COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
Yosep Pratama NIM: 4006130028
LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
1
LAPORAN PENDAHULUAN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
A. Defenisi Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi. (Price, 1995) Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, ser ta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul, 2001) Community acquired pneumonia (CAP) adalah dimulai sebagai penyakit pernafasan umum dan bisa berkembang menjadi pneumonia. Pneumonia Streptococal merupakan organisme penyebab umum.Tipe pneumonia ini biasanya menimpa kalangan anak-anak atau kalangan orang tua.Reeves (2001) Community acquired pneumonia(CAP) adalah pneumonia infeksius pada seseorang yang tidak menjalani rawat inap di rumah sakit baru -baru ini.CAP adalah tipe pneumonia yang paling sering. Penyebab paling sering dari CAP berbeda tergantung usia seseorang, tetapi mereka termasuk Streptococcus pneumoniae,virus,bakteri pneumoniae,virus,bakteri atipikal dan Haemophilus Haemophilus influenzae.Di atas semuanya itu , Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum dari CAP seluruh dunia.(Smeltzer,2001). B. Etiologi pneumonia
1. Bakteri Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme gram-positif atau gram-negatif seperti
:
Steptococcus
pneumonia
(pneumokokus),
Streptococcus
piogenes,
Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae. 2. Virus Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus. Influenzae virus, Parainfluenzae virus, Respiratory, Syncytial adenovirus, chicken-pox (cacar air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves simpleks, Virus sinial pernapasan, hantavirus.
LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
2
3. Jamur Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos. 4. Protozoa Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasan ya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001) C. Patofisiologi
Aspirasi mikroorganisme yang mengkolonisasi sekresi orofarinks merupakan rute infeksi yang peling sering. Rute inokulasi lain meliputi inhalasi, penyebaran infeksi melalui darah (hematogen) dari area infeksi yang jauh, penyebaran langsung dari tempat penularan infeksi. Jalan napas atas merupakan garis pertahanan pertama terhadap infeksi, tetapi, pembersihan mikroorganisme oleh air liur, ekspulsi mukosiliar, dan sekresi IgA dapat terhambat oleh berbagai penyakit, penurunan imun, merokok, dan intubasi endotrakeal. Pertahanan jalan napas bawah meliputi batuk, refleks muntah, ekspulsi mukosiliar, surfaktan, fagositosis makrofag dan polimorfonukleosit (PMN), dan imunitas selular dan humoral. Pertahan ini dapat dihambat oleh penurunan kesadaran, merokok, produksi mukus yang abnormal (mis, kistik fibrosis atau bronkitis kronis), penurunan imun, intubasi dan tirah baring berkepanjangan. 1) Virus Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus masuk kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan hidung.setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe penghancur sel yang disebut apoptosis. Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan paru.Sel darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat cairan masuk ke dalam alveoli.
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
3
Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan oksigen ke dalam aliran darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan paru,banyak virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.Virus juga dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus. Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus influensa,virus syccytial
respiratory(RSV),adenovirus dan metapneumovirus.Virus herpes simpleks
jarang menyebabkan pneumonia kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada sistem
imun
juga
berresiko
terhadap
pneumonia
yang
disebabkan
oleh
cytomegalovirus(CMV). 2) Bakteri Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di udara dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui ali ran darah ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli.Setelah memasuki alveoli,bakteri mungkin menginvasi ruangan diantara sel dan diantara alveoli melalui rongga penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil yang adalah tipe dari pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan dan membunuh
organisme
yang
berlawanan
dan
mereka
juga
melepaskan
cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun. Hal ini menyebabkan demam,menggigil,dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur. Neutrophil,bakteri,dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung. Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
4
pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri
atipikal umumnya
mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebut”pneumococcus” adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk bkan demam, menggigil, dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur.Neutrophil, bakteri, dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal. Penggunaan istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri atipikal umumnya mempengaruhi o rang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebut”pneumococcus” adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
5
Haemophilus
influenzae,Klebsiella
pneumoniae,Escherichia
coli,Pseudomonas
aeruginosa,dan Moraxella catarrhalis.Bakteri ini sering hidup pada perut atau intestinal dan mungkin memasuki paru-paru jika muntahan terhirup.Bakteri atipikal yang menyebabkan pneumonia
termasuk
Chlamydophila
pneumoniae,Mycoplasma
pneumoniae,dan
Legionella pneumophila. 3) Jamur Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi pada
individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-obatan
imunosupresif atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur
paling
sering
disebabkan
oleh
Histoplasma
capsulatum,Cryptococcus
neoformans,Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides immitis.Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah sungai Missisipi,dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika Serikat bagian barat daya. 4) Parasit Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini secara khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki tubuh,mereka berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah.Terdapat seperti pada pneumonia tipe lain ,kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel dar ah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis. a adalah Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis.(Smeltzer,2001).
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
6
D. Manifestasi Klinik
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan,dansakit kepala.
Tanda dan Gejala berupa:Batuk nonproduktif, Ingus (nasal discharge),Suara napas lemah, Retraksi intercosta, Penggunaan otot bantu nafas, Demam, Ronchii, Cyanosis, Leukositosis, Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar, Batuk, Sakit kepala, Kekakuan dan nyeri otot, Sesak nafas, Menggigil, Berkeringat, Lelah.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
Kulit yang lembab
Mual dan muntah
Kekakuan sendi.Marilynn (2000)
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
7
Phatway Bakteri (Steptococcus pneumonia (pneumokokus), Streptococcus piogenes,Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae)
Virus
(pneumonia
virus.Influenzae
virus,
Parainfluenzae
virus,
Jamur (Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neoformans, Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides immitis)
Respiratory)
Parasit (Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis. a adalah Toxoplasma gondii,Stron gioides stercoralis dan
Masuk tubuh melalui kulit atau tertelan
Virus dan bakteri masuk paru-paru melalui droplet udara
Parasit masuk ,elalui darah menuju paru-paru
Menyerang jalan nafas dan alveoli Sel darah putih (eosinofil) berespon terhadap infeksi parasit
Mematikan sel melalui penghancur sel/apoptosis
Gangguan transportasi O2 Sistem imun merespon infeksi virus dan bakteri Mengakibatkan terjadi kerusakkan paru
Cairan masuk kedalam alveoli
CAP (Pneumonia)
saluran pernafasan bawah
Saluran pernafasanatas
Antigen
Dilatasi pembuluh darah
Respon humoral Eksudat plasma masukalveoli
Anti en atho en berikaan den an antibodi Antigen-antibodi berikatan dengan molekul komplemen
Pengaktifan kaskade komplemen Kemotaksis netrofil dan makrofag Aktifitas proses fagositosis oleh netrofil dan makrofag
Gangguan difusi dalam plasma
anoreksia
Intake kurang
MK :Gangguan pertukaran gas
Peningkatan zat pirogen Metabolisme meningkat
Peningkatan suhu
MK :Hipertemi
Edema paru Pengerasan dindingparu
Suplai O2 menurun
Penumpukan fibrin, eksudat, eritosit, leukosit MK :Bersihan jalan nafas tidak efektif Batuk , sesak napas dispnea LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
Iritasi PMN eritrosit pecah
Penurunan compliance paru
MK :Nutrisi kurang dari kebutuhan
Secret menumpuk ada bronkus
Edema antara kapiler dan alveoli
hipoksia MK: Intoleransi aktivitas
Fatigue
8
E. Klasifikasi
Sistem klasifikasi lain yang penting digunakan untuk pneumonia adalah klasifikasi klinis kombinasi, yang mengkombinasikan banyak faktor termasuk usia, faktor resiko untuk beberapa mikroorganisme, adanya penyakit paru yang mendasari dan penyakit sistemik yang mendasari.
1. Skema klasifi kasi awal Deskripsi awal dari pneumonia difokuskan pada anatomi atau penampakan patologi dari paru-paru, baik melalui inspeksi lansung pada waktu otopsi atau melalui mikroskop. Penumonia lobarik adalah infeksi yang hanya melibatkan satu lobus atau bagian
dari
paru.
Pneumonia
lobarik
sering
disebabkan
streptococcus
pneumonia.Pneumonia multilobar melibatkan lebih satu lobus dan sering merupakan penyakit yang lebih berat dari pneumonia lobarik. Pneumonia interstistial melibatkan area diantara alveoli dan mungkin disebut sebagai “pneumonia interstial.” Pneumonia interstial lebih sering disebabkan oleh virus atau ole h bakteri atipikal.
2. Skema klasifi kasi kombinasi Umumnya klinis telah mengklasifikasi pneumonia berdasarkan karakteristik klinis, membagi mereka menjadi akut (kurang dari 3 minggu) dan krinik. Hal ini berguna karena pneumonia kronik cenderung untuk lebih tidak infeksisus, tau mycobakterial, jamur atau gabungan infeksi bakteri yang disebabkan oleh obtruksi jalan napas. Pneumonia akut lebih jauh dibagi menjadi bronchopneumonia klasik (seperti streptococcus pneumoniae), pneumonia atipikal ( seperti pneumonia intertisial dari mycoplasma pneumonia atau chlamydia pneumoniae) dan sindrom aspirasi pneumonia. Terdapat 2 kategori besar dari pneumonia didalam skema ini, yaitu : a. Community acquired pneumonia Community acquired pneumonia (CAP) adalah penumonia infeksius pada seseorang yang tidak menjalani rawat inap dirmah sakit baru-baru ini. CAP adalah tipe pneumonia yang paling sering. Penyebab paling sering dari CAP berbeda tergantung usia seseorang, tetapi mereka termasuk streptococcus pneumonia, virus, bakteri atipikal dan haemophilus influenza. Streptococcus pneumonia adalah penyebab paling paling umum dari CAP. Bakteri gram negatif menyebabkan CAP pada populasi beresiko te rtentu. b. Hospital acquired pneumonia
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
9
Hospital acquried pneumonia, juga disebut pneumonia nosokomial adalah pnemonia yang disebabkan selama perawatan dirumah sakit atau sesudahnya karena penyakit lain atau prosedur. Penyebabnya, mikrobiologi, perawatan dan prognosis berbeda dari community acquried pneumonia . pasien rawat inap mungkin mempunyai banyak faktor risiko untuk pneumonia, termasuk ventil asi mekanisme, malnutrisi berkepanjangan, penyakit dasar jantung dan paru-paru, penurunan jumlah asam lambung dan gangguan imun. Mikroorganisme disuatu rumah sakit mungkin termasuk bakteri resisten sperti : MRSA, pseudomonas, enterobacter, dan serratia. Karena individu dengan Hospital acquired pneumonia biasanya memiliki penyakit yang mendasari dan terekspos dengan bakteri yang lebih berbahaya, cenderung lebih mematikan dripada Community acquired pneumonia. Ventilator associated pneumonia (VAP) adlah bagian dari Hospital acquired pneumonia. VAP adalah pneumonia yang timbul setelah minimal 48 jam sesudah intubasi dan ventilasi mekanis. Tipe lain dari pneumonia
Severe acute respiratory syndrome (SARS) SARS adalah pneumonia yang sangat menular dan mematikan. SARS disebabkan olah SARS coronavirus, sebelumnya patogen yang tidak diketahui.
Bronchiolitis obliterans organizing pneumonia (BOOP) BOOP disebabkan oleh inflamasi dari jalan napas kecil dari paru-paru. J uga dikenal sebagai cryptogenic organizing pneumonitis (COP)
Pneumonia eosinofilik Pneumobia eosinofilik adalah invasi kedalam paru oleh eosinofil, sejenis partikel sel darah putih. Pneumonia eosinofilik sering muncul sebagai respons terhadap infeksi parasit atau setelah terekspos oleh tipe faktor lingkungan tertentu.
Chemical pneumonia Chemical pneumonia (biasanya disebut chemical pneumonitis) biasanya disebabkan toxin kimia seperti pestisida, yang mungkin memasuki tubuh melalui inhalasi atau melalui konta dengan kulit. Manakala bahan toxinnya adalah minyak, pneumonia disebut lipoid pneumonia.
Aspiration pneumonia
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
10
Aspiration pneumonia (atau aspiration pneumnitis) disebabkan oleh aspirasi oral atau bahan dari lambung, entah ketika makan atau setelah muntah. Hasilnya inflamasi pada paru bukan merupakan infeksi tetapi dapat menjadi infeksi karena bahan yang teraspirasi mungkin mengandung bakteri anaerobic atau penyebab lain dari pneumonia. Aspirasi adalah penyebab kematian dirumah sakit.
Pneumonia terbagi dalam berbagai jenis berdasarkan dengan penyebab, natomik, dan berdasarkan asal penyakit ini didapat, seperti : 1.
2.
Berdasarkan penyebab
Pneumonia lipid
Pneumonia kimiawi
Pneumonia karena extrinxik allergic alveolitis
Pneumonia kerana obat
Pneumonia karena radiasi
Pneumonia dengan penyebab tak jelas
Berdasarkan anatomik
Pneumonia lobaris Merupakan pneumonia yang terjadi pada seluruh atau satu bagian besar dari lobus paru dan bila kedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai pneumonia lobaris.
Pneumonia interstisial Merupakan pneumonia yang dapat terjadi didalam dinding alveolar
Bronchopneumoni Merupakan pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang dapat tersumbat oleh eksudat mukopuren untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus.
3.
Berdasarkan asal penyakit
Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia adalah pneumonia yang didapatkan dari masyarakat.
Pneumonia nosokomial atau hospitality acquired pneumonia yang berarti penyakit itu didapat saat pasien berada dirumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.
F. Pemeriksaan penunjang LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
11
Pemeriksaan diagnostik
Sinar x : mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga menyatakan abses luas/infiltrat, empiema(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bakterial); atau penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih.
Radiologi: Pada foto rontgen dada, terlihat adanya kardiomegali, terutama ventrikel kiri. Juga ditemukan adanya bendungan paru dan efusi pleura
Elektrokardiografi: ditemukan adanya sinus takikardia, aritmia atrial dan ventrikel, kelainan segmen ST dan gelombang T dan gangguan konduksi intraventrikular. Kadang-kadang ditemukan voltase QRS yang rendah, atau gelombang Q patologis, akibat nekrosis miokard
1.
Pemeriksaan laboratorium
Analisa Gas Darah (Analisa Gas Darah) nilai normal 90-100 % : tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada.
2.
Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : diambil dengan biopsi jarum, aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab.
3.
JDL nilai normal leukosit 4400-11300/mm3: leukositosis biasanya ada, meski sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.
4.
Pemeriksaan serologi : titer virus atu legionella, aglutinin dingin.
5.
LED(nilai normal P : 0-20 mm/jam L : 0-15 mm/jam) : meningkat
6.
Pemeriksaan fungsi paru : volume ungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan komplain menurun, hipoksemia.
7.
Elektrolit : natrium (nilai normal : 135-145 mEq/L) dan klorida(98-108 mEq/L) mungkin rendah
8.
Bilirubin nilai normal Negatif 0,02 mg/dL: mungkin meningkat
9.
Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru terbuka :menyatakan intranuklear tipikal dan keterlibatan sitoplasmik(CMV) (Doenges, 1999)
G. Penatalaksanaan
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
12
1.
Pencegahan
Tindakan kewaspadaan isolasi untuk pasien dengan penurunan imun
Posisikan pasien untuk mencegah aspirasi
Untuk mencegah VAP
Hindari volume lambung yang berlebihan
Pilih intubasi oral dari pada nasal
Pemeliharaan sirkuit ventilator secara cermat
Suksion subglotis kontinu
Variasi/rotasi postural
Gunakan sukralfat daripada penyekat H 2 untuk profilaksis (masih kontroversial)
2.
Bilas mulut dengan klorheksidin
Penatalaksaan infeksi akut
Oksigen dan hidrasi bila ada indikasi
Pertimbangkan isolasi respirasi
Hospitalisasi diindikasikan bila
Usia diatas 65 tahun, tunawisma, dirawat dirumah sakit karena pneumonia ditahun yang lalu
Denyut nadi > 140/menit, frekuensi respirasi > 30/menit hipotensi.
Temperatur > 38,30C
Penurunan status mental, sianosis
Imunosupresi, kondisi penyerta
Mikroorganisme risiko tinggi (mis, infeksi pseudomonas yang terbaru)
SDP < 4000 atau > 3000/µL
Tekanan parsial oksigan dalam darah arteri (PaO 2) < 60 atau PaCO 2> 50
Foto ronsen dada dengan keterlibatan banyak lobus atau progresi cepat
Menarik napas dalam dan batuk, fisioterapi dada bila tersedia
Antibiotik untuk pneumonia bakteri, parasit, atau jamur (bukan virus)
Perlindungan empiris paling sering digunakan pada pasien rawat jalan; pewarnaan gram pada sputum dapat menjadi panduan terapi pada pasien rawat inap tetapi mungkin perlu diubah bila kultur dengan sensitivitas telahtersedia (48 samapi 72 jam).
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
13
Pilihan antibiotik empiris bervariasi berdasar pada pasien rawat jalan versus rawat inap, usia, faktor risiko pasien, dan pengkajian pasien; pilihan antibiotika empiris yang umum dirangkum dalam tabel dibawah.
Tipe pasien
Pengkajian pasien
Antibiotika empiris
Pasien rawat jalan
Imunokomperen
Makrolida, fluoroqulnolon
Diperkirakan terdapat atau doksisiklin S
pneuminiae
yang
resisten terhadap PCN
Amoksilin/klavulanat Doksisiklin
Aspirasi Usia 18 sampai 40 tahun Pasien rawat inap
Bangsal medis umum
Beta
laktam
ICU
makrolida
Penyakit paru
fluoroquinolon sama seperti
Aspirasi
anti-pseudomonas makrolida fluoroquinolon
dengan atau
dengan atau dengan
aminoglikosida Fluoroquinolon
dengan
klindamisin.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian
b. Aktivitas / istirahat
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
14
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : Letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas
c. Sirkulasi
Gejala : riwayat gagal jantung kronis
Tanda : takikardi, penampilan keperanan atau pucat
d. Integritas Ego
Gejala : banyak stressor, masalah finansial
e. Makanan / Cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual / muntah, riwayat DM
Tanda : distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan turgor buruk, penampilan malnutrusi
f. Neurosensori
Gejala : sakit kepala bagian frontal
Tanda : perubahan mental
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada meningkat dan batuk, myalgia, atralgia
h. Pernafasan
Gejala : riwayat PPOM, merokok sigaret, takipnea, dispnea, pernafasan dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal
i.
Tanda : sputum ; merah muda, berkarat atau purulen
Perkusi ; pekak diatas area yang konsolidasi, gesekan friksi pleural
Bunyi nafas : menurun atau tak ada di atas area yang terlibat atau nafas Bronkial
Framitus : taktil dan vokal meningkat dengan konsolidasi
Warna : pucat atau sianosis bibir / kuku
Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar, kemerahan, mungkin pada kasus
rubela / varisela j.
Penyuluhan
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis
2. Diagnosa keperawatan
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
15
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan sekret mukus yang kental.
2.
Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan gangguankapasitas pengangkutan oksigen dalam darah.
3.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan batuk produktif.
4.
Hipertermi yang berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh terhadap infeksi.
5.
Resti terhadap penyebaran infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan utama (penurunan kerja silia, perlekatan sekret pernafasan)
6.
Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi pada parenkim paru-paru
7.
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan O 2.
8.
Resti kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebih.
3. Nursing Care Planning (NCP) No 1
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan
napas
berhubungan
yang
NOC
1. Anjurkan
aktivitas
Batuk efektif
Mengeluarkan sekret
untuk
secara efektif
pengeluaran sekret
dengan
sekret mukus yang kental.
NIC
Mempunyai jalan nafas yang paten
Pada pemeriksaan
memfasilitasi
penggunaan
spirometer insentif 3. Jika pasien tidak mampu
auskultasi, memiliki
ambulasi, pindahkan pasien
suara nafas yang jernih
dari satu sisi tempat tidur ke
Mempunyai irama dan
sisi tempat tidur yang lain
frekuensi pernafasan
sekurangnya setiap dua jam
dalam rentang normal
sekali
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal
2. Anjurkan
fisik
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal
4. Informasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur untuk kecemasan
menurunkan dan
meningkatkan kontrol diri
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
16
Mampu mendekskripsikan rencana untuk perawatan di rumah
5. Berikan pasien dukungan emosi 6. Atur posisi pasien yang memungkinkan
untuk
pengembangan
maksimal
rongga
dada
(misalnya,
bagian kepala tempat tidur ditinggikan 45 0 C kecuali ada kontraindikasi). 7. Pertahankan
keadekuatan
hidrasi untuk mengencerkan sekret 8. Singkirkan faktor
atau
penyebab,
tangani seperti
nyeri, keletihan, dan sekret yang kental Kolaborasi 9. Rundingkan
dengan
ahli
terapi pernafasan 10. Berikan udara/oksigen yang telah
dihumidifikasi
(dilembapkan)
sesuai
dengan kebijakkan institusi 11. Lakukan atau bantu dalam terapi
aerosol,
nebulizer
ultrasonik 2
Perubahan nutrisi kurang dari yang
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan batuk produktif.
Mempertahankan berat
1. Buat
perencanaan
badan
makan dengan pasien
Menjelaskan komponen
yang
diet bergizi adekuat
jadwal
makan,
Mengungkapkan tekad
lingkungan
makan,
untuk mematuhi diet
kesukaan
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
masuk
dalam
dan
17
Menoleransi diet yang
ketidaksukaan
dianjurkan
suhu makanan 2. Dukung
anggota
tubuh dan berat badan
keluarga
untuk
dalam batas normal
membawa
Memiliki nilai
kesukaan
laboratorium (misalnya,
rumah
Mempertahankan masa
transferin, albumin, dan
pasien,
makanan pasien
dari
3. Bantu pasien menulis
elektrolit) dalam batas
tujuan mingguan yang
normal
realistis untuk latihan
Melaporkan tingkat
fisik
energi yang adekuat
makanan
dan
asupan
4. Anjurkan pasien untuk menampilkan
tujuan
makan dan latihan fisik dilokasi jelas
yang
dan
terlihat
kaji
ulang
setiap hari 5. Ciptakan yang
lingkungan menyenangkan
untuk makan 6. Hindari prosedur invasif sebelum makan Kolaborasi 7. Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan
protein
pasien yang mengalami ketidakadekuatan asupan
protein
atau
kehilangan protein
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
18
8. Rujuk kedokter untuk menentukan
penyebab
gangguan nutrisi 4
Hipertermi
yang
berhubungan
dengan
ketidakadekuatan pertahanan
tubuh
terhadap infeksi.
Pasien
1.
Lepaskan pakaian yang
metode yang tepat untuk
berlebihan
mengukur suhu
pasien dengan selimut
Menjelaskan untyk
menunjukkan
atau
tutupi
saja
tindakan
mencegah
dan
2.
Gunakan waslap dingin
meminimalkan
(atau kantong es yang
peningkatan suhu tubuh
dibalut dengan kain) di
Melaporkan
aksila, kening, tengkuk
tanda
dan
dan lipat paha
gejala dini hipertemi 3.
Anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 liter sehari dengan tambahan cairan selama aktivitas yang
berlebihan
atau
aktivitas sedang dalam cuaca panas 4.
Gunakan
kipas
berputar
di
yang
ruangan
pasien 5.
Gunakan selimut dingin Kolaborasi
5
Resti
terhadap
penyebaran infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan (penurunan perlekatan pernafasan)
silia, sekret
Berikan obat antipiretik
1.
Pantau tanda dan gejala infeksi
gejala infeksi
utama kerja
Terbatas dari tanda dan
6.
Memperlihatkan
higiene
2.
Kaji faktor yang dapat
personal yang adekuat
meningkatkan
Mengindikasikan
status
kerentanan
pernafasan
batas
infeksi
dalam
normal
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
3.
terhadap
Pantau hasil laboratorium
19
Menggambarkan
faktor
4.
Amati
penampilan
yang menunjang penularan
praktik higiene personal
infeksi
untuk
Melaporkan gejala
tanda
infeksi
mengikuti
perlindungan
atau
terhadap infeksi
serta
Kolaborasi
prosedur
5.
Berikan terapi antibiotik
1.
Sesuaikan
skrining dan pemantauan 6
Nyeri
akut
yang
frekuensi
Memperlihatkan
teknik
relaksasi
secara
dosis
inflamasi pada parenkim
individualyang
efektif
melalui pengkajian nyeri
paru-paru.
untuk mencapai kenyaman
berhubungan
dengan
Mempertahankan
tingkat
dan efek samping 2.
Bantu
pasien
mengidentifikasi
Melaporkan kesejahteraan
tindakan
fisik dan psikologis
yang efektif di masa lalu,
Mengenali
menggunakan untuk
distraksi,
relaksasi,
dan
atau
kompres/dingin
tindakan
memodifikasikan
kenyamanan
seperti
faktor
3.
Bantu pasien untuk lebih
faktor tersebut
berfokus pada aktivitas,
Melaporkan nyeri kepada
bukan pada nyeri dan
penyedia
rasa
layanan
Melaporkan
tidak
dengan
kesehatan
indikasi
nyeri pada skala 0-10
penyebab
sesuai
pola
nyaman melakukan
pengalihan
tidur
melalui
televisi, radio, tape, dan
yang baik
interaksidengan penunjang 4.
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
Manajeman nyeri
20
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, Judith M & Nancy R. Ahern. Buku Saku Diagnosa Keperawatan (NANDA). Jakarta:EGC Lackman’s (1996).Care Principle and Practise Of Medical Surgical Nursing , Philadelpia : WB Saunders Company. Pasiyan Rahmatullah (1999), Geriatri : Ilmu Kesehatan Usia Lanjut . Editor : R. Boedhi Darmoso dan Hadi Martono, Jakarta, Balai Penerbit FKUI Reevers, Charlene J, et all (2000). Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : Salemba Medica. Smeltzer SC, Bare B.G (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume I, Jakarta : EGC Suyono, (2000). Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
21
LAPORAN PENDAHULUAN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DIRUANG FRESIA 2 RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
OLEH: NAMA
:LEZA MARLENA
NIM
:4006130025
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
22
PEMBIMBING AKADEMIK
(
)
PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG TAHUN 2013/2014
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
23