TEORI AKUNTANSI “PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI”
DISUSUN OLEH : TARADIPA NUR ANGGRAENI (12 312 232)
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2014 / 2015
Akuntansi yang dipraktikan di suatu negara dirancang dan dikembangkan untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik). Praktik akuntansi juga mengalami sejarah dan perkembangan sesuai dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan politik. Praktik dan teknik akuntansi yang sehat harus dilandasi teori yang sehat. Teori akuntansi membahasa berbagai masalah konseptual dan ideal yang ada di balik praktik akuntansi.
Arti Penting Teori Akuntansi Teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Untuk masalah-masalah yang kompleks dan berimplikasi luas, pemecahan masalah makin bergantung pada kearifan dan tilikan yang terkandung dalam teori yang sehat. Dengan teori, seseorang dapat melihat masalah dengan perspektif yang lebih luas dan bebas. Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori yang baik yang melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran. Teori merupakan unsur yang penting dalam mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi.
Pengembangan Akuntansi Pengetahuan akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi yang dipraktikan di dunia nyata dan sebagai suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Dari segi profesi, akuntansi dipandang sebagai serangkaian prosedur, metoda, dan teknik tanpa memperhatikan teori dibalik praktik tersebut. Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun laporan keuangan. Dari segi pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Bidang praktik berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik dijalankan sesuai dengan PABU. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi yang selanjutnya disebut teori akuntansi. Teori akuntansi memusatkan perhatian pada aspek mengapa (why to account the way it is or the way it should be). Kebutuhan untuk menjelaskan dan membenarkan praktik dan fenomena akuntansi yang berjalan telah menumbuhkan gagasan akademik, teori, dan
riset ilmiah di bidang akuntansi yang digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki praktik akuntansi.
Peran Riset Akuntansi Penempatan akuntansi sebagai sains membawa konsekuensi bahwa teori akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai (value-judgement) dan bersifat deskriptif. Kinney menggambarkan tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi pengembangan akuntansi yaitu; riset, pengajaran/pendidikan, dan praktik.
Pengertian Akuntansi Teori akuntansi erat kaitannya dengan akuntansi keuangan. Pengertian teori akuntansi bergantung pada pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan. Kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukann pengertian dan lingkup teori akuntansi. Pengetahuan akuntansi dapat dikategorikan sebagai seni, sains, dan teknologi. Sebagai pengetahuan, akuntansi didefinisikan sebagai seperangka pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit oragansisasi dalam suatu lingkungan Negara tertentu dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik. Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian daa keuangan dasar yang terjadi dari kejadiankejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisai dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.
Seni, Sains, atau Teknologi Akuntansi sebagai seni dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dalam praktiknya akuntansi melibatkan pertimbangan nilai (value judgment) yang menuntut keahlian dan pengalamankua yang terbaik. Jika akuntansi dikatakan sebagai seni maksudnya adalah cara menerapkannya bukan sifatnya sebagai pengetahuan.
Ilmu adalah pengetahuan untuk menjelaskan dan meramalkan gejala alam dan sosial seperti apa adanya dengan metoda ilmiah. Syarat akuntansi sebagai ilmu adalah bebas nilai (value-free) yaitu sains tidak dibangun untuk mencapai tujuan ekonomik atau sosial tertentu sehingga sains tidak adiarahkan untuk menghasilkan kebijakan (policy). Kriteria lain agar pengetahuan disebut sebagai sains adalah koherensi, korespondensi, keterujian, dan keuniversalan. Hasil akhir sains adalah penjelasan berupa kumpulan pernyataan beserta argument yang telah tervalidasi yang secara keseluruhan membentuk teori. Sehingga, akuntansi tidak dapat diklasifikasikan sebagai sains karena tujuan akuntansi adalah menghasilkan prinsipprinsip umum untuk menjustifikasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu bukan untuk mendapatkan kebenaran penjelasan.
Akuntansi Sebagai Teknologi Teknologi adalah seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bermanfaat. Teknologi tidak hanya meliputi teknologi fisik tetapi juga teknologi lunak. Teknologi merupakan sarana untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi sesuai dengan budaya dan nilai yang dianut. Selanjutnya ditegaskan bahwa akuntansi tidak mempunyai sifatsifat sebagai sains. Karena akuntansi masuk dalam bidang pengetahuan teknologi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai rekayasa informasi dan pengendalian keuangan.
Perekayasaan Pelaporan Keuangan Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia, konsep, metode, teknik, serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk. Yang dimaksud akuntansi dalam perekayasaan adalah akuntansi dalam arti luas yaitu sebagai suatu sistem pelaporan keuangan umum yang melibatkan kebijakan umum akuntansi. Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua unit bisnis usaha dan pemerintahan harus disediakan dan dilaporkan untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomik. Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi memanfaatkan pegetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu.
Teori Akuntansi Sebagai Sains Teori diartikan tidak lebih dari peraturan, ketentuan, tata tertib, atau pedoman tentang bagaimana mengerjakan sesuatu yang ideal. Teori akuntansi diartikan sebagai sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu. Menurut Watts dan immerman taori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Teori akan berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hipotesis. Tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi. Menjelaskan berarti menganalisis dan member alas an mengapa fenomena atau fakta. Memprediksi berarti memberi keyakinan bahwa kalau asumsi-asumsi atau syarat- syarat yang diteorikan besar kemungkinan akan terjadi. Jika teori akuntansi disetarakan dengan sains, apa yang dibahas dan diasilkan oleh teori ini harus memenuhi kriteri yaitu bebas nilai, koheren, universal, dan dapat diuji/diverifikasi secara empiris. Kebutuhan untuk memnuhi kriteria ini menjadikan arah teori akuntansi bergeser dari menghasilkan prinsip dan praktik menuju ke menguji validitas penjelasan suatu fenomena akuntansi. Banyak ahli yang mengkritisi bahwa akuntansi sebagai sains tidak sesuai yang nantinya tidak akan meghasilkan jawaban untuk memecahkan masalah akuntansi.
Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis Teori berusaha untuk memberikan pembenaran terhadap praktik agar mempunyai kekuatan untuk dapat dipertahankan atau dipertanggungjawabkan kelayakannya. Penalaran logis berisi asumsi, dasar pikiran, konsep, dan argument yang saling berkaitan dan yang membentuk suatu rerangka piker yang logis. Teori akuntansi membahas proses pemikiran untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk member landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru. Teori akuntansi merupakan penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasangagasan yang berkaitan dan konsisten yang semuanya dapat disebut sebagai penalaran logis. Proses penalaran logis diwujudkan dalam bentuk perekayasaan pelaporan keuangan yang menghsailkan suatu rerangka konseptual. Fungsi rerangka konseptual adalah untuk mengevaluasi atau membenarkan dan untuk mempengaruhi atau mengembangkan praktik akuntansi.
Perspektif Teori Akuntansi Teori akuntansi berisi pernyataan-pernyataan yang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran tentang suatu fenomena atau perlakuan akuntansi. Selain aspek taksonomi yang membagi teori akuntansi menjadi penjelasan ilmiah dan justifikasi, teori akuntansi juga dikelompokkan atas dasar perspektif lain menurut tujuan atau penekanan pembahasan.
Aspek Teori Akuntansi Aspek sasaran mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif dan normative. Pandangan sains menghasilkan teori akuntansi positif dan pandangan teknologi menghasilkan teori akuntansi normatif. Teori akuntansi positif menghasilkan penjelasan tentang apa yang nyatanya terjadi secara objektif tanpa dilandasi oleh pertimbangan nilai. Sedangkan teori akuntansi normative menghasilkan penjelasan atau penlaran mengapa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik aau lebih efektif faripada perlakuan akuntansi alternative karena tujuan akuntansi tertentu harus dicapai. Perbedaan teori akuntansi positif dan normative timbul akibat perbedaan sasaran teori dan bidang masalah yang menjadi perhatian masing-masing teori.
Aspek Tataran Semiotika Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda-tanda dan symbol-simbol dalam bidang linguistika. Linguistika merupakan bidang kajian ilmu bahasa yang membahas fonetik, gramatika, morfologi, dan makna kata. Pemahaman teori akuntansi dapat dicapai dengan mengidentifikasi teori akuntansi atas dasar tataran semiotika.
Teori Akuntansi Semantik Teori ini menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi agar orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan kegiataan tersebut. Teori ini membahas pendefinisian makna elemen (objek), pengidentifikasian atribut, dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai salah satu atribut. Teori akuntansi semantic berkepentingan dengan pelambangan dan penafsiran objek akuntansi untuk menghasilkan informasi semantik yang bermakna bagi pemakai laporan. Agar komunikasi akuntansi efektif, penyampaian informasi
semantik (makna suatu objek) tidak dapat dipisahkan dengan informasi sintaktik (struktur akuntansi).
Teori Akuntansi Sintaktik Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalahmasalah tentang bagaimana kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantic dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Teori ini meliputi pola hubungan antara unsur-unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi yaitu manajemen, entitas pelaporan, pemakai informasi, system akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan. Di dalam teori ini, teori akuntansi berusaha untuk memberi penjelasan dan penalaran tentang apa yang harus dilaporkan, siapa yang melaporkan, kapan dilaporkan, dan bagaimana melaporkannya.
Teori Akuntansi Pragmatik Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakia laporan. Teori ini membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial. Teori pragmatik berisi pengujian-pengujian teori tentang hubungan antara variabel akuntansi dengan ariabel perubahan atau perbedaan perilaku pemakai.
Aspek Pendekatan Penalaran Penalaran adala proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi validitas atau kelayakan suatu pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip.
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif adalah menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip atas dasar konsep umum atau dasar yang disepakati dan dianggap benar.
Penalaran Induktif Penalaran induktif adalah menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip umum atas dasar pengamatan beberapa kasus atau kejadian.