ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN ABORTUS Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat II
Dosen Pembimbing : Ns. Maslichah, S.Kep.
Disusun Oleh :
1. Eka Nurmayanda
(01114056)
2. Luluk Hani’atul Ummah Ummah
(01114067)
3. Suka Hariyono
(01114080)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES INSAN CENDEKIA HUSADA BOJONEGORO 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas rahmat dan berkat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa pula kami ucapkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta pengikut beliau dari dahulu, sekarang, dan hingga hari akhir nanti. Penulis menyusun makalah ini bertujuan agar pembaca dapat memahami dan mengerti tentang
“ASKEP
KEGAWATDARURATAN
PADA
PASIEN
ABORTUS ”.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat kesulitan dan masalah. Namun berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns. Ns. Maslichah, S.kep, Selaku dosen pengajar mata kuliah KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II yang telah memberikan kami bimbingan serta pengajaran kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan hasil makalah kami ini dan kepada teman-teman yang telah mendukung dan telah memberikan banyak masukan untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis mohon maaf apabila makalah ini tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pembaca. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan sehingga memajukan dalam pembuatan makalah berikutnya. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Bojonegoro,
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................... ..................................................... .......................................................
i
DAFTAR ISI..................................................... ........................................................................................................... ............................................................... .........
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................... ................................................................................................ ............................................ C. Tujuan .................................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Abortus ............................................. ..................................................... ....................................................... B. Etiologi Abortus ............................................. ..................................................... ....................................................... C. Apa klasifikasi dari Abortus ................................................................................ D. Patofisiologi Abortus ........................................................................................... E. Pathway Abortus ...................................................... .................................................................................................. ............................................ F. Pemeriksaan Penunjang Abortus ......................................................................... G. Komplikasi Abortus ................................................. ............................................ H. Penatalaksanaan Tenggelam ................................................................................ BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian ........................................................................................................... B. Diagnosa Keperawatan ........................................................................................ C. Intervensi.............................................................................................................. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................................... B. Saran ................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Dewasa ini, terdapat beberapa macam kelainan dalam kehamilan, dan yang paling sering terjadi adalah abortus. Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas, dimana masa gestasi belum mencapai usia 22 minggu dan beratnya kurang dari 500gr (liewollyn, 2002). Terdapat beberapa macam abortus, yaitu abortus spontan, abortus buatan, dan abortus terapeutik. Abortus spontan terjadi karena kualitas sel telur dan sel sperma yang kurang baik untuk berkembang menjadi sebuah janin. Abortus buatan merupakan pengakhiran kehamilan dengan disengaja sebelum usia kandungan 28 minggu. Pengguguran kandungan buatan karena indikasi medik disebut abortus terapeutik (Prawirohardjo, 2002). Angka kejadian abortus, terutama abortus spontan berkisar 10-15%. Frekuensi ini dapat mencapai mencapai angka 50% jika diperhitungkan banyaknya
wanita mengalami yang
kehamilan dengan usia sangat dini, terlambatnya menarche selama beberapa hari, sehingga seorang wanita tidak mengetahui kehamilannya. Di Indonesia, diperkirakan ada 5 juta kehamilan per-tahun, dengan demikian setiap tahun terdapat 500.000 - 750.000 janin yang mengalami abortus spontan. spontan. Abortus terjadi pada usia kehamilan kurang dari 8 minggu, janin dikeluarkan seluruhnya karena villi koriales belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan 8 – 14 14 minggu villi koriales menembus desidua secara mendalam, plasenta tidak dilepaskan sempurna sehingga banyak perdarahan. Pada kehamilan diatas 14 minggu, setelah ketubah pecah janin yang telah mati akan dikeluarkan dalam bentuk kantong amnion kosong dan kemudian plasenta (Prawirohardjo, 2002). Menariknya pembahasan tentang abortus dikarenakan pemahaman di kalangan masyarakat masih merupakan suatu tindakan yang masih dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, pandangan yang ada di dalam masyarakat tidak boleh sama dengan pandangan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan, dalam hal ini adalah perawat setelah membaca pokok bahasan ini. Peran perawat dalam penanganan abortus dan mencegah terjadinya abortus adalah dengan memberikan asuhan keperawatan yang tepat. Asuhan keperawatan yang tepat untuk
klien harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya komplikasi serius yang dapat terjadi seiring dengan kejadian abortus.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari abortus? 2. Apa etiologi dari abortus? 3. Bagaimana menifestasi klinis dari abortus? 4. Apa klasifikasi dari abortus? 5. Bagaimana patofisiologi dari abortus? 6. Bagaimana bentuk pemeriksaan penunjang dari abortus? 7. Apa yang menjadi komplikasi dari abortus? 8. Bagaimana bentuk penatalaksanaan dari abortus? 9. Bagaimana model asuhan keperawatan dari abortus?
C.
TUJUAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa
dapat
memahami
penanganan
kegawatdaruratan
keperawatan pada klien abortus. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa memahami definisi abortus. b. Mahasiswa memahami etiologi abortus. c. Mahasiswa memahami menifestasi klinis abortus. d. Mahasiswa memahami klasifikasi abortus. e. Mahasiswa memahami patofisiologi abortus. f.
Mahasiswa memahami bentuk pemeriksaan penunjang abortus.
g. Mahasiswa memahami komplikasi abortus. h. Mahasiswa memahami penatalaksanaan abortus. i.
Mahasiswa memahami konsep dasar asuhan keperawatan abortus.
BAB II
dan
asuhan
PEMBAHASAN A.
DEFINISI
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan. (Saifudin, 2009:145)
B.
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang menyebabkan kematian fetus adalah 1. Kelainan ovum a. Ovum patologis b.
Kelainan letak embrio
c. Plasenta yang abnormal 2. Kelainan genetalia ibu a. Anomaly congenital (hi
C.
KLASIFIKASI
1. Abortus Spontan Abortus spontan adalah abortus yang terjadi tanpa tindakan atau terjadi dengan sendirinya. Aborsi ini sebagian besar terjadi pada gestasi bulan kedua dan ketiga. Abortus spontan terdiri dari beberapa jenis yaitu: a. Abortus Imminens Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi ini kehamilan masih mungkin berlanjuut berlanjuut atau dipertahankan.
Gejala-gejala abortus imminens antara lalin : 1) Perdarahan pervagina pada paruh pertama kehamilan. Perdarahan biasanya terjadi beberapa jam sampai beberapa hari. Kadang-kadang terjadi perdarahan ringan selama beberapa minggu.
2) Nyeri kram perut. Nyeri N yeri di anterior dan jelas bersifat ritmis, nyeri dapat berupa b erupa nyeri punggung bawah yang menetap disertai perasaan tertekan di panggul, atau rasa tidak nyaman atau nyeri tumpul di garis tengah suprapubis.
(Saifudin, 2009:147) Abortus Imminens adalah keguguran tingkat permulaan. Keguguran belum terjadi sehingga kehamilan dapat dipertahankan dengan cara: tirah baring, gunakan preparat progesteron, tidak berhubungan badan, evaluasi secara berkala dengan USG untuk melihat perkembangan janin. (Amin Huda, 2013:2)
b. Abortus Insipiens Abortus Insipiens adalah proses keguguan yang sedang berlangsung sebelum kehamilan berusia 20 minggu dan konsepsi masih di dalam uterus ditandai dengan adanya rasa sakit karena telah terjadi kontraksi rahim untuk mengeluarkan hasil konsepsi. Ostium bisa ditemukan sudah terbuka dan kehamilan tidak dapat dipertahankan. Gejala-gejala abortus insipiens adalah: 1)
Rasa mules lebih sering dan kuat
2)
Perdarahan lebih banyak dari abortus imminens.
3) Nyeri karena kontraksi rahim kuat yang dapat menyebabkan pembukaan. (Amin Huda, 2013:2)
D.
PATOFISIOLOGI
E.
PATHWAY
F.
MERIKSAAN PENUNJANG
G.
KOMPLIKASI
H.
PENETALAKSANAAN