Nama
Anindya Kharisma W.
NIM
1551001011100!
K"#as
$
K"#%m&%'
$(
BAB III ASIDI-ALKALIMETRI
TUJUAN • • • •
Membuat larutan standar HCl 0,1 M Membuat larutan standar sekunder NaOH 0,1 M dan standar primer H 2C2O4 Melakukan standarisasi larutan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M Menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M untuk menetapkan kadar asam asetat cuka perdagangan
A. PRE LAB
1. Apa yang yang dimak dimaksud sud denga dengan n analisis analisis vlu vlumet metri! ri! "alam analisis vlumetrik, pengukuran vlume digunakan untuk menentukan si#at$si#at suatu %at seperti itu kmpsisi kmpsisi atau kemurnian. kemurnian. Analisis Analisis vlumetrik vlumetrik adala suatu metde analisis yang melibatkan pengukuran vlume &Mc'(ersn, 201)*. 2. Apa yang dimaksud dengan asidi$alkalimetri! Asidimetri yaitu bila larutan standarnya bersi#at asam. Alkalimetri yaitu bila larutan standarnya bersi#at basa +asa Asam
-aram Air
&Mc'(ersn, &201)*. . Apa yang dimaksud dengan larutan standar primer! /tandar 'rimer ini merupakan senyaa yang diperle( dengan tingkat kemurnian sangat tinggi &,3*. Cnt( Natrium karbnat &Na 2CO* dan 5alium (idrgen #talat &"nald, 2006*.
4.Apa yang dimaksud dengan larutan standar sekunder! 7arutan 7arutan yang yang dibuat dibuat melalui melalui standarisa standarisasi si ter(ada ter(adap p standar standar primer. primer. "an mempunyai mempunyai tingkat tingkat kemurnian yang cukup renda( &"nald, 2006*.
). Apa yang dimaksud dengan standarisasi8pembakuan larutan!
7arutan standar &baku* adala( 7arutan yang diketa(ui knsentrasinya dengan sangat teliti, dan knsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N &Nrmalitas* atau M &Mlaritas*. /enyaa yang digunakan untuk membuat larutan standar dinamakan senyaa standar8 baku &9(man, 200:*. ;. Apa yang digunakan untuk menstandarisasi larutan NaOH!
* NaOH&a>* 2. Asam Oksalat. 9eaksinya C2H4.2H2O&a>* 2NaOH&a>*
CHCOOH&a>* H2O&a>* Na2C2O4&a>* 4H2O&l*
&"ay, 200;* :. Apa yang digunakan untuk menstandarisasi HCl! * CHCOOH &a>* &@einer, 2010*
B. TINJAUAN PUSTAKA
CHCOONa&a>* H2O&l*
-
'rinsip dasar titrasi
dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan arutan yang suda( diketa(ui knsentrasinya. 9eaksi titrasi ini dilakukan secara berta(ap. Ada bermacam$macam titrasi bergantung pada enis reaksinya, seperti titrasi asam basa, titrasi permanganmetri, titrasi argentmetri, dan titrasi idmetri &/unarya, 200:*.
-
'engertian asidi$alkalimetri +erdasarkan atas (asil reaksi antara analis dengan larutan standar maka analisis
vlumetrik dibagi menadi titrasi netralisasi &asam basa* yang terdiri dari alkalimetri dan asidimetri. "imana 9eaksi penetralan atau asidimetri dan alkalimetri adala( sala( satu dari empat glngan utama dalam pengglngan reaksi dalam analisis titrimetri yang melibatkan titrasi basa bebas. +asa yang terbentuk karena (idrlisis garam yang berasal dari asam lema( dengan suatu asam standar &asidimetri* dan titrasi asam bebas atau asam yang terbentuk dari (idrlisis garam yang berasal dari basa lema( dengan suatu basa standar &alkalimetri*. 9eaksi$reaksi ini melibatkan bersenyaanya in (idrgen untuk membentuk air. "alam analisis larutan asam dan basa, titrasi akan melibatkan pengukuran yang seksama vlume$vlumenya suatu asam dan suatu basa yang tepat akan saling menetralkan &@idi(arti, 2006*.
-
'engertian larutan standar primer dan sekunder beserta cnt(nya
7arutan standar primer adala( larutan yang mengandung senyaa kimia stabil yang tersedia dalam kemurnian tinggi dan dapat digunakan untuk menstandarisasi larutan standar yang digunakan di dalam titrasi &"nald, 2006*. Cnt( 5alium Hidrgen Blatat, 5+rO, 5 2Cr 2O:, A/2O, NaCl, asam ksalat, asam ben%at 7arutan standar sekunder adala( larutan yang tela( melalui prses standarisasi dan memiliki knsentrasi tertentu &"nald, 2006*. Cnt( NaOH, HCl, AgNO, 5MnO4, Be&/O4*2
-
Bungsi ba(an dalam praktikum
-
Bungsi HC7 /ebagai larutan sampel saat keadaan nrmal. Bungsi NaOH 'emberi suasana basa.
Bungsi ndikatr #enl#talein &pp* 'enentu titik ak(ir dalam titrasi yang ditandai ika tidak ada arna menunukkan netral sedangkan arna mera( muda berarti keadaan basa dengan pH 6 D 10 &9(man, 200:*. - Bungsi ndikatr metal range 'enentu titik ak(ir dalam titrasi yang ditandai ika arna
-
-
kuning berarti keadan netral dengan pH ,1 $ 4,4 &Muk(lis(, 200;*. Bungsi +raks /ebagai larutan yang diui atau penitrat. Bungsi Akuades /ebagai pelarut. Bungsi Asam Oksalat /ebagai larutan yang diui atau penitrat.
-
Aplikasi titrasi asam$basa dalam bidang teknlgi pertanian
). DIA$RAM ALIR 1. P"m*+a,an #ar+,an s,andar )# 0.1 M
HC7 'ekat
"i(itung knsentrasinya
"imasukkan ke dalam labu ukur 100 ml "itamba(kan akuades "i(mgenkan
Hasil
. S,andarisasi #ar+,an )#
Na2+4O:. 10H2O
"itimbang sebanyak 1, gram
"iletakkan dalam gelas beker "itamba(kan akuades "ilarutkan
"ipinda(kan ke labu takar 100 ml "itamba( akuades (ingga tanda batas "i(mgenkan
"iambil 10 ml
"imasukka ke dalam elenmeyer ndikatr metil "itamba(kan 1$2 tetes metil range
"ititrasi dengan HC7
"iamati (ingga terli(at peruba(an arna
"i(itung M HC7
Hasil
(. P"m*+a,an #ar+,an s,andar Na/ 0.1 M
5ristal NaOH
"itimbang sebanyak 0,4 gram dengan timbangan analitik
"imasukkan ke dalam gelas beker "itamba(kan akuades secukupnya "ilarutkan
"ipinda(kan ke dalam labu ukur 100 ml "itamba(kan akuades (ingga tanda batas "i(mgenkan
Hasil . S,andarisasi Lar+,an Na/
Asam Oksalat 0,0) M
"iambil 10 ml larutan ke dalam elenmeyer
"itamba(kan 1$2 tetes indikatr pp
"ititrasi dengan NaOH
"iamati (ingga teradi peruba(an arna
"ilakukan dupl
"i(itung M NaOH
Hasil
5. P"n+naan #ar+,an s,andar asam dan *asa +n,+' m"n",a&'an 'adar asam as",a, &ada 2+'a
Asam Cuka
"iambil sebanyak 10 ml
"imasukka ke dalam labu ukur 100 ml "itaba(kan akuades (ingga tanda batas "i(mgenkan
"iambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam elenmeyer
"itamba(kan 2$ tetes ndikatr pp
"ititrasi dengan larutan NaOH dalam buret
"iamati (ingga teradi peruba(an arna
"i(itung kadar asam asetat
"ilakukan dupl
Hasil
DA3TAR PUSTAKA Cairns, "nald. 2006. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Ali( ba(asa 9ini Maya. ?akarta F-C "ay, 9. A. dan Gnderd, A. 7. 200;. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenan. ?akarta Frlangga Mc'(ersn, 'eter. 201). Practical Volumetric Analysis. Cambridge 9yal /ciety # mistry Muk(lis(, Hendra Crdva.200;. Perancangan Kontrol pH Pada Proses Titrasi Asam Basa. ?urusan
D. DATA ASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAASAN 1. P"m*+a,an #ar+,an s,andar )# 041 M
+? HCl
1,1
5adar HCl
23
Ilume HCl yang dibutu(kan
0,; m7
'er(itungan M =
ρ .10 . Mr
I1. M1
¿
J I2. M2
1,19.10 .32
I1. 10,4 J 100. 0,1
36,5
V 1 =
J 10,4 M
10 10,43
I1 J 0,; m7 Mengapa dalam pembuatan larutan standar HCl, +? HCl (arus diper(itungkan! 5arena dalam pembuatan larutan HC7 ini belum diketa(ui knsentrasi HC7 itu sendiri, karena HC7 merupakan larutan standarisasi sekunder, adi knsentrasinya belum diketa(ui secara pasti. Maka knsentrasi HC7 ini dicari dengan rumus diatas, namun menggunakan berat enis untuk meng(itung knsentrasinya. "an untuk menentukan vlume HCl pekat yang dibutu(kan, dipengaru(i le( besarnya vlume HCl, +? &berat enis* HCl, dan kadar dari HCl pekat.
. S,andarisasi #ar+,an )# 041 M
Ilume HCl
I1 J 12,4 m7 I2 J 12,2 m7
Mlaritas HCl +erat braks +M braks Mlaritas larutan HCl (asil standarisai 'er(itungan
Irata$rata J 12, m7 0,1 M 1, gram 61 0,02 M 5nsentrasi HC7 untuk standarisasi M1. I1. n
J M2. I2. N
M1. 12,. 2 J 0,0). 10.1 M1. 24,; J 0,) M1
J 0,02 M
Mengapa asam braks digunakan untuk menstandarisasi larutan HCl! 5arena braks merupakan larutan yang suda( diketa(ui secara pasti knsentasinya dan uga braks merupakan larutan standar primer. (. P"m*+a,an #ar+,an s,andar Na/ 041 M 'ercbaan pembuatan larutan standar NaOH 0,1 M menurut "ecste &2010* dengan
menggunakan rumus mlaritas. +erat NaOH Ilume larutan NaOH Mlaritas larutan NaOH 'er(itungan
0,4 gram 100 m7 0,1 M gr 1000 M = x Mr V ( mL ) 0,1=
gr 1000 x 40
100
gr J 0,4 gram Mengapa larutan NaOH (arus distandarisasi! Hal ini dilakukan untuk memastikan keakuratan knsentrasi NaOH yang nantinya akan digunakan sebagai larutan standar, dan untuk menunukkan apaka( larutan NaOH ini dapat bereaksi sempurna baik dengan asam lema( maupun kuat. NaOH perlu distandarisasi karena senyaa NaOH bersi#at (igrskpis, se(ingga muda( menyerap air dan muda( mengikat CO 2 di udara dan knsentrasinya muda( beruba( karena pengaru( lingkungan.
. S,andarisasi #ar+,an s,andar Na/
Ilume Na$ksalat +M Na$ksalat Ilume akuades Ilume larutan NaOH 0,1 M Mlaritas larutan NaOH 'er(itungan
10 m7 12,2 m7 0,1 M
Iaal NaOH J )0 m7 M NaOH =
Ititrasi 1
2 x V . as Oksalat x M . as Oksalat
J 12,2 m7
V NaOH ¿
2 x 10 x 0,05 12,2
Ititrasi 2
1
¿
J 12,2 m7
12,2
Irata$rata J 12,2 m7 J 0,062 a. Mengapa standarisasi larutan NaOH menggunakan Na$ksalat! 5arena antara NaOH dan asam ksalat teradi reaksi sempurna. NaOH & basa kuat * akan bereaksi dengan asam ksalat &asam lema( * membentuk garam yang bersi#at basa. 9eaksi "ari reaksi antara basa kuat dan asam lema( itu akan lebi( muda( diamati titik ak(ir titrasinya. 'ada percbaan ini, asam ksalat merupakan larutan standar primer dan NaOH merupakan larutan standar sekunder. b. Mengapa indikatr yang digunakan adala( pp enl#talein*! ndikatr yang digunakan adala( indikatr pp, sebab range pH indikatr ini mendekati range pH garam basa yang di(asilkan, maka dengan indikatr ini dapat menunukkan titik ak(ir titrasi yang terbentuk dan ditunukan dengan peruba(an arna . 5. P"n",a&an 'adar asam as",a, &ada 2+'a
Ilume larutan asam cuka Ilume NaOH &titrasi* Mlaritas NaOH +M asam rganik dminan 'ersamaan reaksi 5adar ttal asam &3 b8v* 'er(itungan
10 m7 ),) m7 0,062 M ;0 NaOH CHCOOH 2: 3
5nsentrasi Cuka
Massa Cuka
CH COONa H2O
3b8v J
gr x 100 V ( mL )
Mcuka J
2,7 10
M NaOH x V NaOH x FP V cuka
M
=
gr 1000 x Mr V ( mL )
J
x 100
0,082.5,5 .100
J J 4,) M
10
4,5 =
gr 1000 x
60
100
J 2: 3
gr J 2,: gram
Apaka( prinsip analisis kadar ttal asam bisa digunakan untuk menentukan keasaman prduk pangan yang lain! ?elaskan cnt( aplikasinya= +isa dalam pembuatan yg(urt. Minuman yg(urt akan diukur tingkat keasamannya. "apat digunakan untuk mengukur kadar keasamaan pada bua($bua( uga.
E. ANALISA PR/SEDUR 1. P"m*+a,an #ar+,an s,andar )# 041 M
'ertama yang dilakukan untuk membuat larutan standar HCl 0,1 M adala( meng(itung vlume HCl pekat yang dibutu(kan dengan menggunakan rumus pengenceran. "an suda( didapatkan (asil vlume yaitu 0,; m7. Mengambil 0,; ml HCl pekat dengan menggunakan pipet vlume dan memasukkan ke dalam labu ukur 100 m7. Menamba(kan a>uades (ingga mencapai tanda batas pada meniscus baa( labu ukur. Menutup labu ukur dengan penutup dan meng(mgenkan larutan HCl 0,1 M. "idapatkan (asil berupa larutan standar HCl 0,1 M.
. S,andar #ar+,an )# 041 M d"nan *%ra's NaB/.10/6
Mula D mula meng(itung massa braks dengan menggunakan knsentrasi braks yang suda( diketa(ui. "an didapatkan (asil 1, gram. Mengambil 10 m7 larutan braks dan memasukkan ke dalam erlenmeyer. Menamba(kan indikatr metil range sebanyak 1 D 2 tetes. Menitrasi larutan braks dengan menggunakan HCl 0,1 M pada percbaan sebelumnya. Mengamati (ingga teradi peruba(an arna dari range menadi ingga. Mencatat vlume HCl yang digunakan untuk menitrasi larutan braks. Melakukan dupl atau percbaan yang sama sebanyak 2 kali untuk mendapatkan vlume rata D rata HCl yang dibutu(kan untuk Menitrasi larutan braks. Meng(itung knsentrasi HCl. "idapatkan (asil berupa larutan HCl yang tela( terstandarisasi.
(. P"m*+a,an #ar+,an s,andar Na/ 041 M
'ertama meng(itung berat kristal NaOH yang dibutu(kan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M. dan di(asilkan massan NaOH sebanyak 0,4 gram. Menimbang kristal NaOH sebanyak 0,4 gram dengan menggunakan timbangan analitik. Memasukkan kristal NaOH ke dalam gelas beker dengan cara membilas gelas arli dan selanutnya menamba(kan a>uades secukupnya. Melarutkan kristal NaOH dengan menggunakan pengaduk kaca. Meminda(kan larutan NaOH ke dalam labu ukur 100 m7 dan ditamba(kan a>uades (ingga mencapai tanda batas meniscus baa(. Meng(mgenkan larutan NaOH dan didapatkan (asil berupa larutan standar NaOH sebesar 0,1 M.
Memasukkan larutan standar NaOH 0,1 M ke dalam buret yang selanutnya digunakan untuk menitrasi asam kasalat.
. S,andarisasi #ar+,an Na/ 041 M d"nan asam %'sa#a, )/./6
Mula D mula mengambil 10 m7 asam ksalat 0,0) M ke dalam erlenmeyer. Menamba(kan indikatr pp sebanyak 1 D 2 tetes. Menitrasi asam ksalat dengan menggunakan NaOH. Mengamati (ingga teradi peruba(an arna dari erni( menadi ungu. Mencatat vlume NaOH yang digunakan untuk menitrasi asam ksalat. Melakukan dupl atau mengulangi percbaan sebanyak 2 kali untuk mendapatkan vlume rata D rata NaOH yang ditamba(kan ke dalam asam ksalat. Meng(itung M NaOH. "an dipatkan (asil M NaOH yaitu 0,062. Hasil berupa larutan NaOH yang tela( di standarisasi.
5. P"n+naan #ar+,an s,andar *asa +n,+' m"n",a&'an 'adar asam as",a, &ada 2+'a
'enggunaan larutan standar basa untuk menetapkan kadar asam asetat pada cuka. 'ertama mengambil cuka sebanyak 10 m7, lalu memasukkan ke dalam labu ukur 100 m7, selanutnya menamba(kan a>uades (ingga mencapai tanda batas meniscus baa(. Meng(mgenkan larutan cuka. Mengambil sebanyak 10 m7 larutan cuka dan memasukkannya ke dalam erlenmeyer. Menamba(kan indikatr pp sebanyak 2 D tetes. Menitrasi larutan cuka dengan menggunakan larutan NaOH yang berada di dalam buret. Mengamati (ingga teradi peruba(an arna larutan dari erni( menadi ungu. Mencatat vlume NaOH yang digunakan untuk menitrasi larutan cuka dan meng(itung kadar asam asetat yang terkandung di dalam cuka. Melakukan dupl.
3. ANALISA ASIL 1. P"m*+a,an #ar+,an s,andar )L 041 M
'ercbaan pembuatan larutan standar HCl 0,1 M menurut 9a(ayu &200)* dengan menggunakan rumus mlaritas.
M =
¿
ρ .10 . Mr
I1. M1
J I2. M2
1,19.10 .32 36,5
I1. 10,4 J 100. 0,1
V 1 =
J 10,4 M
10 10,43
I1 J 0,; m7 "engan menggunakan rumus mlaritas tersebut, diperle( (asil yang sama dengan percbaan.
. S,andarisasi #ar+,an )L d"nan B%ra's Na B/.10/6
'ercbaan standarisasi larutan HCl 0,1 M dengan braks menurut C(ang &200)* dengan menggunakan rumus pengenceran.
M1. I1. n
J M2. I2. N
M1. 12,. 2 J 0,0). 10.1 M1. 24,; J 0,) M 1 =
0,5 24,6
M1
J 0,02 M
Namun dalam (al ini (asil ak(ir antara praktikum dengan yang ada di literatur ini mempunyai (asil ak(ir yang berbeda.
(. P"m*+a,an Lar+,an S,andar Na/ 041 M
'ercbaan pembuatan larutan standar NaOH 0,1 M menurut "ecste &2010* dengan menggunakan rumus mlaritas.
M =
gr 1000 x Mr V ( mL )
0,1
=
gr 1000 x
40
100
gr J 0,4 gram
"engan menggunakan rumus mlaritas tersebut, diperle( (asil yang sama dengan percbaan.
.S,andariasi #ar+,an Na/ 041 mL
'ercbaan
pembuatan
larutan
standar
NaOH mrnurunt &C(ang,
200)*. "engan
menggunakan rumus pengencaran M NaOH =
Iaal NaOH J )0 m7
Ititrasi 1
¿
J 12,2 m7
Ititrasi 2
¿
J 12,2 m7
Irata$rata
J 12,2 m7
2 x V . as Oksalat x M . as Oksalat
V NaOH 2 x 10 x 0,05 12,2 1 12,2
J 0,062 M
5. P"n",a&an 'adar asam as",a, &ada 2+'a
'ercbaan pembuatan larutan standar basa untuk menetapkan kadar asam asetat pada cuka menurut C(ang &200)* dengan menggunakan rumus pengenceran.
5nsentrasi Cuka
Mcuka J
2,7 10
M NaOH x V NaOH x FP V cuka
Massa Cuka
3b8v J
M
=
gr 1000 x Mr V ( mL )
gr x 100 V ( mL )
J
x 100
0,082.5,5 .100
J J 4,) M
10
4,5 =
gr 1000 x
60
gr J 2,: gram
100
J 2: 3
Tana#
Ni#ai
Para7 Asis,"n
KESIMPULAN •
Analisis vlumetrik dibagi menadi titrasi netralisasi &asam basa* yang terdiri dari alkalimetri dan asidimetri. Asam standar &asidimetri* dan titrasi asam bebas atau asam yang terbentuk dari (idrlisis garam yang berasal dari basa lema( dengan suatu basa standar &alkalimetri*. Alkalimetri adala( suatu sampel asam dengan mentitrasinya dengan larutan baku basa sedangkan asidimetri adala( suatu sampel basa dengan mentitrasinya dengan
•
larutan asam. 'ada standarisasi larutan HC7 dengan braks diperle( knsentrasi HC7 standarisasi yaitu
•
0,02 M. 'ada standarisasi larutan NaOH dengan Asam Oksalat meng(asilkam knsentrasi NaOH
•
menadi 0,062 M 5adar ttal asam cuka yang dibutu(kan yaitu 2:3.
•
'eruba(an arna yang teradi pada larutan yang di beri indicatr pp beruba( menadi
•
ingga$ (ampir ungu muda. 'eruba(an arna yang teradi pada larutan yang diberi indicatr metil range beruba( menadi ingga$pink muda.
SARAN •
/aat membuat larutan standarisasi, saat memulai titrasi kita (arus tetap meli(at vlume
•
larutan titran pada buret. /aat titrasi ika suda( ada sedikit teradi peruba(an arna pada elenmeyer itu tandanya suda( mendekati titik e>uivalen larutan tersebut, adi perla(an$la(an kita mulai mematikan kran pada buret dan menunggu sambil mengck elenmeyer tersebut (ingga arna beruba(.
DA3TAR PUSTAKA TAMBAAN
Abudarin. 2002. Bu'u A*ar Kimia Analisis II . 'alangkaraya FKIP+,urusan P-IPA.(al.1:4 Mulyn HAM. 200;. -emuat /eagen Kimia. ?akarta +umi Aksara /.M. 5(pkar. 2006. Konsep 0asar Kimia Analiti'. ?akarta G$'ress