3. Makna Khannas Al-khannas artinya bertambah kuat larinya dan kembalinya, ketika dzikir kepada Allah, Al-kahannas juga berarti tertutup dan tersembunyi, di antara kalimat yang bermakna itu adalah perkataan abu Hurairah,
من خنا ا جنبدينة ول عض طرق و ى لن نل “ Pada suatu jalan Madinah, nabi bertemu denganku sedangkan pada waktu itu aku sedang junub, maka aku bersenbunyi darinya”
Maka sebenarnya lafadz ini adalah menghilang setelah tampak, dan bukan hanya sekedar menghilang,oleh karna itu setan yang ada dalam diri manusia yang beriman itu sangat kurus, lemah dan lelah, karna di siksa oleh orang yang beriman dan di usir dengan dzikir dan kataatan kepada Allah, diriwayatkan di dalam sebuah atsar seorang salaf,” sesungguhnya orang yang beriman melelahkan setanya sebagaimana seseorang malelahkan tunggangannya dalam perjalanan. Karna setiap kali setan manggodanya , orang Mukmin itu menimpanya dengan cambuk dzikir, menengadah,istighfar dan ketaatan kepada Allah. Sehingga setan yang selalu bersamanya berada dalam siksaan yang pedih, tidak seperti posisi setannya orang yang jahat. Ia selalu bersamanya dalam ketenangan. 4. Bisikan kejahatan ke dalam dada Firman-Nya dalam ayat yang ke 5 surat An-nas ini adalah sifat yang ke tiga bagi syetan, setelah di sebutkan bisikannya pertama kali, kemudian keduanya di sebutkan tempat bisikannya, lalu di sebutkan bahwa bisikan itu berada di dalam dada Manusia Allah menjadikan syeitan dapat masuk kedalam rongga Manusia dan dapat menembus ke dalam hati dan dadanya, setan itu berjalan seperti perjalanan pembuluh darah, ia telah bercokol pada setiap hamba dan tidak akan meninggalkannya sampai mati, di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dalam shahihain, hadits yang di riwayatkan oleh Az-zuhri dari Ali bin Husein dari Sofiyah binti Huyai, ia berkata,” “Ketika Rasulullah beri`tikaf, aku datang mengunjunginya pada malam hari, kemudian aku berbicara kepada beliau, aku bangun da berbalik maka beliau pun ikut bangun bersamaku untuk mengantarku, tempat tinggalnya Sofiyyah ketika itu di rumah Usamah bin Zaid, maka ada dua Anshar yang lewat, ketika keduannya melihat Nabi, keduannya mempercepat jalannya, rasulullah bersabda,’perlahan-lahanlah ini adalah Safiyyah binti huyai, maka keduannya berkata’ subhanallah, ya Rasulullah!’ kemudian Rasulullah bersabda,” sesungguhnya setan berjalan pada Manusia pada pembuluh darah, aku takut ia akan melemparkan ke dalam hati kamu berdua kejelekan ( di dalam riwayat lain, memasukkan ke dalam hati kamu berdua sesuatu ).”
Di antara bisikannya juga adalah menyibukkan hati dengan bisikan, sehingga ia melupakan apa yang ingin ia kerjakan, karena itu kelupaan tersebut di izdafahkan kepada setan. Karna setanlah penyebab utamanya, sesungguhnya hati pada asalnya kosong dari kejahatan dan kemaksiatan, kemudia setan menggangunya dengan bisikan-bisikan, sehingga terlintas dalam benaknya perbuatan dosa, setan menggambarkanya pada jiwanya, membubuhinya dengan syahwat sehingga hatinya penuh dengan syahwat. Kemudian menghiasinya kepada dirinya dan mengindahkannya serta menjadikan khayalan yang menggiurkan jiwanya sehingga cenderung dengan kejahatan tersebut, sehinga akhirnya ia menjadi sebuah keinginan. Hal itu menjadikan hati semakin bertambah semangat dalam mengerjakan kejahatan , sehingga ia mengutus seluruh pasukannya untuk mencari perbuatan maksiat itu, setan mengutus kepada mereka bantuan dan pertolongan. Maka setan menggarakkan mereka , jika mereka berniat untuk berhenti, maka setan menghardik mereka, sebagaimana firman Allah
“Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,”
Artinya para setan mengganggu mereka agar mereka berbuat maksiat, setiap kali mereka berhenti dari perbuatan maksiat atau ada niat untuk berhenti, maka setan mengganggu, mengukuhkan, dan membangkitkan mereka untuk berbuat maksiat, setan masih terus menggiring mereka untuk berbuat dosa, dan mengatur perkumpulan kejahatan dengan cara yang paling halus dan tiupan yang paling sempurna. 5. Jenis-jenis kejahatan setan kepada Manusia Jenis-jenis kejahatan setan tidak mungkin dapat di hitung, lebih-lebih macam-macamnya, akan tetapi kejahatannya dapat di batasi dalam enam perkara,: Yang pertama, kajahatan kekafiran dan kemusyrikan, memusuhi Allah dan Rasul-Nya, apabila setan berhasil menjerumuskan Manusia kedalam kejahatan ini, maka setan akan menjadi tenang ,ia dapat beristirahat dari segala