BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana rentang sehat sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam penilaian status kesehatan yang dinamis dan dapat menjadi batasan oleh seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang jelas. Konsep sehat sakit adalah bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat s ehat sampai sakit. Berdasarkan rentang sehat - sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat - sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama sehat dan sakit, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit kronis sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatan (Kemenkes RI, 2011). Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh salmonella typoid, dimana penularanya terjadi melalui makanan, minuman dan mulut yang terkontaminasi oleh kuman salmonella thyposa. Gejala yang timbul pada kasus demam thypoid sangat bervariasi, dalam minggu pertama keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut seperti muncul gejala demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut dan batuk. Pada minggu kedua gejala timbul lebih jelas, berupa demam, bradikardi
1
2
relatif, lidah kotor, hepatomegali, splenomegali, gangguan kesadaran bahkan menyebabkan kematian (Riyadi dan Suharsono, 2010). Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 1213 tahun (70%-80%), pada usia 30-40 tahun (10%-20%) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun sebanyak (5%-10%) (Mansjoer, 2010). Data WHO ( World Health Organisation) memperkirakan angka insidensi di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahun dengan 600.000 orang meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya terjadi di Asia (WHO, 2008 dalam Depkes RI, 2013). Demam typhoid merupakan penyakit endemik di Asia Tenggara termasuk indonesia. Insiden infeksi tertinggi terjadi pada usia 1-4 tahun. Angka kematian lebih tinggi pada bayi, orang dewasa dan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun (HIV, Keganasan) (Manatar, Amelia, & Hadiwijaya, R, (2016). Di Indonesia sendiri, penyakit ini bersifat endemik. Menurut WHO 2008, penderita dengan demam tifoid di Indonesia tercatat 81,7 per 100.000 (Depkes RI, 2013). Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010 penderita demam tifoid dan paratifoid yang dirawat inap di Rumah Sakit sebanyak 41.081 kasus dan 279 diantaranya meninggal dunia (Depkes RI, 2010). Dalam Profil Kesehatan Jawa Barat (2012) penyakit Typhoid merupakan penyakit urutan ke-1 dari sepuluh penyakit terbayak yang terjadi di Provinsi Jawa Barat
3
dengan jumlah 40.750 kasus kejadian atau 6,20% (Dinkes Provinsi Jabar, 2013). Berdasarkan data Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat kasus kejadian demam typhoid 6 bulan terakhir yaitu periode September 2017 hingga Februari 2018 yaitu sebanyak 55 kasus, angka ini terbilang cukup tinggi dibandingkan periode sebelumnya Maret-Agustus 2017 yaitu sebanyak 29 kasus, berikut angka kejadian typhoid periode September 2017-Februari 2018 Tabel 1.1 Kejadian Typhoid Di Puskesmas Batujajar KabupatenBandung Barat Periode September 2017-Februari 2018 Tabel 1.2 Kejadian Typhoid Pada Anak Usia 0-14 Tahun Bulan September Oktober Novembre Desember Januari Februari Jumlah Sumber : Puskesmas Batujajar, 2018
Jumlah 10 6 5 10 11 13 55
Prosentase (%) 18,2% 10,9% 9,1% 10,9% 20% 23,6% 100%
Berdasarkan tebel 1.1 terebut diatas dapat diketahui bahwa pada 3 bulan terkahir selalu terjadi peningkatan kasus kejadian typhoid memuncak yaitu pada bulan Februari 2018 dengan jumlah kejadian sebanyak 13 kasus (23,6%). Dengan adanya data di atas maka penulis merasa sangat tertarik untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Typhoid dalam bentuk studi kasus dengan judul :
”ASUHAN KEPERAWATAN PADA
4
Nn. A
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DEMAM
TYPHOID DI WILAYAH PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT”
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid ?
1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1
Tujuan Umum
a. Memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada Nn. A dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat. b. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif yang meliputi aspek biopsiko, sosio, spiritual pada Nn. A dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat. 1.3.2
Tujuan Khusus
Penulis dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada Nn. A meliputi 6 tahap yaitu :
5
a. Mampu
melakukan pengkajian dan membuat analisa data pada
Nn. A dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat. b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah, pada Nn. A dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat. c. Mampu merencanakan asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada Nn. A dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat d. Mampu melaksanakan
tindakan keperawatan
sesuai
dengan
rencana asuhan keperawatan kepada Nn. A dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat. e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada Nn. dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat. f. Mampu mendokumentasikan proses keperawatan pada Nn. A dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
6
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Bagi Puskesmas Batujajar
Dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan asuhan keperawatan khususnya bagi. 1.4.2
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai
informasi
bagi
institusi
pendidikan
dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang. 1.4.3
Bagi Profesi Keperawatan
Agar mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien penderita gangguan sistem pencernaan demam typhoid dengan baik. 1.4.4
Bagi Penulis Selanjutnya
Dapat dijadikan referensi untuk melakukan karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pencernaan demam typhoid.
1.5 Metode Penulisan dan Pengumpulan Data
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif yaitu studi kasus dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
7
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan langsung kepada klien dengan menggunakan cara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Data yang diambil secara pemeriksaan fisik yaitu secara per system b. Wawancara
Wawancara adalah tehnik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab secara langsung baik dengan klien dan anggota keluarga lain atau dengan petugas kesehatan lainnya c. Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah asuhan keperawatan pada klien dengan typhoid d. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah melihat dan mengumpulkan data-data dari catatan medik untuk melengkapi data yang telah didapatkan e. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan, membaca, dan mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan penyusunan karya tulis dan studi kasus. f. Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif yaitu melibatkan klien sebagai sistem untuk ikut serta dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan.