tanda positif dan negative diusulkan oleh B. Franklin (1706-1790).
H.C. Oersted (1777-1851) mengamati adanya hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa arus listrik dalam sebuah kawat dapat mempengaruhi sebuah jarum kompas magnetic.
Sejarah pengamatan listrik
Michael Faraday (1791-1867) mengembangkan elektromagnetisme dan J.C Maxwell (1831-1879) merumuskan hukum-hukum elektromagnetisme yang dikenal dengan persamaan Maxwell.
B. Franklin : muatan listrik dianggap fluida kontinyu.
R.A. Millikan melakukan eksperimen tetes cairan, diperoleh bahwa muatan listrik terkuantisasi, yaitu muatan mempunyai harga kelipatan bulat dari muatan elementer e. Satuan muatan adalah Coulomb (C) dan satu Coulomb adalah banyaknya muatan yang mengalir persatuan luas dalam satu detik jika arus yang mengalir sebesar 1 Ampere.
Atom secara kelistrikan bermuatan netral, terdiri atas inti dan electron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif karena di dalamnya terdapat proton yang bermuatan positif dan netron yang tidak mempunyai muatan.
Electron dalam atom biasanya digunakan sebagai muatan dasar atau satuan dasar untuk muatan.
Muatan proton dan electron sama besar tetapi berlawanan tanda. Muatan proton adalah e dan muatan electron adalah –e .
Semua muatan merupakan kelipatan bilangan bulat dari satuan dasar muatan. Proton memiliki massa sekitar 2000 kali massa electron.
Perpindahan electron dapat terjadi ketika suatu benda digosokkan antara satu dengan lainnya. Ketika sebuah benda A digosokkan dengan benda B maka akan ada electron yang berpindah sehingga benda A tersebut akan kekurangan electron (mengakibatkan menjadi bermuatan positif), dan sebaliknya benda B akan kelebihan electron (menjadikan bermuatan negative)
Pergerakan sebuah elektron dalam beberapa bahan/material akan menentukan nantinya bahan tersebut sebagai bahan yang dapat mengalirkan arus listrik atau tidak.
Sebuah bahan konduktor adalah bahan yang mampu mengalirkan arus listrik (elektron dapat bergerak bebas) misalnya besi.
Material yang semua elektronnya tidak bebas bergerak atau dengan kata lain semua elektronnya terikat kuat pada atom-atomnnya disebut dengan isolator.
C.A. Coulomb (1736-1806) mendapatkan bahwa gaya interaksi antara dua muatan titik sebanding dengan muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan
F
1
q1 q 2
4 0
r
F
q1 q 2 2
r
2
Persamaan hanya berlaku untuk muatan titik (partikel) Jika lebih dari dua muatan yang berinteraksi maka berlaku prinsip superposisi, yaitu gaya pada q1, F 1, oleh beberapa muatan adalah superposisi gaya interaksi antara q1 dengan masing-masing muatan.
F 1 F 12 F 13 F 14 ...
F 12 adalah gaya yang bekerja pada q1 oleh q2.
Medan listrik adalah ruang di sekitar muatan listrik. Jika sebuah muatan uji ditempatkan dalam ruang di dekat tongkat bermuatan, maka sebuah gaya elektrostatis akan bekerja pada muatan uji. Kuat Medan adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja pada satu satuan muatan yang terletak pada titik dalam medan gaya. Satuan kuat medan listrik adalah N/C
E
Distribusi muatan titik Muatan kontinyu
E
n
E d E
E
1
q
4 0 r 2
M. Faraday, Garis gaya adalah garis khayal yang ditarik sedemikian hingga arahnya di sembarang titik (arah tangennya) sama dengan arah medan di titik yang bersangkutan Garis gaya untuk (a) muatan tunggal positif, (b) dipol listrik dan (c) dua muatan positif.
Fluks medan listrik, E, adalah banyaknya garis gaya yang menembus suatu satuan luas yang tegak lurus pada kuat medan listrik. E positif jika garis gaya di manamana menuju keluar dan sebaliknya.
Fluks medan listrik
E E . d S
Hukum Gauss : “Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan netto yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut”. Permukaan tertutup di sini disebut permukaan Gauss.
E . d S q
0
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan dari benda bermuatan yang mempunyai bentuk khusus, jika simetri dari distribusi muatan adalah tinggi, misalnya bola, pelat tipis, silinder.
Muatan yang dicakup oleh permukaan Gauss adalah h, maka