Asas Rancang Gambaran Umum Asas Rancang Anggaplah merancang merancang itu seperti sebuah perjalanan dari titik asal hingga sampai pada titik tujuan. Tentu, ada keperluan dan kepentingan tertentu dalam diri kita sehingga kita berkeputusan untuk menempuh perjalanan ke titik tujuan itu,dan itu berpengaruh langsung pada keadaan perjalanan kita. Misalnya saja, kita menempuh menempuh perjalana perjalanan n itu karena karena ingin berlibur dan karena karena ada kerabat kerabat yang yang menin meningga ggal, l, maka maka keadaa keadaan n perja perjalan lanan an akan akan menj menjad adii sangat sangat berbe berbeda, da, bukan? Namun, untuk pembicaraan kita kali ini, tentang sebab musabab atau alasan untuk mencapati titik tujuan itu kita kesampingkan saja, dan anggap saja kita kita memil memiliki iki maksu maksud d dan dan sebab sebab musa musabab bab yang yang sama sama yakni yakni untuk untuk berlib berlibur ur.. Mengingat bahwa kita berpikiran untuk membelanjakan uang secara maksimal di tempat liburan, maka guna biaya perjalanan itu kita menetapkan yang semurah mungki mungkin. n. Perja Perjalan lanan an yang yang mura murah h menj menjad adii keten ketentu tuan an perta pertama ma kita kita dalam dalam menempuh perjalanan. Menyadari bahwa yang disebut ‘murah’ itu relati, maka anggaplah kita mampu untuk mendapatkan yang termurah itu dengan kendaraan umum maupun dengan kendaraan pribadi. !alau itu tak menjadi masalah alias bisa sama"sa sama"sama ma dijalani, dijalani, maka maka yang yang diperluka diperlukan n sekarang sekarang adalah adalah kepastia kepastian n sarana
perjalanan
manakah
yang
akan
dipakai.
#ewaktu
masih
memper mempertimb timbangk angkan an manakah manakah yang yang akan dipakai, dipakai, ternyata ternyata kita tersadark tersadarkan an bahw bahwa a kete keteta tapa pan n untu untuk k menu menunj njuk uk sara sarana na itu itu belu belum m cuku cukup p leng lengka kap p dan dan semp sempur urna na,, dan dan kare karena na itu itu kepu keputu tusa sann nny ya juga juga tida tidak k cuku cukup p muda mudah h untu untuk k dilakukan. !ita lupa bahwa kita tidak sendirian karena perjalanan ini akan kita tempuh berdua yakni saya dan kep$nakan saya. %i situ lalu kita emnimbang" timb timba ang, ng,
perj perjal alan anan an
prib pribad adi& i&pr pri' i'at at
atau atauka kah h
ini ini
seba sebaik ikny nya a
yang ang
dila dilaku kuka kan n
umum umum&p &pub ubli lik. k.
seba sebaga gaii
Maks Maksud udny nya, a,
per perjala jalana na
yang ang
perj perjal alan anan an
yang yang
mengg mengguna unakan kan asilit asilitas as publik publik akan akan menja menjadik dikan an siat siat perja perjalan lanan an kita kita adala adalah h perjalanan yang tidak bersiat pribadi,dan karena itu kita harus mengikuti apa yang menjadi aturan aturan dan ketentuan dari sarana yang kita pakai. (ni berbeda dari pilihan menggunakan menggunakan sarana pribadi karena sepenuhnya sepenuhnya akan bergantung pada diri diri kita kita.. !ala !alau u kita kita paka pakaii yang ang publ publik ik,, kita kita bisa bisa saja saja tak tak susa susah" h"su susa sah h Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
1
mengemudi, tapi bisa saja di ssepanjang perjalanan kita tak mendapatkan tempat duduk. Atau. !alau mendapat tempat duduk ternyata sarana transp$rtasi itu lagi rewel pendingin udaranya. )ang pasti, dengan peninjauan itu semua, sekarang ini ada dua kemungkinan yang harus diputuskan pilihannya* apakah murah + publik, ataukah murah + pri'at.
asal
tujuan
asal
tujuan
%engan menetapkan salah satunya, akan terbukalah kemudahan lain bagi keperluan perjalanan ini, yakni kendaraan macam manakah yang akan digunakan. !alau saja misalnya pilihan itu adalh pilihan yang murah + pri'at, maka dapat digunakan sepeda m$t$r, sedan ataukah minibus yang tanpa hidung-. %engan menggunakan sepeda m$t$r berarti akan melengkapi diri dengan helm dan jaket yang tahan angin dengan menggunakan sedan berarti ada keyakinan bahwa keadaan jalan akan mulus sehingga tubuh sedan tak terantuk pada badan jalan bila harus melewati jalan yang rusak dan dengan menggunakan minibus yang tanpa hidung berarti kita tahu bahwa untuk itu resik$ berbenturan dapat dengan langsung mengenai badan kita. )ang pasti, dengan menetapkan kendaran manakah yang digunakan, kita tidak hanya berkesempatan untuk mengendalikan perjalanan, tetapi sekaligus juga mengikuti $ereta a!i
murah, dn kekurangan dari masing"masing kendaraan tadi. segenap keunggulan publik
bus
asal
murah, privat
tujuan
s!d.motor minibus "i! dise# Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
Me#a#ui !enggambaran mengenai !er"a#anan itu, $ita sebenarnya te#ah berurusan dengan $onse! dan asas. %a# ih&a# murah ' !ub#i$ atau murah ' !riat ada#ah $onse! !er"a#anan yang $ita tentu$an. Se#an"utnya, dengan $onse! murah ' !riat, $ita memi#i$i !i#ihan asas !er"a#anan ya$ni $endaraan mana$ah yang a$an diguna$an. Pengertian khusus
AsasPrinsi! rancang ada#ah meru!a$an !rinsi!*!rinsi! mengatur,
mengarah$an,
memberi
!edoman
bagi
yang !roses
merancang sehingga mam!u memberi$an !engaruh bagi hasi# rancangan ( da#am bentu$ a#iran, isme ) sebagai suatu $onse$uensi bagi !ema$ai asas rancang. Asas ada#ah a#iran, isme, sehingga a!abi#a seorang !erancang mema$ai sa#ah satu asas, ma$a secara otomatis !erancang a$an diba&a $e!ada sa#ah satu a#iran (ha# ini sudah men"adi $onse$uensi #ogis bagi !ema$aian asas ini). Sebagai a$ibatnya, ma$a !erancang dengan hasi# rancangannya dengan mema$ai asas + da!at dini#ai sa#ah tota# bi#a di#ihat dengan mema$ai asas Y. a#am !roses rancang, seorang !erancang ter$adang tida$ hanya mema$ai satu asas sa"a, teta!i da!at #ebih dari satu asas.i sini asas di"adi$an !eno#o$ bagi ting$at !enca!aian rancangan dan mutu arsite$tura# rancangan.
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
-
Panduan danatau !edoman bagi macam tu"uan $husus yang a$an dica!ai, disam!ai$an sebagai sebuah !ernyataan yang bercora$ teoreti$. 5adi, sea$an teori yang diguna$an da#am merancang Panduan danatau !edoman yang !asti ter$husus$an di da#am sesuatu a#ur !i$iran (6*isme7) yang tertentu
Fungsi Asas Rancang
Asas rancang !ada umumnya berisi denisi dan atau idea#isme. Sebenarnya da!at di$ata$an bah&a asas rancang memi#i$i dua /ungsi utama, bi#a ditin"au dari
$ua#itas $arya arsiste$tur, ya$ni /ungsi
!enciri dan /ungsi !emandu. 0ungsi !enciri menun"u$ !ada ih&a# memberi$an dan mengarah$an !eni#aian dan a!resiasi sehingga sesuatu $arya arsite$tur mam!u menun"u$$an adanya ciri*ciri $has rancangan. Mem!erhati$an sebuah $arya
arsite$tur
dan
menga!resiasinya,
seseorang
a$an
bisa
mengata$an bah&a $arya rancang itu da!at diciri$an sebagai $arya yang berciri modern (menam!a$$an #anggam modern, misa#nya), berciri g#amour (menam!a$$an o#ah ru!a yang berasas$an $e* g#amour*an), berciri /ungsiona# (menam!a$$an gubahan rancangan yang berasas$an /orm /o##o&s /unction), dan sebagainya i sini#ah 2gon Schirmbec$ mene$an$an adanya tiga asas rancangan ya$ni asas rasiona#, !si$o#ogi$a# dan asas simbo#i$. Sebagai /ungsi !emandu, ya$ni sebagai !emandu di da#am $egiatan merancang (di studio, tentunya) /ungsi asas rancang da!at dibeda$an da#am tiga $e#om!o$ /ungsi 3
a. 0ungsi sebe#um !roses rancang
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
4
Pada saat sebe#um !roses rancang, asas masih be#um ber/ungsi. ia hanya berdiri sendiri sebagai sebuah asas yang se&a$tu* &a$tu a$an di!a$ai o#eh !erancang. b. 0ungsi !ada saat ber#angsungnya $egiatan merancang Pada saat !roses rancang, asas ber/ungsi sebagai 3 *
dasar teori
*
!ato$an
*
!engarah, !engatur, !engenda#i
*
!edoman
c. 0ungsi sete#ah !roses rancang Sete#ah !roses rancang ya$ni $eti$a te#ah di!ero#eh hasi# rancang, ma$a asas ber/ungsi sebagai u"i mutu
yang a$an
mengu"i a!a$ah $ua#itas rancangan sesuai dengan tema yang dia"u$an atau tida$.iu"i$an !ada hasi# rancangan guna meni#ai hasi# rancangan tentang 3 *
ting$at $eberhasi#an !e#a$sanaan tugas
*
mutu arsite$tura# rancangan
Menjadi petunjuk mengenai 0 aham’ dan&atau k$nteks arsitektur yang diturut dalam merancang
/ Menjadi ungkapan penerapan te$ri arsitektur yang dipakai / Menjadi pat$kan, ped$man, pengatur, pengarah dan pengendali dalam menjalankan rancang / Menjadi pen$l$k bagi menilai mutu arsitektural rancangan / Menjadi acuan bagi menil ai tingkat keberhasilan melaksanakan tugas merancang
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
8
Kategorisasi Asas Rancang
(Sumber 3 2gon Schrimbec$ (19::) 3
(ter"emahan Aris ;. ntermatra =andung. 5udu# As#i3 >dea and 0orm in Architecture) Asas !erancangan Arsite$tur da!at di$ategori$an $e da#am tiga $ategori3 *
Asas Rasiona#? *
Asas Simbo#i$? *
Asas Psi$o#ogi$.
Asas RASIONAL Asas ini secara mendasar memberikan pemerian describe- atas 1uncti$ns that ha'e a rati$nal $bjecti'e2 3# + h.456- + segenap ungsi arsitektur yang memiliki tujuan"tujuan dan sasaran yang rasi$nal.
Apa sajakah ungsi"ungsi yang
dimaksud? %engan meminjam dari 7e$rey 8r$adbent dalam bukunya yang berjudul %esign in Architecture, ungsi"ungsi itu adalah* ungsi wadah aktiitas container of activites-, ungsi penyesuai perilaku behavior modifier -, ungsi in'estasi capital investment -, ungsi penyaring lingkungan environmental filter -. 9:arap dicatat bahwa ada dua ungsi lagi yang tidak disertakan di sini karena tidak terg$l$ng ke dalam ungsi yang tujuan&sasarannya rasi$nal, yakni ungsi artistik dan ungsi lambang budaya-. %ari buku 3#, simak baik"baik petikan di halaman 456 berikut ini* 1The principle all$cated t$ this categ$ry are th$se wh$se reali;ati$n is p$ssible with design elements that can be essentially described as rati$nal, $r $ll$wing a certain l$gic<. The 0rati$nal’ principles, d$ n$t, $n the wh$le, deal with essentially new aspects.2 %engan demikian, adalah mendasar untuk mengetahui mana dan siapa sajakah yang terg$l$ng ke dalam `design elements’ itu? Menarik pula untuk dicatat bahwa asas ini tidak bisa diberlakukan bagi aspek"aspek baru yang bertumbuh kembang di arsitektur.
Asas SIMBOLIK %itegaskan $leh 3# bahwa asas ini mend$minasi cakrawala arsitektur p$stm$dern. %engan asas"asas simb$lik ini, terbukalah peluang bagi hadirnya kesadaran baru akan kesertaan sejarah bagi merancang. %i sini, sejarah yang Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
@
dimaksud bukanlah sejarah dalam arti peristiwa, tetapi sejarah dalam arti berragam langgam, estetika dan artistika arsitektur dari masa silam. =adi, di sini yang dimaksud dengan sejarah bukanlah pula identitas l$kal yang sering"sering dienal dengan sebutan jatidiri kedaerahan yang kultural. %apatkah asas"asas dalam kateg$ri ini banyak berkenaan dengan tatarupa? Tidak terlalu keliru, karena kepedulian paling utama dari asas ini adalah pada 0 artistic truth’ kebenaran artistik dalam tinjauan karya seni, tentunya-, dan pada 0 perceptual force’ daya persepsi, khususnya yang berkenaan dengan ingatan, kenangan
atau mem$ri-. #ederhananya, asas ini banyak bertumpu pada 1yang el$k dipandang dan membangkitkan kenagan2.
Asas Psikologik
Menurut #chirmbeck, asas ini menc$ba untuk menggabungkan asas rasi$nal dengan asas simb$lik, karena #chirmbeck berkeyakinan bahwa gabungan antara yang rasi$nal dengan yang simb$lik akan menghasilkan yang psik$l$gik. #udah barang tentu, asas ini menjadi lebih sulit dalam mempraktekkannya, karena di sini harus dapat digabungkan antara yang rasi$nal dengan yang 0mem$rial’ n$n"rati$nal-, dan $leh karena itu, tak mengherankan bila dalam barisan
p$stm$dern
hanya
ada
beberapa
nama
saja
yang
mampu
menanganinya, misalnya adalah =ames #tirling, Ald$ >$ssi, Mari$ 8$tta dan Arata (s$;aki.
3g$n #chirmbeck-
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
%alam bagan di atas, bagi setiap kateg$ri asas, di dalamnya akan terdapat sejumlah asas yang menunjuk pada perancangan guna ungsi, perancangan ruang dan perancangan bentuk. %engan demikian, misalnya saja ditetapkan asas rasi$nal dalam menjalankan perancangan, maka di sini kita mesti bisa menyampaikan asas yang berkenaan dengan guna ungsi, yang berkenaan dengan ruang dan akhirnya, yang berkenaan dengan bentuk. 8ila skala perancangannya lebih luas lagi, bisa saja disertakan t$pik yang berkeaan dengan ketetanggaan dan t$pik yang berkenaan dengan rancang urban.
@$nt$h asas"asas perancangan dalam kateg$ri asas rasi$nal, sebagaimana terdapat dalam buku 3g$n #chirmbeck.
1. Creation of a Flexible and Adaptive Building Form for Changes in Use and Function. 2. Description of and or Emphasis on Different ones for Function and Use. !. "rovision of A #eutral $pace to Allo% Demarcation for the Differing Uses or for Emphasis on the &nterior Finishes. ' A( $eparation of the #eutral $tructure of the $pace and the Finishing Elements of the $pace B( Emphasis of these )easures through the $uperimposition of the "rinciples of the "rimar* +rder.
.
1. Description of and,or Emphasis on Different ones for Function and Use 2. $eparation into -$erving and -$erved $pace !. "roduction of Contradicti ons bet%een the /isual Appearance of the Architectural $paces and the Added Architectural Elements. Demonstration of 0Complexit * through the &ntroduction of Disparate Elements. '. Creation of Direct Connections bet%een $paces . 3eneration of a Continuous $e4uence of $paces %ithout -&ntermediate $paces. 5. Connection bet%een the &nterior and the Exterior $pace. 6. Creation of 7uman $cale and "roduction of "erceptible 8Artistic( Urban $paces. 9. $eparation of the #eutral $tructure of the $pace and the Finishing Elements of the $pace :. "rovision of a #eutral $pace to Allo% demarcation for the differing Uses or for Emphasis of the &nterior Finishes
1. 7uman $cale through the Use of Comprehensible Units. 2. Creation of 3reat 0Formal ;ichness. !. $upplementation of the Architecture %ith 0+rnamental Accessories. '. Expression of the $tructure< Unit* of )aterials and Form< Clear Expression of the Building "rocess = that is> sho% 7o% the $pace %as Created. . Characteri?ation of and or E mphasis on @echnical and Functional Condit ion. 5. "roduction of Contradicti ons bet%een the /isual Appearance of the Architectural $paces and the Added Architectural Elements. Demonstration of 0Complexit * through the &ntroduction of Disparate Elements. 6. Clarit* and ;eadabilit* of $tructural "rinciples and Fabrication of $tructural )aterials. Use of east #umber of )aterials and Construction )ethods. 9. Creation of 7uman $cale and "roduction of "erceptible 8Artistic( Urban $paces. :. Architecture as the $um of Clear and 3eometric Elements %ith $imilar Emphasis on -the Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT) Artificialit* of Architectural $paces.
:
@$nt$h lain dapat diper$leh dari buku .:.Mayall 4BCB- 0Principles in %esignD 'an N$strand >einh$ld E$nd$n, sebuah buku yang juga terkateg$ri ke dalam asas rasi$nal, namun menunjuk pada cakupan yang lebih luas dan sekaligus lebih khusus yakni cakupan %esain Pr$duk.
4. Principle $ T$tality All design reFuirements are always interrelated and must be treated as such thr$ugh$ut a design task
G. Principle $ Time The eatures and characteristics $ all pr$ducts change as time passes
H. Principle $ Ialue The characteristics $ all pr$ducts ha'e dierent relati'e 'alues depending up$n the dierent circumstances and times in which they may be used
5. Principle $ >es$urces The design, manuacture and lie $ all pr$ducts and systems depend up$n the materials, t$$ls and skills up$n which we can call
J. Principle $ #ynthesis All eatures $ a pr$duct must c$mbine t$ satisy all the characteristics we eKpect it t$ p$ssess with an acceptable relati'e imp$rtance $r as l$ng as we wish, bearing in mind the res$urces a'ailable t$ make and use it.
L. Principle $ (terati$n %esign reFuires pr$cesses $ e'aluati$n that begin with the irst intenti$ns t$ eKpl$re the need $r a pr$duct $r system. These pr$cesses c$ntinue thr$ugh$ut all subseFuent design and de'el$pment stages t$ the user himsel, wh$se
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT)
9
reacti$ns will $ten cause the iterati'e pr$cess t$ c$ntinue with a new pr$duct $r system. C. Principle $ @hange %esgn is a pr$cess $ change, an acti'ity undertaken n$t $nly t$ meet changing circumstances, but als$ t$ bring ab$ut changes t$ these circumstances by the nature $ the pr$ducts it creates.
6. Principle $ >elati$nships %esign w$rk cann$t be undertaken eecti'ely with$ut establishing with all th$se acti'ities c$ncerned with the c$ncepti$n, manuacture and marketing $ pr$ducts and, imp$rtantly, with the pr$specti'e user, t$gether with all the ser'ices he may call up$n t$ assist his judgement and pr$tect his interests
B. Principle $ @$mpetence %esign c$mpetence is the ability t$ create a synthesis $ eatures that achie'es all desired characteristics in terms $ their reFuired lie and relati'e 'alue, using a'ailable $r speciied materials, t$$ls and skills, and t$ transmit eecti'e in$rmati$n ab$ut this synthesis t$ th$se wh$ will turn it int$ pr$ducts $r systems
4. Principle $ #er'ice %esign must satisy e'eryb$dy, and n$t just th$se $r wh$m its pr$ducts are directly intended Merancang adalah pr$ses yang niscaya melibatkan dua hal p$k$k yakni pertama tindakan, kegiatan atau aksi yang dijalankan, sedangkan hal yang kedua adalah hasil demi hasil atau keluaran demi keluaran yang diper$leh dari setiap langkah tindakan yang dilaksanakan tadi. Masing"masing hal itu ternyata membentuk pr$ses rancang yang sebenarnya secara eksplisit memperlihatkan $rientasi dari perancang di dalam menyelenggarakan pr$ses rancang. #ebuah pr$ses rancang yang lebih ditujukan pada kegiatan demi kegiatan yang ditempuh, yang $leh Nigel @r$ss dinamakan m$del pr$ses rancang preskripti, menunjukkan bahwa perancang itu ber$rientasi pada pr$ses. #ebaliknya, bila kegiatan itu ditujuka paa keluaran demi keluaran yang didapat dari kegiatan yang dilakukan, $leh Nigel @r$ss dinamakan m$del pr$se rancang deskripti, menunjukkan bahwa perancang yang bersangkutan ber$rientasi pada hasil atau keluaran.
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT) 1B
8erikut ini disampaikan c$nt$h m$del pr$ses rancang yang deskripti maupun pr$ses rancang yang preskripti. %engan menggunakan bahasa aslinya, harus diakui bahwa beda antara yang preskripti dengan yang deskripti tidak terlalu menc$l$k. Eain halnya kalau m$del itu diind$nesiakan, karena dalam bahasa (nd$nesia penghadiran yang preskripti dapat ditandai dengan menambahkan awalan 0me"‘ membentuk kata kerja- pada kegiatan yang dijalankan sedangkan pad keluaran atau hasil tidak diberi awalan tadi dibiarkan sebagai kata benda-.
i * initiation
p * !re!aration
#eed
Anal*sis of "roblem
p * !ro!osa# e * ea#uation
Conceptual Design
$tatement +f "roblem
a * action
Embodiment of $cheme
$elected $cheme
Detailing
riting, Dra%ing
M$del Pr$ses >ancang seturut rench adaptasi dari Nigel @r$ss!edua buah m$del Pr$ses >ancang di atas, $leh Nigel @r$ss dikel$mp$kkan ke dalam M$del Pr$$ses >ancang %eskripti, yakni m$del Pr$ses >ancang yang menekankan pada keluaran&hasil yang utama dari setiap tahap p$k$k merancang.
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT) 11
@raining
Brief
"rogramming
Experience
Data Collection
Anal*sis
$*nthesis
Development
$olution
Communication
M$del Pr$ses >ancang #eturut Archer M$del Pr$ses dari Archer ini, $leh Nigel @r$ss dig$l$ngkan ke dalam m$del Pr$ses >ancang Preskripti karena yang dimunuclkan dalam pr$ses ini adalah macam kegiatan utama yang dilaksanakan di dalam masing"masing tahap merancang. Akhirnya, m$del Nigel @r$ss tentu saja dengan cukup mudah dikenali sebagai m$del dari pr$ses rancang yang preskripti karena di situ dengan nyata sekali digunaan kata kerja akhiran ‘"ing’-.
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT) 1
#ebagaimana telah ditandaskan di depan, penggunaan asas perancangan dalam pr$ses merancang mesti diharuskan apabila perancangan ini dipandang sebagai kegiatan belajar atau kegiatan berpikir. %engan demikian, bila kegiatan atau pr$ses rancang itu tidak dijalankan dengan melibatkan pr$ses berpikir&belajar, kehadiran asas tidaklah mutlak diharuskan. %ari sini, menjadi jelas dan dimengerti dengan baik, mengapakah Nigel @r$ss tidak mengikutsertakan asas perancangan di dalam pr$ses rancangnya, yakni karena m$del pr$ses rancang yang disajikan $leh @r$ss yakni m$del rench dan Archer- adalah pr$ses rancang dalam tataran ketrampilan skill -, bukan dalam tataran k$gnisi&intelektual&akademik. Oleh karena asas perancangan ini berada dalam tataran berpikir, tentulah padanan yang memadai bagi pr$ses rancangnya adalah yang sama"sama berada dalam tataran berpikir, yakni misalnya penelitian ilmiah dan pembentukan te$ri. 8agan di bawah ini menc$ba untuk memberikan gambaran bagi padanan tersebut.
masalah
hip$tesa
te$ri
masalah
k$nsep
asas
"isme
ilsaat
te$ri
met$da
met$da
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT) 1-
Akhiran
Mengakhiri pembicaraan mengenai asas perancangan ini, tentunya kini anda dapat memberikan penilaian apakah penggambaran perjalanan dari titik asal ke titik tujuan di bagian paling awal dari pembicaraan asas perancangan ini adlah penggambaran yang tepat, ataukah penggambaran yang meleset.
Metoda Perancangan 1 (by. Yunitha, ST.,MT) 14