BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut adalah komponen dari kesehatan umum yang berperan penting dalam fungsi pengunyahan (Departemen Kesehatan RI, 1996). Hasil studi morbiditas SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) – SURKENAS (Survei Kesehatan Nasional) 2008 menunjukkan bahwa penduduk berusia 5-9 tahun yang memiliki masalah dalam kesehatan gigi dan mulut sebesar 2,1%. Golongan umur 514 tahun, yang merupakan usia masa sekolah, prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah 33% dan meningkat dengan bertambahnya umur (Pratiwi, 2007 sit. Depkes, 1999). Sementara, anak usia masa sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia (Depkes, 1996). Masa anak usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas Sumber Daya Manusia, maka diperlukan suatu pendidikan kesehatan yang mampu memberikan informasi mengenai pentingnya kesehatan individu. Pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat agar melaksanakan perilaku hidup sehat. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah semua upaya atau aktifitas untuk
mempengaruhi seseorang agar berperilaku yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut serta meningkatakan kesejahteraan masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut dan memberikan
pengertian
cara-cara
memelihara
kesehatan
gigi
dan
mulut
(Darwita,dkk., 2011). Tujuan tersebut dapat tercapai melalui pendekatan yang sesuai dengan
kondisi
perorangan
maupun
kelompok
masyarakat
sehingga
dapat
mempercepat proses terjadinya perubahan perilaku. Salah satu program yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan RI untuk mencapai tujuan tersebut antara lain melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesehatan sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta didik guna memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas (Departemen Kesehatan RI, 1996). UKGS adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket Minimal, paket Standar, dan paket Optimal (Depkes, 1996). UKGS merupakan upaya kesehatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut. Program ini meliputi promotif, preventif, kuratif dan dititik beratkan pada upaya penyuluhan, gerakan sikat gigi massal serta pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada setiap murid (Darwita, dkk., 2011).
Pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program UKGS. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakn pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana., pada para siswa terutama siswa SD dalam kurunwaktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket optimal. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 melaporkan bahwa prevalensi karies aktif pada usia 12 tahun sebesar 29,8% dengan indeks DMF-T 0,91 dan mencapai 4,46 pada usia 35-44 tahun. Data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa provinsi D.I. Yoagyakarta merupakan provinsi dengan indeks DMF-T tertinggi kedua di Indonesia (Departemen Kesehatan, 2008). Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2010, karies gigi menempati urutan ke 7 dan penyakit periodontal urutan ke 14 untuk 10 besar penyakit rawat jalan puskesmas pada golongan umur 5-9 tahun. Pada golongan umur 10-14 tahun, karies menempati posisi ke 7 dan penyakit periodontal ke 12 (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2011). Kegiatan UKGS kali ini dilakukan di SDN Deresan yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain dikarenakan telah adanya hubungan kerjasama antara SDN Deresan dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM), kegiatan UKGS ini mengacu pada data Riskesdas 2007 yang menunjukkan bahwa provinsi D.I. Yogyakarta merupakan provinsi dengan indeks DMF-T tertinggi kedua di Indonesia (Departemen Kesehatan
RI, 2008). Berdasarkan data Riskesdas Provinsi D.I. Yogayakarta, kabupaten sleman memiliki nilai karies aktif tertinggi, yaitu 61,5 dan melebihi angka karies provinsi sebesar 52,3% (Departemen Kesehatan, 2008).
B. Pengertian UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bentuk kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas dan pelaksanaanya terpadu dengan kegiatan pokok Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Gigi Sekolah adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dimana kegiatannya adalah melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana kepada para siswa terutama siswa Sekolah Dasar (SD) dalam kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS (Dep. Kes. R. I., 1996).
C. Kegiatan UKGS
1. Upaya promotif Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/ penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Menurut model Eijkman (1979, cit. Houwink, 1993), penyuluhan pada pasien antara lain: a. Informasi pasien 1. informasi mengenai keadaan gigi-geligi pasien 2. informasi mengenai rencana perawatan dan kemungkinan pemecahannya 3. informasi mengenai pelayanan preventif b. Intruksi pasien 1. intruksi menyikat gigi 2. makan-makanan yang baik dan yang kurang baik untuk kesehatan gigi c. Bimbingan pasien 1. mendengarkan masalah dan keluhan pasien 2. menjelaskan mengenai motif untuk perawatan 3. anamnesis makanan dan pemeliharaannya 4. bimbingan proses belajar cara tindakan preventif 5. memberikan pengertian dalam proses penyakit gigi 2. Upaya preventif Upaya preventif meliputi sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta gigi mengandung fluor, kumur-kumur dengan larutan yang mengandung flour dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Menurut WHO (1987, cit. Sriyono, 2007), tindakan pencegahan karies gigi dapat dilakukan sebagai berikut: a. Tindakan masyarakat 1) Fluoridasi air minum 2) Fluoridasi air minum sekolah 3) Fluoridasi garam dapur 4) Fluoridasi minuman susu 5) Peningkatan diet yang sehat b. Tindakan perseorangan 1) Tindakan sendiri di bawah supervisi a) Kumur-kumur F b) Tablet fluor c) Menyikat gigi dengan cairan F, jeli dan pasta profilaksis 2) Tindakan aplikasi topikal oleh profesional a) Aplikasi topikal F b) Profilaksis F pasta c)
Pit dan fisur silen
d) Profilaksis dan pengambilan plak c. Kombinasi antara tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan oleh profesional d. Tindakan pencegahan sendiri 1) Pemakaian pasta F
2) Kontrol diet oleh individu 3) Kumur-kumur F dan penggunaan F tablet di rumah
3. Upaya kuratif Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan permintaan maupun sesuai kebutuhan dan rujukan bagi siswa yang memerlukan perawatan (Departemen Kesehatan RI, 1996).
D. Tahap – Tahap UKGS
Berdasarkan keadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di puskesmas, maka kegiatan UKGS menurut Dep. Kes. RI (1996) dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Kegiatan UKGS Tahap I Paket Minimal UKS yaitu pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi meliputi: a. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuai dengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 (Buku Pendidikan Kesehatan). b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/ MI, berupa: sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan.
c. Untuk siswa SLTP dan SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah masing-masing. 2. Kegiatan UKGS Tahap II Paket Standar UKS yaitu pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga dan fasilitan kesehatan gigi yang terbatas, meliputi: a. Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi). b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuai dengan kurikulum departemen pendidikan dan kebudayaan 1994 (Buku Pendidikan Kesehatan) c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi SD, yaitu sikat gigi bersama minimal untuk kelas 1,2,3 dengan memakai pasta gigi yang mengandung flor minimal 1 kali perbulan. d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I, diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal. e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. f. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai kelas VI (care on demand). g. Rujukan bagi yang memerlukan.
3. Kegiatan UKGS Tahap III Paket Optimal UKS meliputi kegiatan UKGS Tahap II yang dilakukan berulang setiap 2 tahun untuk ggi permanen, ditambah dengan kegiatan berupa: a. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai dengan kelas VI (care on demand). b. Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan (treatment need) pada kelas terpilih. Pada pelaksanaan UKGS yang dilakukan di SD Deresan Yogyakarta kali ini, dilakukan kegiatan UKGS tahap II.
E. Sasaran UKGS
Sasaran UKGS menurut Dep. Kes. R.I. (1996) adalah: 1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi masal. 3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care on demand). 4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas kebutuhan perawatan (treatment need). Sasaran pada kegiatan UKGS yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan bagian IKGP & IKGM FKG UGM angkatan 59 pada tanggal 2 dan 3 April 2012
adalah seluruh siswa kelas I hingga VI A dan B SD Deresan Yogyakarta yang telah bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
F. Tujuan dan Manfaat UKGS
Tujuan UKGS menurut Dep.Kes RI (1996) terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum UKGS adalah tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal. Sedangkan tujuan khusus UKGS berupa: a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. b. Siswa mempunyai sikap/ kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut. c. Siswa binaan UKS paket standar, paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar permintaan ( care on demand ). d. Siswa sekolah binaan paket optimal pada jenjang kelas terpilih telah mendapatkan pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan ( treatment need ).
G. Tenaga Pelaksana UKGS
Menurut DepKes RI (1996), tenaga pelaksana UKGS terdiri dari: 1. Tenaga yang berasal dari sekolah yaitu: a. Guru SD Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain: 1) Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data ( screening). 2) Pendidikan kesehatan pada siswa.
3) Pembinaan dokter kecil. 4) Latihan gosok gigi. 5) Rujukan bila menemukan siswa dengan keluhan penyakit gigi. 6) Membina kerja sama dengan petugas kesehatan dalam kesehatan lingkungan dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah. 7) Membantu guru dalam sikat gigi bersama. b. Dokter kecil Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain: 1) Membantu guru dalam memberi dorongan agar siswa berani untuk diperiksa giginya. 2) Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi. 3) Memberi petunjuk kepada siswa mengenai tempat berobat gigi (klinik gigi). 2. Tenaga dari Puskesmas yaitu: a. Kepala Puskesmas Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS antara lain: 1) Sebagai koordinator pelaksanaan UKGS. 2) Sebagai pembimbing dan motivator. 3) Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan mulut. b. Dokter gigi Peran dokter gigi dalam kegiatan UKGS antara lain: 1) Sebagai penanggung jawab pelaksanaan operasional UKGS.
2) Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi. 3) Membina integrasi dengan unit-unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati II dan Dati I. 4) Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi, UKS, guru SD dan dokter kecil. 5) Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawat gigi. c. Perawat gigi Peran perawat gigi dalam kegiatan UKGS antara lain: 1) Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD. 2) Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan Depdikbud. 3) Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk menyampaikan rencana kepada pelaksana terkait. 4) Pengumpulan
data
yang
diperlukan
dalam
UKGS
berupa
data
sosiodemografis dan data epidemiotologis. 5) Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif, seperti: a) Pengarahan kepada tenaga UKS, Guru SD, Dokter kecil dan orang tua siswa. b) Pembersihan karang gigi. c) Pelayanan medik gigi (menerima rujukan dari guru dan petugas kesehatan lainnya). 6) Monitoring pelaksanaan UKGS.
7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. 8) Evaluasi program. d. Petugas UKS Peran petugas UKS dalam kegiatan UKGS antara lain: 1) Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru dan dokter kecil, monitoring program dan hubungan dengan Depdikbud. 2) Pemeriksaan siswa ( screening). 3) Melaksanakan rujukan. 4) Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan pendidikan kesehatan gigi.
BAB II PELAKSANAAN UKGS TAHAP II Lokasi
: SD Negeri Deresan, Yogyakarta
Tanggal pelaksanaan : 2 – 3 April 2012 Kegiatan
:
A. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Waktu pelaksanaan Kelas IA
: 2 April 2012
Penanggung jawab Kelas IA
: Lina Romanti
Hambatan Tidak terdapat hambatan yang berarti Materi penyuluhan yang dilakukan di kelompokkan mengikuti Dunning (1986): a. Kelas I A 1. Bersama-sama menyanyikan lagu ’Sikat Gigi’ ‘ Mari kawan sikat gigi bersama, siapkan pasta juga sikatnya Sikat semua dengan perlahan, bagian depan atas dan bawah Sikatnya samping kiri dan kanan, bagian dalam atas dan bawah
Lalu berkumur sekali saja, Sikat semua segar rasanya’ Menyanyi bersama ditujukan sebagai penyemangat dan untuk menciptakan keceriaan dan persahabatan antara operator dan murid. Setelah bernyanyi, poin-poin penting pada lagu tersebut dijelaskan sebagai pelajaran bagi murid. 2. Menunjukkan bagian-bagian mulut (gigi, gusi dan lidah) 3. Menjelaskan jenis makanan yang baik untuk gigi - menjelaskan makanan yang baik untuk gigi yaitu sayur, buah dan bahan bergizi lainnya untuk gigi
- menjelaskan makanan yang tidak baik untuk gigi yaitu permen, coklat, gulali, soda karena lengket dan bisa menyebabkan gigi berlubang jika tidak dibersihkan. - menekankan bahwa pada dasarnya makanan yang manis dan lengket boleh di makan asalkan setelahnya menyikat gigi. 4. Menjelaskan cara menyikat gigi
Sikat gigi 2x sehari yaitu pagi hari sesudah makan dan malam sebelum tidur.
Perlengkapan menyikat gigi: sikat gigi dan pasta gigi berfluoride
Memilih sikat gigi yang benar:
sikat gigi anak berbeda dengan orang dewasa
sikat gigi yang bulunya sudah rusak dan tidak rapi harus diganti agar tidak menyakiti gusi
tidak boleh bertukar-tukar/saling meminjam sikat gigi
Menyikat gigi dengan benar dengan urutan: 1) permukaan gigi yang menghadap bibir dan pipi disikat dengan gerakan memutar dan maju-mundur 2) permukaan gigi yang menghadap lidah dan langit-langit disikat seolah-olah mengangkat kotoran dari gusi ke gigi 3) permukaan gigi yang dipakai mengunyah disikat dengan gerakan maju mundur. Menyikat gigi tidak perlu terburu-buru supaya tidak tersodok sikat. Gosok gigi tidak boleh melawan arah gusi, sikat sebaiknya digosokkan dari gusi ke gigi (merah-putih).
5. Menjelaskan bahwa berkunjung ke dokter gigi tidak selalu untuk mencabut gigi. Tetapi hanya untuk memeriksaan giginya, sehingga tidak
perlu takut untuk pergi ke dokter gigi. Anjuran periksa ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
b. Kelas III B Waktu pelaksanaan Kelas III B
: 3 April 2012
Penanggung jawab Kelas IIIB
: Faraghea Y
Hambatan Tidak terdapat hambatan yang berarti Materi yang diberikan: 1. Menyanyikan lagu cara menyikat gigi dengan benar ‘ Mari kawan sikat gigi bersama, siapkan pasta juga sikatnya Sikat semua dengan perlahan, bagian depan atas dan bawah Sikatnya samping kiri dan kanan, bagian dalam atas dan bawah
Lalu berkumur sekali saja, Sikat semua segar rasanya’ 2. Setelah menyanyi kita tunjukkan poin-poin penting di
lagu tersebut.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menarik perhatian siswa dan menciptakan memori dalam benak mereka tentang menjaga kesehatan gigi. 3. Menjelaskan bagian-bagian mulut (bibir, gigi, gusi, lidah dan ludah) Bibir, berfungsi untuk: menjaga agar makanan/minuman tidak tercecer keluar mulut berbicara, tersenyum, dan tertawa Gigi Menjelaskan jenis dan fungsi gigi Secara umum gigi terdiri dari 4 macam:
Gigi seri untuk memotong dan menggunting makanan
Gigi taring untuk merobek makanan
Gigi geraham kecil untuk menghaluskan makanan
Gigi geraham besar untuk menggiling dan menghaluskan makanan
Menjelaskan tentang gigi susu dan gigi tetap: Jangan takut bila gigi susu tanggal karena akan digantikan oleh gigi tetap Gigi tetap yang rusak tidak dapat pulih lagi maka harus dijaga dan dirawat dengan baik Gusi berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi Lidah, berfungsi untuk mengecap makanan, minuman, menjilat dan berbicara Ludah, berfungsi untuk membantu melumatkan dan menelan makanan 4. Menjelaskan secara dini konsep plak dimana dijelaskan secara sederhana bahwa
plak
adalah
semacam
‘rumah’
bagi
bakteri
yang dapat
menyebabkan gigi berlubang selain itu jika plak menumpuk dalam waktu yang lama maka akan menjadi karang gigi, yang dapat menyebabkan gusi berdarah dan bau mulut. Dijelaskan cara membersihkan dan mencegah terbentuknya plak yaitu dengan menggosok gigi secara teratur dan benar pada waktu yang tepat. 5. Memilih makanan Menjelaskan makanan yang baik untuk gigi yaitu sayur, buah dan bahan bergizi lainnya untuk gigi Menjelaskan makanan yang tidak baik untuk gigi yaitu permen, coklat, gulali, soda karena lengket dan bisa menyebabkan gigi berlubang jika tidak dibersihkan. 6. Menjelaskan cara menyikat gigi Sikat gigi 2x sehari yaitu pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur Perlengkapan menyikat gigi: sikat gigi individual dan pasta gigi berfluoride
Memilih sikat gigi yang benar:
Kepala kecil, bulu halus, permukaan rata, ujung bulu sikat membulat
Sikat gigi anak berbeda dengan orang dewasa
Ganti sikat gigi jika sudah mekar
Tidak boleh bertukar-tukar/saling meminjam sikat gigi
Menyikat gigi dengan benar dengan urutan:
Permukaan gigi yang menghadap pipi dan bibir disikat dengan gerakan memutar (lingkaran kecil-kecil) dan horizontal (maju mundur)
Permukaan gigi yang menghadap lidah dan langit-langit disikat dengan gerakan mencongkel.
Permukaan gigi yang dipakai mengunyah disikat dengan gerakan maju mundur.
Pemeliharaan sikat gigi Setelah digunakan sikat gigi disimpan dengan posisi berdiri dengan bulu sikat berada diatas 7. Anjuran periksa ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
Alat dan Bahan a. Poster: untuk membantu penjelasan materi DHE yang diberikan sehingga siswa dapat mengerti materi tersebut dengan baik. b. Model gigi: untuk mempermudah penjelasan mengenai cara menyikat gigi yang benar. c. Sikat gigi: Sikat gigi anak; untuk membantu dan mempermudah dalam menjelaskan cara menyikat gigi yang benar. Sikat gigi dewasa dan sikat gigi anak-anak sebagai perbandingan. Sikat gigi rusak untuk contoh sikat gigi yang sudah tidak dapat dipakai lagi.
B. Pencegahan penyakit gigi dan mulut
Pencegahan penyakit gigi yang dilakukan pada kegiatan UKGS ini adalah kegiatan Sikat Gigi Masal yang dilakukan oleh seluruh siswa SD Deresan.
Waktu Pelaksanaan : 2 April 2012 dan 3 April 2012 Penanggung jawab tiap kelas 1) Kelas IA
: Lina Romanti
2) Kelas IIIB
: Siti Ummaiyah
Hambatan:
siswa cukup tertib dalam melaksanakan sikat gigi massal, hanya ada beberapa anak yang agak sulit untuk diberikan arahan dalam pelaksanaan sikat gigi massal di lapangan.
Siswa laki-laki lebih banyak bercanda dan bermain-main dengan air yang sudah di bagikan di dalam gelas kumur.
Pelaksanaan : Latihan sikat gigi yang benar dengan dilakukan secara bersama-sama. Latihan sikat gigi dilakukan di lingkungan halaman, dipandu oleh 1 operator sebagai pemberi contoh menyikat gigi secara langsung di mulut, 1 operator sebagai pemberi contoh menyikat gigi dengan media gigi model, sedangkan 2-3 operator lain berada di antara murid-murid untuk mengawasi dan membenarkan teknis menyikat gigi langsung pada murid dengan tujuan agar murid lebih paham
C. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa
Pada kegiatan UKGS di SD Deresan dilakukan pemeriksaan gigi untuk kemudian di rujuk kpuskesmas induk. Penjaringan dilakukan secara parallel pada keenam kelas selama 2 hari.
Waktu pelaksanaan : 2 April 2012 dan 3 April 2012 Penanggung jawan pelaksanaan: 1) Kelas IA
: Faraghea Y
2) Kelas IIIB
: Siti Ummaiyah
Hambatan : Tidak tersedianya jumlah meja dan kursi yang memadai yang dapat digunakan saat penjaringan sehingga rencana kerja beberapa kelas menjadi tidak dapat dijalankan. Sebagai penyelesaian masalah, digunakan bangku panjang yang ada di depan kelas I – III untuk kursi operator sekaligus meja selama proses penjaringan dilaksanakan.
Pelaksanaan :
Perkenalan singkat, dan dilanjutkan dengan acara pemeriksaan gigi.
Siswa dipanggil menurut nomor urut siswa di dalam kelas untuk diperiksa, dan guru diminta tetap di dalam kelas agar siswa tetap dalam keadaan tertib. Siswa yang selanjutnya dipanggil dengan cara meminta siswa sebelumnya untuk memanggilkan siswa selanjutnya.
Pemeriksaan gigi ( screening)
Anak dihadapkan menghadap sinar matahari, operator memeriksa dan mengisi form pemeriksaan.
Setelah selesai pemeriksaan gigi, murid-murid diminta masuk ke dalam kelas dengan tertib untuk diberikan penyuluhan.