BAB 6 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi (PSAK 7) Dan Aspek Perpajakannya
PSAK ini bertujuan bertujuan memastikan memastikan bahwa bahwa laporan laporan keuangan keuangan entitas bcrisi pcngungka pcngungkapan pan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaru dipengaruhi hi keberada keberadaan an pihak-piha pihak-pihak k berdasi berdasi (dahulu (dahulu hubungan hubungan afiliasi afiliasi atau hubungan hubungan istimewa) dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut !leh karena itu PSAK ini mengatur"
Pengidentifikasian hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Pengidentifikasian saldo, komitmen antara entitas dcngan pihak-pihak berelasi
Pengungka Pengungkapan pan yang diperlukan diperlukan baik untuk untuk #aporan #aporan Kcuangan Kcuangan konsolidas konsolidasian, ian, atau #aporan Keuangan tersendiri
$engapa pengungkapan pihak-pihak berelasi diperlukan% #aporan Posisi Keuangan dan #aba &ugi, transaksi dan saldo dipengaruhi keberadaan pihak (entitas) yang mempunyai hubungan istimewa termasuk komitmen dengan entitas tersebut 'ntitas berelasi memiliki kemampuan untuk mempengar mempengaruhi uhi kebijakan kebijakan keuangan keuangan dan operasi operasi inestee inestee melalui melalui keberada keberadaan an pengendali pengendalian, an, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan Pihak-pihak tersebut dapat menyepakati (mengatur) transaksi dimana pihak-pihak yang tidak m empunyai relasi tidak dapat melakukannya Karena Karena alasan alasan tersebut tersebut pengetah pengetahuan uan mengenai mengenai transaksi transaksi dan saldo, saldo, komitmen komitmen dan hubungan hubungan pihak-pihak berelasi dapat mempengaruhi mempengaruhi penilaian atas kinerja dan operasi entitas oleh pengguna laporan keuangan entitas A. Definisi Definisi pihak pihak ber berelasi elasi dan dan bukan bukan pihak pihak ber berelasi elasi
PihakPihak-pih pihak ak erela erelasi si adalah adalah orang orang atau atau entita entitass yang yang terkai terkaitt denga dengan n entita entitass terten tertentu tu dalam dalam menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor) a
!rang !rang atau anggota anggota keluar keluarga ga terdekat terdekat mempuny mempunyai ai relasi relasi dengan dengan entitas entitas pelapor pelapor jika" jika" i
b
$emiliki $emiliki pengenda pengendalian lian atau pengendali pengendalian an bersama bersama atas entitas entitas pelapor* pelapor*
ii ii
$emi $emili liki ki peng pengar aruh uh sign signif ifik ikan an terh terhad adap ap enti entita tass pela pelapo por* r* atau atau
iii
Person Personal al manaje manajemen men kunci kunci entita entitass pela pelapor por atau atau enti entitas tas induk induk entita entitass pela pelapor por
Suatu entitas berelasi berelasi dengan entitas pelapor pelapor jika memenuhi salah salah satu* i ii ii
'nti 'ntita tass dan dan enti entita tass pel pelap apor or adal adalah ah angg anggota ota dari dari kelo kelomp mpok ok usah usahaa yan yang g sam samaa Suat Suatu u enti entita tass adal adalah ah entit entitas as asosi asosias asii atau ent entur uraa bersa bersama ma bagi bagi entita entitass lain lain (atau (atau entitas asosiasi atau entura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya
iii
Kedua Kedua entita entitass terse tersebut but adalah adalah entur enturaa bersam bersamaa dari dari pihak pihak ketiga ketiga yang sama
i i
Satu Satu entitas entitas adala adalah h entura entura bersa bersama ma dari dari entitas entitas ketig ketigaa dan entita entitass yang lain lain adalah adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga
'ntita 'ntitass terse tersebut but adal adalah ah suatu suatu prog program ram imba imbalan lan pasc pascaa kerja kerja untu untuk k imbala imbalan n kerja kerja dari dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor pelapor
i i
'nti 'ntita tass
yang yang dik dikcnda cndali lik kan atau atau dike dikend ndaalika likan n
ber bersam sama
ole oleh
orang rang yang ang
diidentifikasi dalam butir a ii
!rang !rang yang yang diidentiflk diidentiflkasi asi dalam dalam butir butir (a) (a) (i) (i) memiliki memiliki penga pengaruh ruh signif signifikan ikan terhad terhadap ap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas)
+ransaksi pihak-pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak yang berelasi, terlepas apakah ada harga yang dibebankan erikut ini adalah bukan sebagai Pihak-pihak erelasi" a
ua entitas entitas hanya hanya karena karena mereka mereka memiliki memiliki direktu direkturr atau anggot anggotaa manajemen manajemen kunci kunci yang yang sama, atau karena anggota dari manejemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap entitas lain
b
ua enturer hanya hanya karena mereka mereka mengendalikan mengendalikan bersama atas entura entura bersama
c
i peny penyan anda dang ng dana dana,, ii Serikat dagang iii 'ntitas pelayanan publik i i eparteme epartemen n dan instansi instansi pemerinta pemerintah h yang tidak tidak mengendal mengendalikan, ikan, mengenda mengendalikan likan bersama atau memiliki memiliki pengaruh signifikan terhadap terhadap entitas pelapor
d Pela elangg nggan, an,
pemas emasok ok,,
peme pemega gang ng
hak hak
wara aralab laba
(fr (franc anchise hise), ),
distr istrib ibut utor or,,
atau
perwakilanagen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan olume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan B. Pengungkapan Pengungkapan
.ubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan terlepas dari apakah telah terjadi transaksi di antara mereka .ubungan entitas anak dan induk mengikuti PSAK / #aporan Keuangan konsolidasian 'ntitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori berikut" a) imbala imbalan n kerj kerjaa jangka jangka pendek pendek** b) imbalan pasca-kerja* pasca-kerja* c) imbala imbalan n kerja kerja jangk jangkaa panja panjang ng lainn lainnya* ya* d) imbala imbalan n pemutu pemutusan san hubu hubunga ngan n kerja* kerja* dan dan e) pembay pembayara aran n berbas berbasis is saham saham 0ika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam satu periode maka entitas mengungkapkan" a) Sifat Sifat dari hubungan hubungan denga dengan n pihak-piha pihak-pihak k yang mempuny mempunyai ai hubungan hubungan istimew istimewaa b) 1nformasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan Sekurang-kurangnya, Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi"
jumlah transaksi*
jumlah saldo, termasuk komitmen komitmen dan"
penyisihan piutang ragu-ragu ragu-ragu terkait dengan dengan jumlah saldo tersebut*dan tersebut*dan
beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan penghapusan piutang dari pihak-pihak yang berelasi
Pengungkapan tersebut di atas dilakukan secara terpisah untuk masing-masing kategori scbagai berikut"
entitas induk*
entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas*
entitas anak*
entitas asosiasi*
entura bersama dimana entitas merupakan enturer*
anggotapersonel manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya* dan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya
Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara agregat kecuali ketika pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi-transaksi pihak-pihak berelasi terhadap laporan keuangan entitas 'ntitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan atas transaksi dengan pihak pihak yang berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan" a) pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor* dan b) entitas lain yang memiliki hubungan istimewa karena sama sama dikendalikan oleh pemerintah pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor dan entitas lain 0ika entitas pelapor menerapkan pengecuailian pengungkapan, entitas mengungkapkan mengenai transaksi-transaksi dan saldo terkait, yaitu" a) 2ama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas pelapor (misalnya* pengendalian, pengendailian bersama atau pengaruh signifikan)* b) informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam laporan keuangan" (i) (ii)
sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara indiidual signifikan* dan untuk transaksi lain yang secara kolektif (bukan indiidual) signifikan, yang diindikasikan kualititif atau kuantitatif
C. e!aha!i hubungan is"i!e#a$afiliasi a"au pihak-pihak berelasi
3ambar ilustrasi bersumber dari PSAK 4 dan presentasi wi $artani epartemen Akuntansi 5niersitas 1ndonesia C%n"%h ske!a p&nge&ualian pengungkapan'
.al 67
5ntuk #aporan Keuangan 'ntitas A, pengecualian pengungkapan berlaku untuk transaksi dengan Pemerintah, danatau entitas l, 8, , 9, +etapi pcngecualian tidak berlaku untuk transaksi dengan : 9ontoh skema p ihak berelasi entitas asosiasi dan entitas anak " .al 66
ukan pihak berelasi hanya terjadi antara entitas asosiasi l dengan entitas asosiasi ; 9ontoh skema p ersonel kunci .al 66
+uan Ali adalah pemilik entitas A +uan Ali adalah personel kunci di entitas 9 yang dimiliki entitas $aka untuk laporan keuangan entitas 9" entitas A berelasi dengan entitas 9 karena +uan Ali pengendali entitas A dan personil kunci entitas 9 5ntuk laporan keuangan entitas A" entitas 9 berelasi dengan entitas A karena +uan Ali pengendali entitas A dan personil kunci entitas 9 .al yang sama untuk laporan keuangan entitas A" entitas 9 berelasi dengan entitas A karena +uan Ali pengendali entitas A dan personil kunci di entitas 9 .al 66
+uan Ali adalah pemilik entitas A +uan Ali adalah personel kunci di entitas yang memiliki entitas 9 $aka untuk laporan keuangan entitas 9" entitas A berelasi dengan entitas 9 karena +uan Ali pengendali entitas A dan personal kunci entitas 5ntuk laporan keuangan entitas A" entitas 9 berelasi dengan entitas A karena +uan Ali pengendali entitas A dan personil kunci di entitas agaimana dengan entitas % 5ntuk laporan keuangan entitas " entitas A adalah pihak berelasi dengan kelompok usahanya 9ontoh skema anggota keluarga terdekat pemilik inestasi .al <==
apak dan 1bu Ali suami istri apak Ali memiliki i nestasi di entitas A dan mengendalikan 'ntitas A 1bu Ali memiliki inestasi di entitas dan mengendalikan 'ntitas 5ntuk laporan keuangan entitas A, jika apak Ali mengendalikan, mengendalikan bersama entitas A maka entitas berelasi dengan entitas A jika 1bu Ali mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas emikian sebaliknya untuk laporan keuangan entitas , pada kondisi yang sama, entitas A berelasi dengan entitas dalam hal apak Ali hanya memiliki pengaruh signifikan di 'ntitas A dan 1bu Ali juga hanya memiliki pengaruh signifikan pada 'ntitas maka A dan tidak berelasi Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan operasi dan keuangan tetapi tidak mengendalikan Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari suatu entitas sehingga memperoleh manfaat dari aktiitas tersebut Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian suatu aktiitas ekonomi 9ontoh pengungkapan pihak-pihak berelasi pada laporan keuangan .alaman <==-<=>
D. Pihak-pihak berelasi !enuru" perpajakan
Persoalan pengenaan pajak atas transaksi dengan pihak afiliasi atau pihak yang memiliki hubungan istimewa bukan hanya berdampak kepada PP2, melainkan berdampak juga kepada PPh 5ntuk konteks PP2, transaksi dengan pihak afiliasi dicurigai berpotensi mengecilkan PP yang selanjutnya
akan
mengecilkan
PP2
yang
harus
dipungut
(Pajak
Keluaran)
atau
menggelembungkan PP2 yang dapat dikreditkan (Pajak $asukan) oleh PKP sehingga PP2 yang masih harus dibayar menjadi lebih kecil dari pada seharusnya Sebagai suatu transaksi ekonomi, tentu saja transaksi dengan pihak afiliasi membawa ikutan kepada nilai penjualan atau pendapatan atau peredaran dan nilai pembelian atau perolehan atau nilai yang dikapitalisasi sehingga pada akhirnya membawa kepada ketidakwajaran pada laba atau rugi bersih dan besarnya PPh adan atau !rang Pribadi yang terlibat pada transaksi dengan pihak afiliasi atau transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa .ubungan istimewa dapat mempengaruhi harga, yaitu adanya kemungkinan harga ditekan lebih rendah dari pada harga pasar !leh karena itu, bila harga jual atau penggantian dipengaruhi oleh hubungan istimewa, harga jual atau penggantian dihitung atas dasar harga pasar wajar yang berlaku di pasar bebas pada saat penyerahan KP dan atau 0KP dilakukan .ubungan istimewa antara PKP dengan pihak yang menerima penyerahan KP dan atau 0KP dapat terjadi karena ketergantungan atau keterikatan satu dengan yang lain yang disebabkan oleh faktor kepemilikan atau penyertaan maupun adanya penguasaan melaui manajemen atau penggunaan teknologi Selain karena hal tersebut, hubungan istimewa di antara orang pribadi dapat pula terjadi karena adanya hubungan darah atau karena perkawinan a.
ak"%r kepe!ilikan a"au penyer"aan
.ubungan istimewa dianggap ada apabila terdapat hubungan kepemilikan berupa penyertaan modal yaitu pengusaha mempu nyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 8>? atau lebih pada pengusaha lain, atau hubungan antara pengusaha dengan penyertaan 8>? atau lebih pada dua pengusaha atau lebih, demikian pula hubungan antara dua pengusaha atau lebih yang disebut terakhir C%n"%h'
Kalau P+ A mempunyai >=? (lima puluh persen) saham P+ , pemilikan saham oleh P+ A merupakan penyertaan 1angsung Selanjutnya apabila P+ tersebut mempunyai >=? (lima puluh persen) saham P+ 9, maka P+ A sebagai pemegang saham P+ secara tidak langsung mempunyai penyertaan pada P+ 9 sebesar 8>? (dua puluh lima persen) alam hal demikian, antara P+A, P+, dan P+9 dianggap terdapat hubungan istimewa Apabila P+ A juga memiliki 8>? (dua puluh lima persen) saham P+ , maka antara P+ , P+9, dan P+ dianggap terdapat hubungan istimewa .ubungan kepemilikan seperti tersebut di atas juga dapat terjadi antara orang pribadi dan badan b.
ak"%r penguasaan !elalui !anaje!en a"au penggunaan "ekn%l%gi
.ubungan istimewa antara pengusaha dapat juga terjadi karena adanya penguasaan melalui manajemen ataupun penggunaan teknologi meskipun tidak terdapat hubungan kepemilikan .ubungan istimewa ada apabila pengusaha menguasai pengusaha lainnya, atau lebih satu pengusaha menguasai pengusaha lainnya, atau dua pengusaha atau lebih berada di bawah
penguasaan pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak langsung yaitu penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi &.
ak"%r hubungan keluarga sedarah a"au se!enda
.ubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat dan atau ke samping satu derajat dapat menimbulkan hubungun istimewa diantara orang pribadi <) .ubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat adalah hubungan antara seseorang dengan ayahnya, atau ibunya, atau dengan anaknya Sedangkan hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan ke samping satu derajat adalah hubungan antara seseorang dengan kakaknya, atau dengan adiknya 8) .ubungan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat adalah hubungan antara seseorang dengan mertuanya, atau dengan anak tirinya .ubungan keluarga semenda dalam garis keturunan ke samping satu derajat adalah hubungan antara seseorang dengan iparnya ;) Apabila antara suami istri memiliki penjanjian pemisahan harta dan penghasilan maka hubungan antara suami istri tersebut termasuk dalam pengertian hubungan istimewa . e"%de un"uk !enilai ke#ajaran harga "ransaksi an"arpihak berelasi
a
.arga pasar bebas Suatu cara untuk menentukan harga dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah dengan metode harga pasar bebas yang dapat diperbandingkan ila barang atau jasa dipasok dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan keadaan yang bersangkutan itu adalah serupa dengan keadaan dalam transaksi perdagangan normal, metode ini sering digunnkan $etode ini juga sering digunakan untuk menentukan biaya pembelanjaan
b
.arga penjualan kembali ila barang dialihkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebelum dijual kepada pihak yang independen, metode harga penjualan kembali (resale price) sering digunakan $etode ini mcngurangi harga penjualan kembali dengan suatu margin yang wajar $etode ini iuga digunakan untuk pengalihan transfer sumber daya lain, seperti hak dan jasa
c
iaya plus Pcndekatan lain adalah metode biaya-plus (cost-plus method ) , yang menambahkan suatu kenaikan (mark-up) tertentu pada biaya pemasok Kesulitam kesulitan mungkin dialami baik dalam menentukan unsur biaya yang dapat diatribusikan maupun kenaikan (markup) tersebut i antara ukuran-ukuran yang dapat membantu menentukan harga transfer adalah hasil ( return) yang dapat dibandingkan dalam industri sejenis atas olume penjualan atau modal yang digunakan
. *ransfer pri&ing !enuru" perpajakan
i dalam transaksi afiliasi terkandung kepentingan transfer pricing atau penentuan harga transaksi dan kewajaran harga transaksi tersebut i kalangan pebisnis, apalagi yang memiliki unit operasi di berbagai 2egara, hubungan istimewa dan transfer pricing mungkin sudah tidak asing lagi alam group perusahaan tersebut, hampir sebagian besar transaksi dan aktiitas ekonomi terjadi antar mereka Perhitungan harga, imbalan atau persyaratan dagang, pembiayaan dan pelaksanaan bisnis antarmereka, ditentukan berdasarkan harga transfer (transfer pricing ) .arga transfer tersebut dapat sama atau karena berbagai pertimbangan, berbeda dengan harga pasar ( market
price) Kebijakan harga atau imbalan yang di putuskan tentunya telah dipertimbangkan berdasarkan suatu penalaran yang rasional dan akan menguntungkan grup perusahaan secara keseluruhan kebiijakan harga transfer pada umumnya di arahkan pada maksimisasi efesiensi grup secara totalitas dan oleh karena itu menguntungkan bisnis (inestasi) global mereka Kebijakan transfer pricing pula akan mengarah pada pertimbangan meminimalisasi total beban pajak global perusahaan Pendekatan minimalisasi pajak adalah jumlah global yang merupakan gabungan antara pengurangan basis pajak di beberapa negara dengan melibatkan pajak (kalau perlu) di negara ta@ haen C%n"%h *ransfer Pri&ing (Sura" daran Direk"ur +enderal Pajak S-,$P+.7$//0) () Kekurang#ajaran harga penjualan
9ontoh <" P+ A memiliki 8>? saham P+ Atas penyerahan barang P+ A ke P+ , P+ A membebankan harga jual &p <=,- per unit, berbeda dengan harga yang diperhitungkan atas penyerahan barang yang sama kepada P+ : (tidak ada hubungan istimewa) yaitu &p 8==,- per unit Perlakuan Perpajakan " alam contoh tersebut, harga pasar sebanding ( comparable uncontrolled price) atas barang yang sama adalah yang dijual kepada P+ : yang tidak ada hubungan istimewa engan demikian harga yang wajar adalah &p 8==,per unit .arga ini dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan danatau pengenaan pajak Kalau P+ A adalah PKP, ia harus menyetor kekurangan PP2-nya (dan PPn$ kalau terutang) Atas kekurangan tersebut dapat diterbitkan Surat Ketetapan Pajak dan P+ A tidak boleh menerbitkan faktur pajak atas kekurangan tersebut, sehingga tidak merupakan kredit pajak bagi P+ 9ontoh 8" P+ A memiliki 8>? saham P+ Atas penyerahan barang ke P+ , P+ A membebankan harga jual &p <=,per unit P+ A tidak melakukan penjualan kepada pihak ketiga yang tidak ada hubungan istimewa Perlakuan Perpajakan " alam contoh di atas, maka harga yang wajar adalah harga pasar atas barang yang sama (dengan barang yang diserahkan P+ A) yang terjadi antar pihak-pihak yang tidak ada hubungan istimewa Apabila ditemui kesulitan untuk mendapatkan harga pasar sebanding untuk barang yang sama (terutama karena P+ A tidak menjual kepada pihak yang tidak ada hubungan istimewa), maka dapat ditanggulangi dengan menerapkan harga pasar wajar dari barang yang sejenis atau serupa, yang terjadi antar pihak-pihak yang tidak ada hubungan istimewa alam hal terdapat kesulitan untuk mendapatkan harga pasar sebanding untuk barang yang sejenis atau serupa, karena barang tersebut mempunyai spesifikasi khusus, misalnya semi finished products, maka pendekatan harga pokok plus (cost plus method ) dapat digunakan untuk menentukan kewajaran harga penjualan P+ A $isal diketahui P+ A memperoleh bahan baku dan bahan pembantu produksinya dari para pemasok yang tidak mempunyai hubungan istimewa .arga pokok barang yang diproduksi per unit adalah &p <>=,dan laba kotor yang pada umumnya diperoleh dari penjualan barang yang sama antar pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa ( comparable mark up) adalah /=? dari harga pokok engan menerapkan metode harga pokok plus maka harga jual yang wajar atas
barang tersebut dari P+ A kepada P+ untuk tujuan penghitungan penghasilan kena pajakPP adalah &p 8<= B&p <>= C (/=? @ &p <>=)D 9ontoh ;" P+ menjual kembali barang yang dibeli dari P+ A pada contoh 8 di atas ke pihak yang tidak ada hubungan istimewa dengan harga &p 8>=,-per unit #aba kotor sebanding untuk penjualan barang tersebut adalah 8=? dari harga jualnya Perlakuan Perpajakan " (<) alam menguji kewajaran harga penjualan dari P+ A ke P+ , selain pendekatan harga pokok plus, dapat pula diterapkan pendekatan harga jual minus ( sales minus resale price method ) engan menerapkan metode tersebut maka harga penjualan barang P+ A ke P+ yang wajar untuk perhitungan PPhPPadalah &p 8==,-B&p 8>=,(8=? @ &p 8>=,-)D (8) Apabila temyata terdapat kcsulitan dalam memperoleh harga pasar sebanding dan juga sulit menerapkan metodc harga jual minus maupun harga pokok plus maka dapat digunakan metode lainnya, misalnya dengan pendekatan
tingkat
laba perusahaan
sebanding
(comparable profits) atau return on investment dari usaha yang sama, serupa atau sejenis $isalkan diketahui bahwa persentase laba kotor jenis usaha yang sama dengan usaha P+ A dari data dunia bisnis adalah ;=? Selanjutnya ternyata bahwa laba kotor yang dilaporkan P+ A adalah <>? Karena terdapat deiasi tingkat laba P+ A dari tingkat laba rata-rata tersebut di atas, maka dapat diduga bahwa ada penggeseran laba melalui penjualan dengan harga yang kurang wajar dari P+ A ke P+ Kalau misalnya P+ merupakan pembeli tunggal (monopsoni) barang yang dijual P+ A tersebut laba kotor P+ A atas barang tersebut untuk tujuan penghitungan pajak terutang harus dihitung kembali menjadi sebesar ;=? (1) Kekurang#ajaran harga pe!belian C%n"%h'
. #td .ongkong memiliki 8>? saham P+ P+ mengimpor barang produksi . #td dengan harga &p ;=== per unit Produk lersebut dijual kembali kepada P+ E (tidak ada hubungan istimewa) dengan harga &p ;>== per unit Perlakuan Perpajakan " Pada contoh tersebut di atas, pertama-tama dicari harga pasar sebanding untuk barang yang sama, sejenis atau serupa atas pembelianimpor dari pihak yang tidak ada hubungan istimewa atau antar pihak-pihak yang tidak ada hubungan istimewa (sama halnya dengan kasus harga penjualan) Apabila ditemui kesulitan, maka pendekatan harga jual minus dapat diterapkan, yaitu dengan mengurangkan laba kotor (mark up) yang wajar ditambah biaya lainnya yang dikeluarkan FP dari harga jual barang kepada pihak yang tidak ada hubungan istimewa Apabila laba yang wajar diperoleh adalah &p 4>=,maka harga yang wajar untuk perpajakan atas pembelian barang dari . #td di .ongkong adalah &p 84>= (&p ;>== &P0S!) .arga ini merupakan dasar perhitungan harga pokok P+ dan selisih &p 8>= antara pembayaran utang ke . #td di .ongkong dengan harga pokok yang seharusnya diperhitungkan dianggap sebagai pembayaran diiden terselubung (0) Kekurang#ajaran al%kasi biaya ad!inis"rasi dan u!u! (overhead cost )
9ontoh" Pusat perusahaan ( Head Office) di luar negeri dari 5+ di 1ndonesia sering mengalokasikan biaya
administrasi dan umum (overhead cost ) kepada 5+ tersebut iaya yang dialokasikan tersebut antara lain adalah" a
iaya training karyawan 5+ yang diselenggarakan kantor pusat di luar negeri*
b
iaya perjalanan dinas direksi kantor pusat tersebut ke masing-masing 5+*
c
iaya administrasimanajemen lainnya dari kantor pusat yang merupakan biaya penyelenggaraan perusahaan*
d
iaya riset dan pengembangan yang dikeluarkan kantor pusat
Perlakuan Perpajakan " Alokasi biaya-biaya tersebut di atas diperbolehkan sepanjang sebanding dengan manfaat yang diperoleh masing-masing 5+ dan bukan merupakan duplikasi biaya iaya kantor pusat yang boleh dialokasikan kepada 5+ tidak termasuk bunga atas penggunaan dana kantor pusat, kecuali untuk jenis usaha perbankan, dan royaltisewa atas harta kantor pusat alam hal berlaku P; maka pengalokasian biaya kantor pusat, kepada 5+ adalah seperti yang diatur dalam perjanjian tersebut Kewajaran biaya training diatas dapat diuji dengan membandingkan jumlah biaya training yang sama atau sejenis, yang diselenggarakan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa 5ntuk biaya lainnya, maka besamya biaya yang dapat dialokasikan dihitung berdasar factor-faktor tertentu yang dapat mencerminkan dengan baik proporsi manfaat yang diterimanya, misalnya perbandingan jumlah peredaran () Kekurang#ajaran pe!bebanan bunga a"as pinja!an dari pe!egang saha!
9ontoh " . #td di .ongkong memiliki 7=? saham P+ 9 dengan modal yang belum disetor sebesar &p 8== juta . #td juga memberikan pinjaman sebesar &p >== juta dengan bunga 8>? atau &p <8> juta setahun +ingkat bunga setempat yang berlaku adalah 8=? Perlakuan Perpajakan "
Pcnentuan kembali jumlah utang P+ 9 Pinjaman sebesar &p 8== iuta dianggap sebagai penyetoran modal terselubung sehingga besarnya hutang P+ 9 yang dapat diakui adalah sebesar &p ;== juta (&P >== juta - &p 8== juta )
Perhitungan PPh agi P+ 9 pengurangan biaya bunga yang dapat dib ebankan adalah &p = juta (8=? @ &p ;== juta) yang berarti koreksi positif penghasilan kena pajak Selisih &p > juta (&p <8> juta - &p = juta) dianggap sebagai pembayaran diiden ke luar negeri yang dikenakan PPh Pasal 8 sebesar 8=? atau dengan tarif sesuai dengan P; yang berlaku
(2) Kekurang#ajaran pe!bayaran k%!isi3 lisensi3 fran&hise3 se#a3 r%yal"i3 i!balan a"as jasa !anaje!en3 i!balan a"as jasa "eknik dan i!balan jasa lainnya A. C%n"%h kasus Pe!bayaran lisensi3 fran&hise dan r%yal"i'
9ontoh <" P+ A, perusahaan komputer, memberikan lisensi kepada P+ : (tidak ada hubungan istimewa) sebagai distributor tunggal di negara : untuk memasarkan program komputernya dengan membayar royalti 8=? dari penjualan bersih Selain itu P+ A juga memasarkan program komputernya melalui P+ di negara (ada hubungan istimewa) sebagai distributor tunggal dan membayar royalti <>? dari penjualan bersih Perlakuan Perpajakan "
!leh karena program komputer yang dipasarkan P+ sama dengan yang dipasarkan P+ : atas dasar matching transaction method untuk tujuan perpajakan maka royalti di P+ juga harus 8=? Kalau kondisi yang sama tidak diperoleh maka perlu diadakan penyesuaian Pendekatan demikian disebut comparable adjustable method (metode sebanding yang disesuaikan) 9ontoh tersebut dapat juga digunakan untuk menguji kewajaran franchise atau imbalan lain yang serupa dengan itu 9ontoh 8" 3 3mb. 0erman, perusahaan farmasi, memiliki >=? saham P+ (1ndonesia) yang beroperasi di bidang usaha yang sama 3 3mb. mensuplai bahan baku dan pembantu kepada P+ dengan harga $ <8= per unit Selanjutnya didapat informasi, misalnya dari S3S di 0erman, bahwa harga internasional untuk bahan tersebut adalah $ <== per unit Perlakuan Perpajakan " .arga sebanding untuk bahan tersebut adalah $ <== per unit 5ntuk bahan farmasi umumnya terdapat paten atas penemuan ramuannya Kemungkinan tidak terdapat kontrak lisensi yang ditutup antara 3 <
P+ A memiliki 8>? saham P+ P+ A memberikan bantuan teknik kepada P+ dengan imbalan sebesar &p >== 1mbalan jasa yang sama dengan keadaan yang sama atau serupa adalah &p 8>= Perlakuan Perpajakan " alam kasus di atas, maka imbalan jasa yang wajar adalah &p 8>= C. C%n"%h kasus k%!isi'
P+ A memiliki 8>? saham P+ P+ juga merupakan distributor P+ A dengan komisi >? dari harga jual isamping itu P+ juga sebagai distributor produk perusahaan lain yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan komisi 6? 5ntuk memasarkan produk P+ A, diperlukan biaya-biaya promosi dan sebagainya yang menjadi beban P+ Perlakuan Perpajakan " erdasarkan analisis fungsi, maka besarnya komisi dari P+ A sebesar >? adalah kurang wajar karena sebagai distributor P+ masih menanggung biaya promosi, dan sebagainya yang dapat melebihi jumlah komisinya i lain pihak diketahui bahwa komisi dari pihak ketiga yang tidak dibebani biaya promosi adalah 6? !leh karena itu maka komisi dari P+ yang wajar adalah minimal sebesar 6? ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup biaya yang harus dikeluarkan (6) Pe!belian har"a perusahaan %leh pe!egang saha! a"au %leh pihak yang !e!punyai hubungan 4s"i!e#a dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
9ontoh
A adalah pemegang >=? saham P+ .arta perusahaan P+ berupa kendaraan, dibeli A dengan harga &p <= juta 2ilai buku kendaraan tersebut adalah &p <= juta .arga pasaran kendaraan sejenis dalam keadaan yang sama adalah &p ;= juta Perlakuan perpajakan" !leh karena harga pasar sebanding untuk kendaraan tersebut adalah &p ;= juta, maka penghasilan kena pajak P+ dikoreksi positif &p 8= juta (&p ;= juta - &p <= juta) Sedangkan bagi A selisih harga &p 8= juta merupakan penghasilan berupa diiden yang oleh P+ harus dipotong PPh Pasal 8; sebesar <>? (7) Penjualan kepada pihak luar negeri !elalui pihak ke"iga yang "idak !e!punyai subs"ansl usaha (letter box company/paper company).
9ontoh " P+ 1 lndonesia yang mempunyni hnbungnn istimewa dengan . #td .ongkong, dua-duanya adalah anak perusahaan K di Korea alam usahanya P+ 1 mengekspor barang yang langsung dikirim ke : di Amerika Serikat atna permintaan . #td .ongkong .arga pokok barang tersebut adalah &p <== P+ 1 1ndonesia selalu menagih . #td dengan jumlah &p <<= Sedang . #td .ongkong menagih : Amerika Serikat 1nformasi yang diperoleh dari Amerika Serikat menunjukan bahwa : membeli barang dengan harga &p <4> Keterangan lebih lanjut menunjukan bahwa . #td .ongkong hanya berupa Letter Box Company (reinvoicing center ), tanpa substansi bisnis Perlakuan perpajakan" karena tarif pajak perseroan di .ongkong lebih rendah dari 1ndonesia, maka terdapat petunjuk adanya usaha FP untuk mengalihkan laba kena pajak dari 1ndonesia ke . ongkong agar di peroleh penghematan pajak engan memperhatikan fungsi (substansi bisnis) dari . #td, maka perantaraan transaksi demikian (untuk penghitungan pajak) dianggap tidak ada, sehingga harga jual oleh P+ 1 dikoreksi sebesar &p > (&p <4> - &p <<=) Kalau fungsi . #td adalah sebagai agen yang pada umumnya mendapat 1aba kotor (komisi) <=?, maka untuk penghitungan PPh laba sebesar &p 4> dialokasikan sebagai berikut"
untuk . #td G &pl4,>= (<=? @ &p <4>)
untuk P+ 1 G &p >4,>= (&p 4> - &p <4>=)
.arga jual oleh P+ 1 yang wajar adalah &p <>4,>= (&p <4> - &p <4,>=) Peraturan irektur 0enderal Pajak 2omor P'&-/;P08=<= sebagaimana diubah dengan Pernturan irektur 0enderal Pajak 2omor Per-;8P0 8=<< 4. 5uang lingkup dan penger"ian Pera"uran Direk"ur +enderal Pajak ini b&rlaku un"uk *ransfer Pri&ing a"as "ransaksi yang dilakukan P Dala! egeri a"au B8* dengan P 9uar egeri di luar 4nd%nesia. Dala! hal P !elal!kan "ransaksi dengan pihak-pihak yang !e!punyai :ubungan 4s"i!e#a yang !erupakan P Dala! egeri a"au B8* di 4nd%nesia3 Pera"uran Direk"ur +enderal Pajak ini hanya berlaku un"uk "ransaksi yang dilakukan %leh P dengan pihakpihak yang !e!punyai :ubungan 4s"i!e#a un"uk !e!anfaa"kan perbedaan "arif pajak yang disebabkan an"ara lain'
a
perlakuan pengenaan PPh final atau tidak final pada sektor usaha tertentu*
b
perlakuan pengenaan PPn$* atau
c
transaksi yang dilakukan dengan FP Kontraktor Kontrak Kerja Sama $igas
Prinsip Kewajaran dan KelaHiman 5saha (arm’s length principle) merupakan prinsip yang mengatur bahwa apabila kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa sama atau sebanding dengan kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa yang menjadi pernbanding, maka harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan istimewa harus sama dengan atau berada dalam rentang harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa yang menjadi pembanding atau harga tersebut mengacu pada harga pasar wajar Prinsip ArmIs #ength Principle mendasarkan pada norma bahwa harga atau laba atas transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa ditentukan oleh kekuatan pasar, sehingga transaksi tersebut mencerminkan harga pasar yang wajar ( air !arket "alue) Secara teoritis, prinsip harga pasar wajar didasarkan atas"
transaksi yang sama (the same transaction), dan
dalam kondisi yang sama (the same circumstances)
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa Akan tetapi, kondisi dan transaksi yang sama tersebut dalam prakteknya sangat jarang atau tidak pernah terjadi !leh karena itu, dalam penerapannya, penentuan harga pasar wajar didasarkan atas
transaksi yang dapat diperbandingkan (comparable transaction), dan
dalam kondisi dapat diperbandingkan (comparable circumstances)
1. *ahapan pelaksanaan prinsip ar!;s leng"h prin&iple
Prinsip armIs length principle dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut" a
melakukan Analisis Kesebandingan dan menentukan pembanding*
b
menentukan metode +ransfer Pricing yang tepat*
c
menerapkan Prinsip armIs length principle berdasarkan hasil Analisis Kesebandingan dan metode +ransfer Pricing yang tepat ke dalam transaksi yang dilakukan antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa* dan
d
mendokumentasikan setiap langkah dalam menentukan .arga Fajar atau #aba Fajar sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku
P yang !elakukan "ransaksi dengan pihak-pihak yang !e!punyai :ubungan ls"i!e#a dengan nilai seluruh "ransaksi "idak !elebihi 5p ,.,,,.,,,.,,,3,, (sepuluh !iliar rupiah) dala! l (sa"u) "ahun pajak un"uk se"iap la#an "ransaksi3 dike&ualikan dari ke#ajiban !elakukan e!pa" langkah "ersebu". 1.a. Analisis Kesebandingan
Analisis Kesebandingan adalah analisis yang dilakukan oleh FP atau 0P atas kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa untuk diperbandingkan dengan kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa, dan melakukan identifikasi atas perbedaan kondisi dalam kedua jenis transaksi dimaksud
alam melakukan Analisis Kesebandingan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut" a
transaksi yang dilakukan antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan lstimewa dianggap sebanding dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa dalam hal" a
tidak terdapat perbedaan kondisi yang material atau signifikan yang dapat mempengaruhi harga atau laba dari transaksi yang diperbandingkan* atau
b
terdapat
perbedaan
kondisi,
namun
dapat
dilakukan
penyesuaian
untuk
menghilangkan pengaruh yang material atau signifikan dari perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba* b
dalam hal tersedia ata Pembanding 1nternal dan ata Pembanding 'kstemal dengan tingkat kesebandingan yang sama, maka FP wajib menggunakan ata Pembanding 1nternal untuk penentuan .arga Fajar atau #aba Fajar ata Pembanding 1nternal adalah data .arga Fajar atau #aba Fajar dalam transaksi sebanding yang dilakukan oleh FP dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa ata Pembanding 'ksternal adalah data .arga Fajar atau #aba Fajar dalam transaksi sebanding yang dilakukan oleh FP lain dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan lstimewa Dala! hal Da"a Pe!banding 4n"ernal yang "ersedia bersifa" insiden"al3 !aka Da"a Pe!banding 4n"ernal di!aksud hanya dapa" dipergunakan dala! "ransaksi yang bersifa" insiden"al an"ara P dengan pihak-pihak yang !e!punyai :ubungan 4s"i!e#a. Da"a Pe!banding 4n"ernal dan Da"a P&!banding ks"ernal harus !e!enuhi fak"%r-fak"%r yang dapa" !e!pengaruhi "ingka" Kesebandingan. Dala! hal
Da"a Pe!banding 4n"ernal "elah !e!enuhi fak"%r-fak"%r yang dapa"
!e!pengaruhi "ingka" kesebandingan3 !aka Da"a Pe!banding ks"ernal "idak diperlukan Da"a Pe!banding ks"ernal dapa" diper%leh dari da"abase k%!ersial !aupun da"abase lainnya.
FP wajib mendokumentasikan 1angkah-langkah, kajian, dan hasil kajian dalam melakukan Analisis Kesebandingan dan penentuan pembanding, penggunaan ata Pembanding internal danatau ata Pembanding 'ksternal serta menyimpan buku, dasar catatan, atau dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku alam melaksanakan Analisis Kesebandingan harus dilakukan analisis atas factor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesebandingan antara lain" a.
karakteristik
barangharta
berwujud
dan
barangharta
tidak
berwujud
yang
diperjualbelikan, termasuk jasa* <
alam
menilai
dan
menganalisis
karakteristik
barangharta
berwujud
dan
barangharta tidak berwujud harus dilakukan analisis terhadap jenis barang atau jasa yang diperjualbelikan, dialihkan, diserahkan, baik oleh pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa maupun oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa 8 alam
menilai
dan
menganalisis
dipertimbangkan antara lain" a
ciri-ciri fisik barang*
b
kualitas barang*
c
daya tahan barang*
karakteristik
barang
berwujud
harus
;
d
tingkat ketersediaan barang* dan
e
jumlah penawaran barang
alam menilai dan menganalisis karakteristik barang tidak berwujud harus dipertimbangkan antara lain" a
jenis transaksi*
b
jenis barang tidak berwujud yang diserahkan*
c
jangka waktu dan tingkat perlindungan yang diberikan* dan
d
potensi manfaat yang dapat diperolehdari penggunaan barang tidak berwujud itu
/
alam menilai dan menganalisis karakteristik jasa harus dipertimbangkan antara lain" a
sifat dan jenis jasa* dan
b
cakupan pemberian jasa
b fungsi masing-masing pihak yang melakukan transaksi ( functional analysis)* <
alam melakukan penilaian dan analisis fungsi ( functional analysis) harus dilakukan analisis dengan mengidentifikasi dan membandingkan kegiatan ekonomi yang signifikan dan tanggung jawab utama yang diambil atau akan diambil oleh pihak pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa Kegiatan ekonomi dianggap signifikan dalam hal kegiatan tersebut berpengaruh secara material pada harga yang ditetapkan danatau laba yang diperoleh dari transaksi yang dilakukan
8
alam melakukan penilaian dan analisis fungsi, harus dipertimbangkan antara lain" a. struktur organisasi dan posisi perusahaan yang diuji dalam kelompok usaha serta
manajemen mata rantai ( supply chain management ) kelompok usaha* b. fungsi-fungsi utama yang dijalankan oleh suatu perusahaan seperti desain,
pengolahan,
perakitan,
penelitian,
pengembangan,
pelayanan)
pembelian,
distribusi, pemasaran, promosi, transportasi, keuangan, dan manajemen ser"a karak"eris"ik u"a!a perusahaan seper"i jasa !akl%n (toll manufacturing )3 !anufak"ur dengan fungsi dan risik% "erba"as (contract manufacturing )3 dan !anufak"ur dengan fungsi dan risik% penuh ( fully fledge manufacturing )< &. jenis aktia yang digunakan atau akan digunakan seperti tanah, bangunan,
peralatan, dan harta tidak berwujud, serta sifat dari aktia tersebut seperti umur, harga pasar, dan lokasi* d. risiko yang mungkin timbul dan hams ditanggung oleh masing-masing pihak yang
melakukan transaksi seperti risiko pasar, risiko kerugian inestasi, dan risiko keuangan c
ketentuan-ketentuan dalam kontrakperjanjian* alam melakukan penilaian dan analisis atas ketentuan-ketentuan dalam kontrak perjanjian harus dilakukan analisis terhadap tingkat tanggung jawab, risiko, dan keuntungan yang dibagi antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa untuk dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan dalam kontrakperjanjian yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa, yang meliputi ketentuan tertulis
dan tidak tertulis alam hal tidak terdapat dokumen tertulis,hubungan kontrak para pihak dapat ditentukan dari peranperilaku para pihak alau prinsip ekonomi,yang umumnya mengatur hubungan para pihak tersehut d keadaan ekonomi* Analisis keadaan ekonomi diperlukan untuk memperoleh tingkat kesebandingan dalam pasar tempat beroperasinya para pihak yang melakukan transaksi alam melakukan penilaian dan analisis keadaan ekonomi harus diidentitikasi lokasi geografis, ukuran pasar, tingkat persaingan dalam pasar serta posisi persaingan antara penjual dan pembeli, tingkat permintaan dan penawaran dalam p asar baik secara keseluruhan maupun regional, serta tingkat ketersediaan barang atau jasa pengganti pada transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa, daya beli konsumen, sifat dan cakupan peraturan pemerintah dalam pasar, biaya produksi termasuk biaya tanah,upah tenaga kerja,dan modal* biaya transportasi*dan tingkatan pasar, tanggal dan waktu transaksi*dan sebagainya e strategi usaha Penilaian dan analisis atas strategi usaha harus dilakukan antara lain dengan mengidentifikasi inoasi
dan
pengembangan produk baru,
tingkat
diersifikasi
barangjasa, tingkat penetrasi pasar, dan kebijakan-kebijakan usaha lainnya, yang terjadi pada pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dan pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa FP wajib mendokumentasikan langkah-langkah, kajian, dan hasil kajian atas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesebandingan dan menyimpan buku, dasar caratan, atau dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku 1.b. e"%de Penen"uan :arga *ransfer yang *epa"' :arga ajar A"au 9aba ajar
Penentuan .arga +ransfer ( transfer pricing ) adalah penentuan harga dalam transaksi antara pihak pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa FP diminta menerapkan transfer pricing yang wajar alam penentuan metode harga wajar atau laba wajar wajib dilakukan kajian untuk menentukan metode +ransfer Pricing yang paling sesuai ( #he !ost $ppropiate !ethod ) $etode transfer pricing yang dapat diterapkan adalah" a metode perbandingan harga antara pihak yang independen (comparable uncontrolled price%C&' )* b metode harga penjualan kembali (resale price method%('! ) c metode biaya-plus (cost plus method%C'! )* d metode pembagian laba ( profit split method%')! ) atau e metode laba bersih transaksional (transactional net margin method%#*!! ) Dala! !enerapkan !e"%de "ransfer pri&ing yang paling sesuai #ajib !e!perha"ikan halhal sebagai beriku"'
a kelebihan dan kekurangan setiap metode* b kesesuaian metode transfer pricing dengan sifat dasar transaksi antar pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa,yang ditentukan berdasarkan analisis fungsional* c ketersediaan informasi yang handal (sehubungan dengan transaksi antar pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa) untuk menerapkan metode yang dipilih danatau metode
lain* d tingkat kesebandingan antara transaksi antar pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan transaksi antar pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa, termasuk kehandalan penyesuaian yang dilakukan untuk menghilangkan pengaruh yang material dari perbedaan yang ada $etode perbandingan harga antara pihak yang independen ( comparable uncontrolled price) adalah metode +ransfer Pricing yang dilakukan dengan membandingkan harga dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan harga dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa dalam kondisi atau keadaan yang sebanding Kondisi yang tepat dalam menerapkan metode comparable uncontrolled price adalah" a barang atau jasa yang ditransaksikan memiliki karakteristik yang identik dalam kondisi yang sebanding* atau b kondisi transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan pihak-pihak yang tidak memiliki .ubungan 1stimewa identik atau memiliki tingkat kesebandingan yang tinggi atau dapat dilakukan penyesuaian yang akurat untuk menghilangkan pengaruh dari perbedaan kondisi yang timbul $etode harga penjualan kembali ( resale price method ) adalah metode +ransfer Pricing yang dilakukan dengan membandingkan harga dalam transaksi suatu produk yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan harga jual kembali produk tersebut setelah dikurangi laba kotor wajar, yang mencerminkan fungsi, aset dan risiko, atas penjualan kembali produk tersebut kepada pihak lain yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa atau penjualan kembali produk yang dilakukan dalam kondisi wajar Kondisi yang tepat dalam menerapkan resale price method adalah" a tingkat kesebandingan yang tinggi antara transaksi antara FP yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan transaksi antara FP yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa, khususnya tingkat kesebandingan berdasarkan hasil analisis fungsi, meskipun barang atau jasa yang diperjualbelikan berbeda* dan b pihak penjual kembali (reseller ) tidak memberikan nilai tambah yang signitikan atas barang atau jasa yang diperjualbelikan $etode biaya-plus (cost plus method ) adalah metode +ransfer Pricing yang dilakukan dengan menambahkan tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan yang sama dari transaksi dengan pihak yang tidak mempunyai .ubungan lstimewa atau tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan lain dari transaksi sebanding dengan pihak yang tidak mempunyai .ubungan lstimewa pada harga pokok penjualan yang telah sesuai dengan Prinsip Kewajaran dan KelaHiman 5saha Kondisi yang tepat dalam menerapkan metode cost plus method adalah" a
barang setengah jadi dijual kepada pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa*
b
terdapat kontrakperjanjian penggunaan fasilitas bersama ( joint facility agreement ) atau kontrak jual-beli jangka panjang +long term buy and supply agreement ) antara pihak pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa* atau
c
bentuk transaksi adalah penyediaan jasa
$etode pembagian laba ( profit split method ) adalah metode +ransfer Pricing berbasis laba transaksional (transactional profit method ) yang dilakukan dengan mengidentiflkasi laba gabungan atas transaksi ahliasi yang akan dibagi oleh pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa tersebut dengan menggunakan dasar yang dapat diterima secara ekonomi yang memberikan perkiraan pembagian laba yang selayaknya akan terjadi dan akan tercermin dari kesepakatan antar pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa dengan menggunakan $etode Kontribusi (Contribution 'rofit )plit !ethod ) atau $etode Sisa Pembagian #aba ( (esidual 'rofit )plit !ethod ) $etode profit split method secara khusus hanya dapat diterapkan dalam kondisi sebagai berikut" a
transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa sangat terkait satu sama lain sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan kajian secara terpisah* atau
b
terdapat barang tidak berwujud yang unik antara pihak-pihak yang bertransaksi yang menyebabkan kesulitan dalam menemukan data pembanding yang tepat
$etode laba bersih transaksional ( transactional net margin method ) adalah metode +ransfer Pricing yang dilakukan dengan membandingkan persentase laba bersih operasi terhadap biaya, terhadap penjualan, terhadap aktia, atau terhadap dasar lainnya atas transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dengan persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding dengan pihak lain yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa atau persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa lainnya K%ndisi yang "epa" dala! !enerapkan Transactional Net Margin Method adalah' a.
salah sa"u pihak dala! "ransaksi :ubungan 4s"i!e#a !elakukan k%n"ribusi yang khusus
b. salah sa"u pihak dala! "ransaksi :ubungan 4s"i!e#a !elakukan "ransaksi yang k%!pleks dan !e!iliki "ransaksi yang berhubungan sa"u sa!a lain.
FP wajib mendokumentasikan kajian yang dilakukan dan menyimpan buku, dasar catatan, atau dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku 0. :arga #ajar a"au laba #ajar
.arga Fajar atau laba Fajar adalah harga atau laba yang terjadi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa dalam kondisi yang sebanding, atau harga atau laba yang ditentukan sebagai harga atau laba yang memenuhi Prinsip Kewajaran dan KelaHiman 5saha (armIs length principle) .arga Fajar atau #aba Fajar berdasarkan metode-metode +ransfer Pricing dapat ditentukan dalam bentuk harga atau laba tunggal ( single price) atau dalam bentuk &entang .arga Fajar atau #aba Fajar (arm’s length range) Eang dimaksud dengan arm’s length range adalah rentang harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa, yang merupakan hasil pengujian beberapa data pembanding dengan menggunakan metode +ransfer Pricing yang sama $rm’s length range merupakan rentangan antara kuartil pertama dan ketiga yang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut"
a
transaksi atau data pembanding yang digunakan dapat diandalkan (lihat analisis kesebandingan)* dan
b
didukung dengan bukti-bukti dan penjelasan yang memadai bahwa penetapan harga atau laba tunggal tidak dapat dilakukan
Apabila persyaratan dimaksud di atas tidak dapat dipenuhi, maka armfs length range tidak dapat dipergunakan . *ransaksi khusus a.
*ransaksi jasa
$rm’s length principle wajib diterapkan atas transaksi jasa yang dilakukan antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa +ransaksi jasa dianggap memenuhi $rm’s length principle sepanjang memenuhi ketentuan" a
penyerahan atau perolehan jasa benar-benar terjadi dan penyerahan atau perolehan jasa benar-benar terjadi bila te rdapat manfaat ekonomis atau komersial yang dapat menambah nilai atas penyerahan atau perolehan jasa dimaksud* dan
b
nilai transaksi jasa antara pihak-pihak yang mempunyai mempunyai .ubungan 1stimewa sama dengan nilai transaksi jasa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding, atau yang dilakukan sendiri oleh FP untuk keperluannya*
+ransaksi jasa mencakup biaya atau pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan" a
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan induk, seperti rapat pemegang saham perusahaan induk, penerbitan saham oleh perusahaan induk, dan biaya pengurus perusahaan induk*
b
kewajiban pelaporan perusahaan induk, termasuk laporan keuangan konsolidasi perusahaan induk, kecuali terdapat bukti mengenai adanya manfaat yang terukur yang dinikmati oleh FP* dan
c
perolehan danamodal yang dipergunakan unluk pengambilalihan kepemilikan perusahaan dalam kelompok usaha, kecuali pengambilalihan tersebut dilakukan oleh FP dan manfaatnya dinikmati oleh FP
+ransaksi jasa antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dianggap tidak memenuhi arm’s length principle dalam hal transaksi jasa terjadi hanya karena terdapat kepemilikan perusahaan induk pada salah satu atau beberapa perusahaan yang berada dalam satu kelompok usaha alam hal transaksi jasa yang dilakukan antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dapat dilakukan identitikasi jenis transaksinya secara spesifik, langkahlangkah penerapan arm’s length principle wajib diterapkan untuk setiap jenis transaksi jasa alam hal transaksi jasa dilakukan bersama-sama antara FP dan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dan tidak dapat dilakukan identifikasi atas transaksi jasa yang diserahkan kepada masing-masing pihak, maka beban jasa harus dialokasikan berdasarkan manfaat yang diterima oleh masJmg-masing pihak Kriteria yang digunakan untuk mengalokasikan beban jasa berdasarkan manfaat yang diterima oleh masing-masing pihak dianggap memadai dalam hal menerapkan kriteria yang terukur dan dapat dian dalkan berdasarkan"
a
sifat jasa, kondisi pada saat jasa diserahkan, dan manfaat yang diperoleh* atau
b
kriteria lain yang berkaitan dengan transaksi yang tidak dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa
b. *ransaksi pe!anfaa"an dan pengalihan har"a "idak ber#ujud
$rm’s length principle wajib diterapkan atas transaksi pemanfaatan dan pengalihan harta tidak berwujud yang dilakukan oleh FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa :ar"a *ak Ber#ujud ( Intangible asset ) adalah sua"u ak"i=a yang pada u!u!nya !e!iliki !asa !anfaa" yang panjang dan "idak !e!punyai ben"uk "isik ser"a !e!iliki kegunaan dala! kegia"an %perasi perusahaan dan penggunaannya "idak un"uk dijual ke!bali3 seper"i pa"en3 hak &ip"a a"au !erek dagang. :ar"a *idak Ber#ujud !elipu"i'
:ar"a
*idak
Ber#ujud
sehubungan
dengan
ungsi
Perdagangan
(Trade
Intangibles). :ar"a *idak Ber#ujud sehubungan dengan ungsi Perdagangan (Trade
Intangibles)
pada
u!u!nya
"erjadi
!elalui
kegia"an
rise"
dan
penge!bangan yang berisik% dan !ahal3 sehingga pe!iliknya berusaha !enggan"i pengeluaran "ersebu" !elalui penjualan barang3 perjanjian lisensi a"au k%n"rak jasa< dan
:ar"a *idak Ber#ujud sehubungan dengan ungsi Pe!asaran ( Marketing Intangibles). :ar"a *idak Ber#ujud sehubungan dengan ungsi Pe!asaran ( Marketing Intangibles) !elipu"i an"ara lain !erek dagang a"au na!a dagang yang !e!ban"u !eningka"kan pe!asaran dari barang dan jasa3 daf"ar pelanggan3 dan saluran dis"ribusi. erek Dagang adalah na!a3 si!b%l a"au ga!bar yang unik yang di!iliki sebagai iden"i"as dari sua"u barang a"au jasa "er"en"u yang dihasilkan %leh pabrikan a"au dealer3 di!ana penggunaannya %leh pihak lain dia"ur %leh huku! d%!es"ik a"au huku! in"e!asi%nal
+ransaksi pemanfaatan harta tidak berwujud yang dilakukan antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dianggap memenuhi arm’s length principle sepanjang memenuhi ketentuan" a
transaksi pemanfaatan harta tidak berwujud benar-benar terjadi*
b
terdapat manfaat ekonomis atau komersial* dan
c transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai mempunyai .ubungan 1stimewa mempunyai nilai yang sama dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding dengan menerapkan Analisis Kesebandingan dan menerapkan metode +ransfer Pricing yang tepat ke dalam transaksi +ransaksi pengalihan harta tidak berwujud yang dilakukan antara FP dengan pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa dianggap memenuhi armIs length principle sepanjang memenuhi ketentuan" a transaksi pengalihan harta tidak berwujud benar-benar terjadi* dan b nilai pengalihan harta tidak berwujud antara pihak-pihak yang mempunyai mempunyai .ubungan 1stimewa sama dengan nilai pengalihan harta tidak berwujud yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai .ubungan 1stimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding
alam melakukan Analisis Kesebandingan untuk transaksi pemanfaatan dan pengalihan harta tidak berwujud harus dipertimbangkan antara lain" a
keterbatasan geografis dalam pemanfaatan hak atas harta tidak berwujud*
b
eksklusifitas hak yang dialihkan* dan
c
keberadaan hak pihak yang memperolah harta tak berwujud untuk turut serta dalam pengembangan harta dimaksud
&. Kesepaka"an K%n"ribusi Biaya
Kesepakatan Kontribusi iaya (Cost Contribution $rrangements) adalah kesepakatan yang dibuat oleh para pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa untuk berbagi risiko dari mengembangkan, menghasilkan atau mendapatkan aset, jasa atau hak,dan untuk menentukan fungsi dan peranan para pihak dalam kesepakatan atas aset, jasa atau hak dimaksud Para pihak dalam Cost Contribution $rrangements berhak mendapatkan munfaat pelaksanaan Cost Contribution $rrangements sebagai pemilik efektif (effective o,ners) alam hal tcrdapat Cost Contribution $rrangements, maka kontribusi biaya antara para pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa harus sama dibandingkan d. Pe!bayaran sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan pihak "erafiliasi
Pasal 6 ayat (<) huruf f 5ndang-undang PPh menyatakan bahwa untuk menentukan besarnya penghasilan Kena Pajak bagi FP dalam n egeri dan 5+ tidak boleh dikurangkan dengan jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang d ilakukan $isalnya seorang tenaga ahli yang adalah pemegang saham dari suatu badan, memberikan jasa kepada badan tersebut dengan memperoleh imbalan sebesar &p >=======,== (lima puluh juta rupiah) Apabila untuk jasa yang sama yang diberikan oleh tenaga ahli lain yang setara hanya dibayar sebesar &p 8=======,== (dua puluh juta rupiah), maka jumlah sebesar &p ;=======,== (tiga puluh juta rupiah) tidak boleh dibebankan sebagai biaya agi tenaga ahli yang juga sebagai pemegang saham tersebut jumlah sebesar &p ;=======,== (tiga puluh juta rupiah) dimaksud dianggap sebagai diiden e. Per%lehan dan pelepasan ak"i=a "e"ap yang dipengaruhi hubungan is"i!e#a
Pasal <= ayat (l) 5ndang-undang PPh menyatakan bahwa .arga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubungan istimewa adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima Pada umumnya dalam jual beli harta, harga perolehan harta bagi pihak pembeli adalah harga yang sesungguhnya dibayar dan harga penjualan bagi pihak penjual adalah harga yang sesungguhnya diterima +ermasuk dalam harga perolehan adalah harga beli dan biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh harta tersebut, seperti bea masuk, biaya pengangkutan dan biaya pemasangan alam hal jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa maka bagi pihak pembeli nilai
perolehannya adalah jumlah yang seharusnya dibayar dan bagi pihak penjual nilai penjualannya adalah jumlah yang seharusnya diterima Adanya hubungan istimewa antara pembeli dan penjual dapat menyebabkan harga perolehan menjadi lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan jika jual beli tersebut tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa !leh karena itu dalam ketentuan ini diatur bahwa nilai perolehan atau nilai penjualan harta bagi pihak-pihak yang bersangkutan adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau yang seharusnya diterima f. Pengalihan sebagian a"au seluruh penghasilan P >rang Pribadi Dala! egeri %leh Pe!beri Kerja ke Perusahaan di 9uar egeri yang "eraflliasi dengan Pe!beri Kerja
erdasarkan Pasal <7 ayat (;d) 5ndang-undang PPh, besarnya penghasilan yang diperoleh FP orang pribadi dalam negeri dari pemberi kerja yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan lain yang tidak didirikan dan tid ak bertempat kedudukan di 1ndonesia dapat ditentukan kembali, dalam hal pemberi kerja mengalihkan seluruh atau sebagian penghasilan FP orang pribadi dalam negeri tersebut ke dalam bentuk biaya atau pengeluaran lainnya yang dibayarkan kepada perusahaan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di 1ndonesia tersebut Pelaksanaan ketentuan Pasal <7 ayat (;d) diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan $enteri Keuangan 2omor <;6P$K=;8=<= esarnya penghasilan yang diperoleh FP orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, kegiatan, atau jasa dari pcmberi kerja yang memiliki .ubungan 1stimewa dengan perusahaan di luar negeri dapat ditentukan kembali, dalam hal pemberi kerja mengalihkan seluruh atau sebagian penghasilan FP orang pribadi dalam negeri dimaksud dalam bentuk pembebanan biaya atau pembayaran pengeluaran lainnya kepada perusahaan di luar negeri tersebut FP orang pribadi dalam negeri yang penghasilannya sebagian atau seluruhnya dialihkan ke perusahaan di luar negeri oleh pemberi kerja adalah pegawai dari perusahaan di luar negeri yang memiliki .ubungan 1stimewa dengan pemberi kerja iaya atau pengeluaran lainnya yang dibebankan atau dibayarkan oleh pemberi kerja kepada perusahaan luar negeri yang mempunyai .ubungan 1stimewa antara lain berupa biaya atau pengeluaran sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, atau jasa lainnya esarnya penghasilan FP orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, kegiatan, atau jasa yang penghasilannya sebagian atau seluruhnya dialihkan ke perusahaan di luar negeri oleh pemberi kerja ditentukan kembali dengan memperhatikan tingkat penghasilan yang wajar yang seharusnya diperoleh oleh FP orang pribadi yang bersangkutan Penghasilan FP orang pribadi dalam negeri tersebut adalah penjumlahan dari penghasilan FP yang diterima di 1ndonesia dan penghasilan yang diterima di luar negeri esarnya selisih penghasilan setelah ditentukan kembali tidak boleh melebihi jumlah biaya atau pengeluaran lain yang dibebankan atau dibayarkan oleh pemberi kerja kepada perusahaan di luar negeri yang terdapat .ubungan 1stimewa Atas penghasilan FP orang pribadi dalam negeri yang sudah ditentukan kembali akan menjadi dasar penghitungan pmwtongan PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8< danatau Pasal 8 5ndang-5ndang PPh alam rangka menentukan kembali besarnya penghasilan FP orang pribadi dalam negeri yang penghasilannya sebagian atau seluruhnya dialihkan ke perusahaan di luar n egeri oleh pemberi kerja, 0P dapat menetapkan pedoman standar gaji karyawan asing g. Saa" di=iden diper%leh %leh P Dala! egeri dari P 9uar egeri
engan semakin berkembangnya ekonomi dan perdagangan internasional sejalan dengan era globalisasi dapat terjadi bahwa FP dalam negeri menanamkan modalnya di luar negeri 5ntuk mengurangi kemungkinan penghindaran pajak, terhadap penanaman modal di luar negeri selain pada badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek, $enteri Keuangan berwenang untuk menentukan saat diperolehnya diiden 9ontoh" P+ A #ian P+ masing-masing memiliki saham sebesar /= ? dan 8=? pada : #td yang bertempat kedudukan di negara Saham : #td tersebut tidak diperdagangkan di bursa efek alam tahun 8==6 #td memperoleh laba setelah pajak sejumlah &p<=========,== (satu miliar rupiah) alam hal demikian, $enteri Keuangan berwenang menetapkan saat dipumlehnya diiden dan dasar penghitungannya Pasal l7 ayat (8) 5ndang-undang PPh menyatakan bahwa $enteri Keuangan berwenang menetapkan saat diperolehnya diiden oleh FP dalam negeri atas penyertaan modal pada badan usaha di luar negeri selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek, dengan ketentuan sebagai berikut"
besarnya penyertaan modal FP dalam negeri tersebut paling rendah >=? (lima puluh persen) dari jumlah saham yang disetor* atau
secara bersama-sama dengan FP dalam negeri lainnya memiliki penyertaan modal paling rendah >=? (lima puluh persen) dari jumlah saham yang disetor
Peraturan $enteri Keuangan 2omor 8>P$K=;8==7 menyatakan bahwa saat diperolehnya diiden oleh FP dalam negeri atas penyertaan modal pada badan usaha di luar negeri selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek adalah" a
pada bulan 1L setelah berakhirnya batas waktu kewajiban penyampaian SP+ +ahunan PPh badan usaha di luar negeri tersebut untuk tahun pajak yang bersangkutan* atau
b
pada bulan L11 setelah tahun pajak berakhir apabila badan usaha di luar negeri tersebut tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan SP+ +ahunan PPh atau tidak ada ketentuan batas waktu penyampaian SP+ +ahunan PPh
esamya diiden yang wajib dihitung oleh FP dalam negeri adalah sebesar jumlah diiden yang menjadi haknya terhadap laba bersih setelah pajak y ang sebanding dengan proporsi penyertaannya pada badan usaha di luar negeri selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek, namun ketentuan ini tidak berlaku apabila sebelum batas waktu yang ditetapkan $enteri keuangan, badan usaha di luar negeri dimaksud sudah membagikan diiden yang menjadi hak FP alam hal FP dalam negeri menerima pembagian diiden dalam jumlah aktual yang melebihi jumlah diiden yang sudah dilaporkan, atas kelebihan jumlah diiden tersebut wajib dilaporkan dalam SP+ +ahunan PPh pada tahun pajak dibagikannya diiden h. 5asi% u"ang dan !%dal
$enteri Keuangan berwenang mengeluarkan keputusan mengenai besarnya perbandingan atau rasio antara utang dan modal perusahaan untuk keperluan penghitungan PPh alam dunia usaha terdapat tingkat perbandingan tertentu yang wajar mengenai besarnya perbandingan antara utang dan modal (debt to euity ratio) Apabila perbandingan antara utang dan modal sangat besar melebihi batas-batas kewajaran, maka pada umumnya perusahaan tersebut dalam keadaan tidak sehat alam hal demikian, untuk penghitungan Penghasilan Kena Pajak, 5ndang-undang menentukan adanya modal terselubung lstilah modal disini menunjuk kepada istilah atau pengertian ekuitas menurut standar akuntansi sedangkan yang dimaksud dengan Mkewajaran atau kelaHiman usahaN adalah adat kebiasaan atau praktik menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
yang sehaJ dalam dunia usaha Pada umumnya, rasio yang tidak wajar umum dijumpai pada hubungan istimewa $enurut Keputusan $enteri Keuangan 2omor l==8K$K=/<67/ besarnya perbandingan antara hutang dan modal sendiri ( debt euity ratio) ditetapkan setinggi-tingginya tiga dibanding satu (;"<) .utang adalah saldo rata-rata pada tiap akhir bulan yang dihitung dari semua hutang baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek, selain hutang dagang $odal sendiri adalah jumlah modal yang disetor pada akhir tahun pajak termasuk laba yang tidak danatau belum dibagikan alam hal besarnya perbandingan hutang dan modal sendiri melebihi besarnya perbandingan ;"<, bunga ya ng dapat dikurangkan sebagai biaya adalah sebesar bunga atas hutang yang perbandingannya terhadap modal sendiri sesuai dengan perbandingan ;"< Sayang sekali, Keputusan $enteri Keuangan tersebuf sampai saat ini masih ditangguhkan pelaksanaannya dengan Keputusan $enteri Keuangan 2omor 8>/ K$K=< <67> ?. D%ku!en"asi dan ke#ajiban pengisian SP* *ahunan "erkai" pihak berelasi dan "ransfer pri&ing
FP wajib menyelenggarakan dan menyimpan buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 5ndangundang K5P, termasuk dokumen yang terdiri dari satu set dokumen induk dan satu set lampiran dari dokumen induk yang menjadi dasar penerapan arm’s length principle pada transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai .ubungan 1stimewa okumen penentuan .arga Fajar atau #aba Fajar yang harus disediakan FP sekurang-kurangnya mencakup" a
gambaran perusahaan secara rinci seperti struktur kelompok usaha, struktur kepemilikan, struktur organisasi, aspek-aspek operasional kegiatan usaha, daftar pesaing usaha, dan gambaran lingkungan usaha*
b
kebijakan penctapan harga danatau penetapan alokasi biaya*
c
hasil Analisis Kesebandingan atas karakteristik produk yang diperjualbelikan, hasil analisis fungsional, kondisi ekonomi, ketentuan-ketentuan dalam kontrakperjanjian, dan strategi usaha*
d
pembanding yang terpilih* dan
e
catatan mengenai penerapan metode penentuan .arga Fajar atau #aba Fajar Eang dipilih oleh FP
FP dapat menentukan sendiri jenis dan bentuk dokumen penentuan .arga Fajar atau #aba Fajar yang harus disediakan yang disesuaikan dengan bidang usahanya sepanjang dokumen tersebut mendukung penggunaan metode penentuan .arga Fajar atau #aba Fajar yang dipilih termasuk laporan keuangan yang tersegmentasi FP wajib melaporkan transaksi yang dilakukannya dengan pihak-pihak yang mempunyai .ubungan lstimewa dalam SP+ +ahunan PPh FP sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku alam menyampaikan SP+ +ahunan PPh FP adan, FP harus menyampaikan Pemyataan +ransaksi engan Pihak Eang $emiliki .ubungan 1stimewa yang di isi dalam #ampiran Khusus ;A dan ;A-< #ampiran khusus ;A diisi dengan daftar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan FP yang meliputi nama, alamat, 2PFP, kegiatan usaha dan bentuk hubungan dengan FP alam lampiran khusus ;A juga di isi rincian transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang meliputi nomor urut transaksi, nama
mitra transaksi, jenis transaksi, nilai transaksi dan metode penetapan harga Adapun metode yang dapat digunakan dalam menentukan harga transfer wajar dalam transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sudah dijelaskan pada bahasan sebelumnya yakni" a
Comparable &ncontrolled 'rice $etode ini membandingan harga barang atau jasa antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa denggan transaksi sejenis yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dalam lingkungan atau situasi yang mirip
b
Cost 'lus !ethod Penentuan harga transfer wajar dengan metode ini dimulai dengan besamya jumlah yang dikcluarkan oleh pemasok barang atau jasa dalam transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa Kemudian atas jumlah tersebut ditambahkan suatu jumlah mark-up sehingga menunjukkan laba sesuai keadaan pasar
c (esale 'rice !ethod $etode ini melihat harga transaksi antara pihak-pihak yang independen setelah terjadinya transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, menyangkut barang yang sama .arga tersebut kemudian dikurangi dengan gross margin yang pantas yang merupakan jumlah yang ditetapkan oleh penjual untuk menutup kembali harga pokok berikut biaya operasional lainnya Sisanya, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang berkaitan dengan pembelian barang tersebut menghasilkan arm’s length price d
#ransactional *et !argin !ethod $etode ini menetapkan margin laba bersih yang didasarkan atas perbandingan tertentu terhadap biaya, penjualan atau barang yang diperoleh FP
e 'rofit )plit !ethod alam metode ini, laba dibagi di antara pihak yang terdapat dalam satu grup dari transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa #aba tersebut kemudian dibagi dengan dasar pertimbangan ekonomis sehingga pembagian laba mencerminkan laba seandainya transaksi tersebut tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa Pada induk SP+ +ahunan PPh adan utir 3 terdapat kewajiban mengisi transaksi hubungan istimewa"