BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan Dari penjelasan tentang definisi, klasifikasi, struktur dan tekstur batuan beku diatas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Secara garis besar dari segi tempat terbentuknya batuan beku dibagi menjadi dua, yaitu batuan beku plutonik dan batuan beku vulkanik. Penamaan dan klasifikasi batuan beku berdasarkan tiga hal, yaitu : tekstur, struktur, dan komposisi mineral. Jenis magma, tempat terbentuk dan waktu saat pembekuan magma sangat mempengaruhi dalam membuat keseragaman jenis batuan beku yang ada. Contohnya ketika magma asam membeku dalam waktu yang cukup lama (lambat) dan saat terbentuknya berada di bawah permukaan bumi maka akan menghasilkan batuan beku plutonik granit. Tetapi ketika magma asam tersebut membeku pada saat berada dipermukaan dan proses pembekuan magmanya berlangsung relatif cepat, maka akan terbentuk batuan beku intrusif riolit. Dengan begitu, tempat terbentuk, kecepatan pembekuan dan jenis magma akan mempengaruhi keheterogenan batuan beku yang ada di permukaan bumi.
28
DAFTAR PUSTAKA Danisworo C., 1980, Mineralogi (Buku Petunjuk Praktikum), Fakultas Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta. Dr. Agus Harjanto, ST, MT., Dr. Ir. Sutanto, DEA., Ir Firdaus Maskuri, MT., dkk., 2009., Petrologi (Buku Panduan Praktikum), Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral., UPN “Veteran” Yogyakarta.
https://www.academia.edu/9935334/MAGMA_DAN_PEMBENTUKAN_BATUAN_ BEKU diakses pada 14 November 2015 Pedoman Praktikum., 2009, Geologi Dasar (GL-2012), Fakultas Teknik Kebumian ITB Bandung Mawardi Ir., 2007, Modul Deskripsi Batuan Beku, Jurusan Teknik Geologi Pertambangan STM Pembangunan Yogyakarta
29