Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorban lah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus ”.
Surat ini diturunkan sebagai jawaban terhadap “ tuduhan tuduhan bahwa bahwa k eturunan tur unan R asulallah saw. saw. Terputus”.
Jadi, yang dimaksud kalimat "Nikmat yang banyak" dalam ayat itu adalah Rasulallah saw. memiliki keturunan yang banyak dan baik, melalui pernikahan antara Siti Fathimah Az Zahra' dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw. kw . Kebanyakan dari keturunan Siti Fathimah ini menjadi para Imam yang memberi petunjuk masalah-masalah yang berkaitan dengan ketaatan kepada Allah swt. dan keridhaan-Nya. Adapun yang dimaksud kalimat "Orang yang membencimu dialah yang terputus" dalam ayat itu adalah orang yang beranggapan bahwa Rasulallah saw.
*Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih he wan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah. **Maksudnya terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah. Diriwayatkan oleh al-Bazzar dll, dengan sanad yang sahih, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika Ka’b bin al-Asyraf al -Asyraf (tokoh yahudi) datang ke Mekah, kaum Quraisy berkata kepadanya; “Tuan adalah pemimpin orang Madinah. Bagaimana pendapat tuan tentang si pura-pura sabar yang diasingkan diasingkan oleh kaumnya, kaumnya, yang menganggap dirinya lebih mulia dari kami, padahal kami adalah penyambut orang-orang yang melaksanakan haji,
pemberi minumnya, serta penjaga Ka’bah ?” Ka’b berkata: “Kalian lebih mulia daripada dia.” Maka turunlah ayat ini (al-Kautsar ayat 3) yang membantah ucapan mereka. Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah di dalam KItab al-Mushannaf dari Ibnul Mundzir, yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ketika Nabi Muhammad saw diberi wahyu, kaum Quraisy berkata: “Terputuslah hubungan Muhammad dengan kita.” Maka turunlah ayat ini (al-Kautsar ayat 3) sebagai bantahan terhadap ucapan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-suddi. Juga diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam Kitab ad-dalaa-il, yang bersumber dari Muhammad bin ‘Ali, dan disebutkan bahwa yang meninggal itu ialah Qasim. Bahwa kaum Quraisy menganggap kematian anak laki-laki itu berarti putus keturunan. Ketika putra Rasulullah saw meninggal, al-‘Ashi bin Wa-il mengatakan bahwa keturunan Muhammad saw telah terputus. Maka surat al-Kautsar ayat 3 ini turun sebagai bantahan terha dap ucapan mereka.
FAEDAH MENGETAHUI ASBABUN NUZUL DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Dengan mengetahui Asbabun Nuzul maka kita akan mengetahui :
Sumber kebaikan adalah Allah karena itulah wajib bagi setiap muslim untuk senantiasa berusaha meraih kebaikan-kebaikan tersebut dengan bersungguh-sungguh dalam beribadah dan beramal shalih.
Allah berjanji akan menganugerahkan kebaikan yang banyak kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam secara khusus dan ummatnya secara umum, baik di dunia maupun di akhirat.
Setiap mukmin yang taat kelak di surga dapat minum di telaga Kautsar.
Anjuran untuk memelihara shalat, karena amalan inilah yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.
Anjuran untuk senantiasa rela berkurban, sebagai bentuk kepedulian seseorang kepada orang lain, dan demi tegaknya Izzul Islam wal Muslimin.
Tiada satu kesuksesan kecuali diiringi dengan pengorbanan yang tulus.
Dalam menjalani kehidupan, seorang muslim dan penyeru di jalan Allah akan berhadapan dengan dua kelompok manusia yaitu pendukung dan pencinta kebaikan atau penghalang dan pembenci kebaikan.