PERBEDAAN MENGKONSUMSI BUAH PIR DENGAN BUAH APEL TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TASIKMALAYA 2011
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya (DIII) Kesehatan Gigi
Disusun oleh : RUSMIATI DWI ROHANAWATI NIM : P2.06.025.0.08.042
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TASIKMALAYA JURUSAN KESEHATAN GIGI TASIKMALAYA 2011
1
2
LEMBAR PERSETUJUAN
PERBEDAAN MENGKONSUMSI BUAH PIR DENGAN BUAH APEL TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA 2011
Telah diseminarkan :
Pada Tanggal Di
:
2011
: Tasikmalaya
Pembimbing I
Pembimbing II
drg. Yayah Sopianah, M.Kes
Rudi Triyanto, S.SiT. MDSc.
NIP.196709071993022001 NIP.19670907199302 2001
NIP.196412041985031002 NIP.196412041985031002
3
LEMBAR PENGESAHAN
PERBEDAAN MENGKONSUMSI BUAH PIR DENGAN BUAH APEL TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
4
Pendidikan Diploma III Ahli Madya Kesehatan Gigi
Tasikmalaya,
Juli 2010
Telah diperiksa dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
drg. Denny Pudjiadi S.
Rena Setiana P, S.ST.
NIP.197112272002121001 NIP.197112272002121001
Mengetahui, Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Kaprodi D III
Poltekkes Depkes Tasikmalaya
Jurusan Kesehatan Gigi
5
drg. Hadiyat Miko, M. Kes
drg. Anie Kristiani, M.Pd
NIP.196308171993121001
NIP. 196408231993032001
LEMBAR PERSETUJUAN
PERBEDAAN MENGKONSUMSI BUAH PIR DENGAN BUAH APEL TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA 2011
Telah diujikan :
Pada Tanggal Di
: 27 Juli 2010 : Tasikmalaya
6
Penguji I
Penguji II
drg. Denny Pudjiadi S.
Ida Dahliasari, S.SiT. M.Pd
NIP.197112272002121001 NIP.197112272002121001
NIP.19580524197062001 NIP.195805241970620 01
Mengetahui, Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Kaprodi D III
Poltekkes Depkes Tasikmalaya
Jurusan Kesehatan Gigi
drg. Hadiyat Miko, M.Kes
drg. Anie Kristiani, M.Pd
NIP.196308171993121001 NIP.196308171993121 001
NIP. 196408231993032001 196408231993032001
7
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Pembangunan kesehatan dalam jangka panjang sebagaimana tercantum dalam Renca Rencana na Pemb Pembang angua uanan nan Jang Jangka ka Panja Panjang ng Nasio Nasional nal 2005 2005-20 -2025 25 diara diarahk hkan an untu untuk k meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan peningkatan derajat kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat yang setinggisetinggi- tingginya tingginya dapat terwujud, terwujud, pembanguna pembangunan n kesehatan diselenggarakan diselenggarakan berdasarkan berdasarkan perikemanusiaan, perikemanusiaan, pemberdayaan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat (Depkes R.I.,2008) Kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan dititik beratkan pada upaya promotif dan preventif, yang tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 20 tentang upaya kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat derajat kesehat kesehatan an yang yang optimal optimal bagi bagi masyara masyarakat, kat, disele diselengg nggarak arakan an upaya upaya kesehat kesehatan an dengan dengan pendek pendekatan atan pemelih pemeliharaa araan, n, pening peningkata katan n keseha kesehatan tan (promo (promotif), tif), penceg pencegaha ahan n penyakit penyakit (preventif), (preventif), penyembuha penyembuhan n penyakit penyakit (kuratif) dan pemulihan pemulihan kesehatan kesehatan (rehabilitas) (rehabilitas) yang dilaksanakan secara menyeluruh, menyeluruh, terpadu dan berkesinambu berkesinambungan ngan (Depkes R.I.,2000). Menurut Menurut Suwelo Suwelo (1992), (1992), Pembanguna Pembangunan n dibidang dibidang kesehatan kesehatan bertujuan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agar tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih lebih baik. baik. Pemb Pemban angu gunan nan dibi dibida dang ng Kese Kesehat hatan an meru merupak pakan an bagi bagian an integ integral ral dari dari pembanguna pembangunan n masyarakat. masyarakat. Berdasarkan Berdasarkan Survei Survei Kesehatan Kesehatan Rumah Rumah Tangga Tangga (SKRT) (SKRT) tahu tahun n 1995 1995 dan dan Surv Survei ei Sosi Sosial al Eko Ekonomi nomi Nasi Nasion onal al (SUS (SUSEN ENAS AS)) tahu tahun n 1998 1998,, mengim mengimform formasik asikan an bahwa bahwa masyara masyarakat kat belum belum menyad menyadari ari penting pentingnya nya pemelih pemeliharaa araan n
8
keseh kesehata atan n gigi gigi dan dan mulu mulut. t. Hal Hal ini ini terli terlihat hat dari dari 22,8 22,8% % pend pendud uduk uk Indo Indone nesia sia tidak tidak menyikat gigi, dan dari 77,2% yang menyikat gigi hanya 8,1% yang menyikat gigi tepat waktu (Herijulianti,dkk,2001). Mulut dikatakan bersih apabila gigi-gigi yang terdapat di dalamnya bebas dari plak dan kalkulus. Plak selalu terbentuk pada gigi dan meluas meluas ke seluruh seluruh permukaan, permukaan, apabila apabila seseor seseorang ang tidak tidak mengg menggoso osok k gigi. gigi. Hal ini diseba disebabka bkan n karena karena rongg ronggaa mulut mulut bersifat basah, lembab gelap sehingga sehingga menyebabka menyebabkan n kuman kuman berkembang berkembang biak. Plak dapa dapatt dihi dihilan langk gkan an deng dengan an cara cara meng menggo goso sok k gigi gigi,, seda sedang ngka kan n kara karang ng gigi gigi dapat dapat dihilan dihilangka gkan n dengan dengan cara tertentu tertentu yaitu yaitu dengn dengn scalling dan root planning yang dilakukan oleh Dokter gigi atau perawat gigi. Kebersihan mulut dapat diukur dengan menggunakan indeks diantaranya OHI-S (Oral HygieneIindex Simlfiied) dari Green Vermillion, Vermillion, yang merupakan merupakan hasil penjumlahan penjumlahan dari debris indeks dan kalkulus kalkulus indeks (Nio, 1987). Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih dan gusi berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari dalam gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tidak sedap. Kondisi gigi dan mulut yang sehat dapat dicapai dengan perawatan yang teratur dan tepat(Santi, 2009). Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan seluruh deposit lunak dan plak pada permukaan gigi (Nio, 1987). Plak adalah suatu endapan lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang terdiri terdiri dari dari berbag berbagai ai macam macam kuman dan
bakteri bakteri apabila apabila seseorang seseorang mengabai mengabaikan kan
kebersihan gigi dan mulut. Plak juga dianggap sebagai salah satu faktor lokal penyebab lokal dalam berbagai penyakit gigi dan jaringan pendukungnya( Nio, 1987).
9
Untuk Untuk menceg mencegah ah terjadin terjadinya ya penyak penyakit it gigi gigi dan mulut mulut yang yang diseba disebabka bkan n oleh akumulasi plak gigi, maka tindakan pengendalian plak dianggap penting. Pengendalian plak merupakan merupakan pengurangan pengurangan plak mikroba mikroba dan pencegahan pencegahan akumulasi akumulasi pada gigi dan permukaan permukaan gusi yang berdekatan, berdekatan, memperlambat memperlambat pembentukan pembentukan kalkulus (iqbal, 2009). 2009). Upaya untuk mengurangi pembentukan plak diantaranya dengan menyikat gigi dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur malam (Wendari, 2001 cit, laksminingrum, 2007). Serta dengan makan buah-buahan yang berserat dan banyak mengandung air dapat menghilangkan sisa makanan (Octaya, 2010). Makanan yang kasar dan berserat dapat menyebabkan proses pengunyahan lebih lama. Gerakan mengunyah ini sangat menguntungkan bagi kesehatan gigi dan gusi. Mengunyah akan merangsang pengaliran air liur yang dapat membersihkan gigi dan mengencerkan serta menetralisirkan zat-zat asam yang ada. Makanan berserat dapat menimb menimbulk ulkan an efek seperti seperti sikat sikat dan tidak tidak melekat melekat pada pada gigi. gigi. jenis jenis makana makanan n yang yang bersifat kasar diantaranya diantaranya adalah buahbuah- buahan buahan yang bersifat kasar dan berserat berserat sehingga mempunyai efek seperti sikat gigi yang dapat membersihkan gigi (Beck, 2000, cit . Khusnul, 2009). Buah pir termasuk kedalam buah yang bersifat kasar dan berserat. Makan yang berserat dan kasar dapat menyebabkan menyebabkan pengunyahan pengunyahan makan tersebut tersebut lama sehingga sehingga akan merangsang produksi air liur lebih banyak dan dapat membersihkan gigi (Beck, 2000, cit, khusnul, 2009). Serat-serat yang terdapat dalam buah pir dapat digunakan sebagai sikat alami yang dapat membantu meningkatkan kebersihan rongga mulut dan mengu mengurang rangii penump penumpuk ukan an plak plak pada pada permuka permukaan an gigi. gigi. Pir juga juga mengan mengandun dung g banyak banyak vitamin, mineral, dan air. Rasa asam dan manis ini pun dapat meningkatkan volume air ludah. Peningkatan kadar air ludah dapat membantu membersihkan bakteri-bakteri yang membahayakan mulut. Pada akhirnya hal ini dapat mengurangi resiko gigi berlubang
10
dan penyak penyakit it gusi gusi lainnya lainnya (Martar (Martariwan iwansya syah, h, 2008). 2008). Selain Selain pir Menuru Menurutt Journal Journal Of America Dental Association tahun 1998, buah Apel merupakan yang kaya akan serat, mengandung zat tannin yang bermanfaat untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh penumpukan plak.
Plak Plak dapat dapat terjadi terjadi pada pada semua semua kalanga kalangan, n, mulai mulai dari anak-an anak-anak ak sampai sampai usia lanjut, lanjut, termasuk termasuk usia dewasa dewasa awal awal
(20-35 (20-35)) yang yang sedang menemp menempuh uh pendidik pendidikan an
diperguruan diperguruan tinggi sebgai mahasiswa. Menurut kamus bahasa Indonesia Indonesia mahasiswa mahasiswa adalah seseorang yang yang sedang di pendidikan tinggi.
Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui melalui proses proses pembela pembelajara jaran n yang yang tersedia tersedia pada pada jenjang jenjang dan jenis jenis pendid pendidika ikan n tertentu (Poltekes, 2003).
Menurut Menurut hasil hasil penelitia penelitian n Octaya, Octaya, R (2010 (2010)) mununj mununjuka ukan n bahwa bahwa buah buah yang yang mengandung serat dan air dapat membantu membersihkan plak gigi. Berdas Berdasark arkan an uraian uraian diatas, diatas, maka maka penulis penulis tertarik tertarik untuk untuk mengam mengambil bil judul judul “ Perbedaan Mengkonsumsi Buah Buah Apel dengan Buah Pir Pir terhadap Indeks Plak Gigi pada Mahasiswa tingkat III Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya”. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan suatu permasalah sebagai berikut “ Apakah ada perbedaan perbedaan mengkonsu mengkonsumsi msi buah pir dan buah apel terhadap terhadap indeks plak gigi pada mahasiswa tingkat III Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya?”. C. Keasli Keaslian an Penelit Penelitian ian
11
Sepeng Sepengetah etahuan uan penulis penulis penyus penyusuna unan n karya karya tulis tulis ilmiah ilmiah mengen mengenai ai perbeda perbedaan an mengk mengkons onsum umsi si buah buah pir dan buah buah apel terhada terhadap p indeks indeks plak plak gigi gigi pada pada mahasis mahasiswa wa tingkat III Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya sejauh penulis ketahui belum pernah dilakukan. dilakukan. Adapun Adapun Karya tulis ilmiah yang mirip dengan judul diatas adalah KTI karangan Ayu Kurniasih (2008) dengan judul “Pengaruh daya kunyah Apel terhadap indeks plak gigi pada mahasiswa tingkat II Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya tahun 2008” dan “manfaat buah pir terhadap kebersihan gigi tahun 2009” Karya Tulis Ilmiah karangan Khusnul Khotimah. Letak perbedaan penulis menitik beratkan pada perbandingan jenis buah dan KTI ini merupakan studi pustaka D. Tu Tuju juan an Pen Penel eliti itian an
1. Tujua juan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan mengkonsumsi buah pir dan buah apel terhadap indeks plak gigi pada mahasiswa tingkat III Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya sejauh penulis ketahui belum pernah dilakukan. 2. Tujua ujuan n Khus husus a. Mengetahui angka indeks plak gigi sebelum dan setelah mengkonsumsi buah
Apel pada pada mahasiswa tingkat III Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. b. Mengetahui angka indeks plak gigi sebelum dan setelah mengkonsumsi buah
Pir pada pada pada pada mahasis mahasiswa wa tingkat tingkat III Kesehat Kesehatan an Gigi Gigi Politek Politeknik nik Kesehat Kesehatan an Tasikmalaya.
12
c. Mengetahui perbedaan mengkonsumsi puah pir dan buah apel terhadap indeks
plak gigi pada mahasiswa mahasiswa tingkat III Kesehatan Kesehatan Gigi Politeknik Politeknik Kesehatan Kesehatan Tasikmalaya. E. Manf Manfaa aatt Penel Peneliti itian an
1. Bagi agi pe penulis Mena Menamb mbah ah wawa wawasa san n dan dan ilmu ilmu peng penget etahu ahuan an bagi bagi penul penulis is tenta tentang ng perb perbed edaan aan mengkonsumsi buah apel dengan buah pir terhadap indeks plak gigi. 2. Bagi agi Mah Mahas asis iswa wa Menambah wawasan bagi mahasiswa tentang perbedaan mengkonsumsi buah pir dan buah apel terhadap indeks plak gigi. 3. Bagi agi ins insttitu itusi Mena Menamb mbah ah Tasikmalaya.
kepu kepust stak akaa aan n
Juru Jurusa san n
Kese Keseha hata tan n
Gigi Gigi
Poli Polite tekn knik ik
Kese Keseha hata tan n
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Buah Pir
1. Sejar ejarah ah bua buah pir pir Buah pir memiliki nama latin yaitu Pyrus yaitu Pyrus ussuriensis. Pohon pir berasal dari dari wilayah wilayah Eurisia Eurisia.. Perkeb Perkebuna unan n pertam pertamaa dimula dimulaii dari yunani yunani tepatny tepatnyaa di daerah Peloponnes. Seperti saat ini pir dapat dijumpai di daerah-daerah yang
14
beriklim sedang diselurh diselurh dunia ( Wijaya, 2008). 2008). Negara-negara Negara-negara penghasil penghasil pir adalah China 25% italia 10% USA 7% dari volume produksi dunia. Negara pengimpor pengimpor pir terbesar terbesar adalah jerman, Inggris, Inggris, dan Italia. Pir di beberapa beberapa Negara Negara memiliki memiliki nama yang berbeda berbeda seperti: seperti: Inggris( Inggris( Pear), Pear), prancis ( piore), piore), Spanyol dan italia (Pera), Jerman (birne) (birne)(Wijaya,2008). (Wijaya,2008). Buah pir berbentuk lonjong, mengerut serta berwarna hijau dan kuning. Daging buahnya berwarna putih dan memiliki tekstur yang agak kasar. Rasanya manis dan segar karena kandungan airnya cukup tinggi (Wirakusumah, 2007). Pir atau pear adalah sebutan untuk pohon dari tanaman Pyrus dan buah yang dihasilkan. dihasilkan. Beberapa jenis pohon pir yang dapat menghasilkan menghasilkan buah yang enak dimakan karena mengandung banyak air dan manis (Sofian, 2008). 2. Manfa anfaat at buah buah pir pir Menuru Menurutt Martariw Martariwans ansyah yah,, SKG., SKG., (2008 (2008), ), buah buah pir berfung berfungsi si sebagai sebagai sikat sikat gigi gigi alami. alami. Serat-se Serat-serat rat yang terdapat terdapat dalam dalam buah buah pir dapat dapat digunak digunakan an sebagai sebagai sikat sikat alami alami yang dapat dapat memban membantu tu mening meningkatk katkan an kebers kebersihan ihan rongga rongga mulut dan mengurangi penumpukan plak pada permukaan gigi. Pir juga banyak mengandung vitamin, mineral, dan air. Rasa asam dan manis ini pun dapat menin meningk gkatk atkan an volu volume me air luda ludah. h. Penin Peningk gkata atan n kada kadarr alira aliran n luda ludah h dapat dapat membant membantu u member membersihk sihkan an bakteri bakteri-bak -bakteri teri yang yang membah membahaya ayakan kan mulut. mulut. Pada Pada akhirnya hal ini dapat mengurangi resiko terjadinya gigi berlubang dan penyakit gusi lainnya. Makan akanan an yang yang kasa kasarr dan dan bers berser erat at dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n pros proses es
pengunyahan pengunyahan lebih lama. Gerakan mengunyah mengunyah ini sangat sangat menguntung menguntungkan kan bagi kesehatan gigi dan gusi. Mengunyah akan merangsang pengaliran air liur yang
15
dapat membersihkan membersihkan gigi dan mengencerkan mengencerkan serta menetralisirkan zat-zat asam yang ada. Makanan berserat dapat menimbulkan efek seperti sikat dan tidak melekat pada gigi. (Indri, 2008). 3. Kand Kandun unga gan n bua buah h pir pir Buah pir tergolong tanaman yang mempunyai nilai gizi yang cukup baik, diantaranya diantaranya adalah kalium, kalium, serat pangan pangan (dietary fiber), vitamin C, Vitamin K, dan tembaga. Menurut the Geogrge Meteljan Foundation (2006), kand kandun unga gan n serat serat pang pangan an pada pada buah buah pear pear term termas asuk uk dalam dalam kateg kategor orii baik baik.. Konsumsi satu buah pear telah memenuhi 19,8 % kebutuhan tubuh akan serat pangan pangan setiap hari. Menurut Menurut Martariwansyah Martariwansyah (2002), (2002), bahan yang terkandung terkandung dalam buah pir mirip dengan yang terkandung pada buah apel yaitu sebagai berikut: berikut: Tabel 1. Kandungan buah pir per 100 mg Kandungan
Kadar zat gizi
Mineral vitamin
dan banyaknya
Air
83.81
Kalsium
11 mg
Energi
59 gr
Asam folat
12 mg
Karbihidrat
12 gr
Vitamin A
20 mg
Gula buah
10 gr
Asam askorbat
4 mg
Serat diet
2.5 gr
Magnesium
10 mg
Kalium
125 gr
Boron
0.33g
B. Buah ap apel
1.
Sejara jarah h bu buah Ape Apell
16
Buah apel atau Malus domestica atau pyrus malus. Apel, tidak seorang pun yang yang meng menget etahu ahuii deng dengan an tepat tepat kapa kapan n orang orang mulai mulai meng mengko konsu nsums msii buah buah ini. ini. Penemuan fosil awal di sebuah danau di swiss sering dijadikan patokan bahwa apel sudah sudah dikena dikenall sejak sejak beraba berabad-ab d-abad ad yang yang lalu. lalu. Namun, Namun, arkeolo arkeolog g memper memperkira kirakan kan manusia sudah menikmati apel sejak 6500 tahun SM. Penyebaranya dilakukan oleh tentara Romawi yang selalu mengadakan invasi dan penjajahan ke berbagai penjuru dunia. (Indy, 2010). Apel Apel meru merupa pakan kan tanam tanaman an buah buah tahun tahunan an yang yang beras berasal al dari dari pegu pegunu nung ngan an Caucacus di Asia barat, dan kemudian menyebar ke pelosok Asia. Terlepas dari mana apel berasal, varietas apel yang dikembangkan di Indonesia sendiri umumnya didatangkan dari eropa dan Australia. Buah ini masuk ke Indonesia sejak tahun 1934 melalui proses yang teramat panjang. Hingga kini, berbagai penelitian tengah dilaku dilakuka kan n oleh oleh Depar Departe temen men Perta Pertania nian, n, khus khusus usny nyaa Ditje Ditjen n Hort Hortiku ikult ltura ura yang yang menangani menangani tanaman tanaman buah menjadikan menjadikan apel dapat tumbuh tumbuh diarea manapun (Sufrida, 2002). 2.
Manfaat bu buah Ap Apel Menurut Ayu Sekar (2010) manfaat buah apel yaitu sebagai berikut : 1. Menur Menurun unka kan n kada kadarr koles kolestro troll 2. Menceg Mencegah ah kanke kankerr dan meny menyeha ehatkan tkan paru-pa paru-paru ru 3. Menceg Mencegah ah peny penyakit akit jantung jantung dan stroke stroke 4. Menur Menurun unka kan n berat berat bada badan n 5. Sebagai Sebagai sumber sumber serat yang yang baik, baik, Apel Apel baik untuk untuk pencernaa pencernaan n dan membant membantu u
17
6. Menja Menjaga ga kese kesehat hatan an gigi gigi 7. Memb Membua uatt perem perempu puan an tetap tetap canti cantik k 8. Melin Melindu dung ngii tubuh tubuh dar darii virus virus flu flu Menurut Journal Of America Dental Association tahun 1998, buah Apel merupa merupakan kan yang yang kaya kaya akan akan serat, serat, menga mengandu ndung ng zat tannin tannin yang bermanfaat bermanfaat untu untuk k mence mencega gah h keru kerusa saka kan n gigi gigi dan dan peny penyak akit it gusi gusi yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh penumpukan penumpukan plak. 3. Kandungan buah Apel
Apel banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan yang lain yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat. (Ayu Sekar, 2010). Menurut Sufrida, 1998 bahwa kandugan kandugan gizi yang terdapat dalam 100 gram buah apel adalah sebagai berikut : Tabel 2. Kandungan Kandungan 100 gram gram buah apel Energi
58.0 kal
Protein
0.03 g
Lemak
0.40 g
Karbohidrat
14.90 g
Kalsium
6.00 g
Fosfor
10.00 g
Serat
0.007 g
Besi
1.30 mg
Vit A
24 RE
Vit B1
0.04 mg
Vit B2
0.03 mg
18
Vit C
5.00 mg
Niacin
0.10 mg
A. Plak
1. Penge engert rtia ian n Pla Plak k Plak adalah suatu endapan lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang yang terd terdiri iri dari dari berba berbaga gaii macam macam kuma kuman n dan dan bakt bakter erii apabil apabilaa sese seseor orang ang mengabaikan mengabaikan kebersihan kebersihan gigi dan mulut. Plak juga dianggap sebagai sebagai salah satu faktor penyebab lokal dalam berbagai penyakit gigi dan jaringan pendukungnya. Jumlah Jumlah kuman yang terdapat dalam plak basah kira-kira 250 juta per mg ( Nio, 1987). 2. Jenis Plak Jenis plak ada 2 macam yaitu: Plak Supragingival a. Plak Supragingival Yaitu plak yang melekat pada permukaan gigi yang terletak di atas margin gingival. Plak supragingival supragingival berhubungan berhubungan dengan penumpkan mikroba pada permukaan permukaan gigi. Mikroba pada permukaan permukaan gigi ini dapat menuju ke sulkus sulkus gusi sehingga dapat lebih berkontak dengan tepi gusi (Genco, 1990). b. Plak Subgingival
Plak subgingiv Plak subgingival al yaitu yaitu plak yang melekat pada permukaan gigi terletak di bawah margin gingival. Plak subgingival subgingival berhubungan berhubungan dengan dengan penumpu penumpukan kan mikroba pada sulkus gusi maupun pada saku Periodontal Periodontal (Genco. (Genco. 1990).
19
Karakteristik Karakteristik plak subgingiva plak subgingival l adalah terdapatnya sejumlah sejumlah leuklosit leuklosit diantara diantaranya nya permuk permukaan aan kumpul kumpulan an mikrob mikrobaa dan epitel epitel sulkus sulkus gusi. gusi. Plak Plak subgingival subgingival memiliki memiliki dua letak, letak terdalam merupakan suatu tumpukan padat terutama terutama bakteri gram negativ yang melekat melekat pada permukaan permukaan gigi, letak terluar mengandung bakteri terutama bakteri gram positif (Houwink, 1993). 3. Kompo mposisi isi Pla Plak k Jenis kuman didalam plak tergantung dari umur plak. Plak muda banyak mengndung kuman cocus yang dapat menyebabkan caries, sedangkan plak tua selain mengandung cocus juga terdapat kuman filament, spiral dan spirocaeta yang dapat menyebabkan gingivitis menyebabkan gingivitis ( Nio, ( Nio, 1987). 4. Faktor-faktor Faktor-faktor yang mempengaru mempengaruhi hi proses proses pertumbuhan pertumbuhan plak Menurut Menurut Nio (1987), (1987), pertumbuhan pertumbuhan plak dapat dapat dipengaruhi dipengaruhi oleh beberapa beberapa faktor yaitu: a. Tem Tempat pat ya yang aman man 1) Tempat Tempat yang sukar sukar dicapai dicapai oleh oleh sikat gigi, misaln misalnya ya daerah daerah interdenta interdentall atau gusi. 2) Gigi Gigi geli geligi gi yang yang posi posisi siny nyaa terl terlet etak ak di luar luar leng lengku kung ng gigi gigi dise disebu butt malposisi. 3) Pada Pada daer daerah ah-d -dae aera rah h mola molarr atas atas bagi bagian an buka bukal. l. Mola Molarr bawa bawah h bagi bagian an lingu lingual al dan dan daerah daerah gigi gigi depan depan bagi bagian an lingu lingual al.. Pada Pada daer daerah ah-da -daer erah ah tersebut tidak semua orang terampil membersihkannya.
20
b. Waktu Plak terbentuk kembali langsung setelah menyikat gigi. Setelah kurang lebih 10 menit cocus mulai berkembang biak, bila makan sukrosa maka kuman dalam plak akan merubah sukrosa menjadi asam. Asam ini dapat melarut melarutkan kan email, email, sehingg sehinggaa terjadi terjadi caries. Bila plak plak dibiark dibiarkan an tumbuh tumbuh,, setelah hari ke 2 menetaplah kuman-kuman bentuk filament bentuk filament dan dan setelah hari ke 7 munc muncul ullah lah jenis jenis spiral dan spirocaeta. Sesu Sesuda dah h hari hari ke 7 plak plak mengandung bermacam-macam kuman dan dapat mengakibatkan terjadinya gingivit gingivitis. is. Maka setiap
orang orang memiliki memiliki kebiasaan kebiasaan menyikat menyikat gigi secara
teratur tapi ada pula yang lalai menyikat gigi pada bagian belakang, yaitu pada molar tiga rahang bawah, bawah, oleh karena itu waktu untuk plak berkembang berkembang biak biak di daerah daerah tersebut tersebut lebih lebih menguntu menguntungkan. ngkan. c. Makanan 1) Macam acam maka makana nan n Makanan Makanan yang tergolong manis seperti seperti karbohidrat, karbohidrat, khususnya khususnya sukrosa sukrosa dapat menyebabkan cocus berkembang subur. 2) Konsis nsiste tens nsii Makanan yang lunak lebih menguntungkan kuman untuk berkembang biak dari dari pada makanan makanan yang keras. 3) Daya aya leka lekatt mak makan anan an
21
Maka Makana nan n yang yang melek melekat at akan akan lebih lebih meng mengun untu tung ngkan kan kuma kuman n untu untuk k berkembang berkembang biak bila seseorang seseorang mengabaikan mengabaikan kebersihan kebersihan gigi dan mulutnya. 4) Frek Frekue uens nsii maka makana nan n Makanan sering kita makan, makin tebal plak itu tertimbun. B. Keb Kebers ersiha ihan n Gigi Gigi dan Mulut Mulut
Kebersihan gigi dan mulut adalah kondisi dimana gigi yang terdapat didalam mulut terbebas dari plak, kalkulus dan penyakit-penyakit gigi dan mulut lainnya (Nio, 1987). Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat penting dilaksanakan karena untuk mencegah penyakit karies gigi dan radang dari jaringan penyangga gigi, dimana plak merupakan penyebab utama dari kedua penyakit tersebut diatas. Supaya gig tahan terhadap penyakit, maka mendapatkan perawatan dan perhatian yang baik dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Menja Menjaga ga kebe kebersi rsiha han n gigi gigi dan dan mulu mulutt deng dengan an meng menggo goso sok k gigi gigi setia setiap p sesu sesuda dah h makan dan sebelum tidur 2. Memp Memperh erhati atika kan n diet diet mak makan anan. an. 3. Memerik Memeriksak sakan an gigi kepada kepada petugas petugas pelayan pelayanan an kesehata kesehatan n gigi selama selama 6 bulan bulan sekali secara berkala (Depkes, R.I 1996). Menurut Sukma (2008), kesadaran untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya tindakan pencegahan ( preventive ( preventive)) yang paling baik guna mencegah terjadinya masalah gigi dan mulut. Hal-hal sederhana dapat kita lakukan sebagai upaya untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut, diantaranya:
22
1. Meny Menyik ikat at gigi igi Hampir Hampir semua semua orang orang melaku melakukan kan upaya ini setiap setiap hari. hari. Hal yang perlu perlu diperhatikan diperhatikan dalam menyikat gigi, yaitu: pemeliharaan pemeliharaan jenis sikat gigi yang baik dan sesuai standar yang dianjurkan dianjurkan oleh Depkes dan dalam frekuensi frekuensi penyikatan penyikatan gigi yang baik dan benar. Tehnik Tehnik penyikatan penyikatan yang tidak dilakukan dengan benar dapat menimbulkan dampak yang tidak baik untuk gusi (Sukma, 2008). Tehnik Tehnik menyik menyikat at gigi gigi yang yang umum umum dikenal dikenal oleh oleh masyara masyarakat kat adalah adalah menyikat gigi secara horizontal ini apabila dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan menyebabkan resesi resesi gingival (penurunan (penurunan gusi) sehingga sehingga akar gigi akan akan terl terlih ihat at,,
yang ang
kemu kemud dian ian
akan akan memic emicu u
munc muncul ulny nyaa
peny penyak akit it
Periodontal Periodontal . Sela Selain in itu, itu, tehni tehnik k peny penyika ikatan tan secar secaraa horizontal juga juga akan akan menyebabkan abrasi, yang dapat menimbulkan kondisi hipersensitif pada gigi (Sukma,2008). Tehn Tehnik ik meny menyik ikat at gigi gigi yang yang dian dianju jurk rkan an adal adalah ah seca secara ra vertical , horizontal, dan memutar. Tehnik penyikatan secara vertical dengan arah gerakan keatas dan kebawah dalam keadaan rahang atas dan rahang bawah tertut tertutup up (kon (kondi disi si gigi gigi atas atas dan dan gigi gigi bawa bawah h berte bertemu mu)) untuk untuk gigi gigi yang yang menghadap kearah pipi dan bibir. Permukaan gigi yang menghadap kearah lidah dan langit-langit, biasanya dengan dilakukan tehnik penyikatan gigi secara vertical dalam vertical dalam keadaan mulut terbuka (Sukma, 2008). Khusu Khususs untuk untuk permuk permukaan aan gigi gigi yang yang berfung berfungsi si sebaga sebagaii permuk permukaan aan kunyah, digunakan tehnik penyikatan secara horizontal , yaitu menyikat gigi kearah depan dan belakang. Tehnik penyikatan dengan gerakan memutar
23
secara perlahan di permukaan gigi yang menghadap ke arah pipi dan bibir untuk pemijatan gusi dan juga untuk membersihkan sisa makanan di daerah aproximal . Gerakan penyikatan dilakukan memutar hingga mengenai gusi (Sukma, 2008). Pemilihan sikat gigi pun perlu mendapatkan perhatian. Bulu sikat gigi hendak hendaknya nya jangan jangan terlalu terlalu keras, keras, karena karena akan meluka melukaii gusi gusi dan jaringa jaringan n sekitar gigi. Sebaliknya juga, bulu sikat jangan terlalu lembut, karena tidak dapat mengangkat sisa-sisa makanan dan plak dengan baik. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat medium (Sukma, 2008). Frekuensi menyikat gigi dalam sehari, minimal dilakukan dua kali, yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kali menyikat gigi, sekitar 2-3 menit (Sukma, 2008). Penggunaan Dental floss. floss. 2. Penggunaan Dental Saat ini penggunaan dental floss atau benang gigi mulai diperkenalkan kepada masyarakat. masyarakat. Penggunaan Penggunaan dental floss dilakukan untuk membantu membersihkan sisa makanan yang ada di daerah yang sulit dijangkau olih sikat gigi, yaitu di daerah proximal daerah proximal gigi/ gigi/ diantara gigi geligi (Sukma, 2008). 3. Pengg Penggunaa unaan n alat pember pembersih sih lidah lidah Alat pembersih lidah sudah banyak di jual di pasaran. Fungsinya untuk member membersihk sihkan an bagian bagian permuk permukaan aan lidah. lidah. Pada Pada saat saat menyik menyikat at gigi, gigi, orang orang sering mengabaikan lidah. Sisa makanan selain di gigi, juga menempel di lidah, sehingga lidah pun perlu dibersihkan (Sukma, 2008). 4. Contro Controll ke sarana sarana pelayana pelayanan n kesehat kesehatan an gigi gigi
24
Setelah kita melakukan upaya untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut, tentunya kita tetap perlu untuk melakukan control ke puskesmas/ Dokter gigi secara teratur, minimal 6 bulan sekali (Sukma, 2008). C. Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut
1. Cara Cara Mengu Mengukur kur Kebe Kebersih rsihan an Gigi Gigi dan dan Mulu Mulutt Kebersihan gigi dan mulut diukur dengan menggunakan suatu kriteria tertentu yang disebut indeks. Indeks adalah angka yang menyatakan keadaan klini kliniss yang yang dida didapat pat pada pada wakt waktu u peme pemerik riksaa saan. n. Angk Angkaa yang yang menu menunju njuka kan n kebe kebers rsih ihan an gigi igi dan dan mulu mulutt sese seseor oran ang g ini ini adal adalah ah angk angkaa yang yang dipe dipero role leh h berdasarkan berdasarkan penilaian yang obyektif, obyektif, dengan dengan menggunakan menggunakan suatu indeks sehing sehingga ga dapat dapat dievalu dievaluasi asi berdas berdasarka arkan n data-da data-data ta yang dipero diperoleh leh sehingg sehinggaa kema kemaju juan an dan dan kemu kemund ndur uran an kebe kebers rsih ihan an gigi gigi dan dan mulu mulutt sese seseor oran ang g atau atau masyarakat dapat diketahui (Djuita, 1989).
Menurut Green dan Vermilion (1964, cit . Nio, 1987) untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut dapat menggunakan suatu indeks yang disebut Oral Hyiene Index Simplified (OHI-S ). nilai dari OHI-S ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara Debris/plak indeks (DI) dan Kalkulus dan Kalkulus Indeks (CI). (CI).
2. Gigi Gigi Ind Indek ekss Penil Penilaia aian n OHI-S OHI-S
Menurut Be Kien Nio, (1987) pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi gigi tertentu tertentu dan pada permuka permukaan an tertentu tertentu dari gigi gigi tersebut tersebut yaitu: yaitu:
a. Raha Rahang ng atas atas yang yang dipe diperik riksa sa
25
Gigi molar molar perma permane nen n perta pertama ma kana kanan n atas atas (M1 (M1 kana kanan n atas) atas),, yang yang 1. Gigi diperiksa adalah permukaan buccal
2. Gigi inisif permanen pertama kanan atas (I1 kanan atas), yang diperiksa
adalah permukaan labial .
3. Gigi molar permanen pertama kiri atas (M1 kiri atas), yang diperiksa
adalah permukaan buccal .
b. Rahang bawah yang diperiksa diperiksa
1) Gigi Gigi mplar mplar perm perman anen entt pertam pertamaa kiri kiri bawa bawah h (M1 (M1 kiri kiri bawa bawah), h), yang yang
diperiksa adalah permukaan lingual .
Gigi inis inisif if perm perman anen en perta pertama ma kiri kiri bawa bawah h (I1 kana kanan n bawa bawah), h), yang yang 2) Gigi diperiksa adalah permukaan labial .
3) Gigi molar permanen pertama kanan bawah ( M1 kanan bawah), yang
lingual ( Be Kien Nio, 1987). diperiksa adalah permukaan lingual (
Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, maka penilaian dilakukan dilakukan sebagai sebagai berikut: berikut:
a.
Bila M1 atas atau bawah bawah tidak tidak ada, ada, penila penilaian ian pada pada m2 atau bawah, bawah,
b.
Bila M1 dan M2 M2 atau bawah bawah tidak tidak ada, penilaian penilaian pada m3 m3 atau bawah, bawah,
c.
Bila M1, M1, M2 M2 dan M3 atau atau bawa bawah h tidak tidak ada, ada, tidak tidak dilakuk dilakukan an penila penilaian, ian,
d.
Bila I1 I1 kanan kanan atas atas tidak tidak ada, ada, penila penilaian ian dilak dilakuka ukan n pada pada I1 kiri kiri atas, atas,
e.
Bila I1 I1 kanan kanan dan dan kiri kiri tidak tidak ada, ada, tidak tidak dapat dapat dilakuk dilakukan an penil penilaian aian,,
26
f.
Bila I1 bawa bawah h tidak tidak ada, ada, dilaku dilakukan kan penilaia penilaian n pada pada I1 kanan kanan bawa bawah, h,
g.
Bila I1 I1 kanan kanan atau atau kiri kiri atas atas tidak tidak ada, ada, tidak tidak dapat dapat dilak dilakuka ukan n penilai penilaian, an,
h.
Hasi Hasill peni penila laia ian n ini ini sela selalu lu dilak ilakuk ukan an untu untuk k peme pemeri riks ksaa aan n pada pada gigi gigi permanen, permanen,
Apabila Apabila terdapat terdapat suatu suatu kasus kasus dimana dimana beberap beberapaa diantara diantara keenam keenam gigi gigi yang yang haru harusn snya ya dinil dinilai ai tidak tidak ada, ada, maka maka penil penilaia aian n untu untuk k debr debris is indek indekss dan dan kalkulus indeks masih dapat dilakukan paling sedikit harus ada dua gigi yang masih dapat dinilai (Djuita, 1989).
3. Kriteria Kriteria Penila Penilaian ian OHI-S OHI-S (Debris (Debris Indek Indeks/P s/Plak lak Indeks Indeks))
Menurut Menurut Depkes Depkes R.I., (1995) criteria penilaian debris/plak debris/plak seseorang dapa dapatt dili diliha hatt dari dari adan adanya ya debris/plak pada pada perm permuk ukaa aan n gigi giginy nya. a. Untu Untuk k menentukan kriteria penilaian debri/plaks indeks adalah sebagai berikut:
Table 3 : Kriteria pemeriksaan debri/plak indeks
No Kriteria 1. Pada ada perm permu ukaa kaan gigi igi yang ang terl terlih ihat at teda tedak k ada ada deb debris ris maupu aupun n pewarnaan pewarnaan ekstrinsik ekstrinsik 2. Pada Pada permu permuka kaan an gigi gigi yang yang terliha terlihat, t, ada debris debris lunak lunak yang yang menutupi permukaan tersebut seluas 1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 servikal permukaan gigi 3. Pada per permukaan gigi igi yang terl terlih ihat at,, ada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas dari 1/3 servikal gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi. 4. Pada per permukaan gigi igi yang terl terlih ihat at,, ada debris lunak yang menutupi permukaan lebih dari 2/3 permukaan gigi, atau seluruh permukaan permukaan gigi. gigi. (Green and Vermilion, 1964, cit , Be Kien Nio, 1987)
Nilai 0 1
2
3
27
Debris Indeks/Plak Indeks/Plak indek = indek =
Jumlah Penilaian
Jumlah gigi yang diperiksa Penilaian debris/plak skor : a.
Baik ( good), good), apabila nilai berada diantara 0-0,06.
b.
Sedang ( fair fair ), ), apabila nilai berada diantara 0,07-1,8.
c.
Buruk ( poor ), ), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0.
D. Mahasi hasisw swa a
1. Peng Penger erti tian an Maha Mahasi sisw swaa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam pendidikan tinggi (Somawihardja, 1998).
Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi potensi didi melalui melalui proses proses pembelajaran pembelajaran yang tersedia pada jenjang dan jenis pendidikan pendidikan tertentu tertentu (Poltekes, (Poltekes, 2003). 2003).
2. AspekAspek-Asp Aspek ek yang yang perlu diper dipersiap siapkan kan mahas mahasiswa iswa::
1. Peng Pengeta etahua huan n dan dan Keahl Keahlia ian n
2. Sikap Sikap dan metode metode berpiki berpikirr ilmi ilmiah ah
3. Karakte Karakterr dan dan ment mental al serta serta keprib kepribadia adian n
4. Sikap ikap sosial ial
5. Roha Rohani ni (Somaw (Somawiha ihardj rdja, a, 1998 1998). ).
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ke Kera rang ngka ka Kon Konse sep p
Variabel Bebas
Buah pir Variabel Terikat Indeks plak gigi
Variabel Bebas
Buah apel
Gambar 1. kerangka konsep B. Hipotesa
Adanya Perbedaan Mengkonsumsi Buah Buah Pir dan Buah Apel terhadap Indeks Plak Gigi pada Mahasisw Mahasiswaa tingkat tingkat III Kesehatan Kesehatan Gigi Politeknik Politeknik Kesehatan Kesehatan Tasikmalaya. Tasikmalaya. C. Jeni Jeniss Pen Peneli elitia tian n
Jenis Jenis pene penelit litian ian yang yang dilak dilakuk ukan an adala adalah h penel peneliti itian an eksp eksper erime imen n semu semu (quasi experiment ) dengan rancangan Non-Equ rancangan Non-Equivalent ivalent Control Group pre test and post test group design (Notoatmodjo, 2002). Dimulai dengan observasi, untuk mengetahui indeks plak,
29
kemudian mengkonsumsi buah pir dan buah apel, lalu dilakukan pemeriksaan indeks plak gigi untuk membandingkan buah apel dan buah pir terhadap indeks plak gigi.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswa tingkat III Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik kesehatan Tasikmalaya yang berjumlah 50 orang. 2. Sampel Sampel Sampel dalam dalam penelit penelitian ian ini dipero diperoleh leh dengan dengan cara porposive sampling, yaitu mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, sebanyak 49 orang dengan kriteria inklusif : inklusif : ortodonti, alat protesa lepasan maupun permanen a. Tidak sedang memakai alat ortodonti, pada gigi gigi indeks. indeks. b. Belum menyikat menyikat gigi. E. Teh Tehnik nik Pengu Pengumpu mpulan lan Data Data
1. Data ata prim rimer Yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan pemeriksaan intra oral yaitu oral yaitu 50 orang mahasiswa tingkat III Jurusan Kesehatan gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, dengan pemeriksaan debris/plak indeks. 2. Data ata Seku Sekund nder er
30
Yaitu Yaitu data data yang yang dipe dipero role leh h lang langsu sung ng dari dari maha mahasis siswa wa Juru Jurusa san n Jese Jesehat hatan an Gigi Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya sebagai penunjang untuk penelitian, misalnya berupa identitas mahasiswa. mahasiswa.
F. Alat Alat dan dan Bahan Bahan Penelit Penelitian ian
1. Alat Alat yang akan dipakai dalam penelitian adalah: Diagnostik Diagnostik set ( set ( sonde, kaca mulut, eksavator, pinset), Baki instrument, Gelas kumur sterilisasi kimia, masker, hand scoen, scoen, lembar pemeriksaan dan alat tulis. 2. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: kapas, tissue, benicide, aquadest, dan handuk kecil. G. Jalan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Persiapan a. Observasi b. Perizinan kepada pihak kampus kampus Jurusan Jurusan Kesehatan Kesehatan Gigi Gigi Politeknik Politeknik Kesehatan Kesehatan Tasikmalaya.
31
c. Persiapa Persiapan n formulir formulir peneliti penelitian an untuk untuk mencatat mencatat hasil pemer pemeriksa iksaan an d. Pers Persiap iapan an baha bahan n dan dan alat alat e. Surve rvei te tempat 2. Pela Pelaks ksana anaan an Penel Peneliti itian an Penelitian akan dilaksanakan di Tasikmalaya dengan sasaran mahasiswa Tingkat III Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya dengan alasan mahasiswa yang akan dijadikan naracoba belum menyikat gigi. Penelitian ini hanya dilakukan satu kali pemeriksaan, dengan cara naracoba diperiksa debris/plak indeks sebelum dan sesudah diberi buah Apel dan buah pir sebanyak 100gr, supaya dapat melihat perbandingan perbandingan debris/plak debris/plak indeks indeks Tabel 4 : Rancangan jadwal pelaksanan penelitian: Bulan No
Mei
Kegiatan 1
1.
2
Juni 3
4
1
Persiapan : a. Perizinan b. Persiapan Persiapan alat dan dan bahan bahan
X X
2.
Pelak laksana anaan Peneli neliti tiaan: a. Peme Pemeri riks ksaa aan n sebe sebelu lum m dibe diberi ri buah apel apel dan pir b. Pemberian Pemberian buah Apel dan dan Pir c. Pemerik riksaan aan setela telah h dibe iberi buah Apel Apel dan pir
3.
Pengolahan Da Data
X X X
X
2
3
4
32
4.
Hasil akhir
X
H. Varia Variabel bel Penelit Penelitian ian
1. Varia ariabl blee Beb Bebas as Variabel bebas dalam penelitian ini adalah buah apel dan buah pir 2. Varia ariabe bell Teri Terika katt Variabel terikat dalam penelitian ini adalah debris/plak indeks I. Defi Defini nisi si Ope Opera rasi sion onal al 1. Buah Apel adalah salah satu buah yang mempunyai mengandung serat dan air,
sehingga dapat membersihkan sisa makanan (debris ( debris)) plak pada permukaan gigi. 2. Buah Buah pir adalah adalah salah salah satu buah buah yang yang banyak banyak menga mengandu ndung ng serat serat dan air,seh air,sehing ingga ga dapat membantu membersihkan plak pada permukaan gigi. 3. Plak Plak adalah suatu suatu endapan endapan lunak lunak yang meleka melekatt erat pada permuka permukaan an gigi gigi apabil apabilaa seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut dan dapat dibersihkan dengan menyikat gigi. Angkaa OHI-S OHI-S adala adalah h angka angka untu untuk k menil menilai ai keber kebersih sihan an gigi gigi dan dan mulu mulutt secar secaraa 4. Angk subyaktif pada mahasiswa tingkat III Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Namun dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan dititik beratkan pada debris/pla debris/plak k andeks. andeks. J. Analisa lisa Data
33
Penelit Penelitian ian ini bertuju bertujuan an untuk untuk melihat melihat adanya adanya perbeda perbedaan an mengk mengkons onsum umsi si buah buah apel apel dengan buah pir terhadap indeks plak gigi pada mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, pada penelitian ini data diolah dan dianalisa dengan mengg mengguna unakan kan standar standar pengujia pengujian n yaitu yaitu adanya adanya kriteria kriteria penilai penilaian an debris/ debris/plak plak indeks indeks,, tabel: debris/plak indeks. a. Tabel distribusi debris/plak debris/plak indeks. b. Tabel distribusi frekuensi debris/plak debris/plak indeks c. Menghitung presentasi kriteria nilai debris/plak Nilai plak plak skor skor menggunak menggunakan an rumus rumus debris/plak debris/plak indeks:
Plak Indeks/ Debris indeks
= Jumlah plak indeks total Jumlah gigi yang diperiksa
Pengelolaan Pengelolaan data yang digunakan digunakan adalah dengan distribusi distribusi frekuensi frekuensi kemudian kemudian diukur diukur rata-rata sebelum dan sesudah diberi perlakuan memakan buah Apel dan buah Pir. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian penelitian yang dilakuakan dilakuakan di
Jurusan Jurusan Kesehatan Kesehatan Gigi Poltekkes Poltekkes
Tasikmalaya sebelum diberi diberi buah pir, dengan dengan kriteria baik yang yang semula semula tidak ada orang (0%) menjadi 17 orang (85%), kriteria sedang yang semula 13 orang (65%) menjadi 2 orang (10%), kriteria buruk yang semula 7 orang (35%) menjadi 1 orang (5%).
34
2.
Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian penelitian yang dilakuakan dilakuakan di
Jurusan Jurusan Kesehatan Kesehatan Gigi Poltekkes Poltekkes
Tasikmalaya Tasikmalaya sebelum sebelum diberi buah buah apel, yaitu kriteria kriteria baik yang semula semula tidak ada orang (0%) menjadi 5 orang (25%), kriteria sedang yang semula 11 orang (55%) menjadi 14 orang (70%), kriteria buruk yang semula 9 orang (45%) menjadi 1 orang (5%). 3.
Adanya Adanya perbed perbedaan aan mengkons mengkonsum umsi si buah buah apel apel dan pir terhada terhadap p plak plak pada pada mahasi mahasiswa swa jurusan jurusan kesehatan kesehatan gigi Tasikmalaya Tasikmalaya terbukti terbukti adanya perubahan, perubahan, sebelum sebelum mendapatkan mendapatkan perlakuan perlakuan rata-rata skor skor plak sebesar sebesar 1,75 lalu sesuda sesudah h diberi buah buah pir didapat didapat hasil ratarata skor skor plak sebesar sebesar 0,6 dengan dengan selisih selisih 1,15. 1,15. Sedang Sedangkan kan pada pada buah buah apel apel sebelu sebelum m mendapatkan mendapatkan perlakuan perlakuan rata-rata rata-rata skor plak plak
sebesar sebesar 1,82, lalu lalu sesudah sesudah diberi buah buah apel
didapat didapat hasil rata-rata rata-rata skor plak plak sebesar sebesar 0,83 dengan dengan selisih 0.99. 0.99. Hal Hal ini menunjukan menunjukan bahwa buah pir pir lebih efektif terhadap terhadap penuruna penurunanan nan indeks indeks plak. plak.
B. Saran 1.
Diharapkan para mahasiswa jurusan kesehatan gigi lebih banyak mengkonsumsi buah yang berserat dan mengandung air.
2.
Diharapkan Diharapkan para mahasiswa mahasiswa untuk mengkonsu mengkonsumsi msi buah sesudah sesudah makan harus digigit langsung dan dikunyah dikunyah dengan baik sehingga memiliki memiliki daya bersih yang efektif.
3.
Diharapkan setiap mahasiswa tidak mengabaikan kebersihan gigi gigi dan mulutnya.
DAFTAR PUSTAKA
……………… ……………………… ………….. …..,, 2008, 2008, Depkes. R.I, Jakarta.
Pemb Pemban angu guna nan n
Kese Keseha hata tan n
di
Indo Indone nesi sia a,
Depkes, RI., 1996, Pedoman Penuntun Kesehatan Kesehatan Gigi dan Mulut, Direktorat Jendral Jendral Pelayanan Pelayanan Medik, Medik, Jakarta. Jakarta.
35
Djuita, I., 1989, Spesifik Protection, Sekolah Pengatur Rawat Gigi, Jakarta. Erian,
2009, Plak Gigi Penyebab (http://dentalhealthcare.wordpress.com).
Gigi
Berlubang,
Genco, J.R.,1990,Periodontiks J.R.,1990,Periodontiks (Trj), hipokrates, Jakarta. Houwink, Houwink, B.,dkk, B.,dkk, 1993, 1993, Ilmu Kedokte Kedokteran ran Gigi Pencegah Pencegahan, an, Gajah Gajah Mada Mada University Press, Yogyakarta. Herijulianti, dkk., 2001, Pendidikan Kesehatan Kesehatan Gigi dan Mulut, EGC : Jakarta. Khotim Khotimah, ah, K., 2009, 2009, Manfa Manfaat at Buah Buah Pir Terha Terhada dap p Keber Kebersih sihan an Gigi, Gigi, KTI, Poltekes, Tasikmalaya. Kholasoh, S., Back To Nature Terapi Buah, PT Musi Persaka Utama: Jakarta. Kinant Kinanti, i, S.A., S.A., 2010, 2010, 101 Khasiat Khasiat Buah-buah Buah-buahan, an, Aras Araska ka Media Media Utam Utama a : Yogyakart Yogyakarta. a. Indri, 2006, Gaya Hidup Sehat 355, Majalah : Jakarta. Martariwansyah, SKG, 2008, Gigiku sehat mulutku sehat, Hayati quqlita : Bandung. Nio, B.K., 1987, Preventif Dentistry , YKGI, Bandung, hal:40-48 Nio,B.K., 1992, Preventive Dentistry Untuk Sekolah Pengatur Rawat Gigi, Gigi , Yayasan Yayasan Pendidika Pendidikan n Kesehat Kesehatan an Gigi Gigi Indonesia, Indonesia, Bandung. Bandung. Notoatmo Notoatmodjo, djo, S., 2002, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan Kesehatan, Rineka Cipta , Jakarta. Jakarta. Poltekes., 2003, Panduan Akademik Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma III Kesehatan Politeknik, Tasikmalaya. Somawihardja, Somawihardja, 1989, Visi pelayanan mahasiswa, http://rdsg.engohio.com http://rdsg.engohio.com.. Sofia fian, 2008, Apa sih sukajadi.blogspot.com).
manfaat manfaat
buah
Pir,
(http://sofian-
Suwelo, I.S., 1992, Karies Gigi Pada Anak dengan Berbagai Faktor Etiologi, EGC, Jakarta. Sufrida, Y,. Khasiat dan Manfaat Buah Apel, Agro Media : Bandung. Sukma, 2008, Pemeliharaan Kebersihan Kesehatan Gigi dalam Kehidupan Sehari-hari, http://www.obi.or.id http://www.obi.or.id.. Rani, O., Pengaruh Buah Bengkuang Dalam Membersihkan Plak Gigi Pada Mahas Mahasisw iswa a laki-l laki-laki aki Jurusa Jurusan n keseh kesehata atan n Gigi Gigi polit politekn eknik ik Kese Kesehat hatan an Tasikmalaya, Tasikmalaya, KTI, Poltekes, Tasikmalaya. Wijaya, K.A., 2008, Seri Hortikultural Buah-buahan, Prestasi pustakaraya: Jakarta. Jakarta.
36
DAFTAR PUSTAKA
……………… ……………………… ………….. …..,, 2008, 2008, Depkes. R.I, Jakarta.
Pemb Pemban angu guna nan n
Kese Keseha hata tan n
di
Indo Indone nesi sia a,
Depkes, RI., 1996, Pedoman Penuntun Kesehatan Kesehatan Gigi dan Mulut, Direktorat Jendral Jendral Pelayanan Pelayanan Medik, Medik, Jakarta. Jakarta. Djuita, I., 1989, Spesifik Protection, Sekolah Pengatur Rawat Gigi, Jakarta. Erian,
2009, Plak Gigi Penyebab (http://dentalhealthcare.wordpress.com).
Gigi
Berlubang,
Genco, J.R.,1990,Periodontiks J.R.,1990,Periodontiks (Trj), hipokrates, Jakarta. Houwink, Houwink, B.,dkk, B.,dkk, 1993, 1993, Ilmu Kedokte Kedokteran ran Gigi Pencegah Pencegahan, an, Gajah Gajah Mada Mada University Press, Yogyakarta. Herijulianti, dkk., 2001, Pendidikan Kesehatan Kesehatan Gigi dan Mulut, EGC : Jakarta. Khotim Khotimah, ah, K., 2009, 2009, Manfa Manfaat at Buah Buah Pir Terha Terhada dap p Keber Kebersih sihan an Gigi, Gigi, KTI, Poltekes, Tasikmalaya. Kholasoh, S., Back To Nature Terapi Buah, PT Musi Persaka Utama: Jakarta. Kinant Kinanti, i, S.A., S.A., 2010, 2010, 101 Khasiat Khasiat Buah-buah Buah-buahan, an, Aras Araska ka Media Media Utam Utama a : Yogyakart Yogyakarta. a. Indri, 2006, Gaya Hidup Sehat 355, Majalah : Jakarta. Martariwansyah, SKG, 2008, Gigiku sehat mulutku sehat, Hayati quqlita : Bandung. Nio, B.K., 1987, Preventif Dentistry , YKGI, Bandung, hal:40-48 Nio,B.K., 1992, Preventive Dentistry Untuk Sekolah Pengatur Rawat Gigi, Gigi , Yayasan Yayasan Pendidika Pendidikan n Kesehat Kesehatan an Gigi Gigi Indonesia, Indonesia, Bandung. Bandung. Notoatmo Notoatmodjo, djo, S., 2002, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan Kesehatan, Rineka Cipta , Jakarta. Jakarta. Poltekes., 2003, Panduan Akademik Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma III Kesehatan Politeknik, Tasikmalaya. Somawihardja, Somawihardja, 1989, Visi pelayanan mahasiswa, http://rdsg.engohio.com http://rdsg.engohio.com..
37
Sofia fian, 2008, Apa sih sukajadi.blogspot.com).
manfaat manfaat
buah
Pir,
(http://sofian-
Suwelo, I.S., 1992, Karies Gigi Pada Anak dengan Berbagai Faktor Etiologi, EGC, Jakarta. Sufrida, Y,. Khasiat dan Manfaat Buah Apel, Agro Media : Bandung. Sukma, 2008, Pemeliharaan Kebersihan Kesehatan Gigi dalam Kehidupan Sehari-hari, http://www.obi.or.id http://www.obi.or.id.. Rani, O., Pengaruh Buah Bengkuang Dalam Membersihkan Plak Gigi Pada Mahas Mahasisw iswa a laki-l laki-laki aki Jurusa Jurusan n keseh kesehata atan n Gigi Gigi polit politekn eknik ik Kese Kesehat hatan an Tasikmalaya, Tasikmalaya, KTI, Poltekes, Tasikmalaya. Wijaya, K.A., 2008, Seri Hortikultural Buah-buahan, Prestasi pustakaraya: Jakarta. Jakarta.