Preliminary check of Jib foundationFull description
Deskripsi lengkap
A 7-seater mid-sized helicopter to be used for transportation was aimed. This design gives a good room for a well-equipped 7 seats cabin and also comes with a skid landing gear just because …Full description
Preliminary Design Beton IIFull description
Supra sae india prelimnary design reportFull description
A 7-seater mid-sized helicopter to be used for transportation was aimed. This design gives a good room for a well-equipped 7 seats cabin and also comes with a skid landing gear just because of its ...
yesDeskripsi lengkap
guide for initial design
Ideas for the Line of Force.
PRA RK3K
Deskripsi lengkap
Laporan KP (kerja praktek)Full description
karya ilmiah populer
Full description
laporan praktek industri UPIDeskripsi lengkap
alkaloid alamDeskripsi lengkap
laoran pklDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
BAB I
PRA RANCANG (PRELIMINARY DESIGN)
1. Data-Data Perencanaan
Tipe bangunan : Hotel ( 2 lantai )
Zone gempa : 5
Tinggi bangunan : 9.5 m
Lebar bangunan : 14.5 m
Panjang bangunan : 36 m
Mutu beton (fc') : 25 MPa
Mutu baja (fy) : 240 Mpa
Lain-lain : -
1.2 Pedoman Yang Dipakai
1. SNI : 03-2847-2002 tentang "Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung", SNI : 03-1726-2002 tentang "Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung" .
2. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung 1987
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
5. Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang oleh Gideon Kusuma dan
W.C. Vis
1.3 Metode Yang Digunakan
Metoda perhitungan beton yang digunakan adalah metode kapasitas
(kekuatan batas), dengan perilaku daktilitas penuh. Sedangkan struktur
open frame dirancang menggunakan konsep Strong Coloumn Weak Beam, yang
merancang kolom sedemikian rupa agar sendi plastis terjadi pada balok-
balok kecuali pada kolom paling bawah, boleh terjadi sendi plastis
dasar kolom.
Dimensi balok induk melintang diambil 25/40 cm
b. Balok Induk memanjang bentang ( = 450 cm
Dimensi balok induk memanjang diambil 25/40 cm
c. Balok Kantilever bentang ( = 90 cm
b = 2/3 * 15 =10 cm
Dimensi balok anak memanjang diambil 15/20 cm
Kesimpulan :
Balok Lantai 1
1. Balok Induk melintang 6,0 m direncanakan dimensi = 25/40
Balok Induk memanjang 5,0 m direncanakan dimensi = 25/40
2. Balok Kantilever 0,975 m = 15/20
2. Dimensi Pelat (SNI 03-2847-2002 pasal pasal 11.5(3(3))) hal. 65-66
Untuk memenuhi syarat lendutan, ketebalan minimum dari pelat harus
memenuhi persyaratan SNI 03-2847-2002 pasal 11.5(3(3)), yaitu:
αm 0.2
h = 120 mm
0.2 αm 2
dan tidak boleh kurang dari 120 mm
αm > 2
dan tidak boleh kurang dari 90 mm
Dimana :
n = panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari
konstruksi dua arah
Β = rasio bentang besih dalam dalam arah memanjang terhadap arah
memendek pada pelat dua arah
αm = nilai rata-rata α untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu
panel
fy = mutu tulangan baja (MPa)
Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 10.10(2) dan pasal 10.10(3) hal. 56-57
disebutkan beberapa kriteria menentukan lebar efektif (be) dari balok
T.
Interior
be1 =
be2 = bw + 8t
Eksterior
be1 =
be2 = bw + 6t
Dimana:
be = lebar efektif, harga minimum (cm)
bw = lebar balok (cm)
t = tebal rencana pelat (cm)
h = tinggi balok (cm)
Untuk menentukan tebal pelat diambil satu macam pelat :
Tipe Pelat dengan dimensi 800 cm x 450 cm
(Pelat dua arah)
1.4.3 Perhitungan Tebal Pelat
Contoh perhitungan menggunakan pelat dengan dimensi 800 cm x 450 cm
dimana pelat bertumpu pada tiga balok interior dan satu balok
eksterior
Direncanakan menggunakan ketebalan pelat 15 cm.
1. Untuk plat yang dijepit balok 25/40 dengan panjang 800cm
be1 =
=
be2 = bw + 6t
= 25 + (6 x 15) = 115 cm
be diambil 66,67 cm
2. Untuk pelat yang dijepit balok 25/40 dengan panjang 600 cm
be1 =
=
be2 = bw + 8t
= 25 + (8 x 14) = 137
be diambil 137 cm
3. Untuk plat yang dijepit balok 25x40 dengan panjang 500cm
be1 =
=
be2 = bw + 8t
= 25 + (8 x 14) = 137cm
be diambil 125 cm
> 2
Karena αm > 2 maka perletakan pelat adalah jepit penuh.
Dan tidak boleh kurang dari 90 mm
Dipakai tebal pelat lantai 130 mm
Tebal pelat atap 130 mm
Tebal pelat Luivel 100 mm
5. Perencanaan Dimensi Kolom
Kolom Lantai 1 dan 2
Ketinggian ( hc ) = 5 m
Direncanakan dimensi kolom 35/35 cm
Sedangkan dimensi balok adalah
b = 25 cm ; h = 40 cm ; Lbalok = Lb = 600 cm