BAB II PEMBAHASAN 2.1 KONSEP MEDIS A. Definisi
Laringitis Laringitis adalah inflamasi laring (ensiklopedia (ensiklopedia keperawatan). keperawatan). Laringitis Laringitis adalah peradangan yang terjadi pada pita suara karena terlalu banyak digunakan, karena iritasi atau karena adanya infeksi. Pita suara adalah suatu susunan yang terdiri dari tulang rawan, otot dan membran mukosa yang membentuk pintu masuk dari batang tenggorok (trachea). Di dalam kotak suara terdapat pita suara—dua buah membran mukosa yang terlipat dua membungkus otot dan tulang rawan. r awan. iasanya pita suara akan membuka dan menutup dengan lancar, membentuk suara melalui pergerakan dan getaran yang terbentuk. !api bila terjadi laringitis, pita suara akan meradang atau terjadi iritasi pada pita suara. Pita suara tersebut akan membengkak, menyeb menyebabk abkan an terjadi terjadiny nyaa peruba perubahan han suara suara yang yang diprod diproduks uksii oleh oleh udara udara yang yang lewat lewat melalui celah diantara keduanya. "kibatnya, suara akan terdengar serak. Pada beberapa kasus laringitis, suara akan menjadi sangat lemah sehingga tidak tidak terdengar. Laringi Laringitis tis dapat dapat berlan berlangsu gsung ng dalam dalam waktu waktu singka singkatt (akut) (akut) atau berlan berlansun sung g lama lama (kronis) lebih dari # minggu. $eskipun laringitis akut biasanya hanya karena terjadinya iritasi dan peradagnan akibat %irus, suara serak yang sering terjadi dapat menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
2
B. Anatomi Laring Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas. erikut ini akan ditampilkan laring secara anatomi.
3
Gambar 1.1. "natomi Laring entuk laring menyerupai limas segitiga terpancung dengan bagian atas lebih terpancung dan bagian atas lebih besar daripada bagian bawah. atas atas laring adalah aditus laring sedangkan batas kaudal kartilago krikoid. &truktur kerangka laring terdiri dari satu tulang (os hioid) dan beberapa tulang rawan, baik yang berpasangan ataupun tidak. 'omponen utama pada struktur laring adalah kartilago tiroid yang berbentuk seperti perisai dan kartilago krikoid. s hioid terletak disebelah superior dengan bentuk huruf dan dapat dipalapsi pada leher depan serta lewat mulut pada dinding faring lateral. Dibagian bawah os hioid ini bergantung ligamentum tirohioid yang terdiri dari dua sayap * alae kartilago tiroid. &ementara itu kartilago krikoidea mudah teraba dibawah kulit yang melekat pada kartilago tiroidea lewat kartilago krikotiroid yang berbentuk bulat penuh. Pada permukaan superior lamina terletak pasangan kartilago aritinoid yang berbentuk piramid bersisi tiga. Pada masing+masing kart ilago aritinoid ini mempunyai dua buah prosesus yakni prosessus %okalis anterior dan prosessus muskularis lateralis. Pada prossesus %okalis akan membentuk *- bagian belakang dari korda %okalis sedangakan ligamentum %okalis membentuk bagian membranosa atau bagian pita suara yang dapat bergetar. jung bebas dan permukaan superior korda %okalis suara membentuk glotis. 'artilago epiglotika merupakan struktur garis tengah tunggal yang berbentuk seperti bola pimpong yang berfungsi mendorong makanan yang ditelan kesamping jalan nafas laring. &elain itu juga teradpat dua pasang kartilago kecil didalam laring yang mana tidak mempunyai fungsi yakni kartilago kornikulata dan kuneiformis.
Gambar 1.2 "natomi Laring erakan laring dilakukan oleh kelompok otot+otot ekstrinsik dan intrisik. tot ekstinsik bekerja pada laring secara keseluruhan yang terdiri dari otot ekstrinsik suprahioid (m.digastrikus, m.geniohioid, m.stilohioid dan m.milohioid) yang berfungsi menarik laring ke atas. otot ekstinsik infrahioid (m.sternihioid, m.omohioid, m.tirohioid). tot intrisik laring menyebabkan gerakan antara berbagai struktur laring sendiri, seperti otot %okalis dan tiroaritenoid yang membentuk tonjolan pada korda %okalis dan berperan dalam membentuk teganagan korda %okalis, otot krikotiroid berfungsi menarik kartilago tiroid kedepan, meregang dan menegangkan korda %okalis. Laring disarafi oleh cabang+ cabang ner%us %agus yakni ner%us laringeus superior dan ner%us laringeus inferior (n.laringeus rekurens). 'edua saraf ini merupakan campuran saraf motorik dan sensorik. Perdarahan pada laring terdiri dari dua cabang yakni arteri laringeus superior dan ateri laringeus inferior yang kemudian akan bergabung dengan %ena tiroid superior dan inferior. (/ohen 0L 1223,#42+34) !. "isio#ogi Laring Laring berfungsi sebagai proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi dan fonasi. 5ungsi laring untuk proteksi adalah untuk mencegah agar makanan dan benda asing masuk kedalam trakea dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis yang secara bersamaan. enda asing yang telah masuk ke dalam trakea dan sekret yang berasal dari paru juga dapat dikeluarkan lewat reflek batuk. 5ungsi respirasi laring dengan mengatur mengatur besar kecilnya rima glotis. Dengan terjadinya perubahan tekanan udara maka didalam traktus trakeo+bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah tubuh. leh karena itu, laring juga mempunyai fungsi sebagai alat pengatur sirkulasi darah. 5ungsi laring dalam proses menelan mempunyai tiga mekanisme yaitu gerakan laring bagian bawah keatas, menutup aditus laringeus, serta mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk kedalam laring. Laring mempunyai fungsi untuk mengekspresikan emosi seperti berteriak, $
mengeluh, menangis dan lain+lain yang berkaitan dengan fungsinya untuk fonasi dengan membuat suara serta mementukan tinggi rendahnya nada. (/ohen 0L 1223,#42+ 34) D. Etio#ogi 6nflamasi laring sering terjadi sebagai akibat terlalu banyak menggunakan suara, pemajanan terhadap debu, bahan kimiawi, asap, dan polutan lainnya, atau sebagai bagian dari infeksi saluran nafas atas. 'emungkinan juga disebabkan oleh infeksi yang terisolasi yang hanya mengenai pita suara. &ebagian besar kasus laringitis sementara dipicu oleh infeksi %irus atau regangan %okal dan tidak serius. !api suara serak kadang+kadang merupakan tanda yang lebih serius dari kondisi medis yang mendasari. &ebagian besar kasus laringitis berakhir kurang dari beberapa minggu dan disebabkan cuaca dingin. Penyebab yang paling sering adalah infeksi %irus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya common cold). Laringitis juga bisa menyertai bronkitis, pneumonia, influen7a, pertusis, campak dan difteri. (8ermani ,'artosudiro & 9 "bdurrahman , ::#,12: ; ::) 1. Laringitis A%&t Pada laringitis akut biasanya penyebabnya oleh infeksi %irus. 6nfeksi bakteri seperti difteri juga dapat menjadi penyebabnya, tapi hal ini jarang terjadi. Laringitis akut dapat juga terjadi saat anda menderita suatu penyakit atau setelah anda sembuh dari suatu penyakit, seperti selesma, flu atau radang paru+paru (pneumonia).
a. Laringitis akut ini dapat terjadi dari kelanjutan infeksi saluran nafas seperti influen7a atau common cold. infeksi %irus influen7a (tipe " dan ), parainfluen7a (tipe 1,,#), rhino%irus dan adeno%irus. Penyebab lain adalah 8aemofilus influen7ae, ranhamella catarrhalis, &treptococcus pyogenes, &taphylococcus aureus dan &treptococcus pneumoniae. b. Penyakit ini dapat terjadi karena perubahan musim * cuaca c. Pemakaian suara yang berlebihan d. !rauma e. ahan kimia f. $erokok dan minum+minum alkohol g. "lergi 2. Laringitis Kroni% 'asus yang sering terjadi pada laringitis kronis termasuk juga iritasi yang terus menerus terjadi karena penggunaan alkohol yang berlebihan, banyak merokok atau asam dari perut yang mengalir kembali ke dalam kerongkongan dan tenggorokan, suatu kondisi yang disebut gastroesophageal reflu< disease (=>D). Laringitis kronis adalah inflamasi dari membran mukosa laring yang berlokasi di saluran nafas atas, bila terjadi kurang dari # minggu dinamakan akut dan disebut kronis bila terjadi lebih dari # minggu. '
eberapa pasien mungkin telah mengalami serangan laringitis akut berulang, terpapar debu atau asap iritatif atau menggunakan suara tidak tepat dalam konteks neuromuskular. $erokok dapat menyebabkan edema dan eritema laring. ("bdurrahman $8, ::4,1#+:) Laringitis Kronis S(esifi% ?ang termasuk dalam laringitis kronis spesifik ialah laringitis tuberkulosis dan laringitis luetika. a. Laringitis t&ber%osis Penyakit ini hampir selalu akibat tuberkulosis paru. iasanya pasca pengobatan, tuberkulosis paru sembun tetapi laringitis tuberkulosis menetap. 8al ini terjadi karena struktur mukosa laring yang melekat pada kartilago serta %askularisasinya yang tidak sebaik paru sehingga bila infeksi sudah mengenai kartilago maka tatalaksananya dapat berlangsung lama. &ecara klinis manifestasi laringitis tuberkulosis terdiri dari @ stadium yaitu A 1) &tadium infiltrasi, mukosa laring posterior membengkak dan hiperemis, dapat mengenai pita suara. !erbentuk tuberkel pada submukosa sehingga tampak bintik berwarna kebiruan. !uberkel membesar dan beberapa tuberkel berdekatan bersatu sehingga mukosa diatasnya meregang sehingga suatu saat akan pecah dan terbentuk ulkus ) &tadium ulserasi, ulkus yang timbul pada akhir stadium infiltrasi membesar. lkus diangkat, dasarnya ditutupi perkijuan dan dirasakan sangat nyeri. #) &tadium perikondritis, ulkus makin dalam sehingga mengenai kartuilago laring terutama kartilago aritenoid dan epiglotis sehingga terjadi kerusakan tulang rawan. @) &tadium pembentukan tumor, terbentuk fibrotuberkulosis pada dinding posterior, pita suara dan subglotik. b.
Laringitis #&eti%a >adang menahun ini jarang dijumpai Dalam @ stadium lues yang paling berhubungan dengan laringitis kronis ialah lues stadium tersier dimana terjadi pembentukan gumma yang kadang menyerupai keganasan laring. "pabila guma pecah akan timbul ulkus yang khas yaitu ulkus sangat dalam, bertepi dengan dasar keras, merah tua dengan eksudat kekuningan. lkus ini tidak nyeri tetapi menjalar cepat
)
!abel. 1 Perbe*aan Laringitis A%&t *an Kroni% #aringitis a%&t >hino%irus Parainfluen7a %irus "deno%irus Birus mumps Barisella 7ooster %irus Penggunaan asma inhaler Penggunaan suara berlebih dalam pekerjaan A $enyanyi, erbicara dimuka umum $engajar "lergi &treptococcus grup " $ora
Laringitis %ronis 6nfeksi bakteri 6nfeksi tuberkulosis &ifilis Leprae Birus 0amur "ctinomycosis Penggunaan suara berlebih "lergi 5aktor lingkungan seperti asap, debu Penyakit sistemik A wegener granulomatosis, amiloidosis "lkohol atroesophageal refluks
E. Patofisio#ogi 8ampir semua penyebab inflamasi ini adalah %irus. 6n%asi bakteri mungkin sekunder. Laringitis biasanya disertai rinitis atau nasofaringitis. "witan infeksi mungkin berkaitan dengan pemajanan terhadap perubahan suhu mendadak, defisiensi diet, malnutrisi, dan tidak ada immunitas. Laringitis umum terjadi pada musim dingin dan mudah ditularkan. 6ni terjadi seiring dengan menurunnya daya tahan tubuh dari host serta pre%alensi %irus yang meningkat. Laringitis ini biasanya didahului oleh faringitis dan infeksi saluran nafas bagian atas lainnya. 8al ini akan mengakibatkan iritasi mukosa saluran nafas atas dan merangsang kelenjar mucus untuk memproduksi mucus secara berlebihan sehingga menyumbat saluran nafas. 'ondisi tersebut akan merangsang terjadinya batuk hebat yang bisa menyebabkan iritasi pada laring. Dan memacu terjadinya inflamasi pada laring tersebut. 6nflamasi ini akan menyebabkan nyeri akibat pengeluaran mediator kimia darah yang jika berlebihan akan merangsang peningkatan suhu tubuh. (=li7abeth 0. /orwin ::: , @#) ". Manifestasi K#inis 1. ejala lokal seperti suara parau dimana digambarkan pasien sebagai suara yang kasar atau suara yang susah keluar atau suara dengan nada lebih rendah dari suara yang biasa * normal dimana terjadi gangguan getaran serta ketegangan dalam pendekatan kedua pita suara kiri dan kanan sehingga menimbulkan suara menjadi parau bahkan sampai tidak bersuara sama sekali (afoni). . &esak nafas dan stridor #. Cyeri tenggorokan seperti nyeri ketika menalan atau berbicara. @. ejala radang umum seperti demam, malaise -. atuk kering yang lama kelamaan disertai dengan dahak kental +
4. ejala commmon cold seperti bersin+bersin, nyeri tenggorok hingga sulit menelan, sumbatan hidung (nasal congestion), nyeri kepala, batuk dan demam dengan temperatur yang tidak mengalami peningkatan dari # derajat celsius. 3. ejala influen7a seperti bersin+bersin, nyeri tenggorok hingga sulit menelan, sumbatan hidung (nasal congestion), nyeri kepala, batuk, peningkatan suhu yang sangat berarti yakni lebih dari # derajat celsius, dan adanya rasa lemah, lemas yang disertai dengan nyeri diseluruh tubuh . . Pada pemeriksaan fisik akan tampak mukosa laring yang hiperemis, membengkak terutama dibagian atas dan bawah pita suara dan juga didapatkan tanda radang akut dihidung atau sinus paranasal atau paru 2. bstruksi jalan nafas apabila ada udem laring diikuti udem subglotis yang terjadi dalam beberapa jam dan biasanya sering terjadi pada anak berupa anak menjadi gelisah, air hunger, sesak semakin bertambah berat, pemeriksaan fisik akan ditemukan retraksi suprasternal dan epigastrium yang dapat menyebabkan keadaan darurat medik yang dapat mengancam jiwa anak. a. Laringitis "kut Demam, malaise, gelaja rinigaringitis, suara parau sampai afoni, nyeri ketika menelan atau berbicara, rasa kering ditenggorokan, batuk kering yang kelamaan disertau dahak kental, gejala sumbatan laring sampai sianosis. Pada pemeriksaan, tampak mukosa laring hiperemis, membengkak, terutama di atas dan bahwa pita suara. iasanya tidak terbatas di laring, juga ada tanda radang akut dihitung sinus peranasak, atau paru. b. Laringitis 'ronik &uara parau yang menetap, rasa tersangkut di tenggorok sehingga sering mendehem tanpa sekret. Pada pemeriksaan tampak mukosa laring hiperemis. !idak rata, dan menebal. ila tumor dapat dilakukan biopsi. c. Laringitis tuberkulosis !erdapat gejala demam, keringat malam, penurunan berat badan, rasa kering, panas, dan tertekan di daerah laring, suara parau beriminggu+minggu dan pada stadium lanjut dapat afoni, bentuk produktif, gemoptisis, nyeri menelan yang lebih hebat bila gejala+gejala proses aktif pada paru. Dapat timbul sumbatan jalan napas karena edemaA tumberkuloma, atau paralysis pita suara. &esuai dengan stadium dari penyakit, pada laringoskop akan terlihatA &tadium infiltrasi $ukosa laring membengkak, hiperemis (bagian posterior), dan pucar. !erbentuk tuberkel di daerah submukosa, tampak sebagai bintik+bintik kebiruan. !uberkel membesar, menyatu sehingga mukosa di atasnya meregang. ila pecah akan timbul ulkus. &tadium ulserasi lkus membesar, dangkal, dasarnya ditutupi perkijuan dan terasa. &tadium perikondritis lkus makin dalam mengenai kartilago laring, kartilagi aritenoid, dan epiglottis* terbentuk nanah yang berbau sampai terbentuk sekuester. 'eadaan umum pasien sangat buruk, dapat fibrotuberkulosis pada dinding posterior, pita suara, dan subglotik. ,
G. Pemeri%saan Pen&n-ang 1. 5oto rontgen leher "P A bisa tampak pembengkakan jaringan subglotis (&teeple sign). !anda ini ditemukan pada -:E kasus. . Pemeriksaan laboratorium A gambaran darah dapat normal. 0ika disertai infeksi sekunder, leukosit dapat meningkat. #. Pada pemeriksaan laringoskopi indirek akan ditemukan mukosa laring yang sangat sembab, hiperemis dan tanpa membran serta tampak pembengkakan subglotis yaitu pembengkakan jaringan ikat pada konus elastikus yang akan tampak dibawah pita suara. Laringitis A%&t Pemeriksaan apusan dari laring untuk kultur dan uji resistensi pada kasus yang lama atau sering residif Laringitis t&ber%osis Pemeriksaan laboratorium hasil tahan asam dari sputum atau bilasan lambung, foto toraks menunjukkan tanda proses spesifik baru, laringoskopi langsung*tak langsung, dan pemeriksaan P". ($ansjoer, "rif.1222, 1-) H. Prognosis Prognosis untuk penderita laringitis akut ini umumnya baik dan pemulihannya selama satu minggu. Camun pada anak khususnya pada usia 1+# tahun penyakit ini dapat menyebabkan udem laring dan udem subglotis sehingga dapat menimbulkan obstruksi jalan nafas dan bila hal ini terjadi dapat dilakukan pemasangan endotrakeal atau trakeostomiaik. I.
Penata#a%sanaan Laringitis A%&t !erapi pada laringitis akut berupa mengistirahatkan pita suara, antibiotik, menambah kelembaban, dan menekan batuk. bat+obatan dengan efek samping yang menyebabkan kekeringan harus dihindari. Penyanyi dan para profesional yang mengandalkan suara perlu dinasehati agar membiarkan proses radang mereda sebelum melanjutkan karier mereka. saha bernyayi selama proses radang berlangsung dapat mengakibatkan perdarahan pada laring dan perkembangan nodul korda %okalis selanjutnya. !erapi pada laringitis kronis terdiri dari menghilangkan penyebab, koreksi gangguan yang dapat diatasi, dan latihan kembali kebiasaan menggunakan %ocal dengan terapi bicara. "ntibiotik dan terapi singkat steroid dapat mengurangi proses radang untuk sementara waktu, namun tidak bermanfaat untuk rehabilitasi jangka panjang. =liminasi obat+obat dengan efek samping juga dapat membantu. Pada pasien dengan gastroenteriris refluks dapat diberikan reseptor 8 antagonis, pompa proton inhibitor. 0uga diberikan hidrasi, meningkatkan kelembaban, menghindari polutan. !erapi pembedahan bila terdapat sekuester dan trakeostomi bila terjadi sumbatan laring. 8indari iritasi pada laring dan faring. ntuk terapi mendikamentosa diberikan antibiotic penisilin anak # < : kg dan dewasa # < -:: mg. bila alergi dapat diganti eritromisin atau basitrasin. Dan diberikan kortikosteroid untuk mengatasi edema. Dipasang pipa endotrakea atau trakeostomi bila terdapat sumbatan laring. 1
Laringitis Kroni% Diminta untuk tidak banyak bicara dan mengonati peradangan di hitung, faring, serta bronkus yang mungkin menjadi penyebab. Diberikan antibiotik bila terdapat tanda infeksi dan ekspektoran. ntuk jangka pendek dapat diberikan steroid. Laringitis kronis yang berlangsung lebih dari beberapa minggu dan tidak berhubungan dengan penyakit sistemik, sebagian besar berhubungan dengan pemajanan rekuren dari iritan. "sap rokok merupakan iritan inhalasi yang paling s ering memicu laringitis kronis tetapi laringitis juga dapat terjadi akibat menghisap kanabis atau inhalasi asap lainnya. Pada kasus ini, pasien sebaiknya dijauhkan dari faktor pemicunya seperti dengan menghentikan kebiasaan merokok Laringitis /&ber%osis Pengobatan dengan mengistirahatkan pita suara dan dengan pemberian obat anti nyeri biasanya telah mencukupi. Pemberian obat antituberkulosis primer dan skunder. Pada infeksi bakteri, antibiotik yang tepat harus diberikan.!rakeostomi bila timbul sumbatan jalan napas 0.
Penegaan •
0angan merokok, hindari asap rokok karena rokok akan membuat tenggorokan kering dan mengakibatkan iritasi pada pita suara,
•
minum banyak air karena cairan akan membantu menjaga agar lendir yang terdapat pada tenggorokan tidak terlalu banyak dan mudah untuk dibersihkan,
•
batasi penggunaan alkohol dan kafein untuk mencegah tenggorokan kering.
•
jangan
berdehem
untuk
membersihkan
tenggorokan karena
berdehem
akan
menyebabkan terjadinya %ibrasi abnormal pada pita suara •
meningkatkan pembengkakan dan berdehem juga akan menyebabkan tenggorokan memproduksi lebih banyak lendir.
2.2. KONSEP KEPEA4A/AN ". Pengkajian 1. Pengkajian 6dentitas 'lien •
Pasien (diisi lengkap)A nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama,
•
pekerjaan, alamat, tanggal masuk >&. Penanggung 0awab (diisi lengkap) A (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, pekerjaan, alamat)
. Pengkajian >iwayat 'esehatan •
>iwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit).
'aji apakah klien demam, tidak enak badan, kesulitan menelan, sakit tenggorokan, rasa gatal dan kasar di tenggorokan, tenggorokan kering, batuk kering, kesulitan bernapas (pada anak+anak), dan suara serak*hilang.
11 •
>iwayat kesehatan yang lalu $engkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. $isalnya, sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran tenggorokan dan pernah menjalani perawatan di >&.
•
>iwayat kesehatan keluarga $engkaji adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis. #. Pemeriksaan 5isik
• • • •
'eadaan umum /& !anda Bital ( tekanan darah, nadi, respirasi, suhu) 'esadaran @. Pengkajian 11 5ungsional ordon a. Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan •
• • •
!anyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit laringitis yang dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klienF 'aji apakah klien merokok atau minum alkoholF "pakah klien mengetahui tanda dan gejala penyakitnyaF "pakah klien mengetahui penyebab penyakit laringitisF
b. Pola nutrisi metabolik •
• • • • •
!anyakan kepada klien bagaimana pola makan dan minumnya sebelum sakit dan setelah sakitF agaimana jumlah asupan makanan dan minuman klienF 'aji apa makanan kesukaan klienF 'aji riwayat alergi makanan maupun obat+obatan tertentu. "pakah klien mengalami sulit menelan, sakit tenggorokan, anoreksiaF "pakah makan dan minum klien berkurang karena sakit tenggorokan dan sakit
saat menelanF c. Pola eliminasi • • • • •
'aji bagaimana pola miksi dan defekasi klien apakah mengalami gangguanF 'aji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi nyaF "pakah klien merasakan nyeri saat "' dan "F "pakah penyakit ini mengganggu kenyamanan saat "' dan "F 'aji kebiasaan dan %olume urine
d. Pola akti%as latihan •
"pakah akti%itas terganggu karena penyakit yang dihadapinyaF
e. Pola istirahat tidur •
'aji perubahan pola tidur klien, berapa lama klien tidur dalam sehariF
•
"pakah klien mengalami gangguan dalam tidur, misalnya karena nyeri tenggorokan F
12
f. Pola kognitif persepsi •
'aji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan pada panca
• •
indraF "pakah klien mengalami serak atau hilang suaranya untuk berkomunikasiF agaimana kemampuan berkomunikasi, memahami serta berinteraksi klien
•
terhadap orang lainF iasanya klien mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena suara yang
parau atau bahkan hilang dan rasa nyeri di tenggorokan. g. Pola persepsi diri dan konsep diri •
"pakah klien merasa rendah diri karena penyakitnya, misalnya karena
•
ketidakmampuan berkomunikasi dengan baikF "pakah sering merasa marah, cemas, takut, depresi, karena takut kehilangan
suaranyaF h. Pola peran hubugan •
'aji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di
•
>umah &akit dan bagaimana hubungan sosial klien dengan masyarakat sekitarnyaF "pa klien mengalami sulit bersosialisasi dengan orang lain karena kesulitan
komunikasi yang dirasakannyaF i. Pola reproduksi dan seksualitas •
"pakah ada pengaruh penyakit klien dengan seksualitasnyaF
j. Pola koping dan toleransi stress • • •
'aji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalahF "pakah klien menggunakan obat+obatan untuk menghilangkan stresF 'aji sumber pendukung klien disaat stres.
k. Pola nilai dan kepercayaan • • •
'aji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnyaF "pakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klienF 'aji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien menerima
penyakitnya adalah karena murni oleh penyakit medis ataupun sebaliknya. . Diagnosa keperawatan A 1. ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi berlebihan . angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi laring sekunder. #. 8ipertermi berhubungan dengan proses infeksi bakteri 8aemophilus 6nfluen7ae. @. >esiko terhadap ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat. /. 6nter%ensi •
Diagnosa 1 o 'aji frekuensi* kedalaman pernafasan dengan gerakan dada.
>* A !akipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi o
karena ketidaknyamanan. "uskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara dan bunyi nafas. 13
o
o
o
o
>* A Penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. erikan minum lebih banyak dan hangat. >* A $inum air khususnya yang hangat memobilisasi dan mengeluarkan secret "jarkan teknik batuk efektif >* A atuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami untuk mempertahankan jalan nafas paten Penghisapan sesuai indikasi. >* A $erangsang batuk atau pembersihan jalan nafas suara mekanik pada faktor yang tidak mampu melakukan karena batuk efektif atau penurunan tingkat kesadaran. 'olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi A mukolitik. >* A "lat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret, analgetik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan ketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara hati+hati, karena dapat menurunkan upaya batuk*menekan pernafasan.
•
Diagnosa 'aji tingkat nyeri o >* untuk mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan o bser%asi tt% >*>espon nyeri biasanya meningkatkan tt% o erikan tindakan nyaman pijatan punggung,
•
perubahan
posisi,
musik
tenang*berbincangan. >*A tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan lembut dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar efek derajat analgesik. o "njurkan minum air hangat >* untuk mengencerkan sekret dan memberi rasa nyaman o .'olaborasi A erikan analgesik sesuai indikasi >*A obat dapat digunakan untuk memberi rasa nyaman Diagnosa # o
o
Observasi suhu badan R/ proses peningkatan suhu menunjukkan proses penyakit infeksius akut Beri kompres hangat pada dahi/axilla R/ Daerah dahi / axilla merupakan jaringan tipius dan terdapat pembuluh darah sehingga proses vasodilatasi pembuluh darah
o
o
lebih cepat sehingga pergerakan molekul cepat. Beri minum sering tapi sedikit. R/ Untuk mengganti cairan yang hilang selama
proses
evaporasi. njurkan untuk memakaikan pakaian tipis dan yang dapat menyerap keringat.
R/ !akaian yang tipis dapat membantu mempercepat proses evaporasi. 14 o
"olaborasi dalam pemberian obat antipiretik R/ Obat antipiretik bekerja sebagai pengatur kembali pusat pengatur panas
•
Diagnosa @ 'aji pola makan o >*A pilihan inter%ensi tergantung pada penyebab masalah.. o bser%asi status nutrisi umum, ukur berat
badan
dasar.
>*A adanya kondisi kronis keterbatasan ruangan dapat menimbulkan malnutrisi, o
o
o
rendahnya tahanan terhadap inflamasi*lambatnya respon terhadap terapi erikan makan porsi kecil dan sering >*A tindakan ini dapat meningkat masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali. .eri makanan lunak >*untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan memudahkan dalam menelan 'olaborasi dengan ahli gi7i >*ntuk menentukkan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
1$ BAB III PEN5/5P
#.1. '=&6$PL"C Laringitis akut merupakan kelainan pada laring yakni peradangan akut pada laring yang biasanya kelanjutan dari penyakit rhinofaringitis at au common cold. Penyakit ini pada orang dewasa merupakan penyakit yang ringan saja namun tidak bagi penderita anak kurang dari # tahun. 8al ini dikarenakan pada anak dapat menimbulkan udem laring dan subglotis sehingga obstruksi jalan nafas yang sangat berbahaya dalam waktu beberapa jam saja penderita akan mengalami obstruksi total jalan nafas sementara itu pada orang dewasa tidak terjadi secepat pada anak. Laringitis akut ini dapat terjadi dari kelanjutan infeksi saluran nafas seperti influen7a atau common cold. infeksi %irus influen7a (tipe " dan ), parainfluen7a (tipe 1,,#), rhino%irus dan adeno%irus. Penyebab lain adalah 8aemofilus influen7ae, ranhamella catarrhalis, &treptococcus pyogenes, &taphylococcus aureus dan &treptococcus pneumoniae. Penyakit ini dapat terjadi karena perubahan musim * cuaca, pemakaian suara yang berlebihan, trauma, bahan kimia, merokok dan minum+minum alkohol dan alergi. "dapun gejala klinis yang sering kita temukan pada laringitis akut ini adalah suara parau bahkan sampai hilangnya suara atau afoni, sesak nafas bahkan stridor, nyeri tenggorokan, nyeri menelan dan berbicara, gejala common cold dan inflen7a, dan pada pemeriksaan fisik kita akan menemukan mukasa laring yang hiperemis, membengkak terutama dibagian atas dan bawah pita suara dan juga didapatkan tanda radang akut dihidung atau sinus paranasal atau paru. bstruksi jalan nafas akan ditemukan apabila ada udem laring diikuti udem subglotis yang terjadi dalam beberapa jam dan biasanya sering terjadi pada anak berupa anak menjadi gelisah, air hunger, sesak semakin bertambah berat, dan pada pemeriksaan fisik akan ditemukan retraksi suprasternal dan epigastrium yang dapat menyebabkan keadaan darurat medik yang dapat mengancam jiwa anak. ntuk penatalaksaan dari laringitis akut ini adalah pemberian antibiotik yang adekuat dan kortikosteroid. mumnya penderita laringitis akut tidak perlu dirawat dirumah sakit namun ada indikasi dirawat di rumah sakit apabila penderitanya berumur kurang dari setahun, tampak toksik, sianosis, dehidrasi atau a
1' BAB I
PENDAH5L5AN
1.1. Latar elakang Laringitis merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai pada daerah laring. Laringitis merupakan suatu proses inflamasi pada laring yang dapat terjadi baik akut maupun kronik.Laringitis akut biasanya terjadi mendadak dan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih # minggu.ila gejala telah lebih dari # minggu dinamakan laringitis kronis.Penyebab dari laringitis akut dan kronis dapat bermacam+macam bisa disebabkan karena kelelahan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun infeksi %irus.Pita suara adalah suatu susunan yang terdiri dari tulang rawan, otot dan membran mukosyang membentuk pintu masuk dari trakea.iasanya pita suara akan membuka dan menutup dengan lancar,membentuk suara melalui pergerakan. ila terjadi laringitis, makan pita suaraakan mengalami proses peradangan, pita suara tersebut akan membengkak, menyebabkan perubahan suara. "kibatnya suara akan terdengar lebih serak.erdasarkan hasilstudilaringitis terutama menyerang pada usia 1+@: tahun untuk dewasa sedangkan pada anak+anak umumnya terkena pada usia diatas # tahun. 1..
>umusan $asalah + agaimana konsep medis laryngitis + agaimana konsep keperawatan
1.#. !ujuan "gar penulis dan pembaca dapat mengetahui konsep medis dan keperawatan laringitis sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya dan mengetahui cara penanganannya.
1 DA"/A P5S/AKA
8ermani ,'artosudiro & 9 "bdurrahman . ::#,12: ; ::. uku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher ed. -, 0akarta A 5'6, Doenges, $arilynn =.dkk. ::. >encana "suhan 'eperawatan. 0akartaA Penerbit uku 'edokteran (=/), 0akarta &umantri, 6rman. :1. "suhan 'eperawatan Pada 'lien Dengan angguan &istem Pernapasan. =disi . 0akartaA &alemba $edika &melt7er, &u7anne / 9 renda . are. 1223. uku "jar 'eperawatan $edikal edah Bol. runner 9 &uddarth =d. . 0akarta A =/ httpA**fadilahnursolehati.blogspot.com*:1@*:-*laporan+laringitis.htm httpA**www.7iddu.com*download*143#2#4*makalahlaringitis.doc<.html
TUGAS MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LARINGITIS
OLEH : KELOMPOK II
HASNIA/I
LINDASAI
INDA4A/I
IN/AN SAI
IDAS
05MEIS
IIN /IAN/I
KOMANG A65
L5PI/ASAI
MEISEL /EMBAGA
MI"/AH5L ESK6AH
PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KURNIA JAYA PERSADA PALOPO 2015
KA/A PENGAN/A Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat "llah, &G! yang telah memberikan rahmat dan hidayah+Cya sehingga makalah dengan judul DENGAN LARINGITIS ”
dapat diselesaikan.
“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
$akalah ini disusun berdasarkan hasil data+data yang diperoleh dari media cetak dan media elektronik berupa internet. capan terima kasih kepada rekan+rekan kelompok dua yang telah memberikan partisipasinya dalam penyusunan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan kami penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, olehnya itu sangat diharapkan saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Palopo, 0anuari :1-
Penyusun,
i
DA"/A ISI 'ata Pengantar ............................................................................................................... Daftar isi ......................................................................................................................... ab 6 Pendahuluan ...................................................................................................... 1.1. elakang ..........................................................................................
1 >umusa
n $asalah .....................................................................................
1 !ujuan
1.. 1.#. ab 66
i ii 1 Latar
Penulisan .................................................................................... Pembahasan ...................................................................................................... .1. $edis ..........................................................................................
1 'onsep
". . /. D. =. 5. . 8. 6. 0.
Definisi .................................................................................... "natomi ...................................................................................... 5isiologi ................................................................................... =tiologi ....................................................................................... Patofisiologi ............................................................................... $anifestasi 'linis ....................................................................... Pemeriksaan Penunjang .............................................................. Prognosis .................................................................................. Penatalaksanaan .......................................................................... Pencegahan HHHHHHH.....................................................
..
# 4 1: 1: 1: 11 'onsep
'eperawatan .............................................................................. 11 ". Pengkajian .................................................................................. 11 . Diagnosa 'eperawatan ............................................................... 1# /. 6nter%ensi .................................................................................... 1# ab 666 Penutup ............................................................................................................. 14 #.1. 'esimp ulan .............................................................................................
14
Daftar Pustaka
#aringitis $ penyebab% gejala dan proses terjadinya
LARINGITIS AKUT DAN KRONIS A(a it& #aringitis77 •
Laringitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada pita suara(laring) dan biasanya terjadi mendadak dan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih # minggu sehingga disebut akut. ila gejala telah lebih dari # minggu dinamakan laringitis kronis.
•
Laringitis akut pada umumnya merupakan kelanjutan dari rinofaringitis akut (/ommon cold) atau merupakan manifestasi dari radang saluran nafas bagian atas. Pada anak laryngitis akut dapat menimbulkan sumbatan saluran jalan nafas karena rimaglotisnya relatif lebih sempit, sedangkan pada orang dewasa tidak secepat pada anak.
•
Laringitis sering juga disebut juga dengan IcroupJ. Dalam proses peradangannya laringitis sering melibatkan saluran pernafasan dibawahnya yaitu trakea dan bronkus. ila peradangan melibatkan laring dan trakea maka diagnosis spesifiknya disebut laringotrakeitis, dan bila peradangan sampai ke bronkus maka diagnosis spesifiknya disebut laringotrakeobronkitis
A(a (en8ebab #aringitis a%&t *an %ronis77 •
Laringitis dapat disebabkan oleh %irus yang menyebabkan peradangan sistemik, bakteri yang menyebabkan peradangan lokal ataupun dapat disebabkan oleh jamur dan lainnya.
LARINGITIS
LARINGITIS
AKUT
KRONIS
9I5S
BAK/EI PEN6AKI/
Rhinoviru s
&aemophi #aringitis akut lus yang tidak in'uen(ae sembuh type B "ronis virus )taphyloc sinusitis% lergi% in'uen(a occus aureus Devisiasi virus *orynebac septum yang parain'ue terium berat n(a diphtheria e !olip adenoviru )treptoco hidung% rhinoscl s ccus eroma group Bronkitis kronis coxsackie +oraxella virus chatarralis coronavir ,scherichi 0nfeksi bakteri us a coli seperti 0nfeksi tuberkulosis% respirator "lebsiella )i1lis%#eprae% y synsitial sp infeksi irus virus dan 2amur -R) infeksi virus !seudomo morbili nas sp blastomycosis% histoplasmosis% arisella *hlamydia leishmaniasis (ooster trachomat dan virus is sporotrichosis herpes +ycoplas simplex ma pneumoni ae virus Bordatella mumps pertussis enterovir *occidioid us% virus% es C A reovirus% *ryptococ akut merupakan peradangan laring dengan om(et kuran -measles cus dan#aringitis *. 3 minggu% jika lebih dari 3 minggu dapat disebut diphtheria kronis e Beberapa keadaan yang menjadi penyebab laringitis akut% karena tergantung pada om(et 4aktunya% seperti penggunaan suara yang berlebihan% 5,RD%iritas bahan kimia% dsb A(a fa%tor (re*is(osis #aringitis77
•
nset dari laringitis berhubungan dengan perubahan suhu yang tiba+tiba, malnutrisi, atau keadaan menurunnya sistem imun dan 6munisasi yang tidak lengkap
•
0arang ditemukan radang dari laring disebabkan oleh kondisi autoimun seperti rematoid artritis, polikondritis berulang, granulomatosis Gagener, atau sarkoidosis.
•
ederapa penyakit seperti alergi, bronkitis, dan pneumonia. &elain itu, laringitis berkaitan dengan rinitis alergi, riwayat asma.
•
•
•
•
Paparan 7at yang mengiritasi, seperti asap rokok, alkohol yang berlebihan, asam lambung atau bahan kimia di tempat kerja dan terlalu banyak menggunakan suara, dengan berbicara terlalu banyak, berbicara terlalu keras atau menyanyi Pasien 6mmunocompromised atau pasien yang mengkonsumsi obat i munucompromise + mempertimbangkan keterlibatan kandidiasis Penggunaan bat+ obatan yang meningkatkan kecenderungan untuk mengembangkan gord dengan mengurangi nada sfingter esofagus bagian bawah, seperti calcium channel blocker, nitrat, beta+blocker, progesteron, Perawatan 6nhalasi misalnya pada pemandian air panas aya hidup meningkatkan risiko penyakit menular (praktek seksual tidak aman misalnya, sejarah sifilis). dan Diet + konsumsi makanan cenderung menurunkan nada esofagus dan meningkatkan kemungkinan =>D (misalnya coklat, kafein)
A(a ge-a#a %#inis #aringitis777 •
Laringitis akut o
o
o
o
•
Pada laringitia akut terdapat gejala radang pada umumnya dan biasanya merupakan kelanjutan dari rinofaringitis(common cold). Pada laringitis akut terdapat gejala radang umum, seperti demam, dedar (malaise), pembesaran kelenjar getah bening, serta gejala lokal, seperti suara parau mendadak sampai tidak bersuara sama sekali (afoni), nyeri ketika menelan atau berbicara, serta gejala sumbatan laring. &elain itu terdapat batuk kering dan lama kelamaan disertai dengan dahak kental. Pada pemeriksaan tampak mukosa laring hiperemis, membengkak, terutama di atas dan bawah pita suara. iasanya terdapat juga tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal atau paru. Laringitis akut lebih banyak dijumpai pada anak+anak (usia kurang dari #,-tahun), namun tidak jarang dijumpai pada anak yang lebih besar, bahkan pada orang dewasa atau orang tua Pada anak dapat menimbulkan sumbatan, jalan nafas cepat karena rima glotisnya relatif lebih sempit, sedangkan pada orang dewasa tidak secepat pada anak ; anak. &elain itu juga stridor inspiratoir biasanya ditemukan pada anak+anak
Laringitis kronis
o
o
ejalanya ialah suara parau yang menetap, rasa tersangkut di tenggorok, sehingga pasien sering mendehem tanpa mengeluarkan sekret, karena mukosa yang menebal., kesulitan makan, peningkatan produksi air liur dalam mulut, kesukaran napas yang terjadi tidak berat dan kadang di temukan nyeri tenggorokan dan merasa sesuatu yang menganjal di tenggorokan. Pada pemeriksaan tampak mukosa menebal, permukaan tidak rata dan hiperemis. ila terdapat daerah yang dicurigai menyerupai tumor, maka perlu dilakukan biopsi.
L">6C C>$"L Laringitis dengan endema Bagaimana ara *iagnosa #aringitis777 •
Laringitis akut o
o
o
o
o
Diagnosis laringitis akut dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis biasanya didapatkan gejala demam, malaise, batuk, nyeri telan, ngorok saat tidur, yang dapat berlangsung selama # minggu, dan dapat keadaan berat didapatkan sesak nafas, dan anak dapat biru+ biru. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak sakit berat, demam, terdapat stridor inspirasi, sianosis, sesak nafas yang ditandai dengan nafas cuping hidung dan*atau retraksi dinding dada, frekuensi nafas dapat meningkat, dan adanya takikardi yang tidak sesuai dengan peningkatan suhu badan merupakan tanda hipoksia Pemeriksaan dengan laringoskop direk atau indirek dapat membantu menegakkan diagnosis. Dari pemeriksaan ini plika %okalis berwarna merah dan tampak edema terutama dibagian atas dan bawah glotis. Pemeriksaan darah rutin tidak memberikan hasil yang khas, namun biasanya ditemui leukositosis. pemeriksaan usapan sekret tenggorok dan kultur dapat dilakukan untuk mengetahui kuman penyebab, namun pada anak ser ingkali tidak ditemukan kuman patogen penyebab. Proses peradangan pada laring seringkali juga melibatkan seluruh saluran nafas baik hidung, sinus, faring, trakea dan bronkus, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan foto. Laringitis akut pada anak sering menyebabkan obstruksi saluran nafas yang kemudian mengakibatkan terjadinya distres respirasi akut, yang apabila tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian.
•
Laringitis kronis o
o
!es laboratorium A
5/ dengan diferensial untuk mengecualikan infeksi.
'ultur sputum untuk bakteri, jamur dan %irus.
Laryngeal mukosa swab untuk analisis mikrobiologi.
&erologi untuk penanda autoimun.
!es untuk sifilis dan !/ jika terindikasi secara klinis.
>adiologi A
>adiograf thoraks.
/! dan $>6 scan mungkin sesuai jika morfologi rinci laring diperlukan.
o
'ontras ganda seri gastrointestinal atas dan manometry + mungkin diperlukan untuk mengecualikan gastro+esofagus penyakit refluks (=>D). Bideostrobe + nit terdiri dari unit stroboskopik (sumber cahaya dan mikrofon), kamera %ideo, endoskopi dan perekam %ideo, yang berguna dalam mendiagnosis kista %okal, polip dan nodul.
Laringoskopi.
o
Lateral K+ray leher + dapat menunjukkan pembengkakan supraglottic atau retropharyngeal, atau kepadatan jaringan lunak di saluran napas subglottic.
$em%isual dapat memeriksa pita suara dalam prosedur yang disebut laringoskopi, dengan menggunakan cahaya dan cermin kecil untuk melihat ke bagian belakang tenggorokan dengan menggunakan serat optik laringoskopi. 6ni melibatkan memasukkan tabung tipis fleksibel (endoscope) dengan kamera kecil dan ringan melalui hidung atau mulut dan ke bagian belakang tenggorokan . Dokter menonton gerakan pita suara pada monitor ketika pasien berbicara.
iopsi.
0ika dokter "nda melihat sebuah wilayah yang mencurigakan, ia mungkin melakukan biopsi + mengambil contoh jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop
Bagaimana (roses ter-a*in8a (en8a%it Laringitis777
•
Laringitis diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu laringitis akut dan laringitis kronik. Laringitis akut merupakan inflamasi dari mukosa laring dan pita suara yang berlangsung kurang dari # minggu, jika lebih dari # minggu baru dikatakan sebagai laringitis kronis.
•
Pita suara atau plika %okalis yang terdapat pada laring adalah suatu susunan yang terdiri dari tulang rawan, otot dan membran mukosa yang membentuk pintu masuk dari batang tenggorok (trachea). Di dalam kotak suara terdapat pita suara—dua buah membran mukosa yang terlipat dua membungkus otot dan tulang rawan. iasanya dalam keadaan normal pita suara akan membuka dan menutup dengan lancar, membentuk suara melalui pergerakan dan getaran yang terbentuk
•
Dalam keadaan laryngitis yang di sebabkan oleh berbagai etiologi diatas, misalnya infeksi oleh parainfluen7a %irus, yang merupakan penyebab terbanyak dari laringitis, masuk melalui inhalasi dan menginfeksi sel dari epitelium saluran nafas lokal yang bersilia, ditandai dengan edema dari lamina propria, submukosa, dan ad%entitia, diikuti dengan infitrasi selular dengan histosit, limfosit, sel plasma dan lekosit polimorfonuklear (P$C). !erjadi pembengkakan dan kemerahan dari saluran nafas yang terlibat, kebanyakan ditemukan pada dinding lateral dari trakea dibawah pita suara.
•
'arena trakea subglotis dikelilingi oleh kartilago krikoid, maka pembengkakan terjadi pada lumen saluran nafas dalam, menjadikannya sempit, bahkan sampai hanya sebuah celah. Penyempitan ini akan menyebabkan peningkatan hambatan saluran nafas yang besar dan penurunan aliran udara. &umbatan aliran udara pada saluran nafas atas akan berakibat terjadinya stridor dan kesulitan bernafas yang akan menuju pada hipoksia ketika sumbatan yang terjadi berat dan ini umumnya terjadi pada anak+anak karena rima glotis pada anak relatif lebih kecil dan diperberat oleh reaksi peradangan.
•
&elain itu membran pelindung plika %okalis biasanya merah dan membengkak yang selanjutnya plika %okalis mengalami inflamasi dan iritasi sehingga tekanan yang diperlukan untuk proses fonasi mengalami peningkatan, maka terjadi kesulitan dalam memproduksi tekanan fonasi yang adekuat. dara yang melewati kedua plika %okalis yang mengalami edema menyebabkan suara yang dihasilkan mengalami distorsi,sehingga hasil yang dikeluarkan menjadi parau. ahkan pada beberapa kasus suara dapat menjadi lemah atau bahkan tidak terdengar.
•
&elain itu reaksi peradangan atau inflamasi ini akan memicu demam dan berbagai keluhan sistemik lainnya maupun keluhan lokal seperti nyeri tenggorokan maupun nyeri menelan dan lain sebagainya.
•
Laringitis kronis merupakan suatu proses inflamasi yang menunjukkan adanya peradangan pada mukosa laring yang berlangsung lama. Laringitis kronik dapat terjadi setelah laringitis akut yang berulang, dan juga dapat diakibatkan oleh penyakit traktus pernapasan atas kronik, merokok, pajanan terhadap iritan yang bersifat konstan, dan konsumsi alkohol berlebih dan lain sebagainya.
•
Pada laringitis kronis proses peradangan dapat tetap terjadi meskipun faktor penyebabnya sudah tidak ada. Proses inflamasi akan menyebabkan kerusakan pada epitel bersilia pada laring, terutama pada dinding belakang laring. 8al ini akan menyebabkan gangguan dalam pengeluaran sekret dari traktus trakeobronkial. ila hal ini terjadi, sekret akan berada tetap pada dinding posterior laring dan sekitar pita suara menimbulkan reaksi timbulnya batuk. "danya sekret pada daerah pita suara dapat menimbulkan
laringospasme. Perubahan yang berarti juga dapat terjadi pada epitel dari pita suara berupa hiperkeratosis, diskeratosis, parakeratosis dan akantosis.
Bagaimana (engobatan #aringitis77 •
Pada laringitis akut o
o
o
o
o
•
!erapi pada laringitis akut berupa mengistirahatkan pita suara dengan istirahat berbicara dan bersuara selama +# hari, menghirup udara lemab dan menghindari iritasi pada laring dan faring. Pada laringitis akut yang di sebabkan oleh %irus, jangan di berikan antibiotik, karena akan sembuh sendiri. Pemberian antibiotik tidak disarankan kecuali bila penyebab berupa bakteri dapat ditemukan melalui kultur. Pada kasus ini, antibiotik yang dapat digunakan harus sesuai dengan kultur bakterinya, namun karena kulturnya memakan waktu yang lama, maka dapat di berikan antibiotik spektrum luas. Pengobatannya juga dapat dilakukan dengan menghirup uap hangat dan dapat ditetesi minyak atsiri * minyak mint bila ada muncul sumbatan dihidung atau penggunaan larutan garam fisiologis (saline :,2 E) yang dikemas dalam bentuk semprotan hidung atau nasal spray. $enghindari faktor+faktor yang dapat memperparah keluhan juga perlu di perhatikan, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, bahan +bahan polutan. Pada keadaan demam dapat di berikan antipiretik, ataupun jika ditemukan adanya endema laring dapat di berikan kortikosteroid untuk mengatasi endema tersebut, selain itu jika ditemukan adanya tanda+tanda obstruksi saluran napas dapat di berikan oksigen atau memerlukan juga intubasi endotrakeal dimana intubasi harus dilakukan dengan perhatian penuh, sehingga meminimalkan cedera dan inflamasi saluran nafas.
Pada Laringitis kronis o
o
o
$engobati kondisi yang mendasari + misalnya gastro+esofagus reflu< disease (=>D) mungkin perlu saran gaya hidup yang sesuai, obat prokinetic dan inhibitor pompa proton Pada penderita laryngitis kronik yang disebabkan oleh peradangan yang terjadi di hidung, faring serta bronkus maka diberikan pengobatan untuk mengobati peradangan tersebut. Pasien juga diminta untuk tidak banyak bersuara. Pada laryngitis yang disebabkan oleh rokok, alkohol, asappabrik, penggunaan suara yang berlebih maka disarankan A Pasien diharapkan untuk berhenti merokok, hentikan meminum alcohol, unakan masker, hindari minuman dingin, hindari makan goreng+gorengan, hindari makan pedas, hindari 7at+7at penyebab, istirahat berbicara ( tidak terlalu banyak bicara), kumur+kumur dengan air garam.
o
$inum banyak air karena cairan akan membantu menjaga agar lendir yang terdapat pada tenggorokan tidak terlalu banyak dan mudah untuk dibersihkan
Bagaimana Penegaan Laringitis 77 •
ntuk mencegah kekeringan atau iritasi pada pita suara andaA o
o
o
o
•
0angan merokok, dan hindari asap rokok dengan tidak menjadi perokok tidak langsung. >okok akan membuat tenggorokan anda kering dan mengakibatkan iritasi pada pita suara anda. $inum banyak air. /airan akan membantu menjaga agar lendir yang terdapat pada tenggorokan tidak terlalu banyak dan mudah untuk dibersihkan. atasi penggunaan alkohol dan kafein untuk mencegah tenggorokan kering. ila anda mengalami laringitis, hindari kedua 7at tersebut diatas. 0angan berdehem untuk membersihkan tenggorokan anda. erdehem tidak akan berakibat baik bagi anda, karena berdehem akan menyebabkan terjadinya %ibrasi abnormal pada pita suara anda dan meningkatkan pembengkakan. erdehem juga akan menyebabkan tenggorokan anda memproduksi lebih banyak lendir dan merasa lebih iritasi, membuat anda ingin berdehem lagi.
Pasien pada steroid inhalasi harus disarankan mengenai penggunaan yang tepat, dosis pengurangan misalnya, dosis dua kali sehari, pembilasan mulut dan penggunaan spacer.
•
!erapi wicara mungkin diperlukan dalam kasus penyalahgunaan suara.
•
&aran gaya hidup harus diberikan kepada pasien yang berisiko gastro+esofagus penyakit refluks (=>D)
•
8indari dekongestan. bat+obat ini dapat mengeringkan tenggorokan.
•
$enghindari pasien laringitis terutama yang di sebabkan oleh %irus, karena ada kemungkinan terjadi penularan, selain itu juga menjaga kebersihan pribadi, misalnya dengan mencuci tangan secara teratur
A(a %om(#i%asi 8ang timb *ari #aringitis77 •
Pada laryngitis akibat peradangan yang terjadi dari daerah lain maka dapat terjadi inflamasiyang progresif dan dapat menyebabkan kesulitan bernafas. 'esulitan bernafas ini dapat disertai stridor baik pada periode inspirasi, ekspirasi atau keduanya.
•
Pada laringitis akut komplikasi yang dapat terjadi yaitu laringitis kronik. &elain itu, dapat terjadi perubahan suara jika gejala suara serak tersebut terjadi selama ; # minggu
•
Laringitis akibat merokok, laring tidak dapat sembuh dari edema. 8al ini menyebabkan laring dan plika %okais berada dalam keadaan eritema dan edema akibat inflamasi.
=dema yang timbul dapat ber%ariasi mulai dari ringan hingga berat, hal ini mengakibatkan suara akan menjadi parau, terkesan lebih berat atau kasar dan rendah. •
•
Laringitis kronik akibat pemaparan yang lama dan berulang dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada plika %okalis, penebalan plika %okalis, lesi pita %okalis dan dapat terjadi parakeratosis atau hyperkeratosis. Pada pasien yang berusia lebih tua, laringitis bisa lebih parah dan dapat menimbulkan pneumonia.
Prognosis #aringitis777 •
Prognosis untuk penderita laringitis akut ini umumnya baik dan pemulihannya selama satu minggu. Camun pada anak khususnya pada usia 1+# tahun penyakit ini dapat menyebabkan udem laring dan udem subglotis sehingga dapat menimbulkan obstruksi jalan nafas dan bila hal ini terjadi dapat dilakukan pemasangan endotrakeal atau trakeostomiaik
•
Prognosis laringitis kronik, bergantung pada keadaan social ekonomi pasien kebiasaan hidup sehat, dan ketekunan berobat. Prognosis baik diagnosisi dapat ditegakkan pada