BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Setiap orang dalam hidupnya pasti akan menghadapi yang namanya masalah, sikap seseorang dalam menghadapi sangat ditentukan oleh keyakinan mereka masing-masing. Keyakinan yang dimiliki setiap orang selalu dikaitkan dengan kepercayaan atau agama. Spiritual, keyakinan dan agama merupakan hal yang yang berbed berbedaa namun namun serin seringka gkali li diart diartik ikan an sama. sama. Penti Penting ng sekali sekali bagi bagi seorang perawat memahami perbedaan antara Spiritual, keyakinan keyakinan dan agama guna menghindarkan salah pengertian yang akan mempengaruhi pendekatan perawat dengan pasien. pasien . Pasie Pasien n yang yang sedang sedang diraw dirawat at dirum dirumah ah sakit sakit memb membutu utuhka hkan n asuha asuhan n keperawatan yang holistik dimana perawat dituntut untuk mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif bukan hanya pada masalah secara fisik namun uga spiritualnya. Pasien dalam perspektif perspektif keperawatan keperawatan merupakan indi!idu, indi!idu, keluarga keluarga atau masyarakat yang memiliki masalah kesehatan dan membutuhkan bantuan untu untuk k
dapa dapatt
meme memeli liha hara ra,,
memp memper erta taha hank nkan an
dan dan
meni mening ngka katk tkan an
stat status us
kesehatannya dalam kondisi optimal. Sebagai seorang manusia, klien memiliki beberapa peran dan fungsi seperti sebagai makhluk indi!idu, makhluk sosial, dan makhl makhluk uk "uhan. uhan. Berda Berdasar sarkan kan hakik hakikat at terse tersebut but,, maka maka keper keperaw awata atan n memandang manusia sebagai mahluk yang holistik yang terdiri atas aspek fisiologis, psikologis, sosiologis, kultural dan spiritual. "idak idak terpen terpenuhi uhinya nya kebutu kebutuhan han manus manusia ia pada pada salah salah satu satu diant diantara ara dimensi dimensi di atas akan menyeba menyebabkan bkan ketidaks ketidakseah eahtera teraan an atau keadaan keadaan tidak tidak sehat. Kondisi tersebut dapat dipahami mengingat dimensi fisik, psikologis, sosi sosial al,, spir spirit itua ual, l, dan dan kult kultur ural al meru merupa paka kan n satu satu kesa kesatu tuan an yang yang sali saling ng berhubungan. "iap bagian dari indi!idu tersebut tidaklah akan mencapai keseahteraan tanpa keseluruhan bagian tersebut seahtera.
Page 1
1.# $umusan $umusan masalah masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut % 1. &elaska &elaskan n defini definisi si spiri spiritual tualita itass dan relig religi' i' #. Sebutka Sebutkan n aspek-a aspek-aspek spek spiritua spiritualita litas' s' (. &elas &elaskan kan dime dimensi nsi spir spirit itual ualit itas' as' ). Bagaim Bagaimana ana cara cara berfiki berfikirr kritis kritis dan dan spirit spiritual' ual' *. &elaska &elaskan n kesehata kesehatan n spiritu spiritualit alitas' as' +. &elas &elaskan kan masal masalah ah spiri spiritu tuali alitas tas'' . Sebutka Sebutkan n karakt karakteri eristik stik spiritua spiritualita litas' s' . Bagaim Bagaimana ana perkemb perkembanga angan n aspek spiritu spiritual al keperawa keperawatan' tan' . /pa saa saa faktor faktor-fak -faktor tor yang yang mempeng mempengaruh aruhii spiritua spiritual' l' 10. Bagaimana Bagaimana proses keperawatan keperawatan dengan spiritualitas' spiritualitas' 11. Bagaimana Bagaimana asuhan keperawatan keperawatan spiritual' spiritual'
1.( 1.( "uuan uuan Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka terdapat tuuan sebagai berikut % 1. engeta engetahui hui defini definisi si spirit spirituali ualitas tas dan dan religi religi #. engeta engetahui hui aspek-as aspek-aspek pek spiritu spiritualit alitas as (. engeta engetahui hui dimensi dimensi spiritu spiritualit alitas as ). engeta engetahui hui cara cara berfiki berfikirr kritis kritis dan dan spiritu spiritual al *. engeta engetahui hui kesehata kesehatan n spiritua spiritualita litass +. engeta engetahui hui masala masalah h spiritu spiritualit alitas as . engeta engetahui hui karakter karakteristi istik k spiri spiritual tualitas itas . engeta engetahui hui perkemb perkembanga angan n aspek spiritu spiritual al keperawa keperawatan tan . engeta engetahui hui faktor faktor-fak -faktor tor yang mempeng mempengaruh aruhii spiritual spiritual 10. engetahui engetahui proses keperawatan keperawatan dengan spiritualitas spiritualitas 11. engetahui engetahui asuhan keperawatan keperawatan spiritual spiritual
Page #
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Spiritualitas dan religi 2.1.1 Definisi spiritualitas dan religi Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan 2ang
aha Kuasa dan aha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada /llah sebagai Pencipta atau sebagai aha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian hubungan manusia dengan "uhannya dengan menggunakan instrumen 3medium4 sholat, puasa, 5akat, hai, doa dan sebagainya 36awari, #00#4. Berdasa Berdasarkan rkan kamus, kamus, religi religi berarti berarti suatu suatu sistem sistem kepercay kepercayaan aan dan praktek yang berhubungan dengan 2ang aha Kuasa 3Smith, 1*4. Par Pargame gamett
31 314 4 mend mendef efin inis isik ikan an reli religi gi seba sebaga gaii
suat suatu u
penc pencar aria ian n
kebenara kebenaran n tentang tentang cara-car cara-caraa yang berhubun berhubungan gan dengan dengan korban korban atau atau persembahan. Seringkali kali kata spiritual dan religi digunakan secara bertukaran, akan tetapi tetap i sebenarnya se benarnya ada perbedaan perb edaan antara keduanya. 7ari definisi religi, dapat digunakan sebagai dasar bahwa religi merupakan sebu sebuah ah kons konsep ep yang yang lebi lebih h semp sempit it dari dari pada pada spir spirit itua ual. l. &adi &adi dapa dapatt dikatakan religi merupakan embatan menuu spiritual yang membantu cara berfikir berfikir,, merasak merasakan, an, dan berperil berperilaku aku serta serta membant membantu u seseoran seseorang g menemu menemukan kan makna makna hidup. hidup. Sedangk Sedangkan an praktek praktek religi religi merupak merupakan an cara indi!idu mengekspresikan spiritualnya. 2.1.2 Aspe Aspe spiritual spiritualitas itas Kebut Kebutuha uhan n spiri spiritua tuall adal adalah ah harmo harmonis nisasi asi dimens dimensii kehid kehidupa upan. n. 7imensi ini termasuk menemukan arti, tuuan, menderita, dan kematian8 kebutu kebutuhan han akan akan harapa harapan n dan dan keyaki keyakinan nan hidup, hidup, dan kebut kebutuha uhan n akan akan keyakinan keyakinan pada diri sendiri, sendiri, dan "uhan. "uhan. /da * dasar kebutuhan spiritual manusia yaitu% arti dan tuuan hidup, perasaan misteri, pengabdian, rasa percaya dan harapan harap an di waktu kesusahan 36awari, 36awar i, #00#4.
enurut Burkhardt 36amid, #0004 spiritualitas spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut% 1. Berhubungan Berhubungan dengan sesuatu sesuatu yang tidak diketahui diketahui atau ketidakpastia ketidakpastian n dalam kehidupan #. enemuka enemukan n arti dan tuuan tuuan hidup hidup Page (
(. enyadar enyadarii kemampu kemampuan an untuk untuk menggun menggunakan akan sumber sumber dan kekuatan kekuatan dalam diri sendiri ). empunyai empunyai perasaan keterikatan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan 2ang aha "inggi. 2.1.! Di"ensi spiritual 7imensi spiritual
berupaya
untuk
mempertahankan
keharm keharmoni onisan san atau atau kesel keselara arasan san dengan dengan dunia dunia luar luar,, berua beruang ng untuk untuk menawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi stress emosional, penyakit fisik, atau kematian. 7imensi spiritual uga dapat menumbuhkan kekuatan yang timbul diluar kekuatan manusia 3Ko5ier, #00)4. Spirit Spirituali ualitas tas sebagai sebagai suatu suatu yang multidi multidimen mensi, si, yaitu yaitu dimensi dimensi eksisten eksistensial sial dan dimensi dimensi agama, agama, 7imensi 7imensi eksisten eksistensial sial berfokus berfokus pada tuuan tuuan dan arti kehidupan, kehidupan, sedangka sedangkan n dimensi dimensi agama agama lebih lebih berfoku berfokuss pada hubungan seseorang dengan "uhan 2ang aha Penguasa. Spir Spirit ituai uaiita itass sebag sebagai ai konsep konsep dua dime dimensi nsi.. 7ime 7imensi nsi !erti !ertikal kal adala adalah h hubung hubungan an dengan dengan "uhan uhan atau atau 2ang ang aha aha "inggi inggi yang yang menun menuntu tun n kehidupan seseorang, sedangkan dimensi hori5ontal adalah hubungan sese seseor oran ang g deng dengan an diri diri send sendir iri, i, deng dengan an oran orang g lain lain dan dan deng dengan an lingkungan. "erdapat hubungan yang terus menerus antara dua dimensi tersebut 36awari, #00#4. 2.1.# Berfiir ritis dan dan spiritual spiritual Perawa Perawatt ahli membutu membutuhkan hkan kemamp kemampuan uan untuk untuk menggal menggalii pri!asi pri!asi klien untuk menerima dan mencari bantuan. Perawat memiliki caring holistik memberdayakan mereka untuk mendapat tingkat kenyamanan dan dukungan yang bersifat intutif. 9ntuitif klinik 32oung, 14 Perawat mengetahui tentang klien yang tidak dapat diungkapkan dengan katakata. 9ntusisi 3rasa hangat dan empati dari dalam4 memberikan aspek berpikir kritis yang menganalisis dan merasakan isyarat yang berbeda, ingatan, ingatan, dan perasaan perasaan untuk untuk membant membantu u perawat perawat memili memiliki ki kesadara kesadaran n lebih baik tentang kebutuhan klien. Perawa Perawatt mengeta mengetahui hui isyarat isyarat spiritua spirituall yang ditunuk ditunukkan kan klien klien selama masa penyembuhan, perubahan, penyakit, dan kehilangan. 9ntuisi dapat muncul dari rada kedekatan dengan klien. 2.1.$ Kese%atan spiritual Page )
7icapai ketika seseorang menemukan keseimbangan antara, nilai hidup, hasil dan system kepercayaan, hubungan antara diri sendiri dan orang lain. Kesehatan spiritual atau keseahteraan adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan
keyakinan dan memenuhi
kewaiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menalin hubungan penuh rasa percaya dengan "uhan 3:arson,14. Pada saat teradi
stress,
penyakit,
penyembuhan, atau
kehilangan, seseorang mungkin berbalik ke cara-cara lama dalam merespons atau menyesuaikan dengan situasi. Sering kali gaya koping ini terdapat dalam keyakinan atau nilai dasar orang tersebut. Keyakinan ini sering berakar dalam spiritualitas orang tersebut. Sepanang hidup seorang indi!idu mungkin tumbuh lebih spiritual, menadi lebih menyadari tentang makna, tuuan, dan nilai hidup. Spiritualitas dimulai ketika anak-anak belaar tentang diri mereka dan hubungan mereka dengan orang lain. Banyak orang dewasa mengalami pertumbuhan spiritual ketika memasuki hubungan yang langgeng. Kemampuan untuk mengasihi orang lain dan diri sendiri secara bermakna
adalah
bukti dari kesehatan
spiritualitas.
enetapkan
hubungan dengan yang maha agung, kehidupan, atau nilai adalah salah satu cara mengembangkan spiritualitas. Kesehatan spiritualitas yang sehat adalah sesuatu yang memberikan kedamaian dan penerimaan tentang diri dan hal tersebut sering didasarkan pada hubungan yang langgeng dengan yang aha /gung. Penyakit dan kehilangan dapat mengancam dan menantang proses perkembangan spiritual. Kesehatan spiritual tercapai ketika seseorang menemukan keseimbangan antara nilai hidup, tuuan hidup, sistem keyakinan, dan hubungan seseorang dengan diri sendiri atau orang lain. "anda-tanda kesehatan spiritualnya adalah Seseorang yang mempunyai karakter baik uga mempunyai kehidupan spiritual yang sehat. 7ari umlah banyaknya keluhan orang, mungkin kalian akan segera mengetahui berapa banyak karakter buruk yang masih tertinggal Page *
didalam diri seseorang. 7an ketika kalian mampu menghilangkan seluruh keluhan yang kalian miliki, kalian kemudian akan mengetahui bahwa kalian itu sehat dan tidak ada lagi karakter buruk yang tertinggal. 6al ini sangat penting bagi seseorang untuk memiliki karakter yang baik. &ika seseorang tidak mempunyai keluhan lagi, berarti dia sudah memiliki kesabaran dan ini berarti dia mempunyai iman yang seati. Kesabaran adalah sebuah tindakan melawan semua keinginan ego. 2.1.& 'asala% spiritual Ketika penyakit, kehilangan atau nyeri menyerang seseorang, kekuatan spiritual dapat membantu seseorang ke arah penyembuhan atau pada perkembangan kebutuhan dan perhatian spiritual. Selama penyakit atau misalnya indi!idu sering menadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada orang lain untuk perawatan dan dukungan. 7istress spiritual dapat berkembang sealan dengan seseorang mencari makna tentang apa yang sedang teradi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain. 9ndi!idu mungkin mempertanyakan nilai spiritual mereka, mengaukan pertanyaan tentang alan hidup seluruhnya, tuuan hidup, dan sumber dar makna hidup.
7istres spiritual terdiri dari atas % 1. Spiritual yang sakit, yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang yang dicintai atau dari penderitaan yang berat. #. Spiritual yang khawatir, yatitu teradi pertentangan kepercayaan dan sistem nilai seperti adanya aborsi. (. Spiritual yang hilang, yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan dalam kegiatan keagamaan. 2.1.(
Karateristi spiritualitas
;ntuk memudahkan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan
kebutuhan
spiritual
penerima
layanan
keperawatan, maka perawat mutlak perlu memiliki kemampuan
Page +
mengidentifikasi atau mengenal karakteristik spiritualitas sebagai berikut% a. 6ubungan dengan diri sendiri. Kekuatan dalam atau
depan, ketenangan pikiran, harmoni
d. 6ubungan dengan ketuhanan. Agamis atau tidak agamis% 1. Sembahyang
ringkas,
dapat
dinyatakan
seseorang
terpenuhi
kebutuhan spiritualitasnya ika mampu% 1. erumuskan
arti
personal
yang
positif
tentang
tuuan
keberadaannya di dunia
Page
(. enalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya, dan cinta ). embina integritas personal dan merasa diri berharga *. erasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan +. engembangkan hubungan antar-manusia yang positif. 2.1.) Pere"*angan aspe spiritual epera+atan
Perawat harus mengetahui tahap perkembangan spiritual dari manusia, sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan dengan tepat dalam rangka memenuhi kebutuhan spiritual klien. "ahap perkembangan klien dimulai dari lahir sampai klien meninggal dunia. Perkembangan spiritual manusia dapat dilihat dari tahap perkembangan mulai dari bayi, anak-anak, pra sekolah, usia sekolah, remaa, desawa muda, dewasa pertengahan, dewasa akhir, dan lanut usia. Secara umum tanpa
memandang
aspek
tumbuh-kembang
manusia
proses
perkembangan aspek spiritual dilhat dari kemampuan kognitifnya dimulai
dari
pengenalan,
internalisasi,
peniruan,
aplikasi
dan
dilanutkan dengan instropeksi. =amun, berikut akan dibahas pula perkembangan aspek spiritual berdasarkan tumbuh-kembang manusia 3:arson, #00#4. a. Bayi dan "oodler "ahap awal perkembangan manusia dimulai dari masa perkembangan
bayi.
6amid
3#0004
menelaskan
bahwa
perkembangan spiritual bayi merupakan dasar untuk perkembangan spiritual selanutnya. Bayi memang belum memiliki moral untuk mengenal arti spiritual. Keluarga yang spiritualnya baik merupakan sumber dari terbentuknya perkembangan spiritual yang baik pada bayi. >leh karena itu, perawat dapat menalin kerasama dengan orang tua bayi tersebut untuk membantu pembentukan nilai-nilai spiritual pada bayi. 7imensi spiritual mulai menunukkan perkembangan pada masa kanak-kanak awal 31 bulan-( tahun4. /nak sudah mengalami peningkatan
kemampuan
kognitif.
/nak
dapat
belaar
Page
membandingkan hal yang baik dan buruk untuk melanuti peran kemandirian
yang
lebih
besar.
"ahap
perkembangan
ini
memperlihatkan bahwa anak-anak mulai berlatih untuk berpendapat dan menghormati acara-acara ritual dimana mereka merasa tinggal dengan aman. >bser!asi kehidupan spiritual anak dapat dimulai dari kebiasaan yang sederhana seperti cara berdoa sebelum tidur dan berdoa sebelum makan, atau cara anak memberi salam dalam kehidupan sehari-hari. /nak akan lebih merasa senang ika menerima pengalamanpengalaman baru, termasuk pengalaman spiritual 36amid, #0004. b. Pra Sekolah Perkembangan spiritual pada anak masa pra sekolah 3(-+ tahun4 berhubungan erat dengan kondisi psikologis dominannya yaitu super ego. /nak usia pra sekolah mulai memahami kebutuhan sosial, norma, dan harapan, serta berusaha menyesuaikan dengan norma keluarga. /nak tidak hanya membandingkan sesuatu benar atau salah, tetapi membandingkan norma yang dimiliki keluarganya dengan norma keluarga lain. Kebutuhan anak pada masa pra sekolah adalah mengetahui filosofi yang mendasar tentang isu-isu spiritual. Kebutuhan spiritual ini harus diperhatikan karena anak sudah mulai berfikiran konkrit. ereka kadang sulit menerima penelasan mengenai "uhan yang abstrak, bahkan mereka masihkesulitan membedakan "uhan dan orang tuanya 36amid, #0004. c. ;sia Sekolah ;sia sekolah merupakan masa yang paling banyak mengalami peningkatan kualitas kognitif pada anak. /nak usia sekolah 3+-1# tahun4 berfikir secara konkrit, tetapi mereka sudah
dapat
menggunakan konsep abstrak untuk memahami gambaran dan makna spriritual dan agama mereka. inat anak sudah mulai ditunukan dalam sebuah ide, dan anak dapat diaak berdiskusi dan menelaskan apakah keyakinan. >rang tua dapat menge!aluasi
Page
pemikiran sang anak terhadap dimensi spiritual mereka 36amid, #0004. d. $emaa 31#-1 tahun4 Pada tahap ini indi!idu sudah mengerti akan arti dan tuuan hidup, enggunakan pengetahuan misalnya untuk mengambil keputusan saat ini dan yang akan datang. Kepercayaan berkembang dengan mencoba dalam hidup. $emaa mengui nilai
dan
kepercayaan
atau
menerimanya.
orang Secara
tua
mereka
alami,
dan
mereka
dapat dapat
menolak bingung
ketika
menemukan perilaku dan role model yang tidak konsisten. Pada tahap ini kepercayaan pada kelompok paling tinggi perannya daripada keluarga. "etapi keyakinan yang diambil dari orang lain biasanya lebih mirip dengan keluarga, walaupun mereka protes dan memberontak saat remaa. Bagi orang tua ini merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung awab. Seringkali muncul konflik orang tua dan remaa 36amid, #0004. e. 7ewasa muda 31-#* tahun4 Pada tahap ini indi!idu menalani proses perkembangannya dengan melanutkan pencarian identitas spiritual, memikirkan untuk memilih nilai dan kepercayaan mereka yang dipelaari saaat kanakkanak dan berusaha melaksanakan sistem kepercayaan mereka sendiri. Spiritual bukan merupakan perhatian utama pada usia ini, mereka lebih banyak memudahkan hidup walaupun mereka tidak memungkiri bahwa mereka sudah dewasa 36amid, #0004. f. 7ewasa pertengahan 3#*-( tahun4 7ewasa pertenghan merupakan tahap perkembangan spiritual yang sudah benar-benar mengetahui konsep yang benar dan yang salah, mereka menggunakan keyakinan moral, agama dan etik sebagai dasar dari sistem nilai. ereka sudah merencanakan kehidupan, menge!aluasi apa yang sudah dikerakan terhadap kepercayaan dan nilai spiritual 36amid, #0004.
Page 10
g. 7ewasa akhir 3(-+* tahun4 Periode perkembangan spiritual pada tahap ini digunakan untuk
instropeksi
dan
mengkai
kembali
dimensi
spiritual,
kemampuan intraspeksi ini sama baik dengan dimensi yang lain dari diri indi!idu tersebut. Biasanya kebanyakan pada tahap ini kebutuhan ritual spiritual meningkat 36amid, #0004. h. Lanut usia 3+* tahun sampai kematian4 Pada tahap perkembangan ini, pada masa ini walaupun membayangkan kematian mereka banyak menggeluti spiritual sebagai isu yang menarik, karena mereka melihat agama sebagai faktor yang mempengaruhi kebahagian dan rasa berguna bagi orang lain. $iset membuktikan orang yang agamanya baik, mempunyai kemungkinan melanutkan kehidupan lebih baik. Bagi lansia yang agamanya tidak baik menunukkan tuuan hidup yang kurang, rasa tidak berharga, tidak dicintai, ketidakbebasan dan rasa takut mati. Sedangkan pada lansia yang spiritualnya baik ia tidak takut mati dan dapat lebih mampu untuk menerima kehidupan. &ika merasa cemas terhadap kematian disebabkan cemas pada proses bukan pada kematian itu sendiri 36amid, #0004. 7imensi spiritual menadi bagian yang komprehensif dalam kehidupan manusia. Karena setiap indi!idu pasti memiliki aspek spiritual, walaupun dengan tingkat pengalaman dan pengamalan yang berbeda-beda berdasarkan nilai dan keyaninan mereka yang mereka percaya. Setiap fase dari tahap perkembangan indi!idu menunukkan perbedaan tingkat atau pengalaman spiritual yang berbeda 36amid, #0004. 2.1., -atr/fatr 0ang "e"pengaru%i spiritual
enurut taylor, Lillis ? Le one 314 dan :ra!en ? 6irnle 31+4 dalam 6amid 3#00, p. 1(4 faktor penting yang dapat mempengaruhi spiritualitas seseorang adalah % a. Pertimbangan tahap perkembangan
Page 11
7ari hasil penelitian ditemukan bahwa manusia mempunyai persepsi tentang "uhan dan bentuk sembahyang yang berbeda menurut usia, seks, agama, dan kepribadian manusia. b. Keluarga Peran orang tua sangat menentukan dalam perkembangan spiritual anak. >leh karena keluarga merupakan lingkungan terdekat dan lingkungan pertama anak dalam mempersepsikan kehidupan di dunia, maka pandangan anak pada umumnya diwarnai oleh pengalaman mereka dalam berhubungan dengan orang tua dan saudaranya. c. Latar belakang etnik dan budaya Sikap, keyakinan dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial budaya. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga. d. Pengalaman hidup sebelumnya Pengalaman hidup baik yang positif maupun pengalaman negatif dapat
mempengaruhi
spiritualitas
seseorang.
Sebaliknya
uga
dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan secara spiritual keadian atau pengalaman tersebut. e. Krisis dan perubahan Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan dan bahkan kematian, khususnya pada pasien terminal atau dengan prognisis yang buruk. f. "erpisah dari ikatan spiritual enderita sakit terutama yang bersifat akut, seringkali membuat indi!idu merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial. g. 9su moral terkait dengan terapi
Page 1#
Pada kebanyakan agama, proses penyembuhan dianggap sebagai cara tuhan untuk menunukkan kebesarannya, walaupun ada uga agama yang menolak inter!ensi pengobatan. h. /suhan keperawatan yang kurang sesuai Ketika memberi asuhan keperawatan kepada klien, perawat diharapkan peka kebutuhan spiritual klien, tetapi dengan berbagai alasan
ada
kemungkinan
ustru
perawat
menghindar
untuk
memberikan asuhan spiritual sehingga mengakibatkan kebutuhan klien akan spiritual tidak terpenuhi.
2.2 Prses epera+atan dan spiritualitas Pada intinya keperawatan adalah komitmen tentang mengasihi
3caring4. erawat seseorang adalah suatu proses interaktif yang bersifat indi!idual melalui proses tersebut indi!idu menolong satu sama lain dan menadi teraktualisasi 3:arl,et al,114. Suatu elemen perawatan kesehatan berkualitas adalah untuk menunukkan kasih sayang pada klien sehingga terbentuk hubungan saling percaya. $asa saling percaya diperkuat ketika pemberi perawatan menghargai dan mendukung keseahteraan spiritiual klien. Penerapan proses keperawatan dari perspektif kebutuhan spiritual klien tidak sederhana. 6al ini sangat auh dari sekedar mengkai praktik dan ritual keagamaan klien. emahami spiritualitas klien kemudian secara tepat mengidentifikasi
tingkat
dukungan
dan
sumber
yang
diperlukan,
membutuhkan perspektif baru yang lebih luas. Perawat harus belaar untuk memahami aspek positif dari spiritualiatas klien ketimbang berfikir bahwa pada saat menderita suatu penyakit spiritualitas selalu mengalami ancaman. endukung dan mendukung dan mengenali klien akan tersalur sepanang pemberian asuhan keperawatan yang efektif dari indi!idual. 1. Pengkaian Joint Commission on acreditation Healthcare Organizations 3#0004 saat ini memandatkan bahwa setiap klien yang masuk ke intitusi keperawatan harus dilakukan pengkaian keyakinan dan praktik spiritual. "aylor 3#0004 merekomendasikan suatu pendekatan dua tingkat untuk pengkaian spiritual. 3Ko5ier, #010., p.*0(4
Page 1(
eskipun
perawat
melakukan
pengkaian
secara
kontinu,
pengkaian spiritual awal paling baik dilakukan pada akhir proses pengkaian, atau setelah pengkaian psikososial, setelah perawat membina hubungan saling percaya dengan pasien atau orang pendukung. Perawat yang menunukkan kepekaan dan kehangatan personal, serta berhasil membina hubungan terapeutik lebih mampu melakukan pengkaian spiritual. 3Ko5ier, #010., p.*0)4 Secara sistematis, menurut 36amid #00., p.#04 pada dasarnya informasi awal yang perlu digali secara umum adalah sebagai berikut. a. /filiasi agama /filiasi adalah suatu bentuk kebutuhan akan pertalian dengan orang lain, pembentukan persahabatan, ikut serta dalam kelompokkelompok tertentu, kera sama dan kooperasi 3:haplin, #00#4. /filiasi menurut Poerwadarwinta 31+4, adalah penggabungan, perkaitan, kera sama, penerimaan sebagai anggota 3suatu golongan masyarakat atau perkumpulan4. 1. Partisipasi klien dalam kegiatan agama, apa dilakukan secara aktif atau tidak #. &enis partisipasi dalam kegiatan agama b. Keyakinan agama atau spiritual, mempengaruhi % 1. Praktik kesehatan% diet, mencari dan menerima terapi, ritual atau upacara agama #. Persepsi penyakit% hukuman, cobaan terhadap keyakinan (. Stress koping 3bagaimana reaksi orang ketika menghadapi stress
a. /pakah agama atau tuhan merupakan hal penting dalam kehidupan anda' b. Kepada siapa biasanya anda meminta bantuan' c. /pakah anda merasa percaya bahwa agama membantu anda' ika ya, bagaimana dapat membantu anda' d. /pakah sakit 3atau keadian penting lainnya yang pernah anda alami4 telah mengubah perasaan anda terhadap tuhan atau praktik agama anda' @ish dan Shelly dalam :ra!en dan 6irnle 31+4 dalam 36amid, #00, p.#14 uga menambah beberapa pertanyaan yang bermanfaat untuk mengkai data subektif, yaitu% 1. engapa anda berada dirumah sakit' #. /pakah kondisi sakit yang anda alami telah mempengaruhi cara anda memandang kehidupan' (. /pakah penyakit anda telah mempengaruhi hubungan anda dengan orang yang paling berarti dalam kehidupan anda' ). /pakah kondisi sakit yang anda alami telah mempengaruhi cara anda melihat diri sendiri' *. /pa yang paling anda butuhkan saat ini' e. Pengkaian data obektif Pengkaian data obektif dilakukan melalui pengkaian klinis yang meliputi pengkaian afek dan sikap, prilaku, !erbalisasi, hubungan interpersonal dan lingkungan. Pengkaian data obektif terutama dilakukan melalui obser!asi. 3Shelley ? fish, 18 Summer, 1 dalam Ko5ier, #010 p. *0) dan 6amid, #00., p.##4 1. /fek dan sikap /pakah pasien tampak kesepian, depresi, marah, cemas, agitasi, apatis atau preokupasi' #. Prilaku a. /pakah pasien tampak berdoa sebelum makan, membaca kitab suci atau buku agama' b. /pakah pasien sering kali mengeluh, tidak dapat tidur, mimpi buruk, dan berbagai bentuk gangguan tidur lainnyya serta bercanda
yang
tidak
sesuai
atau
mengekspresikan
kemarahannya terhadap agama' (. Aerbalisasi a. /pakah pasien menyebut tentang makna dan arti hidup b. Kebutuhan, doa atau topik keagamaan lainnya 3walau hanya sepintas4 Page 1*
c. /pakah pasien pernah meminta dikunungi oleh pemuka agama' d. /pakah pasien mengekspresikan rasa takutnya terhadap kematian, kepedulian terhadap arti kehidupan, konflik batin tentang keyakinan agama, kepedulian tentang hubungan dengan yang maha penguasa, arti keberadaannya di dunia, arti
penderitaan
atau
implikasi
terapi
terhadap
nilai
moral
mengekspresikan
rasa
takut
terhadap
kematian *. Klien yang akan di operasi +. Penyakit yang berhubungan dengan emosi atau implikasi sosial dan agama . engubah gaya hidup . Preokupasi tentang hubungan agama dan kesehatan . "idak dapat dikunungi oleh pemuka agama 10. "idak mampu atau menolak melakukan ritual spiritual
Page 1+
11. en!erbalisasikan bahwa penyakit yang di deritanya merupakan hukuman dari tuhan 1#. engekspresikan kemarahannya kepada tuhan 1(. Sedang menghadapi sakaratul maut 3dying4 "abel. Panduan Pengkaian "erfokus. enurut 6amid, #00., p.#) =o /spek spiritual 1 Keyakinan spiritual
Pertanyaan dan pendekatan /pakah ada keyakinan spiritual atau agama yang penting bagi anda' /pakah keyakinan agama anda mengatur tindakan yang berkonflik dengan terapi yang
#
direkomendasikan oleh dokter' ;raikan praktik spiritual yang biasa anda
Praktik spiritual
lakukan atau yang mengganggu kemampuan anda uuntuk melakukannya' /pakah saya dapat membantu anda untuk (
tatap melakukannya' antara;raikan bagaimana keyakinan spiritual anda
6ubungan keyakinan
spiritualmempengaruhi kehidupan anda sehari-hari'
dengan
kehidupan/pakah pengaruh tersebut membuat hidup
)
sehari-hari anda lebih sehat atau ustru destruktif' 7efisit atau distress/pakah keyakinan spiritual anda akhir-akhir
*
spiritual Kebutuhan spiritual
inimenyebabkan distress' 7engan cara apa saya dan perawat lain membantu
anda
memenuhi
kebutuhan
spiritual anda' /pakah anda ingin berhubungan dengan +
Kebutuhan
pemuka agama' 7engan cara apa keyakinan agama anda
menemukan arti danmembantua tuuan
atau
menghalangi
anda
mengahadapi situasi yang di alamiakhir ini serta menghadapinya dengan keberanian dan
perasaaan damai' Kebutuhan mencintai 7engan cara apa keyakinan keagamaan anda dan kedekatan
keterikatan-membantu atau menghalangi anda untuk memenuhi kebutuhan untuk dicintai dan Page 1
Kebutuhan
mencintai' untuk7engan cara apa keyakinan agama anda
mendapatkan
membantu atau menghalangi anda untuk
pengampunan merasa damai' >bser!asi prilakuaspadai kemungkinan perubahan mendadak penting
dalam praktik spiritual, perubahan alam perasaan, minat yang tiba-tiba terhadap halhal
spiritual
dan
gangguan pola tidur.
Semuanya ini mungkin menunukkan adanya kebutuhan spiritual yang belum terpenuhi' 2.! Asu%an epera+atan spiritual 1. Pengaian a. Keyakinan dan makna Penting untuk mempelaari tentang filosofi hidup seseorang,
perspektif spiritualitasnya, dan apakah pandangan spiritualnya sebagai bagian
darikehidupannya secara
keseluruhan.
"anyakan
kepada
klien,Cdapatkah anda katakan kepadasaya tentang filosofi hidup anda', elaskan kepada saya apa yang paling penting dalam hidup anda ' katakan kepada saya apa yang telah memberi makna hidup anda 'C. informasi ini dapat membantu perawat untuk mengenali fokus spiritual klien dan dampak penyakit pada kehidupan seseorang. Suatu pemahaman tentang keyakinan dan makna yang mencerminkan sumber spiritual seseorang memudahkan dalam mengatasi keadian troumatik atau yang menyulitkan. 3Potter ? perry, #00*., p.*14
b. /utoritas dan pembimbing /utoritas dapat berupa yang maha kuasa, pembuka agama, keluarga atau teman, diri sendiri. Suatu autoritas memandu seseorang dalam menguai keyakinan dan mengalami pertumbuhan. Perawat dapat mengkai sumber autoritas dan pedomn seseorang dengan menanyakan klien Dapa yang memberi anda kekuatan dari dalam', kepada siapa anda mencari bantuan untuk pedoman dalam hidup anda'C. &uga penting untuk mengetahui apakah ada sumber keagamaan yang
berkonflik
dengan
pengobatan
medis.
6al
ini
sangat Page 1
mempengaruhi pilihan yang diberikan perawat dan pemberi perawatan kesehatan lainnya kepada klien. isalnya ika klien penganut saksi yeho!e sebagai sumber autoritasnya maka tranfisi darah tidak akan diterima sebagai suatu bentuk pengobatan. 3Potter ? perry, #00*., p.*14 c. Pengalaman dan emosi Pengkaian spiritual yang mencakup tinauan tentang riwayat seseorang dengan dan kapasitas pengalaman keagamaan dan apakah pengalaman tersebut teradi mendadak atau bertahap. Perawat dapat menanyakan Dpernahkah anda mempunyai pengalaman keagamaan atau spirirual yang membuat berbeda dalam anda menalani hidup'C. Perawat menggali emosi atau suasana hati seperti kebahagian damai, marah, rasa bersalah, harapan atau rasa malu yang berkaitan dengan pengalaman keagamaan. 9nformasi tersebut dapat menunukkan makna spiritualitas yang dianut dan apakan perasaan tersebut menyatu kedalam atau ditolak oleh keyakina klien. 3Potter ? perry, #00*., p.*#4 d. Persahabatan dan komunitas Pengkaian holistik perawat menggali keluasan aringan dukunan seseorang dan hubungan mereka dengan klien. /pakah klien mempunyai satu hubungan persahabatan atau lebih' tingkat dukungan apa yang diterima dari komunitas ini' bagaimana komunitas mengekspresikan perasaan tentang perhatian dan persahabatan' perawat ingin mempelaari apakah terdapat keterbukaan diantara klien dan indi!idu tersebut dengan siapa klien membentuk persahabatan. 3Potter ? perry, #00*., p.*#4. e. $itual dan ibadat Klien yang beragama islam mungkin berkeinginan untuk memadukan ritual sembahyang mereka ke dalam rutinitas perawatan kesehatan. Ketika kematian klien sudah dekat, sangat penting artinya untuk mengetahui apakah praktik keagamaan harus di lakukan untuk memastikan ketenangan iwa bagi klien dan keluarganya. 3Potter ? perry, #00*., p.*(4 f. 7orongan dan pertumbuhan
Page 1
Pengkaian mencakup tinauan apakah klien membiarkan keyakinan lama terpendam dengan harapan bahwa keyakinan baru akan muncul. 6al ini penting karena kehilangan harapan dapat menyebabkan keputusasaan. &ika penyakit membuat seseorang lebih bergantung, dapatkah sumber baru muncul' 3Potter ? perry, #00*., p.*)4 g. Panggilan dan konsekuensi 9ndi!idu mengekspresikan spiritulitas mereka pada rutinitas sehari-hari, pekeraan, hubungan, dan bidang lainnya. 6al tersebut dapat menadi panggilan dalam hidup dan menadi bagian dari identitas mereka. Perawat mengkai apakah dalam menghadapi penyakit, klien kehilangan kemampuan untuk mengekspresikan rasa keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar darinya. 3Potter ? perry, #00*., p.*)4 2. Diagnsa Kepera+atan enurut =/=7/ #00(, mengakui tiga diagnosis yg berhubungan
dengan spiritual % a. 7istress spiritual adalah hambatan kemampuan untuk mengalami dan mengintegrasikan makna dan tuuan dalam hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, music, seni, buku, alam, ataupun dengan "uhan 2ang aha Esa. b. 7istress spiritual, risiko
adalah
beresiko
terhadap
hambatan
kemampuan untuk mengalami dan megintrasikan makna dan tuuan dan tuuan dalam hidup melalui hubungan diri sendiri, orang lain, seni, musik, buku, alam, ataupun dengan "uhan yang aha Esa. c. Kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual
adalah
kemampuan untuk mengalami dan mengintegrasikan makna dan tuuan hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, seni, music, buku, alam, ataupun demgam "uhan 2ang aha Esa dan dapat ditingkatkan. !. Distress spiritual a. 7efinisi distress spiritual enurut &udith .ilkson 3#004 definisi distress spiritual adalah
hambatan kemampuan untuk mengalami dan mengintegrasikan makna
Page #0
dan tuuan dalam hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, musik, seni, buku, alam, ataupun dengan "uhan 2ang aha Esa. 1. 6ubungan dengan diri sendiri a. arah b. $asa bersalah c. Koping buruk d. engekspresikan kurangnya% Penerimaan, semangat memaafkan diri sendiri, harapan, cinta e. akna dan tuuan hidup f. Kedamaian dan ketentraman #. 6ubungan dengan orang lain a. engungkapkan pengasingan b. enolak interaksi dengan orang terdekat c. enolak interaksi dengan pembimbing spiritual (. 6ubungan dengan Seni, usik, Buku, /lam a. "idak tertarik pada alam b. "idak tertarik membaca literature keagamaan c. Ketidakmampuan mengekspresikan status kreati!itas
yang
dahulu 3Bernyanyi, dan mendengarkan music serta menulis4 ). 6ubungan dengan "uhan 2ang aha Esa a. engungkapkan di tinggalkan b. engungkapkan marah terhadap "uhan c. engungkapkan keputusasaan d. engungkapkan penderitaan e. Ketidakmampuan mengintropeksi diri atau menilik diri f. Ketidakmampuan mengalami transendensi diri g. Ketidakmampuan berpartisipasi dalam aktifitas keagamaan h. Ketidakmampuan berdoa i. eminta berteman dengan pembimbing spiritual . Perubahan mendadak pada praktik spiritual b. @aktor yang berhubungan distress spiritual enurut &udith .ilkson 3#004 distress spiritual mempunyai faktor yang berhubungan dengan distress spiritual, sebaga berikut % 1. enelang aal aktif #. /nsietas (. Penyakit kronik pada diri sendiri dan orang lain ). Kematian Forang lainG *. Perubahan hidup +. Kesepian atau pengasingan social . =yeri . Peniadaan diri . 7epri!asi sosiokultural c. Saran penggunaan distress spiritual enurut &udith .ilkson 3#004 distress spiritual mempunyai saran penggunaan distress spiritual, sebagai berikut % Page #1
1. Keseahteraan spiritual sebaiknya di pikirkan secara luas dan tidak terbatas pada agama. Semua orang beragama, dalam artin bahwa mereka mebutuhkan sesuau yang dapat memberikan arti dalam hidup mereka. ;ntuk sebagian >rang, hal ini berarti percaya terhadap "uhan dalam arti tradisional, untuk yang lainnya, hal ini merupakan perasaan keselarasan dengan alam, sementara untuk yang lainnya lagi, hal ini dapat keluarga dan anak H anak. Ketika pasien percaya bahwa hidup tidak memiliki arti atau tuuan, dalam arti apapu, teradi distres spiritual. #. Beberapa alternati!e diagnosis yang di sarankan berikut dapat menimbulkan distress spiritual. d. /lternatif diagnosis yang di sarankan distress spiritual enurut &udith .ilkson 3#004 distress spiritual mempunyai alternatif diagnosis yang di sarankan distress spiritual, sebagai berikut % 1. /nsietas, kematian #. Konflik pembuatan keputusan (. Koping, ketidakefektifan ). Kepedihan, kronis *. 7istress spiritual, risiko e. 6asil =>: distress spiritual enurut &udith .ilkson 3#004 distress spiritual mempunyai hasil =>: distress spiritual, sebagai berikut % 1. Kematian
yang
bermartabat
%
tindakan
pribadi
untuk
mempertahankan kendali dan kenyamanan dalam mendekati akhir kehidupan. #. 6arapan % optimism yang secara pribdi memuaskan serta mendukung hidup. (. Kesehatan spiritual % hubungan dengan diri sendiri, orang lain, "uhan, seluruh kehidupan, alam, dan semesta8 yang meningkatkan trasendensi diri serta memberdayakan diri. f. 9nter!ensi =9: distress spiritual
Page ##
enurut &udith .ilkson 3#004 distress spiritual mempunyai inter!ensi =9: distress spiritual, sebagai berikut % 1. 7ukungan emosi% memberi ketenangan, penerimaan dan dukungan saat stress #. Penumbuhan harapan% memfasilitasi perkembangan sikap positif pada situasi tertentu (. @asilitasi
pertumbuhan
spiritual%
memfasilitasi
pertumbuhan
kapasitas pasien untuk mengidentifikasikan, berhubungan dengan dan memanggil sumber makna, tuuan, kenyamanan, kekuatan, dan hatrapan dalam hidup mereka ). 7ukungan
spiritual%
membantu
pasien
untuk
merasakan
keseimbangan dan hubungan dengan tuhan. g. /kti!itas keperawatan distress spiritual enurut &udith .ilkson 3#004 distress spiritual mempunyai akti!itas keperawatan distress spiritual, sebagai berikut % 1. Pengkaian ;ntuk pasien yang mengindikasikan adanya ketaatan beragama, kai adanya indikator langsung status spiritual pasien dengan mengaukan pertanyaan sebagai berikut% a. /pakah anda merasa keimanan /nda dapat membantu /nda' 7engan cara apa keimanan tersebut penting bagi /nda saat ini' b. Bagaimana saya dapat membantu /nda menalani keimanan /nda' isalnya, apakah /nda ingin saya membacakan buku doa untuk /nda' c. /pakah /nda menginginkan kunungan dari penasihat spiritual atau layanan keagamaan dari rumah sakit' d. "olong beri tahu saya tentang akti!itas agama tertentu yang penting bagi /nda. Lakukan pengkaian tidak langsung terhadap statusa spiritual pasien dengan melakukan langkah berikut% a. "entukan konsep ketuhanan pasien dengan mengamati buku buku yang ada disamping tempat tidur atau di program tele!isi
Page #(
yang dilihat pasien. &uga catat apakah kehidupan pasien tampak memiliki arti, nilai, dan tuuan. b. "entukan sumber-sumber harapan dan kekuatan pasien. /pakah tuhan dalam arti tradisional, anggota keluarga, atau kekuatan Dbersumber dari dalam dirinyaC' catat siapa yang paling banyak diperbincangka oleh pasien, atau tanyakan, Dsiapa yang penting bagi /nda'C c. /mati apakah pasien berdoa ketika /nda memasuki ruangan, sebelum makan, atau saat tindakan. d. /mati barang-barang, seperti leteratur keagamaan, rosario, kartu ucapan semoga lekas sembuh yang bersifat keagamaan di samping tempat tidur pasien. e. 7engarkan pandangan-pandangan pasien tentang hubungan antara kepercayaan spiritual dan kondisi spiritualnya, terutama untuk pertanyaan, seperti, Dmengapa tuhan membiarkan hal ini teradi pada saya'C atau Dika saya beriman, saya pasti akan sembuh.C #. /kti!itas Kolaboratif a. Komunikasi kebutuhan nutrisi 3misalnya, makanan halan, diet !egetarian, dan diet tanpa-daging babi' 7engan ahli gi5i b. inta konsultasi spiritual untuk membantu pasien atau keluarga menentuka kebutuhan pascahospitalisasi dan sumber-sumber dukungan di masyarakat c. Dukungan Spiritual 3=9:4% $uuk ke penasihat spiritual pilihan pasien (. /kti!itas lain a. &elaskan pembatasan yang dilakukan
sehubungan dengan
perawat terhadap akti!itas keagamaan b. Buat perubahan yang diperlukan segera untuk membantu memenuhi keutuhan pasien 3misalnya, dukung keluarga pasien atau teman untuk membawa makanan istimewa4
Page #)
c. &aga pri!asi dan beri waktu pada pasien untuk mengamati praktik keagamaan d. Dukungan Spiritual 3=9:4% 1. "erbuka terhadap ungkapan pasien tentang kesepian dan ketidakberdayaan #. Iunakan teknik klarifikasi nilai untuk membantu pasien mengklarifikasi kepercayaan dan nilai yang ia yakini, ika perlu ungkapkan empati terhadap perasaan pasien (. 7engarkan
dengan
cermat
komunikasi
pasien
dan
kembangkan makna waktu berdoa atau ritual keagamaan ). Beri aminan kepada pasien bahwa perawat selalu ada untuk mendukung pasien saat pasien measakan penderitaan *. /nurkan kunungan pelayanan keagamaan, ika diinginkan beri artikel keagamaan yan diinginkan, sesuai pilihan pasien Perawatan 7irumah a. "indakan di atas tepat diterapkan dalam perawatan dirumah b. Bantu pasien dan keluarga menciptakan satu ruang di dalam rumah untuk meditasi atau beribadah ;ntuk lansia /tur seseorang 3misalnya, pembantu rumah tangga4 untuk membacakan kitab suci untuk klien ika klien menginginkannya dan tidak mampu membacanya sendiri. #. isi distress spiritual a. 7efinisi risiko distress spiritual enurut &udith .ilkson 3#004 definisi risiko distress spiritual
adalah berisiko terhadap hambatan kemampuan untuk mengalami dan megintrasikan makna dan tuuan dan tuuan dalam hidup melalui hubungan diri sendiri, orang lain, seni, musik, buku, alam, ataupun dengan "uhan yang aha Esa. Sedangkan menurut :ynthia . "aylor 3#01#4 definisi risiko distress spiritual adalah beresiko terpisah dari ikatan realigius dan cultural.
Page #*
b. Pengkaian risiko distress spiritual enurut :ynthia . "aylor 3#01#4, risiko distress spiritual mempunyai pengkaian adalah sebagai berikut % 1. $iwayat kesehatan, meliputi penyakit, debilitas 3contoh, atritis rheumatoid48 penyakit terminal8 kanker rekuren8 kondisi yang mengubah citra tubuh 3contoh, luka bakar, aringan parut48 kekambuhan atau pemburukan penyakit neorologis 3contoh, sklerosis multiple48 alkoholisme, depresi, penyalahgunaan8 cidera traumatic mayor #. 7ampak penyakit, cedera, atau disabilitas yang di alami saat ini terhadap gaya hidup (. /tatus spiritual, keyakinan yangdi anut, kepercayaan, praktek keagamaan8 hubungan dengan pemuka agama 3pendeta, kyai, rabi48 kepercayaan tentang hidup, mati,penderitaan ). Status psikologis, meliputi presepsi tentang diri, citra tubuh, kemampuan mengatasi masalah, mekanisme koping8 sumber dukungan3keluarga, pasangan, teman, pemberi asuhan48 presepsi tentang diagnosis medis atau masalah kesehatan3 kemauan, keparahan,
prognosis,
pilihan
penanganan48
reaksi
terhadap
penyakit, cidera atau distabilitas8 citra diri, alam perasaan, prilaku, moti!asi, tingkat energy8 stressor,3keuangan, pekeraan, perselisihan perkawinan atau pasangan, kehilangan karena kematian atau perpisahan48 pengungkapan duka cita8 perubahan pola tidur *. Status keluarga meliputi status sosio ekonomi8 kualitas hubungan8 polan komunikasi, metode penyelesaian konflik8 kemampuan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan social pasien8 tuuan keluarga. c. @aktor risiko, risiko distress spiritual enurut &udith . ilkson 3#004 risiko distress spiritual mempunyai faktor risiko, sebagai berikut % 1. Perkemangan ! Perubahan hidup #. "ingkungan ! Perubahan lingkungan, bencana alam
Page #+
(.
#isik
). Psikososial
! Penyakit kronik, penyakit fisik,
penyalahgunaan 5at ! /nsietas, kendala
untuk
mengalami
cinta,
perubahan pada ritual keagamaan, perubahan pada praktik spiritual, konflik budaya, depresi, ketidakmampuan untuk memaafkan, kehilangan, harga diri rendah, konflik ras, pemisahan dari sistem dukungan, stres. d. 7iagnosis medis yang berhubungan dengan risiko distress spiritual enurut :ynthia . "aylor 3#01#4 risiko distress spiritual mempunyai diagnosis medis yang berhubungan dengan risiko distress spiritual, sebagai berikut % Penyakit metastatic lanut, penyakit ginal stadium akhir,eJaserbasi atau kekambuhan sklerosis multiple, infark miokart, kekambuhan kangker, penyakit terminal, gangguan keang tak terkontrol. e. 6asil yang diharapkan risiko distress spiritual enurut :ynthia . "aylor 3#01#4 risiko distress spiritual mempunyai hasil yang diharapkan, sebagai berikut % 1. Pasien mendiskusikan kepercayaan religiusnya saat ini #. Pasien mendiskusikan efek penyakit, cidera, atau disabilitas terhadap kepercayaan dan praktik spiritual (. Pasien menggunakan tehnik koping yang sehat untuk mempertahan kan keseahteraan spiritual ). Pasien mengungkapkan perasaan keseahteraan spiritual *. Pasien di dukuing dalam upayanya mengikuti secara spiritual dalam melakukan koping terhadap penyakit, cidera, atau disabilitas +. Pasien menghubungi anggota keluarga, pasangan, kyai, pendeta, rabi atau yang lainnya untuk mendapatkan bantuan. f. 9nter!ensi dan rasional risiko distress spiritual enurut :ynthia . "aylor risiko distress spiritual mempunyai inter!ensi dan rasional risiko distress spiritual, sebagai berikut % $. Kai arti pentingnya spiritual dalam kehidupan pasien dan dalam koping terhadap penyakit. Perhatikan partisipasi pasien dalam ritual dan praktik keagamaan serta keinginan pasien untuk mendiskusikan kepercayaan spiritual. Kai dampak penyakit, cidera, atau disabilitas Page #
terhadap pamdangan spiritual pasien. Pengka%ian &ang akurat tentang arti spiritual agi pasien di perlukan seelum melakukan inter'ensi. (. Kai keinginan pasien untuk membantu koping terhadap masalah spiritual untuk menentukan seauh mana pasien termoti!asi untuk memicarakan keluhan spiritual dan teruka untuk menerima antuan dari orang lain ). ;ngkapan keinginan untuk mendiskusikan spiritualitas bila pasien menghendaki untuk mengurangi isolasi dan memuat masalah spiritual men%adi teruka *. 7orong pasien untuk membicarakan kepercayaan dan praktik religious. 7engarkan secara aktif ketika pasien membicarakan keluhan spiritualnya untuk menumuhkan diskusi teruka +. 7orong pasien untuk mengungkapkan perasaan yang berkaitan dengan pengalaman yang mengancam iwanya saat ini untuk memantun&a mengklarifikasi dan melakukan koping terhadap perasaann&a. ,. Komunikasikan kepada pasien bahwa anda menerima ungkapan keluhan spiritualnya, walaupun perasannya marah dan negati!e, untuk me&akinkan pasien aha perasaann&a enar . "unukkan kesediaan untuk berdoa bersama pasien, bila ia menghendaki, untuk memerikan dukungan spiritual . Pertahankan prilaku yang tidak menghakimi.
Pertahankan
percakapan berfokus spiritual pasien untuk mempertahankan nilai terapiotik interaksi anda dengan pasien. 0. Berikan kuntiunitas praktik religus pasien 3contoh, bantu ia mendapatkan benda ritual dan menghormati pembatasan diet, bila mungkin4
untuk
menun%ukkan
dukungan dan
men&aikan
kepedulian dan penerimaan terhadap pasien. $1. /tur kunungan oleh rohaniwan, bila memungkinkan, untuk memerikaan dukungan kemampuan spiritual terhadap pasien . berikan prifasi selama kunungan. $$. Kolaborasi dengan rohaniwan atau rohaniwan rumah sakit dengan menyusun rencana untuk menginteragsikan inter!ensi spiritual dan perawatan pasien untuk men%amin kontiunitas keperaatan. g. 7okumentasi risiko distress spiritual Page #
enurut :ynthia . "aylor risiko distress spiritual mempunyai dokumentasi risiko distress spiritual, sebagai berikut % 1. Pernyataan pasien mengenai kepercayaan dan praktik religus. #. Pernyataan pasien yang mengidikasikan efek krisis saat ini terhadap pandangan spiritual (. Pernyataan pasien tentang ritual dan praktik yang dapat membantu mempertahankan ke seahteraan spiritual ). Pernyataan pasien yang mengindikasikan keefektifan inter!ensi untuk meningkatkan keseahteraan spiritual *. Kunungan oleh penasehat spiritual yang di pilih +. $uukan tambahan ke pemuka agama atau rohaniwan rumah sakit . E!aluasi masing-masing yang diharapkan $. Kesiapan untu "eningatan esea%teraan spiritual a. 7efinisi Kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual
enurut &udith . ilkson 3#004 definisi Kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual adalah kemampuan untuk mengalami dan mengintegrasikan makna dan tuuan hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, seni, music, buku, alam, ataupun dengan "uhan 2ang aha Esa dan dapat ditingkatkan. Sedangkan menurut :ynthia . "aylor 3#01#4 adalah proses pengembangan diri yang melibatkan kekuatan fisik, psikologis, dan spiritual.
b. Batasan karakteristik kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual enurut &udith . ilkson 3#004 kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual mempunyai batasan karakteristik, sebagai berikut % 1. 6ubungan dengan diri sendiri engungkapkan keinginan untuk meningkatkan %Penerimaan, koping, semangat, memanfaatkan diri sendiri, harapan, kesenangan, cinta, makna dan tuuan hidup 3kedamaian dan ketentraman4, filosofi hidup
yang
memuaskan,
pasrah,
mengungkapkan
kurang
ketentraman 3misalnya, kedamaian4, meditasi #. 6ubungan dengan seni, music, buku, alam
Page #
a. enunukkan energy kreatif 3misalnya menulis, membuat puisi, bernyanyi4 b. endengarkan music c. embaca literature keagamaan d. enghabiskan waktu diluar rumah (. 6ubungan dengan orang lain % elayani orang lain, meminta maaf kepada orang lain, meminta interaksi dengan teman, keluarga, meminta interaksi dengan keemimpinan dengan spiritual ). 6ubungan dengan "uhan 2nag aha Esa % engekspresikan penghormatan
dan
kekaguman,
berpartisipasi
dalam
akti!itas
keagamaan berdoa, melaporkan pengalaman mistis c. 7iagnosis medis yang berhubungan dengan kesiapan
untuk
meningkatkan keseahteraan spiritual enurut :ynthia . "aylor 3#01#4 kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual mempunyai diagnosis medis yang berhubungan dengan kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual yaitu % 7iagnosis keperawatan ini dapat diterapkann pada indi!idu yang menginginkan tingkat spiritualitas yang lebih tinggi. d. 6asil =>: kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual enurut &udith . ilkson 3#004 kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual mempunyai hasil =>:, sebagai berikut % 1. 6arapan % optimisme yang secara pribadi memuaskan serta mendukung hidup. Keseahteraan pribadi % tingkat persepsi positif tentang status kesehatan serta situasi hidup seseorang. #. Kualitas hidup % tingkat persepsi positif tentang situasi hidup saat ini. (. Kesehatan spiritual % hubungan dengan diri sendiri, orang lain, "uhan, seluruh kehidupan, alam, dan semesta yang meningkatkan transendensi diri dan memberdayakan diri. e. 9nter!ensi =9: kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual enurut &udith . ilkson 3#004 kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual mempunyai inter!ensi =9:, sebagai berikut % 1. Peningkatan kesadaran diri % membantu pasien menggali dan memahami gagasan, perasaan, moti!asi, dan perilaku pasien #. Peningkatan harga diri % membantu pasien meningkatkan penilaian personal pasien tentang harga diri (. Klarifikasi nilai % membantu orang lain mengklarifikasi nilai yang mereka anut untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang efektif Page (0
f. /kti!itas kolaboratif kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual enurut &udith . ilkson 3#004 kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual mempunyai akti!itas kolaboratif, yaitu dukungan spiritual 3=9:4 dan dukungan kunungan pelayanan keagamaan, ika diinginkan g. /kti!itas lain kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual enurut &udith . ilkson 3#004 kesiapan untuk meningkatkan keseahteraan spiritual mempunyai akti!itas lain, sebagai berikut % 7ukungan spiritual 3=9:4 % 1. "erbuka terhadap perasaan pasien tentang penyakit dan kematian #. Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaan dengan benar dan meredakan kemarahan dalam cara yang sesuai (. Bersedia mendengarkan persaan pasien ). @asilitasi pasien dalam melakukan meditasi, berdoa, dan tradisi serta ritual keagamaan lainnya.
Page (1
BAB III APLIKASI TE3I !.1 Kasus
=y. C"D *0 tahun, ibu rumah tangga, sedang dalam pemulihan masektomi
radikal kanan. Kemarin dokter mengatakan bahwa kanker
payudaranya sudah metastatis dan prognosisnya buruk sehingga masektomi radikal kiri harus dilakukan. Pagi ini perawat melihat =y. " menangis karena putus asa, kurang tidur dan tidak nafsu makan. =y. " bertanya kepada perawat Dengapa "uhan melakukan hal ini pada saya' ungkin karena saya banyak dosa, selama hidup ini saya tidak pernah melakukan ibadah. /pakah /llah S" masih mau mengampuni dosa saya' Saya sangat takut mati dan takut terhadap apa yang akan saya hadapiC. !.2 Asu%an epera+atan (.#.1 /namnesa =o. $eg $uang "anggal $S "anggal pengkaian 7iagnose medis /. 9dentitas =ama pasien ;mur &enis kelamin /gama Suku bangsa Pekeraan Pendidikan /lamat
% 11(00 % 7ahlia % 0) aret #01) % 0* aret #01) % Kanker payudara
&am
% 0.00 9B
% =y. D"C % *0 tahun % Perempuan % 9slam % &awa % 9bu rumah tangga % S7 % Surabaya
B. 7ata Penangggung &awab =ama % "n. DBC ;mur % ** tahun &enis kelamin % Laki-laki /gama % 9slam Suku bangsa % &awa Pekeraan % iraswasta Pendidikan % S7 /lamat % Surabaya 6ubungan dengan pasien % Suami (.#.# Pemeriksaan fisik Page (#
a. Keadaan umum 3""A4 sebagai berikut % Suhu
% (+,+ :
=adi
% J
=apas % ## J
% 1)+<+ mm6g
b. BB<"B % *).0 kg < 1+*.1 cm c. 7ata 7iagnostik% S7 % (,* 10 +ml 6b
% 10,* g<9
6t
% (* M
d. Pengalaman dan Emosi Pasien merasa banyak berbuat dosa selama hidupnya. Pasien mengatakan bahwa /llah S" memberikan sakit karena ia merasa berlumuran dosa dan pasien takut menghadapi kematiaannya. Pasien merasa takut terhadap apa yang akan ia hadapi. e. $itual dan 9badah Pasien selama hidup tidak pernah melakukan ibadah. "api =y. D"C semenak sakit kanker payudara, =y. D"C bertaubat dan melakukan ibadah sholat dan berd5ikir.
f. 6ead "o "oe 1. Pemeriksaan Kepala Leher a. $ambut
% 6itam, lurus
b. Kepala
% Simetris, tidak ada benolan
c. ata
% Konungti!a tidak anemis
d. 6idung
% Bersih, tidak ada polip
e. Bibir
% ukosa bibir kering
f. Iigi
% Bersih
g. "elinga
% Simetris
h. Leher
% "idak ada benolan
i. Lidah
% Lidah tidak kotor
Page ((
#. Pemeriksaan 9ntegumen < Kulit a. "urgor kulit baik b. arna kulit kuning langsat bersih dan tidak ada lesi (. Pemeriksaan Payudara dan ketiak Balutan bedah lebar di dinding dada kanan kering dan utuh ). Pemeriksaan "horak
9nspeksi thorak% Simetris bentuk dadanya, tidak ada kelainan
b.
/uskultasi
% Simetris, tidak
ada suara tambahan *. &antung a. Perkusi
% Suara peka
b. /uskultasi
% S1-S# normal tidak ada suara tambahan
#. Pemeriksaan /bdomen a. 9nspeksi
% Perut buncit
b. Palpasi
% =yeri ika ditekan di left lower kuadran )
c. Perkusi %Suara kembung d. /uskultasi
% Bising usus menurun 10 J
(. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya a. Ienetalia % Bersih, tidak ada kelainan pada genetalia, personal hygiene baik. b. /nus % /nus pasien bersih, dan tidak ada bercakHbercak di sekitarnya. ). Pemeriksaan uskuloskeletal >tot pasien kuat, sedikit merasa nyeri tangan sebelah kanan, karena dipasang infus
!.2.! Analisa Data =ama Pasien ;mur
=o 1.
% =y. D"C % +0 tahun
Symptom Problem 37S<7>4 7S % pasien mengatakan bahwa 7istres
Penyakit kronik
/llah S" memberikan sakit spiritual
pada diri berupa
Etiologi
Page ()
karena ia merasa dosa
dan
berlumuran
merasa
asektomi dan /nsietas akibat
takut
ketakutan
menghadapi kematian
terhadap mati
7> % =y. D"C menangis karena putus asa, kurang tidur dan tidak
nafsu
makan.
Pasien
terlihat putus asa.
!.2.# Diagnsis Kepera+atan =ama pasien % =y. D"C
;mur
% *0 tahun
=o 7iagnosa 1. 7istress spiritual yang berhubungan dengan takut akan kematian
ansietas karena
dan penyakit kronik pada diri berupa
masektomi di buktikan dengan pasien merasa berlumuran dosa, takut menghadapi kematian.
!.2.$ Inter4ensi =ama pasien Umur
=o. 7J 1
% =y. D"C : 50 Tahun
"uuan "gl
dan
kriteria hasil 3=9: dan =>:4 "uuan%
=ama
$encana keperawatan
penerimaan,
dilakukan
dan
asuhan
saat stres
Kriteria hasil%
merasa nyaman menerima
atas penyakitnya
masalah 7istres #. emfasilitasi
teratasi
paraf
dukungan dan
keperawatan
dapat
dan
1.Beri ketenangan,1. Pasien dapat
Setelah
spiritual
$asional
perkembangan sikap
positif
pada
situasi
tertentu
#. Pasien dapat merasa
tenang
dan
selalu
berfikir
positif
dalam Page (*
emahami
menghadapi
bahwa penyakit
penyakitnya.
adalah
"idak
suatu
tantangan terhadap sistem keyakinan
merasa
cemas (. Pasien mampu (. Iunakan teknik melaksanakan klarifikasi nilai praktik untuk membantu keagamaan pasien mengklarifikasi keyakinan dan nilai
yang
ia
yakini
).&aga
pri!asi
dan beri waktu kepada pasien
). Pasien tidak merasa kesepian dan diperhatikan
untuk mengamati praktik keagamaan
*. Pasien dapat *. "erbuka
manambah
terhadap
wawasan
ungkapan
spiritual
pasien tentang kesepian
dan
ketidakberdaya +. Pasien mampu
an
memenuhi +.
/nurkan
kunungan kelayanan
kebutuhanya 3berinteraksi dengan
orang
lain4 Page (+
keagamaan .
emberi
kenyamanan dan menurunkan rasa kesepian .
Buat
pada
pasien.
perubahan yang diperlukan pasien
. Pasien dapat
3dukungan keluarga
mengandalkan atau
orang terdekat4 . Beri aminan kepada pasien
perawat selalu
untuk bersifat
terbuka.
bahwa
perawat selalu ada
untuk
mendukung pasien
saat
pasien merasakan penderitaan !.2.& I"ple"entasi =ama pasien ;sia
"gl
% =y. D"C % *0 tahun =ama dan
aktu
9mplementasi
10.00
1. emberi ketenangan, penerimaan,
paraf
dan dukungan saat stres $< Pasien kooperatif #. embantu pasien untuk merasakan keseimbangan
dan
hubungan
dengan "uhan Page (
$< Pasien melaksanakan ibadah (. endengarkan pandangan pasien tentang
hubungan
antara
kepercayaan spiritual dan kondisi kesehatannya $< Pasien mengungkapkan bahwa penyakit adalah tantangan terhadap keyakinan ). enggunakan 1#.00
nilai
untuk
teknik
klarifikasi
membantu
pasien
mengklarifikasi keyakinan dan nilai yang ia yakini $< Pasien mampu menelaskan nilai kehidupan *. emberi ketenangan, penerimaan, dan dukungan saat stres $< Pasien kooperatif +. embuat perubahan 10.00
diperlukan
pasien
yang 3dukungan
keluarga atau orang terdekat4 $< Pasien mau menawab pertanyaan perawat . enaga pri!asi dan beri waktu kepada pasien untuk mengamati praktik keagamaan $< Pasien melakukan ibadah . emberi ketenangan, penerimaan, dan dukungan saat stres $< Pasien kooperatif . "erbuka terhadap ungkapan pasien tentang
kesepian
dan
ketidakberdayaan $< Pasien lebih tenang dan ceria 10. enganurkan kunungan pelayanan keagamaan $< Pasien kooperarif 11. emberi aminan
kepada
pasien bahwa perawat selalu ada Page (
untuk
mendukung
pasien
saat
pasien merasakan penderitaan $< Pasien nyaman !.2.( E4aluasi =ama % =y. D"C ;mur % *0 tahun
"anggal<am 1*.00
=o. 7J. Per 1
E!aluasi S % =y. D"C mengatakan "uhan
maha
pengampun dan akan membatu beliau. > % =y. D"C melakukan ibadah
sholat
setiap
hari dan berd5ikir. / % asalah teratasi P % $encana tindakan di hentikan
dan
saat
pasien akan pulang di berikan
6ealth
Education.
BAB I5 PE'BAHASAN
Berdasarkan untuk menangani kasus ini dapat dilihat spiritualitas mempunyai pengertian yaitu keyakinan dalam hubungannya dengan 2ang aha Page (
Kuasa dan aha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada /llah sebagai Pencipta atau sebagai aha Kuasa. Sedangkan religi berarti suatu sistem kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan 2ang aha Kuasa. Kondisi =y D"C dia tidak mau beribadah selama hidupnya, sering menangis, tetapi dia masih bisa berinteraksi dengan orang lain. 7alam hal ini berarti hubungan spiritualitas dan religi dengan "uhan tidak seimbang. Sehingga ketika dia di diagnosis kanker payudara, dia mengalami distress spiritual. 7ia menganggap bahwa kanker payudara ini merupakan bentuk kemarahan "uhan terhadap dirinya yang tidak pernah beribadah seumur hidupnya. Berdasarkan aspek spiritualitas bahwa =y. D"C tidak seimbang tentang aspek spiritualitas yang berhubungan dengan sesuatu tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan, dimana =y. D"C lupa akan "uhannya yang tidak berwuud tetapi "uhan itu ada. =y. D"C tidak seimbang dengan aspek spiritual Nmempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dengan 2ang aha "inggiO dimana =y. D"C merasa tidak terikat dengan "uhannya. Sehingga =y. D"C tidak melakukan ibadah.
BAB 5 PENUTUP !.1 Si"pulan Spiritual adalah suatu perasaan terhadap keberadaan dan arti dari 5at
yang lebih tinggi dari manusia yang menadi faktor intrinsik alamiah dan merupakan sumber penting dalam penyembuhan. 7imana dikatakan pula sebagai keyakinan 3faith4 bersumber pada kekuatan yang lebih tinggi akan membuat hidup menadi lebih hidup dapat mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan.
Setiap
interaksi
dan
perilaku
indi!idu
sangat
Page )0
dipengaruhi oleh spiritualisme yang dialami dalam kehidupan yang sangat erat hubungannya dengan kebudayaan yang ada. Kesehatan spiritual berkaitan erat dengan dimensi lain dan dapat dicapai ika teradi keseimbangan dengan dimensi lain 3fisiologis, psikologis, sosiologis,
kultural4. Peran perawat adalah bagaimana perawat mampu
mendorong klien untuk meningkatkan spiritualitasnya dalam berbagai kondisi, Sehingga klien mampu menghadapi, menerima dan mempersiapkan diri terhadap berbagai perubahan yang teradi pada diri indi!idu tersebut. Pengkaian spiritual
paling baik dilaksanakan setelah
perawat
membina hubungan terapeutik dengan klien. 9nformasi dapat diperoleh mengenai konsep klien terkait diet atau dorongan kreatif, sumber harapan dan kekuatan klien terhadap hubungan antara kesehatan dan keyakinan spiritual. 9nter!ensi keperawatan yang meningkatkan keseahteraan spiritual mencakup menawarkan kehadiran seseorang, mendukung praktik keagamaan klien, berdoa bersama klien, dan meruuk klien ke konselor keagamaan. &adi spiritualitas dan religi itu harus seimbang antara manusia dengan "uhan , dan antara "uhan dan manusia. &ika tidak seimbang maka distress spiritual akan teradi. Kita sebagai perawat meminta orang-orang terdekat seperti keluarga, teman dan tokoh masyarakat 3ustad54 untuk membantu dalam mendukung proses penyembuhan klien yang mengalami distress spiritual selain obat yang diberikan di rumah sakit. !.2 Saran 7iharapkan mahasiswa dapat mengetahui
spiritual dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Page )1
DA-TA PUSTAKA
:apernito, L. &. #00. Diagnosa 2eperaatan! Aplikasi pada Praktik 2linis. 3Kusrini Semarwati Kadar, Peneremah4. &akarta% EI: :ynthia . "aylor ? Sheila Sparks $alph. #01#. Diagnosis 2eperaatan Dengan 3encana Asuhan 2eperaatan. Edisi 10. &akarta % EI: 6amid, / .2.S. #00. 4unga rampai Asuhan 2eperaatan Jia. &akarta % EI: 6awari, 7. #00. Doa dan 5ikir Seagai Pelengkap 6erapi 7edis. &akarta % Penerbit @K;9 6erger,
B.$.
#00(. Asisten
2eperaatan
!
Suatu
Pendekatan
Proses
2eperaatan. Ed. +. &akarta % EI: &udith . ilkson, =ancy $ /hern. #00. 4uku Saku Diagnosis 2eperaatan. 8disi 0. &akarta % Buku kedokteran EI:
Ko5ier, B. et al. #010. 4uku a%ar fundamental keperaatan! konsep9 proses9 dan praktik.Aol.#. &akarta% EI: Potter, /. Patricia, Perry, /. Iriffin. #00*. #undamental keperaatan! konsep9 proses9 dan praktik . Ed.) Aol.#. &akarta% EI:
Page )#