Konsep Penyakit Stroke
Konsep ASKEP Stroke Non Hemoragik
Konsep ROM (Range Of Motion)
Evidence Based Practise
Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari evaluasi akhir adalah
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d Aliran darah terhambat
Klien mengatakan pusing sudah berkurang, keadaan umum masih lemah, kesadaran komposmentis, pupil isokor, reaksi cahaya +/+, tanda-tanda vital TD 91/61 mmHg N 84x/mnt, suhu 36,5oC terapi farmakologi telah dilaksanakan sesuai advice dokter, masalah teratasi sebagian,
2. Kerusakan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan neuromuskuler
kekuatan otot klien meningkat, untuk ektremitas atas kanan 5 kiri 1, sedangkan untuk ekstremitas bawah kanan 5 kiri 1, keluarga akan membantu ROM pasif pasien,. masalah teratasi sebagian
3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik
Klien tampak bersih dan wangi, ADL pasien masih dibantu oleh keluarga, masalah teratasi sebagian.
Diagnosa Keperawatan
No
Data Subyektif
Data Obyektif
Masalah Keperawatan
Etiologi (pathway)
1
Klien tidak dapat berbicara karena masih gelisah
Menurut keluarga sebelumnya klien mengatakan pusing
-Klien mengalami hemiparise
-Klien bedrest total
- Hasil Ct Scan : tedapat Infark meluas.
- TD:110/73 mmHg
-N:86 x/mnt
S : 36,6 0C
- terpasang O2 3 ltr/mnt nasal kanul
-pasien gelisah
-GCS : E3 M4 V4
Perfusi Jaringan Serebral tidak efektif
Aliran darah terhambat
2
Menurut keluarga tangan kiri dan kaki kiri tidak dapat digerakan.
Terllihat ektremitas kiri atas bawah tidak bisa di gerakan,
tampak lemah
kekuatan otot
5555 0000
5555 0000
Kerusakan Mobilitas Fisik
Kerusakan Neuromuskular
3
Keluarga mengatakan tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa di gerakan
-kekuatan tangan dan kaki kiri klien 0
-Aktivitas klien di bantu oleh istri dan anaknya
-sensasi dan reflek menurun
-klien tampak tiduran
-Defisit perawatan diri: makan, mandi, pakaian, toileting
Kelemahan Fisik
Pengkajian
Data Fokus hasil dari pengkajian :
Data Subyektif
Data Obyektif
Klien tidak dapat berbicara karena masih gelisah
Menurut keluarga sebelumnya klien mengatakan pusing
Menurut keluarga tangan kiri dan kaki kiri tidak dapat digerakan.
Keluarga mengatakan tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa di gerakan
-Klien mengalami hemiparise
-Klien bedrest total
- Hasil Ct Scan : tedapat Infark meluas.
- TD:110/73 mmHg
-N:86 x/mnt
S : 36,6 0C
- terpasang O2 3 ltr/mnt nasal kanul
-pasien gelisah
-GCS : E3 M4 V4
Terllihat ektremitas kiri atas bawah tidak bisa di gerakan,
tampak lemah
kekuatan otot
0000
5555 0000
-Aktivitas klien di bantu oleh istri dan anaknya
-sensasi dan reflek menurun
-klien tampak tiduran
Tinjauan Kasus Dan Pembahasan
Nama Tn. D, jenis kelamin laki-laki, usia 75 tahun, agama islam, suku bangsa sunda warga negara indonesia, pendidikan terakhir SD, Pekerjaan Petani, alamat mekar jaya RT 02 RW 04 Telagasari, Karawang, tanggal masuk rumah sakit 09 Juni 2016 jam 17.30 WIB, no register : 641024, tanggal pengkajian 13 Juni 2016, diagnosa medis Stroke Infark + AF
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan
Tinjauan Teori
Tujuan
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah Memberikan aplikasi asuhan keperawatan kepada klien stroke non haemoragik dengan penatalaksanan Range of Motion
Diagnosa Keperawatan
Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan aliran darah terhambat
Kerusakan Mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuscular
Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik
Intervensi Keperawatan
1. Perfusi jaringan serebral Tidak efektif
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Perencanaan
Intervensi
1
Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan aliran darah terhambat
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam,
Sirculation status
Tissue prefusion cerebral kriteria hasil:
Klien tidak gelisah
Tidak ada keluhan nyeri kepala,mual dan muntah
Tidak ada orthostatik hipertensi
Tidak ada peningkatan TIK
Mendemontrasikan kemampuan kognitif yg ditandai dg jelas dan sesuai kemampuan
Menunjukan pungsi sensori motori
Menunjukan perhatian konsentrasi dan orientasi
NIC
Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan TIK dan akibatnaya
Baringkan klien (bed rest) total dengan posisi tidur telentang tanpa bantal.
Monitor tanda-tanda vital
Bantu pasien untuk membatasi muntah, batuk, anjurkan klien menarik nafas apabila bergerak atau berbalik dari tempat tidur.
Ajarkan klien mengindari batuk dan mengendan yang terlalu sering
Ciptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung
Kolaborasi dengan tim medis yaitu pemberian therapi sesuai instruksi dokter antibiotik, antihipertensi, steroid
Berikan elevasi kepala 15 sampai 30 derajat, bergantung pada kondisi pasien dan program dokter
Intervensi Keperawatan
2. Kerusakan Mobilitas Fisik
2
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan neuromuscular
Setelah dilakukan jam Asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan terjadi peningkatan mobilisasi, dengan criteria:
Level mobilitas:
Peningkatan fungsi dan kekuatan otot
ROM aktif / pasif meningkat
Perubahan posisi adekuat.
Latihan : gerakan sendi (ROM)
Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas fisik
Jelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan
Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan
Kaji lokasi nyeri/ ketidaknyamanan selama latihan
Jaga keamanan klien
Bantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif manpun aktif
Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
Terapi latihan : kontrol otot
Kaji kesiapan klien utk melakukan latihan
Evaluasi fungsi sensorik
Berikan privacy klien saat latihan
kaji dan catat kemampuan klien utk keempat ekstremitas, ukur vital sign sebelum dan sesudah latihan
Kolaborasi dengan fisioterapi
Beri reinforcement positif setipa kemajuan
Pembahasan Kasus Sesuai EBN
Evidence Based Nursing yang digunakan :
Subianto (2012), yang menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh yang signifikan antara latihan ROM terhadap perubahan mobilisasi pada pasien stroke
Maimurrahman (2013), yang menunjukkan hasil Perubahan yang signifikan setelah penelitian, terjadinya peningkatan skala kekuatan otot setelah tindakan ROM pada pasien stroke non haemoragik. Tindakan ROM dapat menstimulasi neurotransmitter syaraf ke otot dan peningkatan sirkulasi pada area yang dilakukan ROM sehingga aktivitas otot tersebut meningkat.
Mawarti dan Farid (2013), menunjukkan bahwa ada perbedaan kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan ROM pasif 2x sehari pada pasien stroke dengan hemiparese,
Pembahasan Kasus sesuai EBN
Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan perawat pada tanggal 13- 15 juni 2016 . Tindakan ROM yang dilakukan selama 3 x 6 jam didapatkan perubahan yang significan terhadap kekuatan otot. Yang awalnya bernilai 0 setelah tiga hari dilakukan tindakan ROM pasif kekuatan otot pasien bertambah dengai nilai 1 .
Jadi hasil penelitan yang telah dilakukan oleh penulis terdapat perubahan yang significant kearah perbaikan kekuatan otot, ini sesuai dengan EBN yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Kesimpulan
Pemberian ROM Pasif untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas yang mengalami kelemahan (ekstremitas atas kiri dan ekstremitas bawah kiri) klien dapat menunjukkan hasil yang signifikan karena dalam waktu 3 hari pemberian latihan kekuatan otot ekstremitas pasien meningkat dari 0 menjadi 1
Terima kasih
Intervensi Keperawatan
Defisit Volume Cairan
3.
Defisit perawatan diri : mandi/hygiene, berpakaian, makan, toileting secara mandiri berhubungan dengan Kelemahan Fisik
NOC :
Self care : Activity of Daily Living (ADLs)
Kriteria Hasil :
Klien terbebas dari bau badan
Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs
Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
Deficit perawatan diri : mandi/hygiene
Kaji membrane mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari
Dukung kemandirian dalam melakukan masndi dan hygiene oral, bantu pasien hanya jika diperlukan
Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan
Akomodasi pilihan dan kebutuhan klien seoptimal mungkin
Bantuan perawatan diri: mandi/hygiene
Berikan bantuan sampai pasien benar-benar mampu melakukan perawatan diri
Letakan sabun, handuk, deodorant, alat cukur, dan perlatan lain yang dibutuhkan disamping tempat tidur atau di kamar mandi
Fasilitasi pasien menyikat gigi, jika perlu
Deficit perawatan diri : makan
Lakukan hygiene mulut sebelum makan
Sediakan sedotan minuman, jika diperlukan
Persiapkan makanan dalam nampan, jika diperlukan
Libatkan orang tua dan keluarga saat makan
Duduk saat makan, jangan tergesa-gesa
Sediakan makanan dalam porsi kecil setiap kali makan
Implementasi Keperawatan
Pada tahap implementasi penulis tidak bisa melakukan semua perencanaan tindakan diagnosa keperawatan yang sudah direncanakan, penulis hanya mengambil tindakan – tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien tidak semua perencanaan dilakukan semua
Pendahuluan
beberapa Jurnal penelitian tentang latihan Rom dan pengaruhnya :
Penelitian dari Andarwati (2013),yang meneliti tentang Pengaruh Latihan Rom Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Hemiparese Post Stroke Di RSUD Moewardi Solo menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kekuatan otot antara sebelum dan setelah dilakukan latihan ROM selama 7 hari dengan frekuensi latihan 1 kali sehari.
Penelitian lain dari Marlina (2011) menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh yang bermakna kekuatan otot sebelum dan sesudah tindakan ROM pada pasien stroke iskemik.Rekomendasi hasil penelitian ini adalah latihan ROM yang dimodifikasi dapat diterapkan pada pasien stroke untuk meningkatkan nilai kekuatan otot sehingga akan meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta dapat mencegah stroke berulang yang berakibatkan kematian
Pendahuluan
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak, Akibatnya kiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan sel saraf-saraf otak tersendat atau bahkan terhenti sama sekali dan dalam kurun waktu beberapa menit sel-sel otak akan mati.
Salah satu akibatnya adalah kelemahan pada satu sisi ekstremitas anggota gerak. Kelemahan tersebut mengakibatkan keterbatasan ROM karena pada pasien mengalami imobilisasi
Pendahuluan
Kelemahan otot penggerak tangan dan kaki diakibatkan karena hilangnya kontrol motorik di otak. Salah satu dampak dari kelemahan otot ini adalah terjadinya kekakuan sendi dan pemendekan otot
Latihan Range of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan untuk mencegah terjadinya kecacatan pada pasien dengan strokeLatihan Range of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai masih cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke
Aplikasi Penatalaksanaan ROM (Range Of Motion) pada Asuhan Keperawatan Klien Dengan Stroke Non Haemoragik di Ruang Stroke Center RSUD Karawang 2016
Endang Muliawati
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
7/26/2016
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
7/26/2016
#
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
7/26/2016
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
7/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
7/26/2016
#
Konsep Penyakit Stroke
Konsep ASKEP Stroke Non Hemoragik
Konsep ROM (Range Of Motion)
Evidence Based Practise