SANITASI MAKANAN DAN KESELAMATAN KERJA Artikel Kesehatan
Nama
: Chintya Wulandarie
NIM
: 16120048
Prodi
: S-1 Ilmu Gizi
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA PRODI S-1 ILMU GIZI TAHUN 2016
Waspada !!! Kontaminasi Silang di Rumah Tangga Penulis : Chintya wulandaraie
Mungkin kita tidak menduga, bahwa dapur di rumah kita yang terlihat bersih bisa menjadi ancaman tersembunyi bagi makanan siap santap, karena tangan pejamah, talenan, serbet, pisau, meja permukaan tempat bekerja, wadah atau bak pencucian dan perkakas dapur lainnya yang terlihat bersih dapat didiami oleh banyak mikroba atau kuman berbahaya. Mikroba berbahaya yang mungkin ada pada permukaan non-pangan mentah, juga bisa berpindah ke dalam pangan masak atau siap saji tanpa kita sadarin. Perpindahan mikroba berbahaya dari permukaan non-pangan ke dalam pangan matang atau siap saji di sebut dengan kontaminasi silang. Kontaminasi silang bisa terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Pada umumnya kontaminasi silang terjadi karena buruknya penyimpanan makanan dan proses pembuatan makanan yang tidak bersih. Kontaminasi silang dapat terjadi selama proses persiapan, pengolahan, dan penyajian. Tangan pejamah, pisau, talenan, wadah/bak pencucian, kain lap, permukaan tempat bekerja dan perkakas dapur lainnya adalah objek paling sering menjadi perantara terjadinya kontaminasi silang di dapur kita. Salah satu penyebabnya adalah karena faktor ketidaktahuan, kondisi ruang dapur yang tidak memadai atau penanganan (pengolahan) pangan yang buruk. Kontaminasi silang sering
terjadi pada saat penanganan (pengolahan) dan selama
penyimpanan. Tangan dan peralatan seperti talenan ataupun pisau dapat terkontaminasi oleh mikroba. Jika pangan yang di masak atau pangan siap santap ditangani dengan talenan yang terkontaminasi tersebut tanpa dicuci lebih dahulu, maka produk tersebut juga dapat terkontaminasi dan barangkali menyebabkan keracunan pangan. Selain itu, pasti di dalam pikiran kita akan bertanya seperti ini “apakah kontaminasi silang hanya terjadi pada saat penanganan (pengolahan) saja ? Lalu apakah selama penyimpanan juga
dapat terjadi kontaminasi silang juga ?”, Jawabannya tentu iya. Selama penyimpanan, bakteri yang ada di dalam pangan mentah dapat mengkontaminasi produk masak atau produk siap santap jika mereka tidak di simpan secara terpisah. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, pangan (baik yang mentah atau yang telah di masak) harus di simpan dalam wadah bersih dan tertutup. Jika di simpan dalam kulkas atau lemari yang sama, maka produk pangan siap santap atau produk masak harus pada rak bagian atas dan pangan mentah di bagian bawah. Tujuannya adalah untuk mencegah cairan dari pangan mentah menetes dan masuk ke dalam pangan siap santap atau produk masak. Mengkonsumsi pangan yang tidak sehat atau tidak aman dapat menimbulkan efek samping pada kita, seperti keracunan pangan akan menyebabkan berbagai penyakit. Berikut contoh-contoh terjadinya kontaminasi silang tanpa kita sadari :
Meletakkan daging yang baru anda cuci bersebelahan dengan sayuran segar yang akan dimakan sebagai lalapan di dalam wadah yang sama. Pada kondisi ini, kontaminasi silang terjadi ketika cairan daging mentah menetes dan mengenai makanan siap santap atau sayuran lalap.
Menggunakan satu serbet untuk mengelap semua yang ada di dapur seperti tangan, piring, sendok, meja, talenan dan pisau.
Menangani makanan matang setelah memegang makanan mentah atau setelah keluar dari toilet, tanpa nebcuci tangan.
Mencicipi makanan yang sedang dimasak, secara berulang-ulang dengan sendok yang sama.
Lalu, bagaimana cara kita untuk mencegah kontaminasi silang ? Berikut beberapa cara yang dapat mencegah kontaminasi silang yang dapat di praktikkan di dapur anda :
Gunakan tempat dan peralatan yang berbeda untuk menangani pngan mentah dan pangan masak. Untuk menangani pangan masak, jangan menggunakan talenan, alat atau pisau yang telah digunakan untuk menyiapkan daging, unggas, seafood, dan sayur mentah kecuali jika telah dicuci bersih.
Selalu mencuci tangan sampai bersih setelah menyentuh daging, unggas, seafood dan sayuran mentah, dan sebelum anda menyentuh apa pun.
Tangan harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk meminimalkan transfer mikroba berbahaya dari tangan ke pangan.
Selalu mencuci bersih semua permukaan (worktops dan peralatan) yang kontak dengan daging, unggas, seafood dan sayuran mentah yang tidak dicuci.
Cuci sayuran atau umbi akar sebelum digunakan. Tanah yang menempel pada sayur atau umbi akar seperti kentang, daun bawang dan wortel mungkin mengandung bakteri berbahaya. Jangan lupa mencuci buah dan sayuran yang lain, terutama jika mereka akan dimakan mentah.
Simpan pangan dalam kondisi tertutup untuk melindunginya dari hama (lalat, kecoak dan sebagainya) yang berpotensi menyebarkan mikroba berbahaya ke dalam makanan.
Jangan menyimpan pangan mentah yang akan dimasak bersama-sama dengan pangan masak di dalam satu wadah.
Menjaga
kebersihan
diri
selama
menangani
pangan.
Contohnya : tidak mengenakan perhiasan, mengikat rambut, tidak memegang rambut, wajah, atau anggota tubuh lainnya ketika sedang menangani pangan, tidak memegang makanan masak dengan tangan.
Gunakan serbet bersih dan ganti serbet secara teratur. Bedakan serbet untuk membersihkan peralatan yang kontak dengan pangan siap santap dengan serbet yang digunakan untuk membersihkan peralatan yang digunakan untuk membersihkan peralatn yang kontak dengan bahan mentah.
Tidak menyiapkan makanan baik untuk diri sendiri atau untuk orang lain jika anda sakit, terutama jika muntah atau diare.
Referensi
:-
Elvira
Syamsir.2014. Mencegah
kontaminasi
silang
di
industri
pangan.(http://www.ilmupangan.blogspot.co.id) di akses tanggal 18 september 2016 -
http://www.sinarharapan.co tahun 2014 (di akses tanggal 18 september 2016)
jasa
boga.
Ilmu