Asuhan Keperawatan pada Pasien Defisit Perawatan Diri Pasien yang mengalami gangguan jiwa kronik sering kali tidak memdulikan perawatan diri. Hal ini yang menyebabkan pasien dikucilkan dalam keluarga dan masyarakat. Bagi Bagian an ini ini memb membah ahas as cara cara mera merawa watt pasi pasien en yang yang meng mengal alami ami defi defisit sit perawatan diri dan dengan demikian pasien dan keluarga memilki kemampuan merawat pasien dirumah. Pengkajian
Defisit Defisit perawa perawatan tan diri diri pada pada pasien pasien ganggu gangguan an jiwa jiwa terjad terjadii akibat akibat adanya adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan, berhias diri, dan eliminasi (buang air besar dan
Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Berikut ini format dokumentasi pengkajian pada pasien yang mengalami defisit perawatan diri. Format Pengkajian Pasien Defisit Perawatan Diri
a. Stat Status us Ment Mental al 1. Penampilan [ ] Tidak Rapi [ ] Penggunaan pakaian tidak sesuai
[ ] Bantuan Minimal
[ ] Bantuan Total
Jelaskan Masalah Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat, masalah keperawatannya adalah defisit perawatan diri: Higiene diri, berhias, makan, dan eliminasi.
Tindakan Keperawatan
a. Tindakan keperawatan pada pasien
b) Membantu pasien latihan berhias Latihan berhias pada pria harus dibedakan dengan wanita. Pada psien laki-laki, latihan meliputi latihan berpakaian, menyisir rambut, dan bercukur, sedangkan pada pasien perempuan, latihan meliputi latihan berpakaian, menyisir rambut, dan berhias/berdandan. c) Melatih pasien makan secara mandiri dengan cara 1) Menjelaskan cara mempersiapkan makan. 2) Menjelaskan cara makan yang tertib. 3) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan. 4) Mempraktikan cara makan yang baik. d) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri dengan
“ Saya dinas pagi di ruangan ini dari jam 7 pagi sampai 2 siang. Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat T.” “ Dari tadi, suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?” “ Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri?” “ Berapa lama kita berbicara? 20 menit ya...? Mau dimana...? Di sini saja ya?” Kerja
“ Berapa kali T mandi dalam sehari?” “Apakah T sudah mandi hari ini?” “Menurut T apakah kegunaan mandi?” “Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri?”
“Dimana
biasanya
T
buang
air
besar/buang
air
kecil?bagaimana
membersihkannya?iyaa.. kita buang air kecil, dan buang air besar harus di WC.” “Nah! Itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun.” “Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali, T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, sampo, sabun dan sisir.” “Bagaimana kalo sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing melakukannya. Sekarang, buka pakaian, dan siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali! Selanjutnya ambil sabun, gosokkan diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat
“Nah... lakukan ya T.. dan beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan, dan T (tidak) tidak melakukan. Baik, besok kita latihan berdandan.” “Jam 7 pagi ya?” SP 2 pasien: melatih pasien berhias (Laki-laki: berpakaian, menyisir rambut, dan bercukur. Perempuan: berpakaian, menyisir rambut, dan berhias) Contoh komunikasinya: (pasien laki-laki) Orientasi
“Selamat pagi Bapak?” “Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bapak sudah mandi? Sudah ditandai di
“Tampaknya kumis dan janggut Bapak sudah panjang. Mari pak dirapikan! Ya, Bagus! ”(catatan: janggut dirapikan jika pasien tidak memelihara janggut.) Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah berhias?” “Coba Pak, sebutkan cara berhias yang baik sekali lagi.” “Selanjutnya, Bapak setiap hari mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian! Pagi jam berapa, lalu sore jam berapa?” “Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan teman Bapak yang lain.” (Pasien Perempuan)
“Bagaimana perasaan Ibu setelah belajar berdandan?” “Ibu jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. Nanti siang kita latihan makan yang baik diruang makan bersama teman Ibu yang lain ya? Sampai jumpa!” SP 4 pasien : Melatih pasien makan secara mandiri (menjelaskan cara mempersiapkan makan, menjelaskan cara makan yang tertib, menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan, praktik makan sesuai dengan tahapan makan yang baik). Orientasi
“Selamat Siang T! T tampak rapi hari ini. Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik” “Kita latihan langsung di ruang makan ya!”
“Ya bagus! Itu suster Ani sedang membagikan obat, cona T minta sendiri obatnya.” Terminasi
“Bagaimana perasaan T setelah kita makan bersama-sama?” “Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan? (cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan)” “ Nah, coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadwal? Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB/BAK yang baik, bagaimana kalau pukul 10.00? tempatnya di sini saja ya?” SP 5 pasien : mengajarkan apsein melakukan BAB/BAK secara menadiri (menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai, mejelaskan cara membersihkan diri
“ Sekarang, coba T jelaskna kepada saya bagaimana cara T cebok?” “Sudah bagus ya T! yang perlu di ingat saat mencebok adalah T membersihkan bokong atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh T. Setelah T selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di WC, Jika T memebersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti T ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/air kencing. Setelah selesai membersihkan tinja/air kening, T perlu merapihkan kembali pakaian sebelum keluar WC. Pastikan ritsleting celana telah tertutup rapi, lalu cuci tangan dengan mengggunakan sabun.” Untuk pasien perempuan
“cara membilas yang bersih setelah T buang air besar yaitu dengan menyiram
“ Nah, besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauh mana T bisa melakukan jadwal kegiatannya! Sampai jumpa!” b. Tujuan keperawatan
1. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit perawatan diri. 2. Tindakan keperawatan Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan diri yang baik, perawat harus melakukan tindakan agar keluarga dapat meneruskan melatih dan mendukung pasien sehingga kemampuan pasien dalam perawatan diri meningkat. Tindakan yang dapat perawat lakukan adalah sebagai berikut. a) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi kelu
SP I keluarga : memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit perawatn diri. Orientasi
“selamat pagi Pak/Bu, saya D, perawat yag merawat T” “Apa pendapat Bapak tentang T?” “Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah yang dialami T dan bantuan apa yang dapat diberikan.” “Berapa lama waktu Bapak/Ibu yang tersedia? Bagaimana kalau 30 menit? Mari kita duduk di kantor perawat!” Kerja
“Ada yang Bapak/Ibu ingin tanyakan?” Terminasi
“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita bercakap-cakap?” “ Coba Bapak/Ibu sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu anak Bapak/Ibu, T dalam merawat diri.” “ Baik, nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada T.” “ Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan membantu T saat membersihkan diri.” “ Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan saya dampingi untuk memotivasi T dalam merawat diri.:
“ Bagus, betul begitu caranya!” “ Sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian kepada T” “ Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal?” “ Bagus, ternyata Bapak dan Ibu sudah mengerti cara merawata T. bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung pada T?” (ulangi lagi semua caradi atas langsung pada pasien) Terminasi
“ Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kita berlatih cara merawat T?” “ Setelah ini, coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali Bapak dan Ibu membesuk T.”
“ Berapa lama Bapak dan Ibu punya waktu?” Kerja
“ Pak, Bu, ini jadwal kegiatan T di rumah sakit, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan di rumah. Jadwal yang telah dibuat selama T di rumah sakit tolong dilanjutkan di rumah, baik jadwal aktifitas maupun jadwal minum obatnya.” “ Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut alah perilaku yang ditampilkan oleh anak Bapak dan Ibu selama di rumah. Kalau misalnya T menolak terusmenerus untuk makan, minum dan mandi serta menolak meminum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, segera hubungi Suster S di Puskesmas Inderapuri, Puskesmas terdekat di rumah Bapak dan Ibu, ini nomer teleponnya: (0651)446xxx. ”
d. Sesi 4: Tata cara eliminasi e. Sesi 5: Tata cara berhias EVALUASI KEPERAWATAN
Selanjutnya evaluasi dilakukan terhadap kemampuan pasien defisit perawatan diri dan keluarganya serta kemampuan perawat dalam merawat pasien defisit perawatan diri (lihat kolom). Evaluasi Kemampuan Pasien Defisit Perawatan Diri dan Keluarga
Nama pasien : Ruangan
:
Nama perawat :
Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi No
Kemampuan
Tanggal
A 1. 2. 3.
Pasien menyebutkan pentingnya kebersihan diri memnyebutkan cara membersihkan diri mempraktikkan cara membersihkan diri dan
4. 5.
memasukkan dalam jadwal menyebutkan cara makan yang baik memp rakt ikk an cara makan yan g baik
6. 7.
memasukkan dalam jadwal menyebutkan cara BAK/BAB yang baik mempraktikkan cara BAK/BAB yang baik dan
dan
memasukkan dalam jadwal 8.
menyebutkan cara berdandan
9.
mempraktikkan cara berdandan dan memasukkan dalam jadwal
B
Keluarga
1.
menyebutkan pengertian perawatan diri dan proses terjadinya masalah defisit perawatan diri
2.
menyebu tkan
cara
merawat
pas ien
defisit
pasien
defisit
perawatan diri 3.
mempraktikkan
cara
merawat
perawatan diri 4.
membuat jadwal aktivitas dan minum obat pasien di rumah (perencanaan pulang)
Evaluasi Kemampuan Perawat dalam Merawat Pasien Defisit Perawatan Diri
Nama
:
Ruangan
:
Nama perawat : Petunjuk
a.
:
Berilah tanda checklist () pada tiap kemapuan yang ditampilkan.
b. Evaluasi tindakan keperawatan untuk setiap SP dilakukan menggunakan instrument Evaluasi Penampilan Klinik Perawat MPKP. c. Masukkan nilai tiap Evaluasi Penampilan Klinik Perawat MPKP ke dalam baris nilai SP. No
Kemampuan
A
Pasien Sp 1 Pasien menjelaskan pentingnya kebersihan diri menjelaskan cara menjaga kebersihan diri membantu pasien mempraktikkan cara menjaga kebersihan
1. 2. 3.
diri 4.
menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
1. 2. 3. 4.
harian Nilai Sp 1 Pasien SP 2 mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien menjelaskan cara makan yang baik membantu pasien mempraktikkan cara makan yang baik menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Nilai SP 2 Pasien Sp 3 Pasien
Tanggal
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien menjelaskan cara eliminasi yang baik membantu pasien mempraktikkan cara eliminasi yang baik dan memasukkan dalan jadwal menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal harian Nilai SP 3 Pasien Sp 4 Pasien mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien menjelaskan cara berdandan membantu pasien mempraktikkan cara berdandan menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
1.
harian Nilai SP 4 Pasien Keluarga SP 1 Keluarga mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
2.
merawat pasien menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan
B
diri, dan jenis defisit perawatan diri yang dialami pasien 3.
1.
beserta proses terjadinya menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit perawatan diri Nilai SP 1 keluarga SP 2 Keluarga melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri
2.
melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien defisit perawatan diri
1.
Nilai SP 2 Keluarga SP 3 Keluarga membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah
2.
termasuk minum obat (discharge planning ) menjelaskan tindak lanjut pasien setelah pulang Nilai SP 3 Keluarga Total nilai: SP pasien + SP keluarga Nilai rata-rata