1
BAB I PENDAHULUAN
Jantung Jantung merupakan merupakan organ organ muskular muskular berongga berongga yang berfungsi memompa memompa darah darah keselu keseluruh ruh tubuh. tubuh. Jantung Jantung terdiri terdiri atas dua pompa pompa yang yang terpisah terpisah,, yakni yakni jantung kanan yang memompakan darah ke paru-paru dan jantung kiri yang memompakan ke organ-organ perifer. Selanjutnya, setiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa yang berdenyut, yang terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel. Atrium terutama berfungsi sebagai pompa primer yang lemah lemah bagi bagi vent ventri rikel kel,, yang yang memb membant antu u meng mengali alirk rkan an dara darah h masu masuk k keda kedalam lam ventrikel. Ventrikel selanjutnya menyediakan tenaga utama yang dapat dipakai untuk mendorong darah ke sirkulasi pulmonal maupun sirkulasi perifer 1,2. alam rangka menjalankan menjalankan fungsinya fungsinya sebagai sebagai pompa, pompa, jantung jantung memiliki memiliki siste sistem m elek elektr trik ik yang yang meng mengko koor ordi dina nasi si deny denyuta utan n dari dari keem keempa patt ruan ruang g yang yang dimilikinya. Sistem elektrik ini berjalan sepanjang jalur khusus di dalam jantung yang mengakibatkan atrium dan ventrikel bekerjasama dalam membuat jantung berdenyut sehingga se hingga dapat memompa darah. enyut jantung j antung normal bermula atau bera!al sebagai sebuah arus listrik tunggal yang berasal dari nodus SA, sebuah berkas area khusus yang terletak di atrium kanan. Arus tersebut kemudian mengantarkan sebuah sinyal listrik yang menyebabkan kontraksi kedua atrium dan menyebabkan pengisian darah ke ruang jantung di ba!ahnya, yaitu ventrikel. Aktivitas listrik kemudian menjalar menuju nodus AV, sebuah jembatan listrik yang terletak di antara bilik atas dan bilik ba!ah jantung, menyebabkan ventrikel berkontraksi se"ara ritmik sehingga mampu memompa darah ke seluruh tubuh maupun jantung itu sendiri 2,#. Jantung Jantung juga mempunyai mempunyai suatu mekanisme mekanisme khusus khusus yang mejaga kestabilan kestabilan irama jantung saat melakukan aktivitas pemompaan dan menjalarkan potensial aksi ke seluruh otot jantung untuk menimbulkan potensial aksi se"ara berirama 1. Aritmia Aritmia merupakan merupakan sebuah abnormalita abnormalitass dari irama denyut denyut jantung. jantung. $stilah aritmia dapat ditujukan kepada denyut jantung yang terlalu "epat %takikardi& atau denyut jantung yang terlalu lambat %bradikardi&. Aritmia juga dapat didefinisikan
2
sebagai denyut jantung yang bermula dari lokasi normal yakni bukan bermula dari SA node 2. Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia yang paling sering terjadi dan menduduki urutan kedua dibandingkan aritmia lainnya. 'eempat bilik jantung seharusnya berdenyut se"ara teratur mengikuti suatu pola yang ritmik. (amun, pada atrial flutter, atrium berdenyut terlalu "epat melebihi ke"epatan denyut ventrik ventrikel el di ba!ahny ba!ahnya. a. Atrial Atrial flutter flutter terjadi terjadi ketika ketika arus arus listrik listrik jantung jantung tidak tidak melalu melaluii jalur jalur yang yang seharu seharusny snya. a. )ada )ada atrial atrial flutter flutter,, arus arus listri listrik k terseb tersebut ut terus terus menjalar se"ara melingkar di dalam atrium kanan dan tidak diteruskan menuju ke nodu noduss AV yang yang akhi akhirny rnyaa meny menyeba ebabk bkan an atriu atrium m berd berden enyu yutt lebih lebih "epat "epat dari dari ventrikel. *al dapat terjadi akibat perlukaan jantung yang biasanya disebabkan oleh penyakit jantung atau operasi jantung dan dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas. Atrial flutter ditandai dengan denyut atrial rata-rata 2+ hingga #+ kali per menit2,#,+. $nsidensi atrial flutter men"apai ., dimana sebanyak +/ diantaranya juga pernah memiliki ri!ayat atrial fibrilasi sebelumnya. Atrial flutter mun"ul sebanyak sebanyak .1 kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan dengan usia rata-rata 0 tahun dan laki-laki lebih sering mengalami kejadian ini dari pada !anita dengan rasio 21#. Sumber lainnya menyebutkan bah!a angka kejadian atrial flutter sekitar 2-+ kali lebih tinggi pada pria dibandingkan !anita dan meningkat se"ara dramatis bila dikaitkan dengan usia. Angka kejadian atrial flutter pada mereka yang berusia kurang kurang dari + tahun adalah sekitar +31. +31. dan mengalami mengalami peningkatan peningkatan yang signifikan hingga men"apai +/31. pada mereka yang berusia lebih dari / tahu tahun n.
isa isam mpin ping jen jenis kelam elamin in dan dan usia, sia, fakt fakto or
risi risik ko lain lainny nyaa
yang ang
mempengaruhi terjadinya atrial flutter adalah gagal jantung, penyakit paru kronik, ri!aya ri!ayatt stroke, stroke, dan infark infark miokar miokardiu dium. m. Atrial Atrial flutter flutter juga juga dapat dapat terjadi terjadi pada pada individu yang sama sekali tidak memiliki masalah jantung. Sebagai tambahan, operasi atau tindakan invasif pada jantung merupakan penyebab meningkatnya resiko kejadian atrial flutter karena perlukaan jantung dapat menjadi efek dari tindak tindakan an invasif invasif terseb tersebut. ut. Saat Saat atrial atrial flutter flutter terjadi terjadi pada pada indivi individu du yang yang sehat, sehat, keadaan ini disebut dengan lone atrial flutter 2,4.
3
5anda dan simptom atrial fluter bisa berupa palpitasi, takikardi, nyeri dada, susah bernapas, lemas dan hipotensi. 6eskipun demikian, atrial fluter bisa hadir tanpa gejala klinis %asimptomatis,0. )ada dasarnya, atrial flutter bukan merupakan keadaan yang mengan"am nya!a. 5etapi jika tidak ditangani, efek samping atrial flutter dapat mengan"am nya!a#. $ndividu dengan atrial fluter memiliki resiko mengalami stroke. )erlambatan aliran darah yang terjadi di atrium akan mengakibatkan proses pembekuan yang dapat mengakibatkan terjadinya stroke. 7aktor resiko stroke pada pasien atrial fluter yakni ri!ayat stroke sebelumnya, gagal jantung, penyakit katup jantung rematik, hipertensi, penyakit jantung koroner dan lanjut usia 0. 5ujuan penatalaksanaan atrial flutter yakni menormalkan denyut jantung, menurunkan resiko stroke dan mengkonversi serta mempertahankan irama sinus 0.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Atrial flutter merupakan bentuk aritmia berupa denyut atrium yang terlalu "epat akibat aktivitas listrik atrium yang berlebihan ditandai dengan denyut atrial rata-rata 2+ hingga #+ kali per menit +.
2.2 Epidemiologi
$nsidensi atrial flutter men"apai ., dimana sebanyak +/ diantaranya juga pernah memiliki ri!ayat atrial fibrilasi sebelumnya. Atrial flutter mun"ul sebanyak .1 kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan usia rata-rata 0 tahun dan laki-laki lebih sering mengalami kejadian ini dari pada !anita dengan rasio 21. Sumber lainnya menyebutkan bah!a angka kejadian atrial flutter sekitar 2-+ kali lebih tinggi pada pria dibandingkan !anita dan meningkat se"ara dramatis bila dikaitkan dengan usia. Angka kejadian atrial flutter pada mereka yang berusia kurang dari + tahun adalah sekitar +31. dan mengalami peningkatan yang signifikan hingga men"apai +/31. pada mereka yang berusia lebih dari / tahun4,0. Atrial flutter lebih sering terjadi pada individu yang memiliki penyakit jantung seperti gagal jantung kongestif, penyakit jantung rematik, gangguan katup jantung dan penyakit jantung ba!aan atau penyakit paru seperti emfisema atau hipertensi. Atrial flutter juga dapat terjadi pada individu yang sama sekali tidak memiliki masalah jantung. Sebagai tambahan, operasi atau tindakan invasif pada jantung merupakan penyebab meningkatnya resiko kejadian atrial flutter karena perlukaan jantung dapat menjadi efek dari tindakan invasif tersebut. 'ejadian atrial flutter juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan terjadi 2-+ lebih banyak pada pria dibandingkan pada !anita. Saat atrial flutter terjadi pada individu yang sehat, keadaan ini disebut dengan lone atrial flutter 2.
5
2.3 Etiologi
Atrial flutter mengenai // dari 1. pasien baru setiap tahunnya, menjadikannya aritmia kedua terbanyak setelah atrial fibrilasi. Atrial flutter merupakan suatu bentuk aritmia supraventrikular yang dapat di"etuskan oleh satu atau lebih faktor presipitasi seperti asupan kafein yang berlebihan, konsumsi alkohol %konsumsi yang berlebihan atau konsumsi rutin&, nikotin, obat-obatan, hipertiroidisme, stress, menstruasi, gangguan elektrolit, hipovolemik, demam, infeksi atau kurang tidur #,0. 8mumnya, atrial fluter disebabkan oleh mekanisme reentri pada sebuah area anatomi yang berada didekat annulus katup trikuspid, depolarisasi berulang akan meningkatkan impuls di septum interatrial kemudian mele!ati atap dan dasar dinding atrium kanan dan akhirnya mele!ati pintu atrium kanan diantara annulus katup trikuspid dan vena kava inferior. Akibat terdapat sebuah area besar mengalami depolarisasi diluar fisiologis, gelombang ) akan tampak sebagai sinusoid atau gambar gigi gergaji0. 9eberapa kondisi medis tertentu meningkatkan risiko terjadinya atrial flutter, di antaranya#
• • • • • • • • • •
:agal jantung kongestif )enyakit jantung koroner )enyakit jantung stru"tural *ipertensi 5indakan invasif %operasi& pada jantung isfungsi tiroid )enyakit paru kronik iabetes alkoholisme )enyakit akut serius lainnya
2. P!togenesis
6
Sistem elektrik jantung merupakan sumber utama untuk membuat jantung berdenyut. $mpuls listrik berjalan atau menjalar di jantung sesuai jalurnya sehingga men"iptakan denyutan yang beraturan pada atrium dan ventrikel sehingga se"ara bersama-sama mampu memompa darah 0. enyut jantung normal berasal dari impuls elektrik tunggal yang dihasilkan oleh SA node %sinoatrial node& yakni sebuah berkas jaringan berukuran ke"il yang berada di atrium kanan. $mpuls listrik yang dihasilkan oleh SA node menyebabkan atrium berkontraksi sehingga darah yang berada di atrium kanan dipompakan keluar menuju ventrikel kanan. $mpuls listrik yang bera!al dari SA node kemudian menjalar memenuhi seluruh atrium dan bergerak menuju ventrikel melalui AV node %atrioventrikular node&. AV node merupakan jembatan listrik yang menghubungkan impuls listrik antara atrium dan ventrikel. Setelah seluruh atrium mendapatkan impuls listrik, impuls kemudian menjalar ke seluruh ventrikel sehingga keadaan ini men"iptakan suatu ritmik jantung yang teratur 0.
"!m#!$ 1. Sistem %ond&%si '!nt&ng S&m#e$( Arribas 7, )ala"ios J et al. 7ragmented ele"trograms and "ontinuous ele"tri"al a"tivity.
Am J ;ardiol 1/0< +1#-14
7
)ada atrial flutter, sinyal listrik seperti terperangkap di atrium kanan sehingga menyebabkan impuls atau denyutan yang berulang-ulang di atrium sehingga denyut atrium akan lebih banyak dibandingkan denyut ventrikel 0.
"!m#!$ 2. Ali$!n %ond&%si '!nt&ng p!d! !t$i!l fl&tte$ S&m#e$( ;osio 7:, Arribas 7, )ala"ios J et al. 7ragmented ele"trograms and "ontinuous ele"tri"al
a"tivity in atrial flutter. Am J ;ardiol 1/0< +1#-14
Atrial flutter adalah gangguan pada denyut jantung yang mirip dengan atrial fibrilasi. )ada atrial fibrilasi, denyut jantung terjadi sangat "epat dan bersifat ireguler atau denyut yang tidak beraturan. Sedangkan pada atrial flutter, denyut jantung terjadi sangat "epat tetapi memiliki irama yang teratur. )ada gambaran elektrokardiografi, dijumpai gambaran sawtooth atau gigi gergaji0.
8
2.) Kl!sifi%!si
Se"ara klinis, atrial flutter diklasifikasikan menjadi first diagnosed , paroksismal, persisten, long-standing persistent dan permanen4. Atrial fluter khasnya terjadi se"ara paroksismal, biasanya dapat bertahan beberapa detik hingga hitungan jam, dan pada beberapa keadaan dapat bertahan hingga lebih hitungan jam. alam keadaan lebih berat, atrial flutter dapat terjadi persisten4 1. Typical atrial flutter Atrial flutter dengan denyut atrial berkisar antara 24 hingga #+ kali per menit, dijumpai gelombang ) negatif di lead $$, $$$ dan aV7.
2. Reverse typical atrial flutter enyut atrial 24 hingga #+ kali per menit serta dijumpai gelombang ) yang positif maupun negatif di lead $$, $$$ dan aV7. 3. Incisional atrial re-entry\ Jumlah denyutan bervariasi, morfologi gelombang flutter bervariasi menurut lokasi lesi. 4. Left atrial flutter Jumlah denyutan dan morfologi gelombang ) bervariasi. . !typical atrial flutter Jumlah denyutan bervariasi, morfologi gelombang ) bervariasi menurut lokasi jalur reentry.
2.* +!nifest!si Klinis
Sinyal atau impuls listrik yang timbul pada atrial flutter memiliki keteraturan dan dapat diprediksi. *al ini berarti pada individu dengan atrial flutter, denyutan mun"ul se"ara teratur meskipun dalam jumlah denyutan yang lebih dari nilai normal. $ndividu dengan atrial flutter bisa saja tidak mengalami keluhan, meskipun kebanyakan mengalami keluhan sebagai berikut #
9
•
)alpitasi %dirasakan sebagai rasa berdebar-debar&
•
enyut jantung terasa "epat namun teratur
• (afas pendek •
Adanya keterbatasan aktifitas harian
• (yeri, tertekan, kelehahan atau rasa tidak nyaman pada dada •
)using bahkan dapat pingsan Atrial flutter biasanya terjadi se"ara paroksismal, berakhir dalam beberapa
detik hingga beberapa jam, jarang terjadi sebagai bentuk yang stabil atau persisten. Atrial flutter sering berhubungan dengan atrial fibrilasi. :ambaran klinis yang paling sering terjadi pada atrial flutter adalah palpitasi dan atau rasa tidak enak di dada. :ambaran klinis yang lebih berat dapat dijumpai dalam bentuk dispnea, pre-sinkop dan lemah #. )asien yang mengalami baik atrial flutter maupun atrial fibrilasi lebih simtomatik dibandingkan mereka yang hanya mengalami atrial fibrilasi karena jantung berdenyut lebih "epat pada atrial flutter, dimana atrial fibrilasi biasanya berhubungan dengan peningkatan penetrasi nodus AV dan respon ventri"ular yang lambat 4.
2., Di!gnosis
)emeriksaan elektrokardiografi dengan menggunakan 12 sadapan dapat bermanfaat dalam menegakkan diagnosis atrial flutter. 6eskipun demikian, terkadang pemeriksaan elektrokardiografi tidak dapat membedakan atrial flutter dengan jenis atrial takikardi lainnya atau takikardi supraventrikular yang memiliki patogenesis dan tatalaksana yang berbeda0. Atrial flutter biasanya atrium berkontraksi sebanyak # kali per menit sedangkan ventrikel berkontraksi sebanyak 1+ kali per menit. Stimulasi vagal, adenosine atau beta bloker dapat meningkatkan derajat A-V blok dan gelombang flutter klasikakan tampak pada elektrokardiografi sebagai gelombang atrial yang positif di V1 dan gelombang negatif yang mirip seperti gigi gergaji di lead $$$ dan aV70.
10
"!m#!$ 3. "!m#!$!n ele%t$o%!$diog$!fi !t$i!l fl&tte$ S&m#e$( 9oyer, 6elissa and 9ru"e A. '. Atrial 7lutter. 2+, 112 %2& e##4-e##0.
=lektrokardiografi transesofageal dapat digunakan untuk merekam aktifitas atrium dan membedakannya dari aritmia lainnya. )emeriksaan elektrofisiologikal invasive %intra"ardia" =;:& biasanya dapat dilakukan jika sedang dalam pengobatan0.
2.- Di!gnosis B!nding
iagnosis banding dari Atrial flutter 1. )aro>ysmal Supraventri"ular 5a"hy"ardia %)SV5&
11
2. Atrial 7lutter
#. Atrial 7ibrilation
4. ?olff-)arkinson-?hite %?)?& Syndrome
12
2. T!t!l!%s!n!
9erdasarkan keadaan klinisnya, ada empat pilihan terapi yang dapat dilakukan pada kasus atrial flutter, yaitu 1&. "lectrical cardioversion dengan ; sho"ks, 2&. #he$ical cardioversion dengan obat anti aritmia, #&. rapid atrial pacing for overdrive ter$ination, 4&. )emakaian obat yang bekerja memperlambat "onduksi nodus AV dan respon ventrikel4.
If therapy for prevention of recurrences warranted
"!m#!$ . +!n!'emen !t$i!l fl&tte$ #e$d!s!$%!n %e!d!!n /emodin!mi% S&m#e$( 9ollinger 9;, *eidenrei"h J. ;ardia" Arrythmias. $n Stone ;', *umphries @. ;urrent
iagnosis and 5reatment =mergen"y 6edi"ine. (e! Bork 6":ra! *ill<2/. ). +/-#
)ada keadaan hemodinamik tidak stabil atau terdapat gejala yang signifikan %misalnya nyeri dada, congestive heart failure&, %# cardioversion diindikasikan. "lectrical cardioversion terbukti aman dan mempunyai tingkat keberhasilan lebih dari . )engembalian irama jantung kembali menjadi sinus ritem dapat
13
dilakukan menggunakan ; sho"ks dengan level energi yang rendah, biasanya kurang dari + Joules menggunakan monophasi" sho"ks. 5indakan kardioversi yang tidak berhasil biasanya berhubungan dengan takikardi yang telah berlangsung dalam !aktu lama %prolonged perod ta"hy"ardia& dan akibat penggunaan energi yang terlalu tinggi, penurunan
fungsi ventrikel kiri
yang
signifikan ataupun karena peningkatan ukuran atrium kiri. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan apabila kardioversi pertama gagal adalah menurunkan tingkat kebutuhan energi dengan "ara pemakaian agen antiaritmia sebelum tindakan kardioversi, dimana ibutilide adalah agen yang paling efektif. 5indakan lain yang dapat dilakukan adalah menggunakan morfologi gelombang sho"k yang berbeda. 9eberapa penelitian membuktikan bah!a kardioversi dengan bifasik sho"k mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan monofasik sho"k. )ada umumnya electrical cardioversion membutuhkan anastesi, yang mungkin bukan pilihan yang sesuai pada pasien-pasien dengan status respiratori yang buruk. )ada keadaan seperti ini, pengembalian se"ara "epat ke irama sinus dapat di"apai dengan menggunakan atrial overdrive pa"ing dengan elektroda atrial maupun esophagus. 6etode jenis ini mempunyai tingkat keberhasilan men"apai /.
)remedikasi
menggunakan
agen
antiaritmia
%misalnya
ibutilide,
pro"ainamide, profpafenone& pada tindakan atrial pa"ing terbukti meningkatkan tingkat kebehasilan4. #he$ical cardioversion adalah "ara lain yang dapat digunakan untuk mengakhiri atrial flutter tanpa menggunakan anastesi. 6etode ini menggunakan agen antiaritmia, dan tidak seperti kardioversi elektrik, efek dari terapi jenis ini tidak terjadi se"ara instan melainkan ter"apai dalam !aktu satu jam setelah obat dimasukkan. Cbat-obat yang umum digunakan pada kardioversi farmakologi dijabarkan pada table di ba!ah ini 4.
14
Kel!s
0#!t
Keep!t!n
epol!$is!s 0tom!tis!s
%ond&%si
i
i
E
F
E
3E
E3
E
EE
E
F
Duinidine, $A
)ro"ainamide, isopyramide ido"aine,
$9
6e>iletine, 5o"ainide 7le"ainide,
$;
6ori"iGine, )ropafenone :olongan H-blo"kers A"ebutolol Atenolol 9eta>olol 9isoprolol ;arteolol ;arvedilolb
$$
=smolol abetalolb 6etoprolol (adolol )enbutolol )indolol )ropranolol 5imolol Amiodarone,
$$$
ofetilide, $butilide, Sotalol
15
:olongan ;al"ium $V
"hannel blo"kers
iltiaGem,
Verapamil 'et F meningkatkan3memperlama, E menurunkan, tidak berefek, 3E tidak berubah atau menurun, E3 menurun atau tidak berubah.
T!#el 1. Kl!sifi%!si 0#!t AntiA$itmi! #e$d!s!$%!n 4!&g/!n 5illi!ms S&m#e$( Armen 6u"htar dan 7.. Suyatna,2,Antiaritmia dalam 7armakologi dan 5erapi edisi
V, 8$ )ress,Jakarta. *al #14-#4.
'lasifikasi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1 dan terus mengalami penelitian ulang. )embagian klasifikasi Vaughan-?illiams didasarkan pada efek obat-obat tertentu pada ke"epatan konduksi ventrikular, repolarisasi %refractoriness&, dan mekanisme otomatisasi jantung. Cbat-obat yang masuk kelas $ bekerja utamanya untuk menghambat 3 menurunkan ke"epatan konduksi. Cbat kelas satu ini masih dibagi lagi menjadi # sub kelas yaitu $A, $9 dan $;. 'elas $; memiliki potensi yang terbesar, $A potensinya sedang dan yang paling rendah adalah potensi sub-kelas $9.
Terapi β Bloker
Rute
Dosis
16
Esmolol "ro#anolol
IV IV "%
&e!o#rolol
IV "%
)!enolol
IV "%
*al+um *(annel Bloker l!aem
IV
Vera#aml
"% IV "%
ang lan-lan )mo'arone
gone
IV
"% IV "%
500 µg/kg bolus, lalu 50-200 µg/kg/men! 1 mg se!a# 5-10 men!, lalu 2-3 mg/$am 10-80 mg se!a# 6-8 $am 5 mg se!a# 5 men! 25-100 mg, 'ua kal se(ar 5 mg se!a# 5-10 men! 50-200 mg, sekal se(ar
0,25 mg/kg selama 2 men!, lalu 5-15 mg/$am 180-360 mg se!a# (ar 0,15 mg/kg selama 2-5 men!, lalu 5 mg/$am 120-480 mg/(ar 150 mg selama 10 men!, (ngga 1000 mg/(ar 200-400 mg/(ar 1 mg selama 24 $am 0,125-0,250 mg /(ar
T!#el 2. Te$!pi 6!$m!%ologi At$i!l 6l&tte$ S&m#e$( ee '.?., Bang B., dan S"heinman 6.6. Atrial 7lutter A @evie! of $ts *istory,
6e"hanisms, ;lini"al 7eatures, and ;urrent 5herapy. ;urr )robl ;ardiol. 2+, # 121I10/.
)ada beberapa pasien dengan atrial flutter, terapi a!al yang dapat dilakukan men"akup penggunaan agen yang dapat menghambat nodus AV %AV nodal blo"king agents&. Agen-agen tersebut men"akup beta blo"kers, "al"ium "hannel blo"kers, digoksin dan amiodaron 4.
17
2.17
Kompli%!si
Atrial flutter pada dasarnya bukanlah keadaan yang mengan"am nya!a %not-life threatening &. (amun jika tidak ditangani, efek samping atrial flutter dapat mengan"am nya!a. Atrial flutter mengakibatkan ketidakfektifan jantung memompa darah. *al ini mengakibatkan darah dipompa se"ara lemah sehingga mengalir lambat didalam pembuluh darah dan memi"u terjadinya pembekuan. 9ekuan darah ini dapat berjalan di pembuluh darah di berbagai organ dan dapat menyebabkan penyumbatan. Sumbatan pada pembuluh darah otak dapat mengakibatkan terjadinya stroke dan sumbatan pada pembuluh darah koroner dapat mengakibatkan serangan jantung 0.
2.11
P$ognosis
Atrial flutter yang tidak tertangani akan menyebabkan takikardi dalam !aktu lama. *al ini dapat menyebabkan keadaan kardiomiopati yaitu kelemahan pada otot jantung akibat ventrikel berdenyut terlalu "epat dalam jangka !aktu yang lama. 'eadaan ini dapat memi"u terjadinya gagal jantung 0. Atrial flutter juga dapat menyebabkan aritmia jenis lainnya seperti atrial fibrilasi jika tidak ditangani. Atrial fibrilasi juga merupakan salah satu bentuk aritmia yang sering dijumpai0.
18
BAB III KESI+PULAN
Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia berupa denyut atrium yang terlalu "epat akibat aktivitas listrik atrium yang abnormal. )ada atrial flutter, sinyal listrik seperti terperangkap di atrium kanan sehingga menyebabkan impuls atau denyutan yang berulang-ulang di atrium sehingga denyut atrium akan lebih banyak dibandingkan denyut ventrikel. :ambaran klinis yang paling sering terjadi pada atrial flutter adalah palpitasi dan atau rasa tidak enak di dada. )emeriksaan elektrokardiografi dengan menggunakan 12 sadapan dapat bermanfaat dalam menegakkan diagnosis atrial flutter. 5erapi farmakologi menggunakan beta blo"kers atau "al"ium "hannel blo"kers yang diberikan se"ara intravenous dapat memperlambat denyut jantung dan pada beberapa pasien keadaan aritmia. Atrial flutter berulang atau atrial flutter yang dialami untuk pertama kali pada individu dengan gangguan struktur jantung adalah merupakan indikasi perlunya diberikan anti-koagulan oral jangka panjang . )ada dasarnya, atrial flutter bukan merupakan keadaan yang mengan"am nya!a. 5etapi jika tidak ditangani, atrial flutter akan menyebabkan takikardi dalam !aktu lama. *al ini dapat menyebabkan keadaan kardiomiopati.
19
DA6TA PUSTAKA
1. Anderson , 9ailey =, 9olkhovsky J, dan Soorentiono J. 211. Automati" dete"tion of atrial fibrillation and atrial flutter. ?or"ester )olyte"hni" $nstitute 8SA 2. Armen 6u"htar dan 7.. Suyatna,2,Antiaritmia dalam 7armakologi dan 5erapi edisi V, 8$ )ress,Jakarta. *al #14-#4. #. Arribas 7, )ala"ios J et al. 7ragmented ele"trograms and "ontinuous ele"tri"al a"tivity. Am J ;ardiol 1/0< +1#-14 4. 9ollinger 9;, *eidenrei"h J. ;ardia" Arrythmias. $n Stone ;', *umphries @. ;urrent iagnosis and 5reatment =mergen"y 6edi"ine. (e! Bork 6":ra! *ill<2/. ). +/-#. +. 9oyer, 6elissa and 9ru"e A. '. Atrial 7lutter. ;ir"ulation. 2+, 112 %2& e##4-e##0. 0. ;osio 7:, Arribas 7, )ala"ios J et al. 7ragmented ele"trograms and "ontinuous ele"tri"al a"tivity in atrial flutter. Am J ;ardiol 1/0< +1#14 . 7oy S dan evis J5. 214. =;: diagnosis type $ atrial flutter. 5he )ermanente Journal. Spring< 1/%2& e12/ /. ee '.?., Bang B., dan S"heinman 6.6. Atrial 7lutter A @evie! of $ts *istory, 6e"hanisms, ;lini"al 7eatures, and ;urrent 5herapy. ;urr )robl ;ardiol. 2+, # 121I10/. . 'night 9), 6i"haud :7, Stri"kberger SA, 6orady 7. =le"tro"ardiographi" differentiation of atrial flutter from atrial fibrillation by physi"ians. Journal of ele"tro"ardiology 1<#2#1+- 1. undvist, ;. 9. and 6elvin 6. S. :uidelines for the 6anagement of )atients !ith Supraventri"ular Arrythmias.
A;;3A*A3=S; )ra"ti"e
:uidelines. 2# ##-4. 11. )etri"k, ?. Atrial flutter @7, differential diagnosis, management strategies. =uropean *eart Journal. 2, 0 %12& 4-+2.
20
12. S"heinman 66, Bang B. Atrial utter histori"al notesK)art 1. )a"ing ;lin =le"trophysiol 24<2#-/1 1#. ?aldo A. )athogenesis of atrial flutter. J ;ardiovas" =le"trophysiol 1/<+1/I2+. 14. ?aldo A. 6e"hanisms of atrial Lbrillation, atrial utter, and e"topi" atrial
ta"hy"ardiaKa brief revie!. ;ir"ulation 1/<+$$$#-4.